KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN &
PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (TRAFIKING)
(Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)
TESIS
OLEH
RINA MELATI SITOMPUL
127005047/HK
PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN &
PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (TRAFIKING)
(Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH
RINA MELATI SITOMPUL
127005047/HK
PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (Trafiking) (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)
Nama Mahasiswa : Rina Melati Sitompul
Nomor Pokok : 127005047
Program Studi : Magister Ilmu Hukum
MENYETUJUI
KOMISI PEMBIMBING
Ketua
(Dr. M. Hamdan, SH. M.H)
(Dr. Edy Ikhsan, SH. M.A) (
Anggota Anggota
Dr. Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum)
Ketua Program studi Dekan
(Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H) (Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum)
Telah diuji pada
Hari/Tanggal : 25 Agustus 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA : DR. M. Hamdan, SH. M.H
Anggota : 1. Dr. Edy Ikhsan, SH. M.A
2. Dr. Mahmud Mulyadi, SH. M. Hum
3. Dr. Marlina, SH. M. Hum
ABSTRAK
Tesis ini berjudul : Kebijakan Non Penal Dalam Upaya Pencegahan & Perlindungan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafiking) (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara). Dasar pemilihan judul yaitu : 1) Frekuensi jumlah korban yang meningkat dalam 5 tahun terakhir, 2) Meskipun berbagai kebijakan hukum kriminal sebagai wujud komitmen negara secara tegas telah mengatur baik dari pendekatan penal dan non penal 3) Salah satunya acuan kebijakan sebagai payung hukum UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Pokok permasalahan sebagai bahasan untuk memperkuat penelitian yaitu : 1) Bagaimana dasar kebijakan non penal dalam regulasi nasional dan lokal kususnya Sumatera Utara, 2) Bagaimana upaya penguatan kebijakan non penal dalam upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Sumatera Utara 3) Apa kelemahan & kendala implementasi kebijakan non penal dalam upaya pencegahan dan melindungi korban tindak pidana perdagangan orang (trafiking).
Metode Penelitian dalam tesis ini adalah yuridis normatif dan yuridis empiris, yang bersifat deskriptif analitis. Dengan acuan sumber data yakni sekunder dikumpulkan dengan tehknik pengumpulan studi kepustakaan dan studi dokumen untuk menganalisis tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, azas-azas hukum, konsep-konsep hukum dan norma hukum, studi lapangan bertujuan mengukur efektifitas kebijakan non penal sebagai komitmen yang telah disahkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tersimpulkan kebijakan non penal dalam regulasi secara nasional dan lokal khususnya Sumatera Utara konteks pencegahan dan perlindungan korban perdagangan orang dilakukan dengan 2 pendekatan yakni : 1) sebelum terjadinya kasus dengan penguatan pencegahan dimasing-masing institusi sebagai pemangku tekhnis melalui mekanisme sistem organisasi Gugus Tugas antar institusi/SKPD yakni Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Mekanisme Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang serta Pepres No. 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penangan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kebijakan Nasional) dan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 54 Tahun 2010 mempermudah pola koordinasi dan komunikasi antar institusi lokal guna penyusunan program kerja yang tertuang dalam Peraturan Gubernur No. 53 Tahun 2010 tentang Rencana Aksi Provinsi Sumatera Utara. 2) upaya perlindungan korban setelah terjadinya kasus melalui pemulihan pisik dan fhisikis (pasca trauma) di unit-unit layanan terpadu atau DIC (Drop In Center) rumah aman (P2TP2A).
sehingga tujuan kebijakan non penal belum bersinergi dengan tujuan dan fungsi hukum.
Kelemahan dan Kendala implementasi kebijakan non penal dalam upaya pencegahan dan melindungi korban tindak pidana perdagangan orang (trafiking) di Sumatera Utara dikarenakan dua faktor yakni internal (kemauan intitusi penanggung jawab) yang kurang memahami fungsi dan tanggung jawab serta eksternal (Kebijakan hukum atau UU) tidak mampu difungsikan atau dimamanfaatkan dalam mensinergikan peluang dalam peningkatan pencegahan dan melindungi korban tindak pidana perdagangan orang.
Kata Kunci : Kebijakan Non Penal, Pencegahan & Perlindungan Korban
ABSTRACT
The title of this thesis is Non Penal Policy in Prevention and Protection Victims of Human Trafficking (A case study in North Sumatera Province). The basis for choosing this title, namely: 1) the frequency of victim’s number increased in the last five years, 2) A variety of criminal law policy as a state’s commitment explicitly has set both the penal and non-penal approach, 3) One of the policies reference is to make the Law Number 21 of 2007 on Eradication of Trafficking in Persons as an umbrella act.
The main problems that become to study, namely: 1) How non-penal policies basic in the national and local regulations, especially North Sumatera, 2) How do efforts to strengthen the non penal policy in the prevention of Human Trafficking in North Sumatra, 3) What are the disadvantages and constraints in the implementation of non penal policy to prevent and protect victims of human trafficking.
Research methodologies which are used in this research are method of juridical normative and empirical juridical approach and analytical descriptive. Secondary data was collected through the study of literature and documents studies to analyze legal purposes, the values of justice, principles of the law, legal concepts and legal norms. While the field study aims to measure the effectiveness of non penal policy as a commitment that has been passed.
Based on the results of this study concluded that non penal policy in the national and local regulations, especially North Sumatra, the context of the prevention and protection of victims of trafficking is done by two approaches: 1) prior to the case, namely by strengthening prevention by each institution as a technical holders through the mechanism of inter-organizational system task force institution / SKPDs Government Ordinance No. 9 of 2008 on Procedures Mechanism Integrated Services For Witnesses and / or Victims of Crime of Trafficking in Persons and Presidential Regulation Number 69 of 2008 on the National Task Force on Crime Prevention and Trafficking in Persons (National Policy) and Governor Decree Number 54 of 2010 facilitate coordination and communication patterns between local institutions to the preparation of the work program set out in Governor Decree No. 53 of 2010 Governor on of North Sumatra Province Action Plan. 2) Victim protection efforts in the aftermath of the case through the physical and psychological recovery (post-traumatic) in the integrated services unit or DIC (Drop In Center) home safety (P2TP2A).
Weaknesses and Constraints of non penal policy implementation in efforts to prevent and protect victims of Trafficking in Persons (trafficking) in North Sumatra due to two factors namely internal (willingness institution in charge) who lack an understanding of the functions and responsibilities and external factors (policy or statute law etc.) are unable to function or be used in synergy opportunities in improving the prevention and protection of victims of Trafficking in Persons
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada ALLAH S.W.T atas rahmad dan hidayahnya memberikan kesehatan, kekuatan, kesabaran dan kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaiakan penulisan tesis yang berjudul : KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TRAFIKING) (STUDI KASUS PROVINSI SUMATERA UTARA).
Penulis menyadari bahwa penyelesaian tesis ini tidak akan terlaksana tanpa saran maupun petunjuk yang diberikan oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat pengajuan judul, seminar proposal, seminar hasil penelitian sampai pada sidang tertutup. Penulis dalam penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sangat berterimakasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa pada program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Runtung, SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara;
3. Prof. Suhaidi, SH,M.H, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga sebagai penguji yang telah memberikan bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Kelas Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Dr. Mahmul Siregar,SH.M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister
Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, terimakasih atas kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan Ilmu Hukum pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara;
5. Dr. M. Hamdan, SH.M.H, selaku Ketua Komisi pembimbing yang telah
6. Dr. Edy Ikhsan, SH.M.A, selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan rekomendasi terhadap pemilihan judul tesis hingga penulis yakin akan penguasaan terhadap penelitian dan juga senantiasa memberikan arahan, masukan, petunjuk, saran, pendapat dan nasehat serta dorongan sehingga penulisan tesis ini dapat selesai;
7. Dr. Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum selaku anggota Komisi Pembimbing yang
telah memberikan arahan dan perhatian serta kesempatannya setiap saat pada penulis dalam memberikan petunjuk untuk menyelesaikan tesis ini;
8. Dr. Marlina, SH.M.Hum selaku penguji yang telah memberikan arahan, saran,
masukan dan petunjuk guna penyempurnaan tesis ini;
9. Dr. Mirza, SH.M.Hum selaku penguji yang juga telah banyak memberikan
semangat, arahan, saran, masukan dan petunjuk sehingga penulis mampu melakukan penyempurnaan tesis ini;
10.Prof. Syafruddin Kalo, SH dan Dr. Hasim Purba, selaku Doses pada program
Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan rekomendasi hingga penulis dapat kuliah sampai menamatkan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara;
11.Para Bapak/Ibu Dosen yang telah bersusah payah memberikan khazanah ilmu
pengetahuan dan membuka cakrawala penulis, yang sangat bermanfaat dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang dan bermanfaat bagi penulis di dalam mengembangkan pelaksanaan tugas sehari-hari;
12.Terimakasih kepada Orang Tua Tercinta Ayahanda Alm. Jaga Sitompul dan
Ibunda Nadima Pasaribu yang telah melahirkan dan membesarkan dengan segala jerih payah dan pengorbanan yang tiada arti sehingga dapat mengasuh, mendidik hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, khusus kepada Ibunda terimakasih atas doa yang tiada putus, kasih sayangnya serta memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis, semoga Allah S.W.T selelu memberikan kesehatan selalu buat Ibunda tercinta;
13.Terikasih kepada Kakak kandung Tati Hartina Sitompul serta Suami atas
dorongan sipirit yang selama ini diberikan hingga mampu meringankan penulis dalam menyelesaiakan studi Program Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumater Utara;
15.Khusus buat semua ponakan-ponakan penulis, semoga dengan kemampuan penulis dalam menyelesaiakan studi program ini mampu memberikan contoh dan motivasi kepada kalian semua, untuk tetap semangat untuk berlomba dalam menimba ilmu kejenjang yang lebih tinggi nantinya;
16.Terimakasih juga buat semua Staf Biro Pemberdayaan Perempuan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, khususnya bagian Pemberdayaan Kwalitas Hidup Perempuan (kakanda Emmy Suryana Lubis, Fatima Laila, Kak Icha, Widia Susanti, Kak Melda, Kak Ratna, Goup P2TP2A) yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga memberikan dorongan kepada penulis untuk lebih terpacu dalam menyelesaikan studi ini tepat waktu;
17.Terimakasih juga buat teman-teman dan sahabat-sahabat ku di Pusaka
Indonesia (Fatwa Fadilah, Elisabeth J, Mitra Lubis, Khairul Amri, Irma Sari, Ami, dan Kristina P) yang setiap saat selalu bersedia disibuki penulis dalam memperkaya data dan informasi dalam penyelesain tulisan akhir ini hingga mampu memaksimalkan penyempurnaan penelitan penulis untuk menyelesaiakan studi program ini;
18.Terimakasih kepada seluruh narasumber yang telah banyak membantu
kelancaran penelitian ini yakni : Cut Diana (Dinas Kesehatan Provinsi), AKBP Juliana Situmorang, SH,CN (Kasubdit Renakta Poldasu), Kompol Riva (Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu), Prof. Bungaran Antonius Saragih (Guru Besar Unimed), Dwi Endah Purwanti (Balitbang Provsu) hingga akhirnya penulis dapat menyelesaiakan tesis ini;
19.Terimakasih penulis juga khususkan kepada sahabat dan mitra jaringan kerja Azmiati Zuliah yang juga penulis jadikan sebagai narasumber dalam kelengkapan data tesis ini, atas bantuan yang tulus dalam mencari beberapa rekomendasi disaat awal pendaftaran akhirnya penulis bisa menyelesaikan program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
20.Seluruh pegawai di lingkungan Program Magister Ilmu Hukum yang telah
membantu penulis khususnya buat Kak fitri, Kak Ganti, Bang Hendra, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, perhatian serta kesabarannya dalam pengurusan administrasi di kampus sehingga penulis dapat menamatkan perkuliahan di Magister Ilmu Hukum, Universitas Sumatera Utara.
membangun, akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu hukum.
Medan, Agustus 2014 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II KEBIJAKAN NON PENAL DALAM REGULASI SECARA NASIONAL DAN LOKAL KUSUSNYA SUMATERA UTARA TERKAIT PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG (TRAFIKING) ... 31
A. Kebijakan Kriminal Dalam Pencegahan dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang ... 31
1. Kebijakan Penal ... 31
2. Kebijakan Non Penal ... 36
B. Regulasi Nasional Pencegahan dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang (Trafiking) ... 41
1. UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers ... 45
2. UU No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban ... 49
3. UU No. 2 Tahun 2007 Tentang Kepolisian ... 56
4. UU No. 21 Tahun 2007 Tentang Tindak Pidana Pemberantasan Perdagangan Orang (Trafiking) ... 64
4.2. Pendekatan Non Penal Setelah Terjadinya Kasus ... 73 5. UU No. 14 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Protokol Palermo
untuk Mencegah, Menindak, dan Menghukum Perdagangan Orang, terutama Perempuan dan Anak-anak melengkapi Konvensi PBB menentang Tindak Pidana Transnasional
yang Terorganisir ... 79 6. PP No. 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme
Pelayanan Terpadu Bagi saksi dan/atau Korban Tindak
Pidana Perdagangan Orang ... 81 7. Pepres No. 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Nasional
Pencegahan & Penanganan Tindak Pidana Perdagangan
Orang ... 84
C. Kebijakan Non Penal dalam regulasi Lokal Khususnya Sumatera
Utara Terkait Pencegahan dan Perlindungan Korban
Perdagangan Orang (Trafiking) ... 89 1. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2004 Penghapusan
Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak ... 91 2. Pergubsu No. 24 Tahun 2005 Tentang RAP Penghapusan
Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak ... 92 3. Pergubsu No. 54 Tahun 2010 Tentang Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan
Orang Provsu ... ..………. 93 4. Pergubsu No. 53 Tahun 2010 tentang RAP Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 94 5. Pergubsu No. 20 Tahun 2012 tentang PSO Pelayanan
Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
Khususnya Perempuan dan Anak di Provsu ... 95
BAB III PENGUATAN KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA
PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
DI SUMATERA UTARA ... 96
A. Proses implementasi Kebijakan Non Penal dalam Konteks Lokal
(Sumatera Utara) ... 96 1. Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Sumatera Utara ... 100 2. Pembentukan P2TP2A Provinsi Sumatera Utara ... 104
B. Penguatan Kebijakan Non Penal dalam upaya pencegahan tindak
pidana perdagangan orang di Sumatera Utara ... 112
C. Perencanaan Program Institusi dari Keanggotaan Gugus Tugas
1. Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provsu ... 116
2. Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara ... 122
3. Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara ... 124
4. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ... 126
5. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara ... 130
6. Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut ... 132
7. Polda Sumut (Subdit Renakta Poldasu) ... 133
8. Pengadilan Negeri Medan Reg. No. 1554/Pid.B/2012/PN.Mdn ... 135
9. Organisasi Sosial (LSM) ... 136
BAB IV KELEMAHAN DAN KENDALA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN MELINDUNGI KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TRAFIKING) DI SUMATERA UTARA ... 139
A. Kelemahan ... 139
1. Perkembangan Masyarakat ... 141
2. Organisasi Sosial Kemasyarakatan ... 141
3. Sikap Aparatur Penegak Hukum dan Instansi Terkait ... 141
a. Tingkat Pemahaman Yang Berbeda ... 141
b. Pola Kordinasi Yang Lemah ... 142
c. Pola Monitoring dan Pengawasan ... 143
d. Pola Pergantian dan Strukturisasi Pimpinan ... 145
B. Kendala ... 146
1. Kebijakan atau UU ... 146
2. Budaya ... 147
C. Kendala dalam Implementasi Kebijakan Non Penal Sebagai Wujud Pencegahan dan Melindungi Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafiking) di Sumatera Utara ... 149
D. Kurangnya sinergitas dalam peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan melindungi korban tindak pidana perdagangan orang ... 151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 158
A. Kesimpulan ... 158
B. Saran ... 164
DAFTAR TABEL DAN SKEMA
No Judul Hal
Tabel. 1 Acuan Kebijakan Hukum Dalam Pencegahan dan Perlindungan
Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang ... 5
Tabel. 2 Rekapitulasi Data Korban Perdagangan Orang Dalam 5 Tahun
Terakhir ... 7
Skema. 1 Pemenuhan Unsur Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 2
ayat (1) UU No. 21 Tahun 2007... 10
Skema. 2 Rangkuman Kebijakan Kriminal UU No. 21 Tahun 2007
Dalam Upaya Pencegahan dan Perlindungan Korban
Perdagangan Orang ... 14
Skema. 3 Teori Pencegahan Peter Hoefnagels... 21
Skema. 4 Rangkuman Kebijakan Pencegahan dan Perlindungan Korban
Tindak Pidana Perdagangan Orang Dalam Pola Pendekatan
Non Penal di Sumatera Utara ... 40
Tabel. 3 Klasifikasi Daerah Yang Memiliki Kerentanan Permasalahan
Perdagangan Orang di Sumatera Utara ... 96
Skema. 5 Kerangka Pembentukan P2TP2A di Provinsi Sumatera Utara ... 110