• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Penindjauan Depernas Bulan September dan Oktober 1962 Bidang Kemasjarakatan ke daerah Maluku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Penindjauan Depernas Bulan September dan Oktober 1962 Bidang Kemasjarakatan ke daerah Maluku"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERANTJANG NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN

PENINDJAUAN DEPERNAS

BULAN SEPTEMBER DAN OKTOBER 1962

BIDANG : KEMASJARAKATAN

(2)

No.515/C/Dep/XII/’62

DEWAN PERANTJANG NASIONAL 150

-REPUBLIK INDONESIA

---L A P O R A N P E N I N D J A U A N

D E P E R N A S

Bidang : KESEDJAHTERAAN RAKJAT

Daerah : M A L U K U

Waktu : 27 September – 13 Oktober 1962

(3)

= I S I =

Halaman

SURAT PENGANTAR ……… 1

PENDAHULUAN ……… 2

BAB I : Tindjauan Umum ……… 3

BAB II : Projek-projek ……… 4

A. Universitas ……… 4 – 6 B. L . S . D ……… 6

C. B.K.I.A./Kesehatan ……… 7

D. P.B.H. ………. 8 BAB III : K e s i m p u l a n ……… 9 – 10 BAB IV : S a r a n – s a r a n ……… 11 – 12

L A M P I R A N ………13– 14

(4)

DEWAN PERANTJANG NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

---kd---Djakarta, 22 Oktober 1962.

K e p a d a

J.M. Wakil Menteri Pertama/Ketua

Dewan Perantjang Nasional

Di –

Djakarta.

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan kepada Jang Mulia laporan

penindjauan jang telah kami lakukan kedaerah Maluku mengenai bidang

Kesedjahteraan Rakjat jang bentuk dan susunan isinya

dise-suaikan dengan pedoman jang diberikan oleh Pimpinan

Sekre-tariat.

Kami harap Jang Mulia menumpahkan perhatian pada

soal-soal jang dianggap penting diperhatikan oleh Depernas

chususnja dan oleh Pemerintah Pusat

umumnja.-A.n. Ketua Rombongan,

t.t.d.

(5)

-1-P E N D A H U L U A N

Dalam rangka usaha memperoleh bahan2 guna perentjanaan, pengawa-san dan penilaian pelakpengawa-sanaan Pembangunan Nasional Semesta Berentjana dan untuk melaksanakan tugas Depernas seperti termaktub dalam U.U. No.80/1958, maka J.M. Menteri/Ketua Depernas dengan surat keputusan No.247/UP/Dep./’62 tanggal 22 September 1962 telah membentuk “Komisi Penindjauan dalam bidang Kesedjahteraan Rakjat” untuk daerah Maluku.

Susunan anggota terdiri dari :

1. Kol. Andi Mattalatta sebagai Ketua 2. K.H. Muslich “ Anggota 3. Silas Papare “ “

Saik Abdulkodir B.A. “ Sekretaris.

Rentjana penindjauan kira2 memakan waktu 17 hari dan direntjana-kan berangkat pada tanggal 25 September 1962 dengan menumpang pesa-wat G.I.A./Auri.

Pada tanggal 25 September ternjata jang bisa berangkat hanja Sdr. K.H.Muslich dan pada tanggal 27 September menjusul Sdr. Kol. Andi Mattalatta beserta sekretaris sedang Sdr. Silas Papare tidak bisa berangkat karena ada tugas jang mendesak.

Pada tanggal 29 September 1962 rombongan jang terdiri dari 3 orang, baru bisa meneruskan perjalanan dari Makasar ke Ambon dengan menumpang pesawat Dakota A.U.R.I. dan sorenja sudah bisa sampai di-kota Ambon dengan selamat dan mendapat tempat penginapan jang tjukup baik.

Pada malam harinja rombongan sudah dapat diterima oleh Panglima Kodam XV pattimura Kol. Busjiri untuk memberi laporan tentang maksud kedatangan rombongan kedaerah Maluku itu.

Untuk keperluan jang sama djuga pada hari minggu tanggal 30 September 1962 rombongan sudah dapat diterima oleh Gubernur/Kepala Daerah Maluku Muhamad Padang.

Baik oleh Panglima maupun oleh Gubernur, rombongan diterima de-ngan baik dan disanggupi akan diberi bantuan seperlunja, agar rom-bongan dapat menunaikan tugasnja dengan sempurna. Panglima telah me-njaggupi untuk memberitahukan kepada semua instansi jang diperlukan, supaja siap menerima kedatangan rombongan Depernas dikantornja masing2.

Berkat bantuan instansi didaerah, rentjana penindjauan di Maluku dapatlah didjalankan dengan waktu jang lebih singkat sehingga rombo-ngan dapat pulang kembali ke Djakarta tanggal 13 Oktober 1962.

BAB I. Tindjauan …

(6)

-2-B A -2-B I : Tindjauan Umum.

Kesulitan jang menghambat pembangunan Maluku, disebab-kan karena beberapa faktor :

1. Suasana perang merebut Irian Barat, dimana Maluku men-djadji garis depannja (Trikora).

2. Letaknja djauh dari pusat (hubungan tidak sempurna).

3. Sebagian penduduk jang masih memiliki rasa kedaerahan jang sangat tebal.

4. Pada umumnja penduduk Ambon sendiri sifatnja kurang radjin bekerja, tidak mau berusaha sendiri, padahal tananhnja tidak kalah mutunja dengan P. Djawa, subur dan makmur.

Kebanjakan mereka jang bertanam tjengkih dan pala itu adalah bukan penduduk asli Ambon. Penduduk asli lebih suka mendjadi pegawai negeri, walaupun sedikit gajinja.

Keadaan jang digambarkan diatas telah pula dinjatakan oleh Panglima dalam pembitjaraan dengan rombongan penin-djauan Depernas. Beliau berpendapat bahwa daerah Maluku sudah sewadjarnja ditindjau dari dekat oleh orang pusat, supaja dapat diketahui dimana kelemahannja dimana keku-rangannja dana dimana pula kelebihannja.

BAB II. …………

(7)

-3-BAB II : Projek-projek.

A. Universitas Maluku. 1. Riwajat singkat

Universitas Maluku mula2 didirikan atas inisiatif Jajasan Perguruan Tinggi Maluku jang dipimpin oleh Kol. H.Pieters dkk. Pada tahun 1956 dimulai dengan mendirikan suatu Fakultas Hukum dimana sebagai Dekan ditundjuk Mr. Chr. Sophlanit.

Pada tahun 1959 dibuka lagi Fakultas Sosial dan Politik djurusan Ilmu Usaha Negara dengan Dekan Mr. Drs. Utrecht. Kemudian karena Jajasan tsb. mengalami kebangkrutan se-hingga banjak mahasiswa jang pergi keluar Ambon (tertja-tat ± 400 mahasiswa) achirnja Jajasan tsb menjerahkan di-ri untuk kehidupan selandjutnja pada Panglima Kodam XV Pattimura Kol. Busjiri, pimpinan Tjatur tunggal di Maluku Irian Barat.

Pada tahun 1961 maka didirkan lagi suatu Jajasan baru ialah Jajasan Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat jang berkedudukan di Ambon dan pada tahun 1962 dibukalah F.K.I.P. djurusan :

a. Ekonomi

b. Sedjarah dan Budaja c. Sastra Inggris

d. Ilmu Bumi

Djadi pada tahun 1961/1962 Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat telah memiliki :

1. Fakultas : telah menghasilkan 20 mahasiswa Hukum tingkat Sardjana Muda.

2. F. Sospol : baru dalam tingkat persiapan.

3. F.K.I.P. : Sementara hanja sampai tingkat Sar-djana Muda sadja, berhubung karena kekurangan tenaga Pengadjar.

Sebagai Preisden Jajasan ditundjuk Mr. Soetrisno dari Kedjaksaan Tinggi daerah Maluku Irian Barat merang-kap Dekan Fakultas Hukum.

Usaha selandjutnja dari Pimpinan Tjatur Tunggal daerah Maluku Irian Barat ialah untuk menegerikan Pergu-ruan Tinggi tsb, dan maksud tersebut akan terkabul pada bulan Oktober 1962.

(8)

-4-2. mahasiswa Maluku sendiri jang ada diluar Ambon diberi bea siswa dengan sjarat, mereka diharuskan bekerdja di Maluku apabila telah tamat; karena kebanjakan dari mereka jang ada diluar Maluku tidak mau kembali kedaerahnja.

b. Ruangan kuliah.

Ruangan kuliah sangat terbatas sekali, Fakultas Hukum telah mempunjai 3 ruangan kuliah dan satu ruangan pemimpin, satu ruangan administrasi, satu ruangan perpustakaan, satu mess untuk para dosen dan satu balai pertemuan.

F.K.I.P. dan Fakultas Sospol telah mempunjai 3 ruangan kuliah jang besar dan 2 kamar untuk para dekan.

c. Rentjana pembangunan : djaman dari Kedjaksaan Tinggi Maluku Irian Barat.

3. Mata kuliah. 51 tenaga tidak tetap, Mahasiswa tertjatat sebanjak 600 orang.

5 ……….

(9)

-5-5. Rentjana selandjutnja.

Fakultas Perkapalan dan Oceanologi akan dibangun dengan bantuan Rusia dan sudah mulai dikerdjakan. Perletakan batu pertama ditempat pembangu-nan itu (Kampung Poka) dilakukan bersama oleh J.M. Menteri P.D. dan K. Prof. Dr. Prijono dan Menteri Kebudajaan Rusia.

Pembangunan tsb direntjanakan selesai dalam 3 tahun dan tenaga ahli dan alat2nja didatangkan dari Rusia. Untuk projek tsb telah tersedia 12 gu-dang, rumah2 buruh untuk tempat tinggal 2500 orang jang akan didatangkan dari luar daerah itu.

B. L.S.D. :

L.S.D.2 dipropinsi Maluku telah terbentuk, tetapi keadaannja belum begitu sempurna. Dikota Ambon lembaga2 tersebut baru diresmikan tanggal 1 Oktober 1962. Di Propinsi Maluku tertjatat 163 buah L.S.D., dianta-ranja 3 buah jang ada di kota Ambin, jaitu :

a. Di Toluho, b. Di Asiloho, c. Di Talao.

1. Fungsi.

Fungsi L.S.D. tergantung dari masalah sosial setempat, umpamanja: memberikan bantuan materiel kepada beberapa oknum atau perbaikan2 ru-mah, gedung2 sekolah, mesdjid2, balai pengobatan, djalan2 desa dll.

L.S.D. adalah suatu organiasi sosial milik rakjat setempat, dari rakjat dan untuk rakjat. Lurah dan pegawai dalam hal ini meru-pakan tenaga pendorong dan pembimbing.

2. Administrasi.

L.S.D adalah suatu organisasi kemasjarakatan, djadi sifatnja swasta dan pada umumnja mempunjai beberapa seksi, diantaranja:

a. Keuangan, b. Bimbingan, c. Hubungan.

3. Pendidikan.

Tenaga2 penghubung sosial belum mendapat pendidikan mengenai ilmu sosial, rata2 hanja memiliki idjazah S.R. dan S.M.P. Karena itu diusahakan selama 4 hari diadakan peladjaran mengenai keso-sialan oleh pegawai2 Djawatan sosial Kabupaten.

4. B i a j a.

(10)
(11)

-6-4. B i a j a :

Untuk satu kali kursus Bimbingan Sosial A, dimana penduduk di-beri pengertian pekerdjaan sosial sampai terbentuknja sebuah L.S.D. dibutuhkan biaja rata2 Rp. 15.000m- Sampai pada penindjauan Depernas (September 1962) diterima Otorisasi dari pemerintah sebesar Rp. penggergadjian kaju. Pendirian perusahaan demikian direntjanakan pula di Maluku Tenggara.

C. B.K.I.A./Kesehatan

1. Djumlah B.K.I.A.

Dikota Ambon ada 10 B.K.I.A. Jang sudah berdjalan lantjar dan dapat ditindjau oleh rombongan 6 B.K.I.A.. Diseluruh Propinsi Ma-luku terdapat 56 B.K.I.A., antaranja 5 buah dikota Ambon.

Dokter chusus bagi B.K.I.A. belum ada; karena itu sementa-ra digunakan dokter2 dari R.S.U. Pada tiap2 B.K.I.A. telah tersedia 3 orang bidan tetap. Tiap2 minggu diadakan 2x periksaan dan tiap hari pemeriksaan tertjatat ± 60 orang ibu jang hamil. Masing2 B.K.I.A. melajani 6 kampung. Semua B.K.I.A. merasakan kekurangan susu bubuk. 2. Bangunan. pemeriksaan tertjatat ± 80 orang ibu jang hamil.

(12)

-7-Tiap minggu dilakukan 3 x pemeriksaan, pada tiap kali pemeriksaan tertjatat ± 80 orang ibu jang hamil.

b. Rentjana :

Akan membangun suatu bangunan baru jang lebih sempurna. 4. R . S . U .

R.S.U belum mendjadi R.S.U.P.. Ruangan seluruhnja berkapasitas 340 tempat tidur.

5. Pendidikan bidan di R.S.U.

Di R.S.U. baru ada satu pendidikan bidan. Tiap semester dapat diteri-ma sebanjak 45 tjalon bidan.

Untuk ruangan pendidikan telah tersedia 4 local. Ruangan2 lainnja masih direntjanakan dan sebagian sedang dibangun tetapi belum selesai karena kesulitan semen.

6. Rentjana R.S.U.

Mengadakan pendidikan perawat.

C. P . B . H .

Pada umumnja seluruh penduduk kota Ambon sudah pandai menulis dan membatja, walaupun belum dinjatakan bebas dari buta huruf.

Seluruh Propinsi Maluku jang berpenduduk 800 ribu orang, ketjuali kota Ambon jang berpenduduk 55 ribu orang, tertjatat 2 % buta huruf. Kebanjakan mereka itu penduduk pedalaman jang terdiri dari kaum muslimin fanatik jang sedjak djaman pendjajahan Belanda menganggap bahwa huruf latin itu huruf kafir.

Tidak ada alat pengangkutan dari pulau ke pulau dimana diadakan P.B.H.

BAB III. Kesimpulan…

(13)

-8-BAB III : Kesimpulan.

Berdasarkan bahan2 laporan jang telah dikumpulkan sebagai hasil penindjauan rombongan Depernas kedaerah Maluku selama 17 hari, rombongan dapat menarik kesimpu-lan2 seperti dibawah ini :

1. Universitas Maluku.

Meskipun Universitas Maluku pada waktu sekarang ini masih serba kekurangan, namun tanda2 bahwa Universi-tas tsb akan mendjadi UniversiUniversi-tas Negeri jang nilainja sama dengan Universitas Negeri lainnja sudah mulai tam-pak.

Sesudah Universitas tsb dinegerikan pada bulan Agustus 1962, maka segala kesulitan dan keruwetan jang dialaminja pada masa2 usaha swasta, telah berachir. Se-karang jang mendjadi penghambat bagi lantjarnja kemadju-an ialah soal2 tenaga pengadjar jkemadju-ang skemadju-angat sulit ditem-patkan di Ambon, terutama karena para sardjana putra Ma-luku sendiri lebih suka menetap diluar daerahnja dari pada pulang kekampung untuk memimpin saudara2 didaerah-nja sendiri.

Ruangan2 kuliah boleh dikatakan tjukup tersedia berkat perhatian dan bantuan penguasa setempat, teruta-ma Pandam XV Pattimura sendiri.

Di Taman Makmur direntjanakan suatu kompleks bangu-nan jang komplit diatas sebidang tanah seluas 50 ha jang direntjanakan oleh Panglima sendiri dan jang pembangu-nannja membutuhkan biaja ± Rp. 4 miljar.

2. L.S.D.

Perkembangan L.S.D. untuk daerah Maluku masih ter-belakang djika dibanding dengan daerah2 lainnja. Banjak soal2 jang menjebabkan kurang lantjarnja usaha2 pemba-ngunan L.S.D. terutama letak Maluku jang demikian djauh-nja dari pusat dan kurangdjauh-nja perhubungan serta alat pe-ngangkutan.

3. B.K.I.A./Kesehatan

Pada umumnja usaha B.K.I.A. didaerah Maluku jang djumlah penduduknja kurang dari 1 djuta djiwa dan daerah-nja terdiri atas ratusan pulau2 jang sulit perhubungan-nja satu sama lain, berdjalan baik dan membawa hasil jang tidak mengetjewakan.

Keadaan…………..

(14)

-9-Keadaan B.K.I.A. Geredja Protestan Maluku sudah lebih baik dan teratur dari pada B.K.I.A. Pemerintah.

4. P.B.H.

Meskipun daerah Maluku belum dapat memproklamirkan di-rinja sebagai daerah bebas dari buta huruf, menurut perhitu-ngan kami Maluku dapat menjelesaikan tugasnja menurut koman-do P.J.M. Presiden pada achir tahun 1964.

Dalam mendjalankan usaha2 P.B.H. daerah Maluku mengala-mi kesulitan karena terlampau djauh dari Pusat, sedang per-hubungan belumlah dapat dikatakan sempurna.

---BAB IV : Saran ………….

(15)

-10-BAB IV : Saran-saran.

1. Universitas Maluku.

a. Setelah diresmikan mendjadi Universitas Negeri, hen-daknja Departemen P.T.I.P. segera memperlengkapinja seperti Universitas-Universitas Neger lainnja dengan djalan merealisasikan rentjana2 jang sudah disiapkan, terutama pembukaan Fakultas Kedokterran, Pertanian, Perkapalan dan Oceanologi.

b. Kekurangan dosen hendaknja segera diatasi degan djalan mendatangkan dosen2 dari daerah lain.

Untuk membuat para dosen suka bekerdja di Ambon, hen-daknja diadakan pemberian tundjangan daerah jang pantas. Salah satu djalan lagi ialah mengadakan bea siswa bagi tjalon2 sardjana putra Maluku sendiri dengan sjarat bahwa mereka telah lulus diharuskan bertugas di Maluku. c. Meskipun Universitas Maluku letaknja djauh dari

Pusat hendaknja diusahakan, biaja sampai di Ambon tepat pada waktunja.

2. L .S . D .

Agar supaja perkembangan L.S.D. didaerah Maluku dapat me-njusul kemudian daerah2 lainnja dan agar supaja kursus2 dapat berkembang sebagaimana mestinja, hendaknja Departe-men Sosial memberikan tambahan biaja dan tambahan alat2 perlengkapan lainnja seperti perahu bermotor kepada Inspeksi Sosial daerah Maluku.

3. B . K . I . A,/Kesehatan.

a. B.K.I.A. didaerah Maluku boleh dikatakan sudah berdja-lan baik. Untuk memelihara usaha2 jang sudah baik itu diusulkan kepada Departemen Kesehatan, supaja memberikan biaja jang tjukup dan mengirimkannja tepat pada waktunja.

Disamping ……

(16)

-11-Disamping susu bubuk buat baji jang merupakan bahan jang sangat vital bagi kemadjuan B.K.I.A., hendaknja Departemen Ke-sehatan tidak melupakan kiriman bahan2 lainnja kedaerah Maluku jang terpentjil itu.

b. Usul Kepala Inspeksi Kesehatan daerah Maluku jaitu supaja Rumah Sakit Umum didjadikan R.S.U.P. dan diperlengkapi sepantasnja seperti R.S.U.P.2 didaerah lainnja, sangat disetudjui.

4. P.B.H.

Rombongan mengusulkan supaja Departemen P.D. dan K. memberikan biaja dan perlengkapan jang tjukup kepada Inspeksi Pendidikan Masjarakat daerah Maluku, terutama sekali alat2 pengangkutan.

5. Umum.

Oleh karena bidang Kesedjahteraan Rakjat erat sekali hubu-ngannja dengan bidang2 lainnja, diusulkan pula kepada Pemerin-tah, supaja daerah Maluku jang sangat terbelakang itu diberi prioritas pertama untuk pembangunan dalam segala bidang.

Hal ini diusulkan terutama mengingat bahwa daerah Maluku telah berdjasa dalam menunaikan tugasnja dengan baik sebagai garis terdepan bagi pelaksanaan Trikora dan telah banjak pula mengalami kehantjuran akibat kekatjauan R.M.S. jang luka2nja sampai sekarang belum bisa disembuhkan.

Semoga saran2 dan usul2 tsb diatas mendapat perhatian dan dilaksanakan se-baik2nja oleh Pemerintah.

Djakarta, 22 Oktober 1962. A.n. Ketua Rombongan,

ttd.

( K.H. Muslich )

Sekertaris rombongan, ttd.

( Saik Abdulkodir B.A.)

(17)
(18)

L A M P I R A N–I

LAPORAN KETUA SENAAT/PRESIDEN UNIVERSITAS NEGERI MALUKU-IRIAN BARAT PADA HARI PERESMIAN

PENEGE-RIAN UNIVERSITAS MALUKU-IPENEGE-RIAN BARAT.

1. J.M. Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan 2. Sdr. Panglima/Penguasa Perang Kodam XV Pattimura 3. Sdr. Gubernur/Kepala Daerah tingkat I Maluku

4. Sdr. Kepala Polisi Komisariat Maluku 5. Sdr. Anggauta2 Dewan Curator

6. Sdr. Anggauta Presidium Universitas Negeri Maluku-Irian Barat 7. Sdr. Anggauta2 Jajasan pembina Universitas Maluku-Irian Barat 8. Sdr. Anggauta2 Senaat Universitas Maluku-Irian Barat

9. Para Dosen2 Dewan Mahasiswa serta Hadirin lainnja jang kami hormati,

Telah mendjadi kelaziman dalam kehidupan universitas, bahwa pada tiap2 tahun kuliah baru, jang kebetulan kali ini djatuh bersamaan de-ngan pengresmian penegerian Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat men-djadi Universitas Negeri Maluku-Irian Barat, maka kami a/n. Senaat dan Presidium Universitas Negeri Maluku-Irian Barat jang diangkat berda-sarkan surat-keputusan J.M. Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Penge-tahuan R.I. tgl.8 September 1962 No.10899/UP/11/62 untuk memberikan sekilas-lintas laporan tentang perkembangan Universitas Negeri Malu-ku-Irian Barat hingga saat2 sekarang ini.

1. Hadirin jang terhormat.

Pada bulan September 1961, 3 bulan setelah kami dipindahkan da-ri Djawa-Tengah ke Ambon ini untuk mendjabat Djaksa Tinggi Maluku-Irian Barat, maka dalam rapat routine Tjatur-Tunggal Daswati I Malu-Perguruan Tinggi tadi jaitu Jajasan Malu-Perguruan Tinggi Maluku lama, me-ngalami kebangkrutannja, karena sebagian dari pada anggauta2-nja ti-dak loyal lagi dan mulai menjimpang dari pada tudjuanannja ssemula dan terpaksa melikwideerkan dirinja sendiri dan jang membawa akibat le-bih djauh lagi terhadap keseimbangan kehidupan sosial di Maluku, ini terutama dalam kalangan mahasiswa jang semangat beladjarnja hampir2 sadja pinah samak saekali dan timbullah rasa tidak puas, antipatie dan tidak mempertjajai lagi akan usaha2 swasta dalam membangun kembali Perguruan Tinggi Maluku tsb.

(19)

-13-Keadaan demikian ini telah disadari oleh Jajasan Perguruan Ting-gi Maluku jang tidak tahu akal laTing-gi untuk bertindak apa, hingga achir-nja mereka menjerah tanpa sjarat kepada Panglima Kodam XV Pattimura selaku Penguasa Perang Daerah Maluku di Ambon ini.

Atas dasar fakta2 tsb. diatas, kami dapat membenarkan tindakan dari pa-da Tjatur-Tunggal Daswati I Maluku, termasuk kami sendiri, untuk se-gera mengambil oper persoalan tsb.

Rupanja telah mendjadi takdir Ilahi bagi kami untuk menggerak-kan Perguruan Tinggi tsb. kembali, ketika Tjatur-Tunggal Daswati I pada hari Senen Wage tgl. 21 Agustus 1961, dalam rapat routinenja te- lah memutuskan untuk menundjuk dan mengangkat kami sebagai formatur chususnja para mahasiswa2, maka penundjukkan Tjatur-Tunggal tsb. tanpa ragu2 kami terima dengan senang hati dan dengan bekal2 penga-laman jang serba sedikit pada waktu kami mendirikan Perguruan Ting- gi di Semarang dan jang sekarang telah mendjadi Universitas Negeri Dipenogoro, maka kami mulai menjusun kembali tenaga2 pengadjar, pe-gawai serta anggaran Belandja dalam djangka waktu 72 djam jang achir-nja pada tgl.5 Oktober 1961 segala sesuatuachir-nja telah berdjalan dengan lantjar.

2. Hadirn Jth.

Sebelum kami meneruskan laporan kami, untuk memperoleh gamba-ran jang lebih concreet lagi, baiklah kami tjeritakan sedikit ten-tang keadaan Universitas kita ini sebelum bernaung dibawah pimpinan Tjatur-Tunggal.

Menurut laporan orang2, maaf karena dokumen2 tertulis sama se-kali tidak ada pada tgl.3 Oktober 1956 di Ambon ini, telah dibuka suatu Fakultas Hukum dimana sebagai Dekan telah ditundjuk Sdr. Mr. Chr. Doplanit dan Sdr. Mr. Drs. Utrecht sebagai Sekretarisnja.

Tiga tahun kemudian pada tgl.5 Oktober 1959 maka telah dibuka lagi sebuah Fakultas Sosial & Politik djurusan Ilmu Usaha Negara dengan Dekan Sdr. Mr. Drs. Utrecht dan Sdr. Mr. A. J. Mainake sebagai Sekreta-risnja.

Untuk keperluan pembinaan Perguruan Tinggi jang baru sadja kami

(20)

-14-buka, dibawah asuhan Tjatur-Tunggal Maluku tadi, maka pada tanggal 3 Nopember 1961 No.39 oleh Daerah Swatantra tingkat I Maluku dan I-rian Barat telah didirikan suatu Jajasan baru dengan nama : Jajasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat jang berkedudukan di Ambon. Dalam asuhan Jajasan baru ini, pada tgl.31 Djanuari 1962 telah kami buka lagi F.K.I.P. djurusan Ecocomic, Sedjarah Budaja dan Bahasa Ing-geris jang motief dasarnja adalah selfsupporting tenaga2 guru sekolah landjutan Tingkat Atas untuk daerah perbatasan ini serta Irian Barat nantinja. Karena telah merupakan suatu kenjataan, bahwa untuk menda-tangkan guru2 dari luar daerah Maluku ternjata tidaklah mudah untuk dilaksanakan.

Dengan demikian, hingga kini, kita telah memiliki 3 bauh Fakultas. Tentang penambahan nama Irian Barat tsb. oleh Tjatur-Tunggal dianggap perlu atas dasar pertimbangan politis bahwa, meskipun Belanda ngotot merasa berhak atas Irian Barat dengan landasan juridis-formil berda-sarkan pasal 3 dan 4 Perdjandjian Linggardjati dan pasal 6 perdjan-djian Renville dengan konferensi Malino dan K.M.B.-nja, maka kita djuga harus berbesi-tangan pula dengan mendasarkan diri atas paham Revolusi, bahwasanja kedaulatan sudah ada ditangan kita sedjak Pro-klamasi 17 Agustus 1945, bahkan sebenarnja kekuasaan defacto Belan-da atas Irian Barat sedjak tahun 1951 itu boleh kita katakan illegal, oleh karena itu parallel pula dengan djalannja politik pemerintah ki-ta dengan TRI-programnja jang disusul dengan TRI-koranja, maka penam-bahan nama Irian Barat tsb. mempunjai arti jang dalam bagi dunia lu-ar, bahwasanja sebelum menggeloranja TRI-kora, kita jang berada di-daerah perbatasan ini telah membulatkan tekad, untuk mentjiptakan Per-guruan Tinggi Irian Barat dan djika dibutuhkan sekarangpun kita su-dah dapat menampung mahasiswa kita dari Irian Barat pula.

Pendirian ini dapat dibenarkan pula dengan keterangan dari J.M. WAMI Urusan Irian Barat – Dr. Soebandrio dalam keterangannja didepan pemu-tusan rakjat Irian Barat pada tgl. 1 Oktober 1962 di Djakarta,

Dengan urgensi program kerdja kami jaitu penegerian Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat jang disetdjui oleh Tjatur-Tunggal, kami telah membentuk Panitiya Perdjoangan Penegerian jang diketuai oleh Jth.Sdr.Panglima Kodam XV Pattimura, Kol. Busriji sebagai Ketua Kehor-matan Dewan Curator dan kami sendiri sebagai Secretarisnja. Usaha jang pertama kalinja dari Panitiya untuk menegerikan Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat kepada Pemerintah Pusat di Djakarta kita usahakan setjara kontinue dengan semangat kerdja jang

(21)

-15-revolusioner jang tampaknja tidak begitu mengalami kesulitan2, de-ngan didjandjikannja pengerian tsb. oleh ex J. M. Menteri P.T.I.P Prof.Mr.Iwa Kusuma Soemantri jang sedianja akan didjatuhkan pada bulan Juli 1962.

Akan tetapi dengan adanja regrouping kabinet pada bulan Maret 1962, dimana Prof. Mr. Iwa Kusuma Soemantri telah diganti oleh J. M. Menteri P.T.I.P. baru Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja jang sekarang berada ditengah2 kita ini, maka timbullah kegelisahan lagi dikalangan maha-siswa tentang terus/tidaknja penegerian Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat sebagaimana jang didjandjikan oleh J. M. Menteri P.T.I.P. lama Prof.Mr.Iwa Kusuma Soemantri dan timbullah ketakutan kalau2 mereka diombang-ambingkan lagi oleh pimpinan seperti halnja jang sudah2. Hal demikian ini kami sebagai pimpinan jang telah banjak makan garam dalam hal memperdjoangkan penegerian Perguruan Tinggi Swasta tidak-lah mendjadi gelisah, bahkan sebaliknja kita tambahtidak-lah semangat per-djoangan kita, ibarat djalannja kapal dari half speed kita robah men-djadi full speed, dan untuk menghilangkan kegelisahan dari pada para mahasiswa, kami telah berkali2 tekankan dalam Studium Generale ke-pada para mahasiswa tsb. bahwa : Kami tidak akan meninggalkan Pergu-ruan Tinggi ini sebelum PerguPergu-ruan Tinggi ini mendjadi Universitas Negeri dan hendaknja para mahasiswa mempertjajakan segala2nja kepada pimpinan serta usaha2 dari para Tjatur – Tunggal, sebab sikap perdjo-angan tidak boleh dan tidak dapat ditentukan oleh keadaan pada sesua-tu saat sadja, melainkan ditensesua-tukan djuga oleh kemungkinan2 dihari kemudian jang dalam bahasa Belandanja dikatakan : “Men leeft niet voor het heden, maar men leeft omdat er mogelijkheden zijn voor de toekomst”.

Utjapan2 kami ini ternjata benar, setelah Sdr, Panglima Kodam XB Pa-timura, Kolonel Busjiri sebagai Ketua Panitia Perdjoangan Penegerian dan kami sendiri selaku pimpinan Perguruan Tinggi berturut-turut meng-hadap J. M. Menteri P.T.I.P. di Djakartam jaitu dengan dikirimkannja surat kawat beliau pada bulan Juli 1962 No.3870/Bsek/KTIP/’62 jang i-sinja menjatakan bahwa, pelaksanaan penegerian Perguruan Tinggi Malu-ku-Irian Barat sedang dalam persiapan dan akan dilakukan disekitar 17 Agustus.

Setjarik kertas surat kawat tsb. kiranja di Ambon ini mengalami nasib jang baik dan mendapat sambutan jang hangat sekali dari pihak masja-rakat, pimpinan Perguruan Tinggi dan para mahasiswa, ternjata dari pada keinginan2 mereka untuk membatja sendiri surat kawat aslinja. Ruangan2 kuliah jang biasanja kosong dan hanja diisi oleh beberapa glintir mahasiswa, mendjadi penuh kembali.

Ini membuktikan bahwa semangat beladjar mereka jang mula2 mengalami kelesuan, mulai membara kembali dan wadjah mereka tampak berseri-seri menggambarkan kegembiraan laksana “rumput kering kedjatuhan embun dipagi hari”.

Untuk…….

(22)

-16-Untuk persiapan selandjutnja, maka pada tgl. 6 Agustus 1962, Tjatur– tunggal mengutus delegasi dari Maluku jang diketahui oleh Sdr. Wakil Gubernur Overste G. Latumahina selaku Ketua Dewan Curator, untuk mengha-dap J.M. Menteri P.T.I.P. di Djakarta jang kembalinja membawa surat keputusan No. tgl. tentang penegerian Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat mendjadi Universitas Negeri Maluku dan Irian Barat terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1962 jang didalamnja disiapkan djuga penjerahan F.K.I.P. djurusan Ilmu Bumi Ambon jang administratip-technis mula2 langsung dibawah Departemen P.T.I.P tapi pengawasannja diserahkan kepada Universitas Hasanuddin, dan dengan demikian pada tahun kuliah 1962/1963 ini Universitas Maluku-Irian Barat telah memiliki tiga (3) buah Fakultas, ialah :

1. Fakultas Hukum jang dapat kami katakan agak dewasa umurnja dari pada fakultas2 lainnja, karena telah memiliki 20 mahasiswa tingkatan sardja-na madya jang sudah barang tentu dalam achir2 bulan ini akan bertambah mendjadi lebih banjak lagi dengan udjian2 berikutnja.

Menurut perkiraan kami, djikalau tidak ada aral jang melintang jang menghalang-halangi kehidupan dari pada fakultas Hukum ini, maka Insja Allah 2 tahun j.a.d. ini Universitas Maluku-Irian Barat akan dapat menghasilkan sardjana2 Hukumnja atau jurist2-nja jang pertama2 :

2. Fakultas Sosial-Politik djurusan Ilmu Usaha Negara.

Sebagaimana laporan kami diatas, fakultas ini baru didirikan pada tang-gal 5 Oktober 1959 dan dipimpin oleh Jth. Sdr. Mr. Drs. Utrecht jang oleh karena mengalami nasib jang kurang mudjur terpaksan dibekukan sela-ma 1 tahun, oleh karena itu hingga kini, fakultas tsb. sela-masih baru sam-pai tingkatan persiapan.

3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan jang meliputi 4 djurusan jaitu : a. djurusan Sedjarah dan Budaja;

b. “ Bahasa Inggeris; c. “ Economie; d. “ Ilmu Bumi

Tentang F.K.I.P. ini dalam program kerdja kami, sebagai pimpina Pergu-ruan Tinggi berhubungan sulitnja tenaga2 dosen jang meliputi berbagai2 mata peladjaran jang sifatnja selfstanding dan ahli2-nja menurut sepe-ngetahuan kami, masih sangat djauh kurang, maka kami hanja berani mem-buka sampai tingkat III/Sardjana Muda sadja dengan dasar :

“Selfsupporting” tenaga2 guru S.L.T.A. di Maluku dan Irian Barat nanti. Sedang F.K.I.P. djurusan Ilmu Bumi jang formeel diserahkan kepada kami tersebut, pelaksanaan selandjutnja kami masih menunggu instruksi dari Jang Mulia/Menteri P.T.I.P.

4. Hadirin Jth.

Setelah kami membahas sedikit tentang sedjarah perkembangan Universi-tas Maluku-Irian Barat ini, maka untuk compleetnja, sebaiknja kami djelaskan djuga tentang djalannja Universitas ini dari segi technisnja.

(23)

-17-Sebagai pimpinan Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat pada waktu itu hingga saat ini kami telah mengetahui dengan djelas, kesulitan2 dan kesukaran2 apakah jang harus kami hadapi jang tanpa Kerdja-Keras dan tanpa kebidjaksanaan jang arif serta ketegasan, tentu akan beran-takan, terutama mengenai masalah2 misalnja :

1. Masalah tenaga pengadjar :

Untuk tidak mengurangi nilai edukatip dari pada Perguruan Tinggi agar supaja tetap bermutu tinggi dan dapat dipertanggung-djawab-kan menurut waktu dan tempat, maka mula2 didatangdipertanggung-djawab-kan maha-guru2 terbang dari Surabaja dan Makassar disamping tenaga2 dosen lain-nja jang ada dikota Ambon jang rata2 memakan biaja Rp.500.000,-sebulannja untuk keperluan dua fikiran Hukum & Sosial Politiek dan dengan bangkrutnja Jajasan Perguruan Tinggi Maluku jang me-ngakibatkan bekunja kedua fakultas tersebut, maka sewaktu kami mendapat perintah dari Tjatur-Tunggal Maluku untuk membuka kem-bali dengan beaja jang ditanggung oleh Penguasa Perang Daerah bahwasanja dalam pembangunan Semesta Berentjana, dipentingkan djusteru pembangunan dipedalaman, didesa2, ketjamtan2 dan ibu2 kota propinsi jang masih terbelakang, baik ditindjau dari sudut materiel maupun spiritueel seperti halnja Maluku ini.

(24)

Djika prinsip demikian ini dapat didjalankan oleh tiap2 Djawatan ver-ticaal maupun jang niveau provinsie dengan djalan mendatangkan chusus-nja untuk Ambon sardjana2-chusus-nja, maka tak sulitlah kirachusus-nja kita di Am- bon ini, dalam waktu jang sesingkat2-nja akan mendapatkan suatu Univer-sitas jang lengkap jang sudah barang tentu akan merupakan bantuan jang tidak sedikit artinja bagi pembukaan Universitas2 di Irian Barat nanti.

Tjara jang kedua untuk mengatasi kesulitan tenaga dosen adalah didjalankannja “tour of duty” atau “tour of area” sebaik-nja oleh Departemen P.T.I.P. sampai saatnja Universitas kita ini dapat self- supporten sardjana2 keluaran Universitas itu sendiri dengan diberi- kannja daja penarik : tundjangan daerah jang wadjar dan perumahan jang lajak bagi mereka, sesuai dengan keadaan ditempat, sedang tjara jang ketiga jang telah kami usulkan kepada Peperda Maluka untuk men-dapatkan tenaga2 dosen adalah dengan djalan memberikan bea-siswa ke-pada mahasiswa2 dari fakultas2 diluar daerah Maluku jang telah men- tjapai tingkatan sardjana madya dengan ikatan, bahwa setelah mereka menjelesaikan peladjarannja, diharuskan menetap di Maluku ini dan di-angkat mendjadi kader2 tenaga pengadjar.

Demikianlah hadirin Jth., salah satu tjara kami untuk mengatasi kesulitan dan kesukaran2 dalam mendapatkan tenaga2 pengadjar. Perlu kami tambahkan disini, sekedar untuk bahan perbandingan, bahwa dengan tjara jang seefficient2-nja dan seeffectif2-nja hingga saat ini, kami masih dapat mendjalankan tugas kami tersebut dengan beaja routine ra-ta2 Rp.100.000,- tiap bulannja untuk ketiga fakultas tadi.

2. Masalah jang kedua adalah masalah Gedung/ruangan kuliah.

Pada saat kami mulai mendjalankan djabatan kami sebagai pimpina Per-guruan Tinggi, jang baru sadja dibangunkan dari tidurnja itu, kami te-lah mempunjai sebuah gedung Fakultas Hukum, dimana kita berada dida-lamnja ini dengan 3 ruangan kuliah, satu kamar pimpinan, satu kamar ketua2 fakultas satu ruangan administratie dan satu ruangan jang di-pergunakan untuk perpustakaan, satu rumah mess dosen atau tamu2 dari pada Perguruan Tinggi dan satu balai pertemuan mahasiswa atau Baileo mahasiswa sebagai sumbangan/hadiah daru Jth. Sdr. Kolonel H. Pieters, Panglima Kodam XV Pattimura selaku Peperda Maluku-Irian Barat kepada Jajasan Perguruan Tinggi Maluku pada hari Sabtu, 19 Nopember 1960. Beberapa bulan kemudian untuk menutup kebutuhan pelebaran “sajap edu-katip” Perguruan Tinggi dengan bertambahnja F.K.I.P., maka oleh Jth. Sdr.Panglima Kodam XV Pattimura Kolonel Busjiri telah dibeli sebuah gedung baru seharga ± Rp.1.600.000,- terdiri dari 3 ruangan kuliah besar dan 2 kamar untuk para ketua fakultas dan jang sekarang dipakai untuk F.K.I.P. dan Fakultas Sosial Politik.

Atas……….

(25)

-19-Atas andjuran J. M. Menteri P.T.I.P. Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwi-djaja, bahwasanja untuk keperluan perkembangan suatu Universitas perlu adanja gagasan tentang kampus Universitas dalam djangka wak- tu pandjang/long term (±100 thn) dan gagasan complex Universitas in short term (± 10 thn), maka dengan kebidjaksanaan Jth. Sdr. Panglima Kodam XV Pattimura selaku Penguasa Perang Daerah telah diserahkan kepada Jajasan Pembina Universitas Maluku-Irian Barat sebuah complex tanah bekas Taman Makmur dan kebun Binatang selu- as kira2 50 ha untuk dipergunakan sebagai complex Universitas Ma- luku-Irian Barat dalam djangka pendek, karena diatas tanah terse- but telah ada 2 buah gedung besar jang masing2 dapat memuat kira2 1500 orang ditambah dengan sebuah bangunan jang dapat dipeguna- kan untuk tenaga2 adminstrasi dari pada Universitas dan sebuah hotel jang terdiri dari 26 kamar jang sedianja akan dipakai seba- gai mess-dosenten dan tamu2 dari pada Universitas, jang kesemua- nja itu untuk sementara waktu masih ditempati dan dipindjamkan kepada Komando Operasi Mandala, sedang complex untuk djangka wak- tu pandjang telah direntjanakan pula oleh Jajasan jaitu suatu complex tanah di Karang pandjang seluas 40 ha dan Insja Allah da- lam waktu jang sesingkat2-nja ini complex tsb. segera dapat kita pakai seluruhnja dan akan terwudjud semuanja.

Selain …………

(26)

-20-Selain dari pada gedung2 tersebut diatas, maka mulai bulan Agustus 1962 telah mulai didirikan bangunan2 rumah dosenten dan Presiden Unversi-tas dengan staat kapital Rp.4.000.000,- jang kita terima dari Jth. Sdr. Panglima Kodam XV Pattimura selaku Peperda.

3. Masalah jang ketiga adalah masalah : Tenaga administrarie dan peralatan kantor. Berbitjara tentang tenaga adminstrarie dan alat2 kantor termasuk alat pengangkutan, maka setiap orang jang mengetahui tentang seluk-beluk administratie dari pada sesuatu Universitas tentu tidak pertjaja terhadap apa jang akan kami laporkan ini.

Untuk mengurus adminstratie dari pada 600 mahasiswa dan 56 tenaga penga-djarnja hingga saat ini kami hanja mempunjai 6 tenaga tata-usaha, 4 djuru tik, 4 pesuruh dan pendjaga malam dan seorang tenaga sopir jang seharusnja administratip management rata2 tiap 15 mahasiswa membutuhkan pelajanan seorang tenaga administratie, namun demikian berkat ketekunan dan loyali-teit dari pada pegawai2 tersebut jang djika perlu bekerdja tanpa mengenal batas waktu, administratie Universitas dapat berdjalan dengan lantjar.

Dalam program kerdja kami selandjutnja, maka dalam tempo jang singkat ini kami akan mengangkat beberapa pegawai jang teristimewa akan kami am-bilkan dari kalangan mahasiswa sendiri jang pada umumnja menderita lahir-bathin sebagai oknum2, jang ekonomis lemah agar supaja disamping mereka bekerdja dapat djuga mengembangkan pengetahuannja.

Mengenai alat2 kantor, sedjak Perguruan Tinggi ini kami pimpin, kita hanja mempunjai sebuah mesin tulis, hingga djika ada kebutuhan2 jang men-dadak dan segera harus dilajani, maka terpaksa kami pindjam dari kantor Kedjaksaan Tinggi di Ambon. Rupa2-nja tidak hanja terkena kewadjiban so-sial, melainkan kantorpun terkena djuga jang menurut hemat kami sesuai pula dengan djiwa gotong-rojing kita antar djawatan atas dasar semangat perdoangan. Keadaan demikian ini segera dapat diatasi setelah Jth. Srd. Panglima Kodam XV Pattimura Kolonel Busjiri selaku Penguasa Perang Dae-rah pada permulaan bulan September 1962 menjeDae-rahkan kepada Jajasan pembi-na Universitas Maluku-Irian Barat uang sedjumlah Rp.2.000.000,- untuk segera dibelandjakan guna kepentingan alat2 kantor tersebut dan atas dro-pping uang tadi sekarang kita telah memiliki bekal2 jang tjukup diantara-nja 12 mesin tulis, sebuah mesin stencil, sebuah mesin hitung beserta per-lengkapan2 lainnja.

Begitupun tentang kendaraan jang diperlukan untuk mengambil dan mengan-tar tenaga2 dosen, untuk semenmengan-tara waktu dapat ditjukupi dengan pindjaman 2 buah Jeep dan Landrover setjara “ridjend-beslas” dari Kedjaksaan Tinggi Maluku dan Irian Barat.

Dalam menghadapi segala matjam kekurangan2 tadi, baik ditindjau dari su-dut pengadjar achli2-nja, instrumentarianja dll. jang djika dinilai masih djauh dari pada norma2 jang lajak, kami tetap tenang dan tidak lesuh da-lam sikap kami,

bahkan……….

(27)

-21-bahkan sebaliknja, karena kami jakin, bahwa hari kemudian jang gilang-gemilang bagi Universitas Negeri Maluku & Irian Barat ini tentu akan tiba selandjutnja terserahlah kepada kerdja-sama pim-pinan dikemudian hari dengan pemerintah pusat di Djakarta, chu-susnja Departemen P.T.I.P. untuk membangun Universitas Maluku & Irian Barat. singkat tjara mendidik di Universitas Maluku & Irian Barat ini.

Ketjuali curriculum jang kami sesuaikan dengan Universitas2 fan bertanggung-djawab tentang kesedjahteraan masjarakat So-sialis Indonesia chususnja dan dunia umumnja untuk berdiri pribadi dalam mengusahakan dan memandjukan ilmu pengetahuan. b. Menjelenggarakan usaha membangun, memelihara dan

(28)

Mengenai studie terpimpin, meskipun masih dalam bentuk jang P.T.I.P. Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwaidjaja jang atas nama pemerin- tah R.I. telah menegerikan Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat ini mendjadi Universitas Negeri Maluku-Irian Barat. rang ini, tanpa benzine tentu tidak akan dapat berdjalan.

Demikian djuga halnja, tak lupa kiranja kami menjampaikan hor-mat serta terima kasih kami kepada Jth. Sdr. Wakil Gubernur Let. Kol. G. Latumahina sebagai Ketua Dewan Curator, Sdr. Piet Puluma-huny dan Sdr. Dr. M. Haulussy sebagai Ketua dan Bendaharawan Jaja-san Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat jang disamping kami te-lah bekerdja mati2-an dan membanting tulang dalam mengasuh Per-guruan Tinggi tsb. jang mula2 Swasta hingga djadi negeri seperti hlanja pepatah mengatakan : Sepi ing pamrih rame ing gawe dan se-landjutnja terlepas dari soal2 diluar dari Perguruan Tinggi ini, kami ingin djuga menjampaikan saluut kami setinggi2-nja kepada Jth. Sdr.Kolonel H. Pieters, F. M. Pupella, C.A. Loppies. Mr. Chr. Soplanit, Mr. Drs. Utrecht, Mr. A. J. Mainake atas djiwa pioniernja dalam kebe-raniannja merintis mengusahakan dan membuka Perguruan Tinggi tsb. sehingga kami tak usah bersusah pajah merintis kembali dan ting-gal stabiliseren dan menjempurnakan sadja.

Dan ………

(29)

-23-Dan “Last but not least” kami a/n. Senaat Universitas Negeri Ma-luku –Irian Barat ini ingin mengemukakan djuga kepada seluruh corps dosen, para mahasiswa dan pegawai Universitas Negeri Maluku-Irian Barat ini bahwa untuk selandjutnja :

Hendaknja dipelihara dan dipupuk djiwa persatuan antara Dosen, mahasiswa dan para pegawai dengan mendasarkan diri atas rasa dan kesadaran berkeluarga jang besar, ialah : Keluarga Universitas Maluku-Irian Barat dan kebesaran Uni-versitas Maluku-Irian Barat dan djangan berbuat sebaliknja dengan menimbulkan perpetjahan seperti jang sudah2, hingga kehidupan Universitas mendjadi berantakan.

Sehubungan dengan hal2 tsb. diatas dapatlah kiranja kami siteer pi-dato P.J.M. Presiden Soekarno jang berdjudul Resopim jang mengemuka-kan, bahwasanja :

Djika benar2 kita merasa pendukung Revolusi Indonesia, pendukung U.U.D.’45, Manipol dan Usdek dan Pantja Sila, djanganlah kita bekerdja buat perpetjahan atau anti persa-tuan-revolusioner, karena bekerdja buat perpetjahan berar- ti bekerdja buat ”mushuh revolusi” oleh karena itu beker- djalah buat persatuan dengan lewat kegotong-rojongan, le- wat keholopiskuntulbarisan, agar supaja tanah air, Rakjat dan Revolusi dapa diselamatkan.

Dengan menjiteer kata2 jang filosofis dan berhikmah dari pada P. J. M. Presiden Soekarno sebagai pemimpin besar revolusi kita, mudah2-an Universitas Maluku-Irimudah2-an Barat ini akmudah2-an berkembmudah2-ang dengmudah2-an pesat-nja dan dapat menghasilkan sardjana2-pesat-nja kedjurusan “patriot kom-pleet” sesuai dengan tjita2 dari pada negara kita, maka dengan itu pula, kami mengakhiri laporan tahunan

ini.-Terima – kasih :

Ambon, 6 Oktober 1962.-Ketua Senaat Presidium Universitas

Maluku dan Irian Barat,

ttd.

(Mr. Soetrisno

(30)

-24-L A M P I R A N II.

B.K.I.A. jang telah direntjanakan sedjak tahun 1960 tetapi hingga kini belum ditempatkan Bidan (belum

berdjalan).-1. B.K.I.A. Leksula (Mal. Tengah) 7. B.K.I.A. Wyk. A )

2. “ Tehoru “ 8. “ “ B ) Kotapra-3. “ Makian (Mal. Utara) 9. “ “ C ) dja Am-4. “ Laiwui “ 10. “ “ F ) bon. 5. “ Adaut (Mal. Tenggara)

6. “ Marlasi “

---B.K.I.A. jang telah berdjalan tetapi sekarang sekarang tidak ada Bi-dan (BiBi-dan telah

dipindahkan).-1. B.K.I.A. Kairatu (Mal. Tengah) 2. “ Passo “ 3. “ Namlea “

4. “ Taniwel “ Bidan belum berangkat ketempat kedudukannja 5. “ Wahai “ s. d. a

---Rentjana B.K.I.A. baru dalam tahun

1963.-Maluku Tengah.-1. Rumahkay (Ceram) 2. Rumday (Nila)

Maluku

Utara.-1. Guruapin (p. Kajoa) 2. Kawalo (Sanan)

Maluku Tenggara.-1. Kehli (Dammer) 2. Letwurung (Babar)

(31)
(32)

No. N a m a B.K.I.A. Telah ditempatkan Bidan

Keterangan MALUKU TENGGARA

41. B.K.I.A. Tual Nn.B.Bosala

42. “ Larat (Pemerintah) Nn.M.Matatula 43. “ Larat (R.K.) Zr.H.v.Dinther 44. “ Langgur (R.K.) Zr.Reidarda

45. “ Do-bo Nj.J.Maksum/Rumahlaiselam 46. “ Saumlaki Nn.J.Kenety

47. “ Tepa Nn.A.Pattiasina 48. “ Elat Nn.A.L.Pattiasina 49. “ Serwaru Nn.E.Laimeheriwa 50. “ Wonreli Nn.A.Timisela 51. “ Adaut ---52. “ Marlasi

---52 + 4 = 56.

(33)

-27-L A M P I R A N III. wedanan, para Kepala Bestuursressort/Ketjamatan/Dis-trik untuk bertanggun djawab atas selesainja Buta

e. Akibatnja – pengawasan – bimbingan kurang. f. Para buta-huruf sendiri belum insjaf.

g. Keadaan perekonomian rakjat.

h. Uang biaja usaha (Unit P.B.H.) lambat keluarnja.

i. Uang perdjalanan tetap amat lambat diterima oleh jang berhak

menerima.-2. Rentjana :

(34)

i).-P.B.I.H. th. 1961 – Maluku Tengah : lulus semua- 20.155 = 1.- 8631 + pr.- 11.524. buta huruf (sisa) - 19.848. lum memiliki keinsjafan dalam mengikuti kursus P.B.H., ma-sal ini djalannja djuga tidak selantjar diharapkan.

Untuk 1 (satu) ketjamatan, Pemerintah hingga kini menjedia-kan biaja Rp.50,-

setahunnja.-Tenaga diambilnja dari tempat dimana diadakan P.B.H. masal. P.B.H. – masal – thn.1961 – Maluku Utara.

Rajon/kelompok - 152 Pemimpin - 3345 Pengikut - 3133 Lulus - 3067. P.B.H. – masal – thn.1961 – Maluku Tangah. Rajon/kelompok - 968

Pemimpin - 950 Pengikut - 8325 Lulus - 5988

P.B.H. – masal – th.1961 – Maluku Tenggara. Rajon/kelompok - N i h i l Pemimpin - “ -Pengikut - “ -Lulus - - “ – VI. Tenaga Pengadjar.

1. Tenaga pengadjar jang sadar untuk P.B.H tidak mentjuku-pi. Hingga kini djuga ada permintaan gadji / honorarium bagi para tenagapengadjar.

Untuk biaja………

(35)

-29-Untuk biaja hidupnja 1 kursus P.B.H., Pemerintah menjedia-kan uang sebesar Rp.75- Untuk biaja penjelenggaraan 1 kursus Rp.,-dan untuk biaja udjian Rp.2,- Untuk tenaga pengadjar tidak disedia-kan uang oleh

Pemerintah.-2. Pemuda2 peladjar dan guru2 djuga turut dikerahkan, dalam usaha P.B .H. tjegatan, pundjuga sebagai pemimpin kursus.

Kepala Perwakilan Dep.P.D.K. Daerah Maluku telah mengeluar-kan instruksi, supaja peladjar2 turut aktip dalam memberantas buta-huruf.

3. Tenaga pengadjar jang sadar sudah barang tentu mendjalankan tigas-nja dengan penuh rasa tanggung djawab dengan hasil jang memuaskan. V. Perpustakaan Desa / T.P.P.

1. Ruangan sendiri tidak ada.

2. Djumlah buku amat sedikit. Boleh dikatakan, pengiriman baru dari Djakarta (Pusat) tidak ada. Ini mengakibatkan, tidak atau sukar me-lebarkan sajap – T.P.P. Harian2 tidak

ada.-3. T.P.P. sudah tjotjok untuk mazorg P.B.H., tetapi djumlah dan djenis-nja buku perlu diperbanjak; usaha masjarakat sendiri untuk menambah djumlah buku, belum ada/belum mengukin, keadaan ekonomi masjarakat sendiri. Djuga madjalah dan harian2 amat

berguna.-4. T.P.P. thn.1961 – Maluku Utara.

1. Kursus P.B.H. landjutan. (Fatsal II dimuka).

2. Dalam th. 1961 ada dibuka 1 (satu) K.K.O.D. dan 3 (tiga) K.R.T. 3. Manfaat bebas buta-huruf disana sini sudah mulai nampak bagi

pemba-ngunan lahir/bathin, walaupun masih pada taraf permukaan.

4. Jang mengadjar pada K.K.O.D. – K.R.T., - K.K.M. antaranja adalah pegawai dari berbagai Departemen.

Begitu pula pegawai Djawatan Pendidikan Masjarakat ada djuga jang mengadjar pada kursus/lembaga Departemen2 lain.

VII. Kesulitan / hambatan.

a. Kesulitan/kesukaran jang mendjadi penghalang (Fatsal I dimuka) b. Untuk memperlantjar djalannja usaha, maka kini Gubernur Kepala

Da-erah telah menginstruksikan segenap petugas pamong-pradja untuk lebih2 aktip lagi dalam usaha pemberantasan buta-huruf, sehingga pada selambatnja achir tahun 1964 di Maluku tidak ada seorangpun jang buta huruf. Instruksi ini kelihatannja mengenai sasarannja, sehingga dari saat itu hasil usaha pemberantasan Buta Huruf sudah nampak lebih baik dari

(36)

-30-c. Kini tinggallah kepada Pemerintah Pusat, untuk mengatasi kesukaran/kesulitan, jang belum/tidak dapat diatasi di-daerah. Dengan demikian, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bahu-membahu dalam melaksanakan Komando Presiden dalam menje-lesaikan buta huruf ditanah air Indonesia. besar Rp. 150.000,- guna segenap pegawai P.P.K di Maluku. Tidak mungkin tjukup.

4. Kekurangan tenaga pegawai ada 230 orang.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil proporsi jawaban soal Ujian Nasional fisika SMA tahun 2008, 2009, 2010 di kabupaten Pasuruan yang kurang dari 60%

When the democratic regime fails to satisfactorily address the articulated dislocations it reduces the legitimacy of the democracy discourse before the public in the

Dengan demikian, media Barat telah menjadi kamus dari apa yang ingin dilakukan oleh. negara Barat atas

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENERAPAN HAZARD

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (5) huruf c mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan,

Paper merupakan ringkasan dari penelitian yang kita buat, dengan kata lain paper sama dengan tugas akhir, hanya saja ringkas serta tidak serinci sebuah riset tugas akhir..

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 15 diketahui bahwa ragam proses kognitif dalam indikator RPP Biologi materi keanekaragaman hayati menunjukkan hasil bahwa secara