• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Sawah Di Kecamatan Binjai Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Sawah Di Kecamatan Binjai Selatan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai wilayah administratif yang masih terdapat lahan pertanian di dalamnya, Kota

Binjai memiliki lahan sawah yang tersebar di 5 kecamatan. Lahan sawah di Kota

Binjai terdiri dari lahan sawah dengan irigasi dan lahan sawah tanpa irigasi. Lahan

sawah dengan irigasi hanya terdapat di 2 kecamatan saja, yaitu Binjai Timur dan

Binjai Selatan. Di Kecamatan Binjai Selatan tahun 2015, luas lahan sawah sebesar

695,58 Ha dan luas lahan pertanian non sawah sebesar 1.122,55 Ha. Luas lahan

sawah dan luas lahan pertanian bukan sawah terluas berada di Kelurahan Bhakti

Karya dengan luas 184,8 Ha dan 633 Ha. Dilihat dari hasil produksi pertanian, total

produksi terbesar di Kecamatan Binjai Selatan adalah tanaman padi sebesar 867,3 ton

dengan luas panen 1.401 Ha dan tanaman jagung sebesar 3.201 ton dengan luas panen

485 Ha. Untuk tanaman buah-buahan, produksi terbesar adalah buah rambutan

mencapai 2.250 kwintal pada tahun 2015.

Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan

penduduk Indonesia. Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan

penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat

menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor

(2)

menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia

masih bergerak di sektor ini. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan

tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional

yang berasal dari produk pertanian. Program pembangunan jangka panjang dibidang

ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara sektor

industri dan sektor pertanian.

Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan dengan

pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat

peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar yang akan

dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan pertumbuhan

penduduk naik.

Peluang pengembangan tanaman hortikultura cukup menjanjikan di

Kecamatan Binjai Selatan, Sumatera Utara, karena lahan di daerah tersebut sangat

mendukung pertumbuhan komiditi. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil

produksi padi ladang antara lain adalah luas panen, curah hujan dan jumlah pupuk.

Hasil produksi dimasa yang akan datang dapat mendekati, tetap, meningkat, atau

mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa kuat pengaruh

variabel tersebut untuk tahun berikutnya.

Dari uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu

bentuk penduga yaitu persamaan regresi linier berganda. Untuk mengetahui pengaruh

dan hubungan antara faktor-faktornya, maka penulis memilih judul “FAKTOR

-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menentukan

faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi terhadap hasil produksi padi sawah di

kecamatan binjai selatan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempersempit masalah yang akan diteliti, penulis membatasi ruang lingkup

penelitian, yaitu:

1. Penulis hanya menganalisa data hasil produksi padi sawah di Kecamatan Binjai

Selatan dengan menggunakan data dari tahun 2005-2015.

2. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi ladang

di Kabupaten Tapanuli Utara, penulis hanya membahas faktor-faktor: luas panen

(X1), curah hujan (X2), dan jumlah pupuk (X3) di Kecamatan Binjai Selatan

dengan data yang penulis teliti adalah data dari tahun 2005-2015.

1.4 Kerangka dan Teori

Adapun kerangka teori yang menjadi landasan berpikir peneliti dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Luas Panen

Luas Panen sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan pabriknya hasil

pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usaha tani.

Besar kecilnya produksi dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan

(4)

Curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pertumbuhan dan produksi suatu tanaman, sehingga pembudidayaan tanaman

perlu disesuaikan terhadap fluktuasi curah hujan. Namun, karena curah hujan

sangat berfluktuatif dan acak, budidaya tanaman seringkali sulit disesuaikan

bahkan terlambat untuk diantisipasi perubahan yang tiba-tiba dan ekstrim. Suatu

sistem peringatan dini sangat dibutuhkan dalam pembudidayaan tanaman. Hal

tersebut dapat diawali dengan membuat dan memanfaatkan model prediksi curah

hujan, sehingga gambaran curah hujan beberapa periode ke depan dapat

diperoleh lebih awal (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2006).

3. Jumlah Pupuk

Pemupukan merupakan aspek yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

Dengan pemupukan maka unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh

dan berkembang akan terpenuhi oleh karena itu tanah memerlukan tambahan

unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk merupakan kunci

dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur hara untuk menggantikan

unsur yang telah terisap tanaman sebelumnya. Secara umum pupuk dibagi

(5)

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi hasil

produksi padi sawah.

2. Untuk mengetahui faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingginya hasil

produksi padi sawah di Kecamatan Binjai Selatan.

1.6 Tinjauan Pustaka

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan

antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam

menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisa regresi menggunakan persamaan

regresi. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan

regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen

mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil

penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium atau

untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih dengan variabel

kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap

variabel kriteriumnya. Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu

variabel bebas dan variabel tidak bebas. Variabel yang mudah didapat atau tersedia

sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena

(6)

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui

derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Umumnya analisis

korelasi digunakan dalam hubungannya dengan analisis regresi untuk mengukur

ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen (Algifari, 2000). Ukuran statistik yang dapat menggambarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain adalah koefisien determinasi dan koefisien korelasi. Koefisien

determinasi diberi simbol r2 dan koefisien korelasi diberi diberi simbol r. dan rumus adebagai berikut

Persamaan Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X

secara bersama-sama terhadaap variabel terikat Y Secara umum regresi bentu linear

yang mencangkup dua atau lebih variabel (Bambang suharjo) berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Pengamatan ke – i pada variabel tak bebas

Xi = Pengamatan ke – i pada variabel bebas

(7)

= Parameter koefisien regresi variabel bebas

= Pengamatan ke – i variabel kesalahan

Uji Fhitung:

Nilai Fhitug untuk membuat kesimpuan mengenai keliniearan menguji keberartian regresi dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1) untuk sampel ukuran n. dengan

demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut

Nilai Koefisien Determinasi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen yang biasanya disimbolkan dengan R2 (Bambang suharjo).

Kesalahan standar estimasi (kekeliruan baku taksiran) dapat ditentukan dengan

(8)

=

Nilai Koefisien Korelasi

Nilai koefisien Korelasi merupakan nilai yang digunakan utuk mengukur keeratan

suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r (

Suharyadi&Purwanto).

(9)

1.7 Metode Penelitian

yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian di antaranya adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku

ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta

sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh

oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram.

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Binjai.

Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam

bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda

untuk melihat persamaan regresi liniernya dan untuk mengetahui hubungan

setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan

dalam pengolahan data adalah:

1) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel

(10)

2) Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)

sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xj.

3) Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y. Secara umum

model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Υ= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3+ …+ βjXj + ε

4) Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh

hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

5) Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien-koefisien

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berat labur adalah banyaknya perekat yang diberikan pada permukaan kayu, berat labur yang terlalu tinggi selain dapat menaikkan biaya produksi juga akan mengurangi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2011 Lampiran III TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI huruf B.. PELELANGAN UMUM

Simpulan tersebut sebagai berikut, yaitu: (1) Nilai sosial yang berhubungan dengan ketuhanan meliputi; berdoa kepada Tuhan, percaya kepada takdir Tuhan, dan bertakwa

Bagi guru, guru diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang. tepat, pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-pair

Laili atul Safa’ah bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair and share dapat meningkatkan motivasi belajar

Large disini berarti lebih luas dari sekedar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonymous berarti bahwa individu yang menerima pesan cenderung menjadi

No. Identifikasi Masalah 1) Bagaimana cara mementukan pemenang dalam kompetisi QIC dengan metode Weighted Product (WP)?. 2) Bagaimana cara mementukan pemenang dalam

Untuk mengatasi minimnya data usulan Pembebasan Bersyarat (PB) bagi narapidana maka upaya yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan instansi yang meminta Penelitian