• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB KESEHATAN DRAFT LKPJ 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUSAN WAJIB KESEHATAN DRAFT LKPJ 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

h a l | 8 0

4.1.2 URUSAN WAJIB KESEHATAN

4.1.2.1 KONDISI UMUM

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta bermanfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menjamin bahwa kesehatan adalah hak setiap warga negara, setiap warga negara berhak atas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.

Pembangunan Kesehatan Kota Semarang telah memperhatikan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 dalam tahapan ke–2 (2010–2014)yaitu kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah.

Disamping itu Pemerintah Kota Semarang juga memprioritaskan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat baik dari segi dana,jarak ke lokasi pemberi pelayanan maupun kualitas pelayanan yang diberikan.

4.1.2.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Pada tahun 2014 program-program yang dilaksanakan pada urusan Kesehatan adalah sebagai berikut :

Program - program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

(2)

h a l | 8 1

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk :

a. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sesuai dengan kebutuhan medis

b. meningkatkan keamanan dan kemanfaatan penggunaan obat c. mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan NAPZA 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini diarahkan untuk :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan : pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat : memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program ini diarahkan untuk memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat;

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita.;

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini diarahkan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal; 6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Program ini diarahkan untuk :

(3)

h a l | 8 2

b. Mencegah penyebaran penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan 7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program ini diarahkan untuk :

a. Meningkatkan fungsi perencanaan, penilaian serta pengawasan , pengendalian kegiatan pembangunan kesehatan

b. Meningkatkan pelayanan data/informasi untuk manajemen dan masyarakat yang akurat, lengkap dan tepat waktu

c. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan profesionalisme SDM kesehatan dalam pelaksanaan tugas kedinasan

8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu

Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyediaan sarana prasarana pelayanan kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu dalam rangka upaya meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.

9. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

Program ini diarahkan untukmengoptimalkan operasional kegiatan dan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit;

10. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan bayi, balita, anak usia sekolah dan remaja

11. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan usia lanjut 12. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Program ini diarahkan untuk menjaga mutu makanan yang dikonsumsi masyarakat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

13. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan dan anak

14. Program Informasi Kesehatan

(4)

h a l | 8 3

15. Program Peningkatan Pelayanan Pelayanan RS BLU

Program ini diarahkan untukmengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan Rumah Sakit

4.1.2.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.2.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatanpada urusan kesehatan Kota Semarang tahun2014 sebesar Rp 261.139.493.000,- dengan realisasi anggaran Rp 237.477.505.426,-(90,94%) terdiri dari program penunjang dan pelaksanaan dengan perincian sebagai berikut :

Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Kesehatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Belanja jasa penunjang administrasi perkantoran

52.000.000 48.749.000 93,75

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

267.600.000 240.772078 89,97

3 Penyediaan jasa administrasi keuangan

191.740.000 191.445860 99,85

4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 225.825.000 225.268.700 99,75 5 Penyediaan alat tulis kantor 78.000.000 77.683.000 99,59 6 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

75.000.000 73.259.950 97,68

7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

75.000.000 68.697.860 91,60

8 Penyediaan bacaan dan peraturan perundang-undangan

6.000.000 3.719.500 78,66

9 Penyediaan makanan dan minuman 105.000.000 104.633.100 99,65 10 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

430.000.000 235.058.001 54,66

11 Penyelesaian pengelolaan administrasi kepegawaian

86.035.000 82.547.500 95,95

JUMLAH SKPD 1.592.200.000 1.351.834.549 84,97

SKPD : Rumah Sakit Umum Daerah

1 Belanja jasa penunjang administrasi perkantoran

72.000.000 39.498.000 54,86

2 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

3.000.000.000 2.954.362.600 98,48

JUMLAH SKPD 3.072.000.000 2.993.860.600 76,67

JUMLAH PROGRAM 4.664.200.000 4.345.695.149 93,17

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(5)

h a l | 8 4

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

570.950.000 547.424.000 95,88

2 Pengadaan peralatan gedung kantor 407.118.100 379.729.500 93,27 3 Pengadaan mebeleur 20.000.000 19.300.000 96,50 4 Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

87.165.000 86.576.200 99,32

5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

691.708.000 552.979.538 80,26

6 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

15.000.000 12.804.000 85,36

7 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

72.000.000 71.920.000 99,89

8 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

5.000.000 4.900.000 98,00

JUMLAH SKPD 1.868.941.100 1.675.633.238 89,77

SKPD : Rumah Sakit Umum Daerah

1 Pengadaan kendaraan dinas / operasional

1.920.000.000 1.859.452.650 98,95

JUMLAH SKPD 1.920.000.000 1.859.452.650 98,95

JUMLAH PROGRAM 3.788.941.100 3.535.085.888 93,30

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pendidikan dan pelatihan formal 5.000.000 5.000.000 100 2 Kegiatan rapat, koordinasi, bintek

& penyuluh pegawai puskesmas

208.070.000 174.409.500 83,82

3 Supervisi Terpadu Kinerja Puskesmas

64.293.000 60.610.000 94,27

4 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan

76.800.000 71.800.000 93,49

JUMLAH PROGRAM 354.163.000 311.819.500 88,04

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihktisar realisasi kinerja SKPD

45.840.000 45.828.000 100

2 Penyusunan laporan keuangan semesteran

9.800.000 9.767.000 99,66

3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

8.200.000 8.128.000 99,61

4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

8.710.000

8.585.000 98,56

5 Penyusunan pelaporan target pendapatan

7.000.000

6.946.000 99,23

6 Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD

101.442.500 88.118.150 86,87

(6)

h a l | 8 5

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) 8 Penyusunan Renstra SKPD 64.453.600 57.549.475 89,29 9 Penyusunan LKPJ SKPD 10.487.500 9.602.025 91,56 10 Penyusunan Renja SKPD 29.570.000 23.745.500 81 11 Evaluasi Standar Pelayanan

Publik

35.068.400 26.969.925 76,91

JUMLAH PROGRAM 333.292.000 296.210.700 88,87

Anggaran Program Pelaksana UrusanKesehatan

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengadaan Obat dan Perbekalan

kesehatan

5.851.875.800 5.673.173.320 96.95

2 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

12.836.000 12.836.000 100

3 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

6.469.000 6.469.000 100

4 Pengadaan alat laboratorium / kesehatan

336.000.000 253.868.440 75,56

5 Pengawasan terhadap penggunaan obat dan bahan berbahaya

8.415.000 8.415.000 100

JUMLAH PROGRAM 6.215.595.800 5.954.761.760 95,80

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk

Miskin di Pusk dan Jejaringnya/RS dan Pemberi Pelayanan

35.707.600.000 34.283.932.166 96,01

2 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

35.811.500 30.529.000 85,25

3 Revitalisasi sistem kesehatan 509.109.500 504.957.750 99,18 4 Peningkatan Pelayanan dan

Penanggulangan Masalah Kesehatan

326.725.300 304.513.700 93,20

5 Kegiatan Puskesmas Poncol 310.780.300 273.472.325 88,00 6 Kegiatan Puskesmas Miroto 200.203.500 172.220.645 86.02 7 Kegiatan Puskesmas Bandarharjo 389.176.000 232.900.164 59,84 8 Kegiatan Puskesmas Bululor 254.512.050 213.801.078 84,00 9 Kegiatan Puskesmas Halmahera 622.436.280 515.935.346 82,89 10 Kegiatan Puskesmas Bugangan 295.362.400 224.967.487 76,17 11 Kegiatan Puskesmas Karangdoro 468.826.154 398.516.185 85,00 12 Kegiatan Puskesmas Pandanaran 369.698.600 345.002.711 93,32 13 Kegiatan Puskesmas Lamper

Tengah

228.804.760 185.409.091 81,03

14 Kegiatan Puskesmas Karangayu 257.856.000 227.127.209 88,08 15 Kegiatan Puskesmas Lebdosari 382.367.200 326.328.140 85,34 16 Kegiatan Puskesmas Manyaran 285.692.435 268.892.476 94,12 17 Kegiatan Puskesmas Krobokan 191.094.600 167.629.455 87,72 18 Kegiatan Puskesmas Ngemplak

Simongan

264.278.381 222.447.874 84,17

(7)

h a l | 8 6

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

20 Kegiatan Puskesmas Candilama 292.446.900 231.298.197 79.09 21 Kegiatan Puskesmas Kagok 226.135.500 186.416.730 82,44 22 Kegiatan Puskesmas Pegandan 289.840.400 254.887.814 87,94 23 Kegiatan Puskesmas Genuk 459.009.400 357.653.223 77,92 24 Kegiatan Puskesmas Bangetayu 704.732.082 562.472.613 79,81 25 Kegiatan Puskesmas Tlogosari

Wetan

481.565.100 421.461.075 87,52

26 Kegiatan Puskesmas Tlogosari Kulon

597.356.300 470.746.297 78,80

27 Kegiatan Puskesmas Kedungmundu 642.376.800 558.700.091 86,97 28 Kegiatan Puskesmas Rowosari 280.778.950 227.522.633 81,03 29 Kegiatan Puskesmas Ngesrep 472.033.573 404.385.838 85,67 30 Kegiatan Puskesmas Padangsari 266.298.450 225.229.887 84,58 31 Kegiatan Puskesmas Srondol 308.947.486 242.897.094 78,62 32 Kegiatan Puskesmas Pudak Payung 242.327.000 213.390.199 88,02 33 Kegiatan Puskesmas Gunungpati 425.586.965 328.784.057 77,25 34 Kegiatan Puskesmas Mijen 635.331.663 498.030.465 78,39 35 Kegiatan Puskesmas Karangmalang 311.522.900 273.539.937 87,81 36 Kegiatan Puskesmas Tambakaji 314.613.500 292.788.142 93.06 37 Kegiatan Puskesmas Purwoyoso 296.749.400 233.993.744 78,85 38 Kegiatan Puskesmas Ngaliyan 464.052.910 403.636.884 86,98 39 Kegiatan Puskesmas Mangkang 398.808.401 360.911.659 90,50 40 Kegiatan Puskesmas Karanganyar 207.324.200 171.192.580 82,57 41 Kegiatan Puskesmas Sekaran 236.379.900 216.600.327 91,63 42 Desiminasi Informasi Dan

Sosialisasi Kesehatan

25.386.500 25.329.125 99,77

43 Kegiatan laboratorium Kesehatan 250.000.000 202.546.280 81,02 44 Kegiatan Instalasi Farmasi 450.000.000 435.387.704 96,75 45 Penyediaan Dana Kegiatan

Pelayanan JKN Pusk. Poncol

350.000.000 236.944.260 67,70

46 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Pusk. Miroto

300.963.600 228.561.500 75,94

47 Penyediaan Dana Keg. Pelay. JKN Pusk. Bandarharjo

762.602.400 530.833.829 69,61

48 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bululor

466.838.000 365.474.853 78,29

49 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Halmahera

497.133.000 401.992.127 80,86

50 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bugangan

223.416.700 188.349.000 84,30

51 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangdoro

288.246.000 257.003.765 89,16

52 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pandanaran

665.000.000 443.488.109 66,69

53 Penyediaan Dana Kegiatan

Pelayanan JKN Puskesmas Lamper Tengah

225.680.000 159.687.179 70,76

54 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangayu

326.450.000 247.202.550 75,72

55 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Lebdosari

304.907.197 240.898.485 79,01

56 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Manyaran

(8)

h a l | 8 7

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

57 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Krobokan

169.008.000 144.257.893 85,35

58 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Ngemplak Simongan

210.000.000 160.102.199 76,24

59 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Gayamsari

637.000.000 434.154.000 68,16

60 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Candilama

405.216.000 257.525.384 63,55

61 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Kagok

327.000.000 230.902.650 70,61

62 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pegandan

421.806.000 270.059.623 64,02

63 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Genuk

504.000.000 403.745.845 80,11

64 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bangetayu

373.443.000 283.199.500 75,83

65 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tlogosari Wetan

582.050.000 386.278.262 66,37

66 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tlogosari Kulon

524.999.600 359.931.879 68,56

67 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Kedungmundu

1.047.344.000 739.345.500 70,59

68 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Rowosari

301.000.000 256.368.855 85,17

69 Penyediaan Dana Kegiatan

Pelayanan JKN Puskesmas Ngesrep

322.644.000 213.402.900 66,14

70 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Padangsari

371.578.700 266.797.904 71,80

71 Penyediaan Dana Kegiatan

Pelayanan JKN Puskesmas Srondol

333.186.000 229.525.854 68,89

72 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pudakpayung

157.325.000 139.161.085 88,45

73 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Gunungpati

623.028.000 454.779.727 73,00

74 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Mijen

505.600.000 303.873.350 60,10

75 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangmalang

175.355.600 118.200.000 67,41

76 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tambakaji

337.094.000 235.512.350 69,87

77 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Purwoyoso

282.200.000 174.704.300 61,91

78 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Ngaliyan

(9)

h a l | 8 8

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

79 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Mangkang

152.268.000 103.852.000 68,20

80 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas KarangAnyar

73.852.800 63.006.108 85,31

81 Penyediaan Dana Kegiatan

Pelayanan JKN Puskesmas Sekaran

261.283.540 208.086.244 79,69

JUMLAH PROGRAM 64.738.633.977 57.049.965.683 88,12

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

444.000.000 438.591.000 98,78

2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat

224.614.500 223.264.500 99,40

3 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan

11.047.000 11.047.000 100,00

4 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

272.936.600 264.896.600 97,05

5 Perdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan dan Kemitraan

505.858.500 469.810.500 92,87

JUMLAH PROGRAM 1.458.456.600 1.407.609.600 96,51

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi

38.720.000 38.343.500 99,03

2 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin

270.640.000 263.378.150 97,32

3 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemi Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium

56.990.000 56.216.500 98,64

4 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

9.750.000 9.690.000 99,38

JUMLAH PROGRAM 376.100.000 367.628.150 97,75

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan 1 Penyuluhan menciptakan

lingkungan sehat

452.250.000 404.968.500 89,55

2 Pengendalian Vektor Lalat 13.000.000 13.000.000 100 3 Pengawasan Kualitas Air 9.225.000 9.225.000 100 4 Penyehatan Lingkungan 227.479.000 226.367.350 99,51

(10)

h a l | 8 9

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

713.190.600 698.218.950 97,90

2 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik

2.084.119.000 1.914.403.165 91,86

3 Peningkatan Imunisasi 209.089.000 206.059.600 98,55 4 Operasional Komisi

Penanggulangan AIDS Kota Semarang

95.000.000 93.220.625 97,94

5 P2PTM 24.302.400 23.802.400 98,13

6 Penanggulangan KLB Bidang Kesehatan

70.000.000 61.431.325 87,76

JUMLAH PROGRAM 3.195.701.000 2.997.136.065 93,79

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Penyusunan Standar Kesehatan 310.077.800 257.342.875 82,99 2 Evaluasi dan Pengembangan

Standar pelayanan kesehatan

260.456.500 240.756.000 92,44

3 Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan

18.860.000 11.696.725 62,02

4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 550.242.500 520.007.825 94,51 JUMLAH PROGRAM 1.139.636.800 1.029.803.425 90,36

8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Puskesmas

6.258.125.723 6.020.237.988 96,20

2 Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas

825.000.000 249.648.000 30,26

3 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu

1.800.000.000 1.501.364.150 83,41

4 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas

5.650.000.000 4.699.531.325 83,18

5 Pengadaan alat kesehatan utk sarana dan peralatan Puskesmas

5.000.000.000 4.741.933.000 94,84

6 Pendampingan kegiatan dana bantuan keuangan Provinsi

50.000.000 37.379.225 74,76

JUMLAH PROGRAM 19.583.125.723 17.250.093.688 88,09

9. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

(11)

h a l | 9 0

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelatihan dan Pendidikan

Perawatan Anak Balita

153.994.000 144.855.500 94,07

2 Penyuluhan Reproduksi Remaja 7.500.000 7.500.000 100 3 Pelatihan Petugas Pelayanan

Remaja di Puskesmas

20.299.000 20.039.500 98,72

4 Usaha Kesehatan Institusi 55.280.000 51.526.750 93,21 JUMLAH PROGRAM 237.073.000 223.921.750 94,45

10. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan

20.000.000 18.000.000 90,00

2 Pendidikan dan Pelatihan Pertawatan Kesehatan

45.000.000 44.803.950 99,56

JUMLAH PROGRAM 65.000.000 62.803.950 96,62

11. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Industri

59.883.000 59.881.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 59.883.000 59.881.000 1100,00

12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % )

SKPD : Dinas Kesehatan

1 Pelatihan Teknis Kesehatan Ibu 88.642.000 87.408.000 98,61 2 Pelayanan Kesehatan Ibu / KB 15.840.000 15.762.500 99,51 3 Pembinaan Program Kesehatan

Ibu / KB

306.618.000 299.323.875 97,62

JUMLAH PROGRAM 411.100.000 402.494.375 97,91

13. Program Informasi Kesehatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : Dinas Kesehatan

1 Manajemen Informasi Kesehatan 319.750.000 311.829.500 97,52

(12)

h a l | 9 1

14. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana RS/Jiwa/ Paru-paru/mata Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : RSUD

1 Pengembangan ruang terapi 10.000.000.000 9.478.013.602 94,78 2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah

sakit

13.266.860.000 12.584.091.600 94,85

3 Pengadaan mebeluer rumah sakit 1.970.000.000 1.742.611.525 88,46 4 Pengadaan perlengkapan rumah

tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu)

2.883.440.400 2.593.953.700 89,96

5 Dana bagi hasil cukai tembau (dbhct) penyediaan fasilitas kesehatan bagi penderita akibat rokok

6.850.000.000 1.829.780.693 26,71

6 Dana bantuan pemerintah pusat untuk pengadaan peralatan rujukan (dak)

350.338.000 317.777.800 90,71

7 Pengadaan linen rumah sakit 350.000.000 331.340.500 94,67 8 Pengembangan Gedung Gizi Rumah

Sakit

3.000.000.000 2.981.120.400 99,37

9 Pengadaan incenerator rumah sakit 1.800.000.000 1.676.601.186 93,14 10 Pengadaan lift gedung rawat inap

rumah sakit

2.000.000.000 1.976.465.262 98,82

11 Pengadaan mesin loundry rumah sakit

925.000.000 736.626.000 79,64

12 Pengadaan alat kesehatan pelayanan penyakit akibat dampak asap rokok (pajak rokok)

8.750.000.000 7.506.488.500 85,79

13 Pengadaan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medik Rumah Sakit

10.021.330.000 9.739.257.700 97,19

JUMLAH PROGRAM 62.166.968.400 53.494.128.468 86,05

15. Program Peningkatan Pelayanan BLU

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(RP)

REALISASI (RP)

PERSENTASE ( % ) SKPD : RSUD

1 Peningkatan pelayanan RS BLU 91.329.918.600 87.723.075.925 96,05

JUMLAH PROGRAM 91.329.918.600 87.723.075.925 96,05

4.1.2.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Pemerintah Kota Semarangselalu berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Semarangmelalui berbagai program dan kegiatan baik yang bersifat promotif,preventif maupun kuratif seperti melalui pendidikan kesehatan,imunisasi,pemberantasan penyakit menular, penyediaan air bersih dan sanitasi,dan pelayanan kesehatan.

Salah satu indikator derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat adalah UsiaHarapan Hidup dimana peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) saat lahir dapat diindikasikan adanya keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan.

(13)

h a l | 9 2

belum dirilis) hal ini menunjukkan semakin baik tingkat kesejahteraan Kota Semarang.

Berikut ini capaian hasil urusan wajib Kesehatan pada tahun 2014 :.

A. Derajad Kesehatan

a. Mortalitas

Kejadian kematian dalam masyarakat digunakan sebagai indikator dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan pembangunan kesehatan lainya : - Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (KH), di Kota Semarang tahun 2014, sebesar 9.37/1.000KH (253 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.992), jika dibandingkan tahun 2013 mengalami penurunan,angka kematian bayi sebesar 9,45/1.000 hidup (251 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.547).

- Angka kematian Balita mengalami kenaikan yaitu di tahun 2013 sebesar 11,26/1.000 KH (299 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.547) menjadi 11,32/1.000 KH di tahun 2014 (306 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.992)

- Angka kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan ditahun2013 karena jumlah kematian ibu 29 kasus (107,9/100.000 KH) dan tahun 2014 jumlah kematian ibu 33 kasus (122,25/100.000 KH ).

NO MORTALITAS SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014

1 Angka Usia harapan hidup Th 72.44 72,53

2 Angka Kematian bayi per 1000 kelahiran bayi

/1.000 KH 13,5 9,45 9,37

3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup

/1.000 KH 20.1 11,26 11,32

4 Angka Kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

/100.000KH 70 107,9 122,25

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014

b. Morbiditas

Adalah keadaan sakit, terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini dapat dilihat dari data angka prevalensi, angka kematian dan angka penanganan penyakit :

(14)

h a l | 9 3

- Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang ditemukan mengalami penurunan dari 1.132 penderita ditahun 2012 menjadi 1.120 ditahun 2013 dan 1.183 ditahun 2014.

- Jumlah HIV positif mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 terdapat 430 penderitabaru dengan jumlah penderita asli penduduk Kota Semarang sebesar 174 orang (40%). Sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi 453 orang dengan jumlah penderita penduduk asli Kota Semarang 102 orang (22,5%)

- Jumlah penderita baru AIDS mengalami penurunan dari 104 orang ditahun ditahun 2012 menjadi 75 orang ditahun 2013 dan menurun menjadi 40 orang pada tahun 2014. Sedangkan untuk angka kematian meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 9,3% menjadi 12,5% pada tahun 2014.

- Angkakasus AFP ( Acute Flacid Paralysis ) atau biasa disebut lumpuh layu di tahun 2014 adalah 2,2/10.000 penduduk mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 2,7 per/10.000 penduduk.

MORBIDITAS SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014

1 Angka Prevalensi penyakit :

2 Angka Prevalensi Penyakit Malaria

/100.000 < 1 0.01 0,01

3 Angka Prevalensi Penyakit TBC /100.000 107 182 192 4 Angka Prevalensi Penyakit

DBD

/100.000 130 64.44 134

5 Angka Prevalensi Penyakit HIV/ AIDS

/10.000 < 2 2.93 2.76

6 Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)

% 2,7 2.7 2.2

7 Angka Kematian :

Angka Kematian karena Penyakit TBC

% < 1 3.9 0.45

Angka Kematian karena Penyakit DBD

% < 1 1.8 1.1

Angka Kematian karena Penyakit HIV /AIDS

% 9.3 16.3 9.3

8 Angka Kesembuhan

Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA

% 85 57 61

Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA

% 100 100 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

% 100 100 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV /AIDS

% 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014

c. Status Gizi

(15)

h a l | 9 4

upaya penurunan persentase balita gizi buruk yaitu di tahun 2013 sebesar 0,87 % dan ditahun 2014 menjadi 0,38 %.

- Pada tahun 2013 prevalensi balita gizi buruk 0,87% dan di tahun 2014 menjadi 0,38 %.

- Prevalensi gizi kurang pada anak balita ditahun 2013 sebesar 5,32 % menjadi 2,73 % ditahun 2014.

- Penanganan gizi buruk yang ada telah 100% tertangani secara komprehensif.

STATUS GIZI SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 1 Penurunan Persentase balita gizi

buruk

% 1.59 0.87 0.38

2 Prevalensi gizi kurang pada balita

% 13.4 5,32 2,73

3 Prevalensi anak dibawah berat badan normal (BGM)

% 2.7 1.45 1.74

4 Penanganan gizi buruk % 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014

B. PARADIGMA SEMARANG SEHAT

a. Keadaan Lingkungan

Upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sehat. Berbagai upaya penyehatan lingkungan diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan promotif dan preventif.

Katagori rumah yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 sampai 2014 cakupannya memperlihatkan peningkatan yaitu dari 87% menjadi 98%, Ketersediaan air bersih yang mencukupi merupakan prasayarat utama untuk mengurangi angka kesakitan beberapa penyakit yang ditularkan melalui fecal-oral. Dari data tahun 2013 dan 2014, tercatat cakupan air bersih mencapai100%. Seiring dengan kecenderungan peningkatan atas permintaan air siap minum, maka banyak sekali ditemukan produk air minum dalam penjualan air minum isi ulang. Pengawasan kualitas air minum produk ini harus rutin dilaksanakan pada berbagai depot isi ulang sebagai upaya pencegahan terjadinya kesakitan maupun penularan penyakit akibat kualitas air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Pemeriksaan pada depot air minum isi ulang mengalami peningkatan dengan jumlah depot air isi ulang yang diawasi tahun 2013, yaitu 49,01% dan tahun 2014 sebesar 53%.

(16)

h a l | 9 5

kepala keluarga di kota Semarang telah menunjukkan peningkatan secara signifikan yaitu berturut turut 96,4% dan 98%.

Air limbah rumah tangga dapat menjadi sumber penularan penyakit, hal ini dapat dicegah melalui suatu pengelolaan sederhana terhadap air limbah tersebut. Pengelolaan tersebut berupa saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat kesehatan, dimana cakupannya mengalami peningkatan dari tahun 2013 dan 2014, adalah sebagai berikut 96,3% dan 97,2 %.Berbagai upaya penyehatan lingkungan tersebut memerlukan kerjasama dan kontribusi lintas sektor terkait antara lain dinas pekerjaan umum berbagai pengembang perumahan dan lain-lain.

Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan perlu mendapat perhatian dan pengawasan sanitasi dari petugas kesehatan karena kedua tempat ini merupakan tempat berkumpulnya orang banyak yang rentan terhadap penularan berbagai penyakit.

Berdasar profil kesehatan cakupan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan sehat dari tahun 2013 sampai 2014sebesar : 97 % dan 98,25%. Upaya penyehatan tempat pengelolaan makanan tidak hanya mengawasi sanitasi dan pengelolaan makanan di restoran/rumah makan serta jasa boga yang sangat mendesak dan penting adalah upaya pengawasan terhadap penggunaan bahan tambahan makanan yang dilarang. Sedangkan cakupan tempat-tempat umum sehat tahun 2013 adalah 85 % dan tahun 2014 adalah 92,01 %

KEADAAN LINGKUNGAN SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 1 Persentase rumah tangga sehat % 90,90 88,87 90,90 2 Persentase tempat tempat umum

sehat

% 80 85 92,01

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014

b. Perilaku hidup Masyarakat

Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehinga anggota keluarga dapat menolong dirinya seniri dibidang kesehatan dan beperan aktif dalam kegiatan – kegiatan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dimulai dari tingkat individu dan keluarga melalui perilaku yang bersih sehat.

(17)

h a l | 9 6

88,87 % dan 90,90%. Pencapaian cakupan rumah tangga sehat tersebut didapatkan dari survei PHBS yang dilakukan rutin setiap tahun oleh petugas.

Perilaku sehat masyarakat yang dapat mempengaruhi status gizi diantaranya adalah keluarga sadar gizi dan pemberian air susu ibu eksklusif selama 6 bulan. Berdasar survei,capaian keluarga sadar gizi tahun 2013 sebesar 84,61%dan tahun 2014 sebesar 84,61%. Sedangkan pemberian ASI eksklusif tahun 2013 sebesar 61,20% dan tahun 2014 sebesar 64,68%.

Disamping perilaku, peran serta masyarakat sangat mempengaruhi derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat yang dikaitkan langsung dengan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah terlihat dalam angka bebas jentik. Angka bebas jentik (ABJ) dari tahun 2013dan 2014 menunjukkan peningkatan tetapi masih dibawah target nasional (95%), yaitu 89,88% dan 85,25%. Melihat angka bebas jentik ini dapat dikatakan bahwa peran serta masyarakat masih rendah dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk yang menambah kompleksitas upaya penanggulangan demam berdarah.

Bentuk peran serta masyarakat yang lain dalam pembangunan kesehatan adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat kota Semarang salah satunya adalah dalam bentuk posyandu. Sampai tahun 2014 tercatat ada 1.561 buah posyandu, yang terbagi dalam empat katagori yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Dari keempat strata posyandu tersebut, dapat dikatakan posyandu purnama dan mandiri yang memiliki mutu pelayanan yang baik karena didukung oleh kader posyandu yang aktif maupun jenis kegiatan yang memadai secara kuantitas maupun kualitasnya. Posyandu purnama dan mandiri ini yang disebut posyandu aktif dengan jumlah 1.214 buah (77,77%) sedangkan ditahun 2013 sebesar 77,10 %

Selain posyandu, kelompok usia lanjut merupakan salah satu bentuk peran serta dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari para lanjut usia. Pada tahun 2013 jumlah kelompok lanjut usia aktif sebanyak 97,65 % dan 2014 sebesar 98 %

PERILAKU HIDUP

MASYARAKAT SATUAN

TARGET TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 Persentase rumah tangga berperilaku

hidup bersih dan sehat

% 88 88.87 90,90

Persentase Posyandu purnama dan mandiri

% 70 77.10 77,77

(18)

h a l | 9 7 c. Akses dan Mutu Pelayanan

Akses layanan kesehatan ditujukan dangan adanya peningkatan jumlah jaringan,dan kualitas fasilitas layanan kesehatan,seperti Puskesmas keliling,Puskesmas Perawatan ,Puskesmas Pembantu serta pelayanan kesehatan lainnya.Kota Semarang sampai dengan tahun 2014 telah memiliki 5 Puskesmas yang memiliki sertifikat ISO, serta memiliki 13 Puskesmas perawatan dengan 6 Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) atau puskesmas yg mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.Akses masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan dapat dilihat dari rasio Puskesmas,Poliklinik,Puskesmas Pembantu persatuan penduduk ditahun 2014 yaitu 5,7% serta melaksanakan audit surveilan di lima Puskesmas. Serta persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat di instalasi farmasi telah tersedia 100%.

AKSES DAN MUTU PELAYANAN SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 Rasio Puskesmas,Poliklinik,pustu

persatuan penduduk (per kecamatan)

% 5.7 5.7 5.7

Puskesmas yang mendapatkan ISO Jml 6 5 5

Rasio Posyandu per satuan balita % 1.44 1.44 1.44 Persentase obat generik berlogo dalam

persediaan obat

% 100 121 100

Persentase keluhan pelayanan kesehatan yg telah ditindaklanjuti

% 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014

d. Pelayanan Kesehatan

adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.Pelayanan kesehatan memiliki beberapa sasaran diantaranya:

- Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan yaitu di tahun 2013 sebesar 93% meningkat di tahun 2014 menjadi 97,87 %

- Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) setiap tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100% termasuk di tahun 2014

(19)

h a l | 9 8

- Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2013 tercatat 96,36%.dan pada tahun 2014 pemberian 96 tablet Fe pada ibu hamil naik menjadi 97,23%

- Pemberian ASI eksklusif selama 2013-2014 memperlihatkan peningkatan yaitu dari 55 % menjadi 64,68 %

- Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang telah mencapai 100 % meningkat di tahun 2014 menjadi 101,3%

- Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu hamil (K-4) tahun 2013 – 2014 yaitu dari 96,90 % menjadi 97,21%.

- Pemberian vitamin A pada bayi tahun 2013 mencapai 100,61% dan meningkat di tahun 2014 menjadi 121,6%, demikian halnya pemberian vitamin A pada balita di tahun 2013 sebesar 99,54 % di tahun 2014 meningkat menjadi 100,2%. Sedangkan pemberian vitamin A pada ibu nifas mencapai sebesar 106,59% pada tahun 2013, dan di tahun 2014 sebesar 100,05%.sebagian besar target diatas 100% karena dari jumlah sasaran mendapat tambahan dari luar Kota Semarang yang pada saat kegiatan bulan vitamin A berada di Kota Semarang

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota Semarang berdasarkan balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada tahun 2013 sebesar 79,69% hal ini naik dibandingkan tahun 2014, sebesar 80,46% sedangkan balita yang naik berat badannya (N/D) 89,14 % di tahun 2013, menjadi 89,78% ditahun 2014.

- Penemuan balita yang menderita pneumonia, pada tahun 2013 sebanyak 40% dan pada tahun 2014 sebanyak 57%. Semua balita yang menderita pneumonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat pelayanan kesehatan, baik ditangani langsung oleh petugas puskesmas maupun dilakukan rujukan bagi pneumonia berat.

PELAYANAN KESEHATAN SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 1 Persentase Pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan

% 93 98.33 97,21

2 Persentase Kelurahan yg mencapai Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100

3 persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam

% 100 100 100

4 Persentase Ibu Hamil mendapat tablet Fe

% 96 96.36 97,25

5 Presentase balita yang mendapat ASI Eksklusif

(20)

h a l | 9 9

PELAYANAN KESEHATAN SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 6 Proporsi bayi yang

mendapatkan imunisasi campak

% 100 116.1 101,3

7 Cakupan imunisasi campak untuk anak umur 12 s/d 23 bln

% 100 102 100

8 Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja

% 100 100 100

9 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan

% 100 100 100

e. Sumber daya Kesehatan;

Perkembangan tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang tiap tahunnya mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat melalui Rasio Dokter umum tahun 2013 sebesar 45,1 per 100.000 penduduk dan meningkat di tahun 2014 yaitu menjadi 91 per 100.000 penduduk.Rasio Dokter Gigi tahun 2013 sebesar 23.2 per 100.000 penduduk dan di tahun 2014 yaitu menjadi 21 per 100.000 penduduk. Rasio Dokter Spesialis tahun 2013 sebesar 47,4 per 100.000 penduduk menjadi 40 per 100.000 penduduk di tahun 2014. Sedangkan Bidan dari 53 menjadi 28 per 100.000 penduduk dari tahun 2012 ke 2013. Jumlah Perawat mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2012 sebesar 199 per 100.000 penduduk menjadi 204 per 100.000 penduduk di tahun 2013. Di sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan seperti kader posyandu, petugas pemantau jentik, pengawas minum obat bagi penderita TB, hanya jumlahnya masih terbatas dan perlu upaya peningkatan.

SUMBERDAYA

KESEHATAN SATUAN

TARGET TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 Rasio Dokter umum per

100.000 penduduk % 19,7 37,53 46,65

Rasio Dokter Gigi per

100.000 penduduk % 6,8 10,75 12,3

Rasio Dokter Spersialis per

100.000 penduduk % 49,9 40 49,9

Rasio Apoteker per 100.000

penduduk % 49 36.5 49,36

Rasio Bidan per 100.000

penduduk % 35 28 35

Rasio perawat per 100.000

penduduk % 82 80 82

f. Manajemen Kesehatan

(21)

h a l | 1 0 0

ketersediaan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Untuk itu dukungan penggunanaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan menjadi keniscayaan untuk memberikan kemudahan pengelolaan data yang pada akhirnya menentukan pengambilan keputusan yang berbasis bukti/data (evidence based).

Sistem informasi kesehatan Kota Semarang mulai dikembangkan oleh Dinas Kesehatan sejak tahun 2003, hal ini bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi kesehatan yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh masyarakat dengan memberdayakan kemampuan teknologi informasi.

Sampai dengan tahun 2014 telah dikembangkan berbagai sistem informasi untuk mendukung berjalanan sistem informasi kesehatan di Kota Semarang, diantaranya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), Sistem Informasi DBD, Sistem Informasi Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot), Sistem Informasi Data Dasar Puskesmas, Sistem Informasi Pemetaan Kasus Kesehatan, Website Dinas Kesehatan, dan sebagainya.

Sistem informasi terus dikembangkan secara berkesinambungan berdasarkan dinamika kebutuhan terhadap ketentuan pencatatan & pelaporan, serta kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Segala kelemahan dan kekurangan yang ditemukan, secara terus menerus dilakukan perbaikan dan disempurnakan. Disamping secara aktif mengembangkan aplikasi pendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, juga melakukan pembangunan infra struktur penguatan teknologi informasi dan pemeliharaan sarana sistem informasi kesehatan agar dapat berfungsi secara optimal. Dengan infrastruktur yang ada maka Dinas Kesehatan dapat berkomunikasi secara online dengan UPTD (Puskesmas, Instalasi Farmasi, Laboratorium Kesehatan), maupun dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain di Kota Semarang.

Dari sisi kemampuan tenaga kesehatan terhadap penerapan sistem informasi kesehatan ini, dinas kesehatan juga secara berkesinambungan melakukan berbagai macam kegiatan pelatihan teknis berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi yang ada bagi para petugas kesehatan. Sehingga diharapkan sistem informasi kesehatan di Kota Semarang dapat terus berjalan dan memberikan manfaat terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

(22)

h a l | 1 0 1

Semarang (Dinas Kesehatan, Puskesmas, Instalasi Perbekalan Farmasi dan RSUD) akan saling terhubung/online.

MANAJEMEN KESEHATAN SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 1 Rata - rata persentase anggaran

kesehatan dalam APBD Kota

% 4,5 3.13 4,3

2 Ketersediaan dokumen sistem kesehatan dan standar pelayanan publik

Dok 2 2 2

3 Ketersediaan profil kesehatan setiap tahun

Dok 1 1 1

C. Cakupan Universal Coverage

Persentase penduduk kota yang menjadi peserta jaminan kesehatan masyarakat tahun 2013 dan 2014 sebesar 100% karena seluruh penduduk Kota Semarang yang tidak masuk dalam ”Data Base” Warga Miskin asal menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) langsung dapat menggunakan Kartu Jamkesmaskot.pada tahun 2014 sebesar 47.084 dengan perincian peserta yang masuk Data base sebanyak 27.306 orang dan peserta yang tidak mampu sebanyak 19.778 orang.

CAKUPAN UNIVERSAL COVERAGE SATUAN TARGET

TAHUN 2014

CAPAIAN TAHUN 2013

REALISASI TAHUN 2014 1 Persentase penduduk kota yang menjadi

peserta jaminan kesehatan masyarakat

% 100 100 100

2 persentase penduduk miskin yang menjdi peserta jamkesmas (APBD,APBD Prov dan APBN)

% 100 100 100

3 Anggaran untuk pemberian jamkesmas pertahun

Rp 47 .milyar 8.068.224.000 35.milyar

D. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah

RSUD Kota Semarang yang dikelola dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) adalah milik Pemerintah Kota Semarang yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan pari purna dan profesional terutama peningkatan kepuasan pelanggan.

(23)

h a l | 1 0 2

0,80 hari menjadi 1,97 hari di tahun 2014. Frekuensi penggunaan tempat tidur

(Bet Turn Over) ditahun 2013 sebesar 77,71 kali dan tahun 2014 sebesar 61,71

kali.

Jumlah Pasien miskin yang mendapatkan pembebasan /keringanan biaya perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang tahun 2013 sebesar 73,830 orang turun menjadi 56,659 orang di tahun 2014.

RSUD Kota Semarang yang dikelola dengan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) adalah milik pemerintah Kota Semarang yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan paripurna dan profesional terutama peningkatan kepuasan pelanggan untuk nilai kinerja pelayanan publik ditahun 2014 Menurut data CV. KRCI lembaga riset dan konsultan untuk nilai Indek Kepuasan Masyarakat untuk RSUD tahun 2014 sebesar 74,31

4.1.2.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : Pada kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru yang berasal dari anggaran DBHCHT kontraktor pemenang lelang tidak mempergunakan secara maksimal waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung jantung paru. Progres pekerjaan yang seharusnya 100 %, sampai dengan waktu kontrak selesai progres yang dicapai 27,278 %.

4.1.2.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru dianggarkan kembali di tahun 2015 melalui anggaran BLUD RSUD Kota Semarang.

4.1.2.6 PRESTASI DAN PENGHARGAAN

1. Juara I Jambore JKN Tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Rekor MURI Penyuluhan Serentak tentang Kesehatan di 177 kelurahan kota

Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3., diatas menunjukkan semua hewan uji selama penelitian memiliki tingkat kelangsungan hidup 100 % yang berarti perlakuan dosis tepung kulit Manggis pada

Hal yang paling dibutuhkan untuk jaringan akses yang baru adalah efisiensi spectral yang tinggi, laju data yang cepat, transmisi dalam waktu singkat yang fleksibel

( Seratus T Rupiah ) etapan ini akan diusulkan kepada Pejaba ) agar dapat segera memulai proses penga.. pan ini diperbuat, apabila dikemudian hari t ali

dijelaskan mengenai etika tentang apa yang diperkenankan dan tidak diperkenankan untuk disiarkan keada publik, salah satunya adalah mengenai blur atau sensor yang

[r]

Bahasa pemprograman prosedural memiliki mekanisme inferensi, yang memungkinkan komputer ‘menalar’ atau menelusuri berbagai fakta dan aturan yang diberikan untuk

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam

Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli dalam bidang perpustakaan, beliau menyatakan “bagaimana pustakawan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai garda depan