• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penurunan Sensitivitas Rasa Akibat Pemakaian Pasta Gigi yang Mengandung Sodium Lauryl Sulphate pada Lansia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penurunan Sensitivitas Rasa Akibat Pemakaian Pasta Gigi yang Mengandung Sodium Lauryl Sulphate pada Lansia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Manusia pada umumnya memiliki sekitar 10.000 taste buds. Secara fisiologis sensitivitas indera pengecap pada manusia akan mengalami penurunan. Penurunan sensitivitas ini terjadi bersamaan dengan penurunan vaskularisasi yang disebabkan secara umum oleh faktor usia. Biasanya penurunuan sensitivitas ini terjadi pada usia 50 tahun keatas. Hal yang sama dapat kita lihat pada penyepitan ruang pulpa yang dikarenakan oleh penurunan daya vaskularisasi dan pensarafan seiring bertambahnya usia.12

2.1 Lansia

Lansia merupakan kelompok orang yang berumur lebih dari 60 tahun yang secara fisiologis telah mengalami kemunduran baik dari segi biologis, ekonomi maupun sosial secara bertahap dan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Menjadi tua merupakan suatu fenomena alamiah sebagai akibat proses menua. Fenomena ini bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan yang wajar yang bersifat universal. Menjadi tua ditentukan secara genetik dan dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang.13

Pembagian usia lanjut secara epidemiologis, yaitu: 65-74 tahun, 75-84 tahun, dan >85 tahun. World Health Organization (WHO) membagi usia lanjut menjadi beberapa kelompok, yaitu: Usia lanjut (elderly) 60-75 tahun, Tua (old) >75-90 tahun, Sangat tua (very old) > 90 tahun.5

(2)

rentan terhadap penyakit dan cacat karena terjadinya perubahan organobiologik tubuh akibat proses degeneratif alamiah. Menurut fungsi faali serta parameter metabolisme seiring dengan meningkatnya usia akan mengganggu penggunaan zat gizi.5

Biasanya orang tua mengeluh tidak adanya rasa makanan. Keluhan ini dapat disebabkan karena karena dengan bertambahnya usia mempengaruhi kepekaan rasa akibat berkurangnya jumlah pengecap pada lidah, kehilangan unsur-unsur reseptor pengecap juga dapat mengurangi fungsional yang dapat mempengaruhi turunnya sensasi rasa, perubahan ini harus diingat orang tua mengenai berkurangnya kenikmatan pada saat makan.5

2.2 Lidah

Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan minum.4

Pada umumnya lidah memiliki beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan ke dalam faring ( pada waktu menelan ), pembersihan mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara. Lidah sebagai indera pengecap dan perasa berfungsi untuk merasakan rasa dari benda-benda yang masuk kedalam mulut. Lidah dapat merespon berbagai macam rasa seperti rasa asam, rasa manis, rasa pahit, rasa asin dan pedas.2

2.2.1 Anatomi Lidah

(3)

Lidah berwarna merah dan permukaannya tidak rata. Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan menekan makanan pada langit-langit dan gigi. Kemudian mendorongnya masuk ke faring.15

Lidah terbagi menjadi radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua (punggung lidah), dan apeks lingua (ujung lidah). Permukaan membran mukosa lingua bagian oral/atas bersifat kasar karena adanya papilla lingua (tempat reseptor pengecapan), yaitu :2,15

a. Papilla valata yang merupakan papilla besar dan memiliki permukaan yang datar terletak didepan sulcus terminalis.

b. Papilla folliata merupakan lipatan-lipatan kecil pada membran mukosa c. Papilla fungiform merupakan papilla yang bentuknya seperti jamur, terletak diantara papilla filiformis.taste bud ditemukan pada permukaan superior papilla ini.

Lidah merupakan bagian otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papilla yang merupakan akhiran-akhiran saarf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Jumlah papilla pada setiap orang belum tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papilla lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang mempunyai banyak papilla akan lebih peka terhadap rasa.4,2,9

(4)

Pada lansia, manifestasi yang sering terlihat adalah atrofi papil lidah dan terjadinya fisura-fisura. Sehubungan dengan ini maka terjadi perubahan persepsi terhadap pengecapan. Akibatnya orang tua sering mengeluh tentang kelainan yang dirasakan terhadap rasa. Dimensi lidah biasanya membesar dan akibat kehilangan sebagian besar gigi, lidah bersentuhan dengan pipi waktu mengunyah, menelan dan berbicara.7

2.2.2 Fisiologi Lidah

Seluruh rasa dapat dirasa oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa pahit dikecap pada dorsum lingua, rasa asam sepanjang tepi lidah, manis pada ujung lidah, dan asin pada dorsum di anterior. Keempat sensasi dapat diindrakan pada faring dan epiglotis. Tunas pengecapan secara histologis tidak berbeda dalam area berbeda, tetapi kehadiran perbedaan fisiologis telah diperlihatkan dengan merekam aktifitas listrik serabut saraf dari tunas pengecapan.16

a. Rasa Asam

Rasa asam disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan logaritma dan konsentrasi ion hidrogen yaitu makin asam suatu rasa semakin kuat sensasi yang dibentuk.16

b. Rasa Asin

Kualitas rasa berbeda-beda antara garam yang satu dengan garam yang lain. Garam membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa asin kation, yaitu rasa asin anion walaupun berperan lebih sedikit.16

c. Rasa Manis

(5)

d. Rasa Pahit

Substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi organik yaitu, substansi rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alkaloid meliputi banyak zat yangdigunakan dalam obat-obatan. Rasa pahit dengan intensitas tinggi biasanya membuat makanan tersebut dibuang karena di dalamnya terdapat tanaman beracun yang mengandung banayak toksin yang mematikan.Salah satunya yang dapat menimbulkan rasa sangat pahit adalah alkaloid.16

Gambar 2. Letak reseptor rasa pada lidah15

2.3 Mekanisme Pengecapan

Pengecapan adalah daya seseorang secara subjective untuk mengetahui cita rasa makanan/minuman.Pengecapan merupakan keadaan umun yang sangat berperan pada persepsi pengecapan makanan yang dideteksi oleh indera pengecap di dalam rongga mulut dan keberadaan elemen-elemen dalam makanan yang merangsang ujung-ujung saraf nyeri. Makna penting dari pengecapan terletak pada fakta yang memungkinkan manusia memilih makanan yang sesuai dengan keinginannya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan.12

(6)

papilla. Papilla valata yang lebih besar masing-masing mengandung sampai 100 papil pengecap, biasanya terletak di sisi papilla. Papilla filiformis yang kecil, berbentuk kerucut, dan menutupi dorsum lidah biasanya tidak mengandung papil pengecap. Seluruhnya terdapat 10.000 papil pengecap.4,17

Organ pengecapan bagian perifer disebut taste buds (caliculus gustatorious) yang meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30 milimeter dan panjang sekitar 1/16 milimeter. Ketika lahir, kita memiliki sekitar 10.000 taste buds, akan tetapi setelah usia 45 tahun jumlahnya malah berkurang. Taste buds merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sel reseptor. Sel-sel reseptor ini terus menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel disekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari.17,18

Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang ujung-ujung serabut pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossofaringeal (IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls dari ketiga syaraf tersebut menyatu di medulla oblongata untuk masuk ke nucleus traktus solitaries (Gambar 3). Axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dpaat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.16,18,19

(7)

Gambar 3. Proses impuls saraf dari lidah ke otak18

2.4 Sensitivitas Pada Lidah

Sensitivitas terhadap semua rasa terdistribusi pada keseluruhan lidah dan juga pada bagian mulut yang memiliki pengecap rasa (epiglotis, palatum lunak). Seperti yang kita ketahui rasa makanan dan minuman yang dikenal adalah manis, asam, asin, pahit, pedas, kelat dan sebagainya. Tetapi ada lagi rasa lezat, rasa teh, rasa coklat, rasa lemak, rasa sepat dan sebagainya.2,9,16

Sensitivitas pengecapan terhadap rasa memiliki ambang batas yang berbeda-beda pada setiap rasa.Ambang batas sensitivitas untuk rasa pahit termasuk yang paling rendah, karena sel kecap tersebut dapat mengenali rasa pahit pada konsentrasi yang paling rendah.Ambang batas yang terendah setelah rasa pahit yaitu rasa asam. Kemudian rasa manis dan asin memiliki ambang batas yang hampir sama namun lebih tinggi daripada rasa asam.16,18,19

Untuk mengetahui ambang sensitivitas pengecapan manusia bisa dilakukan uji sensitivitas pada indera pengecap. Adapun uji sensitivitas indera pengecap bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan kemogustometri dan elektrogustometri.19

(8)

dasarnya bersifat subjektif. Kemogustometri membutuhkan ketersedian tastants kimia yang berbeda di berbagai kosentrasi. Hal ini juga membutuhkan proses pembersihan mukosa mulut sebelum penerapan stimulus. Teknik pengukuran rasa dapat menentukan baik kualitas dan kuantitas rasa.19

Gambar 4. Elektrogustometri19

Kemogustometri contohnya adalah penggunaan strip filter, cotton buds direndam dalam stimulan yang berbeda dan dengan maengguanakan pipet tetes larutan diteteskan pada daerah tertentu lidah (Gambar 5). Sejumlah metode telah dikembangkan untuk menentukan metode yang memungkinkan untuk mendeteksi berbagai stimulant untuk dapat membantuk mendeteksi perubahan halus dalam pengecapan. Untuk mengatasi kelemahan kemogustometri dan untuk membuat pengukuran rasa mudah dan umum dalam pengaturan klinis, elektrogustometri muncul.19

(9)

2.5 Pasta Gigi

Menurut American Dental Association (ADA) pasta gigi adalah pasta, gel atau serbuk yang membantu menghilangkan plak. Plak merupakan bakteri yang terbentuk pada gigi dan gusi. Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi yang terdiri dari kalsium karbonat yang halus, dicampur dengan gliserin ditambah dengan ramuan untuk menghambat tumbuhnya kuman-kuman dan memberi rasa segar agar disukai pemakai. Biasanya digunakan dengan sikat gigi.20

Fungsi utama pasta gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan atau minuman, menjaga gigi sebersih mungkin, menjaga kesehatan gigi dan gusi, menghilangkan bau yang tidak sedap dalam rongga mulut, menyegarkan pernafasan, dan dapat mencegah kerusakan gigi yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam mulut, serta mencegah terjadinya karang gigi dan radang gusi.20,21

Selain tersedia dalam berbagai merek pasta gigi juga memiliki kandungan yang bermacam-macam,ada yang bisa memutihkan, memperkuat hingga membuat nafas segar. Pasta gigi juga tersedia dalam berbagai macam rasa, mulai dari rasa buah-buahan, hingga rasa mint yang menyegarkan. Terdapat pasta gigi untuk gusi berdarah, gigi yang sensitif hingga pasta gigi untuk perokok.20

Adapun syarat-syarat pasta gigi yang baik adalah :21

1. Mempunyai daya abrasif yang minimal tetapi mempunyai daya pembersih yang maksimal.

2. Dapat mengemulsikan kotoran-kotoran yang ada di dalam mulut.

3. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri yang ada di dalam mulut.

4. Tidak menimbulkan banyak busa. 5. Tidak bersifat toksik atau beracun .

(10)

2.5.1 Komposisi Dari Pasta Gigi

Hampir semua pasta gigi terdiri lebih dari satu unsur bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, air, detergen bahan pelembab, bahan perekat, bahan pemutih, bahan penambah rasa dan satu atau lebih bahan terapeutik.22

Bahan abrasif merupakan zat yang berfungsi menghilangkan pewarnaan ekstrinsik dari permukaan gigi serta memoles permukaan gigi. Bahan abrasive yang biasa digunakan adalah kalsium karbonat, dikalsium fosfat,siliokon oksida, alumunium oksida, dan polivinil klorida.22

Detergent atau foaming agent yang digunakan pada pasta gigi adalah sodium lauryl sulphate, sodium n-lauryl sarcosinate, dan sodium cocomonoglycride sulfonate. Sodium lauryl sulphate merupakan bahan pembersih yang paling sering digunakan . 23

Humectant atau pelembab adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban. Humectant yang sering digunakan adalah gliserin, propilenglikol, dan sorbitol. 23

Triclosan adalah anti mikroba yang dapat mengurangi plak dan mencegah gingivitis. Triclosan juga merupakan anti fungi, anti virus dan merupakan bahan anionic. 24

Bahan perekat dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan dalam solid dan liquid pada suatu pasta gigi.26

Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, rasa stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak.24

(11)

2.5.2 Jenis Pasta Gigi

Ada beberapa jenis pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini, semua jenis berbeda-beda tergantung manfaat dari masing-masing pasta gigi tersebut. Jenis-jenis pasta gigi berdasarkan fungsinya adalah :11,22

Pasta gigi yang beredar dipasaran umumnya mengandung fluor.Pasta gigi fluoride efektif dalam mencegah dan mengendalikan karies gigi. Fluor dapat menghambat demineralisasi enamel dan meningkatkan remineralisasi. Fluor sangat berperan penting terhadap peningkatan kesehatan gigi. 11,22

Banyak pasta gigi telah diformulasikan mengandung senyawa anti mikroba untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi.Salah satu senyawa tersebut adalah triclosan.Triclosan adalah suatu antimikroba anionic dengan spectrum luas terhadap kebanyakan bakteri yang membentuk plak. Anti mikroba ini terabsorbsi ke permukaan oral tetapi tidak menimbulkan stein. 11,22

Hipersensitifitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit, berupa rasa sakit yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang tersingkap dalam menerima stimulus yang berasal dari luar. Jenis bahan densitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium citrate dan Stronsium chloride. 11,22

Pasta gigi pemutih biasanya tidak mengandung pemutih.Sebaliknya pasta gigi tersebut mengandung partikel abrasif atau bahan kimia yang efektif mengikat dan menggosok noda gigi dan membantu mengeluarkan noda dari permukaan gigi. Pasta gigi untuk pemutih meliputi enzim, peroksida, surfaktan, sitrat, pirofosfat dan hexametaphosphate. 11,22

2.6 Efek Sodium Lauryl Sulphate Terhadap Rongga Mulut

(12)

Secara umum fungsi SLS sebenarnya adalah untuk menurunkan tegangan permukaan larutan sehingga dapat melarutkan minyak serta membentuk mikro emulsi menyebabkan busa terbentuk. Hampir 99 % jenis pasta gigi yang menggunakan SLS sebagai salah satu bahan kandungan untuk membentuk busa.25

Menurut Bante (1994) menyebutkan penggunaan SLS sebagai detergen pada pasta gigi dapat menyebabkan efek samping yang merugikan bagi jaringan lunak dalam rongga mulut. Penelitian ini menguji 6 pasta gigi dengan jenis dan konsentrasi detergen berbeda-beda, serta pada 1 pasta gigi yang tidak mengandung detergen.26

SLS yang digunakan melebihi batas yang dianjurkan dapat menyebabkan iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida suatu molekul protein sehingga merubah struktur protein. Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai protein saliva berubah sehingga kelarutan saliva berkurang.6,25

Penurunan sensitivitas rasa manis terjadi akibat denaturasi rantai polipeptida pada protein transmembran pada taste buds dan penurunan tegangan permukaan saliva sehingga kelarutan saliva berkurang dan mengganggu sensitivitas rasa manispada lidah. Denaturasi dapat dipengaruhi oleh faktor panas, pH, bahan kimia dan mekanis. Ikatan-ikatan yang dipengaruhi oleh denaturasi protein antara lain ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik, ikatan ionik antara ion positif dan ion negatif, serta ikatan intramolekuler.SLS menyebabkan tegangan permukaan saliva berkurang sehingga menurunkan kelarutan saliva mengakibatkan mukosa rongga mulut bertambah kering dan rasa tajam pada lidah.9,6

2.7 Frekuensi Berkumur Setelah Menyikat Gigi

Berkumur setelah menyikat gigi berperan cukup penting dalam menjaga gigi tetap sehat. Berkumur adalah suatu upaya untuk menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Berkumur juga dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur memerlukan air (H2O) yang memiliki deskripsi

(13)

Disarankan agar setelah menyikat gigi, jangan terlalu banyak berkumur. Berkumur mempengaruhi proses remineralisasi atau penambahan mineral pada gigi yang didapat dari pasta gigi. Semakin banyak berkumur, semakin banyak jumlah mineral dari pasta gigi yang hilang.7,10

Tambahan mineral pada pasta gigi umumnya dalam bentuk fluoride. Tujuannya adalah untuk mengembalikan mineral di gigi yang hilang akibat asam yang berasal dari plak bakteri dan gula. Dengan kata lain, sikat gigi merupakan kegiatan yang penting dalam terjadinya proses ini. Gigi akan menyerap fluoride dari pasta gigi. Namun, dengan berkumur yang banyak, mineral ini akan banyak terbuang.7,10

Pasta gigi yang mengandung fluoride juga penting dalam menghilangkan plak yang mengandung bakteri di gigi, serta mencegah gangguan gigi sensitif yang diakibatkan oleh penipisan enamel gigi. Meskipun banyak manfaat yang didapat dari fluoride, tetapi penggunaannya secara berlebihan juga memiliki risiko. Penggunaan fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis pada enamel gigi, bahkan membahayakan organ dalam tubuh lainnya.7,10

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecapan

Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas pengecapan diantaranya: 1.Usia

Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa. Penurunan sensitivitas indra pengecapan merupakan masalah fisiologis yang terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan karena terjadinya kemunduran dalam hal fisik maupun biologis dimana pada proses menua terjadi penurunan jumlah papila sirkumvalata seiring bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi pada taste buds.27,28

2. Saliva

(14)

saliva mayor yang meliputi kelenjar parotid, submandibular, dan sublingual, sedangkan sisa 7% lainnya disekresikan oleh kelenjar minor yang terdiri dari kelenjar labial, palatinal, glossopalatinal, dan lingual.27,29

Gambar 6.Kelenjar saliva21

Beberapa fungsi saliva adalah :

Aliran saliva yang terbentuk didalam acini bersifat isotonic, saliva mengalir melalui duktus dan mengalami perubahan menjadi hipotonik. Kandungan hipotonik saliva terdiri dari gukosa, sodium, klorida, urea, dan memeiliki kapasitas untuk memeberikan kelarutan substansi yang memungkinkan gustatatory buds merasakan aroma yang berbeda. Pada saliva terdapat kapasitas buffer yang merupakan suatu substansi yang dapat membantu untuk mempertahankan agar pH tetap netral. Buffer dapat mentralisasi asam dan basa. Saliva memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan buffer pada rongga mulut.29

(15)

Lidah memerlukan saliva sebagai pelumas selama berbicara, tanpa adanya saliva maka bicara akan menjadi lebih sulit. Penurunan aliran saliva akan menghasilkan adanya suatu sensasi halus yang dapat meningkatkan intake cairan tubuh.29

3. Suhu Makanan

Suhu makan yang kurang dari 20o

C

maupun yang lebih dari 30o C dapat mempengaruhi sensitivitas taste buds pada indra pengecapan. Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada taste buds, namum keadaan ini akan cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan segera diperbaiki. Suhu yang terlalu dingin juga dapat membius lidah sehingga sensitivitas lidah akan berkurang.28

4. Penyakit

Berbagai jenis penyakit, terutama penyakit kronis memerlukan perawatan dan terapi yang terkadang memakan waktu lama. Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamin dapat menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis, anestesia seperti lidocaine dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa manis, begitu juga penggunaan insulin (untuk penderita diabetes) yang berkepanjangan.28

Xerostomia merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi oleh karena obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, seperti ginjal maupun pada pasien yang menerima radiasi kepala dan leher. Xerostomia merupakan keadaan dimana mulut kering akibat produksi kelenjar saliva yang berkurang yang dapat diakibatkan oleh ganguan / penyakit pada pusat saliva atau pada syaraf pembawa rangsang saliva. Suatu zat hanya dapat dinikmati rasanya jika larut dalam saliva. Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami kesulitan dalam menerima rangsangan rasa.28

(16)

rasa.28

Oral higiene merupakan faktor merupakan faktor yang juga mempengaruhi sensitivitas indra pengecapan. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan penumpukan plak sisa makan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi interpretasi rasa. Di samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat berkembangnya bakteridan flora yang merugikan di rongga mulut.5

Pada umumnya indra pengecapan dianggap kurang penting dibandingkan dengan indra lainnya, karena penurunan fungsi atau gangguan pengecapan jarang berakibat fatal.21 Gangguan indera pengecapan dapat diakibatkan oleh suatu keadaan dimana akses tastant tergantung pada sel reseptor taste bud (transport loss), Rusaknya sel reseptor (sensory loss), atau rusaknya nervus afferent dan jalur pusat rangsangan (neural loss).29 Suatu kondisi dimana indra pengecapan sama sekali tidak dapat mendeteksi rasa tersebut dengan augeusia, jika fungsi indra pengecapan salah mendeteksi rasa atau terganggu disebut dysguesia.4,5

2.9 Landasan Teori

Lansia merupakan kelompok orang yang secara fisiologis mengalami kemunduran dari segi biologis. Hal ini terjadi karena adanya proses menua yang terjadi akibat berkurangnya jumlah sel-sel dan jaringan, dan berkurangnya kualitas. Proses menua dapat menimbulkan keluhan atau kelainan, baik pada jaringan keras ataupun jaringan lunak rongga mulut, termasuk berkurangnya pengecapan pada lidah yang mengakibatkan berkurangnya sensasi rasa.13

Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu menelan, mendorong makanan kedalam pharyng (pada waktu menelan), pembersih mulut, dan memainkan peranan yang penting sebagai alat bantu dalam berbicara.2

(17)

umami.16,17,18

Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan bersama sikat gigi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi, salah satu bahan yang terkandung dalam pasta gigi adalah Sodium Lauryl Sulphate (SLS) adalah suatu bahan kimia yang digunakan sebagai detergen pada sabun cuci mobil, pembersih lantai, shampo, sabun mandi dan juga pasta gigi. Bahan ini menghasilkan busa selama penyikatan gigi, yang berfungsi untuk melonggarkan perlekatan makanan dan plak pada email gigi, serta membantu pasta gigi sampai ke sela-sela gigi.20,21

SLS yang digunakan melebihi batas yang dianjurkan dapat menyebabkan iritasi epidermis dan denaturasi rantai polipeptida suatu molekul protein sehingga merubah struktur protein. Apabila SLS dipakai dalam rongga mulut, struktur rantai protein saliva berubah sehingga kelarutan saliva berkurang yang mengakibatkan mukosa rongga mulut bertambah kering dan rasa tajam pada lidah.25,20

Saliva memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia fisik dari enamel gigi dengan cara mengatur protein remineralisasi dan demineralisasi. Pada lansia biasanya terjadi xerostomia dimana produksi saliva berkurang. Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami kesulitan dalam menerima rangsangan rasa.29

(18)

2.10 Kerangka Teori

Lidah

Taste bud/taste pore

Impuls

Nervus facial pada 2/3 anterior lidah, nervus glossofaryngeal pada

1/3 posterior lidah, nervus vagus pada pharynx dan epiglotis

(19)

2.11 Kerangka Konsep

Pengguna pasta

gigi yang mengandung SLS

Lansia (60-80 tahun)

Dewasa muda (17-23 tahun)

Perbedaan sensitivitas rasa setelah 0 menit, 10

menit, dan 30 menit setelah menyikat gigi

Penurunan sensitivitas indera pengecap rasa

manis

Denaturasi protein pada taste buds dan penurunan tegangan permukaan saliva

Pemeriksaan sensitivitas indera

pengecap

• Papilla lidah menurun

Gambar

Gambar 1. Bagian-bagian pada lidah2
Gambar 2. Letak reseptor rasa pada lidah15
Gambar 3. Proses impuls saraf dari lidah ke otak18
Gambar 4. Elektrogustometri19
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

– Kepadatan Informasi menggambarkan berapa banyak informasi yang dapat disimpan dalam digital media, biasanya dalam satuan GB/in 2. Density and

The Data of Students’ Score in Teaching learning vocabulary that was Taught by Using direct method, Study and Activate Procedure. In collecting the data of students‟ score in

Adanya forum anak, ketersediaan pusat-pusat informasi layak anak, ketersediaan fasilitas kreatif dan rekreatif pada anak, ketersediaan kotak saran kelas dan sekolah,

Hasil penelitian menunjukkan Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Di

Status jurnal tersebut termasuk kategori *: A: Jurnal Internasional terindeks Scopus B: Jurnal Internasional tidak terindeks Scopus C: Jurnal Nasional terakreditasi.. D:

Hasil penelitian menunjukkan Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Di