Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu : Ngadino Y., M.Pd.
Oleh:
1. Achmad Nurcahyo (k7112001) 2. Anastasia Lia (k7112013) 3. Atiek Zulfah Laila (k7112039) 4. Devi Tristiawati (k7112055)
4A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Script / Naskah dan Rancangan Isi Program Media Pembelajaran”.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dari awal sampai akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Script / Naskah dan Rancangan Isi Program Media Pembelajaran” untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Media Pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rasa penghargaan dan ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Ngadino Y., M.Pd. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. 2. Rekan-rekan semua di Kelas 4A PGSD Universitas Negeri Sebelas
Maret Surakarta.
Penulis merasa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga pembaca berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, April 2014
Kelompok 10
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
A. LATAR BELAKANG...1
B. RUMUSAN MASALAH...2
C. TUJUAN...2
D. MANFAAT...2
BAB II PEMBAHASAN...3
A. PENGERTIAN NASKAH PROGRAM MEDIA 3 B. PENYUSUNAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN 4 C. LANGKAH PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN 6 D. JENIS MEDIA UNTUK PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN 9 E. PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN 9 BAB III PENUTUP...28
DAFTAR PUSTAKA...29
A. LATAR BELAKANG
Secara umum, media pendidikan mempunyai kegunaan untuk mengatasi berbagai hambatan, antara lain hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas, sikap siswa yang pasif, pengamatan siswa yang kurang seragam, sifat objek belajar yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa media, tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.
Media pembelajaran setiap tahun selalu mengalami perkembangan, karena masing–masing media itu mempunyai kelemahan, berdasarkan penggunaannya perlu diadakan penemuan media baru dan pemanfaatan media yang telah diperbaharui. Karena peserta didik cepat merasakan kebosanan saat menerima pelajaran, dengan media yang kurang menarik akan bersifat verbalistik, maka diadakannya perbaikan media guna menunjang proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan kurikulum pembelajaran pada proses belajar mengajar maka perlu didukung media dan bahan ajar yang baik yaitu bahan ajar yang mampu menarik minat siswa, sesuai dengan zaman dan tidak menyimpang dari kurikulum.
Kadang – kadang siswa tidak tertarik mempelajari sesuatu materi karena materi pelajaran tersebut membosankan. Untuk menghindari gejala itu guru harus memilih dan mengorganisir materi pelajaran tersebut sedemikian rupa, sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya. Dalam hal ini kemampuan profesional guru dituntut, di samping pengalaman. Guru harus kreatif dalam menyajikan pelajaran yang merangsang dan menantang dengan jalan melakukan pengembangan media pembelajaran berupa penyusunan dan penulisan naskah rancangan isi program media pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran, agar siswa lebih termotivasi untuk belajar dan agar tujuan serta proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan sempurna.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian naskah program media?
2. Bagaimana penyusunan naskah program media pembelajaran? 3. Bagaimana langkah penulisan naskah program media pembelajaran? 4. Apa saja jenis media untuk penulisan naskah program media
pembelajaran?
5. Bagaimana penulisan naskah program media pembelajaran? C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka disusun tujuan sebagai berikut:
1. Memahami pengertian naskah program media.
2. Memahami penyusunan naskah program media pembelajaran. 3. Mengetahui langkah penulisan naskah program media pembelajaran. 4. Mengetahui jenis-jenis media untuk penulisan naskah program media
pembelajaran
5. Memahami penulisan naskah program media pembelajaran.
D. MANFAAT
A. PENGERTIAN NASKAH PROGRAM MEDIA
Naskah merupakan rancangan cerita atau pedoman untuk menentukan urutan kejadian (materi) yang saling berhubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya. Dari runtutan kegiatan tersebut yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam bentuk tampilan yang ada pada layar komputer. Dalam hal ini membuat atau memproduksi media sangat diperlukan adanya naskah dan itu sangatlah tidak mudah karena dibutuhkan suatu teknik serta sasaran objek yang nyata, dimana orang yang melihat atau mendengarnya seolah dapat ikut merasakan sasaran objek tersebut sehingga diharapkan orang itu dapat memahami isi naskah tersebut.
Naskah merupakan tempat dimana ide-ide maupun imajinasi-imajinasi yang ditulis dan disusun menurut suatu urutan yang teratur dan sistematis. Naskah merupakan suatu gambaran kasar tentang apa yang ditampilkan pada layar komputer, tiap lembar naskah akan mewakili satu tampilan layar komputer. Naskah dikatakan baik apabila dapat memberikan panduan bagi kita yang akan memproduksi yang nantinya akan bersama-sama untuk menterjemahkannya ke dalam bentuk tampilan gambar, foto, audio, animasi maupun video dan sebagainya.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik.
Naskah program media merupakan bentuk penyajian materi intruksional berupa teks, gambar, dan suara serta sebagai penuntun dalam memproduksi program media. Dalam artian naskah tersebut menjadi penuntun kita dalam merekam suara, memadukan gambar dan suara, memasukkan musik dan effect sehingga menarik serta mudah diterima.
B. PENYUSUNAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN Dalam tahapan penyusunan rancangan ini, dilakukan perancangan terhadap isi atau garis besar isi program media yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Penetapan Topik
Topik disebut juga pokok bahasan. Pokok bahasan menjadi dasar pengajaran dan menggambarkan ruang lingkupnya. Topik ditentukan berdasarkan kurikulum yang digunakan guru dalam mengajar.
2. Merumuskan Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional dirumuskan setelah topik ditentukan. Dalam tujuan instruksional disebutkan kemampuan, pengetahuan dan sikap yang diharapkan dimiliki oleh sasaran didik setelah berperan serta dalam proses belajar dengan media. Tujuan instruksional ini meliputi tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
3. Merumuskan Pokok – Pokok Instruksional
Pokok – pokok materi instruksional merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang telah dirumuskan.
4. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
media tentulah kita harus bertanya apakah program itu diperlukan? Untuk dapat menjawab pertanyaan itu kita harus bertanya kemampuan, atau keterampilan, sikap apakah yang ingin dimiliki siswa? Mengenai kemampuan, keterampilan atau sikap yang diinginkan itu dapat diketahui dengan berbagai cara. Apa yang diinginkan itu dapat juga merupakan tuntutan lingkungan, misalnya norma masyarakat. Apa yang diinginkan itu dapat juga dilihat dari tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada akhir tahun ajaran dituntut untuk memiliki sejumlah kemampuan, dan sikap yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentu terdapat kesenjangan yang sangat besar antara apa yang dituntut oleh kurikulum itu dengan apa yang telah dimiliki siswa. Kesenjangan itulah yang merupakan kebutuhan siswa kelas enam itu yang merupakan acuan bagi guru dalam menyusun bahan ajaran yang perlu diberikan kepada siswa.
5. Pengembangan Materi Pembelajaran
kemampuan dan keterampilan telah kita identifikasi kita akan memperoleh bahan instruksional terperinci yang mendukung tercapainya tujuan itu. 6. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Dalam setiap kegiatan instruksional, kita perlu mengkaji apakah tujuan instruksional dapat dicapai atau tidak pada akhir kegiatan instruksional itu. Untuk keperluan tersebut kita perlu mempunyai alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku. Alat pengukur keberhasilan harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Hal yang diukur atau yang dievaluasi ialah kemampuan, keterampilan atau sikap siswa yang dinyatakan dalam tujuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan instruksional itu.
C. LANGKAH PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam tahapan penulisan naskah, format rancangan isi program media ini dituangkan atau dialihkan ke dalam naskah. Ada beberapa langkah dalam pembuatan naskah.
Langkah penulisan naskah secara umum, mencakup :
1. Perumusan ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran Ide atau gagasan yang akan dituangkan menjadi program media haruslah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ide atau gagasan itu dapat diambil dari banyak sekali sumber, baik itu dari cerita nyata, cerita fiksi, ataupun berasal dari buku dan sumber-sumber lain. 2. Pengumpulan data dan informasi (riset)
informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis. Selain itu pengumpulan data juga dapat dilakukan melalui survei sederhana atau juga terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam.
3. Penulisan outline (kerangka informasi)
Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, kemudian membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan dituangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan ditulis menjadi sebuah script.
4. Penulisan sinopsis
Sinopsis atau deskripsi singkat akan membantu memfokuskan perhatian pada pengembangan ide yang telah dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program yang akan dibuat.
5. Mengidentifikasi garis-garis besar program pembelajaran, GBIP terdiri dari Produk Media, Mata Pelajaran, Sasaran, Durasi, Topik, Tujuan Umum, Tujuan Khusus, Pokok-Pokok Materi dan Sumber.
6. Penulisan treatment
Treatment adalah uraian berbentuk esai yang menggambarkan alur penyajian program kita. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi, waktu, pemain, adegan dan properti yang akan digunakan. Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program yang akan diproduksi.
7. Penulisan naskah (script)
jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah yang benar.
8. Pengkajian naskah atau revisi naskah
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content expert) dan ahli media (media specialist).
9. Finalisasi naskah
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media.
10. Produksi naskah
Naskah program media bermacam-macam. Tiap-tiap jenis mempunyai bentuk naskah yang berbeda. Tetapi pada dasarnya, maksud dalam naskah tersebut sama yaitu sebagai penuntun ketika kita memproduksi program media itu. Artinya, naskah tersebut menjadi penuntun kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera serta bunyi dan suara yang harus direkam.
D. JENIS MEDIA UNTUK PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN
Setelah mempertimbangkan langkah di atas, berikutnya adalah memilih jenis media yang sesuai kebutuhan. Sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu fungsi dari media itu sendiri. Menurut jenisnya media dikelompokkan dalam :
1. Media Audio/ Auditif adalah media yang hanya mengandalkan suara saja sehingga untuk menikmatinya dibutuhkan indera pendengaran. Contoh : radio, audio cassette tape recoder.
3. Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar sehingga untuk menikmatinya diperlukan indera pendengaran dan penglihatan. Contoh : Film,VCD, DVD dll.
E. PENULISAN NASKAH PROGRAM MEDIA PEMBELAJARAN
Dari uraian ketiga jenis media tersebut memiliki teknik penulisan naskah yang berbeda melihat dari fungsi dari ketiga media itu. Dalam hal ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Penulisan Naskah Audio
Media audio adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan. Program audio dapat menjadi indah dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi pada pendengarnya. Karena itu, sesuatu program audio akan sangat efektif bila dengan menggunakan bunyi dan suara, kita dapat merangsang pendengar untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga ia dapat memvisualkan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan. Media audio ini meliputi radio, kaset audio, dan laboratorium bahasa. Berikut ini beberapa petunjuk yang perlu kita ikuti bila kita menulis naskah program media audio.
a. Bahasa
Menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan, kalimat yang pendek, kalimat yang akrab, dan pilihan kata yang tepat.
b. Musik dalam program audio
Fungsi musik yang utama dalam hal ini ialah menciptakan suasana. Musik dalam program media dibuat sesuai dengan suasana pesan yang akan disampaikan. Berbagai jenis musik yang digunakan diantaranya : Musik Tema : musik yang menggambarkan watak dan situasi
sesuatu program. Musik pengenal ini biasanya diketahui pada program dimulai dan pada akhir program.
Musik Transisi : digunakan sebagai penghubung dua adegan dan tidak terlalu panjang.
Musik Latar Belakang : musik yang digunakan untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
Musik Smash : musik yang membuat kejutan atau tekanan. c. Keterbatasan daya konsentrasi
Berdasarkan penelitian yang diadakan, daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 s/d 45 menit, sedangkan pada anak-anak hanya 15 s/d 25 menit. Pengulangan audio sangat penting mengingat keterbatasan daya konsentrasi dan pengulangan ini dapat berbeda dan bervariasi akan tetapi tetap mengarah pada satu objek yang disampaikan.
d. Istilah-istilah yang digunakan seperti :
Annaouncer (ANN) : penyiar yang menyampaikan program acara. Narrator (NAR) : Menyampaikan materi atau pokok bahasan yang
dituju dan sebagai penghubung tiap adegan.
Musik : in-up-down-out (musik dimasukkan lemah, suara diperkuat kemudian hilang dengan halus) dan musik in-up-down-under (musik diperlemah ditahan untuk melatar belakangi adegan).
Sound Effect (FX) : untuk menunjukkan setting dan mendukung terciptanya suasana/situasi tertentu.
Fade in : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang mendekat.
Fade Out : petunjuk sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang menjauh.
Off Mike : situasi seolah-olah orang berbicara jarak jauh.
Cross Fade : Dua bunyi yang berpapasan dengan kondisi bunyi tersebut melemah kemudian disusul bunyi kedua datang melemah dan semakin kuat sehingga bunyi pertama hilang.
Langkah – langkah penulisan naskah audio atau radio, yaitu antara lain : a. Menentukan topik siarannya
b. Melakukan riset mengenai pokok masalahnya
c. Membuat garis besarnya atau bagannya atau sinopsis d. Menulis atau membuat konsep (treatment)
e. Mengecek konsep (treatment) f. Penulisan naskah (script)
atau percakapan yang harus dibaca para pelaku, nama lagu, dan suara-suara yang harus direkam.
Contoh Format Naskah Audio (1) : No Pelaku /
Jenis suara
Teks / Suara
1 Musik : IN-UP-DOWN-OUT
2 Pinokio : (OOF-MIKE) Ayah….ayah…!!!!! (Fade in) 3 FX : Suara langkah kaki yang semakin kuat 4 Ayah : Ada apa?
5 Pinokio : Tadi aku melihat tumbuhan bunga langka diatas gunung, kukira tumbuhan bunga itu membawa rezeki tapi tumbuhan itu memakan serangga!
6 FX : Suara orang yang tercengang
7 Ayah : Ha…ha itu bukanlah buruk, tapi itu adalah jenis tumbuhan bunga pemakan serangga. Setelah mengetahui mangsanya menginjak dasar bunga maka secara refleks tumbuhan bunga itu mengatupkan mahkota bunga untuk melemahkan mangsanya.
8 Musik : IN-UP-DOWN-UNDER
9 Pinokio : Oh…baiklah ayah, mungkin aku akan coba untuk lebih mengamatinya dan akan ku beritahu kepada teman-temanku.
Contoh Format Naskah Audio (2) : No Pelaku /
Jenis suara
Teks / Suara
1 Yani : Ya, terima kasih, saya akan minum teh ini. 2 FX : Teh dituangkan dalam gelas
3 Yani : Ah, nampaknya teh ini sangat kental (bunyi sedang minum – pause – mendesah). Hani, apakah yang telah kau lakukan kepada saya?
4 FX : Gelas jatuh dan pecah di lantai
6 FX : Bunyi orang jatuh di lantai 2. Penulisan Naskah Media Visual
Media visual atau media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram, karikatur, komik) adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed material atau bahan-bahan yang tercetak.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media visual, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran. Naskah program media visual terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.
Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi, yaitu : a. Tulisan singkat, padat dan sederhana.
b. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap.
d. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun siswa kepada hal-hal yang penting.
e. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau digambarkan.
f. Tulisan dalam kalimat aktif.
g. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10 detik.
h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
a. Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah: Nama mata pelajaran (Tema), pokok bahasan dan sub pokok bahasan (Sub tema), tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan, dan sasaran (siswa yang akan menggunakan: kelas, semester).
b. Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media visual ini guru selanjutnya menentukan isi materi yang akan disajikan pada media tersebut. Menentukan isi yang akan disajikan pada media cetak dan media presentasi bukan memindahkan semua isi dalam buku teks, namun perlu dikemas sedemikian rupa sehingga materi dapat divisualisasikan lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian siswa.
c. Ketiga, membuat naskah. Naskah untuk media visual berisi sketsa visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. Naskah untuk media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom narasi.
d. Keempat, kegiatan produksi. Media cetak dapat dibuat secara manual atau menggunakan computer. Cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus untuk menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek grafis. Bahan-bahan yang diperlukan seperti kanvas/kertas, cat air, kuas, minyak, spon, berbagai bentuk bahan, dan lain-lain. Cara kedua menggunakan computer grafis menggunakan software aplikasi penggunaan gambar dan dicetak dengan printer warna.
berupa kartu berukuran kartu pos yang diatur secara sistematis sehingga mempermudah pemahaman bagi peserta didik.
Istilah-istilah dalam pengambilan gambar menggunakan kamera:
Istilah Penjelasan
Close Up (CU) Gambar diambil jarak dekat dan hanya sebagian kecil dari objeknya saja.
Extreme Close Up (ECU/XCU)
Lebih dekat dari pengambilan gambar CU.
Medium Shot (MS) Gambar yang diambil dengan jarak sedang.
Long Shot (LS) Gambar diambil jarak jauh. Sebelum objek terkena, latar belakang objek itu terkena juga
Extreme Long (Shot ELS/XLS)
Gambar diambil jarak jauh yaitu latar belakang objek sehingga diketahui posisi objek terhadap lingkungannya.
Low Angle Diambil dari bawah dengan tujuan memberi kesan kuat
High Angle Diambil dari atas dengan tujuan memberik kesan kecil
Eye Level Kamera setinggi mata objek yang difoto memberi kesan wajar
Istilah-istilah lain seperti caption (tulisan grafis yang diberi penjelasan) dan credit title (sederetan caption yang menyatakan judul program, penulis naskah, sutradara, pengambil gambar dll).
Contoh Format Penulisan Naskah Media Visual : Mata pelajaran / Tema : . . . . .
Pokok bahasan / Subtema : . . . . .
Judul : . . . . .
Sasaran : . . . . .
TIU : . . . . .(Tujuan Umum) TIK : . . . . .(Tujuan Khusus)
NO VISUAL NARASI
1 GRAFIS . . . . .. . . . .
3 Dst.... . . .. . . . .
Contoh Format Naskah Film Bingkai :
Mata Pelajaran / Tema : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok bahasan / Subtema : Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna
Judul : Metamorfosis Katak
Sasaran : Para siswa-siswi kelas IV SD N Suka Maju
TIU : Peserta didik dapat memahami metamorfosis katak TIK : Setelah menyaksikan film bingkai ini peserta didik diharapkan dapat memahami bagai mana katak bermetamorfosis dan dapat membedakan tahap-tahap metamorfosis katak dengan benar.
NO VISUAL NARASI
Life/LS INSTRUMENTALIA
1
Metamorfosis adalah proses perubahan yang dimulai dari telur dan berakhir pada masa dewasa
2
Katak adalah binatang amfibi yang dapat hidup di darat dan di air. Katak memakan serangga,
berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecoklatan. Katak pandai melompat dan berenang
3
Hidup katak dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi
katak atau kodok yang dewasa.
4
Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga
5
Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong
keluar dari telur
6
Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang yang disebut katak muda.
Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang.
7
Katak muda lama-kelamaan akan memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol.
Ekornya sangat pendek. Dan akhirnya berkembang menjadi katak dewasa.
3. Penulisan Naskah Film dan Video
Penulisan naskah film maupun video dimulai dengan identifikasi topik atau gagasan dimana dirumuskan dalam tujuan khusus kegiatan pembelajaran dalam pengembangannya. Konsep tersebut dikembangkan dan dijadikan naskah untuk diproduksi menjadi program film atau video. Langkah penulisan sebuah program video secara umum sama dengan langkah yang telah disampaikan sebelumnya. Secara lebih ringkas, tahapan penting pembuatan naskah media audio visual dimulai dari pembuatan sinopsis, treatment, storyboard atau perangkat gambar cerita, skrip atau naskah program dan skenario/naskah produksi.
a. Sinopsis / Story Line
perancang menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapainya, dan menentukan persetujuannya.
Langkah-langkah dalam membuat sinopsis :
Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-gagasan yang penting.
Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan tersebut.
Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
Dialog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari
keseluruhan film. b. Treatment
Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba memberikan uraian ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu episode cerita atau rangkaian peristiwa instruksional (instructional events) nantinya akan dianggap sebagai ilustrasi perbandingan. Di bawah ini akan dapat diikuti perbedaan antara suatu sinopsis dan treatment yang dikembangkan dari tema yang sama, yaitu “terdampar di pulau karang”.
Sinopsis :
“Episode menggambarkan suatu kecelakaan kapal ‘Impian’. Dua orang, seorang kakek dan cucu gadisnya berhasil menyelamatkan diri kepantai pulau karang”.
Treatment :
“Cerita diawali dengan fajar menyingsing di ufuk timur sebuah pulau karang yang sepi dan gersang. Di kejauhan masi tampak samar-samar bingkai kapal “Impian” yang terdampar. Dua sosok tubuh kelihatan bergelantungan pada sebilah papan yang terapung-apung tidak jauh dari tempat kejadian. Dengan susah paya mereka mulai berenang-renang menempuh gelombang dan berjalan tersuruk-suruk menuju pantai pulau karang yang gersang diiringi gemericiknya riak gelombang air laut yang kini telah mulai redah, dan seterusnya”. c. Storyboard
antara lain adalah untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang akan divisualkan telah sesuai dengan garis cerita (plot) maupun sekuens belajarnya. Di samping itu juga untuk melihat kesinambungan (kontinuitas) arus ceritanya sudah lancar. Storyboard juga dapat dipergunakan sebagai momen-momen pengambilan (shots) menggantikan apa yang lazim disebut “shooting Breakdown”.
d. Skrip atau naskah program
Keterangan-keterangan yang didapat dari hasil eksperimen coba-coba dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skirp atau naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah benar. Dalam perbuatan program film maupun video, skrip atau naskah program merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan gambar demi gambar dan penuturan demi penuturan menuju tujuan perilaku belajar yang ingin dicapai. Format penulisan skrip untuk program film dan program video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk skontro atau halaman berkolom dua; sebelah kiri untuk menampilkan bentuk visualisasinya dan sebelah kanan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan suara termasuk dialog, narasi, maupun efek suara. Tujuan utama suatu skrip atau naskah program adalah sebagai peta atau bahan pedoman bagi sutradara dalan mengendalikan penggarapan substansi ke dalam suatu program. Karena itu skrip yang baik akan dilengkapi dengan tujuan, sasaran, sinopsis, treatment, dan bila berperang yang terlibat di dalamnya. e. Skenario
umumnya bersifat ‘cut-to-cut’ dan pengambilannya boleh meloncat-loncat dengan pengelompokkan menurut keadaan waktu, cuaca, lokasi maupun sifatnya (di dalam atau di luar gedung/studio), perpindahan dalam pendekatan video mempunyai transisional dan bersifat sekuensial. Dengan singkat, skenario untuk program video mempergunakan lebih banyak istilah-istilah atau “bahasa” produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional bagi kerabat dan teknisi produksi.
Istilah – istilah :
1) Pengambilan dasar gambar :
Long shot (LS) : Pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.
Medium shot (MS) : pengambilan yang memperlihatkan pokok sasaran secara lebih dekat dengan mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu.
Close-Up (CU) : pengambilan yang memfokuskan pada subjeknya. 2) Petunjuk gerakan kamera
Istilah Penjelasan
Pan right Menggerakkan kamera ke kanan Pan Left Menggerakkan kamera ke kiri Tilt up Menggerakkan kamera ke atas Tilt down Menggerakkan kamera ke bawah Cu (zoom in) Mengatur pengambilan ke arah CU LS (zoom out) Mengatur pengambilan ke arah LS Dolly in/track in Mendorong kamera ke arah subjek Dolly out/track out Menarik kamera menjahui subjek
Camera follow Kamera mengikuti ke mana perginya sujek Selain itu, produksi program video masih terdapat petunjuk yang berhubungan dengan penggunaan efek visual seperti :
Pengambilan oleh kamera tertentu mulai masuk perlahan-lahan (fade in).
Pengambilan oleh kamera tertentu mulai memudar secara perlahan (fade out).
Pembauran secara perlahan menggantikan yang sebelumnya (dissolve).
Mengganti pengambilan sebelumnya dengan efek penghapusan (wipe).
Pada naskah film bingkai, film, dan video/tv lembaran naskah dibagi dua sama lebar. Kolom sebelah kiri dicantumkan urutan gambar yang harus diambil kamera serta penjelasan tentang sudut pengambilan gambar itu. Pada kolom sebelah kiri itu akan dapat dibaca apakah gambar harus diambil dalam close up, medium shot, long shot, dan sebagainya. Kalau gambar harus diambil dari kiri bergerak ke kanan, atau dari bawah ke atas, atau dari jauh mendekat, dan sebaliknya, hal-hal yang seperti itu dijelaskan juga di kolom sebelah kiri. Di kolom sebelah kanan dituliskan narasi atau percakapan yang harus dibaca para pelaku, serta musik dan suara-suara yang harus direkam. Dalam menuliskan naskah semua informasi yang tidak akan disuarakan (dibaca bersuara) oleh pelaku harus ditulis dengan huruf besar sementara itu, narasi dan percakapan yang akan dibaca oleh pelaku ditulis dengan huruf kecil.
Contoh Naskah Audio Visual :
No Visual Audio
1. In BlackWipe
LS: Orang Berlari, Pohon, Batu, Sepeda Motor
Musik Pembuka:Fade In: In-Up-Normal-Down
2. Fade InLS: Orang Berlari dan CU Caption
“MEMPERSEMBAHKAN VIDEO
PEMBELAJARAN” Fade Out
Musik:Fade In: Up-Normal
3. Fade InCU Caption Judul “CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP”
Fade Out
Musik:Normal
4. Fade InCU Caption “UNTUK KELAS VII SMP/MTs”
Fade Out
5. Fade InCU Caption “SELAMAT MENYAKSIKAN”
Fade Out
Musik:Fade Out: Normal-Down-Out
6. In Black Musik Penunggu
7. DissolveMCU: Orang yang sedang merokok
MCU: Orang yang sedang makan MS: Orang yang sedang berlari
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang tua
Musik Latar:Fade In-Normal-Down adik-adik diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang ciri-ciri mahluk hidup, serta dapat membedakannya dengan benda mati.
MS: Orang menghela nafas ngos-ngosan LS: Sapi yang sedang duduk
CU: Ikan berenang ECU: Ikan berenang Fade Out
dan hewan mamalia menggunakan paru-paru mereka untuk bernafas,
sedangkan hewan laut
menggunakan insang untuk pernafasan mereka.
LS: Orang-orang yang sedang berlari MS: Ikan berenang
Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang kedua yaitu bergerak. Gerak adalah kemampuan mahluk hidup untuk menggerakkan bagian tubuhnya, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kemampuan manusia, diamati, tumbuhan bergerak mengikuti arah datangnya cahaya.
Manusia memakan daging dari hewan yang bisa dimakan, dan memakan biji-bijian atau buah-buahan dari tumbuhan. Hewan juga memakan daging dan tumbuhan. Sedangkan tumbuhan hanya menyerap air dan unsur orang dewasa, dan orang tua.
LS: Anak dan induk ayam LS: Anak dan induk sapi LS: Anak dan induk kambing
CU dan MS: Tumbuhan kecil dan besar Fade Out
Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
Ciri mahluk hidup yang keempat yaitu tumbuh. Tumbuh berarti bertambah besarnya ukuran mahluk hidup, berarti yang semula kecil menjadi besar. Pertumbuhan terjadi karena adanya penambahan jumlah sel dan ukuran sel yang membangun tubuh mahluk hidup tersebut. Pertumbuhan pada mahluk hidup dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam, yaitu adanya zat hormon pertumbuhan dan keturunan. Sedangkan faktor luar misalnya lingkungan tempat tinggal.
18. DissolveLS: Ayam betina dan jantan, anak ayam
CU: Telur
MS dan LS: Suami, istri dan bayi CU dan MS: Tumbuhan
Fade Out
Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
adalah kemampuan mahluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Pada umumnya semua mahluk hidup berkembang biak dengan cara seksual atau kawin. Tapi ada beberapa mahluk hidup yang bisa melakukan perkembangbiakan secara aseksual atau tidak kawin. Tujuan utama mahluk hidup berkembang biak adalah untuk mendapatkan keturunan dan mempertahankan kelangsungan
20. DissolveMS: Orang yang bercanda (salah seorang mencubit orang yang satunya) MS: Orang yang menghalangi sinar matahari, dengan tangannya
CU dan MS: Tumbuhan Fade Out
Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down Sedangkan beberapa tumbuhan akan menyiutkan daunnya jika disentuh oleh benda lain seperti putri malu atau lamtoro. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mahluk hidup peka terhadap
Musik Latar:Fade In-Up-Normal-Down
Off Screen Voice (OSV)
MCU: Orang sedang membersihkan kaca(menghembushan nafasnya ke arah kaca)
CU dan MS: Tumbuhan
MS: Kambing dengan kotorannya Fade Out
yaitu mengeluarkan zat sisa atau ekskesi. Zat sisa dikeluarkan dari tubuh mahluk hidup sebagai hasil dari proses metabolisme tubuh. Manusia dan hewan mengeluarkan zat sisa dalam bentuk kotoran, air seni, keringat dan karbondioksida. Sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat sisa berupa karbondioksida sebagai sisa dari proses pernapasan dan oksigen sebagai sisa proses fotosintesis.
23. In Black Musik Penunggu
24. Fade InMS: Presenter duduk di sebuah taman
Fade Out
Musik Latar:Fade In-Normal-Down
Live:
Adik-adik siswa-siswi yang saya banggakan. Demikianlah tayangan video pembelajaran tentang ciri-ciri mahluk hidup. Semoga video ini bermanfaat bagi adik-adik semua, sampai jumpa lagi di lain kesempatan.
25 In Black Musik Penunggu
26. Fade InMCU: Orang yang sedang merokok LS: Ayam betina dan jantan, anak ayam MCU: Orang yang sedang makan
MS: Orang yang bercanda (salah seorang mencubit orang yang satunya)
MS: Kambing dengan kotorannya
LS: Anak kecil, orang dewasa, dan orang tua
MS: Orang yang sedang berlari Fade Out
Musik Tema:Fade In: In-Up-Normal-Down
27. CutCU: Animasi kerabat kerja
Editing Film:………. Perlengkapan:……… 28. CutCU Caption “SEKIAN”
CU Caption “TERIMA KASIH”
A. KESIMPULAN
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik. Naskah program media merupakan bentuk penyajian materi intruksional berupa teks, gambar, dan suara serta sebagai penuntun dalam memproduksi program media. Dalam artian naskah tersebut menjadi penuntun kita dalam merekam suara, memadukan gambar dan suara, memasukkan musik dan effect sehingga menarik serta mudah diterima.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.
B. SARAN
Dalam mempelajari sebuah materi, pastikan kita dapat memahami materi tersebut agar lebih mudah untuk dipraktekkan di kehidupan.
Sadiman, Arif. S. 2005. Media Pendidikan.
http://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/. Diunduh 25 April 2014.
http://dwiapyu.blogspot.com/2012/02/naskah-produksi-media-biologi.html. Diunduh 25 April 2014.
http://ekalasmawati.blogspot.com/2013/10/penulisan-naskah-dalam-program-audio.html. Diunduh 25 April 2014.
http://komunitas-guru.blogspot.com/2011/03/anda-ingin-mengembangkan-media.html. Diunduh 25 April 2014.
http://kurtek.upi.edu/media/sources/format%20naskah.pdf. Diunduh 25 April 2014.
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/program-penulisan-naskah-media.html. Diunduh 25 April 2014.
http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html. Diunduh 25 April 2014.
http://naratekpend.wordpress.com/2012/07/01/penulisan-naskah-media/. Diunduh 25 April 2014.
http://nocaou.blogspot.com/2013/09/jenis-dan-bentuk-naskah-serta-bahasa.html. Diunduh 25 April 2014.