HUBUNGAN KLASIFIKASI RINITIS ALERGI DENGAN INTERLEUKIN-5 (IL-5) PADA PENDERITA RINITIS ALERGI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TESIS
Oleh
ISMAYANI
NIM 117109009
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
HUBUNGAN KLASIFIKASI RINITIS ALERGI DENGAN INTERLEUKIN-5 (IL-5) PADA PENDERITA RINITIS ALERGI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TESIS
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Dokter Spesialis dalam Bidang Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ISMAYANI
NIM 117109009
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, KEPALA DAN LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan, 21 April 2017 Tesis dengan judul
HUBUNGAN KLASIFIKASI RINITIS ALERGI DENGAN INTERLEUKIN-5 (IL-5) PADA PENDERITA RINITIS ALERGI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh Komisi Pembimbing
Ketua
NIP. 195401261984031001
Prof. Dr. dr. Delfitri Munir,Sp.T.H.T.K.L (K)
Anggota
NIP. 198109142009121002 dr.Ferryan Sofyan, M.Kes, Sp.T.H.T.K.L
Diketahui oleh
Ketua Departemen T.H.T.K.L Plt.Ketua Program Studi T.H.T.K.L
Dr. dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp.T.H.T.K.L
NIP.197906202002122003 NIP. 196007171987101001 dr. Adlin Adnan, Sp.T.H.T.K.L(K)
Ketua TKP PPDS Dekan
dr. Muhammad Rusda, M.Ked (OG), Sp.OG (K)
NIP.196805202002121002 NIP.196605241992031002
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Shalawat beserta salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW keluarga dan sahabat beliau. Hanya dengan rahmat dan karunia Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan tesis saya yang berjudul “Hubungan klasifikasi rinitis alergi dengan interleukin-5 (IL-5) pada penderita rinitis alergi di RSUP. H. Adam Malik Medan” Tesis spesialis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar magister kedokteran klinik dalam bidang Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher di Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, namun demikian penulis mengharapkan tesis ini dapat menambah perbendaharaan penelitian dalam bidang ilmu Rinologi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat; Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L (K) atas kesediaannya sebagai ketua pembimbing penelitian ini, dr. Ferryan Sofyan, M.Kes, Sp.T.H.T.K.L atas kesediaannya sebagai anggota pembimbing tesis yang telah memberikan banyak masukan sampai selesainya penelitian ini. Di tengah kesibukan mereka, dengan penuh perhatian dan kesabaran, telah banyak memberi bantuan, bimbingan, saran dan pengarahan yang sangat bermanfaat kepada penulis.
Rasa terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH sebagai pembimbing ahli yang banyak memberi bantuan, bimbingan dan masukan dalam bidang metodologi penelitian dan statistik.
Dengan telah berakhirnya masa pendidikan magister kedokteran klinik ini, pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Yang terhormat Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH. MH yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Telinga, Hidung,Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Yang terhormat Ketua Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dr. dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp.T.H.T.K.L. dan Ketua Program Studi Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr. Adlin Adnan, Sp. T.H.T.K.L (K) yang telah memberikan izin, kesempatan dan ilmu kepada saya dalam mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Yang terhormat supervisor di jajaran Departemen Telinga, Hidung Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan: Prof. dr. Ramsi Lutan, Sp.T.H.T.K.L (K), Prof. dr. Askaroellah Aboet, Sp. T.H.T.K.L (K), Prof. Dr. dr. Abdul Rachman Saragih, Sp.T.H.T.K.L.(K), dr. Yuritna Haryono, Sp.T.H.T.K.L (K), dr. T.Sofia Hanum, Sp.T.H.T.K.L (K), dr. Linda I. Adenin, Sp.T.H.T.K.L, dr. Ida Sjailandrawati Hrp, Sp.T.H.T.K.L, dr. Rizalina A. Asnir, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS, dr. Mangain Hasibuan, Sp.T.H.T.K.L , dr. Siti Nursiah, Sp. T.H.T.K.L(K), dr. Andrina Y.M. Rambe, Sp.T.H.T.K.L(K), dr. Harry Agustaf Asroel, M.Ked, Sp.T.H.T.K.L.(K), Dr. dr. Farhat, M.Ked. HNS), Sp.T.H.T.K.L (K), FICS, Dr. dr. Devira Zahara, M.Ked (ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L.(K), dr. Aliandri, Sp.T.H.T.K.L, dr. Ashri Yudhistira, M.Ked. (ORL-HNS), FICS, Sp.T.H.T.K.L, dr. M. Pahala Hanafi Harahap, Sp.T.H.T.K.L, dr. Ramlan Sitompul, Sp. T.H.T.K.L, dr. Yuliani M. Lubis, Sp. T.H.T.K.L, dr. Indri Adriztina, M. Ked. (ORL-HNS), Sp. T.H.T.K.L., dan dr. Vive Kananda, Sp.T.H.T.K.L Terima kasih atas segala ilmu, keterampilan dan bimbingan guru-guru selama ini. Yang terhormat Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan bekerja di Rumah Sakit ini.
Yang terkasih teman-teman sejawat Program Pendidikan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, atas bantuan, nasehat, saran maupun kerjasamanya selama masa pendidikan.
dan dilimpahkan kepada ananda sejak dalam kandungan, dilahirkan, dibesarkan dan diberi pendidikan yang baik serta diberikan suri tauladan yang baik hingga menjadi landasan yang kokoh dalam menghadapi kehidupan ini, dengan memanjatkan doa kehadirat Allah SWT, Ya Allah ampuni dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, serta kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kami sejak kecil.
Kepada suami tercinta dr. Ivan Rinaldy, M.Ked (Surg), Sp.B, dan kepada kedua buah hati tersayang Hazeema Ivana Ameera dan Humaira Ivana Raisha, tiada kata yang lebih indah yang dapat saya ucapkan selain ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengorbanan tiada tara, cinta dan kasih sayang, kesabaran, ketabahan, pengertian dan dorongan semangat yang tiada henti-hentinya dan doa kepada saya sehingga dengan ridho Allah SWT akhirnya kita sampai pada saat yang berbahagia ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, baik langsung maupun tidak langsung, handai taulan dan para sejawat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mampu memberikan balasan terbaik.
Semoga tesis ini dapat memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberi rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Aamiin. Wabillahi taufiq walhidayah, wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Medan, April 2017 Penulis
ABSTRAK
Latar belakang: Interleukin-5 (IL-5) merupakan salah satu sitokin yang penting pada Rinitis alergi (RA) yang ditandai dengan adanya keterlibatan ImunoglobulinE (IgE), sel T helper 2 dan sel eosinofil. IL-5 memiliki peran yang sangat penting dan spesifik pada proses maturasi, perkembangan, aktivasi dan kelangsungan hidup eosinofil. Eosinofil sebagai sel dominan pada RA, erat kaitannya dengan manifestasi gejala klinis dan kualitas hidup penderitanya. Penelitian pada pasien asma berat dijumpai kadar IL-5 yang lebih tinggi dibandingkan dengan asma ringan. Allergic Rhinitis and it’s Impact on Asthma World Health Organization (ARIA-WHO) membuat klasifikasi RA berdasarkan lama gejala klinis yang dialami dan dampakya terhadap kualitas hidup penderitanya. Diagnosis RA ditegakkan melalui anamnesis, dan pemeriksan tes cukit kulit.
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan klasifikasi RA dengan IL-5 pada penderita RA.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan potong lintang dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 39 kasus. Pemeriksaan IL-5 dilakukan dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immune Sorbent Assay).
Hasil: Dari 39 kasus diperoleh jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebesar 69,23%, kelompok umur terbanyak 21-40 tahun sebesar (74,35%), penderita RA dengan riwayat atopi (64,10%) dengan rerata nilai IL-5 adalah 57,49 pg/ml. Keluhan terbanyak hidung buntu sebesar 46,15% dengan rerata nilai IL-5 (56,86%) dan klasifikasi RA terbanyak adalah persisten sedang-berat sebesar 43,58% dengan rerata nilai IL-5 adalah 56,25 pg/ml. Berdasarkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p=0,085 untuk klasifikasi RA intermiten dan p=0,235 untuk RA persisten.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara klasifikasi RA dengan kadar IL-5.
ABSTRACT
Background: Interleukin-5 is one of the most important cytokine in allergic rhinitis
(AR) which characterized by involvement of ImmunoglobulinE (IgE), T-helper (Th2) cell and eosinophils. IL-5 has a major role in modulating eosinophils maturation, survival and function. Eosinophils are one of predominant cell types found in AR, associated with clinical manifestation and quality of life. Higer level of serum IL-5 in patients asthma during exacerbation compared mild asthma in research. Allergic Rhinitis and it’s Impact on Asthma World Health Organization (ARIA-WHO) classified of AR with mild intermitten, moderate-severe intermitten, mild persistent and moderate-severe persistent, based on clinical manifestation and impact of quality of life. Allergic rhinitis is diagnosed by history taking and skin prict test.
Objective: To determine the correlation of classification of allergic rhinitis with
interleukin-5.
Methods: This is analitic with cross-sectional study of 39 cases. IL-5 is evaluated by
using Enzyme Linked Immuno Sorbant Assay (ELISA). Results: From 39 cases, the most common gender is female (69,23%). The most common age group is 21-40 years (74,35%). Patient allergic rhinitis with history of atopy (64,10%), the mean score of (57,49pg/ml). The most common complaint is nasal blokage (46,15%) with the mean score of IL-5 (56,25pg/ml). The most common of AR Classification is mild-moderate persistent AR (43,58%) with the mean score of IL-5 (56,25pg/ml). Based on Kruskal Wallis Test, p value =0,085 for intermitten AR and 0,235 for persistent AR.
Conclusion: There is no significant correlations between AR classification and IL-5.
DAFTAR ISI
2.3 Gejala Klinis Rinitis Alergi ... 8
2.3.1 Bersin ... 8
2.3.2 Hidung berair ... 8
2.3.3 Hidung gatal ... 8
2.3.4 Hidung buntu ... 8
2.4 Patofisiologi Rinitis Alergi ... 9
2.5 Penatalaksanaan Rinitis Alergi ... 17
2.7 Tes Cukit Kulit ... 23
2.8 Kerangka Teori... ... 26
2.9. Kerangka Konsep ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1 Rancangan Penelitian ... ... 28
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
3.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Besar Sampel ... 28
3.3.1 Populasi penelitian ... 28
3.3.2 Sampel penelitian ... 28
3.3.3 Besar sampel ... ... 28
3.4 Cara Pengambilan Sampel... 29
3.5 Variabel Penelitian... 29
3.6 Definisi Operasional... 29
3.7 Bahan dan Alat ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 39
4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 39
4.2 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Klasifikasi RA dan Hubungannya dengan IL-5 ... 39
4.3 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Keluhan Utama dan Hubungannya dengan IL-5 ... 40
4.4 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Riwayat Atopi Dan Hubungannya dengan IL-5 ... 41
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 42 5.2 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Klasifikasi RA dan Hubungannya dengan IL-5 ... 43
5.3 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Keluhan Utama dan Hubungannya dengan IL-5 ... 44
5.4 Distribusi Frekuensi Penderita RA Berdasarkan Riwayat Atopi dan Hubungannya dengan IL-5 ... 46 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 48 DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Klasifikasi RA ... 7 Gambar 2.2 Fase sensitisasi pada RA ... 11 Gambar 2.3 Algoritma diagnosis dan tatalaksana RA ... 18 Gambar 2.4 Sensitisasi alergen dan pelepasan mediator
DAFTAR DIAGRAM
Halaman Diagram 1.1 Skema Patogenesis Reaksi Alergi Tipe 1 ... 14
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Karakteristik subjek penelitian ... 39
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan
klasifikasi RA dan hubungannya dengan IL-5 ... 40
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan
Keluhan utama dan hubungannya dengan IL-5 ... 41
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi penderita RA berdasarkan
DAFTAR SINGKATAN
ARIA : Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma
APC : Antigen Presenting Cel
ECP : Eosinophiel Cationic Protein
EDN : Eosinophiel Derived Neurotoxin
ELISA : Enzyme Linked Immunosorbent Assay
EPO : Eosinophiel Peroxidase
H1 : Histamin 1
HLA : Human Leucocyt Antigen
IFN : Interferon
IL : Interleukin
IgE : Imunoglobulin E
MBP : Mayor Basic Protein
MHC : Major Histocompatibilty Complex
PAF : Platelet Activating Factor
RA : Rinitis Alergi
SST : Serum Separator Tube
TNF : Tumor Necrosis Factor
TCK : Tes Cukit Kulit
Th : T helper
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar penjelasan subjek penelitian ... 55
Lampiran 2 Lembar persetujuan setelah penjelasan ... 57
Lampiran 3 Status penelitian ... 58