• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN PROGRAM INOVATIF DAERAH DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENELITIAN PROGRAM INOVATIF DAERAH DALAM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN PROGRAM INOVATIF DAERAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN OTDA DI KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TENGAH

Tim Peneliti Balitbang Prov. Jateng

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang Telp. 0243540025

RINGKASAN Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada esensinya merupakan pembagian tanggung jawab, pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Otonomi daerah ditujukan untuk menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan di Pusat guna meningkatkan kemampuan daerah, kesetaraan sosial, pertumbuhan ekonomi, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan kegiatan administrasi dalam menunjang pembangunan nasional.

Desentralisasi pada dasarnya merupakan solusi kelembagaan atas sistem-sistem yang secara politik atau ekonomi tidak dapat berfungsi dengan baik karena otoritas politik yang terlalu terpusat. Prinsip yang mendukung desentralisasi dikenal sebagai ”kesatuan dalam kebhinnekaan”, dan bagi sistem yang mengalami pembaruan demokratisasi, segi baik dari prinsip ini adalah pengakuan akan adanya kebutuhan untuk menentukan nasib sendiri secara lokal.

(2)

artinya bagi kemajuan dan kemandirian daerah, selaras dengan upaya menangkap peluang penyerahan kewenangan/urusan yang telah diterima oleh Kabupaten/Kota.

Banyak kegiatan/program sebagai buah inovasi dan kreativitas lokal (daerah) yang berhenti pada lingkungan keluarga, kelompoknya atau daerahnya karena keterbatasan/ketidaktepatan dalam pelembagaan hasil rekayasa tersebut. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan penelitian komprehensif untuk mengeksplorasi atau menggali program inovasi daerah untuk selanjutnya merancang pengembangannya secara tepat dalam rangka untuk memacu dan mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah.

masalah penelitian sebagai berikut: (1) Program inovatif apa yang telah dilaksanakan oleh di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah? (2) Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pengembangan program inovatif yang dihadapi oleh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah? (3) Bagaimana pengembangan program inovatif bagi kemajuan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi, program-program inovatif yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. (2) Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan program inovatif yang dihadapi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. (3) Merumuskan strategi pengembangan program inovatif bagi kemajuan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Manfaat penelitian ini sebagai masukkan bagi daerah guna penyusunan program-program baru yang lebih inovatif dalam rangka pengembangan otonomi daerah.

Hasil dan Pembahasan

Bentuk-bentuk program inovasi dalam bidang pemerintahan – sesuai dengan pembatasan program inovasi dalam ruang lingkup penelitian – yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota lokasi penelitian adalah:

(3)

Satu Pintu (One Stop Service), 3) Data Base Kependudukan, 4) Pendelegasian Kewenangan Perijinan Kepada Camat,5) Pelayanan Publik

b. Sub bidang Kepegawaian dan Kelembagaan, dengan program inovasi sebagai berikut: 1) Bea Siswa Pasca Sarjana, 2) Tes Penilaian Kompetensi (Test Competencies Assessment), 3) Iuran Dana Kematian Anggota PNS, 4)

Penyetaraan Pendidikan Formal dan Non Formal, dan 5) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg), 6) Pemberian Tunjangan Sertifikasi dan Kompensasi bagi Non PNS.

c. Sub bidang Aplikasi Teknologi, dengan program inovasi sebagai berikut: 1) Pusat Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Center) Pelayanan Pendidikan, 2) Kampung Teknologi, 3) E-Government (e-Gov), Website dan Local Area Network (LAN), 4) Bursa Kerja On Line, 5) Sistem

Informasi Manajemen Daerah, 5) Televisi dan Radio Pemerintah Daerah, 6) Portal Pendidikan, dan 7) Alat Semi Elektroniki Piludes.

d. Sub bidang Perencanaan Pembangunan, dengan program inovasi sebagai berikut: 1) Dasar Pengembangan Partisipatif dan 2) Penjaringan Aspirasi Masyarakat,3) Perencanaan Pembangunan.

e. Sub bidang Keuangan Daerah, dengan program inovasi sebagai berikut: Sistem Informasi dan Manajemen Keuangan Daerah.

Faktor pendorong dan faktor penghambat yang secara umum ditemukan dan dihadapi dalam pelaksanaan dan pengembangan program inovatif oleh Kabupaten/Kota lokasi penelitian adalah:

(4)

sebagai berikut 1) Lokasi penduduk yang saling berjauhan, 2) kondisi data awal kependudukan yang tidak lengkap, 3) masih banyaknya warga pendatang yang belum terdata, 4) keterbatasan dana operasional, 5) keterbatasan SDM tenaga trampil, 6) masih rendahnya kesadaran masyarakat (karena tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah), 7) keterbatasan dukungan prasarana dan jaringan (seperti komputer dan telpon), 8) belum respon melalui penilaian kepuasan pelayanan dari pengguna termasuk ketersediaan saluran pengaduan, 9) masih lemahnya status kelembagaan, dan 10) lemahnya koordinasi.

b. Sub bidang Kepegawaian dan Kelembagaan, dengan faktor pendorong sebagai berikut 1) adanya dukungan kebijakan dan regulasi, 2) adanya dukungan anggaran yang memadai, 3) adanya dukungan PNS (semangat dan motivasi), 4) adanya kebutuhan SDM PNS yang berkualitas tinggi, 5) pesatnya kemajuan teknologi, 6) adanya perubahan data kepegawaian secara dinamis, 7) adanya tuntutan peningkatan pelayanan publik, dan 8) adanya dukungan kelembagaan; dan faktor penghambat sebagai berikut 1) masih ada PNS yang tidak tergerak untuk mengikuti pendidikan lanjutan, 2) terbatasnya jurusan yang ditawarkan sehingga mengurangi tingkat kesesuaian dengan dengan pekerjaan, 3) keterbatasan SDM pelaksana, 4) keterbatasan dana anggaran pengembangan, 5) jumlah peserta yang banyak, 6) adanya kendala teknis dan koordinasi dengan pihak pengajar, 7) adanya keterbatasan program, 8) adanya kesulitan dalam perijinan tugas belajar, 9) belum adanya Memory of Understanding (MoU) dengan Pemda, dan 10) lokasi belajar yang jauh dari

tempat tinggal.

(5)

kemudahan pelayanan masyarakat, 5) sangat besarnya potensi dan kemajuan daerah, 6) adanya dukungan masyarakat, dan 7) banyaknya jumlah persediaan tenaga kerja; dan faktor penghambat sebagai berikut 1) keterbatasan SDM trampil, 2) keterbatasan dalam peralatan (mahalnya sarana prasarana teknologi dan keterbatasan teknologi yang digunakan), 3) rendahnya partisipasi swasta, 4) lemahnya koordinasi, 5) adanya keterbatasan anggaran, dan 6) belum tersedianya teknologi perangkat lunak.

d. Sub bidang Perencanaan Pembangunan, dengan faktor pendorong sebagai berikut 1) adanya dukungan kebijakan atau regulasi, 2) adanya dukungan anggaran, dan 3) adanya dukungan metode riset; dan faktor penghambat sebagai berikut 1) ketidaksiapan aparat desa/kelurahan, 2) lemahnya koordinasi, dan 3) sikap curiga legislatif.

e. Sub bidang Keuangan Daerah, dengan faktor pendorong sebagai berikut 1) adanya dukungan kebijakan atau regulasi, 2) besarnya semangat perbaikan, dan 3) adanya tuntutan transparansi dan akuntabilitas; dan faktor penghambat sebagai berikut 1) adanya keterbatasan SDM trampil dan 2) keterbatasan dukungan peralatan.

Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan dan pengembangan program inovasi oleh Kabupaten/Kota lokasi penelitian adalah:

(6)

dengan biaya yang murah/gratis, penyederhanaan penyederhanaan prosedur dan persyaratan.

b. Sub bidang Kepegawaian dan Kelembagaan, dengan strategi pengembangan sebagai berikut: 1) peningkatan sosialisasi pada PNS, 2) peningkatan penataan jalur studi agar sesuai dengan bidang pekerjaan, 3) peningkatan ketrampilan dan pengetahuan aparatur, misalnya melalui pengadaan Bintek, 4) peningkatan alokasi anggaran, 5) peningkatan konsistensi dan kontinuitas kebijakan, 6) peningkatan koordinasi, dan 7) perluasan program melalui pembuatan MoU dengan berbagai Perguruan Tinggi.

c. Sub bidang Aplikasi Teknologi, dengan strategi pengembangan sebagai berikut: 1) peningkatan sosialisasi, 2) peningkatan SDM trampil, 3) peningkatan peralatan dan teknologi, 4) peningkitan koordinasi antar instansi, 5) peningkatan dukungan anggaran, 6) peningkatan pemeliharaan dan updating data, 7) peningkatan kerjasama, dan 8) pembentukan lembaga usaha tersendiri.

d. Sub bidang Perencanaan Pembangunan, dengan strategi pengembangan sebagai berikut: 1) peningkatan pengetahuan dan ketrampilan aparat Desa/Kelurahan, 2) peningkatan koordinasi dan kerjasama, dan 3) peningkatan sosialisasi program.

e. Sub bidang Keuangan Daerah, dengan strategi pengembangan sebagai berikut: 1) optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana, 2) peningkatan kualitas teknologi, dan 3) peningkiatan jumlah SDM trampil.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

(7)

Kabupaten/Kota. Bentuk aplikasi teknologi yang dikembangkan terkait dengan pembangunan teknologi informasi, seperti e-gov, website, LAN, dan lain-lain.

Saran

Berbagai bentuk-bentuk program inovasi yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota lokasi penelitian perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan kinerja bidang pemerintahan, baik program inovasi yang bersumber dari amanat kebijakan/regulasi ataupun yang berawal dari praktik daerah sebagai suatu bentuk kearifan lokal.

Dalam pelaksanaan pembangunan daerah, selain bidang pemerintahan, perlu pula untuk dikembangkan program-program inovasi bidang non pemerintahan, terutama yang terkait dengan: 1) penyediaan pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, 2) penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, 3) penyediaan prasarana dan sarana, seperti perumahan dan perekonomian, dan 4) kerjasama pengembangan wila yah/kawasan.

Optimalisasi faktor-faktor pendorong untuk meningkatkan dan melanjutkan pengembangan program inovasi, terutama melalui 1) pengembangan komitmen petinggi daerah (eksekutif, legislatif, dan tokoh masyarakat) yang didukung oleh adanya dasar regulasi dan kebijakan dan 2) peningkatan dukungan anggaran, sumber daya manusia dan kelembagan serta peralatan yang memadai.

(8)

sosialisasi dan komunikasi, 4) peningkatan koordinasi dan kerjasama untuk mendukung kelancaran program, dan 5) peningkatan kualitas pelayanan publik (kelembagaan, metode, prosedur, persyaratan, mekanisme pengaduan).

Hak Cipta © 2007 Balitbang Prov. Jateng Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang

50132 Telp : (024) 3540025,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian tentang Pengaruh Perceived Value, Perceived Risk, Dan Product Value Terhadap Minat Beli Pada Produk Bundling Adidas Di Pakuwon Trade

persilangan dan keseimbangan beban kerja antar Tower Crane (σ) 98,170 menit adalah skenario yang paling optimal diantara semua skenario yang ada karena memiliki konflik indek

Kepemimpinan transformasional menurut Danim (2010:8) adalah kemampuan seseorang pemimpin dalam bekerja dengan dan/atau melalui orang lain untuk mentransformasikan,

secara tegas, demi menjamin kepastian hukum dan keadilan; (2) Hakim harus bisa memilah mana yang benar secara hukum, Ditjen HKI bisa memberikan sertifikat paten sederhana

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa perilaku pornografi yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purbolinggo adalah tinggi yaitu dari jumlah

agian baratdaya Kalimantan tersusun atas kerak yang stabil (Kapur Awal) sebagai bagian dari Lempeng Asia Tenggara meliputi baratdaya Kalimantan, Laut Jawa bagian

Tugas Pokok Kantor Pendapatan Daerah Kota Pematangsiantar menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang Perpajakan, Retribusi, dan Pendapatan Asli Daerah lainnya yang berada

(2014) mengidentifikasi sejumlah Trichoderma asperellum endofit dari buah di pertanaman kakao di Sulawesi dan dua isolat di antaranya telah diujicobakan pada penyakit hawar