PENETAPAN PESERTA
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2016
TIM SERGUR LPMP BANTEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
I PENDAHULUAN
III PESERTA SERTIFIKASI GURU
MELALUI PPG (SG-PPG)
IV PROSEDUR OPERASIONAL
BAKU (POB)
II SERTIFIKASI GURU MELALUI PF & PLPG
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (1)
1. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (UUGD)
menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Guru profesional minimum harus sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
menguasai kompetensi, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat
pendidik
P. Hw.
4. Dasar pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan Permendiknas No 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, PP No 74 Tahun 2008 tentang Guru diperbaiki dengan penerbitan Permendiknas No 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
5. UUGD menegaskan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang diangkat sebelum UUGD disahkan (30 Desember 2005), harus sudah selesai pada tahun 2015.
6. Pasal 10 Permendiknas Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pendidikan Profesi Guru bagi Guru dalam Jabatan. menegaskan bahwa guru mengikuti program PPG dengan beban belajar 36 SKS dan sesuai dengan latar belakang pendidikan/keilmuan dan satuan pendidikan tempat penugasan.
Paidi Hw UNY, 5
A. Latar Belakang (2)
7. Pada akhir tahun 2015, berdasarkan data guru pada sistem NUPTK, masih ada sejumah 273.410 guru yang
diangkat sebelum 30 Desember 2005
dan 438.697 guru yang diangkat setelah 31 Desember 2005 sampai 31
Desember 2015 yang belum memiliki sertifikat pendidik.
6
P. Hw.
B. Dasar Hukum (1)
7
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang perubahan atas No.16 tahun 2001 tentang yayasan;
B. Dasar Hukum (2)
8
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Konselor/Pendidikan Profesi Konselor;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
•
Tujuan
• sebagai acuan bagi pihak terkait
dalam melakukan proses penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2016 secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan;
• memberikan informasi kepada
masyarakat agar dapat memantau pelaksanaan penetapan peserta
sertifikasi guru Tahun 2016 di wilayahnya
C. Tujuan
• Perguruan Tinggi Penyelenggara
Sertifikasi Guru Tahun 2016;
• Dinas Pendidikan Provinsi;
• Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; • Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
• Pengawas Sekolah; • Kepala Sekolah;
• Guru; dan
• Masyarakat.
D. Sasaran Sosialisasi
Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sertifikasi guru
melalui PF, PLPG, dan SG-PPG tentang beberapa hal sebagai berikut.
• Alur sertifikasi guru
• Sasaran peserta sertifikasi guru
• Persyaratan peserta sertifikasi guru • Proses penetapan peserta sertifikasi
guru
• Prosedur operasional standar
sertifikasi guru
• Jadwal pelaksanaan sertifikasi guru
E. Ruang Lingkup Pedoman
F. Prinsip Sertifikasi Guru
1.Penetapan peserta
dilaksanakan secara
berkeadilan, objektif,
transparan, kredibel, dan
akuntabel
2.Berorientasi pada peningkatan
mutu pendidikan nasional
3.Dilaksanakan secara taat azas
4.Dilaksanakan secara terencana
dan sistematis
II
SERTIFIKASI GURU
MELALUI PF dan PLPG
15
KEBIJAKAN SERGUR 2016
1. Sertifikasi guru tahun 2016 dilaksanakan dua pola, yaitu:
a. Pola PF dan PLPG: guru yang diangkat sampai dengan 30 Desember 2005
b. Pola SG-PPG: guru yang diangkat dari 31 Desember 2005 s.d. 31 Desember 2015
2. Beban belajar pola PLPG sebanyak 90 JP (1 JP = 50 menit), dengan alokasi waktu:
a. Guru SD, SMP, SMA/SMK = 32 T : 58 P b. Guru PAUD (TK/RA) = 44 T : 46 P
16
KEBIJAKAN SERGUR 2016
3. Pola SG-PPG dilaksanakan dengan mekanisme: in on in on, yaitu:
a. in di kampus selama 20 hari untuk melaksanakan WS-1,
b. on kembali ke sekolah tempat tugas untuk melaksanakan PPL-1 selama 1,5 bulan,
c. in di kamps selama 25 hari ntk melaksanakan WS-2, dan
d. on kembali ke sekolah tempat tugas untuk melaksanakan PPL-2 selama 2 bulan
4. Penyelenggaraan sertifikasi berbasis program studi
17
KEBIJAKAN SERGUR 2016
6. Kriteria penetapan peserta PLPG diurutkan dengan prioritas: a. Nilai UKG
b. Daerah penugasan (tertinggal dan sangat tertinggal) c. Usia
d. Masa kerja
e. Golongan kepangkatan
7. Kriteria penetapan peserta SG-PPG diurutkan dengan prioritas:
a. Nilai UKG b. Usia
c. Masa kerja
Sasaran PF dan PLPG
• Guru yang diangkat sampai dengan 30 Desember
2005 yang memenuhi syarat
Paidi Hw UNY, 18
Persyaratan Peserta PF dan PLPG (1)
a. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
b. Memiliki Surat Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap (GT). Bagi GT bukan PNS pada sekolah swasta, SK
Pengangkatan dari yayasan minimum 2 tahun
berturut-turut. Sedangkan GT bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan dari pejabat yang berwenang (Bupati/Walikota/Gubernur) minimum 2 tahun berturut-turut.
c. Memiliki SK pembagian tugas mengajar.
d. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar. 19
Persyaratan Peserta PF dan PLPG (2)
e. Guru di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar dengan kondisi sebagai berikut:
1) Guru PNS yang sudah dimutasi sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama.
2) Guru PNS yang memerlukan penyesuaian sebagai akibat perubahan kurikulum.
f. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki ijin
penyelenggaraan.
g. Pada tanggal 1 Januari 2017 belum memasuki usia 60 tahun.
P. Hw.
Persyaratan Peserta PF dan PLPG (3)
h.Telah mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015.
i. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter
pemerintah.
j. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan diangkat menjadi
pengawas satuan pendidikan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
P. Hw.
III
SG-PPG
Alur Pelaksanaan Sertifikasi
Guru
melalui PPG (SG-PPG)24
Catatan:
Uji Teori dan Uji Kinerja berstandar LPTK dengan
Skor Kelulusan Minimal 80
Ujian Tulis Nasional (UTN) Online dengan Standar
Nasional dgn Skor Minimal 80
Ujian ulang maksimal 2 kali utk setiap tahap ujian
*
) Sebelum mengikuti workhsop guru melakukanidentifikasi problematika pembelajaran di sekolah masing masing yang nanti akan di bahas dalam
Sasaran SG-PPG
• Guru yang diangkat dari 31 Desember 2005 sampai
dengan 31 Desember 2015
25
Persyaratan peserta SG-PPG
a. Memiliki Surat Keputusan sebagai Guru PNS/Guru Tetap Yayasan (memiliki NUPTK).
b. Guru di bawah pembinaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di
sekolah.
c. Memenuhi skor minimal UKG yang ditetapkan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Tahun 2016
(min. 55)
d. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah.
P. Hw.
IV
PENETAPAN PESERTA
a. Semua guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas mempunyai kesempatan yang sama untuk ditetapkan
sebagai peserta sertifikasi guru Tahun 2016. b. Guru yang didiskualifikasi pada sertifikasi
tahun 2007-2015 karena pemalsuan
dokumen, yang bersangkutan kehilangan
hak sebagai peserta PLPG 2016 sesuai Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 28
P. Hw.
Ketentuan Umum (2)
c. Guru berkualifikasi akademik S-1/D-IV yang tidak lulus sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun
sebelumnya dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi guru pola PLPG Tahun 2016 sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai peserta sertifikasi guru Tahun 2016.
d. Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui on-line system dengan
menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Ditjen GTK melalui laman
gtk.kemdikbud.go.id. Dan sergur.kemdiknas.go.id
29
e. Disdik prov/kab/kot dapat menghapus calon
peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta Sergur atas
persetujuan LPMP dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu:
1) meninggal dunia;
2) sakit permanen yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas sebagai guru; 3) melakukan pelanggaran disiplin;
4) mutasi ke jabatan selain Guru; 5) mutasi ke kabupaten/kota lain;
30
P. Hw.
6) mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain;
7) pensiun;
8) mengundurkan diri dari calon peserta;
9) sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun di Kementerian lain, kecuali
sebagaimana yang dijelaskan pada poin 9 persyaratan peserta di atas.
10) Tidak memenuhi persyaratan
31
P. Hw.
f. Calon peserta sertifikasi guru Tahun
2016 tidak dialihtugaskan pada jabatan
lain, baik fungsional maupun struktural.
g. Penetapan calon peserta sertifikasi guru
2016 oleh Dinas Pendidikan
provinsi/kabupaten/kota.
32
P. Hw.
Urutan Prioritas Penetapan
Peserta (1)
a. Skor UKG Tahun 2015.
b. Guru yang mengikuti resertifikasi karena perubahan kurikulum (untuk pola PLPG). c. Semua guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas yang memenuhi persyaratan dan belum memiliki sertifikat pendidik (untuk pola PLPG).
d. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan, terluar yang memenuhi persyaratan.
P. Hw.
e.
Usia guru dihitung berdasarkan
tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
yang tercantum dalam akta kelahiran
atau bukti lain yang sah.
f. Masa kerja guru dihitung sejak yang
bersangkutan bekerja sebagai guru
baik sebagai PNS maupun bukan PNS
Urutan Prioritas Penetapan
Peserta (2)
P. Hw.E. Penomoran Peserta
• Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.
• Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu “16”.
• Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi.
• Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota.
• Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi.
• Digit 10 adalah kode kementerian:
• Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kode “1”.
• Kementerian Agama, kode “2”.
• Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta.
• Nomor urut dimulai dari “0001” dan nomor terakhir sesuai
jumlah peserta pada masing-masing provinsi/kabupaten/kota.
Detail Nomor Peserta Sertifikasi Guru
36
Tahun 2016
3
3
Wassalam . . . . .
Terima kasih,