Arif Abdul Rahman,2014
Tugu Proklamasi Rengasdengklok
Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI
GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK
SARING (
SCREEN PRINTING
).
Arif Abdul Rahman 1, Drs. Oscar Sastra, M.Pd2, Dadang Sulaeman, S.Pd, M.Sn3 Pendidikan Seni Rupa, FPBS UPI Bandung,
Email : arif.abdul_rahman@yahoo.co.id
ABSTRACT
Indonesia has some of the historical record, for example starting from the time of entry of the Hindu kingdoms, the Islamic empire, colonial past or future independence. Of the four times it is exciting times a head of Independence, On the eve of the independence of this process should occur some experienced people of Indonesia, one of which events Rengasdengklok where the kidnapping of a young man who made the first President of the Republic of Indonesia Soekarno or Bung Karno better known. The Proclaimers figures sequestered at home Djiaw Kie Siong. However, the events of history that should always be remembered by the community is now beginning to be forgotten, evidenced by the graffiti heritage buildings that exist in the Rengasdengklok now not maintained. Thus the authors take aim Rengasdengklok Proclamation Monument objects remind the public to maintain the heritage objects by processing Rengasdengklok Proclamation Monument in the form of graphic artwork by using the technique of screen printing (screen printing). Making the work done through the stages of work that is search of ideas and concepts that work will be made. The next step is to further strengthen the concept of contemplation that can pull a value that is contained in the works by adding direct observation to where the object is to be received either in the form of detailed and historically. The idea has been matured are concepts and values are then processed in the form of sketches and maximized in the computer using graphics software. Only then did the making of the work as a whole started to prepare tools and materials to the process of making a graphic work with screen printing techniques (screen printing). Works made as many as six pieces of work that each title is a figure Proclaimers, personal interests, one purpose, spirit of struggle, a good nation is a nation that respects its history and place historic. Matured process graphic objects into works through several steps: preparing the tool material, tracing the design drawing, coating the screen with glue, glue drying, Serigraphy process, and the last is the finishing process by framing the work.
Keywords: Proclamation Monument, ideas, printmaking, cetak saring (screen
Arif Abdul Rahman,2014
Tugu Proklamasi Rengasdengklok
Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Indonesia memiliki beberapa catatan sejarah misalnya dimulai dari zaman masuknya kerajaan Hindu, kerajaan Islam, masa Kolonial atau masa Kemerdekaan. Dari keempat masa itu yang menarik adalah zaman menjelang Kemerdekaan, Di masa menjelang kemerdekaan terjadi beberapa proses ini harus dialami bangsa Indonesia, salah satunya Peristiwa Rengasdengklok dimana peristiwa penculikan yang dilakukan sejumlah pemuda terhadap Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau yang lebih dikenal Bung Karno. Tokoh Proklamator tersebut diasingkan di rumah Djiaw Kie Siong. Akan tetapi peristiwa sejarah yang seharusnya selalu di kenang oleh masyarakat sekarang sudah mulai terlupakan, terlihat dari banyaknya coretan bangunan peninggalan bersejarah yang ada di Rengasdengklok tersebut sekarang sudah tidak terawat. Maka dari itu penulis mengambil objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat agar menjaga peninggalan bersejarah tersebut dengan mengolah objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan mengunakan teknik cetak saring (screen printing). Pembuatan karya dilakukan melalui tahapan-tahapan berkarya yaitu Pencarian ide dan konsep karya yang akan dibuat. Langkah berikutnya adalah kontemplasi untuk lebih menguatkan konsep sehingga dapat menarik sebuah nilai yang terkandung didalam karya dengan menambahkan observasi langsung ke tempat objek tersebut berada untuk lebih mendapat detail baik secara bentuk maupun secara historis. Ide yang telah dimatangkan secara konsep dan nilai
kemudian diolah dalam bentuk sketsa dan dimaksimalkan dalam computer dengan
menggunakan software grafis. Barulah melakukan pembuatan karya secara utuh dari
mulai menyiapkan alat dan bahan hingga proses pembuatan karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing). Karya yang dibuat sebanyak enam buah karya
yang masing masing judulnya adalah Tokoh Proklamator, Kepentingan pribadi, Satu
tujuan, Semangat perjuangan, Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai
sejarahnya dan Tempat bersajarah. Proses memvisualisasikan objek menjadi karya
grafis melalui beberapa langkah yaitu persiapan alat bahan, menjiplak rancangan
gambar, melapisi screen dengan lem, pengeringan lem, proses penyablonan, dan
terakhir adalah proses finishing dengan membingkai karya tersebut.