83 BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian
Dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian, penulis mengadakan penggalian data yaitu dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa di IAIN Tulungagung, berikut tabel hasil pengisian angket yang diisi oleh 214 mahasiswa dan mahasiswi semester 2 Jurusan PAI IAIN Tulungagung:
Tabel 4.1
Hasil Angket Pengaruh Kebiasaan Berdo’a Dan Membaca Al-Qur’an
Sebelum Memulai Perkuliahan Terhadap Perilaku Mahasiswa PAI Di IAIN Tulungagung
No Responden Kebiasaan
B. Analisis Data Deskriptif
1. Hasil angket kebiasaan berdo’a dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2
Statistics
N Valid 214
Missing 0
Mean 68.23
Std. Error of Mean .494
Median 68.00
Mode 69
Std. Deviation 7.224
Variance 52.180
Range 33
Minimum 52
Maximum 85
Sum 14602
Gambar 4.3
Dari data statistik diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket kebiasaan berdo’a 68.23, nilai tengah 68.00 nilai yang sering muncul ialah 69, nilai minimum 52 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 33 dan jumlah keseluruhan dari angket kebiasaan berdo’a adalah 14602.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kwalitas kebiasaan berdo’a dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Mx + 1,5 SD = 68,23 + 1,5 x 7,2 = 79.03 dibulatkan menjadi 79 Mx + 0,5 SD = 68,23 + 0,5 x 7,2 = 71,83 dibulatkan menjadi 72 Mx - 0,5 SD = 68,23 – 0,5 x 7,2 = 64.63 dibulatkan menjadi 65 Mx - 1,5 SD = 68,23 – 1,5 x 7,2 = 57,43 dibulatkan menjadi 57 Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi
Tabel 4.4
Kategori Tingkat Kebiasaan Berdoa
Kategori Interval Nilai F Persentase
Sangat Baik ≥79 23 10,74 %
Baik 72-78 42 19,62 %
Sedang 65-71 81 37,85 %
Kurang Baik 57-64 62 28,97 %
Tidak Baik <57 6 2,82 %
Jumlah 214 100 %
Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai kebiasaan berdo’a menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 71% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang.
Hasil distribusi frekuensi data kebiasaan berdo’a yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Distribusi Kebiasaan Berdoa
10%
24%
37% 22%
7%
Kebiasaan Berdo'a
2. Hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5 Statistics
N Valid 214
Missing 0
Mean 98.02
Std. Error of Mean .647
Median 97.50
Mode 94
Std. Deviation 9.458
Variance 89.446
Range 49
Minimum 71
Maximum 120
Sum 20976
Gambar 4.7
Dari data statistik dan grafik histogram dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 98,02 sedangkan nilai tengah 97,50 dan nilai yang sering muncul ialah 94, nilai minimum 71 dan tinggi 120 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 41 dan jumlah keseluruhan dari angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 20976.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kualitas Kebiasaan Membaca Al-Qur’an dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik.
Mx + 1,5 SD = 98,02 + 1,5 x 9,45 = 112,195 dibulatkan menjadi 112 Mx + 0,5 SD = 98,02 + 0,5 x 9,45 = 102,925 dibulatkan menjadi 103 Mx - 0,5 SD = 98,02 – 0,5 x 9,45 = 93,295 dibulatkan menjadi 93 Mx - 1,5 SD = 98,02 – 1,5 x 9,45 = 83,845 dibulatkan menjadi 84
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi
kebawah berkategori tidak baik. Mengenai hal tersebut dapat di gambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8
Kategori Tingkat Kebiasaan Membaca Al-Qur’an
Kategori Interval Nilai F Persentase
Sangat Baik ≥112 21 9,8 %
Baik 103-111 41 19,3 %
Sedang 93-102 95 44,3%
Kurang Baik 84-92 47 21,9 %
Tidak Baik <84 10 4,7 %
Jumlah 214 100 %
Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai kebiasaan membaca AL-Qur’an menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 73% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang.
Hasil distribusi frekuensi data kebiasaan membaca Al-Qur’an yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Distribusi Kebiasaan Membaca Al-Qur’an
10%
19%
44% 22%
5%
Kebiasaan membaca al-Qur'an
3. Hasil angket perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.10 Statistics
N Valid 214
Missing 0
Mean 69.45
Std. Error of Mean .547
Median 69.00
Mode 70
Std. Deviation 7.997
Variance 63.949
Range 34
Minimum 51
Maximum 85
Sum 14863
Gambar 4.11
Dari data statistik dan grafik histogram dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket Perilaku Mahasiswa PAI 69,45 sedangkan nilai tengah 69,00 dan nilai yang sering muncul ialah 70, nilai minimum 51 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 34 dan jumlah keseluruhan dari angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 14863.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan kualitas perilaku mahasiswa dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Mx + 1,5 SD = 69,45 + 1,5 x 7,9 = 81,3 dibulatkan menjadi 81 Mx + 0,5 SD = 69,45 + 0,5 x 7,9 = 73,4 dibulatkan menjadi 73 Mx - 0,5 SD = 69,45 – 0,5 x 7,9 = 65,5 dibulatkan menjadi 66 Mx - 1,5 SD = 69,45 – 1,5 x 7,9 = 57,6 dibulatkan menjadi 58
Keterangan:
Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi
Tabel 4.12
Kategori Tingkat Perilaku Mahasiswa
Kategori Interval Nilai F Persentase
Sangat Baik ≥81 21 9,8 %
Baik 73-80 51 23,9 %
Sedang 66-72 79 36,9 %
Kurang Baik 58-65 47 21,9 %
Tidak Baik <58 16 7,5 %
Jumlah 214 100 %
Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai perilaku mahasiswa menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 71% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang .
Hasil distribusi frekuensi data perilaku mahasiswa yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :
Tabel 4.13
Hasil Distribusi Perilaku Mahasiswa
10%
24%
37% 22%
7%
Perilaku Mahasiswa
C. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan metode pengambilan keputusan uji normalitas ditentukan sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel data dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 16.0 Statistic for windows.
Tabel 4.14 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 214 214 214
Normal Parametersa
Mean 68.23 98.02 69.45
Std. Deviation 7.224 9.458 7.997 Most
Extreme Differences
Absolute .053 .048 .066
Positive .053 .048 .066
Negative -.035 -.030 -.053 Kolmogorov-Smirnov Z .775 .695 .968
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi Asymp. Sig. (2-tailed) utuk variabel X1 (kebiasaan berdoa) sebesar 0,586, untuk variabel X2 (kebiasaan membaca Al-Qur’an) sebesar 0,719 dan untuk variabel Y (perilaku mahasiswa) sebesar 0,305. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh nilai angket berdistribusi normal karena diatas nilai signifikasi 0,05.
2. Uji homogenitas
Untuk menguji homogenitas, peneliti menggunakan Uji Homogenitas One-Way ANOVA. Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas ditentukan sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data tidak sama.
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
Berikut hasil uji homogenitas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0 Statistic For Windows:
a. Tabel homogenitas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa
Tabel 4.15 Uji Homogenitas
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig. Between Groups 6034,401 29 208,083 5,047 ,000 Within Groups 7586,631 184 41,232
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan berdo’a terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak homogen.
b. Tabel homogenitas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku mahasiswa
Tabel 4.16 Uji Homogenitas
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig. Between Groups 8852,903 39 226,998 8,284 ,000 Within Groups 4768,130 174 27,403
Total 13621,033 213
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak homogen.
3. Uji linieritas
Metode pengambilan keputusan untuk uji linieritas ditentukan sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi linier. b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi linier.
Berikut hasil uji linieritas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0 Statistic For Windows:
a. Tabel linieritas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
Tabel 4.17 Uji Linieritas ANOVA Table
Sig. Y_Perilaku.
Mahasiswa * X1_Berdoa
Between Groups (Combined) ,000
Linearity ,000
Deviation from
Linearity ,005
Within Groups Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,005. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan berdoa tersebut berdistribusi linier.
Tabel 4.18 Uji Linieritas ANOVA Table
Sig. Y_Perilaku.
Mahasiswa * X2_Membaca. Alquran
Between Groups (Combined) ,000
Linearity ,000
Deviation from
Linearity ,674
Within Groups Total
Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca al-Qur’an adalah 0,674. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca al-Qur’an > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca al-Qur’an tersebut berdistribusi linier.
D. Analisis uji hipotesis
1. Analisis koefisien korelasi pearson (r)
Pengujian hipotesis untuk rumusan masalah pertama sampai kedua menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan rumusan masalah ketiga menggunakan analisis regresi ganda. Untuk menentukan tingkat hubungan antar variabel maka dapat digolongkan kedalam 5 kategori sebagai berikut:1
Tabel 4.19
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
a. Pengaruh kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI
a. Predictors: (Constant), X1_BERDOA
Tabel 4.21
A. Predictors: (Constant), X1_Berdoa
Tabel 4.22 a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,277 artinya variabel bebas kebiasaan berdoa mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 27,7%. Sisanya sebesar 72,3% diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R sebesar 0,527. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan dalam klasifikasi sedang antara kebiasaan berdoa sebelum memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 81.349 dan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat sig a yang digunakan yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX
Y = 29.675+ 0,583X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,583.
b. Pengaruh kebiasaan membaca al-Quran sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI.
Tabel 4.23 Uji Koefisien Korelasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .763a .583 .581 5.177
Tabel 4.24
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.25
Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 296.172 dengan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak.
Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat Sig a yang digunakan yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX
Y = 6.181+ 0,646X
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai
Pengaruh kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa di IAIN Tulungagung.
Tabel 4.26
a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa Tabel 4.27
A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Tabel 4.28
a. Dependent Variable:
Y_Perilaku.Mahasiswa
1) Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,584, artinya variabel bebas kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat kelancaran membaca Al-Quran siswa sebesar 58%. Sisanya sebesar 42% diteramgkan oleh faktor-faktor lain diluar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh angka R sebesar 0,764. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kebiasaan berdoa dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 148.186 dengan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak. Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.
3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX1+bX2
Y = 5.159 + 0,053 + 0,619
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,053, dan variabel bebas kebiasaan membaca Al-Quran sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,619.
2. Analisis uji hipotesis (t) a. Formulasi statistic
H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X
terhadap variabel Y
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y
b. Taraf nyata (a) dan t tabel
Taraf nyata (a) = 5% (0,05) dan nilai t tabel dengan db = n – 2 =
214 - 2 = 212, jadi t0,05(212) = 1,960
c. Kriteria pengujian
H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila t hitung < 1,960
Ha diterima dan H0 ditolak apabila t hitung > 1,960
Ha ditrerima dan H0 ditolak apabila nilai Sig < 0,05
d. Nilai uji statistic
1. Pengaruh kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung
Tabel 4.29 Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 29.675 4.435 6.691 .000 X1_Berdoa .583 .065 .527 9.019 .000 a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 9,019
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan berdo’a sebelum
memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung
Tabel 4.30 a. Dependent Variable:
Y_Perilaku.Mahasiswa
Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :
Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 17,210
Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000
Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.
3. Analisis uji hipotesis (f)
Tabel 4.31
Untuk mengambil keputusan didasarkan pada kriteria pengujian dibawah ini:
Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
Jika F hitung > F tabel maka Ha ditolak H0 diterima
Jika nilai Sig < 0,05 maka Ha diterima
Jika nilai Sig > 0,05 maka Ha ditolak
Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Sig 0,000 dan nilai F
hitung = 148.186. Nilai F hitung akan kemudian akan dibandingkan
dengan nilai F tabel = 3,890 pada taraf 5%.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa:
F hitung > F tabel yaitu 148.186 > 3,890 pada taraf 5%, sehingga Ha
diterima dan H0 ditolak
Nilai Sig < Sig 0,05 yaitu 0,000 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak