36
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka teori
Tenofovir merupakan NRTI pertama dan satu-satunya yang
disetujui oleh Food Drug Administration (FDA) untuk terapi infeksi HIV dan Hepatitis B.34 Tenofovir digunakan secara luas sebagai komponen dari
ARV baik untuk pasien HIV baru dan pasien yang sudah pernah mendapat
terapi sebelumnya.35 Namun demikian, terdapat sejumlah penelitian dan
laporan kasus yang menunjukkan hubungan antara paparan tenofovir dan
nefropati.50-54
Penelitian yang dilakukan oleh Crum-Cianflone N dkk melaporkan
bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tenofovir induced nephropathy pada pasien HIV-AIDS yaitu lama terapi, jenis kelamin dan jumlah nadir CD4.57 Terdapat beberapa faktor-faktor risiko nefropati
berupa umur diatas 45 tahun, riwayat peningkatan ureum dan kreatinin
sebelum terapi, Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5, diabetes
mellitus, hipertensi, dan obat-obat nefrotoksik lain (Non Steroidal
Anti-Inflammatory Drug (NSAID), Kaptropril, Siklosporin, Aminoglikosida,
37
Berdasarkan uraian diatas, dapat disusun kerangkan teori sebagai berikut :
Gambar 11. Kerangka teori Pasien HIV-AIDS
dengan terapi tenofovir (TDF)
Jumlah nadir CD4 Lama terapi
Jenis kelamin
Nilai eGFR Kadar ureum dan kreatinin
Status kerusakan ginjal
Indeks Massa Tubuh (IMT) < 18,5 Riwayat peningkatan
ureum dan kreatinin sebelum terapi Umur > 45 tahun
Hipertensi Diabetes Mellitus
38
3.2 Kerangka konsep
Variabel bebas penelitian ini adalah terapi tenofovir (TDF) yang
akan mempengaruhi variabel terikat yaitu kadar ureum-kreatinin, nilai
eGFR, dan kerusakan ginjal sedangkan variabel-variabel perancu berupa
umur diatas 45 tahun, riwayat peningkatan ureum dan kreatinin sebelum
terapi, Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5, Diabetes Mellitus, hipertensi, dan obat-obat nefrotoksik lain (Non Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID), Kaptropril, Siklosporin, Aminoglikosida, Cisplatin, Rifampisin, Litium dan Simetidin) akan dikendalikan peneliti
dengan memasukkan kedalam kriteria eksklusi. Berdasarkan uraian diatas,
dapat disusun kerangkan konsep sebagai berikut :
Gambar 12. Kerangka konsep
39
3.3 Hipotesis
1) Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan peningkatan kadar
ureum dan penurunan nilai eGFR pasien HIV-AIDS yang mendapat
terapi tenofovir.
2) Terdapat hubungan antara lama terapi tenofovir dengan peningkatan
kadar ureum dan penurunan nilai eGFR pasien HIV-AIDS.
3) Terdapat hubungan antara jumlah nadir CD4 dengan peningkatan
kadar ureum dan penurunan nilai eGFR pasien HIV-AIDS yang