• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIASAAN BERDOA DAN MEMBACA ALQUR’AN SEBELUM MEMULAI PERKULIAHAN TERHADAP PERILAKU MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI IAIN TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEBIASAAN BERDOA DAN MEMBACA ALQUR’AN SEBELUM MEMULAI PERKULIAHAN TERHADAP PERILAKU MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI IAIN TULUNGAGUNG Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

83 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian, penulis mengadakan penggalian data yaitu dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa di IAIN Tulungagung, berikut tabel hasil pengisian angket yang diisi oleh 214 mahasiswa dan mahasiswi semester 2 Jurusan PAI IAIN Tulungagung:

Tabel 4.1

Hasil Angket Pengaruh Kebiasaan Berdo’a Dan Membaca Al-Qur’an

Sebelum Memulai Perkuliahan Terhadap Perilaku Mahasiswa PAI Di IAIN Tulungagung

No Responden Kebiasaan

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

B. Analisis Data Deskriptif

1. Hasil angket kebiasaan berdo’a dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.2

Statistics

N Valid 214

Missing 0

Mean 68.23

Std. Error of Mean .494

Median 68.00

Mode 69

Std. Deviation 7.224

Variance 52.180

Range 33

Minimum 52

Maximum 85

Sum 14602

Gambar 4.3

(8)

Dari data statistik diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket kebiasaan berdo’a 68.23, nilai tengah 68.00 nilai yang sering muncul ialah 69, nilai minimum 52 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 33 dan jumlah keseluruhan dari angket kebiasaan berdo’a adalah 14602.

Langkah selanjutnya yaitu menentukan kwalitas kebiasaan berdo’a dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Mx + 1,5 SD = 68,23 + 1,5 x 7,2 = 79.03 dibulatkan menjadi 79 Mx + 0,5 SD = 68,23 + 0,5 x 7,2 = 71,83 dibulatkan menjadi 72 Mx - 0,5 SD = 68,23 – 0,5 x 7,2 = 64.63 dibulatkan menjadi 65 Mx - 1,5 SD = 68,23 – 1,5 x 7,2 = 57,43 dibulatkan menjadi 57 Keterangan:

Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi

(9)

Tabel 4.4

Kategori Tingkat Kebiasaan Berdoa

Kategori Interval Nilai F Persentase

Sangat Baik ≥79 23 10,74 %

Baik 72-78 42 19,62 %

Sedang 65-71 81 37,85 %

Kurang Baik 57-64 62 28,97 %

Tidak Baik <57 6 2,82 %

Jumlah 214 100 %

Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai kebiasaan berdo’a menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 71% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang.

Hasil distribusi frekuensi data kebiasaan berdo’a yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Distribusi Kebiasaan Berdoa

10%

24%

37% 22%

7%

Kebiasaan Berdo'a

(10)

2. Hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5 Statistics

N Valid 214

Missing 0

Mean 98.02

Std. Error of Mean .647

Median 97.50

Mode 94

Std. Deviation 9.458

Variance 89.446

Range 49

Minimum 71

Maximum 120

Sum 20976

Gambar 4.7

(11)

Dari data statistik dan grafik histogram dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 98,02 sedangkan nilai tengah 97,50 dan nilai yang sering muncul ialah 94, nilai minimum 71 dan tinggi 120 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 41 dan jumlah keseluruhan dari angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 20976.

Langkah selanjutnya yaitu menentukan kualitas Kebiasaan Membaca Al-Qur’an dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik.

Mx + 1,5 SD = 98,02 + 1,5 x 9,45 = 112,195 dibulatkan menjadi 112 Mx + 0,5 SD = 98,02 + 0,5 x 9,45 = 102,925 dibulatkan menjadi 103 Mx - 0,5 SD = 98,02 – 0,5 x 9,45 = 93,295 dibulatkan menjadi 93 Mx - 1,5 SD = 98,02 – 1,5 x 9,45 = 83,845 dibulatkan menjadi 84

Keterangan:

Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi

(12)

kebawah berkategori tidak baik. Mengenai hal tersebut dapat di gambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Kategori Tingkat Kebiasaan Membaca Al-Qur’an

Kategori Interval Nilai F Persentase

Sangat Baik ≥112 21 9,8 %

Baik 103-111 41 19,3 %

Sedang 93-102 95 44,3%

Kurang Baik 84-92 47 21,9 %

Tidak Baik <84 10 4,7 %

Jumlah 214 100 %

Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai kebiasaan membaca AL-Qur’an menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 73% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang.

Hasil distribusi frekuensi data kebiasaan membaca Al-Qur’an yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Distribusi Kebiasaan Membaca Al-Qur’an

10%

19%

44% 22%

5%

Kebiasaan membaca al-Qur'an

(13)

3. Hasil angket perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.10 Statistics

N Valid 214

Missing 0

Mean 69.45

Std. Error of Mean .547

Median 69.00

Mode 70

Std. Deviation 7.997

Variance 63.949

Range 34

Minimum 51

Maximum 85

Sum 14863

Gambar 4.11

(14)

Dari data statistik dan grafik histogram dapat diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 214 mahasiswa. Dengan rata-rata nilai angket Perilaku Mahasiswa PAI 69,45 sedangkan nilai tengah 69,00 dan nilai yang sering muncul ialah 70, nilai minimum 51 dan tinggi 85 sedangkan perbedaan skor tertinggi dan terendah adalah 34 dan jumlah keseluruhan dari angket Kebiasaan Membaca Al-Qur’an 14863.

Langkah selanjutnya yaitu menentukan kualitas perilaku mahasiswa dengan kategori baik maupun kurang baik berdasarkan 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Mx + 1,5 SD = 69,45 + 1,5 x 7,9 = 81,3 dibulatkan menjadi 81 Mx + 0,5 SD = 69,45 + 0,5 x 7,9 = 73,4 dibulatkan menjadi 73 Mx - 0,5 SD = 69,45 – 0,5 x 7,9 = 65,5 dibulatkan menjadi 66 Mx - 1,5 SD = 69,45 – 1,5 x 7,9 = 57,6 dibulatkan menjadi 58

Keterangan:

Mx = Mean (rata-rata) SD = Standar Deviasi

(15)

Tabel 4.12

Kategori Tingkat Perilaku Mahasiswa

Kategori Interval Nilai F Persentase

Sangat Baik ≥81 21 9,8 %

Baik 73-80 51 23,9 %

Sedang 66-72 79 36,9 %

Kurang Baik 58-65 47 21,9 %

Tidak Baik <58 16 7,5 %

Jumlah 214 100 %

Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai perilaku mahasiswa menurut pendapat mahasiswa PAI IAIN Tulungagung berada dalam kategori sangat baik yaitu 71% yang diperoleh dari penjumlahan kategori sangat baik, baik dan sedang .

Hasil distribusi frekuensi data perilaku mahasiswa yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Distribusi Perilaku Mahasiswa

10%

24%

37% 22%

7%

Perilaku Mahasiswa

(16)

C. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan metode pengambilan keputusan uji normalitas ditentukan sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikansi (Asymp.Sig.) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel data dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 16.0 Statistic for windows.

Tabel 4.14 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 214 214 214

Normal Parametersa

Mean 68.23 98.02 69.45

Std. Deviation 7.224 9.458 7.997 Most

Extreme Differences

Absolute .053 .048 .066

Positive .053 .048 .066

Negative -.035 -.030 -.053 Kolmogorov-Smirnov Z .775 .695 .968

(17)

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi Asymp. Sig. (2-tailed) utuk variabel X1 (kebiasaan berdoa) sebesar 0,586, untuk variabel X2 (kebiasaan membaca Al-Qur’an) sebesar 0,719 dan untuk variabel Y (perilaku mahasiswa) sebesar 0,305. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh nilai angket berdistribusi normal karena diatas nilai signifikasi 0,05.

2. Uji homogenitas

Untuk menguji homogenitas, peneliti menggunakan Uji Homogenitas One-Way ANOVA. Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas ditentukan sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data tidak sama.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.

Berikut hasil uji homogenitas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0 Statistic For Windows:

a. Tabel homogenitas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa

Tabel 4.15 Uji Homogenitas

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Between Groups 6034,401 29 208,083 5,047 ,000 Within Groups 7586,631 184 41,232

(18)

Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan berdo’a terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak homogen.

b. Tabel homogenitas kebiasaan membaca al-Qur’an terhadap perilaku mahasiswa

Tabel 4.16 Uji Homogenitas

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. Between Groups 8852,903 39 226,998 8,284 ,000 Within Groups 4768,130 174 27,403

Total 13621,033 213

Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an adalah 0,00. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca Al-Qur’an < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap perilaku mahasiswa berdistribusi tidak homogen.

(19)

3. Uji linieritas

Metode pengambilan keputusan untuk uji linieritas ditentukan sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi linier. b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi linier.

Berikut hasil uji linieritas menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0 Statistic For Windows:

a. Tabel linieritas kebiasaan berdoa terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung

Tabel 4.17 Uji Linieritas ANOVA Table

Sig. Y_Perilaku.

Mahasiswa * X1_Berdoa

Between Groups (Combined) ,000

Linearity ,000

Deviation from

Linearity ,005

Within Groups Total

Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a adalah 0,005. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan berdo’a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan berdoa tersebut berdistribusi linier.

(20)

Tabel 4.18 Uji Linieritas ANOVA Table

Sig. Y_Perilaku.

Mahasiswa * X2_Membaca. Alquran

Between Groups (Combined) ,000

Linearity ,000

Deviation from

Linearity ,674

Within Groups Total

Dari tabel output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca al-Qur’an adalah 0,674. Hasil penghitungan SPSS tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk kebiasaan membaca al-Qur’an > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil angket kebiasaan membaca al-Qur’an tersebut berdistribusi linier.

D. Analisis uji hipotesis

1. Analisis koefisien korelasi pearson (r)

Pengujian hipotesis untuk rumusan masalah pertama sampai kedua menggunakan analisis regresi sederhana, sedangkan rumusan masalah ketiga menggunakan analisis regresi ganda. Untuk menentukan tingkat hubungan antar variabel maka dapat digolongkan kedalam 5 kategori sebagai berikut:1

(21)

Tabel 4.19

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

a. Pengaruh kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI

a. Predictors: (Constant), X1_BERDOA

Tabel 4.21

A. Predictors: (Constant), X1_Berdoa

(22)

Tabel 4.22 a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa

Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,277 artinya variabel bebas kebiasaan berdoa mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 27,7%. Sisanya sebesar 72,3% diterangkan oleh faktor-faktor lain di luar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh nilai R sebesar 0,527. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan dalam klasifikasi sedang antara kebiasaan berdoa sebelum memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 81.349 dan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak.

(23)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat sig a yang digunakan yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan kebiasaan berdoa sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX

Y = 29.675+ 0,583X

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,583.

b. Pengaruh kebiasaan membaca al-Quran sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI.

Tabel 4.23 Uji Koefisien Korelasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .763a .583 .581 5.177

(24)

Tabel 4.24

A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa

Tabel 4.25

Dengan mencermati tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

(25)

memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 296.172 dengan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak.

Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, tampak nilai r lebih kecil dari pada tingkat Sig a yang digunakan yaitu 0,000 atau 0,000 < 0,05 yang berarrti terdapat korelasi yang signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX

Y = 6.181+ 0,646X

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai

(26)

Pengaruh kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa di IAIN Tulungagung.

Tabel 4.26

a. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa Tabel 4.27

A. Predictors: (Constant), X2_Membaca.Alquran, X1_Berdoa B. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa

Tabel 4.28

a. Dependent Variable:

Y_Perilaku.Mahasiswa

(27)

1) Dari tabel model Summary, nilai R2 = 0,584, artinya variabel bebas kebiasaan berdo’a dan membaca al-Qur’an mampu menerangkan atau memprediksi nilai variabel terikat kelancaran membaca Al-Quran siswa sebesar 58%. Sisanya sebesar 42% diteramgkan oleh faktor-faktor lain diluar regresi. Berdasarkan output di atas juga diperoleh angka R sebesar 0,764. Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kebiasaan berdoa dan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkulihan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

2) Dari tabel Anova, nilai F sebesar 148.186 dengan signifikansi uji 0,000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikansi atau sig dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 Ha diterima dan Ho ditolak. Jika angka signifikansi > 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima.

(28)

3) Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + bX1+bX2

Y = 5.159 + 0,053 + 0,619

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari setiap penambahan 1 unit variabel bebas kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,053, dan variabel bebas kebiasaan membaca Al-Quran sebelum memulai perkuliahan akan meningkatkan nilai variabel terikat perilaku mahasiswa sebesar 0,619.

2. Analisis uji hipotesis (t) a. Formulasi statistic

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X

terhadap variabel Y

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap

variabel Y

b. Taraf nyata (a) dan t tabel

Taraf nyata (a) = 5% (0,05) dan nilai t tabel dengan db = n – 2 =

214 - 2 = 212, jadi t0,05(212) = 1,960

c. Kriteria pengujian

H0 ditrerima dan Ha ditolak apabila t hitung < 1,960

Ha diterima dan H0 ditolak apabila t hitung > 1,960

(29)

Ha ditrerima dan H0 ditolak apabila nilai Sig < 0,05

d. Nilai uji statistic

1. Pengaruh kebiasaan berdo’a sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI IAIN Tulungagung

Tabel 4.29 Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.675 4.435 6.691 .000 X1_Berdoa .583 .065 .527 9.019 .000 a. Dependent Variable: Y_Perilaku.Mahasiswa

Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :

Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 9,019

Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000

Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan berdo’a sebelum

memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung

(30)

Tabel 4.30 a. Dependent Variable:

Y_Perilaku.Mahasiswa

Berdasarkan data diatas dapat dikatakan bahwa :

Ha diterima dan H0 ditolak karena t hitung > 1,960 yaitu 17,210

Ha ditrerima dan H0 ditolak karena nilai Sig < 0,05 yaitu 0,000

Artinya terdapat pengaruh pada kebiasaan membaca al-Qur’an sebelum memulai perkuliahan terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung.

3. Analisis uji hipotesis (f)

Tabel 4.31

(31)

Untuk mengambil keputusan didasarkan pada kriteria pengujian dibawah ini:

Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak

Jika F hitung > F tabel maka Ha ditolak H0 diterima

Jika nilai Sig < 0,05 maka Ha diterima

Jika nilai Sig > 0,05 maka Ha ditolak

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Sig 0,000 dan nilai F

hitung = 148.186. Nilai F hitung akan kemudian akan dibandingkan

dengan nilai F tabel = 3,890 pada taraf 5%.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa:

F hitung > F tabel yaitu 148.186 > 3,890 pada taraf 5%, sehingga Ha

diterima dan H0 ditolak

Nilai Sig < Sig 0,05 yaitu 0,000 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Angket Pengaruh Kebiasaan Berdo’a Dan Membaca Al
Tabel 4.2 Statistics
Tabel tersebut memberi gambaran bahwa nilai kebiasaan berdo’a
Tabel 4.5 Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

perempuan yang diikat dengan akad nikah. Peristiwa akad nikah merupakan perjanjian yag suci bernilai ibadah menuju terbentuknya rumah tangga harmonis dan bahagia. Perkawinan

[r]

Menurut mereka, Istishna’ hukumnya sah, baik waktunya ditentukan atau tidak karena menurut adat kebiasaan penentuan waktu ini bisa digunakan dalam akad Istishna’.. Telah

Risiko Kredit dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem Pengendalian Risiko Kredit (Risk Control System) yang didefinisikan sebagai serangkaian sistem yang dilakukan

Laporan akhir Rancang Bangun Simulasi Alat Pengujian Kinerja dan Pembersih Rongga Injektor pada Engine D6E Excavator Volvo Seri EC210B bertujuan untuk. media peraga dan

Skripsi Perlindungan Keselamatan Tenaga Kerja Terhadap Bahaya Kebakaran (Studi Kasus di UNIKA Soegijapranata Semarang) ini mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan

Kepala sekolah tidak hanya berperan sebagai pengawas, akan tetapi berperan aktif dalam peningkatan mutu lembaga, rekrutmen tenaga pendidik atau guru baru di

Manfaat yang diharapkan dari Analisis Kepuasan Pelayanan Pasien pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batam ini adalah Memberikan