Penerapan Aplikasi Mobile Learning Sebagai Sarana
Pembelajaran Efektif di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Imanah1
1Jurusan Tadris IPA Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Jln. Perjuangan By Pass Cirebon e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya pemanfaatan aplikasi mobile learning dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Pertama, melihat banyaknya siswa yang telah memiliki mobile seperti android atau telepon seluler. Android merupakan salah satu alat komunikasi dan informasi yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Siswa diberikan kebebasan menggunakan wifi dan membuka website seperti mozilla firefox atau google chrome untuk mendapatkan informasi penting terkait materi pembelajaran yang akan dipelajari. Hal tersebut dapat membangkitkan semangat dan ketertarikan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam menyukai mata pelajaran sekaligus memudahkan siswa dalam pengerjaan tugas-tugas di sekolah.
Kata kunci : mobile learning, handphone android, sarana pembelajaran efektif
ABSTRACT
This research is motivated by the importance of the utilization of mobile learning application in learning at Junior High School level, to see the number of students who already have mobile like android por mobile phone. Mobile android is one of the communication tools and information that can be used as an effective means of learning. Students are given the freedom to use wifi and open websites such as mozilla firefox or google chrome to get important information related learning materials to be learned. It can encourage and interest the students of Junior High School (SMP) in liking the subjects as well as facilitate students in the work of tasks at school.
Keyword : mobile learning, android phone, effective learning tool
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran konvensional masih memegang peranan penting dalam proses pembelajaran terutama jika dilihat dari efektivitas proses penyampaian ilmu pengetahuan serta proses komunikasi dan interaksi individu. Kelemahan utama dari pembelajaran konvensional adalah adanya keterbatasan pemanfaatan waktu. Hal tersebut berkaitan dengan pembagian dan penyediaan ruang serta penjadwalan kegiatan pembelajaran bagi para guru di sekolah.
Kondisi seperti ini tentunya sangat tidak fleksibel sehingga pemanfaatan waktu untuk kegiatan pembelajaran sangat terbatas (Hidayat, 2016).
bagi peserta didiknya. Karena itu dalam memilih strategi pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan strategi pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didiknya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keefektifan proses pembelajaran tingkat Sekolah Menengah Pertama dengan menerapkan aplikasi m-learning. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa proses pembelajaran yang umum dilakukan guru di berbagai sekolah adalah metode ceramah atau bersifat konvensional. Namun, metode tersebut dapat berdampak buruk bagi guru dan siswa.
Diantara dampak buruk metode ceramah adalah kurang efektifnya waktu dan materi yang seharusnya terselesaikan sesuai dengan silabus atau tujuan pembelajaran sebelumnya. Selain itu, siswa juga kurang memahami materi yang disampaikan hanya dengan penjelasan ceramah secara terus-menerus.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Thomas dalam Utomo (1994: 185) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang monoton tanpa selingan apapun dari guru, maka konsentrasi siswa akan menurun dengan nyata sesudah 20 menit.
Pernyataan Thomas terkait menurunnya konsentrasi siswa sesudah 20 menit, banyak terlihat di berbagai kelas maupun sekolah. Siswa lebih memilih diam dan terkadang mengantuk dengan penjelasan yang diberikan guru secara terus-menerus, sehingga ilmu tidak akan sampai kepada tujuan dalam pembelajaran.
Siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan masa-masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja, sehingga pembelajaran yang bersifat konvensial tidak akan memberikan keefektifan siswa dalam menerima materi.
Seiring perkembangan zaman, globalisasi membawa masyarakat menuju ke arah yang lebih canggih dan cepat, terutama dalam hal komunikasi dan informasi. Tidak
hanya orang tua ataupun orang kaya yang memiliki handphone, namun remaja bahkan anak-anak pun memiliki handphone yang canggih, biasa dikenal dengan android.
Android menurut Listyorini (2013) adalah sistem operasi yang berbasis Linux Secara umum perangkat mobile dimaksudkan dengan PDA dan telepon seluler digital, perangkat apapun yang cukup kecil, dapat bekerja sendiri, yang dapat menemani kita di setiap waktu dalam kehidupan kita sehari-dapat dijangkau melalui interkoneksi. Perangkat juga dapat menjadi alat untuk berinteraksi dengan orang lain, melalui suara dan melalui pertukaran pesan tertulis, gambar diam dan gambar bergerak.
Proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi disebut juga dengan mobile learning (Listyorini, 2013). Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning
membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik, merujuk pada penggunaan perangkat mobile seperti PDA, ponsel, laptop dan perangkat teknologi informasi yang akan banyak digunakan dalam belajar mengajar, dalam hal ini difokuskan pada perangkat handphone (telepon genggam).
Dalam penelitian ini aplikasi mobile
learning digunakan sebagai komplemen atau
atau remedial bagi peserta didik di dalam kemampuan device untuk menampilkan atau menjalankannya.
Dalam penelitian ini digunakan konten multimedia dengan menggunakan perangkat mobile device/ smartphone
bersistem android. Saat kini perkembangan
smartphone android sudah sangat maju pesat dan dapat dibeli dengan harga yang relatif murah dan mudah didapatkan di pasaran secara bebas.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mobile Learning
Berkembangnya TI (teknologi informasi) memudahkan manusia untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun. Salah satu perkembangan TI dimanfaatkan dalam bidang pendidikan seperti dibangunnya pembelajaran secara
online.
E-learning (Electronic Learning) merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dalam hal ini memanfaatkan media online seperti internet sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi (Thohari, 2013).
Dewasa ini, telah banyak berkembang sistem e-learning dalam dunia pendidikan, yaitu suatu sistem pembelajaran yang dapat dilakukan jarak jauh, dalam arti tidak diperlukan adanya tatap muka antara pengajar dengan pembelajar.
Adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam bidang mobile dan
wireless, maka tercipta suatu peluang untuk bidang penelitian yang baru, yang disebut sebagai „mobile learning‟ (m-learning). (Trifonova dan Ronchetti, 2003 dalam Hidayat, 2016).
Mobile Learning menurut Listyorini (2013) merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut Mobile Learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses
setiap saat dan visualisasi materi yang menarik. Hal penting yang perlu diperhatikan bahwa tidak setiap materi pengajaran cocok memanfaatkan Mobile Learning.
M-learning dapat didefinisikan
sebagai "ketentuan pendidikan apapun dimanasatusatunyaatauteknologidominanyaN g genggam atau perangkat palmtop”. Dengan kata lain, belajar itu didukung melalui perangkat mobile dan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
Teknik pembelajaran ini melibatkan beberapa teknologi yang meliputi mobile, perangkat jaringan dan perangkat komputer, personal asisten digital (PDA), palmtop, dan ponsel. Teknologi ini saling bekerja sama dukung aplikasi m-learning. M-learning
menawarkan banyak keuntungan dibandingkan pendekatan pembelajaran lainnya seperti fleksibilitas, mobilitas, dan reachability (Jan, 2016).
Mobile learning adalah salah satu tren terkini aplikasi pendidikan untuk teknologi baru. O'Malley dkk.(2003) dalam Wu (2012) telah didefinisikan Pembelajaran
mobile berlangsung saat pelajar tidak berada di lokasi yang tetap dan telah ditentukan sebelumnya, atau saat pelajar belajar dari pembelajaran.
Kukulska-Hulme (2005) dalam Wu
(2012) didefinisikan mobile learning sebagai mobilitas pelajar di artikan bahwa peserta didik harus dapat terlibat dalam kegiatan pendidikan tanpa terikat pada lokasi fisik yang dibatasi dengan ketat.
sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat secara lebih luas. 5) Pembelajaran tepat waktu: meningkatkan performance kerja / pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajar.
B. Pengertian Andorid
Lee (2012:34) menyatakan Android
merupakan sistem operasi open source bagi perangkat mobile yang berbasis pada sistem operasi Linux. Sistem operasi Android
sebagai sistem operasi mobile yang terbuka memiliki banyak versi dalam perkembangannya.
Putra dkk (2016) mengungkapkan bahwa android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android adalah sistem operasi yang menghidupkan lebih dari satu miliar smartphone dan tablet.
Sya’roni dan Amalia (2016) mengungkapkan bahwa android merupakan sistem operasi yang dapat dijalankan di
smartphone atau PC tablet dan tidak terikat pada satu merk perangkat mobile karena sebuah sistem operasi yang dijalankan pada perangkat mobile dan tidak terikat pada satu
merk perangkat mobile karena bersifat open source.
C. Pembelajaran Efektif
Mulyasa (2003) mendefinisikan Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif.
Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan
sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa.
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah tercapai. Dengan demikian efektif lebih mengarah kepada pencapaian sasaran /tujuan (Nasution, 2016).
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan sebuah proses perubahan seseorang dalam tingkah laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa. pembelajaran efektif juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri.
efektif perlu adanya bimbingan dari guru (Slameto, 1995).
Muara dari berfungsinya manajemen pembelajaran yang baik adalah pembelajaran efektif. Artinya, dari posisi guru tercipta mengajar efektif, dari posisi murid tercipta belajar efektif.
Menurut Joyce and Weil , ”Guru yang berhasil adalah mengajar murid bagaimana memiliki informasi dalam pembicaraan dan membuatnya menjadi milik mereka. Sedangkan pelajar efektif adalah membentuk informasi, gagasan dan kebijaksanaan dari guru mereka dan menggunakan sumber daya belajar secara efektif” (Joyce, 1996).
KESIMPULAN
Pemanfaatan android di tingkat Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan aplikasi mobile learning dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah sebagai sarana pembelajaran yang efektif, baik efektifkan waktu dalam proses pembelajaran, efektifkan pemanfaatan
mobile learning dan efektifkan materi yang di dapatkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil khususnya kepada Dr. Kartimi, M.Pd. selaku ketua Jurusan Tadris IPA Biologi, Bpk. Ipin Aripin, M.Pd. yang telah membimbing dalam penulisan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bhardwaj, S. et al. (2013). “Android Operating Systems”. International Journal of Engineering Technology & Management Research.
Hidayat, A. (2016). Pengembangan Aplikasi Mobile Learning (M-Learning) Menggunakan Teknologi Web Mobile. Program Studi Sistem Informasi STMIK Provisi, Semarang: 1-8
Jan, S.R, dkk. (2016). Enhanced and Effective Learning through Mobile Learning an Insight into Students
Perception of Mobile Learning at University Level. IJSRSET, Vol 2 (2): 674-681
Joyce, B dan Marrsha W. (1996). Models of Teaching. London: Allyn Bacon.
Kukulska-Hulme, A. (2005). Mobile usability and user experience. In A. Kukulska-Hulme, & J. Traxler (Eds.), Mobile learning: A handbook for educators and trainers (pp. 45–56).
Lee, W. M. (2012). Beginning Android Aplication Development. Indanapolis: John wiley and Sonc Inc.
Listyorini, T. (2013). Perancangan Mobile Learning Mata Kuliah Sistem Operasi Berbasis Android. Jurnal SIMETRIS, Vol 3 (1): 25-30 London: Routledge. Mulyasa, E. (2003). Menjadi kepala sekolah
profesional: dalam konteks
menyukseskan MBS dan KBK.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution, M.I.P. (2016). Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Mobile Learning Pada Sekolah Dasar. Jurnal Iqra’. Vol. 10 (1): 1-15
O’Malley, C., Vavoula, G., Glew, J., Taylor, J., Sharples, M., & Lefrere, P. (2003). Retrieved December 29, 2010, from. <http://www.mobilearn.org/download/r esults/guidelines. pdf>.
Putra, D. W. et al. (2016). “Game Edukasi Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini”.JIMP-Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan. 1 (1), 46–58. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor
-Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta: rineka cipta
Sya’roni, A. R dan Amalia, R. (2016). “Pengembangan Program Aplikasi Mathematics Mobile Learning Berbasis Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Wajib Kelas X Sekolah Menengah Atas”. Jurnal Edukasi Matematika. 7(13), 783–836.
Teknologi dan Sistem Komputer. Vol 1 (2): 56-65
Trifonova, A. and Ronchetti, M., 2003, A
General Architecture for M- Learning,
http://eprints.biblio.unitn.itq/archive/0 0000493/01/A General Architecture for M-Learning mICTE2003.pdf , 5 Juni 2010, 07.45 WIB .
Utomo, T dan Ruijter. K. (1994).
Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.