• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Sertifikasi Guru PLPG Madrasah 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Juknis Sertifikasi Guru PLPG Madrasah 2017"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU MADRASAH

TAHUN 2017

DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

(2)
(3)

ii

I. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru ………...15

J. Waktu Pelaksanaan ………...16

K. Peran dan Tanggung Jawab Unit Terkait ……….………..17

BAB III PEMBIAYAAN ………...20

A. Pembiayaan dan Anggaran ………...20

(4)

iii

BAB IV MEKANISME PENYALURAN DANA ………...21

A. Mekanisme Pembiayaan ………...21

B. Hak dan Kewajiban ………...21

C. Komponen Biaya ………...22

D. Perpajakan ………...23

BAB V MONITORING DAN EVALUASI ………...24

A. Latar Belakang ………...24

B. Tujuan ………...24

C. Sasaran ………...24

D. Komponen ………...25

E. Mekanisme ………...25

F. Pelaporan ………...25

G. Pengawasan dan Sanksi ………..……...27

(5)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar kode dan bidang studi sertifikasi

Lampiran 2 : Daftar alamat PT/LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran. Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru profesional, amanat UUGD telah dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Mulai tahun 2009 landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

(7)

2

yang terkait pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai pemahaman yang sama tentang kriteria dan proses penetapan peserta sertifikasi guru.

Program sertifikasi guru dilaksanakan sebagai bentuk usaha meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah secara umum dan kualitas guru-guru di Madrasah. Program ini dilakukan juga sebagai harapan guru akan layak bersertifikat, karena guru yang bersertifikat adalah guru-guru yang mempunyai kemampuan khusus yang dapat menunjang ketuntasan proses pembelajaran. Oleh karena itu, maka sangat diharapkan adanya guru-guru yang kreatif dalam menjalankan tugasnya sehingga jelas-jelas terlihat kelayakannya dalam melaksanakan tugas pembelajarannya. Yang paling menentukan dari program sertifikasi guru adalah bagaimana dan seberapa besar dampak sertifikasi guru terhadap kinerjanya.

B. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dana pendanaan program sertifikasi bagi Guru Madrasah dalam jabatan adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,

dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

(8)

3

Kementerian Negara;

9. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian

Agama;

10. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017;

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata

Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;

15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.05/2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;

16. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Agama;

17. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 296/M/KPT/2016 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru;

18. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 101/M/KPT/2017 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi bagi Guru Agama Dalam Jabatan Melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru.

(9)

4

C. TUJUAN

Tujuan disusunnya petujuk teknis ini sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan supaya dapat berjalan secara lancar, efektif, dan efisien, sehingga menghasilkan guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan,dan menilai pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

Target yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah:

1. Terpenuhinya standar kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru Madrasah;

2. Menghasilkan guru yang bersertifikat pendidik melalui proses yang

transparan dan dapat dipertanggung jawabkan;

3. Meningkatnya profesionalitas, kinerja, dan kesejahteraan guru

Madrasah;

4. Meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah;

5. Memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memantau

pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 di wilayahnya.

D. SASARAN

Sasaran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Madrasah dalam jabatan tahun 2017 yang diatur melalui Petunjuk Teknis ini adalah sebagai berikut:

1. Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru;

2. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG);

3. Kanwil Kementerian Agama Provinsi;

4. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

5. Kelompok Kerja Program Sertifikasi Guru di Kementerian Agama

6. Pengawas Madrasah;

7. Kepala Madrasah;

(10)

5

9. Masyarakat.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup di dalam Petunjuk Teknis ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu:

1. Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru;

2. Pembiayaan;

(11)

6

BAB II PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN

Mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru melalui pola Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) dapat dijelaskan melalui diagram berikut ini:

Keterangan:

1. Guru wajib berkualifikasi S-1/D-IV mengikuti sertifikasi melalui pola pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG).

2. Guru mendaftarkan diri secara mandiri sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru di SIMPATIKA.

3. Proses verifikasi dan validasi peserta dilakukan berjenjang mulai dari Kepala Madrasah, Kankemenag Kab/Kota, Kanwil Provinsi hingga PT/LPTK penyelenggara.

4. Guru yang ditetapkan sebagai peserta PLPG wajib melaksanakan

pembekalan/prakondisi selama 2 (dua) bulan untuk mengkaji dan mengerjakan latihan soal dari sumber belajar yang telah diunggah di

laman http://ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan dan

(12)

7

saat mengikuti PLPG tatap muka untuk dipresentasikan kepada instruktur dan menjadi salah satu komponen penilaian PLPG.

5. Peserta yang tidak aktif dalam proses daring prakondisi selama 2 minggu pertama maka akan digantikan dengan calon peserta sertifikasi yang lain setelah mendapat peringatan.

6. Proses PLPG dilaksanakan di PT/LPTK penyelenggara masing-masing

yang meliputi pertemuan tatap muka pendalaman materi,

pembelajaran berpusat pada peserta didik, praktik

mengajar/bimbingan, dan ujian akhir PLPG.

7. Kelulusan PLPG berdasarkan rumus dan ketentuan sebagai berikut.

SAP = 0,15 SP + 0,30 SUT + 0,35 SUK + 0,20 SWS

SLP : Skor Laporan Prakondisi

SPL : Skor Presentasi Laporan Prakondisi

Ketentuan:

1) Menggunakan penilaian acuan kriteria (PAP)

2) SAP minimal 70

3) SUT minimal 70

4) SUK minimal 76

8. Peserta yang belum memenuhi kriteria kelulusan ujian akhir PLPG diberi kesempatan 2 kali mengulang, jika peserta masih belum lulus juga diberi kesempatan 4 kali mengulang pada tahun berikutnya selama kurun waktu 2 tahun secara mandiri tanpa melalui proses PLPG lagi.

9. Peserta yang lulus PLPG wajib mengikuti Ujian Tulis Nasional (UTN) dengan standar kelulusan minimal 80. UTN ulang diselenggarakan di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditetapkan Pemerintah.

(13)

8

11.Peserta yang tidak memenuhi standar minimal kelulusan UTN diberi kesempatan mengulang secara mandiri paling banyak 4 (empat) kali dalam jangka waktu 2 (dua) tahun keikutsertaan UTN dilaksanakan satu kali setiap semester terhitung sejak tahun berikutnya mengikuti PLPG.

12.Peserta yang belum lulus UTN agar mempersiapkan diri dengan belajar

secara mandiri, dalam rangka mempersiapkan UTN berikutnya.

13.Penyelenggaraan Ujian Ulang UTN bagi peserta yang belum lulus menjadi tanggung jawab Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama.

14.Direktorat GTK Madrasah berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi untuk menyiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia dalam rangka memfasilitasi peserta PLPG yang belum lulus UTN.

15.Peserta yang lulus sertifikasi guru akan memperoleh Sertifikat Pendidik, dan setelah itu memperoleh Nomor Registrasi Guru (NRG) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya, PT/LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan wajib melaporkan guru yang sudah mendapat sertifikat pendidik kepada Dirjen GTK Kemendikbud dan Direktur GTK Madrasah untuk proses penerbitan NRG yang akan dipublikasikan secara online melalui SIMPATIKA.

B. PRINSIP

1. Berkeadilan, Objektif, Transparan, Kredibel dan Akuntabel

a. Berkeadilan, semua peserta sertifikasi guru ditetapkan berdasarkan urutan prioritas.

b. Objektif, mengacu kepada kriteria peserta yang telah ditetapkan.

c. Transparan, proses dan hasil penetapan peserta dilakukan secara terbuka, dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.

d. Kredibel, proses dan hasil penetapan peserta dapat dipercaya semua pihak.

e. Akuntabel, proses dan hasil penetapan peserta sertifikasi guru dapat dipertanggung jawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.

2. Berorientasi pada Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional

(14)

9

memenuhi standar kompetensi guru yang telah ditentukan sebagai guru profesional.

3. Dilaksanakan secara taat asas

Sertifikasi guru dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Dilaksanakan Secara Terencana dan Sistematis

Pelaksanaan sertifikasi guru didahului dengan pemetaan pada aspek jumlah, jenis mata pelajaran, ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan fasilitas, dan target waktu yang ditentukan, sehingga pelaksanaan sertifikasi guru dapat berlangsung secara efektif, efisien dan sistematis.

C. SOSIALISASI

Sosialisasi pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2017 dilaksanakan melalui

koordinasi dengan melibatkan peserta dari unsur Kanwil Kementerian

Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Perguruan

Tinggi Penyelengara, Kepala Madrasah, Inspektorat Jenderal dan

stakeholder terkait. Sosialisasi juga dilakukan melalui penyampaian surat

tertulis yang dipublikasikan melalui email, website dan lain-lain kepada

seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan sertifikasi guru.

D. SASARAN PESERTA

Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang memenuhi persyaratan peserta sertifikasi guru sesuai edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 261A/Dt.I.II/HM.01/2/6/2017 tanggal 12 Juni 2017 perihal Persiapan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Madrasah Tahun 2017.

Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam pada semua jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta di bawah pembinaan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

(15)

10

berkas oleh Kankemenag kabupaten kota dan Kanwil Provinsi melalui SIMPATIKA.

E. PERSYARATAN PESERTA

1. Guru Madrasah di bawah pembinaan Ditjen Pendidikan Islam

Kementerian Agama yang belum pernah memiliki sertifikat pendidik, kecuali guru yang telah berstatus definitif pada MAN Insan Cendekia se-Indonesia.

2. Memiliki status sebagai guru tetap (GT) dibuktikan dengan Surat Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap. Bagi GT bukan PNS di madrasah swasta, SK Pengangkatan dari yayasan minimum 2 tahun terakhir berturut-turut pada yayasan yang sama. Adapun GT bukan PNS pada madrasah negeri harus memiliki SK pengangkatan sebagai guru honorer tetap dari Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota minimum 2 tahun terakhir berturut-turut.

3. Masih aktif mengajar dibuktikan dengan memiliki SK pembagian

tugas mengajar dari Kepala Madrasah 2 tahun terakhir.

4. Diangkat dalam jabatan fungsional guru sebelum tanggal 31

Desember 2005, kecuali guru yang telah berstatus definitif pada MAN Insan Cendekia se-Indonesia (Guru yang pada saat diangkat dalam jabatan fungsional guru minimal telah berusia 18 tahun).

5. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)

dan/atau Nomor PTK Kementerian Agama (NPK).

6. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat

(D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan.

7. Guru yang linier antara kualifikasi akademik dengan mata pelajaran

yang diampu dan pilihan bidang studi sertifikasi cukup melampirkan SK terakhir.

(16)

11

9. Bagi Guru yang diangkat dalam jabatan fungsional guru setelah 31

Desember 2005, bidang studi sertifikasi yang dipilih harus linier dengan ijazah S1/D4.

10. Pada tanggal 1 Januari 2018 belum memasuki usia pensiun.

11. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat

dari dokter pemerintah.

F. PENETAPAN PESERTA

1. Ketentuan Umum

Calon Peserta Sertifikasi Guru Madrasah 2017

a) Semua guru madrasah yang memenuhi persyaratan tersebut di atas

mempunyai kesempatan yang sama untuk ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2017.

b) Pendaftaran calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 dibuka secara online melalui SIMPATIKA, hanya guru-guru yang mendaftar secara online melalui SIMPATIKA yang akan ditetapkan menjadi peserta sertifikasi guru tahun 2017.

c) Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui online sistem dengan menggunakan SIMPATIKA. Daftar bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Ditjen Pendidikan Islam.

d) Calon peserta sertifikasi guru tahun 2017 tidak dialihtugaskan pada jabatan lain, baik fungsional maupun struktural.

e) Sebaran jumlah calon peserta di PT/LPTK penyelenggara per

jenjang disesuaikan dengan jumlah minimal ketersediaan kelas (rombongan belajar) antara 25 – 35 peserta per rombel yang tiap-tiap rombel hanya terdiri dari satu bidang studi sertifikasi.

f) Penetapan final peserta sertifikasi guru dilakukan oleh PT/LPTK terhadap calon peserta yang mendaftar di PT/LPTK masing-masing.

g) Dalam hal terjadi kekurangan peserta pada PT/LPTK tertentu maka

(17)

12

h) Masa kerja guru dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai

guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS sesuai peraturan yang berlaku dan diperhitungkan hanya saat guru mengajar dibuktikan dengan SK mengajar.

i) Kankemenag Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Provinsi dapat

menghapus calon peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta sertifikasi guru dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan yaitu:

1) meninggal dunia;

2) sakit permanen yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan

tugas sebagai guru;

3) melakukan pelanggaran disiplin;

4) tidak aktif mengajar;

5) mutasi ke jabatan selain Guru, mutasi ke kabupaten/kota lain;

6) mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain;

7) pensiun;

8) mengundurkan diri dari calon peserta;

9) sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kementerian Agama

maupun di Kementerian lain kecuali guru yang telah berstatus definitif pada MAN Insan Cendekia se-Indonesia;

10) Memilih bidang studi sertifikasi tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu ketika mendaftar diri sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru;

11) Dokumen fisik tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.

2. Urutan Prioritas Penetapan Peserta

Urutan prioritas penetapan peserta adalah sebagai berikut:

a. Distribusi kuota secara proporsional ke semua jenjang RA,MI, MTs

dan MA dan ke semua guru mata pelajaran di masing-masing jenjang tersebut.

b. Guru berstatus definitif pada MAN Insan Cendekia se-Indonesia.

c. Kuota peserta tiap provinsi sampai kabupaten/kota yang dihitung

berdasarkan persentase calon peserta yang disetujui kankemenag kab/kota dan Kanwil Provinsi melalui SIMPATIKA.

d. Guru madrasah berstatus PNS.

(18)

13

f. Memiliki masa kerja (pengalaman mengajar) lebih lama, dan

golongan yang dimiliki guru saat dicalonkan.

G. VERIFIKASI DAN VALIDASI

Selanjutnya, data pendaftar sertifikasi yang masuk ke dalam SIMPATIKA

dikelola Kementerian Agama Tingkat Pusat sebagai dasar pemetaan dalam menetapkan kuota peserta sertifikasi. Tahap berikutnya adalah sebagai berikut:

1. PT/LPTK penyelenggara sertifikasi membuka kuota sertifikasi

berdasarkan bidang studi sertifikasi sesuai kuota yang diberikan oleh Kementerian Agama Pusat kemudian mempublikasikan ke calon peserta sertifikasi;

2. Calon peserta mendaftar secara online melalui SIMPATIKA ke kuota

yang dibuka oleh PT/LPTK penyelenggara sesuai dengan bidang sertifikasi. Pada saat mendaftar calon peserta juga mengunggah scan dokumen asli sebagian persyaratan yang terdiri dari: Ijazah S1/D4 dan SK awal sebagi guru PNS atau SK Guru Tetap Yayasan;

3. Setelah menyelesaikan semua proses pendaftaran, calon peserta

mencetak 2 (dua) rangkap format Pakta Integritas dari SIMPATIKA yang menyatakan kebenaran dari berkas persyaratan yang diberikan yang sudah ditanda tangani calon peserta;

4. Calon peserta mengirimkan 1 (satu) rangkap berkas persyaratan

sesuai yang tertera di SIMPATIKA ke Kankemenag kabupaten/kota untuk diverifikasi;

5. Kankemenag kabupaten/kota memeriksa kesesuaian berkas dengan

pengajuan peserta sertifikasi di SIMPATIKA, untuk kemudian menyetujui atau menolak ajuan dari calon peserta berdasarkan persyaratan yang berlaku;

6. Kanwil Provinsi berhak menolak ajuan dari calon peserta jika ternyata calon peserta diketahui tidak memenuhi syarat;

7. Sistem akan menetapkan peserta berdasarkan kuota dan prioritas yang telah ditentukan;

8. Jika pada proses penetapan awal ternyata masih ada PT/LPTK yang

kuotanya belum terpenuhi maka sistem secara otomatis akan memenuhi kuota peserta sesuai dengan urutan prioritas;

9. Calon peserta yang lolos proses seleksi wajib memberikan konfirmasi

(19)

14

10. Peserta yang lolos verifikasi oleh Kankemenag kab/Kota dapat

mencetak format A1 kemudian meminta persetujuan Kankemenag dengan meminta tanda tangan;

11. Guru melengkapi berkas dokumen yang disyaratkan untuk diberikan

ke PT/LPTK tujuan paling lambat 2 minggu setelah pengumuman penetapan peserta sertifikasi guru;

12. PT/LPTK menerima, memverifikasi dan memvalidasi berkas dokumen

yang dipersyaratkan dari guru dan melaporkan status verifikasi berkas tersebut (diterima atau ditolak) ke SIMPATIKA;

1. Pengumpulan Berkas ke PT/LPTK Bagi Calon Peserta Yang Lolos

Seleksi.

Setelah calon peserta dinyatakan lolos seleksi, Peserta Sertifikasi Guru Madrasah 2017 wajib mengirimkan berkas ke PT/LPTK untuk dilakukan verifikasi dan validasi ulang. Peserta dapat berkoordinasi dengan Kankemenag kabupaten/Kota, mengirimkan sendiri berkas persyaratan melalui Paket Pos, atau langsung diantarkan jika memungkinkan. Adapun data pendukung yang harus dilengkapi oleh peserta sertifikasi guru ketika dilakukan verifikasi dan validasi ulang oleh PT/LPTK adalah:

1. Format A1 yang telah ditanda tangani oleh Kankemenag

Kabupaten/Kota;

2. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir S1/D-IV dan ijazah D-I/D-II/D-III (jika ada) yang telah dilegalisasi dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi negeri/swasta dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah tersebut.

b) Fotokopi ijazah dari perguruan tinggi swasta yang sudah tidak

beroperasi harus dilegalisasi oleh kopertais/kopertis.

c) Fotokopi ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam/ Direktorat Jenderal Belmawa Kementerian Ristek Dikti.

3. Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK pengangkatan/pangkat/ golongan terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung.

(20)

15

5. Surat ijin belajar atau surat keterangan belajar dari pejabat yang berwenang (apabila dalam SK Kepegawaian terakhir belum mencantumkan kualifikasi akademik S1).

6. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar (enam

bulan terakhir dan bukan polaroid), di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).

7. Pakta Integritas dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

8. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.

H. KUOTA

Kuota sertifikasi guru madrasah tahun 2017 sebanyak 4.315 orang terbagi atas:

1. Guru Mata Pelajaran Umum : 2.845 orang

2. Guru Mata Pelajaran Agama : 1.470 orang

Kuota tersebut dibagi ke seluruh wilayah provinsi berdasarkan persentase data calon peserta di setiap provinsi yang didistribusikan ke masing-masing PT/LPTK penyelenggara sertifikasi guru secara adil, transparan dan proporsional.

I. TAHAP PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU

Pelaksanaan sertifikasi guru di Rayon PT/LPTK berpedoman pada Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, dan Buku 3 Rambu-rambu pelaksanaan PLPG. Adapun tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1. Prakondisi

a) Peserta PLPG wajib mengikuti prakondisi atau disebut juga

pembekalan secara online dan mandiri di http://ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan;

b) Peserta yang tidak pernah login ke aplikasi pembekalan tersebut dalam jangka selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah tahapan pembekalan dimulai dinyatakan gugur dan digantikan dengan peserta lain;

(21)

16

d) Selama masa pembekalan peserta difasilitasi oleh instruktur

sebagai mentor;

e) Komunikasi peserta dan mentor dapat berbentuk: tatap muka dan

atau online (e-learning, email, medsos, dll);

f) Komunikasi antara peserta dan mentor sebagai kegiatan

pemantauan untuk mengetahui perkembangan belajar peserta dengan frekwensi sekurang-kurangnya 4 kali selama masa prakondisi;

g) Peserta membuat laporan sesuai dengan format yang ada di

lampiran;

h) Laporan prakondisi diserahkan kepada panitia sertifikasi guru pada

saat check-in kedatangan ke lokasi PLPG.

2. Pelaksanaan PLPG di PT/LPTK

a. Pelaksanaan sertifikasi guru bersifat tatap muka dan lokasi

penyelenggaraan di PT/LPTK, hal ini berpedoman pada Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, dan Buku 3 Rambu-rambu pelaksanaan PLPG;

b. Mengingat adanya keterbatasan kuota peserta dan anggaran, maka

tempat pelaksanaan PLPG pada tahun 2017 dapat dipusatkan pada Rayon PT/LPTK masing-masing.

J. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan Sertifikasi Guru Madrasah 2017 mulai dari persiapan, pelaksanaan dan kegiatan paska pelaksanaan dapat dilihat di tabel berikut:

No Agenda Jadwal

1. Sosialisasi Kebijakan Sertifikasi Guru

Madrasah Tahun 2017

Juli – Agustus 2017

2. Rapat Koordinasi dengan lembaga terkait Juli 2017

3. Pendataan Calon Peserta Juli - September 2017

4. Finalisasi Juknis Sertifikasi Guru 9 Agustus 2017

5. Penandatanganan MoU dengan PT/LPTK 21 Agustus 2017

8. Pengembangan Aplikasi Sertifikasi Guru

(22)

17

b. Peluncuran Aplikasi 30 Agustus 2017

9. Sosialisasi Juknis Sertifikasi Guru ke Kanwil

Kemenag Provinsi

29 – 31 Agustus 2017

10. Workshop Aplikasi Prakondisi bagi instruktur

PTKIN

6 - 8 September 2017

11. Verifikasi Berkas Calon Peserta 30 Agustus – 8 September

2017

12. Pengolahan Data Calon Peserta 9 September 2017

13. Penetapan Calon Peserta 10 September 2017

14. Verifikasi Berkas Calon Peserta oleh

PT/LPTK

12 – 25 September 2017

15. Pelaksanaan PLPG

a. Pembekalan materi secara daring 2 bulan

(on)

b. Pelaksanaan PLPG Tatap Muka (in)

c. Ujian Akhir PLPG

d. Pengumuman Kelulusan PLPG

14 September – 14 November

2017

Selama bulan

November-Desember 2017, dilaksanakan

beberapa tahap

16. Ujian Tulis Nasional (UTN) Pertengahan Desember 2017

17. Pengumuman Kelulusan UTN Minggu ke 4 Desember 2017

18. Penerbitan NRG dan Sertifikat Desember 2017

K. Peran dan Tanggung Jawab Unit Terkait

1. Kementerian Agama

Tugas dan tanggung jawab kementerian Agama meliputi:

a. Menetapkan kebijakan dan mekanisme penetapan peserta

sertifikasi guru;

b. Membentuk Kelompok Kerja Pelaksana program Sertifikasi Guru (Pokja Sertifikasi) Madrasah tahun 2017;

c. Menyediakan anggaran penyelenggaraan sertifikasi guru tahun

(23)

18

2. Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG)

Tugas dan tanggung jawab KSG meliputi:

a. Merumuskan standar mutu, proses dan hasil sertifikasi guru;

b. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru.

3. Kelompok Kerja Sertifikasi (Pokja Sertifikasi)

Tugas dan tanggung jawab Pokja Sertifikasi meliputi:

a. Memastikan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

Kementerian dijalankan secara benar;

b. Melakukan koordinasi antar instansi teknis yang

menyelenggarakan sertifikasi guru dilingkungan Kementerian Agama;

c. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan sertifikasi guru di Lingkungan kementerian Agama.

4. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Tugas dan tanggung jawab Dirjen Pendis meliputi:

a. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan sertifikasi guru

madrasah tahun 2017;

b. Mengembangkan sistem dan mekanisme penetapan peserta

sertifikasi guru;

c. Mengidentifikasi dan mengolah data untuk menetapkan distribusi kuota peserta PLPG;

d. Mengalokasikan biaya pelaksanaan sertifikasi untuk

penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2017;

e. Menyosialisasikan kebijakan pelaksanaan sertifikasi guru kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan PT/LPTK;

f. Menerima data hasil sertifikasi guru, mengolah dan menganalisis data hasil sertifikasi guru.

5. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (Kanwil Kemenag

Provinsi)

Tugas dan tanggung jawab Kanwil Kemenag Provinsi meliputi:

a. Melaksanakan semua ketentuan sesuai dengan petunjuk teknis

penyelenggaraan sertifikasi guru madrasah tahun 2017 secara taat azas terkait dengan bidang tugasnya;

b. Memantau pelaksanaan penetapan peserta melalui SIMPATIKA

untuk wilayahnya masing-masing;

c. Berhak menolak ajuan peserta sertifikasi guru yang telah diajukan

oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

6. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

(24)

19

a. Melakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan semua

dokumen/berkas calon peserta sertifikasi guru sesuai dengan ketentuan dan dan format melalui SIMPATIKA;

b. Menyetujui ataupun menolak berkas ajuan calon peserta melalui SIMPATIKA sesuai dengan aturan yang telah ditentukan;

c. Menyerahkan tanda bukti transaksi kepada calon peserta

bersangkutan/mewakili.

7. Kepala Madrasah

Tugas dan tanggung jawab Kepala Madrasah adalah:

a. Melakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan semua semua

dokumen/berkas calon peserta di madrasah yang dipimpinnya; b. Mengirimkan dokumen/berkas calon peserta sertifikasi guru ke

Kantor Kemenag Kabupaten/Kota;

c. Memastikan bukti cetak transaksi persetujuan/penolakan calon

peserta sampai ke calon peserta yang berasal dari madrasah yang dipimpinnya.

8. Calon Peserta

Tugas dan tanggung jawab calon peserta sertifikasi meliputi:

a. Mengajukan pendaftaran seleksi peserta sertifikasi guru melalu SIMPATIKA di http://simpatika.kemenag.go.id;

b. Mencetak surat ajuan dan dokumen/berkas persyaratan calon

peserta sertifikasi guru kemudian berkoordinasi dengan Kepala Madrasah masing-masing menyerahkannya ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota;

c. Memantau secara mandiri mulai dari proses sampai dengan

pengumuman hasil seleksi melalui menu sertifikasi di SIMPATIKA.

9. Calon Peserta Lolos Seleksi

Bagi calon peserta yang lolos seleksi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mencetak tanda bukti verval calon peserta (Formulir A1) secara mandiri dari SIMPATIKA;

b. Mencetak Pakta Integritas kemudian membubuhkan tanda tangan

sendiri di atas materai secukupnya;

c. Segera mengirimkan dokumen/berkas persyaratan sertifikasi guru,

Formulir A1, dan Pakta Integritas ke PT/LPTK Penyelenggara sesuai dengan yang tertera di dokumen Pakta Integritas masing-masing;

d. Mengikuti pelaksanaan prakondisi/pembekalan secara online

(25)

20

e. Mengikuti PLPG yang dilaksanakan oleh PT/LPTK penyelenggara

sertifikasi dan diakhiri dengan uji kompetensi;

f. Mengikuti ujian ulang maksimal dua kali bagi peserta yang belum

lulus uji kompetensi PLPG. Apabila tidak lulus ujian ulang yag kedua, peserta masih diberi kesempatan ujian ulang yang terselenggara selama 3 tahun sejak pelaksanaan PLPG dengan biaya sendiri.

BAB III PEMBIAYAAN

A. PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN

Peserta program Sertifikasi Guru berhak mendapatkan dana sertifikasi guru selama mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Besarnya anggaran selama kegiatan PLPG oleh Perguruan Tinggi/PT/LPTK penyelenggara yang ditunjuk mencakup semua komponen (terlampir dalam Surat Perjanjian Penggunaan Dana Bantuan) per orang. Penggunaannya disesuaikan dengan Pedoman Pengelolaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2017 (Buku 4) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anggaran pelaksanaan sertifikasi guru dibebankan melalui DIPA Ditjen Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2017.

B. PENGELOLAAN DANA

(26)

21

BAB IV

MEKANISME PENYALURAN DANA

A. MEKANISME PEMBIAYAAN

Calon peserta sertifikasi yang lolos seleksi administrasi dan telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, u.p. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah sebagai peserta Sertifikasi mendapatkan dana pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana ditransfer ke rekening PT/LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru sesuai dengan peraturan

perundang–undangan.

B. HAK DAN KEWAJIBAN

Adapun hak penerima dana adalah sebagai berikut:

a. Mengikuti PLPG yang diselenggarakan oleh PT/LPTK penyelenggara;

b. Bagi yang lulus sertifikasi, akan memperoleh Sertifikat Pendidik yang dikeluarkan oleh PT/LPTK penyelenggara dan Nomor Registrasi Guru (NRG) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adapun kewajiban penerima dana adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan berkas PLPG berupa:

- Fotokopi ijazah S-1/D-IV, serta fotokopi ijazah S-2 dan/atau S-3 (bagi yang memiliki) yang telah dilegalisasi;

- Fotokopi SK sebagai guru, mulai SK pengangkatan pertama hingga SK terakhir yang disahkan oleh atasan langsung/pejabat terkait;

- Fotokopi SK pangkat terakhir (bagi guru PNS) yang dilegalisasi oleh atasan langsung/pejabat terkait;

- Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) dari Kepala madrasah yang dilegalisasi oleh atasan.

b. Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di PT/LPTK

penyelenggara;

(27)

22

C. KOMPONEN BIAYA

Komponen kegiatan yang dibiayai dengan dana sertifikasi guru terdiri dari :

No. Rincian Komponen

1. Administrasi Pengelolaan Sertifikasi Guru

 Pembelian ATK

 Pengiriman surat menyurat

 Komunikasi melalui internet atau telepon

 Penggandaan modul/materi diklat

 Penggandaan soal ujian akhir PLPG

 Penggandaan lembar jawaban

 Fotokopi sertifikat pendidik untuk legalisasi

 Pengadaan bahan peer teaching

 Dokumentasi

 Penggandaan laporan akhir

 Bantuan biaya listrik untuk Rayon PT/LPTK

Swasta

 Bantuan pelayanan kesehatan

2 Persiapan

Pelaksanaan PLPG

 Menyusun Rencana Kerja PLPG

 Verifikasi Berkas Peserta

 Rapat Awal PSG

 Rapat Pertemuan instruktur

3 Pembekalan

Peserta PLPG

 Rapat awal pelaksanaan pembekalan

 Sosialisasi pembekalan

 Bimbingan selama pembekalan

 Presentasi laporan hasil pembekalan

4 Pelaksanaan

PLPG

 Akomodasi dan Konsumsi Peserta

 Honor Instruktur Kelas

 Honor Instruktur Workshop

 Honor Instruktur Peer Teaching

 Honor Pengawas Ujian

 Honor Panitia

 Honor Pemeriksaan Hasil Ujian

5 Pelaksanaan UKG

setelah PLPG

 Honor Admin, Operator dan Pengawas

 Transportasi Peserta

 Konsumsi

 Penerbitan Sertifikat Pendidik

 Koordinasi Eksternal

6 Pengendalian dan

Penjaminan Mutu

 Persiapan Pelaksanan (Diseminasi/Coaching)

 Penjaminan Mutu Internal

 Pelaporan

7 Pelaporan Hasil  Koordinasi Eksternal

 Koordinasi penyiapan bahan laporan

 Penyusunan Laporan Akhir

(28)

23

D. PERPAJAKAN

Perguruan Tinggi/LPTK penyelenggara sertifikasi guru Madrasah wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku sebagaimana dijelaskan dibawah ini. Pajak-pajak sehubungan dengan kegiatan pelaksanaan sertifikasi guru Madrasah mengacu pada:

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009;

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2008;

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai

dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2009.

(29)

24

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

A. LATAR BELAKANG

Untuk menjamin program dapat berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi yang menyeluruh, berkelanjutan, dan berjenjang. Fokus monitoring dan evaluasi ditujukan untuk proses akademik Sertifikasi dan pengelolaan keuangan, termasuk proses penyaluran dan pencairan dana sertifikasi guru.

Untuk tujuan ini perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan/atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, dan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Seluruh biaya untuk koordinasi baik internal maupun eksternal dan lain-lain dibebankan kepada anggaran pelaksanaan program sertifikasi guru.

Pengaduan terkait pelaksanaan pemberian dana pelaksanaan Sertifikasi bagi guru madrasah dapat disampaikan ke alamat:

Sub Direktorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Madrasah

Gedung Kementerian Agama Lantai VII, Ruang C 704 Jl Lapangan Banteng Barat No 3-4 jakarta 10710

Telepon /Faksimili : 021--3507479

B. TUJUAN

Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mendorong terwujudnya semua rangkaian kegiatan program pendanaan program sertifikasi guru Madrasah dapat terlaksana dan mencapai sasaran seoptimal mungkin.

C. SASARAN

Sasaran monitoring dan evaluasi adalah LPTK/perguruan tinggi penyelenggara program sertifikasi guru, Unit Kerja Kemenag Kanwil/Kemenag Kab/Kota dan peserta sertifikasi guru.

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Gedung Kementerian Agama Lantai IV Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jak-Pus 10710

(30)

25

D. KOMPONEN

1. Administrasi akademik peserta sertifikasiyang mencakup kehadiran, daftar nilai, kelulusan serta catatan lain yang terkait dengan proses PLPG;

2. Keuangan terkait dengan penerima dana sertifikasi guru;

3. Koordinasi dengan lembaga/instansi terkait;

4. Kendala-kendala dalam pelaksanaan sertifikasi.

E. MEKANISME

1. Pengelola dan penyelenggara menyepakati waktu pelaksanaan kegiatan

monitoring dan evaluasi;

2. Setelah kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan, Tim menyerahkan

laporan ke Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah;

3. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah menindaklanjuti hasil

monev yang terintegrasi ke dalam program dan pelaksanaannya pada tahun yang sedang berjalan atau pada tahun yang akan datang.

F. PELAPORAN

PT/LPTK penyelenggara Sertifikasi bertanggung jawab dalam penyaluran dana sertifikasi yang diserahkan oleh peserta kepada PT/LPTK penyelenggara sertifikasi juga bertanggung jawab dalam penggunaan dana penyelenggaraan setifikasi yang dikelolanya.

Laporan pelaksanaan sertifikasi dibuat secara berjenjang oleh tiap-tiap unit kerja dan PT/LPTK.

 PT/LPTK menyampaikan laporan tertulis tentang penyelenggaraan sertifikasi

guru Madrasah dan hasilnya kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah paling lambat 1 (satu) bulan setelah PLPG selesai dilaksanakan. Laporan tentang peserta yang lulus sertifikasi juga disampaikan secepatnya oleh PT/LPTK kepada Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghindari keterlambatan penerbitan Nomor Registrasi Guru (NRG) yang melewati tahun 2017.

 Pengumuman hasil sertifikasi disampaikan oleh PT/LPTK selain kepada

(31)

26

Kementerian Agama Provinsi bisa secepatnya diteruskan kepada peserta yang bersangkutan atau ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membuat dan menyampaikan

laporan tertulis tentang pelaksanaan sertifikasi di daerahnya kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.

 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi membuat dan menyampaikan

laporan pelaksanaan sertifikasi di wilayahnya kepada Direktorat Pendidikan Madrasah, selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pengumuman hasil sertifikasi diterima oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dari PT/LPTK Penyelenggara atau dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

 Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah membuat dan

menyampaikan laporan tertulis pelaksanaan sertifikasi Guru Madrasah kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan tembusannya disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Laporan ini selambat-lambatnya disampaikan dalam waktu 2 (dua) bulan setelah seluruh laporan dari PT/LPTK Penyelenggara dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi diterima.

 PT/LPTK penyelenggara Sertifikasi menyampaikan laporan akhir pelaksanaan

kegiatan PLPG kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, u.p. Kepala Sub Tata Usaha Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Laporan memuat laporan kegiatan dan laporan dana, termasuk di dalamnya disertakan fotokopi sertifikat pendidik bagi yang lulus. Laporan akhir diberikan paling lambat satu bulan setelah kegiatan berakhir dan sertifikat pendidik yang lulus Sertifikasi telah

diberikan. Laporan akhir diberikan dalam bentuk hardcopy. Selain hardcopy,

laporan yang memuat data peserta dan kelulusannya diberikan dalam bentuk softcopy.

Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dibuat oleh Tim Monev yang dibentuk oleh Direktur Pendidikan Madrasah.

Isi laporan minimal terdiri dari: 1.Pendahuluan, meliputi:

a. Tujuan

b. Aspek yang akan dimonitoring dan dievaluasi

c. Instrumen monev

d. Desain operasional pelaksanaan monev, termasuk waktu dan tempat

monev.

2.Uraian hasil monev

(32)

27

b. Analisis hasil monev

3.Kesimpulan dan rekomendasi.

Laporan monev disampaikan kepada Direktur GTK Madrasah.

G. PENGAWASAN DAN SANKSI

(33)

28

BAB VI PENUTUP

Pelaksanaan program sertifikasi bagi guru madrasah ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas guru yang memiliki kompetensi akademik dan profesional secara berkelanjutan agar memenuhi standar nasional pendidikan. Dengan program ini diharapkan kompetensi guru madrasah dapat memberikan dampak pada peningkatan mutu pendidikan pada madrasah. Dukungan dan komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait sangat diperlukan, agar tujuan dan target kegiatan ini dapat dicapai secara maksimal.

1. Kejujuran dan keotentikan dokumen sangat penting dan perlu menjadi

kepedulian semua pihak, terutama guru atau peserta;

2. Sejatinya, sertifikasi merupakan mekanisme peningkatan mutu guru, dan

peningkatan kesejahteraan guru merupakan salah satu bentuk implikasinya. Faktor kesejahteraan, meskipun juga penting, hendaknya tidak menjadi orientasi utama atau satu-satunya dalam mengikuti sertifikasi;

3. Sertifikasi memperoleh perhatian yang sangat luas dan mengandung kepekaan

yang sangat tinggi terutama dari guru sehingga menjadi sorotan berbagai pihak di masyarakat. Oleh karena itu, pengelola dan penyelenggara perlu berupaya sungguh-sungguh agar pelaksanaannya objektif, transparan dan akuntabel.

Pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, PT/LPTK penyelenggara program dan peserta sertifikasi guru Madrasah agar program dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, dan akuntabel.

(34)
(35)

LAMPIRAN 1 DAFTAR KODE BIDANG STUDI SERTIFIKASI

No Bidang Studi Sertifikasi Kode

1 Guru Kelas RA 021

2 Guru Kelas MI 028

3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 097 4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 100 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) 154

6 Bahasa Indonesia 156

17 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 220

18 TIK 224

19 Akidah-Akhlak 235

20 Qu'ran-Hadist 236

21 Fiqih 237

22 Sejarah Kebudayaan Islam 238

23 Bahasa Arab Madrasah 239

(36)

LAMPIRAN 2

Daftar Alamat LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru

NO PT ALAMAT PENGIRIMAN BERKAS PESERTA SERTIFIKASI

1 UNS LPTK RAYON UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Sekretariat Panitia Sertifikasi Guru Rayon Universitas Sebelas Maret. d/a Gedung F FKIP UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A Jebres Kentingan Surakarta 57126

2 UNM LPTK Rayon 124 Universitan Negeri Makassar. Up. Abdul Muis Mappalotteng hp. 0811418101 P3G UNM Lantai 3 Wing C, Gedung Pinisi UNM Jl. A. P. Pettarani, Kota MAKASSAR.

Email: abdulmuism@unm.ac.id

3 UNY LPTK Rayon 111 Universitas Negeri Yogyakarta

Sekretariat Panitia Sertifikasi Guru Rayon 111 Universitas Negeri Yogyakarta d/a. Gedung LPPMP Lantai 3 Sayap Timur, Kampus Karangmalang Yogyakarta Jl. Colombo No. 1, Yogyakarta.

Telepon 0274 550 852 kode pos 55281 4 UNNES LPTK Rayon 112 Universitas Negeri Semarang

LP3 Universitas Negeri Semarang

d/a. Gedung LP3 (Prof Satmoko) Kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang Jawa Tengah Kode Pos 50229. Telp/Fax 024 8508079

email: lp3@mail.unnes.ac.id 5 UIN

YOGYA

LPTK Rayon 203 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretariat Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Lt. 2 d/a. Jl. Laksda Adisucipto Yogyakarta Kodepos 55281 Tlp. (0274) 513056 email : ftk@uin-suka.ac.id 6 UPI LPTK Rayon 110 Universitas Pendidikan Indonesia

Kantor Sertifikasi Guru R110

Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Kota Bandung 40154 Telp. 022-2013163 Ext 1141

7 UIN JAKARTA

LPTK Rayon 201 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ; Kabag TU

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta

d/a. Jl. Ir. H.Juanda No.95 Ciputat Tangsel Kodepos 15412 Tlp. (021) 740 1925 ext.1707 email : fitk@uinjkt.ac.id 8 UM LPTK Rayon 115 Universitas Negeri Malang

Kantor Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115 Gedung Sasana Budaya Lantai 1

Jl. Semarang 5 MALANG

Telp 0341-583988 Email psg115@um.ac.id

9 UNESA LPTK Rayon 114 Universitas Negeri Surabaya

Gedung W1 Wiyata Mandala (Gedung LP3M / PPPG) Unesa Kampus Unesa Lidah Wetan, Surabaya

(37)

10 UNP Sekretariat Panitia Sertifikasi Guru Rayon 106 UNP Lt. 1 Pustaka Pusat UNP, Kampus Universitas Negeri Padang jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang Utara Kota Padang Sumatera Barat.

11 UIN MALANG

Rayon UIN Malang

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).

Gedung Microteaching. Jl. Gajayana no 50. Lowokwaru. Malang. Kodepos 65144. Telp/fax : 0341-552398. Email :

(38)

Petunjuk Teknis

APLIKASI PRA KONDISI / PEMBEKALAN AWAL PLPG

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN 2017

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Agama Republik Indonesia

2017

Untuk

GURU

Madrasah

(39)

Pendahuluan

1. Pra kondisi PLPG atau pembekalan awal PLPG merupakan rangkaian

kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta PLPG 2017.

2. Pembekalan awal PLPG dilaksanakan dengan tujuan agar para guru

lebih siap dalam mengikuti PLPG. Di pembekalan awal PLPG, peserta

mempelajari 2 sumber belajar yaitu: sumber belajar pedagogik & sumber

belajar bidang studi.

Pembekalan awal PLPG dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan, di

mana setiap peserta mempunyai kewajiban untuk membuat laporan

kemajuan sebanyak 4 kali.

Nilai akhir pembekalan awal PLPG merupakan akumulasi dari 30% skor

proses, 30% skor laporan, dan 40% skor presentasi laporan.

Setiap rombel pembekalan awal PLPG, rata-rata terdiri dari 10 orang

peserta, dan setiap rombel difasilitasi oleh 1 orang mentor.

Materi/bahan ajar pembekalan awal PLPG, dapat diunduh di

http://sertifikasikemenag.id

.

Pembekalan awal PLPG dilaksanakan secara daring (

online

) pada alamat

https://ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan

.

(40)

Pendahuluan

Halaman http://

sertifikasikemenag.id

hanya untuk

bahan ajar saja, bukan tempat diskusi/proses pembekalan awal

PLPG.

Pastikan guru/peserta login ke halaman:

https//ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan

Peserta diberi kesempatan

paling lama 2 minggu

untuk

mengaktifkan akun. Jika dalam waktu 2 minggu peserta belum

mengaktifkan akunnya, maka peserta tersebut dianggap

mengundurkan diri.

Pada kegiatan mentoring harus ada interaksi antara mentor

(pendamping) dengan peserta secara daring,

khusus

untuk

peserta di daerah tertentu mentoring dilaksanakan melalui

email atau tatap muka.

Skor Pembekalan Awal PLPG (SP) minimal 65, artinya jika SP <

65, maka peserta dinyatakan

tidak lulus

PLPG.

Peserta wajib

membuat laporan akhir

pembekalan PLPG dan

(41)

Alur PLPG 2017

Pemantauan

Oleh PSG

LPTK

Pembekalan

Secara Daring (2 bln)

(42)

1.

https://

ksg.kemdikbud.go.id/pembekalan

2. Isikan

username

dan

password

3. Klik Login

Login

1

2

(43)

Dashboard

1. Profile guru

2. Tempat mengunduh materi/bahan ajar

3. Guru

belum

mendapatkan kelas/rombel

4. Jadwal PLPG

5. Tombol untuk mengedit akun guru

2

3

1

5

(44)

Dashboard

1.

Profile guru

2.

Tombol untuk mengedit akun guru

3.

Jadwal PLPG

4.

Tempat mengunduh materi/bahan ajar (www.sertifikasikemenag.id)

5.

Nama rombel pembekalan dan identitas mentor

6.

Daftar peserta rombongan belajar

7.

Masuk ke kelas untuk berdiskusi, dll.

1

2

3

4

5

6

(45)

Mentoring

, Proses mentoring diawali dengan guru

mengklik

masuk ke kelas

. Di dalam kelas ada 2 menu

(46)

Mentoring

Setelah mengklik

masuk ke kelas

, maka akan muncul seperti tampilan di

bawah ini.

1. Guru memilih forum/laporan kemajuan

2. Rekaman percakapan antara mentor dan peserta

3. Tempat guru menulis komentar

1

2

(47)

Laporan Kemajuan

, Setiap peserta wajib

(48)

Laporan Kemajuan

1. Menu pilihan forum atau

laporan kemajuan

2. Laporan (1, 2, 3, atau 4)

3. Batas waktu pengumpulan laporan

4. Deskripsi laporan

1

2

3

(49)

Menggunggah laporan kemajuan

1. Pilih menu laporan kemajuan

2. Pilih laporan yang ingin diunggah (1, 2, 3, atau 4)

3. Klik unggah pelaporan

3

2

(50)

Menggunggah laporan kemajuan

4. Pilih file yang akan diunggah

5. Klik open

4

(51)

Menggunggah laporan kemajuan

6. Pengunggahan berhasil

7. Klik (X) jika ingin membatalkan/menghapus

7

(52)

Akun Peserta/Guru

1. Profile

menampilkan nama, email, dan waktu terakhir menggunakan

sistem.

2. Perbarui informasi

untuk mengedit profile.

3. Ubah sandi

untuk mengganti password.

1

2

(53)

Logout

1. Klik nama guru/peserta di pojok kanan atas

2. Klik keluar

(54)

Team support

Yulhernis

(kontributor)

Yoyok Bintoro

(developer)

Nasrul Ihsan

(kontributor)

Taufik Qoriadi

(kontributor)

Romi Eka Putra

(kontributor)

Darmawan

Satyananda

(kontributor)

Nuludin

Referensi

Dokumen terkait

Faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usahaoptik adalah faktor pengetahuan kewirausahaan, faktor strategi pemasaran dan faktor manajemen permodalan dan keuangan

Undang undang ini adalae satu kesatuan dari tata cara perencanaan pembangunan untuk mengeasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengae, dan jangka taeunan yang

[r]

[r]

Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini yaitu: (1) metode yang digunakan dalam mendidik karakter anak usia dini di TK Darmawanita Trenggalek yang paling tepat

nb LnFt. atu qq

Kegiatan  yang  dilakukan  dalam  pengelolaan  Poskestren,  lebih  diutamakan  dalam  hal  pelayanan  promotif  (peningkatan  kesehatan)  dan 

Dalam  situasi  darurat  bayi  dan  anak  yang  lebih  muda  cenderung  mudah  sakit  dan  meninggal  akibat  kekurangan  gizi  dan  penyakit.  Pemberian  makanan