• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radityo Utomo 220112140099 Lap KTI BAB 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Radityo Utomo 220112140099 Lap KTI BAB 3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

34

3.1 Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya bagian

Paru dan Endokrinologi-Metabolik.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Balai Kesehatan Paru Masyarakat

(BKPM) Semarang dan dilakukan mulai tanggal 1 Maret 2016 hingga sampel

terpenuhi.

3.3 Jenis dan rancangan penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan

cross sectional

.

3.4 Populasi dan sampel

3.4.1 Populasi target

Masyarakat dengan penyakit tuberkulosis paru di Kota Semarang.

3.4.2 Populasi terjangkau

Pasien tuberkulosis paru yang berobat di Poliklinik Balai Kesehatan Paru

Masyarakat (BKPM) Semarang mulai bulan Maret 2016.

3.4.3 Sampel penelitian

(2)

3.4.3.1 Kriteria inklusi

1.

Pasien tuberkulosis paru.

2.

Berusia lebih dari 30 tahun.

3.

Pasien baru yang datang ke poliklinik BKPM Semarang.

4.

Pasien bersedia menjadi sampel penelitian.

3.4.3.2 Kriteria eksklusi

1.

Pasien kasus lama yang berobat di poliklinik BKPM Semarang.

2.

Pasien HIV positif.

3.4.4 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara

consecutive sampling yaitu semua

data yang ada dan memenuhi inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah

subyek yang diperlukan terpenuhi.

3.4.5 Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel

sebagai berikut :

n =

&

×P×Q

d

&

Keterangan :

n

= Besar sampel

Z

α

= Tingkat kepercayaan

α

= 5% (1,96)

P

= Proporsi kategori variabel yang diteliti (apabila belum diketahui

sebelumnya maka dipergunakan P=0,50)

Q

= 1−P

(3)

Sehingga,

n =

(,,./)1×2,32×2,32 2,,31

Berdasarkan perhitungan diatas, maka penelitian ini mengambil sampel

sebanyak 43.

Besar sampel drop out:

4′ =

4

(1 − 8)

n’=Jumlah subjek penelitian yang dihitung.

n=Besar sampel yang dihitung.

f=Perkiraan proporsi drop out.

Sehingga, n' = 47

3.5 Variabel penelitian

3.5.1 Variabel bebas

Status diabetes melitus tipe 2.

3.5.2 Variabel terikat

Status tuberkulois paru lesi luas.

3.5.3 Variabel perancu

1.

Usia

2.

Kebiasaan merokok

3.

Status sosial ekonomi

4.

Kondisi rumah

5.

Status gizi

(4)

3.6 Definisi operasional variabel

Tabel 3.

Definisi operasional

No Variabel Unit Skala

1 Status diabetes melitus

Kriteria diagnosis DM berdasarkan kadar glukosa darah menurut WHO adalah:

Normal: <140mg/dl (gula darah sewaktu/TTGO) dan <110mg/dl (puasa).

Diabetes Melitus: >200 mg/dl (gula darah sewaktu/TTGO) dan >126 mg/dl (puasa).

Ya/tidak Nominal

2. Status tuberkulosis paru lesi luas

Definisi tuberkulosis lesi luas adalah proses kerusakan jaringan paru yang lebih luas dari lesi minimal. Sedangkan lesi minimal adalah proses kerusakan jaringan paru yang mengenai sebagian dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dari sela iga 2 depan (volume paru yang terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus vertebra torakalis) serta tidak dijumpai kaviti.

Klasifikasi tuberkulosis paru lesi luas dikonfirmasi oleh dokter spesialis paru.

Ya/tidak Nominal

3. Usia

Usia sebagai subjek penelitian adalah usia ketika subjek diwawancarai, yang dihitung berdasarkan tanggal lahir pada kartu identitas.

30-45 tahun >45 tahun

Nominal

4. Jenis kelamin

Jenis kelamin sebagai subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin yang tertera pada kartu identitas.

Pria/wanita Nominal

5. Status gizi

Status gizi diperoleh dari hasil penghitungan IMT=BB (kg) / TB2 (m2).

18,5 - < 25 (gizi baik) 16 – 18,4 (gizi kurang)

Baik/Tidak baik Nominal

6. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok diketahui melalui wawancara: 1. Ya, saya memiliki kebiasaan merokok 2. Tidak, saya tidak memiliki kebiasaan

merokok.

Ya/tidak Nominal

7. Status Sosial Ekonomi

UMK berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah:

Cukup: ≥ Rp.1.900.000 Rendah: < Rp.1900.000

Cukup/rendah Nominal

8. Kondisi Rumah

Baik: Lantai keramik, dinding bata, pencahayaan cukup, dan ventilasi baik.

Tidak baik: Lantai tanah, dinding bukan bata, pencahayaan tidak cukup, dan ventilasi tidak baik.

(5)

3.7 Cara pengumpulan data

3.7.1. Materi penelitian

Materi atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara

wawancara, pemeriksaan foto rontgen, dan pengukuran kadar gula darah

menggunakan metode tes toleransi glukosa oral (TTGO).

3.7.2 Jenis data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara, pemeriksaan rontgen, dan

pengukuran kadar gula darah pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan medis pasien di Poliklinik

Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang.

3.7.3

Cara kerja

1)

Melakukan pemeriksaaan foto rontgen yang dibawa oleh pasien.

2)

Wawancara langsung terhadap subjek terpilih untuk mengetahui

gambaran karakteristik umum penderita tuberkulosis.

3)

Pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

4)

Hasil-hasil yang didapat kemudian dicatat dan selanjutnya dilakukan

(6)

3.8. Alur penelitian

Wawancara untuk mengetahui

gambaran karakteristik umum

Pasien TB paru

Memenuhi kriteria inklusi

Pemeriksaan foto rontgen

Pemeriksaan TTGO

Analisis dan pengolahan data

Kriteria eksklusi

Subjek penelitian

(7)

3.9

Pengolahan dan analisis data

Data yang dikumpulkan kemudian diedit, dikoding, ditabulasi, dan

kemudian data dimasukkan dalam program SPSS dan dihitung frekuensinya

kemudian ditampilkan dalam tabel. Analisis data dilakukan secara bertahap

mencakup analisis univariat untuk menghitung distribusi frekuensi dengan

saphiro-wilk. Analisis bivariat untuk menilai hubungan antara variable bebas dan variable

terikat menggunakan

Chi Square

yaitu untuk melihat besar hubungan antara

diabetes melitus tipe 2 dengan status tuberkulosis paru kasus lesi luas. Uji

multivariat digunakan untuk mengetahui faktor risiko dengan menggunakan uji

regresi logistik.

3.10

Etika penelitian

Ethical clearance

didapat dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)

Fakultas Kedokteran UNDIP / RS. Dr. Kariadi Semarang setelah disetujuinya

proposal.

Penelitian ini menggunakan

informed consent

dari subyek penelitian. Selain

itu subyek penelitian juga telah diberi penjelasan mengenai maksud, tujuan,

manfaat, dan protokol penelitian. Subyek berhak tidak diikutsertakan dalam

(8)

3.11 Jadwal penelitian

Tabel 4. Jadwal penelitian

KEGIATAN

BULAN

Nov

Des

Jan

Feb

Mar Apr

Mei

Penyusunan proposal

Ujian Proposal

Pengambilan sampel

Pengelolaan dan

analisis data

Penyusunan karya tulis

ilmiah

Gambar

Tabel 3. Definisi operasional
Gambar 7. Skema alur penelitian
Tabel 4. Jadwal penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Dari data yang didapatkan pada 33 sampel pasien obesitas yang melakukan pemeriksaan foto toraks di RSUP Dr Kariadi Semarang tercatat 29 (87,9%) pasien

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 terkontrol sedang yang pada periode penelitian berobat ke Poli Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUD Kardinah Tegal

Hubungan Kadar HbA1c dengan kadar profil lipid pada pasien Diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik endokrin dan metabolik RSUP PROF.DR.R.D kandou Manado 10

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro bulan Maret sampai Juli tahun 2016 pada petugas kesehatan Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang dengan

Penelitian dilakukan di Balai Kesehatan Masyrakat Paru (BKPM) Semarang dengan mengikuti individu kon- tak serumah (dengan penderita tuberkulosis paru BTA + yang mendapatkan

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara mengambil sampel urin pasien tuberkulosis paru dewasa di Poliklinik Paru

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara mengambil sampel urin pasien tuberkulosis paru dewasa di Poliklinik Paru

Penderita 3 bulan Pasca Stroke Iskemik yang berobat atau kontrol di Poliklinik Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan