Nama dinasti Umayyah dirujuk kepada Umayyah bin ‘Abd Asy-Syams ibn Abd al-Manaf, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan. Berdiri sejak tahun 756 – 1031M Dinasti Umayyah banyak mencontoh model
pemerintahan Persia dan Bizantium. Khalifah-khalifah besar ini seperti
Muawiyah I,
Abd al-Malik, al-Walid I,
danKhalifah Bani Umayyah I
Khalifah Bani Umayyah I
661 – 750M di Jazirah Arab
661 – 750M di Jazirah Arab
1. Muawiyyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661 - 680 M)
2. Yazid bin Muawiyah (tahun 61-64 H/680-683 M) 3. Muawiyah bin Yazid (tahun 64-65 H/683-684 M) 4. Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M) 5. Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-86 H/685
- 705 M)
7. Sulaiman bin ‘Abdul Malik (tahun 97-99 H/715 -717 M)
8. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
9. Yazid bin ‘Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724 -743 M)
11. Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M) 12. Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M) 13. Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
14. Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H/744
Khalifah Bani Umayyah II
Khalifah Bani Umayyah II
756 – 1031M di Cordoba
756 – 1031M di Cordoba
1. Abdurrahman ad Dakhil (755-788 M) 2. Al Hakam bin Hisyam (796-821 M)
3. Abdurrahman ibnul Hakam (821-852 M) 4. Muhammad bin Abdurrahman (852-886
M)
5. Abdullah bin Muhammad (889-912 M)
Pertama
, pemindahan pusat pemerintahan
dari Madinah ke Damaskus.
Kedua
, Muawiyah mengangkat kembali
Amr bin Ash sebagai Gubernur di Mesir,
Al-Mughirah
bin
Syu’bah
sebagai
Gubernur diwilayah Persia.
Keempat, membangun kekuatan militer yang terdiri dari tiga angakatan, darat, laut dan kepolisian yang tangguh dan loyal untuk memperluas kekuasaannya
Kelima, meneruskan wilayah kekuasaan Islam baik ke Timur maupun ke Barat. Perluasan wilayah ini diteruskan oleh para penerus Muawiyah, seperti Khalifah Abd al-Malik ke Timur, Khalifah al-Walid ke Barat, dan ke Perancis di zaman Khalifah Umar bin Abd al-Aziz
Ketujuh
, melakukan pembaruan dibidang
administrasi
pemerintahan
dan
melengkapinya dengan jabatan-jabatan
baru yang sangat banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan Byzantium.
Kedelapan
,
mengubah
sistem
Mu’awiyah meninggalkan tradisi musyawarah seperti di zaman Khulafa al-Rasyidin.
Muawiyah itu mendapat protes dari umat Islam golongan Syi’ah pendukung Ali, antara lain; Abd al-Rahman bin Abi Bakar, Husein bin Ali, dan Abdullah bin Zubeir.
Muawiyyah meminta legitimasi dari para Gubernur nya untuk mengukuhkan Yazid sebagai putra mahkota
Muawiyah mengubah sistem pemerintahan menjadi monarki, namun tetap memakai
gelar khalifah. Bahkan Muawiyah
menyebut dirinya sebagai Amir al-Mu’minin.
Khulafaur Umar bin Abd al-Aziz menghapus kebijaksanaan menempatkan orang-orang non-Muslim (Yahudi, Nasrani, Majusi) yang
memperoleh privilege di dalam
Dinasti Umayyah sangat bersifat Arab
orientalis, artinya para pejabatnya
berasal dari keturunan Arab murni,
begitu
pula
dengan
corak
peradabannya.
1. Walau melakukan kesalahan ijtihad
politik, namun tetap ia berlaku adil
karena semua sahabat adil. Seperti;
Marwan bin Hakam, khalifah keempat
Dinasti
Umayyah
adalah
lapisan
pertama
tabi’in
yang
banyak
meriwayatkan hadis dari sejumlah
sahabat besar.
2.
Dinasti
Umayyah
selalu
menghormati kalangan berilmu dan
orang-orang yang memiliki sifat-sifat
utama.
3.
Dinasti
Umayyah
melakukan
terobosan besar di bidang politik
kekuasaan
Negara
dengan
4.
Dinasti
Umayyah
sukses
menghidupkan
tanah-tanah
mati
menjadi produktif yang menjadi
andalan
hidup
msyarakat,
a) Perluasan wilayah sampai batas-batas terjauh. Wilayah Islam membentang dari Lautan Atlantik dan Pyreness sampai ke Indus dan perbatasan Cina; dari pantai Biscay hingga Indus dan daratan Cina, serta dari laut Aral hingga sungai Nil. Pada masa kejayaan tersebut, terjadi penaklukan Spanyol dan penaklukan kembali Afrika Utara. Jadi seratus tahun pasca wafatnya Nabi Muhammad, Islam telah menyentuh wilayah yang sangat luas
b) Nasionalisasi atau arabisasi dalam
bidang adminitrasi, yaitu diantaranya
dengan mengharuskan menggunakan
Bahasa
Arab
dalam
pelayanan
administrasi pemerintahan.
c) Pembentukan enam lembaga atau
departemen di pusat pemerintahan,
yaitu;
1) Diwan al-Kharaj (Departemen Perpajakan) yang berwenang mengelola seluruh keuangan negara, termasuk mengumpulkan pendapatan pajak dan membagikannya untuk masyarakat
3) Diwan al-Khatam (Lembaga Pelayanan Stempel) yang berwenang untuk membuat dan memelihara salinan dari setiap dokumen resmi Negara.
4) Diwan al-Barid (Lembaga Pelayanan Pos) bertugas untuk menyampaikan berita-berita antara raja dan para pejabat, termasuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5) Diwan al-Qudat (Lembaga Peradilan) yang bertugas memproses dan memutus perkara
d) Pembangunan
dan
perbaikan
infrastruktur,
termasuk
pembangunan berbagai monumen
dan
masjid-masjid,
diantaranya
Kubah Batu di Yerusalem dan Masjid
Muawiyah
di
Damaskus,
dan
perbaikan Masjid Nabawi di Madinah.
e) Pembuatan keping mata uang Arab
pertama
dalam
sejarah
pemerintahan
Islam
yang
1. Tujuh faktor penyebab kemunduran
kekuasaan
Bani Umayyah, yaitu:
a) Persoalan suksesi kekhalifahan
b) Sikap glamor penguasa
c) Perlawanan kaum Khawarij
d) Perlawanan dari kelompok Syi’ah
e) Meruncingnya pertentangan etnis
f) Timbulnya stratifikasi sosial
2. Kehancuran kekuasaan Islam di
Andalusia pada 1492 M berdampak
buruk terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan peradaban Islam,
akibat serangan penguasa Kristen dan
penghancuran pusat-pusat peradaban
Islam
3.
Banyaknya
orang
Eropa
yang
menguasai ilmu pengetahuan dari
Islam, seperti;
PRESTASI PARA KHALIFAH
UMAIYYAH
1. Muawiyah ibn Abu Sufyan atau Muawiyah I (41-60 H/661-679 M)
Nama lengkapnya Abu Abdurrahman Muawiyah bin Abu Sufyan. Ibunyya Hindun ibnt Rubai’ah ibnt Abd Syam.
Dua wilayah taklukannya yaitu,
Wilayah Barat; kepulauan Jarba di Tunisia, kepulauan Rhodesia, kepulauan Kreta, dan kepulauan Ijih dekat Konstantinopel. Bahkan penaklukan sampai ke daerah Maghrib Tengah (Aljazair). Uqbah ibn Nafi adalah panglima perang yang paling terkenal di wilayah ini.
Pencipataan stabilitas nasional. Pada
masa pemerintahannya, tidak ada
pemberontakan
yang
berarti
kecuali letupan-letupan kecil saja.
Pendirian pelayanan pos untuk menghubungkan wilayah-wilayah kekuasaan dan untuk melakukan konsolidasi diantara pemimpin-pemimpin wilayah tersebut. Pelayanan ini diantaranya menggunakan kuda dan keledai.
Pembangunan departemen pemungutan pajak. Departemen ini mendorong kesejahteraan dan stabilitas ekonomi masyarakat.
Yazid ibn Muawiyah (60-64
H/679-683 M)
Namanya Yazid ibn Muawiyah ibn Abu Sufyan Dua tragedi masa khalifah Yazid;
• Pertama, tragedi Karbala memerah. Pada waktu itu, seorang panglima Yazid yang sangat bengis, yang bernama Ubaidillah ibn Ziyad dan pasukannya mencegat rombongan Husen beserta pengikutnya di Karbala. Pasukan Ziyad membunuh Husen dan pengikutnya dengan cara yang sangat sadis. Kepala Husen diserahkan kepada pemimpinnya, Yazid ibn Abu Sufyan.
• Kedua, peristiwa Hurrah dan penghalalan Madinah. Peristiwa ini terjadi karena Abdullah ibn Zubair tidak mau membait Yazid. Ibnu Zubair malah mengumumkan pencopotan Yazid di madinah dan membait dirinya sendiri sebagai pemimpin pemerintahan. Yazid pun mengirimkan pasukan untuk menumpas kelompok Ibnu Zubair. Ratusan sahabat Ibnu Zubair dan anak-anak meninggal dunia. Yazid menghalalkan pertumpahan darah untuk membasmi pemberontakan.
Muawiyah bin Yazid (64
H/683 M)
Khalifah ketiga Dinasti Umayyah ini
tidak banyak diceritakan sejarah. Hal
ini dikarenakan pemerintahannya
yang
sangat
pendek.
Ia
Marwan ibn Hakam (64-65
H/683-684 M)
Marwan diangkat menjadi khalifah
keempat setelah Muawiyah ibn Yazid
mengundurkan diri. Ia memerintah
hampir satu tahun.
Abdul Malik ibn Marwan (73-86 H/ 692-702 M)
Abdul Malik menggantikan ayahnya pada tahun 65 H.
Ia juga diberi gelar Abdul Muluk, karena empat putranya menjadi penerusnya sebagai raja dinasti Umayyah. Mereka adalah al-Walid II, Sulayman, Yazid II, dan Hisyam.
Beberapa kemajuan pada masa Abdul al-Malik adalah membangun nasionalisasi Arab dengan membuat mata uang sendiri dan menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa resmi administrasi pemerintahan.
Walid ibn Abdul Malik (86-96 H/705-714 M).
Walid terkenal sebagai seorang arsitektur ulung pertama dalam sejarah Islam. Diantara karyanya; membangun Masjid Damaskus, membangun Qubbat al-Shakhrah di Yerusalem dan memperluas Masjid Nabawi.
Menaklukan Sisilia dan Merovits, Afrika, dan Andalusia di bagian Barat. Pada masa ini hidup seorang panglima besar Islam asal Barbar, bernama Thariq ibn Ziyad. Ia berhasil menduduki Andalusia pada tahun 92 H / 710 M. Di Timur, Walid menguasai Asia Tengah dengan panglimanya yang terkenal, yaitu Qutaibah ibn Muslim al-Bahili. Sind dan India pun berhasil ditaklukan di bawah pimpinan
Muhammad ibn Qasim Ats-Tsaqaf.
Sulayman ibn Abdul Malik (96-99 H/ 714-717 M).
Ia saudara laki-laki Walid. Namun, Walid
telah bersekongkol untuk menurunkan
Sulaeman
dari
jabatannya
dan
menggantikannya dengan anaknya,
yaitu Yazid II.
Sulayman kemudian menunjuk anak
pamannya, Umar ibn Abdul Aziz untuk
menggantikanya.
Umar ibn Abdul Aziz (99-101 H/
717-719 M)
Masa pemerintahan nya selama 3 tahun Kebijakannya;
a) Membangun komunikasi politik dengan semua
kalangan termasuk kepada kaum Syi’ah b) Menghidupkan tanah-tanah yang tidak produktif,
c) Membangun sumur-sumur dan masjid-masjid.
d) Melakukan reformasi sistem zakat dan
Yazid ibn Abdul Malik atau Yazid II
(101-105 H /719-723 M)
Yazid II memperkaya diri dan suka menghambur-hambrukan uang untuk memenuhi hasrat duniawinya.
Terjadi pemberontakan terhadap pemerintahan Yazid bin Abdul Malik. Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam bin Abdul Malik.
Hisyam ibn Abdul Malik (105-125 H/ 723-742 M)
Perkembangan ilmu Pengetahuan
1). Berkembangnya aliran Syiah, Khawarij, Mu’tazilah
2). Ulama’ yang masih hidup pada zaman Umar bin Abdul Aziz; Anas bin Malik, Said bin Musayyab, Salim bin Abdullah bin Umar bin Khatab, Muhammad bin Syihab, Maimun bin Mahran, ‘Uwah bin Zubair, Sulaiman bin Yasar, Al-qasim bin Muhammad, Khorijah bin Zaid dan Abullah bin ‘Amir bin Rubai’ah.
Imam Malik menulis kumpulan buku hadist terkenal Muwatha’,
Imam Syafii menulis Al-Musnad.
Imam Bukhari, terkenal dengan Shohih Bukhari
Imam Muslim, terkenal dengan Shohih Muslim
Abu Daud, terkenal dengan Sunan Abu Daud
An –Nasa’i, terkenal dengan Sunan An-Nasa’i
At-Tirmidzi, terkenal dengan Sunan At-Tirmidzi
Ibnu Majah, terkenal dengan Sunan Ibnu Majah
Lahir Ahli Ra’yu (mufasir) antara
lain:
AlQamahbin Qois (w. 62 H),
Syuraih bin Al Harits (w. 78 H)
Muqatil bin Sulaiman (w.150H)
Muhammad bin Ishak
Dalam bidang fiqh lahir tokohtokoh;
1. Sa’id bin Al-Musayyid (Madinah) 2. Salim bin Abdullah bin Umar
(Madinah)
3. Rabi’ah bin Abdurahman (Madinah) 4. Az –Zuhri (Madinah)
5. Ibrahim bin Nakha’ai (Kufah) 6. Al –Hasan Basri (Basrah)
7. Thawwus bin Khaissan (Yaman) 8. Atha’ bin Ra’bah (Mekah)
Dibidang Tasauf lahir tokohtokoh;
Hasan al-Basri mengenalkan konsep
zuhud
Abu Abdullah Sufyan bin SA’id Ats-Tsauri
Imam al-Ghazali
Filosof:
al-Kindi, al-Farabi, al-Khawarizmi dan Ibn
Sina, Ibnu Bajjah (Abu Bakr Muhammad
bin al-Sayigh), dan al-Razi ( Muhammad
ibn Musa al razi 273/886) di abad 13
Obat-obatan: Ahmad ibn Ibas dari Cordova
Kedokteran: Umm Al-Hasan bint Abi Ja’far
dan saudara perempuan Al-Hafidz
Fisika: Abdul Rahman al-Khazini penulis
Mizanul Hikmah (
The Scale of Wisdom
)
Sejarah dan Geografi: Ibn Jubair dari
Valencia (1145-1228 M) dan Ibn Khaldun
(1317-1374 M) di Granada
Seni Musik: Hasan ibn Nafi’ (Ziryab) di
Andalusia, pencetus notasi
do-re-mi-fa-so-la-si.
Obat-obatan: Ahmad ibn Ibas dari Cordova
Kedokteran: Umm Al-Hasan bint Abi Ja’far
dan saudara perempuan Al-Hafidz
Fisika: Abdul Rahman al-Khazini penulis
Mizanul Hikmah (
The Scale of Wisdom
)
Sejarah dan Geografi: Ibn Jubair dari
Valencia (1145-1228 M) dan Ibn Khaldun
(1317-1374 M) di Granada
Bahasa Arab: Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Alfiyah, Ibn Khuruf, Ibn Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan Al-Gharnathi.
Abu Ubaidah Muslim Ibn Ubaidah al Balansi Astrolog , Ahli Hitung Ahli gerakan bintang-bintang; Dikenal sebagai Shahih al Qiblat
Abu al Qasim Abbas ibn Farnas- Astronomi- Kimia Ilmi kimia, baik kimia murni maupun terapan adalah dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.
Dokter Bedah: Abu al Qasim al Zahrawi, Perintis ilmu penyakit telinga. Pelopor ilmu penyakit kulit; di Barat dikenal dengan Abulcasis. Karyanya berjudul al Tashrif li man ‘Ajaza ‘an al Ta’lif, dimana pada abad XII telah diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M) buku tersebut menjadi rujukan di universitas-universitas di Eropa.
Ahli sejarah, Penyair dan ahli nahwu sharaf: Abu Marwan Abd al Malik ibn Habib
Penyair: Yahya ibn Hakam Sejarah
Sejarah&Sastrawan: Hayyan Ibn Khallaf ibn Hayyan (469/1076), Karyanya : al Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al Matin.
Quraisy
‘Abd al-Manaf
‘ Abd al-Syam Hasyim
Umayyah ‘Abd al-Muththallib
Abu al-’Ash Harb
AL-Hakam ‘Affan Abu Shufyan
Marwan Utsman MU’AWIYAH
Al-Harits Abu Thalib Abu Lahab Abdullah+Aminah al-’Abbas Hamzah