No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini memiliki
tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan serta mengatasi permasalahan kemampuan berbicara pada anak yang
terjadi di PAUD Bintang Kecil, dengan cara menerapkan metode bercerita
dengan menggunakan media buku cerita bergambar.
Hopkins dalam Sukidin (2002) PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan dilakukan dan
memperbiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan. PTK dapat
berjalan baik bila dalam perencanaan dan pelaksanaan menggunakan 6 prinsip :
a. Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga
apa pun metode PTK yang akan diterapkan tidak akan mengganggu
komitmennya sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu
berlebihan guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
c. Prinsip yang ketiga, bahwa metodologi yang digunakan harus cukup
reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta erumuskan
hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat
diterapkan pada situasi kelasnya, dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk ‘’menjawab’’ hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten
menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika berkaitan pekerjaan.
f. Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seseorang guru, namun dalam
pelaksanaan PTK sejauh mungkin digunakan classroom exceeding
perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks
dalam kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi
sekolah secara keseluruhan (Sukidin:2002).
Selaras dengan pendapat di atas Arikunto, dkk. (2010:57) mengemukakan
bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru,
bekerjasama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak
sebagai peneliti) di dalam kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praktis pembelajaran.
Karakteristik PTK menurut Priyono dalam Sukidin (2002) adalah 1) masalah
yang dijadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan
memecahkan masalah gunapeningkatan kualitas, 3) menggunakan data yang
beragam, 4) langkah-langkahnya merupakan siklus, dan 5) mengutamakan kerja
kelompok. Sukidin (2002:24) menyatakan bahwa PTK mempunyai karakteristik
khusus untuk memecahkan masalah dan untuk meningkatkan kinerja guru. Dalam
pelaksanaannya diwarnai oleh berfikir ulang (reflectif thinking) kolaboratif.
Tujuan dari penelitian kelas yaitu untuk meningkatkan atau memperbaiki
praktik pembelajaran di dalam kelas dan untuk meningkatakan mutu pendidikan
yang perlu dilakukan secara terus-menerus.
Arikunto, dkk. (2010:102) mengungkapkan bahwa penggunaan PTK langsung
ditujukan pada kepentingan parsitipatif dan kolaboratif, artinya guru dapat secara
reflektif menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di dalam
kelas dan diharapkan pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran
sehingga menjadi lebih efektif.
Manfaat penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk memecahkan masalah
mengenai rendahnya kemampuan berbicara anak serta mencari solusi
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 yaitu bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh guru di
dalam kelas, dilakukan dengan cara kolaboratif, serta adanya tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Melalui penelitian kelas diharapkan
dapat terjadi perubahan dan peningkatan dalam kemampuan berbicara anak.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan mengacu pada bentuk desain bercorak
Penelitian Tindakan Kelas (classroom, action, research). Model penelitian yang
digunakan adalah model daur (siklus) mencakup empat komponen yaitu : Rencana
(Planning), Observasi (Observation), Tindakan (action) dan refleksi (Reflection).
Siklus diatas akan dilaksanakan secara terus-menerus sampai peneliti
menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih
optimal sehingga masalah yang terjadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan
optimal. Peneliti menetapkan kriteria keberhasilan Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) mencapai sebesar 70%. Dengan siklus ini peneliti juga akan memperoleh
altenatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada tindakan berikutnya. Rancangan penelitian tergambar berikut ini.
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Bagan 3.1
Riset Aksi Model Kemmis dan Taggart (Arikunto dkk., 2010:16 )
Desain Penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan, setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran. Perencanaan pada penelitian ini dimulai dengan merencanakan
perangkat pembelajaran seperti Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana
Kegiatan Harian (RKH), Program Semester dan Program Tahunan. Kegiatan
pembelajaran akan dilaksanakan harus direncanakan, hal yang akan
diobservasi dan direfleksi dengan cara berdiskusi dengan guru lain.
2. Pelaksanaan, dimulai dari kegiatan pendahuluan, guru menyediakan alat dan
media yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran bercerita, mengatur
formasi duduk anak dan mengungkapkan tujuan dan tema dalam kegiatan
bercerita dengan anak. Kegiatan inti, guru memotivasi anak untuk
menceritakan pengalamannya sesuai tema cerita, kemudian bercerita dengan
menggunakan media buku cerita bergambar. Kegiatan penutup, guru
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cerita dan memberikan
kesempatan anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang ada di buku
cerita bergambar.
3. Pengamatan (Observasi), peneliti menguraikan jenis-jenis data yang
dikumpulkan, cara pengumpulan data dan alat koleksi data (pedoman
observasi, catatan lapangan dan dokumentasi) tentang kejadian serta aktifitas
anak dan guru.
4. Refleksi, Kegiatan penelitian di atas dilaksanakan sampai perencanaan
pembelajaran berhasil maksimal atau terjadi peningkatan dalam penerapan
metode bercerita dengan media buku cerita bergambar. Peneliti merencanakan
laporan tindakan 2 siklus 2 tindakan. Siklus dihentikan jika penilaian BSH
mencapai 70%.
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Penelitian dilaksanakan di PAUD Bintang Kecil yang berlokasi di Dusun
Caringin RT 01/04 Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Subjek
penelitian adalah anak PAUD Bintang Kecil kelompok A1 usia 4-5 tahun yang
berjumlah 15 anak, terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
Tabel 3.1
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasi. Observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori.
Menurut Wiriaatmadja dalam (Mulyana:2012) untuk melakukan observasi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Memperhatikan fokus penelitian kegiatan apa yang harus diamati apakah
yang umum atau yang khusus. Kegiatan umum yang harus diobservasi
berarti segala sesuatu yang terjadi di kelas harus di amati dan dikomentari.
Sedangkan observasi kegiatan khusus hanya memfokuskan keadaan
khusus di kelas seperti kegiatan tertentu atau praktek pembelajaran tertentu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
b. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu
mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan.
Secara cermat ukuran-ukuran yang dipakai dalam pertimbangan observasi
dibicarakan terlebih dahulu, dan kemudian disetujui.
Observasi yang dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan
metode bercerita media buku cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan
berbicara anak yang diperlukan dan menata langkah perbaikan yang dilakukan
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui kegiatan observasi, peneliti
dapat melihat langsung penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak di lapangan dan mencatatnya
dalam catatan secara apa adanya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
pada teknik pengamatan ini yaitu pedoman observasi kemampuan berbicara anak.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah kegiatan untuk mencatat hasil temuan atau kejadian
penting selama proses pembelajaran. Berbagai aspek pembelajaran di kelas,
suaasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa,
interaksi siswa dengan siswa, iklim sekolah, leadership kepala sekolah, demikian
pula kegiatan lain dari penelitian seperti aspek orientasi, perencanaan,
pelaksanaan diskusi dan refleksi, semuanya dicatat dalam catatan lapangan
(Wiriaatmadja dalam Mulyana, 2012). Dalam kegiatan ini hasil temuan penulis
dan observer didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait
dengan persepsi guru dan aktifitas anak dalam penerapan metode bercerita dengan
media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak
serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dengan observer,
lalu kemudian disimpulkan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mempelajari dan mendalami berbagai
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 atau informasi untuk melengkapi data yang diperlukan. Goetz & Lecompte dalam
Wiriaatmadja (Mulyana:2012) Dokumen yang menyangkut para partisipan
penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar yang mencakup :
koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip
penerimaan murid baru, catatan rapat, catatan tentang siswa, rencana
pembelajaran dan catatan guru, hasil karya siswa dan koleki arsip guru.
Dokumentasi yang dipelajari untuk penelitian ini yaitu komponen perencanaan
pembelajaran seperti Kurikulum yang digunakan, Rencana Kegiatan Harian
(RKH), Rencana Kegiatan Mngguan (RKM) yang biasa dibuat oleh guru, dan
forto folio hasil karya anak.
D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Penelitian berkolaborasi dengan guru lain PAUD Bintang Kecil untuk
permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Setelah peneliti dan observer memperoleh suatu kesepakatan mengenai fokus
masalah yang akan diatasi, peneliti kemudian mengembangkan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah
peneiti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen
dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian di halaman selanjutnya.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak melalui Metode Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar
Variabel Indikator Pernyataan
Teknik : Observasi
a. Mengulang kembali 3 urutan kata SPO (kelinci makan wortel)
b. Mengulang kembali 4 urutan kata SPOK
(kelinci makan wortel di kandang) a. Menjawab pertanyaan tentang judul
cerita dengan sederhana
b. Menjawab pertanyaan tentang
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
c. Menjawab pertanyaan “ ya atau tidak” a. Menceritakan kejadian peristiwa yang
dilihat secara sederhana
b. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana
c. Menceritakan gambar
a. Menyebutkan suku kata awal (batu, baju)
b. Menyebutkan suku kata akhir (buku, saku)
c. Menyebutkan berbagai bunyi tertentu (bunyi klakson, bunyi pluit)
d. Menyebutkan ket keadaan (di depan, belakang, dalam, luar, bawah, atas) a. Berani menjawab pertanyaan menurut
gambar yang dilihatnya
b. Berani mengajukan pertanyaan/gagasan a. Berani menyatakan sikap “ya atau tidak”
(Guru menyuruh anak ke depan)
a. Mampu menceritakan kembali
cerita/dongeng yang pernah didengar b. Menanggapi cerita dari temannya
c. Bercakap-cakap dengan temannya
Teknik : Studi Dokumentasi dan Observasi Penerapan
4) Pemilihan Media/ Sumber Belajar 5) Penentuan Evaluasi
b. Dokumentasi rencana Pembelajaran 1)Kurikulum yang digunakan 2)Perencanaan Semester
3)Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)
4)Rencana Kegiatan Harian(RKH)
a. Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran bercerita b. Mengatur formasi duduk anak
c. Mengungkapkan tujuan dan tema
dalam kegiatan bercerita dengan anak d. Memotivasi anak men ceritakan
pengalaman sesuai dgn tema cerita
e. Bercerita dengan menggunakan media
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 f. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan cerita
g. Memberi kesempatan menceritakan isi cerita yang ada pada buku cerita gambar Dokumen : Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan
tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap
pengamatan (observing), serta tahap analisis data dan refleksi (reflecting). Secara
prosedural dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan diawali pendahuluan dengan identifikasi masalah yang berkaitan
dengan kemampuan berbicara anak dan penerapan metode bercerita media buku
cerita bergambar. Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang dilakukan
peneliti dan guru lain yaitu berkolaborasi untuk menyusun strategi atau tindakan
yang akan dilakukan, merancang skenario pembelajaran bercerita media buku
cerita bergambar, membuat perencanaan pembelajaran terdapat komponen
pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Dalam tahap
perencanaan ini juga harus mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk
akhir siklus. Format observasi berisi instrumen kemampuan berbicara anak.
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti berperan sebagai praktisi berkolaborasi dengan guru lain sebagai
observer. Peneliti sebagai praktisi pelaksanaan tindakan bertugas melaksanakan
rencana tindakan pembelajaran bercerita dengan media buku cerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam penelitian ini observer
harus mengacu kepada perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama dua siklus dengan jadwal sebagai
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Tabel 3.3
Jadwal Siklus Tindakan
Siklus I Siklus II
Tindakan 1 7 April 2014 Tindakan 1 22 April 2014
Tindakan 2 10 April 2014 Tindakan 2 25 April 2014
3. Tahapan Pengamatan/Observasi
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap keberlangsungan
pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan
tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan,
yaitu berupa pedoman observasi kemampuan berbicara anak sehingga diperoleh
seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kedala yang dihadapi,
serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan penerapan metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan
berbicara anak yang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.
4. Refleksi
Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilaksanakan, hasil analisis
data lapangan dapat memberikan arahan bagi perbaikan pada siklus selanjutnya,
jika fokus pengalaman belum berhasil. Hopkins (Arikunto dkk, 2010) bahwa
refleksi dalam penelitian tindakan mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil
pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hal yang dianalisis yaitu kekurangan
pada penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar dalam
pelaksanaan serta keunggulan metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar yang harus dipertahankan untuk perencanaan dalam siklus selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu:
1. Metode bercerita dengan media buku cerita bergambar adalah kegiatan
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 ilustrasi dan unsur cerita (tokoh, alur, plot) berfungsi sebagai penghias dan
pendukung untuk pemahaman anak terhadap cerita yang hendak disampaikan
secara lisan. Jenis buku cerita bergambar yang digunakan memiliki cerita dan
gambar yang menarik perhatian anak serta memiliki kata yang sederhana
sesuai anak usia dini juga judul cerita sesuai tema pembelajaran dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.
2. Indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu :
a. Mengulang kalimat sederhana yaitu anak mengulang kembali 3-4 urutan
kata (SPO/SPOK) yang diucapkan oleh guru.
b. Menjawab pertanyaan sederhana, anak menjawab pertanyaan yang
diajukan guru berkaitan dengan judul, isi, nama tokoh yang ada dalam
cerita yang telah dibacakan.
c. Mengungkapkan perasaan, anak diberi kesempatan menceritakan kejadian
sesuai tema baik yang dialami langsung, dilihat, didengarnya dari orang
lain serta memotivasi untuk menceritakan gambar yang disediakan guru.
d. Menyebutkan kata yang dikenal yaitu anak menujukkan keterangan
keadaan yang diketahuinya serta menyebutkan bunyi yang dikenal anak.
e. Mengutarakan pendapat kepada orang lain yaitu anak berani menjawab