• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGUB NOMOR 098 THN 2017 ttng HAK KEUANGAN DPRD EDIT ROKUM 24 NOV 17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERGUB NOMOR 098 THN 2017 ttng HAK KEUANGAN DPRD EDIT ROKUM 24 NOV 17"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURANGUBERNURKALIMANTANSELATAN NOMOR 098 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2017TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF

PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (3), Pasal 17 ayat (7), Pasal 18 ayat (4), Pasal 23 ayat (5), dan Pasal 24 ayat (4) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta dengan memperhatikan Surat Menteri Dalam Nomor 188.31/7809/SJ Hal: Penjelasan terhadap Implementasi Substansi Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional,perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentangPetunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

(2)

- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-UndangNomor12 Tahun2011tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor23 Tahun2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 22 TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5104); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinandan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (BeritaNegara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 310);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (BeritaNegara RepublikIndonesiaTahun 2015 Nomor 2036);

(3)

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional (BeritaNegara Republik IndonesiaTahun 2017 Nomor 310); 12. PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13

Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah(LembaranDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007 Nomor 13);

13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 100);

14. PeraturanDaerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 107);

15. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,

Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan(Berita DaerahProvinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72);

16. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017 Nomor 1);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF

PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2. PemerintahanDaerah adalah penyelenggaraanurusan pemerintahanoleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(4)

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerahyang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

5. Gubernur adalah GubernurKalimantan Selatan.

6. Wakil Gubernur adalah Wakil GubernurKalimantan Selatan.

7. Pimpinan DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

8. Anggota DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

9. Sekretariat DPRD adalah perangkat daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas pokok DPRD.

10. AnggaranPendapatan dan Belanja Daerahyang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan provinsi Kalimantan Selatan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

11. Penghasilan DPRD adalahpenghasilan yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRDsebagaimana dimaksuddalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang HakKeuangan dan Administratif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 12. Tunjangan Komunikasi Intensif adalahtunjangan berupa uang yang diberikan

kepada Pimpinan dan AnggotaDPRD dalam rangka mendorong peningkatan kinerjadalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

13. Dana Operasional Pimpinan DPRD adalahuang yang diberikan kepada Pimpinan DPRDsetiap bulan kepada Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD untukmenunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi,pelayanan dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugassehari-hari.

14. Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan yang diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD berupa pemberian jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian serta pakaian dinas dan atribut. Khusus untuk Pimpinan DPRD disediakan rumah negara dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan dan belanja rumah tangga, sedangkan untuk Anggota DPRD dapat disediakan berupa rumah negaradan perlengkapannya dan tunjangan transportasi.

15. Belanja Penunjang Kegiatan DPRD adalah biaya untuk mendukung kelancaran fungsi, tugas dan wewenang DPRD berupa penyelenggaraan rapat, kunjungan kerja, pengkajian, penelaahan dan penyiapan peraturan daerah, peningkatan kapasitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia di Lingkungan DPRD, koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan, dan program lain sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenang DPRD, dana operasional Pimpinan, Pembentukan Kelompok Pakar atau Tim Ahli Alat Kelengkapan DPRD, penyediaan Tenaga Ahli Fraksi dan belanja Sekretariat Fraksi.

- 5 -

(5)

PENGHASILAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Pasal 2

(1) Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD terdiri atas: a. uang representasi;

b. tunjangan keluarga; c. tunjangan beras; d. uang paket;

e. tunjangan jabatan;

f. tunjangan alat kelengkapan; dan g. tunjangan alat kelengkapan lain.

(2) Selain penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penghasilan lain berupa:

a. tunjangan komunikasi intensif; dan b. tunjangan reses.

(3) Pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud padaayat (1)dibebankan pada APBD.

(4) Pajak atas penghasilan lain sebagaimana dimaksud padaayat (1)dibebankan pada Pimpinan dan anggota DPRD yang bersangkutan.

(5) Pembebanan pajak penghasilan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3

(1) Pembayaran uang representasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dibayarkan setiap bulan.

(2) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkansebagai berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah);

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah); dan

c. Anggota DPRD sebesar Rp2.250.000,00 (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Pasal 4

(1) Tunjangan keluarga dan tunjangan beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf bdan huruf c dibayarkan setiap bulan.

(2) Besarnya tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama dengan Tunjangan keluarga dan tunjangan beras bagi aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 6 -

(6)

(1) Pembayaran uang paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf ddibayarkan setiap bulan.

(2) Uang Paket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut: a. Ketua DPRD sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah); dan

c. Anggota DPRD sebesar Rp225.000,00 (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah).

Pasal 6

(1) Tunjangan jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf e dibayarkan setiap bulan.

(2) Besarnya tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp4.350.000,00 (empat juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah);

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp3.480.000,00 (tiga juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah); dan

c. Anggota DPRD sebesar Rp3.262.500,00 (tiga juta dua ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah).

Pasal7

(1) Tunjangan alat kelengkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf f dibayarkan setiap bulan.

(2) Tunjangan alat kelengkapan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g dibayarkan selama Alat Kelengkapan Lain terbentuk dan selesai melaksanakan tugas.

(3) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. ketua ditetapkan sebesar 7,5% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu sebesar Rp326.250,00 (tiga ratus dua puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah);

b. wakil ketua ditetapkan sebesar 5% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu sebesar Rp217.500,00 (dua ratus tujuh belas ribu lima ratus rupiah);

c. sekretaris ditetapkan sebesar 4% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu sebesar Rp174.000,00 (seratus tujuh puluh empat ribu rupiah); dan

d. anggota ditetapkansebesar 3% dari tunjangan jabatan ketua DPRD yaitu sebesar Rp130.500,00 (seratus tiga puluh ribu lima ratus rupiah).

- 7 -

(7)

(1) Tunjangan Komunikasi intensifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dibayarkan setiap bulan.

(2) Tunjangan komunikasi intensif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Pasal 9

(1) Tunjangan reses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dibayarkan setiap melaksanakan reses.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

BAB III

TUNJANGAN KESEJAHTERAAN Pasal 10

(1) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD meliputi: a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja; c. jaminan kematian; dan d. pakaian dinas dan atribut.

(2) Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pimpinan DPRD memperoleh tunjangan kesejahteraan berupa:

a. rumah negara dan perlengkapannya; b. kendaraan dinas jabatan; dan

c. belanja rumah tangga.

(3) Selain tunjangan kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota DPRD memperoleh tunjangan kesejahteraan berupa:

a. rumah negara dan perlengkapannya; dan b. tunjangan transportasi.

Pasal 11

Jaminan kesehatan, Jaminan kecelakaan kerja,dan jaminan kematiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 8 -

(8)

(1) Pakaian dinas dan atribut Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat(1) hurufd terdiri atas:

a. pakaian sipil harian yang diberikan sebanyak 2 (dua) pasang dalam 1 (satu) tahun;

b. pakaian sipil resmi yang diberikan sebanyak 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun;

c. pakaian sipil lengkap yang diberikan sebanyak 2 (dua) pasang dalam 5 (lima) tahun;

d. pakaian dinas harian lengan panjang yang diberikan sebanyak 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun; dan

e. pakaian yang bercirikan khas daerah yang diberikan sebanyak 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun.

(2) Pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan denganmempertimbangkan prinsip efisiensi, efektivitas, dan kepatutan.

(3) Standar satuan harga pakaian dinas dan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 13

(1) Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (3) disediakan bagi Pimpinan DPRD sesuai standar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disediakan bagi Anggota DPRD sesuai standar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Pemakaian rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pemakaian rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pemeliharaan rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pemeliharaan rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada APBD.

(5) Dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa bakti, rumah negara dan perlengkapannyaserta kendaraan dinas jabatan wajib dikembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerahpaling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masa bakti.

(6) Dalam hal Anggota DPRD yang disediakan rumah negara dan perlengkapannya berhenti atauberakhir masa bakti, rumah negara dan perlengkapannya wajib dikembalikan dalam keadaan baikkepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masabakti.

(7) Ketentuan mengenai tata cara pengembalian rumah negara dan perlengkapannya sertakendaraan dinas jabatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(9)

(1) Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan yang disediakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 tidak dapat disewabelikan, digunausahakan, dipindahtangankan, dan/ataudiubah status hukumnya.

(2) Struktur dan bentuk bangunan rumah negara yang disediakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dapat diubah.

Pasal 15

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyediakan rumah negara dan kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), Pimpinan DPRD berhak atas tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji. (3) Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan sebagai

berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp16.470.000,00; dan b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp13.400.000,00.

(4) Tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp14.513.000,00; dan b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp12.255.000,00.

(5) Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan perumahan dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dibebankan kepada yang bersangkutan.

Pasal 16

(1) Bagi pasangan suami/istri yang menduduki jabatan sebagai Pimpinan dan/atau Anggota DPRD pada periode yang sama hanya diberikan salah satu tunjangan perumahan.

(2) Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang suaminya menjabat sebagai Gubernur/Wakil Gubernur tidak diberikan tunjangan perumahan.

(3) Bagi Pimpinan dan/atau Anggota DPRD yang diberhentikan sementara tidak diberikan tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi.

Pasal 17

(1) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c disediakan dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Pimpinan DPRD.

(2) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk memenuhi kebutuhan minimal rumah tangga dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

(3) Kebutuhan minimal rumah tangga Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan dalam program dan kegiatan Sekretariat DPRD.

(10)

(4) Dalam hal Pimpinan DPRD tidak menggunakan fasilitas rumah negara dan perlengkapannya, tidak diberikan belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf c.

(5) Belanja rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 18

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum mampu menyediakan rumah negara bagi Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2), kepada yang bersangkutan dapat diberikan tunjangan perumahan.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji. (3) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan sebesar

Rp10.560.000,00 (sepuluh juta lima ratus enam puluh ribu rupiah).

(4) Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibebankan kepada yang bersangkutan.

Pasal 19

(1) Tunjangan transportasi bagi Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf b diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji.

(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya meliputi biaya sewa kendaraan dan tidak meliputi biaya perawatan dan biaya operasional kendaraan dinas jabatan.

(3) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp10.943.000,00 (sepuluh juta sembilan ratus empat puluh tiga ribu rupiah). (4) Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 untuk tunjangan transportasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dibebankan kepada yang bersangkutan. Pasal 20

Rumah negara dan perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 serta tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 tidak dapat diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD secara bersamaan.

BAB IV

UANG JASA PENGABDIAN Pasal 21

(1) Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa baktinya diberikan uang jasa pengabdian sesuai dengan masa baktinya, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Masa bakti kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar:

1. Ketua DPRD sebesar Rp3.000.000,00;

(11)

2. Wakil Ketua sebesar Rp2.400.000,00; dan 3. Anggota DPRD sebesar Rp2.250.000,00.

b. Masa bakti sampai dengan 2 (dua) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar:

1. Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00;

2. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp4.800.000,00; dan

3. Anggota DPRD sebesar Rp4.500.000,00 untuk 2 (dua) bulan uang representasi.

c. Masa bakti sampai dengan 3 (tiga) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar:

1. Ketua DPRD sebesar Rp9.000.000,00;

2. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp7.200.000,00;dan 3. Anggota DPRD sebesar Rp6.750.000,00.

d. Masa bakti sampai dengan 4 (empat) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar:

1. Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00;

2. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp9.600.000,00; dan 3. Anggota DPRD sebesar Rp9.000.000,00.

e. Masa bakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang jasa pengabdian sebesar:

1. Ketua DPRD sebesar Rp15.000.000,00 atau paling banyak sebesar Rp18.000.000,00;

2. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00 atau paling banyak sebesar Rp14.400.000,00; dan

3. Anggota DPRD sebesar Rp11.250.000,00 atau paling banyak sebesar Rp13.500.000,00.

(2) Dalam hal Pimpinan atau Anggota DPRD meninggal dunia, uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ahli warisnya.

(3) Pembayaranuang jasa pengabdian dilakukan setelah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V

BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD Pasal 22

Belanja penunjang kegiatan DPRD disediakan untuk mendukung kelancaran fungsi, tugas dan wewenang DPRD berupa:

a. program, yang terdiri atas: 1. Penyelenggaraan rapat; 2. Kunjungan kerja;

3. Pengkajian, penelaahan, dan penyiapan Peraturan Daerah;

(12)

4. Peningkatankapasitas danprofesionalisme sumber daya manusia di Lingkungan DPRD;

5. Koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan; dan 6. Program lain sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD.

b. dana operasional Pimpinan DPRD;

c. pembentukan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD; d. penyediaan tenaga ahli fraksi;

e. penyediaan Tenaga ahli Komisi dan Alat Kelengkapan DPRD; dan f. belanja sekretariat fraksi.

Pasal 23

Programsebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf a diuraikan kedalam beberapa kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 24

(1) Dana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf b diberikan setiap bulan kepada Pimpinan DPRD untuk menunjang kegiatan operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas dan tidak digunakan untuk keperluan pribadi, kelompok, dan/atau golongan, dan penggunaannya harus memperhatikan asas manfaat, efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.

(2) Besaran dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebesar:

a. Ketua DPRD sebesar Rp12.000.000,00; dan b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00.

(3) Pemberian dana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan dengan ketentuan:

a. 80% (delapan puluh persen) diberikan secara sekaligus untuk semua biaya atau disebut lumpsum; dan

b. 20% (dua puluh persen) diberikan untuk dukungan dana operasional lainnya.

Pasal 25

(1) Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf c merupakan sejumlah tertentu pakar atau ahli yang mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang DPRD yang tercermin dalam alat kelengkapan DPRD sesuai dengan kebutuhan DPRD atas usul anggota,pimpinan fraksi,dan pimpinan alat kelengkapan DPRD.

(13)

(2) Pembayaran kompensasi bagi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD didasarkan pada kehadiran per kedatangan sesuai dengan kebutuhan DPRD atau kegiatan tertentu DPRD dan dapat dilakukan dengan harga satuan orang hari atau orang bulandengan personil yang berbeda.

(3) Kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berjumlah sebanyak 3 (tiga) orang untuk setiap alat kelengkapan DPRD.

(4) Besaran kompensasi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan ditetapkan yaitu:

a. Sarjana Strata Tiga/Guru Besar sebesar Rp3.000.000,00; b. Sarjana Strata Dua sebesar Rp2.500.000,00; dan

c. Sarjana Strata Satu sebesar Rp2.000.000,00.

(5) Kelompok pakaratau tim ahli alat kelengkapan DPRD diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Sekretaris DPRD sesuai dengan

kebutuhan.

Pasal 26

(1) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruf d merupakan tenaga ahli yang disediakanuntuk setiap fraksi masing-masing1 (satu) orang per fraksi.

(2) Tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kemampuan dalam disiplin ilmutertentu yang mendukung tugas fraksi serta diberikan kompensasi dengan memperhatikan standar keahliandan prinsip efisiensi.

(3) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris DPRD.

(4) Pembayaran kompensasi bagi Tenaga Ahli Fraksidapat dilakukan dengan harga satuan orang per bulan.

(5) Besaran kompensasi tenaga ahli fraksiditetapkan yaitu:

a. Sarjana Strata Tiga/Guru Besar sebesar Rp4.000.000,00; b. Sarjana Strata Dua sebesar Rp3.500.000,00; dan

c. Sarjana Strata Satu sebesar Rp3.000.000,00. Pasal 27

(1) Belanja Sekretariat fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22huruff dibiayai darianggaran Sekretariat DPRD.

(2) Belanja sekretariat fraksi terdiri atas penyediaan sarana dan anggaran.

(3) Penyediaan sarana meliputi ruang kerja pada sekretariat DPRD dan kelengkapan kantor sesuaidengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan tidak termasuk sarana mobilitas.

(4) Penyediaan anggaran meliputi pemenuhan kebutuhan belanja alat tulis kantor dan makan minumrapat fraksi yang diselenggarakan di Lingkungan kantor Sekretariat DPRD dengan memperhatikan prinsip efisiensi, efektivitas, dan kepatutan.

(14)

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 28

Pelaksanaan hak keuangan dan administratif Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Peraturan Daerah yang mengatur hak keuangan dan administratif Pimpinan dan Anggota DPRD diundangkan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 29

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 17 November 2017

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, ttd

H. SAHBIRIN NOOR Diundangkan di Banjarbaru

pada tanggal 17 November 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

ttd H. ABDUL HARIS

Referensi

Dokumen terkait

time-based conflict, yaitu konflik yang terjadi karena waktu yang digunakan untuk memenuhi satu peran tidak dapat digunakan untuk memenuhi peran lainnya artinya

Sebut kan judul film dokumenter produksi Eagle Award Documentary Competition 2005-2010 yang anda anggap paling tidak menarik dan jelaskan alasannya!. Apakah perbedaan antara film

mengirim naskah dinas yang sudah berisi disposisi kepada Petugas Administrasi pada Wakil Bupati atau Sekretaris Daerah;a. mengirim naskah dinas keluar yang sudah

Hutama Karya (Persero) Wilayah III Balikpapan, sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan harga pada bahan baku/material antara anggaran dan realisasi biaya Proyek

Berdasarkan harapan akan hadirnya sebuah lembaga pendidikan yang dapat mewujudkan keinginan masyarakat tersebut, maka Universitas Andalas melalui Keputusan

Kuesioner Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar dan Rumah Sehat di Lingkungan III Desa Perjuangan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 tentang Kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang Dikenakan Pajak

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 14 Tahun