• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ADP 1101027 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ADP 1101027 Chapter3"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian menurut Kerlinger (dalam Noor, 2011, hlm. 108) mengemukakan bahwa:

Desain penelitian diklasifikasikan sebagai rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Rencana penelitian mencakup garis besar dari apa yang akan dilakukan seorang peneliti mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi operasionalnya hingga analisis akhir data. Selanjutnya Nasution (2009, hlm. 23-24), mengemukakan kegunaan desain penelitian, sebagai berikut:

1. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan dihadapi.

2. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertahan dengan tujuan penelitian.

3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh peneliti lain.

Dari penjelasan di atas, desain penelitian merupakan pedoman berisi gambaran dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk melakukan penelitian, desain penelitian dibuat agar memudahkan peneliti untuk mencapai tujuan penelitiannya secara efektif dan efisien. Syah (dalam Nazir, 2003, hlm. 84) mengemukakan bahwa:

Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan dan analisis data, sementara dalam arti luas, desain penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

(2)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memformasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope) dan hipotesis untuk diuji.

4. Membangun penyelidikan dan percobaan.

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel.

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan. 7. Menyusun alat serta teknik mengumpulkan data.

8. Membuat coding serta mengadakan editing dan proseccing data. 9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk

mengadakan generalisasi serta inferensi statistik.

10.Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta mengajukan beberapa saran dan kerja peneliti yang akan datang.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka penulis mencoba menggambarkan desain dari penelitian ini, sebagai berikut:

(3)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Desain penelitian yang coba peneliti gambarkan terdiri dari tiga bagian, diantaranya input, proses dan output. Di bagian input peneliti menggambarkan latar belakang. Latar belakang tersebut didapat dari studi pendahuluan, sehingga ditemukan sebuah masalah yang akan diteliti. Selanjutkan merumuskan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dicari pemecahan masalahnya oleh peneliti. Langkah selanjutnya peneliti membuat kerangka konseptual yang dianggap sesuai dengan masalah diteliti dan hipotesis awal.

Bagian kedua adalah proses, bagian ini merupakan tahap operasional penelitian. Setelah menemukan fenomena-fenomena yang terkait dengan permasalahan, peneliti menentukan metode penelitian dan pendekatan yang akan digunakan. Selanjutnya tahap pengumpulan data dari beberapa responden sebagai sumber data. Setelah data terkumpul dilakukan analisis data dan teknik pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dipaparkan oleh peneliti di bagian pertama.

Bagian ketiga adalah output, tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis, peneliti menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut berupa informasi apakah hipotesis penelitian yang disusun sama dengan hasil penelitian atau sebaliknya. Peneliti juga memberikan rekomendasi untuk lembaga yang diteliti dan peneliti selanjutnya.

B. PARTISIPAN

(4)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan”. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada guru-guru SMK Negeri se-Kota Bandung.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan Sugiyono (1994, hlm. 57) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian tarik kesimpulannya”.

Populasi dalam melaksanakan penelitian ini adalah guru-guru di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kota Bandung, dengan populasi sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Guru SMK Negeri se-Kota Bandung

No. Nama Sekolah Alamat Jumlah

Guru

1 SMKN 1 Bandung ` Jl. Wastukencana No. 3, Bandung, Indonesia 40117

81 2 SMKN 2 Bandung Jl. Dr.Wahidin No.2 ke Jalan Ciliwung no.4 Bandung

59 3 SMKN 3 Bandung Jl. Solontongan No. 10 Bandung 40264 Telp./Fax.

0227305529

96 4 SMKN 4 Bandung Jl. Kliningan Nomor 6 Buah Batu Bandung 40264

77 5 SMKN 5 Bandung Jl. Bojongkoneng No.37A Cikutra, Bandung

50 6 SMKN 6 Bandung Jl. Soekarno Hatta (Riung Bandung) Bandung 40295

83 7 SMKN 7 Bandung Jl. Soekarno-Hatta No. 596 Bandung

(5)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 SMKN 8 Bandung Jl. Kliningan No. 8 Bandung

67 9 SMKN 9 Bandung Jl. Soekarno Hatta KM.10 Bandung

70 10 SMKN 11 Bandung Jl. Budhi Cilember Cimahi Bandung – Jawa Barat

70 11 SMKN 13 Bandung Jl. Soekarno Hatta Km. 13 Bandung

46 12 SMKN 14 Bandung Jl. Cijawura Hilir No. 341 Bandung

59 13 SMKN 15 Bandung Jl. Gatot Subroto No. 12 Bandung

34

JUMLAH 853

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil oleh peneliti untuk disajikan sebagai subjek penelitian untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Arikunto (2010, hlm. 174) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu Sugiyono (1994, hlm. 57), “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”.

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang akan menjadi objek penelitian ini yaitu dengan rumus Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 126) yaitu:

(6)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 = Konstanta

Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari populasi mulai dari 10 sampai 1.000.000 (lihat lampiran). Berikut ini tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%, tabel di bawah hanya populasi 500 sampai 1.000.

Tabel 3.2

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu

Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10%

N S

1% 5% 10%

500 285 205 176

550 301 213 182

600 315 221 187

650 329 227 191

700 341 233 195

750 352 238 199

800 363 243 202

850 373 247 205

900 382 251 208

950 391 255 211

1000 399 258 213 Sumber: Sugiyono (2013:128)

(7)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi sebanyak 853 dan presisi sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 205. Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing sekolah digunakan rumus Proportionate Stratified Random

Sampling. Proportionate Stratified Random Sampling adalah

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampel ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis). Rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (dalam Akdon, 2008, hlm. 108), yaitu:

ni = . n

dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya Secara lebih rinci diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Perhitungan Besaran Sampel

Berdasarkan Teknik Proportionate Stratified Random Sampling

NO. NAMA SEKOLAH Ni ni = . n SAMPEL

1 SMKN 1 Bandung ` 81 81/853x205

19

2 SMKN 2 Bandung 59 59/853x205

14

3 SMKN 3 Bandung 96 96/853x205

23

4 SMKN 4 Bandung 77 77/853x205

19

5 SMKN 5 Bandung 50 50/853x205

12

6 SMKN 6 Bandung 83 83/853x205

(8)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 SMKN 7 Bandung 61 61/853x205

D. METODE PENELITIAN

Untuk menyelesaikan sebuah penelitian, seorang peneliti perlu menyusun metode penelitian.

1. Metode deskriptif

Menurut Sugiyomo (2013, hlm. 3) “metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan ialah, metode penelitian deskriptif. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa metode penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilakukan secara keilmuan yang masuk akal dan dapat diterima oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu, dengan mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan, kemudian dianalisis sehingga mendapatkan sebuah informasi yang bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan.

(9)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu”. Dalam penelitian ini data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokkan menurut jenis, sifat atau kondisinya, setelah itu dapat ditarik kesimpulannya.

2. Pendekatan kuantitatif

Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Secara umum dapat dipahami makna penelitian kuantitatif dari kata “kuantitatif” itu sendiri yang bermakna jumlah atau penjumlahan, sehingga penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian dianalisis. Menurut Daniel Muijs (dalam Suharsaputra, 2012, hlm. 49) ‘metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numerik kemudian dianalisis yang umumnya menggunakan statistik’.

3. Studi dokumentasi

“Studi dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian” (dalam Akdon, 2008, hlm. 137). Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data, serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil.

E. DEFINISI OPERASIONAL

1. Pengaruh

(10)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya’.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pengaruh adalah kemampuan komunikasi Kepala Sekolah untuk meningkatkan komitmen guru dalam menerapkan ISO 9001:2008.

2. Kemampuan Komunikasi Kepala Sekolah

Menurut Book 1980 (dalam Cangara, 2012, hlm. 22) ‘komunikasi adalah suatu transaksi, proses, simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1) membangun hubungan antar sesama manusia, 2) melalui pertukaran informasi, 3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta 4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi kepala sekolah adalah keterampilan kepala sekolah untuk menyampaikan informasi terkait dengan penjabaran visi misi sekolah maupun kebijakan, sebagai upaya untuk meningkatkan komitmen pegawai dalam menerapkan ISO 9001:2008.

3. Komitmen Guru

Menurut Mathis and Jackson (dalam Sopiah, 2008, hlm. 155) “Komitmen organisasi adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi”.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan komitmen guru adalah sebuah kecenderungan perilaku guru untuk mempertahankan keberadaannya dalam organisasi dan selalu berusaha keras melakukan yang terbaik untuk meningkatkan mutu sekolah.

F. INSTRUMEN

(11)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial yang diamati”. Dengan kata lain, instrumen adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data secara sistematis dan objektif.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa angket. Menurut Suharsaputra (2011, hlm. 95):

Kuisioner merupakan instrumen penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya dimaksudkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, persepsi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain secara tertulis, dan apabila pertanyaan jawaban dilakukan secara lisan disebut wawancara.

Sedangkan Arikunto (2010, hlm. 194) mendefinisikan bahwa angket atau kuisioner (Questionnaires) adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.”

Secara lebih rinci, penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner tertutup, menurut Arikunto (2010, hlm. 195) kuisioner tertutup adalah “kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”. Definisi lebih jelas dikemukakan oleh Akdon (2008, hlm. 132) bahwa:

Angket tertutup (terstruktur) adalah “angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

Menurut Nana Sudjana (Uhar, 2012, hlm. 94) dalam penyusunan instrumen penelitian ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu :

a) Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel harus jelas dan spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan.

(12)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpulan data, baik dari keajegan , kesahihan, maupun objektivitas.

d) Jenis data uang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitian.

e) Mudah dan praktis digunakan, akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan.

1. Variabel Penelitian Dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel X (Kemampuan Komunikasi Kepala Sekolah) dan Y (Komitmen Guru dalam Menerapkan ISO 9001:2008). Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK Negeri se-Kota Bandung untuk menggambarkan variabel-variabel terkait.

2. Teknik Pengukuran Variable Penelitian

Teknik pengukuran dua variabel tersebut menggunakan Skala Likert. Sugiyono (2013, hlm. 134) “Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam teknik pengukuran ini terdapat empat skala yang harus dipilih responden sebagai jawaban yang mewakili keadaan atau kondisi sebenarnya. Untuk mengukur dua variabel penelitian, maka disusun dua format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel penelitian, yaitu: format instrumen variabel X dan variabel Y. Adapun analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert, tertera dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Tabel Skala Likert

Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

(13)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak Pernah (TP) 1

Adapun cara mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dengan membubuhkan tanda checklist (√), dimana responden memberikan tanda checklist (√) pada alternatif jawaban yang dipilih pada setiap alternatif jawaban.

3. Kisi- Kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen

Variabel X = Komunikasi Kepala Sekolah

Variabel Subvariabel Indikator No.

Item yang akan disampaikan

1-4

b) Melibatkan dan menyampaikan maksud dan tujuan implementasi SMM ISO 900:2008

5-6

c) Memberikan kesempatan bertanya

7-9

2. Melaksanakan pesan secara suka rela

a) Mencapai tujuan komunikasi secara sehat dan adil

10-11

b) Mampu menjaga perasaan dan harga diri orang lain

12-13

c) Kedua belah pihak dapat mengungkapkan isi pikiran secara suka rela, jujur, tanpa rasa takut

14-16

d) Komunikator dan komunikan memiliki peluang untuk

(14)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator No.

Item

memperoleh keuntungan

3. Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi

a) Mempunyai etika yang baik 19-21

b) Adanya keterbukaan antara guru dan Kepala Sekolah

22-24

c) Adanya hubungan emosional antara guru dan kepala sekolah

25-28

Variabel Y = Komitmen guru

Variabel Subvariabel Indikator No.

Item

1. Affective commitment a) Adanya rasa aman dan

(15)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Subvariabel Indikator No.

Item

persoalan organisasi

2. Continuance commitment a) Pekerjaan sudah

bagian dari kegiatan sehari-hari

10-11

b) Gaji sebagai motivasi untuk bekerja

12-13

3. Normative commitment a) Lingkungan pekerjaan

yang mendukung

c) Rasa memiliki dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan organisasi

18-21

d) Adanya ketaatan pada aturan

22-24

4. Proses Pengembangan Instrumen

(16)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden uji coba sebanyak 27 responden dari 205 responden. Adapun SMK yang dipilih sebagai tempat pengujian instrumen adalah SMK Negeri 3 Bandung dan SMK Negeri 4 Bandung.

a. Pengujian Validitas

Validitas atau keshahihan menunjukkan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur. Sugiyomo (2013, hlm. 173) mengemukkan bahwa:

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui instrumen penelitian ini dapat digunakan atau tidak maka dilakukan uji validitas pada setiap item pertanyaan dalam instrumen. Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas instrumen penelitian ini adalah rumus Pearson Product Moment, yaitu sebagai berikut :

(Riduwan dan Sunarto, 2013, hlm. 80) Keterangan :

= Koefisien korelasi = Jumlah responden

= Jumlah perkalian X dan Y = Jumlah skor tiap butir = Jumlah skor total

(17)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil n = Jumlah responden

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) untuk = 0,05 dan dk = 27 – 2 = 25, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 2,060.

Kaidah keputusan: Jika > berarti valid dan < berarti tidak valid

Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Pengujian ini dilakukan kepada 27 guru sebagai responden di SMK Negeri 3 Bandung dan SMK Negeri 4 Bandung, dengan jumlah item variabel X sebanyak 31 butir dan variabel Y sebanyak 24 butir. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X

No.

Item T hitung T tabel Keterangan Keputusan

1 3,4285 2,060 Valid Diambil

2 3,1039 2,060 Valid Diambil

(18)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 8,4348 2,060 Valid Diambil

5 3,9497 2,060 Valid Diambil

6 2,2425 2,060 Valid Diambil

7 3,6099 2,060 Valid Diambil

8 3,1334 2,060 Valid Diambil

9 4,982 2,060 Valid Diambil

10 4,1465 2,060 Valid Diambil

11 7,2682 2,060 Valid Diambil

12 2,6833 2,060 Valid Diambil

13 2,8258 2,060 Valid Diambil

14 5,7568 2,060 Valid Diambil

15 2,703 2,060 Valid Diambil

16 2,6842 2,060 Valid Diambil

17 -0,005 2,060 Tidak Valid Dibuang

18 2,6087 2,060 Valid Diambil

19 5,199 2,060 Valid Diambil

20 2,8365 2,060 Valid Diambil

21 3,7229 2,060 Valid Diambil

22 3,0714 2,060 Valid Diambil

23 5,0845 2,060 Valid Diambil

24 6,0472 2,060 Valid Diambil

25 7,1945 2,060 Valid Diambil

26 4,8429 2,060 Valid Diambil

27 7,384 2,060 Valid Diambil

28 4,1381 2,060 Valid Diambil

29 2,3403 2,060 Valid Diambil

30 4,111 2,060 Valid Diambil

(19)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket X, dapat disimpulkan bahwa dari 31 item yang disajikan, sebanyak 29 item dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid. Item-item yang dinyatakan tidak valid peneliti memutuskan untuk item 3 direvis, sedangkan item 17 dibuang karena sudah terwakili oleh item lainnya, sehingga jumlah item untuk engket variabel X (Komunikasi Kepala Sekolah) berjumlah 30.

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y

No.

Item T hitung T tabel Keterangan Keputusan

1 2,3740 2,060 Valid Diambil

2 3,7181 2,060 Valid Diambil

3 4,3860 2,060 Valid Diambil

4 3,8781 2,060 Valid Diambil

5 3,5630 2,060 Valid Diambil

6 3,2171 2,060 Valid Diambil

7 5,6205 2,060 Valid Diambil

8 4,9436 2,060 Valid Diambil

9 6,3625 2,060 Valid Diambil

10 5,6826 2,060 Valid Diambil

11 4,0573 2,060 Valid Diambil

12 1,1462 2,060 Tidak Valid Direvisi

13 0,6830 2,060 Tidak Valid Dibuang

14 3,1499 2,060 Valid Diambil

15 3,4596 2,060 Valid Diambil

16 4,8406 2,060 Valid Diambil

17 3,7241 2,060 Valid Diambil

(20)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19 3,8086 2,060 Valid Diambil

20 1,7610 2,060 Tidak Valid Diambil

21 5,2796 2,060 Valid Diambil

22 3,8239 2,060 Valid Diambil

23 1,9973 2,060 Tidak Valid Direvisi

24 2,8703 2,060 Valid Diambil

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y, dapat disimpulkan bahwa 24 item yang diujikan, sebanyak 20 item dinyatakan valis dan 4 item dinyatakan tidak valid. Item-item yang tidak valid, peneliti memutuskan untuk item 13 dibuang karena sudah terwakili oleh item lainnya, sedangkan untuk item 12, 20, dan 23 peneliti memutuskan untuk merevisi agar dapat mengukur secara lebih rinci indikator tersebut, sehingga jumlah item untuk angket variabel Y (Komitmen Guru) berjumlah 23.

b. Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dapat menggunakan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan metode Alpha. Seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2013, hlm. 115) bahwa, “metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha”. Adapun rumus Alpha sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

(21)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha yaitu:

1. Langkah pertama

Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus Si= ∑X - ∑Xi)2

N N Keterangan:

Si= varians skor tiap-tiap item

∑X = Jumlah kuadrat item Xi

∑Xi)2= Jumlah item Xi dikuadratkan

N= Jumlah responden 2. Langkah kedua

Menjumlahkan varians semua item dengan rumus: ∑Si = S1+ ... + Sn

∑Si = Jumlah varian semua item

3. Langkah ketiga

Menghitung varian total dengan rumus Si= ∑X - ∑Xt)2

N N Keterangan :

St = varians skor total

∑X =jumlah kuadrat skor total

(22)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = jumlah responden

4. Langkah keempat

Menghitung menggunakan rumus Alpha yaitu:

Setelah diketahui nilai reliabilitasnya dengan menggunakan rumus di atas, langkah selanjutnya adalah mencari nilai tabel r Pearson Product Moment. Diketahui signifikasi untuk α=0,05 dan

dk = N – 1 = 27-1 = 26, maka diperoleh rtabel = 0,388. Selanjutnya, setelah diketahui nilai r dan rtabel, kemudian membuat

keputusan dengan membandingkan nilai r dengan nilai rtabel yang kaidahnya keputusannya sebagai berikut:

a. Jika r11 > rtabel maka reliabel

b. Jika r11 < rtabel maka tidak reliabel

Hasill perhitungan uji reliabilitas (terlampir) kedua variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r11 rtabel Kesimpulan

Variabel X (Kemampuan

Komunikasi Kepala Sekolah)

0,9266 0,388 Reliabel r > rtabel

Variabel Y (Komitmen

Guru)

0,886 0,388 Reliabel r > rtabel

(23)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian dapat digambar dalam sebuah bagan berikut ini

Gambar 3.2

Langkah 1: Memilih Masalah

Langkah 2: Studi Pendahuluan

Langkah 3: Merumuskan Masalah

Langkah 4: Merumuskan Anggapan Dasar

Langkah 5: Memilih Pendekatan

Langkah 6a: menentukan Variabel

Langkah 6b: Menentukan Sumber Data

Langkah 7:

Menentukan dan Menyusun Instrumen

Langkah 8: Mengumpulkan Data

Langkah 9: Analisis Data

Langkah 10: Menarik Kesimpulan

(24)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur Penelitian

Adapun penjelasan dari bagan, sebagai berikut:

1. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan meningkatkan hasil kerja apa saja. Masalah juga dapat diperoleh dari membaca buku. Adapun masalah yang ingin diteliti ialah terkait dengan sistem manajemen mutu.

2. Masalah yang didapati bukan sepenuhnya masalah baru atau bahkan boleh dikatakan masalah-masalah yang lama sering muncul kembali dalam keunikan yang lain sehingga para calon peneliti harus menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan. Adapun studi pendahuluan yang dilakukan peneliti ialah terkait pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO di SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 4

3. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul. Rumusan masalah dalam penelitian ini terkait dengan kemampuan komunikasi kepala sekolah, komitmen guru, dan pengaruh kemampuan komunikasi kepala sekolah terhadap komitmen guru.

4. Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak yang kebenarannya diterima oleh penyelidik (Winarno Surakhman, Ari Kunto 2010:104).

(25)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Peneliti menentukan variabel dan sumber data. Sumber data merupakan subjek darimana data dapat diperoleh. Variabel X penelitian ini adalah kemampuan komunikasi kepala sekolah, sedangkan variabel Y adalah komitmen guru. Adapun sumber data penelitian ini adalah guru di SMK Negeri se-Kota Bandung.

7. Menyusun instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data. Instrumen penelitian dibuat berdasarkan teori dari variabel yang telah ditentukan.

8. Mengumpulkan data dari sumber data atau responden penelitian. 9. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan rumus yang telah

ditentukan.

10.Kesimpulan peneliti ditarik berdasarkan data, yang berupa hal ini adalah data yang telah diolah, maka penarikan kesimpulan dilakuakan sejalan dengan cara mengolah data.

11.Laporan penelitian disusun dengan sistematika yang telah ditentukan serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.

H. ANALISIS DATA

Setelah data dari responden dan sumber data terkumpul, data akan dianalisis agar menghasilkan sebuah informasi yang akan menjawab permasalahan penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan dan Akdon (2010, hlm. 147) bahwa:

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengungkapkan makna dari data yang telah diperoleh dari proses penelitian yang telah dilakukan. Analisis data dalam penelitian ini adalah upaya menyelidiki secara mendalam tentang data yang berhasil diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung, sehingga akan diketahui makna dan keadaan yang sebenarnya dari apa yang telah diteliti.

(26)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Seleksi data

Tahapan ini merupakan tahap awal dalam menganalisis data. Seleksi data dilakukan setelah data terkumpul dari seluruh responden. Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul tersebut sudah memenuhi syarat untuk dapat diolah. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:

a. Memeriksa jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah ketika angket tersebut disebarkan

b. Memeriksa semua item pertanyaan telah dijawab oleh responden sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan dalam petunjuk pengisian

c. Memeriksa data yang telah terkumpul tersebut layak atau tidak untuk diolah. Dalam artian data tersebut sudah memenuhi poin-poin di atas

2. Klasifikasi data

Tahapan selanjutnya adalah mengklasifikasikan data. Menurut Akdon (2008, hlm. 180) “klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilih data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti”. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yakni variabel X (Komunikasi Kepala Sekolah) dan variabel Y (Komitmen Guru). Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan menggunakan Skala Likert. Jumlah skor yang diperoleh merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data.

(27)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang telah diseleksi dan diklasifikasikan, selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus. Akdon (2008, hlm. 180) memaparkan bahwa “pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan”. Adapun tahapan-tahapan dalam pengolahan data dalam penelitian ini, yaitu:

a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden masing-masing Variabel dengan rumus Weighted Means Score (WMS).

Teknik Weighted Means Score (WMS) ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan umum atau skor rata-rata dari tiap variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Adapun rumus WMS, yaitu:

Sumber: Sudjana, 2005, hlm. 67 Keterangan:

= Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden = Jumlah Responden

Langkah-langkah dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini sebagai berikut:

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

(28)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi perhitungan WMS, sebagai berikut:

Tabel 3.10

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria

3,00 – 4,00 Sangat baik

2,00 – 3,00 Baik

1,00 – 2,00 Cukup

0,00 – 1,00 Rendah

Sumber: Sudjana (2003, 91)

6) Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain mengetahui arah kecenderungan masing-masing variabel.

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Rumus yang digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, yaitu sebagai berikut (dalam Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 86):

Keterangan:

= Skor baku yang dicari = Skor Mentah

= Skor rata-rata D = Standar defiasi

(29)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR)

3) Menentukan banyak kelas interval (BK)

4) Menentukan panjang kelas interval (i)

5) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan (BK) dan (i) yang sudah diketahui

6) Menentukan rata-rata atau mean

7) Menentukan standar deviasi

8) Mengubah data ordinal menjadi data interval menggunakan rumus

(30)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Winarto Surakhmad (1998, hlm. 95) menjelaskan bahwa:

Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal ini, digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait oleh bentuk penyebaran.

Uji normalitas distribusi ini, menggunakan rumus chi kuadrat (x2) dari Sudjana (2005:273), yaitu sebagai berikut:

= Keterangan:

X2 = nilai chi kuadrat

Fo = frekuensi yang observasi (frekuensi empiris) Fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) Selanjutnya langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi frekuensi. Untuk mencari

harga-harga yang digunakan seperti: Mean, simpangan baku, dan Chi-Kuadrat

2. Mencari kelas yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5) dan batas atas kanan interval (interval kanan ditambah 0,5)

3. Mencari Z score untuk batas kelas dengan rumus Akdon, (2005:169)

(31)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sd = Standar Deviasi

4. Mencari luas 0 - Z dari daftar F

5. Mencari luas setiap interval dengan cara mencari seluruh luas 0 – Z kelas interval yang berdekatan

6. Mencari E1 (frekuensi yang diharapkan diperoleh dengan cara mengalihkan luas interval dengan n

7. Mencari 01 (frekuensi hasil penelitiandiperoleh dengan cara melihat jumlah tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi

8. Mencari chi-kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan

9. Menentukan chi-kuadrat dengan membandingkan nilai persentil untuk distribusi chi-kuadrat

Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.0 for Windows dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test.

Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas) menggunakan SPSS versi 20.0 sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data View 3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada

baris pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0, kolom tabel diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu. 4) Klik analyze, sorot pada nonparametric test, kemudian klik

1-sample K-S

(32)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu klik OK (Lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS. Yu, Zhen, Zhao & Zheng (Winarto, 1998, hlm. 96) mengemukakan bahwa “Asymptotic Significance 2-tailed merupakan pengujian nilai atau p-value untuk memastikan bahwa distribusi teramati, tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang diharapkan dikedua ujung two-tailed distribution”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:

 Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

 Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut:  Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti

tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

 Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

10. Pengujian hipotesis penelitian

a. Analisis Korelasi

(33)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik statistik yang digunakan akan bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan dan Sunarto, 2013, hlm. 80)

= koefisien korelasi = jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y = jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item) = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Dalam rangka pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 20,0 for windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X (independen) dan variabel Y (dependen), maka rxy merupakan hasil koefisien korelasi dari

kedua variabel tersebut. Selanjutnya, rxy hitung dibandingkan

dengan rxy tabel dengan taraf kesalahan 5%. Bila harga rxy hitung

> rxy tabel dan bernilai positif, maka terdapat hubungan positif

sebesar angka hasil perhitungan tersebut. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisiensi korelasi untuk memberikan interpretasi dengan menggunakan tolak ukur berdasarkan rxy

hitung yang dikemukakan oleh Akdon (2008, hlm. 188), sebagai berikut:

(34)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interpretasi Koefisiensi Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Adapun langkah untuk mencari koefisiensi korelasi dengan menggunakan program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2013:274-275), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan mengisi kolom-kolom berikut:

 Kolom name pada baris pertama isi dengan X dan pada baris kedua isi dengan Y

 Kolom Type isi dengan Numeric  Kolom Widht diisi dengan 8  Kolom decimal = 0

 Kolom label untuk baris pertama diisi ketikkan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y

 Kolom value dan Missing diisi dengan None  Kolom Coloumns diisi dengan 8

 Kolom Align pilih Center  Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y

(35)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda →

5) Tandai pilihan pada kotak Pearson

6) Klik Options dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik continue

7) Klik OK

b. Analisis Koefisiensi Determinasi

Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Akdon (2008, hlm. 188) mengemukakan “... untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisiensi diterminasi ... “. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminasi r2 =Nilai Koefisien Korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisiensi determinasi dengan menggunakan program SPSS (Riduwan dan sunarto, 2013: 294:299), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik linear

4) Pindahkan variabel X ke kontak independen dan variabel X ke kontak dependen

(36)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENDT ke kotak X

8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Contonue 9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

10)Klik Options, pastikan bahwa taksiran probabilty sebesar 0,05, lalu klik continue dan OK

Hasil R Square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi ada pada Tabel Model Summary

c. Uji Tingkat Signifikansi

Uji tingkat dilakukan untuk menguji signifikasi hasil korelasi variabel independen dan dependen dengan maksud mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau berlaku untuk seluruh populasi. Untuk mengujinya digunakan rumus uji signifikasi korelasi atau biasa disebut uji t, sebagai berikut (Akdon, 2008:144)

Keterangan :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel

(37)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Ho : r = 0 artinya tidak ada kontribusi antara variabel X terhadap variabel Y

 Ha : r ≠ 0 artinya ada kontribusi variabel X terhadap Y Kaidah Keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 nilai probabilitas Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan

 Jika nilai probabilitas 0,05 nilai probabilitas Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan

Atau kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima Ho Jika thitung > ttabel dan menolak Ho jika t hitung <

ttabel. Dalam uji tingkat signifikasi, tingkat kesalahan yang

digunakan peneliti adalah 5% (uji satu pihak) pada taraf signifikan 95%, dengan variabel kebebasan (dk): dk = n – 2

Dalam perhitungannya dengan menggunakan program SPSS, langkah yang ditempuh sama dengan langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasil untuk uji t berada pada Tabel Coefficient (Terlampir)

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis digunakan untuk mencari hubungan fungsional stau sebab akibat antara variabel independen (X) dengan variabel (Y). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2013:97):

Keterangan:

(38)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (–) variabel Y

(39)

Nurul Fitriyah, 2015

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN GURU DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel Skala Tabel 3.4 Likert
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penyusunan propsal skripsi ini adalah untuk memenuhi prasyarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

Rekomendasi untuk tumpahan di darat dan tumpahan di perairan ini didasarkan pada skenario tumpahan yang paling mungkin terjadi untuk material ini; namun, kondisi geografi, angin,

dengan 32,9% yang berarti bahwa variabel independen (Profitabilitas, Ukuran.. Perusahaan, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Saham Manajerial. dan Leverage) memberikan

Strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan usaha garam rakyat di Kabupaten Pangkep antara lain : (a) Mendorong peningkatan produksi, (b) Intensifikasi

=ntuk menentukan kondisi optimum retensi zat gizi# persaan yang menggambarkan keadaan !aktu atau suhu suatu produk harus dikaitkan dengan parameter yang

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 18 Tahun 1981 tentang Pemeriksaan dan Pemasangan Label Pada Alat

tafsir isyary merupakan makna-makna yang terdapat dari ayat-ayat al- Qur’an yang tidak didapatkan dari bunyi lafadz ayat, tetapi dari unsur- unsur yang ditimbulkan oleh lafadz

Bangunan sebagai benda cagar budaya adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian- bagian atau