• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Kalsium, Kalium, Dan Natrium Pada Kangkung (Ipomoea Aquatica Forssk.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Kalsium, Kalium, Dan Natrium Pada Kangkung (Ipomoea Aquatica Forssk.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sayuran dalam kehidupan manusia sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi, karena sayuran merupakan salah satu sumber mineral, serat, dan vitamin yang diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia. Hampir semua masyarakat Indonesia sudah mengenal sayuran, salah satunya kangkung (Rukmana, 1994).

Kangkung tergolong sayuran yang cukup terkenal, karena murah juga mudah didapatkan dipasaran, selain itu jenis kangkung yang tumbuh di daerah Indonesia antara lain kangkung darat dan kangkung air. Kangkung dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk makanan, antara lain untuk direbus kemudian dibuat tumisan, pecel, oseng-oseng, lalap masak. Kegunaan sayuran kangkung selain sebagai sumber vitamin A dan mineral serta unsur gizi lainnya yang berguna bagi kesehatan tubuh, juga dapat berfungsi untuk menenangkan syaraf atau berkhasiat sebagai obat penenang (Rukmana, 1994).

(2)

2

mineral makro adalah natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium, sedangkan mineral mikro, seperti besi dan tembaga (Almatsier, 2004).

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mineral biasanya kita memperoleh dari makanan yang mengandung mineral cukup seperti sayur-sayuran dan beberapa biji-bijian (Darmono, 1995). Salah satu sayuran yang mengandung banyak mineral yaitu kangkung. Selama ini kangkung dikenal hanya sebagai makanan tradisional, padahal kangkung mengandung banyak mineral yang penting bagi fisiologis tubuh, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti mineral-mineral yang ada pada kangkung. Kangkung mengandung mineral kalium yang tinggi sehingga sayur ini baik untuk dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi. Kangkung juga mengandung kalsium yang dapat membantu mencukupi kebutuhan dalam tubuh. Kandungan gizi kangkung dalam 100 gram sayuran segar sebagai berikut: air 89,7 g; energi 729 kal; protein 3,0 g; lemak 0,3 g; karbohidrat 5,4 g. Kandungan mineralnya sebagai berikut: kalsium 73 mg; fosfor 50 mg; besi 2,5 mg; kalium 228 mg; natrium 23 mg. Kandungan vitamin sebagai berikut: vitamin B1 0,07 mg; vitamin C 32 mg (Haryoto, 2009).

(3)

3

pemisahan pendahuluan (Khopkar, 1985), oleh karena itu metode ini dipilih untuk penetapan kadar kalsium, kalium, dan natrium dalam sayur kangkung.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan pengujian kadar kalsium, kalium, dan natrium yang terdapat pada kangkung darat dan kangkung air secara spektrofotometri serapan atom.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Berapakah kadar kalsium, kalium dan natrium pada kangkung darat dan kangkung air.

b. Apakah terdapat perbedaan kadar kalsium, kalium dan natrium yang terdapat pada kangkung darat dan kangkung air.

1.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Kangkung darat dan kangkung air mengandung kalsium, kalium dan kangkung dalam jumlah tertentu.

b. Terdapat perbedaan kadar kalsium, kalium dan natrium antara kangkung darat dan kangkung air.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

(4)

4

b. Untuk mengetahui adanya perbedaan kadar kalsium, kalium dan natrium antara kangkung darat dan kangkung air.

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan fasilitasi, registrasi, akreditasi, sertifikasi, jaga mutu sarana kesehatan skala Provinsi (meliputi sarana produksi dan distribusi

[r]

[r]

[r]

Penulisan ilmiah ini menjelaskan mengenai pembuatan Forum SMA Yossudarso dengan menggunakan PHP dan MySQL, dimana pada aplikasi tersebut dapat di pergunakan sebagai media

[r]

Pembuatan situs digital loker ini didasarkan pada pengalaman penulis yang pernah mengalami masa SMA yang melihat adanya kendala komunikasi antara wali kelas dan siswa dalam

[r]