• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003486 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003486 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III mendeskripsikan metode, model, subjek penelitian, prosedur, alat instrumen, dan analisis data pada penerapan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT) pada pembelajaran IPA pokok bahasan gaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Cibogo Lembang. Secara rinci hasil penelitian dan pembahasan diuraikan sebagai berikut.

A. Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom action research) yang artinya penelitian dilakukan oleh guru untuk memperbaiki masalah-masalah didalam kelas guna menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Riduwan (2011: 52) bahwa:

suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan melaksanakan prosedur tersebut. Tujuan utama penelitian tindakan adalah untu mengubah situasi, perilaku, organisasi dan termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, sarana dan prasarana, dan lingkungan sekitarnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berdasarkan pengertian di atas merupakan suatu penelitian yang dilakukan seseorang melalui prosedur yang diperkirakan dapat mengubah suatu situasi terutama situasi pembelajaran didalam kelas menjadi lebih baik lagi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

(2)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapinya untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal

B. Model Penelitian

(3)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart (dalam Muhyadi, 2010: 3)

(4)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

dikembangkan kemudian dirancang kembali dalam kegiatan perencanaan pada siklus berikutnya.

C. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Cibogo beralamat di asrama brimob Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian

ini dilaksanakan dikelas IV yang muridnya berjumlah 47 orang, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki dengan prestasi dan kemampuan akademik yang heterogen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2014.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga kali siklus sesuai dengan tahapan model Kemmis dan Taggart. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki. Secara rinci penjabaran prosedur penelitian tindakan kelas dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN 2 Cibogo selaku pimpinan sekolah. 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa

3) Membuat RPP model cooperative learning tipe NHT 4) Membuat lembar kerja siswa.

5) Membuat instrumen aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model cooperative learning tipe NHT

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

7) Membuat media pembelajaran

(5)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Tindakan dilakukan dengan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat. Adapun tindakan pada siklus pertama adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan cooperative leaning tipe NHT sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan sub materi pengaruh gaya terhadap bentuk benda.

2) Melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan partisipasi siswa dalam penerapan model cooperative learning tipe NHT. Observasi dibantu oleh tiga orang observer.

3) Melaksanakan evaluasi dengan memberikan pre-test sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan post-test untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe NHT.

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh observer diantaranya bertujuan untuk:

1) Aktivitas Guru

Pengamatan aktivitas guru untuk memantau penerapan model cooperative learning tipe NHT dalam proses pembelajaran.

2) Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa untuk memantau partisipasi siswa selama penerapan model cooperative learning tipe NHT bersama guru.

d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan, kemudian peneliti bersama para observer melakukan kegiatan refleksi. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil

(6)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

yang telah dicapai dalam pembelajaran siklus I sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN 2 Cibogo selaku pimpinan sekolah.

2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa

3) Membuat RPP model cooperative learning tipe NHT 4) Membuat lembar kerja siswa.

5) Membuat instrumen aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model cooperative learning tipe NHT

6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 7) Membuat media pembelajaran

8) Menyiapkan alat dan bahan percobaan

b. Tahap Tindakan

Tindakan dilakukan dengan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat. Adapun tindakan pada siklus kedua adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan cooperative learning tipe NHT sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan sub materi pengaruh gaya terhadap gerak benda.

2) Melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan partisipasi siswa dalam penerapan model cooperative learning tipe NHT. Observasi dibantu oleh tiga orang observer.

(7)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh observer diantaranya bertujuan untuk:

1) Aktivitas Guru

Pengamatan aktivitas guru untuk memantau penerapan model cooperative learning tipe NHT dalam proses pembelajaran.

2) Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa untuk memantau partisipasi siswa selama penerapan model cooperative learning tipe NHT bersama guru.

d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan, kemudian peneliti bersama para observer melakukan kegiatan refleksi. Pada kegiatan refleksi, peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil lembar observasi penerapan model cooperative learning tipe NHT, LKS, pre-test dan post-test. Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang telah dicapai dalam pembelajaran siklus II sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

1) Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN 2 Cibogo selaku pimpinan sekolah. 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

akan disampaikan kepada siswa

3) Membuat RPP model cooperative learning tipe NHT 4) Membuat lembar kerja siswa.

(8)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37 6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 7) Membuat media pembelajaran

8) Menyiapkan alat dan bahan percobaan

b. Tahap Tindakan

Tindakan dilakukan dengan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat.

Adapun tindakan pada siklus ketiga adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan cooperative learning tipe NHT sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan sub materi pengaruh gaya terhadap arah gerak benda.

2) Melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan partisipasi siswa dalam penerapan model cooperative learning tipe NHT. Observasi dibantu oleh tiga orang observer.

3) Melaksanakan evaluasi dengan memberikan pre-test sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan post-test untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe NHT.

c. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh observer diantaranya bertujuan untuk:

1) Aktivitas Guru

Pengamatan aktivitas guru untuk memantau penerapan model cooperative learning tipe NHT dalam proses pembelajaran.

2) Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa untuk memantau partisipasi siswa selama penerapan model cooperative learning tipe NHT bersama guru.

d. Tahap Refleksi

(9)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan berupa hasil lembar observasi penerapan model cooperative learning tipe NHT, LKS, pre-test dan post-test. Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang telah dicapai dalam pembelajaran siklus ketiga dan mengetahui keberhasilan penerapan model cooperative learning tipe NHT dalam pembelajaran IPA materi pokok gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpulan data. Instrumen yang dipakai oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang akurat. Adapun alat instrumen yang digunakan adalah:

a. Tes hasil belajar (Pre-test dan Post-test)

Tes ini sebagai alat instrumen yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat atau daya serap siswa dalam ranah kognitif terhadap materi yang telah dipelajari selain itu pula dengan adanya tes ini dapat mengukur tingkat keberhasilan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran. Tes tertulis berbentuk soal pre-test dan post-test untuk mengukur kemampuan mengingat, memahami, menjelaskan, menerapkan, menyimpulkan, dan mencontohkan. Soal pre-test dan post-test merupakan soal uraian yang sama, hanya tujuannya berbeda. Pada saat pemberian pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa sementara post-test diberikan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku guru dalam

(10)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

gejala dan perilaku yang ditunjukan oleh setiap siswa dan guru. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru di lampirkan pada lampiran 8,16, dan 24.

F. Analisis Data

Pengumpulan data yang dilakukan menghasilkan data kuantitatif berupa

nilai-nilai siswa dari pre-test dan post-test. Sementara data kualitatif beupa deskripsi dalam lembar observasi. Data yang telah dikumpulkan perlu diolah dan dianalisis untuk menghindari subjektivitas dalam penelitian ini. Teknik analisis data dilakukan dengan cara:

a. Tes hasil belajar (Pre-test dan Post-test)

Sistem penilaian pre-test dan post-test mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran IPA di SDN 2 Cibogo, yaitu 63. Pengolahan data dilakukan dengan cara:

1) Pemeriksaan atau skoring

Skoring bentuk tes uraian menggunakan bobot nilai. Dengan demikian guru tidak memberi angka nol terhadap jawaban yang salah. Penskoran soal pre-test dan post-test yang digunakan pada tabel 3.1, 3.2, dan 3.3.

Tabel 3.1 Penskoran Soal Pret-test dan Post-test Pada Setiap Siklus

No Soal Siklus

Maka cara menghitung nilai adalah:

Nilai Akhir =

(11)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

2) Menghitung rata-rata (mean)

Setelah semua siswa hasil tesnya telah melalui penskoringan, kemudian menghitung rata-rata. Menurut Ibrahim dan Sudjana (2004: 132):

Keterangan:

x = rata-rata

fi.xi = frekuensi skor xi n = banyak sampel

3) Menghitung Gain (Peningkatan)

Menghitung gain atau peningkatan antara nilai pre-test dan post-test. Dengan menggunakan rumus di bawah ini.

Gain = Nilai Post-test– Nilai Pretest Prihardina (2012: 46) 4) Persentase Normalisasi Gain

Menghitung normalisasi gain untuk menentukan kategori peningkatan pre-test dan pos-test.

Hake, R. R (2002 :3)

Setelah menghitung normalisasi gain selanjutnya data tersebut diinterpretasi atau di tafsirkan sesuai dengan kriteria di tabel 3.4

Tabel 3.4 Interpretasi normalisasi Gain

<g> Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > <g> ≥ 0,3 Sedang <g> < 0,3 Rendah

(12)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41 5) Persentase Ketuntasan Klasikal

Menghitung persentase kentutasan klasikal untuk melihat keberhasilan pembelajaran didalam kelas. Berikut rumus penghitungannya.

% siswa yang mencapai KKM = ∑ siswa yang mencapai KKM x 100% ∑ seluruh siswa

Cendana (2012: 45)

Persentase ketuntasan klasikal terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 241). Suatu kelas dikatakan tuntas apabila 85% dari siswa mampu menuntaskan pelajarannya mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan. KKM pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 2 Cibogo adalah 63. Dengan asumsi 15% memiliki keterbatasan dalam pembelajaran dan diantaranya mengalami kesulitan belajar yang sulit untuk ditingkatkan.

b. Lembar Observasi

Setelah mengumpulkan data aktivitas guru dan siswa, kemudian mengolah persentase keterlaksanaan setiap tahap-tahap penerapan model cooperative learning tipe NHT. Dengan mengolah data seperti berikut:

(13)

Dewi Siti Maria Ulfah, 2014

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart  (dalam Muhyadi, 2010: 3)
Tabel 3.1 Penskoran Soal Pret-test dan Post-test Pada Setiap Siklus
Tabel 3.4 Interpretasi normalisasi Gain

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 14, menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja sangat bervariasi disebabkan oleh lama pengembalaan, biaya tenaga kerja pada usaha sistem gaduhan ternak sapi bali di

Aloei Saboe Kota Gorontalo diperoleh keterangan, bahwa secara umum kinerja perawat pelaksana sudah baik namun masih ada sedikit diantaranya perawat belum yang mampu

diharapkan pembelajaran berbahasa dalam mengenalkan dan meningkatkan penguasaan kosakata dapat lebih menyenangkan bagi anak. Penggunaan media pop-up book dianggap

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penjadwalan dengan menggunakan metode CPM diperoleh waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung gedung baru Kompleks

Namun kebiasaan dan selera keluarga dalam mengonsumsi daging sapi serta ketersediaan daging sapi secara parsial tidak berpengaruh terhadap konsumsi daging sapi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

Menyerahkan CD yang berisikan Skripsi / TA, artikel hasil penelitian dalam format Word, PDF dan PPT ( CD di tempel Cover di beri Judul, Nama, Nim, Prodi)3. Mengisi biodata

menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang besar demikian juga dengan efek substitusi.  Sebaliknya, jika suatu barang