• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pewarna dan Pemanis Buatan pada Saus Cabai Bakso Bakar dan ‘Saus Gejrot Tahu Dangdut’ yang Dijajakan di Kawasan USU Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pewarna dan Pemanis Buatan pada Saus Cabai Bakso Bakar dan ‘Saus Gejrot Tahu Dangdut’ yang Dijajakan di Kawasan USU Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

Saus cabai dan “saus gejrot” merupakan produk olahan pangan yang populer di kalangan mahasiswa USU (Universitas Sumatera Utara) karena saus ini digunakan pada jajanan favorit mahasiswa yaitu bakso bakar dan “tahu dangdut” (sejenis penganan dari tahu). Umumnya pada proses pembuatan saus ditambahkan zat pewarna dan zat pemanis buatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya produksi yang rendah.

Penelitian ini adalah survei deskriptif untuk mengetahui ada tidaknya zat pewarna buatan pada saus cabai bakso bakar dan zat pemanis buatan pada “saus gejrot tahu dangdut” yang dijajakan di kawasan USU Tahun 2015 dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah sebagian saus cabai dari 5 saus cabai yang digunakan pada bakso bakar dan sebagian “saus gejrot” dari 7 “saus gejrot” yang digunakan pada “tahu dangdut” di kawasan USU tahun 2015.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 saus cabai dan 7 “saus gejrot” yang diperiksa menggunakan zat pewarna buatan dan zat pemanis buatan yang diizinkan sesuai dengan PERMENKES RI No. 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Terdapat 4 saus cabai dari 5 saus cabai yang diperiksa menggunakan zat pewarna buatan dengan kadar yang melebihi batas maksimum yang digunakan yaitu 200 mg/kg. Keempat saus cabai tersebut ialah saus cabai Tradisional, Captain, Selera Kita dan Sasa. Hasil pemeriksaan dari 7 “saus gejrot”, semuanya mengandung zat pemanis buatan berupa siklamat dengan kadar yang masih di bawah batas maksimum penggunaan yaitu 3 g/kg. Kadar siklamat terendah terdapat pada “saus gejrot” yang dijual di Pajus yaitu 0,1328 g/kg dan kadar siklamat tertinggi terdapat pada “saus gejrot” yang dijual di Pintu 1 yaitu 0,2960 g/kg.

Disarankan kepada BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Kota Medan untuk lebih meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap penggunaan pewarna dan pemanis buatan pada produk saus serta perlunya dilakukan penyuluhan kepada produsen saus cabai dan “saus gejrot” tentang dampak penggunaan zat pewarna dan zat pemanis buatan sebagai bahan tambahan pangan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Kata kunci : Saus Cabai, “Saus Gejrot”, Pemanis Buatan, Siklamat, USU.

(2)

iv ABSTRACT

Chili sauce and “saus gejrot” (spattered sauce) is a food processing product which popular among the students of USU (University of Sumatera Utara) because it is used in the students’ favorite snacks, grilled bakso (meat ball)

and “tahu dangdut” (the name of a kind of tofu).Generally, the process of making

the sauce added dyes and artificial sweeteners to get the maximum results with low production costs .

The research was a descriptive survey in order to find out whether or not there was coloring matter in chili sauce of grilled bakso and artificial sweetener in “saus gejrot” of “tahu dangdut” sold at USU in 2015 by conducting laboratory test qualitatively and quantitatively. The unit of analysis in this study are some of the chili sauce from 5 chili sauce used on grilled meatballs and some " saus gejrot " from 7 " saus gejrot " used to " tahu dangdut " in the USU 2015 .

The result of the research showed that all samples got their license from the Department of Health through the PERMENKES RI No. 033/2012 on Food Additives. There are 4 of 5 portions the chili sauce were used artificial dyes with level that exceed the maximum limit used is 200 mg/kg. That is Tradisional chili sauce, Captain, Selera Kita and Sasa. The results of the examination 7 portions of

“saus gejrot”, all of them used artificial sweetener, cyclamate with levels still

below the maximum limit of use is 3 g/kg. Cyclamate levels are lowest for the

“saus gejrot” sold at Pajus is 0,1328 g/kg and the highest levels of cyclamate sold

at Pintu 1 is 0,2960 g/kg.

It is recommended that the management of BPOM (Food and Drug Monitoring Agency), Medan, increase monitoring and supervision on the use of coloring matter and artificial sweetener in sauce products. The Health Service of Medan and the Health Service of North Sumatera should provide counseling for

chili sauce and “saus gejrot” producers about impact the use of coloring matter

and artificial sweetener as food additives.

Keywords: Chili Sauce, “Saus Gejrot”, Artificial Sweetener, Cyclamate, USU

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk

(1) Peserta yang mengalami Kecelakaan Kerja dan dirawat pada fasilitas pelayanan kesehatan yang belum menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, karena di

Universitas Negeri

To the extent permitted by law, Phillip Futures, or persons associated with or connected to Phillip Futures, including but not limited to its officers,

Comment: This is the first time Governor Agus publicly speaks about the central bank’s rate preference for the year albeit the guidance has been rather clear given its

Sesuai dengan permasalahan di atas yang telah diuraikan, tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu : Untuk mengetahui hubungan panjang tungkai terhadap lari jarak pendek 100