• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKX

MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 2 SATAP TABONGO

Syafar Jamaluddin1), Ucok Hasian Refiater2), Marsa Lie Tumbal3)

1FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Syafar Jamaluddin)

syafar.jamaluddin@yahoo.com

2FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ucok Hasian Refiater)

ucokhasian@gmail.com

3FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Marsa Lie Tumbal)

marsalie@yahoo.co.id Abstrak

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap teknik dasar tolak peluru (memegang pelur,sikap badan saat akan menolak,cara menolak, dan sikap badan setelah menolak). Peningkatan penguasaan peserta didik akan dikatakan meningkat jika presentase rata-rata jumlah peserta didik yang sudah mampu menguasai teknik dasar tolak peluru dapat ditingkatkan minimal 80%. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan dua siklus ini indicator kinerja yang telah dirumuskan tercapai dengan baik.

Kata Kunci : Teknik Dasar Tolak Peluru, Modifikasi Media Pembelajaran. Abstract

Action research brazes this aims to increase participant mastery is taught to shots put base tech (holding pelur,while pose is will refuse,trick refuses, afters pose refuses). Participant mastery step-up is taught will be said worked step-up if presentase on a par participant amount is taught that can gain control shot put basic tech can be increased minimal 80%. Data collecting tech that is utilized namely managements observing sheet learning and essay studying result. analisis's tech data that is utilized is analisis presentase. Executed research in two cycles. Base that observational result with two its cycles indicator performance already being formulated attained with every consideration. Keywords : Shots Put Base tech, Learning Media modification.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani pada dasarnya

merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan kompetensi siswa. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi

juga mengembangkan aspek kesehatan,

kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan

social, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu dimensi tingkah laku yang sangat penting, sebab berurusan dengan kebutuhan primer

manusia (kebutuhan bergerak), bersifat

alamiah, nyata dan juga logis serta mencakup tidak hanya peristiwa jasmaniah, namun juga proses mental intelektual, dan sosial, dan karena itu, cakupan kegiatannya dapat berupa olahraga (sport), permainan (game), senam (gymnastic), tari (dance), dan latihan atau

(4)

exercise. Karena itu pula tujuannya diarahkan

pada pencapaian perkembangan yang

menyeluruh, tidak hanya pada aspek

psikomotorik, tetapi juga perkembangan

pengetahuan dan penalaran (kognitif),

perkembangan watak dan sifat-sifat

kepribadiannya (afektif).

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran,

penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-spritual-dan sosial), serta

pembiasan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan yang seimbang.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang

sangat penting dalam mengintensifkan

penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup. Pendidikan jasmani

memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis,

terarah dan terencana. Pembekalan

pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan atau olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik mental, intelektual, emosional dan social.

Disamping itu tingkat kesulitan yang tinggi di dalam mempraktekkan teknik dasar setiap cabang olahraga, metode pembelajaran yang kurang tepat serta fasilitas yang kurang

memadai, menjadi faktor penghambat

keberhasilan dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani, yang pada akhirnya hasil belajar atau prestasi peserta didik tidak dapat tercapai dengan maksimal.

Kelemahan guru pendidik jasmani yang tidak sepenuhnya memperhatikan media pembelajaran yang relevan dengan tingkat perkembangan fisik maupun mental, membuat

banyak di antara peserta didik tidak dapat memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik secara teori maupun praktek di lapangan. Oleh karena itu, pengetahuan dan penguasaan materi pembelajaran pun tidak dapat di terima oleh peserta didik dengan baik.

Hal ini menjadi kendala dalam proses pembelajaran atletik khususnya nomor lempar yakni tolak peluru pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo. Salah satu contoh adalah pemakaian alat atau peluru standar, peserta didik mengalami kesulitan dalam melakukan keterampilan dasar tolak peluru karena peluru yang di gunakan tidak sesuai dengan kemampuan fisik peserta didik itu sendiri.

Untuk meningkatkan kemampuan dan menarik minat siswa terhadap tolak peluru yang rumit sambil tetap mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi maka digunakan

metode modifikasi. Dengan metode

modifikasi ini, dalam proses pembelajaran dilakukan pengurangan atau penggantian unsur-unsur tertentu, baik itu peraturan pemain maupun alat yang digunakan sehingga memperoleh kepuasan dan hasil yang baik dengan mengerjakan pola gerak yang benar

sesuai ketentuan yang berlaku dalam

permainan yang bersangkutan.

Dari penggunaan metode modifikasi di atas, diharapkan dapat membantu siswa dan menyederhanakan teknik serta memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada elemen teknik saja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian

“Apakah melalui modifikasi media

pembelajaran dapat meningkatkan teknik dasar tolak peluru gaya orthodokx pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo?

Cara Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah tersebut,

(5)

modifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran mencangkup Gaya Orthodox, teknik dasar tolak peluru dan modifikasi media pembelajaran.

2) Guru menyiapkan sarana, prasarana dan alat bantu lainya yang akan digunakan

sekaligus memberikan pemanasan

(stretching).

3) Guru memberikan contoh rangkaian gerak teknik dasar tolak peluru seperti : teknik memegang peluru, sikap badan saat akan menolak, teknik menolak, sikap badan setelah menolak.

4) Guru memodifikasi peluru dengan

menggunakan bola dalam memperagakan teknik dasar tolak peluru sebagai tahap awalan sebelum menggunakan peluru yang sesungguhnya agar tingkat keselamatan peserta didik tetap terjaga.

5) Peserta didik melakukan gerakan sesuai perintah guru, dan guru mengevaluasi gerakan peserta didik dengan maksud apa bila peserta didik dapat melakukan teknik dasar tolak peluru menggunakan alat yang di modifikasi atau bola dengan benar, maka tahap berikutnya peserta didik dapat melakukan latihan dengan peluru yang sesungguhnya.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah “Meningkatkan teknik dasar tolak peluru gaya orthodox melalui modifikasi media pembelajaran Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang di harapkan pada penelitian ini adalah :

a) Bagi Peserta Didik

Menjadi bahan pembelajaran bagi peserta didik untuk lebih meningkatkan teknik dasar tolak peluru pada cabang olahraga atletik.

b) Bagi Guru

Menjadi bahan masukan yang objektif bagi guru mata pelajaran penjaskes untuk

menerapkan model pembelajaran

modifikasi dalam meningkatkan teknik dasar tolak peluru pada cabang olahraga atletik.

c) Bagi Sekolah

Menjadi salah satu referensi sekolah yang dapat digunakan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya pada mata

pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

d) Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan sarana prasarana yang tepat

dalam pembelajaran yang dapat

meningkatkan keefektifan belajar siswa.

2. METODE PENELITIAN Latar Penelitian

Lokasi Penelitian di SMP Negeri 2 Satap Tabongo

Karateristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 20 Orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan selama 3 minggu, dimulai pada tanggal 20 Mei 2014 sampai dengan 10 Juni 2014.

Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu :

Variabel Input (Masukan)

Variabel Input dalam penelitian

tindakan kelas ini peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo

Variabel Proses

Variabel proses dalam penelitian ini adalah pelaksanaan modifikasi dalam proses pembelajaran kemampuan dasar tolak peluru di kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo, dengan langkah-langkah seperti : Memegang peluru, sikap badan saat akan menolak, cara

(6)

menolak peluru, dan sikap badan setelah menolak.

Variabel Output

Variabel Output yaitu hasil peningkatan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping yaitu di peroleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran melalui modifikasi alat bantu media pembelajaran yang datanya di ambil tes praktek yang dilakukan di setiap akhir siklus.

Prosedur Penelitian Persiapan

1) Konsultasi dengan kepala sekolah SMP Negeri 2 Satap Tabongo, untuk

memperoleh izin pelaksanaan

kegiatan penelitian tindakan kelas ini.

2) Berkonsultasi dengan dosen

pembimbing

3) Melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian

4) Menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan

5) Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan secara

kolaboratif dengan guru pendidikan jasmani di lokasi peneliti dengan harapan agar tindakan penelitian ini dapat berjalan dengan baik, dan sukses. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan sebagai berikut :

a) Mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan seperti kegiatan harian, satuan layanan dan alat yang di butuhkan dalam proses pembelajaran modifikasi.

b) Menyususn Proses pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan

c) Melaksanakan Proses pembelajaran d) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan Evaluasi

Tahap pemantauan dan evaluasi

dilaksanakan pada proses penelitian

berlangsung. Pada proses pelaksanaan

tindakan tersebut peneliti mengadakan

penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan.

Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan.

Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini kegiatan yang

dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi dir, apakah siswa sudah dapat meningkatkan teknik dasar tolakk peluru gaya orthodox. Hasil analisis ini akan digunakan untuk

merencanakan tindakan pada siklus

berikutnya. Selanjutnya apa bila pada siklus berikutnya teknik dasar siswa telah mencapai sasaran pada indicator kinerja (80%), maka

refleksi terus dilakukan guna mencari

kekurangan-kekurangan dan kesalahan selama tindakan pada siklus sebelumnya.

Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data penelitian berupa tehnik dokumentasi, observasi, dan tes.

Teknik dokementasi digunakan untuk

memperoleh data tentang nama siswa, hasil belajar, dan gambaran tindakan setiap siklus.

Observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Teknik observaasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu

menggunakan instrument pengamatan.

Instrumen pengamatan berupa daftar

pengamatan yang berisi item-item kejadian

atau tindakan yang dilakukan dalam

penelitian. Teknik obserfasi di gunakan untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan

pembelajaran. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa, setelah dilakukan evaluasi.

Teknik Analisis Data

Data yang di analisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif

(dengan menampilkan angka sebagai

perbandingan). Anlisis data dilakukan secara

deskriptif yang bertujuan untuk

membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.

(7)

Tahap tindakan analsis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Data tentang kemampuan/teknik dasar tolak peluru gaya orthodox dianalisis secara kuantitatif dengan pemaknaan nilai sebagai berikut :

1. Nilai 80-100 = Sangat Baik (SB)

2. Nilai 70-79 = Baik (B)

3. Nilai 60-69 = Cukup (C)

4. Nilai 45-59 = Kurang (K)

5. Nilai ≤44 = Kurang Sekali (KS)

Sumber : Prof. Dr. Aunurrahman,M.Pd (2012:224).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP N 2 Satap Tabongo, bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar dalam melakukan tolak peluru gaya orthodox (menyamping) arah sektor lemparan dengan menggunakan modifikasi media pembelajaran. Penelitian ini berlangsung dengan dua siklus yang didahului dengan pengambilan data awal (observasi). Setiap siklus tiga kali pertemuan atau tiga kali pemberian tindakan. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Observasi Awal

Observasi awal merupakan tolak ukur

dalam melakukan penelitian dalam

meningkatkan keterampilan siswa khususnya pada cabang olahraga atletik tolak peluru, keterampilan awal siswa diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran 3. Terdapat 4 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) cara memegang, nilai rata-rata siswa 52,75 b) sikap badan saat akan menolak, nilai rata-rata siswa 59,68 c) Cara menolak, nilai rata-rat siswa 52,5 d) sikap akhir setelah menolak, nilai rata-rata siswa 56,65.

Hasil dari pengamatan pada observasi awal diketahui 2 orang siswa (10%) memperoleh criteria kurang sekali (KS), 11 orang siswa (55%) memperoleh criteria kurang (K) dan 7 orang siswa (35%)

memperoleh kriteria cukup (C), data

selengkapnya dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1 Observasi Awal No Kriteria Penilaian Nilai Angka Jumlah siswa % 1 2 3 4 5 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali 80-100 70-79 60-69 40-59 ≤44 - - 7 11 2 35 65 10 20 100 Tabel 2

Nilai Rata-rata Kemampuan Tolak Peluru Siswa Kelas VII

Observasi Awal Kode

Aspek

Aspek Yang Dinilai Nilai

Rata-rata A B C D Cara Memegang Sikap Badan Saat Akan Menolak

Cara Menolak

Sikap Badan Setelah Menolak

52,75 59,68 52,5 56,65

Rata-rata Keseluruhan Aspek 55,39

Siklus I

A. Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Pengamatan dilakukan pada kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan.

1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru a. Kegiatan Pendahuluan

1. Formasi barisan 2. Mengecek kehadiran

3. Siswa melakukan pemanasan

dibawah bimbingan guru b. Kegiatan Inti

(8)

1. Guru menjelaskan cara melakukan teknik dasar tolak

peluru gaya orthodox

(menyamping) arah sector tolakan dengan memperhatikan indicator sebagai berikut :

a. Cara memegang

b. Sikap badan saat akan

menolak c. Cara menolak

d. Sikap badan setelah menolak

2. Guru mengoreksi gerakan siswa

yang salah atau masih kurang benar.

3. Guru memebrikan reinforcement

(penguatan) bagi siswa yang dapat melakukan teknik dasar tolak peluru.

4. Pendinginan

Ke empat aspek yang diamati tersebut criteria diberi kode pada kolom ya atau tidak. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Keterampilan awal dimiliki siswa diukur menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran 7. Terdapat empat aspek yang diamati pada siswa, yaitu :

a) Cara memegang b) Sikap badan saat akan menolak c) Cara menolak d) Sikap badan setelah menolak. Dari hasil pengamatan pada siklus I, diketahui 12 orang siswa atau 60% memperoleh criteria cukup (C) dan 8 orang siswa atau 40 % memperoleh kriteria baik (B), data selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 3

Persentase Jumlah Siswa Siklus I

No Kriteria Penilaian Nilai Angka Jumlah Siswa % 1 2 3 4 5 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 80-100 70-79 60-69 40-59 ≤44 - 8 12 - - - 40% 60% - - 20 100 Tabel 4

Nilai Rata-rata Kemampuan Tolak Peluru Siswa Kelas VII

Siklus I Kode

Aspek

Aspek Yang Dinilai Nilai

Rata-rata A B C D Cara Memegang Sikap Badan Saat Akan Menolak

Cara Menolak

Sikap Badan Setelah Menolak

76 74,06 60,62 68,74

Rata-rata Keseluruhan Aspek 69,85

(C) B. Refleksi Hasil Tindakan

Refleksi tindakan dilakukan guru mitra dan peneliti, setelah dilaksanakan pembelajaran

dengan menggunkan modifikasi media

pembelajaran dalam pembelajaran dan

langsung ditindak lanjuti dengan pemberian contoh tolak peluru gaya menyamping,

selanjutnya peneliti dan guru mitra

mencermati hasil kemampuan siswa dalam melakukan gerakan teknik dasar tolak peluru dan menghubungkan dengan hasil pengamatan kegiatan guru. Melalui hasil pengamatan dengan guru mitra dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Cara guru memberikan contoh gerak terlalu

cepat, sehingga siswa belum bisa

menguasai gerakan tersebut.

2. Ada siswa yang masih merasa takut untuk melakukan tolak peluru, untuk itu harus dilanjutkan pada siklus II.

Siklus II

Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari peningkatan keterampilan siswa dalam

melakukan teknik dasar tolak peluru.

Peningkatan ini dapat diukur dengan

menggunakan lembar pengamatan kegitan siswa, dapat dilihat pada lampiran 11 terdapat empat aspek yang diamati pada siswa, yaitu :

(9)

a) Cara memegang b) sikap badan saat akan menolak c) Cara menolak d) Sikap badan setelah menolak peluru.

Dari hasil pengamatan siklus II, 11 orang siswa atau 55% memperoleh kriteria sangat baik (SB) dan 9 orang siswa atau 45%

memperoleh criteria baik (B) data

selengkapnya dapat dilihat pada table berikut : Tabel 5

Presentase Jumlah Siswa Siklus II

No Kriteria Penilaian Nilai Angka Jumlah Siswa % 1 2 3 4 5 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 80-100 70-79 60-69 40-59 ≤44 11 9 - - - 55 45 - - - Jumlah 20 100 Tabel 6

Nilai Rata-rata Kemampuan Teknik Dasar Tolak Peluru Kelas VII

Siklus II Kode

Aspek

Aspek Yang Dinilai Nilai

Rata-rata A B C D Cara Memegang Sikap Badan Saat Akan Menolak Cara Menolak Sikap Badan Setelah Menolak

83,75 80,3 78,12 79,22

Rata-rata Keseluruhan Aspek 80,43(SB)

A. Refleksi Hasil Tindakan

Refleksi tindakan dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan dengan pengertian bahwa tindakan

tidak perlu dilaksanakan pada siklus

selanjutnya.

PEMBAHASAN

Proses pembelajaran dengan menggunakan modifikasi media pembelajaran ini diawali dengan penjelasan guru mengenai teknik dasar tolak peluru gaya orthodox (menyamping) arah sector lemparan yang baik dan benar. Selanjutnya guru memperagakan teknik dasar tolak peluru dengan menggunakan peluru yang dimodifikasi.

Pada saat guru memberikan contoh

gerakan, peserta didik diminta untuk

memperhatikan dengan teliti karena setelah

guru memberikan contoh dalam hal

melakukan teknik dasar tolak peluru, peserta

didik diberikan tugas gerak untuk

mempraktekkan teknik dasar tolak peluru gaya orthodox (menyamping) arah sector lemparan dengan baik dan benar.

Hasil penelitian menunjukkan

peningkatan yang dapat dilihat dari dua aspek yaitu : 1) presentase jumlah siswa pada criteria penilaian, dan 2) nilai rata-rata kemampuan tolak peluru siswa.

1) Presentase Jumlah Siswa Pada Kriteria Penilaian

a. Observasi awal, dari 20 siswa, terdapat 2 orang siswa atau 10% dari subyek penelitian pada criteria kurang sekali, 11 orang siswa atau 55% dari

subyek penelitian pada criteria

kurang, dan 7 orang siswa atau 35% dari subyek penelitian pada criteria cukup.

b. Siklus I dari 20 orang siswa, terdapat 8 orang siswa atau 40% dari subyek penelitian pada criteria baik, dan 12 orang siswa atau 60% dari subyek penelitian pada criteria cukup.

c. Siklus II dari 20 orang siswa, terdapat 9 orang siswa atau 45% dari subyek penelitian pada criteria baik, dan 11 orang siswa atau 55% dari subyek penelitian pada criteria sangat baik. 2) Nilai rata-rata kemampuan tolak peluru

siswa kelas VII

a. Observasi awal, nilai rata-rata siswa kelas VII adalah 55,39

b. Siklus I nilai rata-rata siswa adalah 69,85

(10)

c. Siklus II nilai rata-rata siswa adalah 80,43

Jadi hasil akhir penelitian ini adalah 100% siswa telah memiliki kemampuan tolak peluru, dan mereka dapat melakukan dengan baik, hal ini berdasarkan data akhir yang menyatakan bahwa 55% subyek penelitian memiliki kriteria sangat baik, sedangkan 45% subyek penelitian memiliki criteria baik, dengan nilai rata-rata 80,43%.

Perolehan ini menggambarkan bahwa rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 2 satap tabongo mampu memperbaiki kekurangan setelah diberikan tindakan sebanyak enam kali (tiga kali siklus pertama dan tiga kali siklus kedua) Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Satap tabongo dalam mata pelajaran atletik khususnya tolak peluru meningkat berkat adanya tindakan melalui penerapan modifikasi media pembelajaran.

Dengan demikian, maka hipotesis

tindakan kelas ini yang menyatakan bahwa “jika guru menggunakan modifikasi media pembelajaran pada materi tolak peluru maka hasil belajar siswa akan meningkat” dapat diterima.

Uraian di atas dapat dilihat pada table berikut ini : N o Aspek Yang Dinilai Observ asi Awala Siklus I Siklu s II Rat a-rata 1 2 3 4 Cara memeg ang peluru Sikap badan saat akan menola k Cara menola k Gerkan Badan setelah menola 52,75 59,68 52,5 56,65 76 74,06 60,62 68,74 83,75 80,3 78,12 79,22 70, 83 71, 34 63, 74 68, 20 k Jumlah 221,58 278,8 321,3 9 - Rata-rata 55,39 (Kuran g) 69,7 (Cuku p) 80,34 (San gat Baik) - 4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan dan diuraikan sebelumya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : “Jika menggunakan

modifikasi media pembelajaran, maka

kemampuan dasar tolak peluru gaya orthodox (menyamping) arah sektor lemparan pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Satap Tabongo tahun ajaran 2013/2014 dapat meningkat.

5. REFERENSI

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung : Yrama Widya. Arsyad, Azhar.2013. Media Pembelajaran.

Jakarta : Grafindo Persada.

Ahmad Husain Fatmawati, 2010.

Meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok melalui strategi pembelajaran modifikasi.

Anurrahman. 2012. Belajar Dan

Pembelajaran, Jakarta, Alfabeta.

Aryanto, Budi dan Margono. 2010.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Kementrian Pendidikan Nasional.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2013. 7 Aplikasi Pakem Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Diva Press

(11)

Basleman Anisah dan Syamsu Mappa. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Bahagia,Yoyo. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Penjas. Pdf: Direktorat Pendidikan Nasional.

Hadziq, Khairul.2013.Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Bandung : Yrama Widya.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Kurniawan, Febi. 2011. Modifikasi Alat Tes Keterampilan Bola Basket untuk anak usia 10-12 Tahun. Jurnal Iptek Olahraga.

Mooduto Ali Lartin, 2013. Meningkatkan keterampilan dasar melempar lembing melalui media pembelajaran yang dimodifikasi.

Muhajir dan Budi Sutrisno. 2013.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ngatiyono& Dyan Putri Riswanty. 2010. Mari Sehat Bergembira, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Kementrian Pendidikan. Saryono. 2009. Prinsip dan Aplikasi Dalam

Modifikasi Sarana dan Prasarana Penjas. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.

Suryani dan Leo Agung.2012.Strategi

Belajar Mengajar. Yokyakarta: Penerbit Ombak.

Sodikin Chandra dan Ahmad Esnoe. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Sutrisno,Budi dan Muhajir. 2013.

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional.

Suharta Asep. 2011. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kesegaran Jasmani terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bola Voli Mini. Juernal Iptek Olahraga. Wahyuni, Sri, Sutarmin& Pramono. 2010.

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional.

Wiarto, Giri. 2012. Atletik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel 1   Observasi Awal   No  Kriteria  Penilaian   Nilai  Angka  Jumlah siswa   %  1  2  3  4  5  Baik Sekali  Baik  Cukup  Kurang  Kurang  sekali  80-100 70-79 60-69 40-59 ≤44  - -  7  11 2  35 65 10  20  100  Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Telah diterima dan disahkan oleh Pembimbing Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta pada :.. Hari

Produk tes hasil belajar matematika kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V yang terdiri

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung adalah melalui penggunaan benih jagung bermutu tinggi. Dalam rangka pengawasan mutu benih

MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO DAN SMA N 2 SURAKARTA.. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Motivasi menurut kamus terbaru bahasa Indonesia (2008: 456) adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, perbedaan hasil penelitian terdahulu, dan terbatasnya penelitian yang mengaitkan antara good corporate governance,

69 Pemberian Tugas, Latihan, dan Tanya-Jawab serta Teknik Parafrasa dan Identifikasi Komponen Tutur untuk Peningkatan Penguasaan Ragam Bahasa: PTK dalam Matakuliah Analisis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja pada pegawai negeri sipil, tenaga honor daerah, dan tenaga harian lepas