• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKPJ Bab-IVa-2013 (DPU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKPJ Bab-IVa-2013 (DPU)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di Kabupaten Bantul didasarkan pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan sistem dalam Pemerintahan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, Bab II, Pasal 3, ayat (1), (2), dan (3), yang pada hakekatnya mengatur urusan wajib dan pilihan, Pemerintah Kabupaten Bantul telah melaksanakan 26 urusan wajib dan delapan urusan pilihan.

(2)

Persandian; (21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; (22) Sosial; (23) Kebudayaan; (24) Statistik; (25) Kearsipan; dan (26) Perpustakaan.

Urusan pilihan meliputi: (1) Kelautan dan Perikanan; (2) Pertanian; (3) Kehutanan; (4) Energi dan Sumberdaya Mineral; (5) Pariwisata; (6) Industri; (7) Perdagangan; dan (8) Transmigrasi.

Penulisan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2013 Bupati Bantul mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

Di bawah ini diuraikan seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam urusan wajib pada tahun 2013 beserta hasil-hasilnya. Khusus untuk prestasi dan penghargaan yang diraih dalam urusan wajib disajikan pada Lampiran A.

1. Pendidikan

a. Program yang Dilaksanakan

Program yang dilaksanakan dalam urusan Pendidikan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);

2) Pendidikan menengah;

b. Realisasi Pelaksanaan Program 1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Untuk peningkatan prasarana dan sarana pendidikan Anak Usia Dini, telah dilaksanakan melalui kegiatan pembangunan Gedung Sekolah. Tahun 2013 Dinas PU membangun 7 unit/ruang

(3)

Kweden I, TKIT Kweden II (di Jetis), TKIT Anak Sholeh Bandut Lor Sedayu, TKIT Insan Utama Gatak Tamantirto Kasihan dan TK Pertiwi Teruman Bantul. Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya Prasarana dan Sarana untuk mendukung proses KBM yang nyaman.

2) Pendidikan Menengah

Untuk mendukung program pendidikan menengah perlu peningkatan akses pendidikan SMA maka dilaksanakan kegiatan pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa, IPA, IPS dan lain-lain) yang untuk tahun 2013 ini dibangun 2 ruang laboratorium SMA 2 Bantul dari dana APBD sebesar Rp.880.000.000,00.

3. Lingkungan Hidup

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya alam, yang berupa tanah, air, dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk ke dalam sumberdaya alam yang terbarukan dan tidak terbarukan. Sumberdaya alam mempunyai keterbatasan baik secara kuantitas dan kualitas sehingga diperlukan pengelolaan sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan menuntut dikembangkannya kebijakan dan program/kegiatan.

a. Program Yang Dilaksanakan

1) Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan; 2) Pengelolaan ruang terbuka hijau; dan

b. Realisasi Pelaksanaan Program

Hasil pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan Lingkungan Hidup pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

(4)

Program ini bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan di Kabupaten Bantul. Program ini terdiri dari kegiatan :

a) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dengan anggaran Rp.142.500.000,00 berupa penyediaan 3 unit container, 20 gerobag sampah, dan peralatan lain untuk mendukung operasional kegiatan pengelolaan persampahan di Dinas PU. Khusus untuk gerobag sampah akan disalurkan ke masyarakat /kelom-pok masyarakat yang dianggap layak untuk menerima bantuan tersebut.

b) Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan dengan anggaran Rp. 491.259.500,- berupa pengadaan peralatan kebersihan dan pemeliharaan alat-alat kebersihan.

c) Kerjasama pengelolaan sampah antar daerah, dengan anggaran Rp.3.124.859.103,00 yang dilaksanakan melalui Sekretariat Bersama Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul (Sekber Kartamantul) untuk mengatasi masalah persampahan dalam bentuk

sharing pendanaan untuk operasional pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Sesuai dengan kesepakatan ketiga belah pihak, karena lokasi TPST Piyungan terletak di wilayah Kabupaten Ban-tul, maka operasional TPST dilakukan oleh Kabupaten Bantul;

Program ini adalah tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan lingkungan hidup yang sehat melalu pengelolaan sampah yang benar, sehingga terwujud lingkungan yang sehat yang pada akhirnya akan mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.

(5)

Program ini bertujuan untuk mempertahankan dan memeliahara RTH yang secara ekologis dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara dan untuk memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dan sebagai tetenger (landmark) kota. Kegiatan dari program ini adalah

a) Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,00 yang dialokasikan untuk pemeliharaan taman-taman kota

4. Pekerjaan Umum

Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan untuk menyediakan dan memenuhi pelayanan yang mendasar dan mutlak yang dibu-tuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan seperti sumberdaya air, jalan, air minum, dan sanitasi lingkungan (air limbah, drainase, dan persampahan) yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

a. Program yang Dilaksanakan

Program yang dilaksanakan dalam urusan Pekerjaan Umum di Kabupaten Bantul pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1) Pembangunan jalan dan jembatan;

2) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan;

3) Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya;

4) Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah; 5) Pembangunan infrastruktur perdesaan;

6) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga 7) Pengelolaan Areal Permakaman

(6)

10) Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan peman-faatan lahan;

11) Pengembangan destinasi pariwisata;

b. Realisasi Pelaksanaan Program 1) Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program ini bertujuan untuk menyediakan jalan dan jembatan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten untuk mempermudah mobilitas masyarakat secara aman. Keluaran dari program ini adalah

a) Pembangunan jembatan dengan anggaran sebesar Rp.3.758.350.000,00 berupa penggantian jembatan Kembangsari Piyungan, perbaikan/pemeliharaan jembatan Paten Sewon, jembatan Sungapan Sedayu, jembatan gantung Kedungjati Imogiri dan jembatan Toyono Pajangan Pleret.

Dengan dilaksanakannya program ini, maka kondisi sarana dan prasarana transportasi bertambah baik sehingga meningkatkan aksesibilitas masyarakat di dalam wilayah melalui jaringan.

2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program ini bertujuan untuk memperbaiki prasarana jalan yang mengalami kerusakan atau memerlukan peningkatan. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.46.462.498.000,00. Keluaran dari program ini adalah sebagai berikut:

a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan untuk menangani jalan sepanjang 102,27 km di 68 ruas jalan;

(7)

c) Pengadaan semen dan aspal, yang pada tahun 2013 terbatas pada verifikasi calon penerima bantuan aspal dan semen.

Program ini dapat memperlancar transportasi dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

3) Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Program ini bertujuan untuk memperlancar jaringan iri-gasi dilaksanakan dengan kegiatan:

a)Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi dengan anggaran Rp.405.000.000,00 berupa penanganan gorong-gorong yang rusak dan saluran irigasi sehingga transportasi dan irigasi tetap lancer.

4) Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Program ini bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat dan membangun saluran air limbah / air hu-jan untuk mencegah genangan air saat huhu-jan dan untuk penyaluran limbah komunal. Keluaran program ini adalah

a)Penyediaan prasarana dan saarana air limbah dengan anggaran sebesar Rp.7.048.105.000,00 meliputi:

1) Pembangunan Sanitasi Komunal di 5 wilayah antara lain Jetis I, Jetis II, Dlingo, Karangtengah, dan Ringin-harjo.

2) Pembangunan saluran drainase Trimurti srandakan 100/100 sepanjang ± 500m

(8)

4) Pembangunan saluran drainase relokasi Wukirsari Imo-giri

5) Penyambungan SR air limbah sewon

6) Penyambungan SR air limbah Kasihan

7) Pembangunan saluran drainase depan SMA Bangunta-pan

8) Pembangunan saluran air hujan (SAH) RT 34,35 Ban-dut lor Sedayu

Dengan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan ke-bersihan dan kesehatan lingkungan dengan mencegah genangan air dan menyalurkan limbah rumah tangga.

b)Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana air minum dengan anggaran sebesar Rp.2.579.974.000,00 meliputi:

1) Pembangunan 4 unit Sistem Instalasi Penyediaan Air Sederhana (SIPAS) di Umbulsari di Kecamatan Piyun-gan, Ngajaran Sidomulyo kecamatan Bambanglipuro, Girirejo kecamatan Imogiri dan Depok Gilangharjo.

2) Distribusi air bersih Karanggede Gilangharjo, Ngreco Seloharjo, Gerselo Patalan, Wonolelo, Jalakan Triharjo, Samas Sanden.

3) Sharing IKK Pundong

Kegiatan ini untuk mencukupi kebutuhan air bagi masyarakat, terutama untuk mengatasi kesulitan air bersih pada musim kemarau di daerah rawan kekeringan.

5) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

(9)

a) Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan berupa pembangunan jalan lingkungan sepanjang 38,20 km yang tersebar di 17 kecamatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk menunjang peningkatan perekonomian di perdesaan.

b) Rehabilitasi/pemeliharaan pasar perdesaan berupa rehabilitasi pasar tradisional yaitu Pasar Pleret, Pasar Dlingo, Pasar Unggas Bantul dan Pasar Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatan kondisi pasar sehingga memberikan kenyamanan bagi konsumen. Kegiatan non fisik berupa penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Pasar Bantul untuk Pembangunan Tahun 2014, dan DED Pasar Hewan Imogiri.

Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui kelancaran trans-portasi dan tersedianya fasilitas perdagangan.

6) Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana olahraga untuk aktifitas olahraga masyarakat. Pro-gram ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebe-sar Rp.2.275.000.000,00. Keluaran dari program ini adalah sebagai berikut:

a) Pemeliharaan gedung olah raga berupa pemeiharaan rutin GOR, pemasangan dan pengadaan dan pemasangan kabel/lampu stadion, pompa dan suku cadang genset .

(10)

Program ini merupakan bentuk penyediaan sarana dan prasarana olah raga untuk aktifitas olahraga masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesehatan dan produktifi-tas masyarakat.

7) Pengelolaan Areal Pemakaman

Program ini bertujuan untuk menyediakan areal pe-makaman umum yang lebih tertata. Keluaran program ini berupa pembangunan taman pemakaman umum di

Keca-matan Imogiri dengan anggaran sebesar

Rp.1.040.000.000,00.

8) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program ini bertujuan untuk menyalurkan dana PNPM kepada masyarakat sebagai bentuk stimulan untuk kegiatan mandiri di lingkungan masyarakat. Keluaran dari program ini berupa dana pendamping untuk kegiatan PNPM dengan anggaran sebesar Rp.287.500.000,. Program ini untuk membangun kemandirian masyarakat agar berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan.

9) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk membangun perkantoran sebagai penunjang pelaksanaan pelayanan masyarakat. Keluaran program ini berupa pembangunan gedung kantor dengan anggaran sebesar Rp.10.825.373.500,00 untuk:

a) Pembangunan Gedung BKK Kab. Bantul;

b) Pembangunan Depo/Kantor Arsip;

c) Pembangunan/Perluasan Kantor Dinas Pariwisata;

d) Pembangunan/Perluasan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan;

e) Pembangunan pagar landscape perkantoran baru;

f) Rehabilitasi Kantor Kecamatan Banguntapan;

(11)

h) Rehabilitasi Kantor Kecamatan Sewon;

i) Rehabilitasi Kantor Kecamatan Srandakan;

j) Rehabilitasi Kantor Kecamatan Pandak;

k) Rehabilitasi Pendopo Kecamatan Imogiri;

l) Rehabilitasi Gedung Arsip DPPKAD;

m) Rehabilitasi Dinas Perijinan;

n) Rehabilitasi Kamar mandi/WC Dinas Perijinan;

o) Pembangunan Rumah Dinas Camat Imogiri;

p) Pembangunan Gedung Pertemuan Banguntapan;

q) Pembangunan Gedung Pertemuan Pleret;

Program ini untuk membangun prasarana perkantoran yang ideal sehingga akan menghasilkan pelayanan masyarakat yang baik.

10)Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Peman-faatan Lahan

Program ini bertujuan untuk penyedian tanah bagi pembangunan JJLS. Keluaran program ini adalah ganti rugi bangunan dan tanaman dengan anggaran sebesar Rp.650.000.000,00 berupa kompensasi bangunan dan tana-man di daerah yang akan dilalui JJLS. Program ini untuk mempercepat pembangunan JJLS.

11)Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Keluaran program ini adalah peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata dengan anggaran sebesar Rp.1.130.600.000,00 berupa pem-bangunan kolam renang, gasebo, taman, tempat parkir dan lansekap obyek wisata Mancingan Baru Kretek, pembangu-nan tempat parkir pantai gua cemara dan pembangupembangu-nan sarpras pariwisata pokdarwis Titisari Sanden Bantul.

(12)

c. Pemasalahan dan Solusi

Berikut ini disampaikan beberapa permasalahan dan solusi yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan program-kegiatan dalam urusan Pekerjaan Umum (lihat Tabel 4.32).

Tabel 4.32

Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Pekerjaan Umum

No. Permasalahan Solusi

1. Penanganan jalan tidak dapat menjangkau seluruh panjang jalan kabupaten yang mengalami kerusakan

 Pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan skala prioritas

 Perlu dilakukan evaluasi dan revisi status ruas jalan kabupaten

2. Belum terpadunya perencanaan pembangunan drainase antar wilayah, sehingga menimbulkan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pembangunan

(13)

Pada tahun 2007, Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Oleh karena itu beberapa produk perencanaan tata ruang di daerah perlu disusun dan dievaluasi kembali dengan memperhatikan aspek-aspek mitigasi bencana. Dengan adanya penataan ruang yang baik diharapkan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah dapat lebih terkendali dan berwawasan lingkungan.

a. Program yang Dilaksanakan

Program yang dilaksanakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan tata ruang;

2) Pengendalian pemanfaatan ruang.

b. Realisasi Pelaksanaan Program

1) Perencanaan Tata Ruang

Program ini bertujuan untuk menyusun rencana tata ruang rinci di Kabupaten Bantul sebagai penjabaran Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul. Program ini

dilaksanakan dengan anggaran sebesar

Rp.1.586.600.000,00. Keluaran dari program ini adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Kasihan;

b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Banguntapan;

c. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan Sewon;

d. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(14)

e. Penyusunan DED Kawasan Industri Piyungan;

f. Penyusunan Perbup GMT/Paseban;

g. Penyusunan Perbup IMB dan Perumahan;

h. Penyusunan Master Plan BKM.

Program ini menghasilkan penataan ruang yang terstruktur dengan baik, sehingga memudahkan perencanaan pembangunan dan tertatanya sarana dan prasarana daerah sehingga akan meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat.

2) Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program ini bertujuan untuk melakukan pengedalian pemanfaatan ruang oleh publik, dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.178.000,00. Keluaran dari program ini adalah sebagai berikut:

a) Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang, dalam hal ini adalah pelayanan proses perijinan/rekomendasi kesesuaian aspek tata ruang dan Keterangan Rencana Kabupaten (KRK) untuk pembangunan perumahan maupun non perumahan yang memiliki dampak terhadap lingkungan.

b) Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas kabupaten, yaitu koordinasi dan fasilitasi untuk pengendalian pemanfaatan ruang terutama penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY).

Program ini untuk mengendalikan pemanfaatan ruang sehingga sesuai RTRW Kabupaten Bantul dan rencana rinci tata ruang.

(15)

Berikut ini disampaikan beberapa permasalahan dan solusi yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan program-kegiatan dalam urusan Penataan Ruang (lihat Tabel 4.33).

Tabel 4.33

Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Penataan Ruang

No. Permasalahan Solusi

1 Baru 4 Kawasan/kecamatan yang telah tersusun RDTRK dengan dilengkapi Peraturan Zonasi sesuai Pemen PU No. 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi

Penyusunan Peraturan Zonasi Kawasan strategis lainnya

2 Belum seluruh amanat pasal-pasal dalam Perda No. 4 Tahun 2011dijabarkan dalam aturan-aturan yang lebih rinci

Menyusun peraturan-peraturan sebagai tindak lanjut Perda No. 4 Tahun 2011

3 Sebagian aparat Pemda, masyarakat, dan dunia usaha belum memahami produk dan peraturan tentang rencana tata ruang

Sosialisasi baik melalui media cetak, elek-tronik, maupun workshop.

4 Belum optimalnya peran dan fungsi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Bantul

Optimalisasi peran dan fungsi BKPRD dalam penataan ruang kabupaten

Sumber: DPU dan Bappeda, 2013

7. Perumahan

Perumahan merupakan kebutuhan dasar di samping sandang dan pangan. Pada saat ini masih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum mampu tinggal di rumah yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur karena keterbatasan kemampuan untuk membangun, memperbaiki rumah dan kemampuan mengakses Rumah Sehat Sederhana (RSH).

Kebijakan pembangunan perumahan antara lain dengan mengurangi kawasan kumuh perkotaan dan mengurangi jumlah rumah tidak layak huni dan mendukung pembangunan rumah sehat sederhana yang terjangkau bagi masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah/kurang mampu.

a. Program yang Dilaksanakan

(16)

b. Realisasi Pelaksanaan Program

Program Pengembangan Perumahan dilaksanakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.800.000.000,00. Adapun keluaran dari program ini adalah sebagai berikut:

1) Pembangunan sarana dan prasarana rumah susun sehat sederhana, yaitu:

a) Pemasangan instalasi air bersih di Rusunawa Bangunta-pan;

b) Pemasangan jaringan listrik di Rusunawa Banguntapan; c) Operasional dan pemeliharaan Rusunawa

Panggung-harjo, Tambak Ngestiharjo dan Banguntapan.

c. Pemasalahan dan Solusi

Berikut ini disampaikan beberapa permasalahan dan solusi yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan program-kegiatan dalam urusan Perumahan (lihat Tabel 4.35).

Tabel 4.35

Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Perumahan

No. Permasalahan Solusi

1 Kawasan permukiman kumuh masih dijumpai di wilayah perkotaan, khususnya di wilayah perbatasan dengan Kota Yogyakarta. Munculnya kawasan kumuh tersebut disebabkan karena infrastruktur dasar yang ada belum memenuhi baik secara kuantitas maupun kualitas

Pembangunan kawasan baru(new site development) seperti Rusunawa atau perbaikan kualitas lingkungan permukiman kawasan (revitalisasi)

2 Rendahnya kemampuan MBR untuk mendapatkan rumah yang layak

Penyediaan Rusunawa sebagai solusi jangka pendek bagi MBR agar dapat tinggal di rumah yang layak sebelum mampu memiliki rumah sendiri

3 Kelembagaan menangani perumahan

Gambar

Tabel 4.32Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Pekerjaan Umum
Tabel 4.33Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Penataan Ruang
Tabel 4.35Permasalahan dan Solusi dalam Urusan Perumahan

Referensi

Dokumen terkait

Bab II adalah tinjauan pustaka, yang berkaitan dengan tinjauan tentang alat deteksi kebohongan, tanda emosi kebohongan di wajah, ekstraksi ciri wajah, pengenalan

maka saya Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2017 menetapkan Pemenang pada Paket tersebut di atas

kesulitan belajar matematika lebih dikarenakan oleh soal latihan yang terlalu dipaksakan oleh guru tanpa adanya proses penanaman pemahaman terlebih dahulu

[r]

Menyajikan hasil klasifikasi peralatan dan bahan yang digunakan dalam perakitan

Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan,

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Komparasi penggunaan Media Video dan Flip Chart Terhadap Minat

Disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh Starta 2 Magister (S-2) Pendidikan Agama Islam pada.. Program Pascasarjana IAIN