ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RGEC
( RISK PROF ILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL ) (Studi pada PT Bank Dinar Indonesia Tbk Periode 2015 dan 2016)
Fandini, Retno Ayu 16111070
Fakultas Ilmu Ekonomi
Universitas Trilogi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan Bank Dinar
Indonesia Tbk, jika diukur dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance, Earnings, Capital) pada tahun 2015 dan 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah PT
Bank Dinar Indonesia Tbk dan objeknya adalah Laporan Keuangan dan Laporan Good Corporate
Governance PT Bank Dinar Indonesia Tbk dan analisis dengan menggunakan metode RGEC.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : Pada aspek Risk Profile dengan cakupan NPL pada
tahun dinilai sangat sehat, dan pada cakupan LDR dinilai sehat. Pada aspek Good Corporate
Governance dinilai sehat. Pada aspek earnings pada tahun 2015 dan 2016 PT Bank Dinar Indonesia Tbk dinilai sangat sehat. Pada aspek Capital pada tahun 2015 dan 2016 PT Bank Dinar
Indonesia Tbk dinilai sangat baik karena rasio pada aspek ini yaitu CAR berada pada kategori
sangat sehat. Penilaian aspek RGEC pada PT Bank Dinar Indonesia Tbk berada pada kondisi
sangat sehat.
Pendahuluan
Perbankan adalah suatu industri yang bergerak di bidang keuangan yang berperan dalam
kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah Lembaga yang memiliki peran
intermediasi atau sebagai peratara antara pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit)
dengan pihak yang kekurangan dana (defisit spending unit) yang secara tidak langsung membantu
perputaran uang dalam masyarakat. Agar tetap mampu menjalankan perannya tersebut dibutuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank.
Kepercayaan dapat diperoleh dengan menjaga tingkat kesehatan bank. Bank yang sehat
adalah bank yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik, dengan kata lain, bank yang sehat
adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan
fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh
pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter (Permana,
2012:2).
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Kesehatan
Bank Umum pasal 6, menyatakan Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank
secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko dengan cakupan penilaian terhadap
faktor-faktor seperti, Profil risiko (risk profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas
(earnings), dan Permodalan (capital).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Dinar Indonesia
Tbk, jika diukur dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, Capital).
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Risk Profile (Profil Risiko)
Tabel 1 Ringkasan Penilaian NPL dan LDR
Tahun Komponen Nilai Rasio Komponen Nilai Rasio
2015 NPL Gross 0,74 % LDR 77,29 %
NPL Nett 0,67 %
2016 NPL Gross 1,41 % LDR 81,91 %
NPL Nett 1,34 %
a. Non Performing Loan (NPL)
Berdasarkan dari perhitungan dan penilaian pada penyajian data. Hasil tersebut
menunjukkan kenaikan NPL pada tahun 2015 ke tahun 2016, kenaikan tersebut masih wajar karena
nilai rasio NPL masih di bawah 2% yang artinya bahwa kondisi tersebut masih sangat sehat. Rasio
ini merupakan perbandingan antara jumlah kredit kurang lancar sampai dengan macet dibanding
total kredit. Peningkatan ini sebagai akibat belum pulihnya aktifitas bisnis nasional, sehingga
banyak berpengaruh kepada usaha debitur.
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat risiko likuiditas PT Bank Dinar
Indonesia pada tahun 2015 ke 2016 mengalami kenaikan dari 77,29 % menjadi 81,91 %. Nilai
tersebut menunjukkan sehat. Naiknya rasio LDR ini disebabkan pertumbuhan tingkat penyaluran
kredit pada tahun 2016 lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penghimpunan dana.
2. Good Corporate Governance (GCG)
Tabel 2 Ringkasan Penilaian GCG
Tahun Komponen Peringkat
2015 GCG 2
2016 GCG 2
Sumber: Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Berdasarkan Tabel 2 di atas GCG PT Bank Dinar Indonesia dari tahun 2015 ke 2016
memiliki nilai peringkat 2 yang artinya sehat. PT Bank Dinar Indonesia Tbk senantiasa berupaya
menerapkan prinsip-prinsip GCG, kehati-hatian, dan manajemen risiko yang baik dan sesuai
dengan ketentuan dan aturan yang berlaku dalam setiap proses bisnisnya, sehingga Bank tersebut
masih tetap menjaga konsistensinya menjaga peringkatnya dalam kondisi sehat.
3. Earning
Tabel 3 Ringkasan Penilaian ROA, ROE, dan NIM, BOPO
Tahun Komponen Nilai
a. Return On Asset (ROA)
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa rasio ROA PT Bank Dinar Indonesia
Tbk pada tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan dari 1,00 % menjadi 0,83 %. Peringkat nilai
tersebut dari sehat menjadi cukup sehat. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan biaya,
sementara jumlah asset Perseroan pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
b. Return On Equity (ROE)
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa ROE PT Bank Dinar Indonesia Tbk
mengalami penurunan yaitu dari 3,62 % ke 3,18 % yang artinya melihat dari faktor earning
menggunakan rasio ROE maka kondisi bank kurang sehat. Penurunan rasio ROE tersebut karena
adanya penurunan perolehan laba Perseroan dengan sebab yang sama pada penjelasan ROA yaitu
peningkatan biaya non-operasional.
c. Net Interest Margin (NIM)
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa rasio NIM PT Bank Dinar Indonesia
Tbk memperoleh predikat sangat sehat. Nilai yang ditunjukkan pada tabel diatas dapat diketahui
NIM mengalami kenaikan walau hanya naik 0,01 % dari 4,41 % menjadi 4.42 %. Rasio ini relatif
sama dibanding tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena kenaikan pendapatan bunga seirama
dengan kenaikan biaya bunga.
d. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO)
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa PT Bank Dinar Indonesia Tbk pada tahun
2015 memiliki nilai rasio 91,50 % dan pada tahun 2016 memiliki nilai rasio 91,17 %. Jika dilihat
dari faktor earning menggunakan rasio BOPO PT Bank Dinar Indonesia Tbk dalam kondisi sangat
sehat. Akan tetapi, penurunan rasio tersebut terutama disebabkan pertumbuhan besaran biaya
operasional lebih rendah dibanding pertumbuhan pendapatan operasional, khususnya pendapatan
4. Capital
Tabel 4 Ringksasan Penilaian CAR
Tahun Komponen Nilai Rasio
2015 CAR 30,50 %
2016 CAR 26,84 %
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa rasio CAR PT Bank Dinar Indonesia
Tbk mendapat predikat sangat sehat. Artinya dapat dikatakan bahwa PT Bank Dinar Indonesia
Tbk memiliki tingkat kecukupan modal yang baik atas pemenuhan kewajiban yang dimilikinya.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia sampai saat
ini adalah 8%. Secara keseluruhan posisi CAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk selalu berada diatas
batas minimum CAR yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
Rekomendasi
1. Berdasarkan hasil analisis rasio-rasio PT Bank Dinar Indonesia Tbk di atas tahun 2015 dan
2016, terdapat nilai rasio yang mengalamai kenaikan dan juga penurunan pada kedua tahun
tersebut. Terkait hal itu maka perlu adanya pengawasan yang ketat agar dapat menjaga nilai
rasio untuk tetap konsisten dan bahkan menjadi lebih baik lagi.
2. Good Corporate Governance PT Bank Dinar Indonesia Tbk tahun 2015 dan 2016 berada
diperingkat “Baik”. Dengan pengelolaan yang lebih baik lagi diharapkan GCG PT Bank Dinar
Indonesia Tbk dapat mempertahankan peringkat baiknya tersebut atau bahkan bisa naik
menjadi sangat baik.
3. PT Bank Dinar Indonesia Tbk harus tetap menjaga tingkat kesehatan bank pada tahun-tahun
berikutnya agar dapat mempertahankan kepercayaan stakeholder terhadap PT Bank Dinar
Indonesia Tbk. Berdasarkan analisis di atas terdapat beberapa indikator penilaian pada tahun
tertentu mengalami fluktuasi. Hal ini perlu menjadi pertimbangan agar pada tahun-tahun
berikutnya indikator tersebut tetap terjaga kestabilannya dari tahun ke tahun agar tidak
berdampak buruk terhadap kinerja PT Bank Dinar Indonesia Tbk.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Pembahasan yang telah diuraikan di atas maka penilaian aspek RGEC PT Bank
Dinar Indonesia Tbk dapat disimpulkan :
1. Penilaian dari aspek Risk Profile dengan cakupan NPL pada tahun 2015 dan 2016 dinilai sangat
sehat, dan pada cakupan LDR pada tahun 2015 dan 2016 dinilai sehat.
2. Penilaian dari aspek Good Corporate Governance dari tahun 2015 dan 2016 PT Bank Dinar
Indonesia Tbk dinilai sehat.
3. Penilaian dari aspek earnings dari tahun 2015 dan 2016 PT Bank Dinar Indonesia Tbk yaitu
ROA cukup sehat, ROE kurang sehat, NIM sangat sehat dan BOPO memiliki nilai rasio sangat
sehat.
4. Penilaian dari aspek Capital dari tahun 2015 dan 2016 PT Bank Dinar Indonesia Tbk dinilai
sangat sehat karena rasio pada aspek ini yaitu CAR berada pada kategori sangat sehat.
Referensi
Bank Indonesia. 2011. Peraturan Bank Indonesia Noor 13/1.PBI/2011 Tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum. www.bi.go.id
Kisman, Z., & Shintabelle Restianita, M, The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stock in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Mangement Vol. 1, No. 3, 2015.pp
Permana, Komang Mahendra. Luh Gede Sri Artini. 2016. Analisis Tingkat Kesehatan Bank (Pendekatan RGEC) pada PT Bank Danamon Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6.
Putri, Putu Ania Cahyani. A.A. Gede Suarjaya. 2017. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode RGEC pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 7, 2017.