• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk menambahkan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran yang sudah menantikan selama ini untuk mendapatkan pekerjaan, kenyataanya untuk saat ini perkembangan jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat rendah. Padahal, kewirausahaan itu diharapkan mampu menyerap tingkat jumlah pengangguran yang terus meningkat setiap tahunnya.Kewirausahaan bukanlah ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu sekejap, namun tak bisa disangkal bahwa kewirausahaan memiliki peran sangat penting bagi banyak pihak (Hendro, 2011:8).

(2)

merupakan kebutuhan yang paling menonjol, meskipun mereka tetap memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan berprestasi.

Banyak wirausahawan sukses yang pada mulanya, terutama pada masa kecilnya, adalah orang-orang yang memiliki sedikit uang serta pendidikan yang relatif tidak terlalu tinggi. Justru tantangan yang dihadapi sejak masa kecil inilah yang turut berkontribusi bagi terbentuknya jiwa kewirausahaan seseorang. Wirausahawanharus memiliki kemampuan pengambilan risiko yang tepat, pandai beradaptasi dengan perubahan dan membangun kekuatan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berani mengambil risiko dan pandai beradaptasi memiliki tingkat keberhasilan wirausaha yang tinggi. Maka dari itu untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha bagi para calon wirausahawan muda harus mempunyai minat untuk berwirausaha yang sungguh-sungguh.

Setiap orang memiliki tingkat minat berwirausaha yang berbeda-beda. Minat merupakan satu komponen dalam diri seseorang yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu, dan apabila pengetahuan yang dimiliki sudah memenuhi prasyarat dalam melakukan suatu tindakan maka akan lebih besar kemungkinan seseorang untuk mewujudkannya.

(3)

Secara garis besar, penelitian tentang minat kewirausahaan dilakukan dengan melihat 3 hal secara berbeda-beda, salah satunya karakteristik kepribadian. Indikator karakteristik kepribadian yang sering dihubungkan adalah pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan yang berpengaruh dalam mencapai kesuksesan seorang wirausaha (Setiono, 2002). Setiap manusia apapun tugas dan jabatannya akan selalu menjumpai kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan pekerjaanya, begitu juga dengan berwirausaha.

Kebanyakan orang mengurungkan niatnya menjadi wirausahawan, karena tidak siap menghadapi potensi hambatan dan risiko yang ada ketika memulai suatu usaha. Selain itu, sikap mental yang tertanam sejak kecil pada pemuda Indonesia juga dapat menjadi penghambat bagi terbentuknya kepribadian kewirausahaan pada saat masa pendidikan tingkat universitas. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dalam menjalankan budaya hidup sebagai pekerja untuk mencari aman atau menjamin jalan kehidupannya. Hal ini yang bertentangan dengan budaya kewirausahaan yang menganut nilai-nilai seperti pantang menyerah, berani mengambil risiko, dan pandai beradaptasi dengan perubahan situasi.

(4)

kebutuhan. Yang kedua bersifat dari luar yaitu segala sesuatu yang ada di luar manusia (faktor lingkungan).

Kepribadian seorang wirausaha yang kurang baik menyebabkan orang-orang yang berurusan atau bekerja dengannya merasa kurang nyaman. Hal ini karena seorang wirausahawan muda memiliki sifat achievement-oriented, tidak menyukai pekerjaan yang repetitif dan rutin, serta memiliki tingkat energi, ketekunan, dan imajinasi yang tinggi. Kombinasi ini, disertai dengan kesediaan untuk mengambil resiko yang terukur (calculated risk), memungkinkan mereka mentransformasikan apa yang pada mulanya terlihat sangat sederhana tidak terdefenisi dengan baik, menjadi sesuatu yang nyata. Namun kepribadian mereka yang tidak lazim mengakibatkan orang lain sering mengalami kesulitan bekerjasama dengan mereka.

Proses kewirausahaan menuntut kemauan untuk mengambil resiko dengan penuh perhitungan sehingga dapat mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan. Pada umumnya, wirausahawan menggunakan kecerdikannya untuk memanfaatkan sumberdaya yang terbatas. Gambaran ideal

seorang wirausahawan menurut Alma (2010:21) adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan siapapun.

(5)

kegagalan. Kurangnya pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi seorang wirausahawan baru.

Seorang wirausaha merencanakan suatu bisnis, satu atau paling banyak dua tahun maka seorang wirausahawan harus sukses sebelum dirinya kehabisan sumber daya. Terlepas dari pengetahuan khusus, seorang wirausaha juga harus memahami dasar area dan perdagangan bisnisnya dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing dan produksi.

Jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia di tahun 2014 sebanyak 495.143 mahasiswa dan pada tahun 2015 sebanyak 653.585 mahasiswa, dan terus meningkat. Hal tersebut membuat ketidakseimbangan pada tingkat jumlah lapangan perkerjaan yang tersedia setiap tahunnya dengan jumlah pencari kerja yang terus meningkat setiap tahunnya, ini terjadi akibat rendahnya minat mahasiswadi Indonesia untuk berwirausaha.

Maka dari itu menjadi tantangan serius bagi pihak pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah mindset para mahasiswa yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job seeker), ini merupakan tantangan bagi pihak perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil tenaga kerja yang berkualitas.

(6)

tersebut dapat diketahui dari materi perkuliahan yang disediakan oleh fakultas lebih mengarah kepada cara-cara mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah ada, walaupun mahasiswa sudah mengikuti mata perkuliahan memulai usaha baru namun belum mampu membentuk minat mahasiswa dalam berwirausaha.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana “Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat BerwirausahaMahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh antara Kepribadian Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU? b. Apakah terdapat pengaruh antara Pengetahuan Wirausaha terhadap Minat

Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sesuai dengan perumusan di atas adalah: a. Mengetahui dan Menganalisispengaruh Kepribadian Wirausaha

(7)

b. Mengetahui dan menganalisipengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan:

a. Peneliti, bagi peneliti diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemikiran yang positif dalam mengembangkan dan mengelola bisnis, pengetahuan penelitian dan pengaplikasian teori yang dapat memecahkan masalah khususnya mengenai minat berwirausaha.

b. Penelitian selanjutnya, dapat digunakan sebagai dasar referensi dalam perluasan pengetahuan, penambahan wawasan dan menumbuhkan sikap berwirausaha melalui pendidikan yang berkaitan dengan wirausaha.

Referensi

Dokumen terkait

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,PERIMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MAGELANG. Alamat :

RENCANA UMUM PENGADAAN RSUD TIDAR KOTA MAGEI-ANG Alamat : Jl, Tidar

Panitia Pengadaan Langsung

dibidang administrasi pembangunan, pengendalian dan Eavaluasi Pembangunan yang dilaksanakan serta pembinaan usaha jasa pembangunan dalam wilayah Provinsi

M eningkatkan sikap responsif Aparat pengawasan terhadap lingkungan yang berpengaruh termasuk peran serta masyarakat terhadap pengaw asan pelayanan publik dan

Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk material pesawat terbang sangat cocok hal ini dikarenakan pasir besi di Kulonprogo mengandung titanium sebagai bahan

Hubungan sebab-akibat menurut Kurniasih dan Sani (2014:39) adalah hal-hal yang mengemukakan sebab terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat. Pola

 Pengambilan/pengupasan pola mata entres dari atas ke bawah, karena yang dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tingkat keberhasilan adalah lekatan pola entres bagian