Aditya Aqbari, 2014
Keanekaragaman Dan Kelimpahan M akrozoobentos Di Aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sungai Cigunung merupakan aliran sungai yang berasal dari Curug Sawer yang merupakan salah satu obyek wisata alam yang berada di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Situ Gunung di Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi yang termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada ketinggian antara 950-1036 mdpl (Sawitri dan Bismark, 2013). Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang di dalamnya terdapat flora dan fauna serta sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan manusia, hal ini sesuai dengan kebijakan peraturan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 yang menetapkan kawasan pelestarian alam dengan bentuk taman nasional, taman hutan raya maupun taman wisata alam, namun permasalahan yang sering dihadapi ialah kawasan Taman Nasional yang kini sering dikelola untuk konservasi ekosistem dan tempat rekreasi tidak lepas dari adanya gangguan terhadap keutuhan kawasan dan kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya, selain itu juga masih sering terjadinya perusakkan alam dan pencurian hasil hutan yang terjadi di Taman Nasional sehingga diperlukan perlindungan dan penanganan yang tepat (Fariha, 2009).
2
Aditya Aqbari, 2014
Keanekaragaman Dan Kelimpahan M akrozoobentos Di Aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentos merupakan organisme yang hidup di permukaan (epifauna) atau di dalam substrat dasar perairan (infauna) yang meliputi organisme nabati (fitobentos) dan organisme hewani (zoobentos) (Odum, 1971). Zoobenthos yang berukuran 3-5 mm disebut dengan makrozoobentos yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar kimiawi serta keberadaan lumpur, pasir dan arus air. Hal ini disebabkan makrozoobenthos pada umumnya tidak dapat bergerak cepat dan habitatnya di dasar perairan yang merupakan penumpukan bahan pencemar kimia, lumpur serta pasir. Perubahan substrat dan penambahan bahan pencemar akan berpengaruh terhadap kepadatan, komposisi dan tingkat keragaman makrozoobenthos (Fauziah, et al, 2010). Makrozoobentos juga memiliki peranan yang sangat penting karena bersifat herbivor dan detritivor yang dapat menghancurkan makrofit perairan yang masih hidup maupun sudah mati dan serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan (Pennak, 1989).
Menurut Hart dan Fuller (1979), kelompok hewan makrozoobenthos hidup dengan menempel pada substrat dan pergerakan lamban, apabila terjadi perubahan lingkungan akibat pencemaran dan perubahan lingkungan, maka makrozoobenthos tidak dapat berpindah menuju daerah yang sesuai dengan kelangsungan hidupnya. Apabila pencemaran terus meningkat dan terjadi perubahan lingkungan maka akan mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan spesies yang ada karena hanya terdapat spesies tertentu yang dapat bertahan dan juga spesies yang mendominasi,
3
Aditya Aqbari, 2014
Keanekaragaman Dan Kelimpahan M akrozoobentos Di Aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang telah dilakukan oleh Septiani, et al. (2013) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa pencemaran air diindikasikan tercemar berat karena hanya ditemukan kelompok makrozoobentos toleran terhadap pencemaran. Hal ini menunjukkan bahwa suatu kajian tentang keberadaan fauna sebagai salah satu bagian dari lingkungan alami perlu dilakukan sebelum melakukan langkah dalam konservasi. Pengetahuan mengenai keanekaragaman jenis fauna berdasarkan karakteristik serta kelimpahannya di suatu habitat merupakan suatu pertimbangan dalam menentukan langkah untuk menjaga kelestarian fauna sebagai unsur penting dalam suatu ekosistem perlu diupayakan, termasuk ekosistem sungai (Suartini, et al., 2006).
Penelitian mengenai keanekaragaman makrozoobentos di sungai telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya Kawuri (2012) dengan hasil berdasarkan keanekaragaman makrozoobentos kondisi perairan di Sungai Seketak dalam kategori tercemar sedang sampai berat, namun penelitian tentang keanekaragaman makrozoobentos di aliran Sungai Cigunung belum pernah dilakukan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui kondisi lingkungan pada kelangsungan fungsi ekologis terutama mengenai kehidupan organisme makrozoobenthos di suatu ekosistem perairan yang alami, dilakukan penelitian tentang “Keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobentos di aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian yang akan dilakukan adalah “Bagaimana keanekaragaman dan
4
Aditya Aqbari, 2014
Keanekaragaman Dan Kelimpahan M akrozoobentos Di Aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keanekaragaman dan kelimpahan spesies dari kelompok makrozoobenthos di aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi ?
2. Faktor abiotik apa yang paling berpengaruh terhadap keanekaragaman makrozoobentos ?
3. Bagaimana tingkat pencemaran di aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi berdasarkan komposisi & keanekaragaman makrozoobentos?
D.Batasan Masalah
Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari & Juni 2014 yang mewakili dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
E.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobenthos serta kualitas air di aliran Sungai Cigunung, Situ Gunung, Sukabumi.
F. Manfaat Penelitian