• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - 2. Model Data Relasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II - 2. Model Data Relasional"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Sisterm Basis Data Informatika 1

(2)

Materi

 Entity Sets

 Relationship Sets

 Design Issues

 Mapping Constraints

 Keys

 E-R Diagram

 Extended E-R Features

 Design of an E-R Database Schema

(3)

 Database dapat dimodelkan sebagai :

 – Kumpulan entitas

(4)

Entitas ?

 “sesuatu” atau “objek” di dunia nyata

yang dapat dibedakan dari objek lain

Kelompok objek independen yang

dapat diidentifkasi dan memiliki kesamaan properti.

(5)

Entitas ?

 Entitas dapat berupa objek nyata atau

(6)

Contoh entitas

Poli Anak RS :

 Anak (pasien)

 Dokter

 Perawat

 Penyakit

(7)

Contoh entitas

 Perpustakaan Brawijaya

 Buku

 Petugas

 Mahasiswa

 Dosen

 Peminjaman

(8)

Contoh entitas

Supermarket

Barang

Petugas/Kasir

(9)

Contoh entitas

BTN

 Nasabah

 Tabungan

 Pegawai

 Peminjaman

 Deposito

(10)

Representasi Entitas

 Entitas digambarkan dalam bentuk

persegi panjang dengan label yang

menunjukkan nama entitas, umumnya berupa kata benda tunggal. Huruf

(11)

Himpunan entitas

 Kumpulan entitas yang sejenis.

Misal : himpunan data pegawai

 Semua entity dalam himpunan entity memiliki

himpunan atribut yang sama

 Tiap himpunan entity memiliki kunci (key)  Tiap atribut memiliki domain.

 Entitas menunjuk kepada individu suatu objek

(12)

Contoh himpunan entitas

 Semua orang yang memiliki rekening di

Bank (nasabah),

(13)
(14)

ATRIBUT

 Setiap Entitas memiliki atribut yang

mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut atau relasi

 Contoh :

 Customer = (Id,

Customer-Name, Customer-Street, Customer-City)

 Setiap Atribut akan memiliki nilai (values)

 Domain (Value Set)– Batas-batas nilai yang

(15)

Atribut pada sistem Poli Anak

RS

: Anak (pasien) :

 nama, tanggal lahir, riwayat penyakit,

alamat, nama ortu, jenis kelamin

 Dokter : NIP, Nama, Alamat, Spesialisasi

 Perawat : NIP, Nama, ALamat

 Penyakit : Nama penyakit, gejala

 Obat : nama, dosis, harga,

(16)

Atribut pada SIAKAD

SIAKAD

 Mahasiswa : NIM, Nama, Alamat,

Jurusan, Prodi, TTL,Agama, Nama ORTU, jenis Kelamin

 Mata Kuliah: Kode, Nama,

SKS,Prasyarat, Status(W/P), semester

 Dosen : NIP, Nama, Alamat, Jenis

(17)

Tipe-tipe Atribut

 1. Simple dan Composite attributes

 2. Single-valued dan multi-valued

attributes

(18)

1. Simple dan Composite attributes

Atribut Simple/sederhana :

 Atribut yang terdiri atas komponen tunggal yang tidak dapat

dibagi menjadi komponen yang lebih kecil;

 contoh: atribut jabatan dan gaji pada entitas Staf.

 Atribut sederhana juga disebut dengan atribut atomik.

Atribut Komposit :

 Atribut yang dapat dibagi lagi dalam beberapa bagian;

 Atribut yang terdiri atas beberapa komponen independen (dapat

berdiri sendiri);

 contoh: atribut alamat pada entitas KantorCabang dengan nilai

(Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH, No. 63, Yogyakarta, 55163).

 Atribut ini dapat dibagi menjadi jalan (Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH,

(19)
(20)

2. Single-valued dan multi-valued attributes

Atribut Single-valued /tunggal:

Atribut yang memuat nilai tunggal. Umumnya,

atribut-atribut bernilai tunggal;

contoh: entitas KantorCabang memiliki nilai kode yang

bersifat tunggal, misal B003.

Multi-valued attributes :

 Aribut yang memuat beberapa nilai.

Contoh: entitas KantorCabang memiliki atribut telepon, misal kantor cabang B003 memiliki nomor telepon 0274-123 456 dan 0274-567 890.

(21)

multi-valued attributes

 Atribut multi-value dapat ditentukan

nilai minimal (batas_bawah) dan nilai maksimal (batas_atas);

pada contoh di atas, misalnya, nomor

telepon kantor cabang ditentukan

antara satu dan tiga nilai. Dengan kata lain, sebuah kantor cabang memiliki

(22)

3. Derived attributes/ Atribut Turunan

Atribut Turunan :

 Atribut yang menyatakan suatu nilai yang berkaitan

dengan atribut-atribut lain;

 Atribut yang diperoleh dari pengolahan dari atribut lain

yang berhubungan.

 contoh:

 atribut masaStudi yang diperoleh dari tglLulus dikurangi

tglDaftar. Atribut masaStudi dikatakan sebagai atribut turunan dari atribut tglDaftar dan tglLulus.

 atribut totalMhs yang diperoleh dengan cara

(23)
(24)

Key

 Penggunaan key merupakan cara untuk membedakan

suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain

 Secara konsep, Masing-masing entitas (nilainya)

berbeda,perbedaannya terlihat pada isi dari masing-masing atributnya.

 Oleh karena itu, dibutuhkan suatu atribut yang

memiliki nilai yang menjadi pembeda dengan entitas lain

(25)

Candidate Key

Candidate Key/ Kunci Kandidat/CK

 Atribut-atribut yang mengidentifkasi

entitas secara unik;

 contoh: atribut kancabNo merupakan

kunci kandidat untuk entitas

KantorCabang, dan memiliki nilai unik untuk setiap kantor cabang.

 Kunci kandidat juga menyatakan bahwa

(26)

Primary Key

 Kunci kandidat yang dipilih untuk mengidentifkasi entitas secara

unik.

 Entitas dapat memiliki kunci kandidat lebih dari satu, contoh:

seorang mahasiswa memiliki noMhs yang bersifat unik bagi Universitas, juga memiliki noKTP yang bersifat unik bagi status kependudukan si mahasiswa.

 Salah satu diantara dua kunci kandidat itu dapat dipilih salah satu

sebagai kunci primer.

 Penentuan kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci primer

sangat bergantung kepada kebutuhan sistem yang sedang dikembangkan.

 Kandidat kunci yang tidak dipilih sebagai kunci primer dinamakan

(27)

Primary Key

Pemilihan primary key dari sejumlah

candidate key umumnya didasari oleh :

1. Key tersebut lebih sering (lebih natural)

untuk dijadikan sebagai acuan

2. Key tersebut lebih ringkas

3. Jaminan keunikan key tersebut lebih

(28)

Kunci Komposit (

Composite

Key):

Kunci kandidat yang memuat dua

atau lebih atribut.

Ada beberapa kasus yang

membutuhkan kunci berupa

(29)

 Atribut ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika terdiri atas dua kata atau lebih, huruf pertama kata kedua dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital; contoh: kancabNo.

 Atribut yang dipilih sebagai kunci primer diikuti dengan {PK}; contoh: kancabNo {PK}.

 Atribut komposit dituliskan berindentasi (menjorok ke dalam); contoh:  alamat

 jalan  kota  kodePos

 Atribut turunan diawali dengan tanda garis mirin (slash, /); contoh: /jmlStaf.  Atribut multi-value dituliskan batas bawah dan batas atasnya; contoh:

(30)
(31)
(32)
(33)

Weak Entity

 Entitas yang tidak punya PK

 Keberadaannya tergantung dari

keberadaan entitas lain.. jadi entitas lemah ada jika entita s kuat yang

menyebabkan adanya dia itu ada. Tanpa entitas kuat, entitas lemah tidak akan muncul.

 PK entitas lemah dibentuk dari PK

(34)

 discriminator dari entitas lemah dengan garis putus2  payment-number – discriminator of the payment entity

set

(35)

Relasi

Defnisi: Hiimpunan asosiasi

(hubungan) antar entitas yang

dapat diidentifkasi dan bermakna.

 Relasi dinyatakan dengan nama yang

menunjukkan fungsinya, contoh

Memiliki yang menghubungkan antara KantorCabang dan Staf.

(36)

Representasi Relasi

 Relasi digambarkan dalam bentuk garis

yang menghubungkan entitas-entitas yang berelasi, dengan label yang

menunjukkan nama relasi.

 Nama relasi umumnya berupa kata

kerja. Huruf pertama setiap kata label relasi ditulis dengan huruf kapital.

 Nama relasi harus unik dalam satu

(37)

Representasi Relasi

 Relasi bersifat satu arah, karena umumnya

makna relasi hanya ‘masuk akal’ pada satu arah tertentu,

misal: Kantor Cabang memiliki Staf lebih ‘masuk

akal’ daripada Staf memiliki Kantor Cabang.

Untuk itu, nama relasi disertai dengan anak

panah yang menunjukkan arah relasi;

(38)
(39)

Derajad Relasi

 Derajat relasi menunjukkan jumlah entitas yang

terhubung dalam suatu relasi.

 Entitas-entitas yang terhubung dalam suatu

relasi disebut partisipan.

 Relasi berderajat dua dinamakan relasi biner, yakni relasi yang melibatkan dua himpunan entitas

contoh:

 a. relasi Memiliki yang menghubungkan

entitas Kantor Cabang dengan Staf.

 b. relasi Mengambil dengan dua entitas yang

berpartisipasi, yaitu Mahasiswa dan Matakuliah.

 Secara umum himpunan relasi dalam sistem

basis data adalah binary

(40)

Relasi Berderajat tiga

 Relasi berderajat tiga dinamakan relasi terner.

 Relasi antara lebih dari dua entitas jarang terjadi

 Terdapat tiga entitas yang berpartisipasi dalam

relasi terner, contoh: relasi Mendaftar yang

menghubungkan entitas Staf, KantorCabang, dan Klien.

(41)

Relasi Rekursif

Defnisi: Tipe relasi yang menghubungkan

satu entitas tunggal dengan dirinya sendiri.

 Relasi rekursif Mengaudit yang merepresentasikan

relasi dosen dengan auditor, seorang auditor

merupakan bagian entitas dosen. Dengan kata lain, relasi ini menyatakan seorang dosen melakukan pemeriksaan (mengaudit) dosen lain.

 Relasi ini dapat ditambahkan nama peran untuk

menunjukkan posisi partisipasinya, pada contoh di atas: relasi Mengaudit menghubungkan entitas Dosen yang berperan sebagai Auditor dengan

(42)

Pemetaan Kardinalitas Relasi

 Menggambarkan banyaknya jumlah maksimum

entitas dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

 Paling banyak digunakan dalam menjelaskan relasi

biner

 Untuk relasi biner, pemetaan kardinalitasnya dapat

merupakan salah satu dari tipe2 berikut :

1. Satu ke Satu (One to one)

2. Satu ke Banyak (One to many) 3. Banyak ke Satu (Many to one)

(43)

Constraint Kardinalitas

 Dalam menggambarkam kardinalitas pada

Diagram ER, digunakan garis panah (→) yang menunjukkan “Satu” atau garis biasa (—) yang menunjukkan “Banyak”, antara relasi dengan entitas

 Contoh : Relasi Satu ke satu

 – Satu Customer hanya boleh berhubungan

dengan satu Loan,melalui relasi borrower

 – Satu Loan hanya boleh berhubungan paling

(44)

Relasi Satu ke Banyak

 Dalam relasi satu ke Banyak, Paling

banyak Satu Customer dapat berhubungan dengan beberapa

(45)

Relasi Banyak ke Satu

 Dalam relasi banyak ke satu, Satu Loan

berhubungan dengan beberapa (termasuk 0) customer melalui

(46)

Relasi Banyak ke Banyak

 customer berhubungan dengan

beberapa (mungkin 0) Loan melalui borrower

 Loan berhubungan dengan beberapa

(47)
(48)
(49)

Dampak Pemetaan Kardinalitas

pada Desain ER

 Dalam mendesain Entity Relasionship

pemetaan kardinalitas akan

(50)

Diagram ER

 Diagram ER merupakan model

konseptual untuk menggambarkan struktur logis dari basisdata berbasis grafs

(51)
(52)

Diagram E-R dengan atribut

(53)
(54)

Peran (Roles)

 Relasi Himpunan entitas tidak harus

dalam bentuk yang berbeda

 Peran dalam ER diagram diindikasikan

dengan memberikan label (nama) pada garis yang menghubungkan relasi

dengan entitas

 Label peran bersifat optional dan

(55)

Peran (Roles)

 Label “manager” dan “worker” disebut

Roles (peran), yang menspesifkasi bagaimana entitas employee

(56)

total

constraint

dan

partial

constraint

!

Perbedaan antara total constraint dan partial constraint!

Total constraint :

 adalah constraint yang mana data dalam entitas

yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.

Constraint partial :

 adalah constraint yang mana hanya sebagian data

(57)

Mengapa ER Model ?

 Populer untuk model relasional

 Sering dipergunakan untuk desain

(58)

Langkah –langkah membuat

diagram ER

1. Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh

entitas yang terlibat

2. Menentukan atribut dari setiap entitas 3. Menentukan key dari setiap entitas

4. Mengidentifkasi dan menetapkan relasi antar

entitas yang ada beserta foreign key-nya

5. Menentukan kardinalitas/derajad relasi untuk

setiap relasi yang ada

6. Melengkapi entitas dan relasi dengan

(59)

Foreign Key

 Key (PK) yang berasal dari entitas lain

(60)
(61)

Bagaimana jika terdapat set entitas yang sama muncul beberapa kali dalam satu set ER-Diagram.

Mengapa hal ini harus dihindari? Jelaskan!

 Untuk menghindari redundancy

 Menghemat penyimpanan (storage) data

 Mengurangi efektiftas dan kecepatan akses

(62)

perbedaan antara

weak entity

dan

strong entity

!

Strong entity (entitas kuat) :

 entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas lain.

 Entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik yakni sebuah atribut tunggal atau

gabungan atribut-atribut yang secara unik

(63)

perbedaan antara

weak entity

dan

strong entity

!

Weak entity (entitas lemah) :

 entitas yang keberadaannya sangat

bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya.

 Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa

(64)

1. Sebuah perpustakaan kampus memiliki aturan-aturan sebagai berikut :

1. Anggota dapat meminjam Buku pada perpustakaan lebih

dari satu buku dalam sekali peminjaman.

2. Pada buku, yang harus di catat adalah NoBuku, Judul,

Pengarang, Penerbit, Tahun terbit dan Jenis buku (majalah,Kumpulan atrikel, novel, komik, iptek, sekolah), Status (sedang dipinjam, ada diperpustakkan)

3. Pada anggota yang harus dicatat adalah nomor anggota,

NIM, Nama, Alamat, Kota, No telepon, tanggal lahir dan Jurusan.

4. Pada setiap terjadi transaksi peminjaman, maka dicatat

tanggal pinjam, tanggal kembali dan jumlah buku yang dipinjam.

(65)

Latihan:

2. Perusahaan penyelenggara pelatihan TIK memiliki 30 orang

instruktur untuk menangani sampai dengan 100 peserta per sesi training.

Perusahaan ini menawarkan lima materi training. Setiap materi training dikelola oleh tim yang terdiri atas dua atau lebih instruktur. Setiap instruktur maksimal menjadi anggota tim dalam dua materi training. Setiap sesi training seorang peserta hanya terdaftar pada satu materi training saja.

1. Identifkasi entitas-entitas perusahaan tersebut!

2. Identifkasi relasi-relasi antar entitasnya!

(66)

Model data

Model data :

 adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk

mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.

 Ada dua model data, yaitu :

Entity Relationship Diagram (ERD) dan  model relasional.

 Keduanya menyediakan cara untuk

(67)

Model ERD atau Conceptual Data Model

(CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta

hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.

Model Relasional atau Physical Data Model

(PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan

antara data-data tersebut. Setiap tabel

Referensi

Dokumen terkait

Superkey: Superkey merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik, ada lebih dari satu kumpulan atribut

Super Key Adalah suatu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah baris didalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat

• Superkey, merupakan suatu himpunan yang terdiri dari satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel..

Untuk setiap multivalued attribute A, buat satu relasi baru R yang mencantumkan satu attribute yang mewakili A ditambah dengan primary key K (sebagai foreign key dalam R)

- Super Key satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah record di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan

Super key adalah satu atribut atau kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuag baris di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas

Satu atau beberapa atribut yang mempunyai nilai unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan data pada suatu baris atau record dengan baris lain pada suatu entitas.. Derajat

Super key adalah suatu atribut atau kumpulan atribut secara unik mengidentifikasi sebuah baris di dalam relasi atau himpunan dari satu atau lebih entitas yang