• Tidak ada hasil yang ditemukan

Material beton Bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Material beton Bab 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

semen dalam material konstruksi sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Material konstruksi bangunan dalam

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dunia saat ini diterpa isu pemanasan glo bal yang diakibatkan o leh emis i gas karbondioksida. Industri konstruksi adalah penyumbang emisi gas karbondioksida terbesar kedua setelah elektrikal (listrik). Dalam mengatasi isu tersebut maka riset tentang konstruksi hijau (green construction) dan material hijau (green material) mulai digalakkan sebagai upaya dalam penurunan emisi gas karbondioksida.

Pemakaian semen merupakan bagian dar i dunia konstruksi yang paling banyak menyumbangkan emisi tersebut. Oleh karenanya, reduksi pemakaian

perkembangannya mempert imbangkan dua hal pent ing baik ekonomi maupun lingkungan. Dalam hal ekono mi, material hijau harus mempertimbangkan penghematan biaya konstruksi yang dapat dicapai. Sedangkan pertimbangan lingkungan dalam material hijau cenderung tertuju pada upaya pemanfaatan limbah yang t idak hanya memiliki nilai ekono mis namun juga memiliki upaya pelestarian lingkungan.

1.2 PERMASALAHAN

Isu pemanasan global selalu dipersepsikan sebagai emisi gas karbondioksida dunia. Salah satu pemicu terjadinya emisi gas karbondioksida adalah industri konstruksi. Sedangkan bagian dari dunia konstruksi yang mengakibatkan emisi gas karbondioksida adalah penggunaan semen pada material konstruksi. Oleh karena itu pembahasan tentang material hijau akan difokuskan pada reduksi semen dalam material konstruksi dan bangunan.

Sementara itu, timbunan limbah sterofo m (styrofoam) dari kemasan elektronik ataupun makanan sangat mengancam lingkungan. Hal ini disebabkan karena limbah sterofom t idak dapat diurai lingkungan dengan mudah, dan akhirnya menyebabkan lingkungan terpo lusi oleh sampah tersebut. Serupa dengan limbah sterofo m, limbah polymer ataupun plast ik bertebaran di muka bumi. Gagasan muncul dari fenomena prakt is bahwa limbah mie instant dapat dipergunakan kembali sebagai agregat beton. Lain halnya dengan limbah

(2)

cangkang kerang, Indonesia adalah negara marit im dengan kekayaan hasil laut yang berlimpah. Cangkang kerang belum ter manfaatkan dengan baik saat ini, oleh karena itu, performa cangkang kerang sebagai bahan baku bangunan hijau dan material konstruksi sangat bermanfaat dalam industri konstruksi yang berkelanjutan. Pembahasan buku ini akan terfokus pada: penggunaan sterofo m, plast ik/ polymer, cangkang kerang dan limbah abu ampas tebu dari pabrik gula sebagai pengganti sebagian semen dan agregat kasar dalam material beton yang menjadi bahan utama dalam industri bangunan berkelanjutan di Indonesia.

1.3 ALUR KEGIATAN REKAYASA MATERIAL BETON

Rekayasa material beton berbahan limbah telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Berikut adalah alur kegiatan pembuatan material beton [1,2,3]:

2012ISU LING K U N G AN TERPOLUSI LIMB AH STE

RO F OM

2013-2014ISU LIN GKUN GAN TER P OLUSI

LIMBAH PLA STIK

2015ISU POROS M A RITIM DAN PEMANFAAT AN LIMB A H

CAN GKANG KER A N G

MATERI AL BET ON D EN G A N LIMBAH STEROFOM & AMP

AS TEBU

MATERI AL BET ON D EN G A N LIMBAH P OLYMER D AN

ABU AMPAS TEBU (Polymer Brick),

panel dinding

BATA CANGKANG KERANG

(SHELL-BRICK),TERAZZO

Gambar 1.01. Alur Rekayasa Material Beton [1,2,3]

(3)

Road maprekayasa material bangunan yang berbahan dasar limbah:

Gambar 1.02.Road maprekayasa material berbahan limbah [4]

Selain melakukan konservasi sumber daya alam, gerakan hijau juga berkaitan dengan upaya menghemat energi dan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan akibat limbah berbahaya. Penggunaan material ramah lingkungan sangat bermanfaat bagi kepentingan pembangunan berkelanjutan. Menurut E. Setyowati,et.al (2015) State of the art

(4)

DISAIN M ASTER PLAN MODE L KORELASI DISAIN M ASTER PLAN

PERUMAHAN KAWASAN DISAIN M ASTER PERUMAHAN TEORI BARU DISAIN M ASTER BAND ARA PLAN PERUM AHAN KAWAS AN BISING PLAN PERUM AHAN

rekayasa material beton ini terletak pada pemanfaatan material ramah lingkungan dan rendah emisi dalam industri bangunan untuk golongan ekonomi lemah. Berikut adalah mapping State of the Artrekayasa material [3]:

KAWAS AN BISING KOT A

KONTROL KEBISINGAN AKAN LEBIH EFE KTIF BI LA PERUMAHAN BISIN G MENGGUNAKAN M ATERIAL BERKEM AMPU AN AKUSTIK

MATERI AL

MORT AR STEROF OM

MATERIAL HIJAU YANG

PANE L AKUSTIK D ARI SERBUK GERGAJI

(5)

Gambar

Gambar 1.01. Alur Rekayasa Material Beton [1,2,3]
Gambar 1.02. Road map rekayasa material berbahan limbah [4]

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH TERAK KETEL ABU AMPAS TEBU PABRIK GULA MADUKISMO SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN PENYERAPAN AIR PADA BETON, Angrumpaka Nurmahatmha

Dengan senyawa yang terkandung pada serbuk cangkang kerang memiliki senyawa yang terkandung dalam semen maka serbuk cangkang kerang dapat digunakan sebagai

Dengan senyawa yang terkandung pada serbuk cangkang kerang memiliki senyawa yang terkandung dalam semen maka serbuk cangkang kerang dapat digunakan sebagai

Kombinasi campuran abu vulkanik sebagai pengganti semen dan bottom ash sebagai pengganti sebagian agregat halus dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan tekan

Kuat tekan di awal-awal umur beton dengan abu cangkang kerang hijau sebagai pengganti semen Portland menunjukkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan beton

Penggunaan campuran yang paling kuat untuk membantu menaikan kuat tekan adalah campuran dengan abu ampas tebu 8% + abu cangkang kerang 14% pada umur 28 hari dan

Penggunaan campuran yang paling kuat untuk membantu menaikan kuat tekan adalah campuran dengan abu ampas tebu 8% + abu cangkang kerang 14% pada umur 28 hari dan

2 Berdasarkan deskripsi diatas, peneliti mencoba untuk melakukan pemanfaatan bahan alternatif berupa fly ash dan abu ampas tebu sebagai pengganti semen, diharapkan bahan alternatif yang