• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radityo Utomo 220112140099 Lap KTI BAB 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Radityo Utomo 220112140099 Lap KTI BAB 0"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA STATUS DIABETES MELITUS TIPE 2

DENGAN STATUS TUBERKULOSIS PARU LESI LUAS

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

RADITYO UTOMO

22010112140099

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Status Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas”.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Penulis menyadari sangatlah sulit untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan proposal sampai dengan terselesaikannya laporan hasil Karya Tulis Ilmiah ini. Bersama ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya serta penghargaan yang setinggi – tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Diponegoro.

2. Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik lancar.

3. Dr. dr. K Heri Nugroho HS, Sp. PD K-EMD selaku dosen pembimbing I dan Dra. Ani Margawati, M.Kes Ph.D selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. dr. Nur Farhanah, Sp.PD, M.Si.Med selaku ketua penguji dan dr. Setyo Gundi Pramudo, Sp.PD selaku penguji atas evaluasi, saran dan kritiknya demi perbaikan skripsi ini.

5. Kedua orang tua penulis, dr. Dwi bambang, Sp.P dan Nina Srikandi yang senantiasa memberikan dukungan moral maupun material dan adik penulis Rahmadini Utami yang menemani penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

(5)
(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

DAFTAR ISTILAH ... xiv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Permasalahan penelitian ... 4

1.2.1 Permasalahan umum ... 4

1.2.2 Permasalahan khusus ... 4

1.3 Tujuan penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4

1.3.2 Tujuan khusus ... 4

1.4 Manfaat penelitian ... 4

1.5 Keaslian penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tuberkulosis paru ... 7

2.1.1 Definisi ... 7

2.1.2 Patofisiologi dan patogenesis ... 7

2.1.3 Faktor risiko ... 11

(7)

vii

2.1.5 Pengobatan tuberkulosis ... 21

2.2 Diabetes melitus ... 25

2.2.1 Definisi ... 25

2.2.2 Klasifikasi ... 25

2.2.3 Gejala diabetes melitus ... 27

2.2.4 Pemeriksaan diabetes melitus ... 28

2.2.5 Interpretasi pemeriksaan diabetes melitus ... 28

2.3 Pengaruh DM terhadap tuberkulosis paru ... 29

2.4 Kerangka teori ... 31

2.5 Kerangka konsep ... 33

2.6 Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1Ruang lingkup penelitian ... 34

3.2 Tempat dan waktu penelitian ... 34

3.3 Jenis dan rancangan penelitian ... 34

3.4 Populasi dan sampel ... 34

3.5 Variabel penelitian ... 36

3.6 Definisi operasional variabel ... 37

3.7 Cara pengumpulan data ... 38

3.8 Alur penelitian ... 39

3.9 Pengolahan dan analisis data ... 40

3.10 Etika penelitian ... 40

3.11 Jadwal penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 42

4.2 Analisis Hubungan antara DM Tipe 2 dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas... ... 44

4.2.1 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas ... 45

(8)

4.2.3 Analisis Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Status Tuberkulosis

Paru Lesi Luas ... 46

4.2.4 Analisis Hubungan antara Kondisi Rumah dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas. ... 46

4.2.5 Analisis Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas ... 47

4.2.6 Analisis Hubungan antara Status Gizi dengan Status Tuberkulosis paru Lesi Luas... ... 48

4.3 Analisis Hubungan antara Variabel Perancu dengan Status Tuberkulosis Paru Lesi Luas ... 49

BAB V PEMBAHASAN ... 51

5.1 Pembahasan Karakteristik Sampel Penelitian ... 51

5.2 Pembahasan Hubungan antara Status Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Status Tuberkulosis Lesi luas ... 51

5.3 Pembahasan Hubungan antara Status Gizi dengan Status Tuberkulosis Lesi luas... ... 52

5.4Pembahasan Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Status Tuberkulosis Lesi luas ... 53

5.5 Pembahasan Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Status Tuberkulosis Lesi luas ... 53

5.6 Pembahasan Hubungan antara Usia dengan Status Tuberkulosis Lesi luas... ... ...54

5.7 Pembahasan Hubungan antara Kondisi Rumah dengan Status Tuberkulosis Lesi luas ... 54

5.8 Pembahasan Hubungan antara Sosial Ekonomi dengan Status Tuberkulosis Lesi luas ... 55

5.9 Keterbatasan Penelitian ... 55

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 56

6.1 Simpulan ... 56

6.2 Saran ... 56

(9)

ix

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian penelitian ... 5

Tabel 2. Kelainan imunologi dan fisiologis paru pada DM ... 30

Tabel 3. Definisi operasional ... 37

Tabel 4. Jadwal penelitian ... 41

Tabel 5. Karakteristik subjek penelitian ... 42

Tabel 6. Hubungan antara status DM tipe 2 dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 44

Tabel 7. Hubungan antara jenis kelamin dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 45

Tabel 8. Hubungan antara umur dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 45

Tabel 9. Hubungan antara kebiasaan merokok dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 46

Tabel 10. Hubungan antara kondisi rumah dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 46

Tabel 11. Hubungan antara status sosial ekonomi dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 47

Tabel 12. Hubungan antara status gizi dengan status tuberkulosis paru lesi luas . 48 Tabel 13. Rangkuman hubungan variabel penelitian dengan status tuberkulosis paru lesi luas ... 49

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem imun tubuh terhadap Mycobacterium tuberkulosis ... 8

Gambar 2. Patogenesis tuberkulosis paru ... 10

Gambar 3. Paru : apeks lobus superior dan apeks lobus inferior ... 18

Gambar 4. Skema klasifikasi tuberkulosis ... 25

Gambar 5. Kerangka Teori ... 31

Gambar 6. Kerangka konsep ... 33

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent ... 63

Lampiran 2. Kuesioner penelitian ... 65

Lampiran 3. Hasil SPSS ... 67

Lampiran 4. Surat izin penelitian ... 78

Lampiran 5. Ethical clearance ... 79

Lampiran 6. Biodata mahasiswa ... 80

(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

BKPM : Balai Kesehatan Paru Masyarakat

BTA : Bakteri Tahan Asam

DM : Diabetes Melitus

WHO : World Health Organization

GDP : Gula Darah Puasa

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IL : Interleukin

IUATLD : International Union Against Tuberculosis and Lung

Disease

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

OHO : Obat Hipoglikemik Oral

PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronis

P2TB : Perencanaan dan Penanggulangan Tuberkulosis

TB : Tuberkulosis

TNF : Tumor Necrosis Factor

TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral

UMK : Upah Minimum Kota

(14)

DAFTAR ISTILAH

Tuberkulosis : Penyakit infeksis yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis

dan merupakan penyakit menular.

Lesi luas : Penyakit tuberkulosis yang mempunyai luas lebih dari lesi minimal.

Lesi minimal : Penyakit tuberkulosis Bila proses mengenai sebagian dari satu atau

dua paru dengan luas tidak lebih dari sela iga 2 depan (volume paru

yang terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua depan

dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus vertebra

torakalis) serta tidak dijumpai kaviti.

Polidipsi : Gejala diabetes melitus yaitu memiliki keinginan lebih untuk

makan sehingga makan lebih banyak.

Polifagi : Gejala diabetes melitus yaitu memiliki keinginan lebih untuk

minum sehingga minum lebih banyak.

Poliuri : Gejala diabetes melitus yaitu memiliki keinginan lebih untuk buang

air kecil sehingga buang air kecil lebih banyak terutama pada malam

hari.

Insulin : Hormon polipeptida yang yang mengatur metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak. Insulin di produksi di pulau-pulau

langerhans di pankreas.

Pneumonia : Pneumonia adalah penyakit saluran napas bawah (lower respiratory

(15)

xv

Bronkitis : Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi

(ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.

Sistem imun : Sistem pertahanan tubuh terhadap benda asing dan patogen.

PPOK : PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan

aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel

atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan

(16)

ABSTRAK

Latar Belakang : Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan sampai saat ini masih menjadi masalah yang penting dalam kesehatan di dunia khususnya di negara berkembang. Salah satu faktor risiko tuberkulosis adalah diabetes melitus. Pasien DM memiiki 2 hingga 3 kali risiko untuk menderita TB dibanding orang tanpa DM.

Tujuan : Membuktikan hubungan antara DM tipe 2 dengan status tuberkulosis paru lesi luas.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan studi belah lintang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 43 sampel yang merupakan pasien tuberkulosis yang berobat di BKPM Semarang. Pengukuran variabel dilakukan dengan cara pemeriksaan kadar gula darah dengan tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO), pemeriksaan foto rontgen, wawancara, dan rekam medis. Variabel perancu dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok, status gizi, kondisi rumah, status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan umur. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dan Mann-Whitney untuk bivariat. Sedangkan untuk multivariat menggunakan uji regresi logistik.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes melitus tipe 2 dengan tuberkulosis paru lesi luas (p=0,03). Diabetes melitus tipe 2 dapat meningkatkan risiko status tuberkulosis paru lesi sebanyak 5,25 kali.Variabel perancu yang bermakna dalam penelitian ini adalah kebiasaan merokok (p=0,01) dan status gizi (p=0,02).

Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara diabetes melitus tipe 2 terhadap status tuberkulosis paru lesi luas.

(17)

xvii ABSTRACT

Background : Pulmonary tuberculosis (pulmonary TB) is a contagious infection

disease caused by the Mycobacterium tuberculosis bacteria and until now remains as the health issue in the world, especially in the developing countries. One of the tuberculosis risk factors is diabetes mellitus. DM patients have the risk of getting TB 2 or 3 times compare with the non-DM individuals.

Objective : Analyze the relations between the DM type 2 and the advance lesion

pulmonary tuberculosis status.

Method : This study was an observational analytic research with cross sectional

study design. There were 43 samples of tuberculosis patients which were treated in BKPM Semarang. The variables were measured through blood sugar levels inspection procedures and were conducted using Oral Glucose Tolerance Test (OGTT), x-ray examinations, interviews and medical records. The confounding variables in this research were smoking habits, nutritional status, housing conditions, socio-economic status, gender and age. Statistical analysis was performed using Chi-Square test and Mann-Whitney for bivariate. As for multivariate, logistic regression test was used.

Results : The results showed that there was a significant relationship between type

2 diabetes mellitus with advance lesion pulmonary tuberculosis (p=0.03). Diabetes mellitus type 2 could increase the risk of advance lesion pulmonary tuberculosis as much as 5.25 times. The significant confounding variables in this research were smoking habits (p=0.01) and nutritional status (p=0.02).

Conclusions : There was a significant relationship between diabetes mellitus type

2 and advance lesion pulmonary tuberculosis.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesiapan mahasiswa untukmenghadapi lapangan kerja dan beradaptasi di dunia industri, maka setiap mahasiswa Fakultas MIPA

Panitia Pengadaan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan paskakualifikasi untuk paket Pekerjaan

Namun, di tengah percakapan, hadir pembeli kedua yang berkomunikasi dengan penjual menggunakan bahasa Indonesia dan penjual pun menanggapinya dengan meakukan alih bahasa

In a computer game, Baharun is given 4 points for hitting a target and -3 points for missing a target.. He hit the target 25 times and missed the target

Iklim organisasi mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi motivasi berprestasi dalam menjalankan tugas bagi para pegawai teknis edukatif dan mempunyai hubungan pada tingkat yang

Bagaimana peran akuntan publik dalam penerbitan obligasi daerah ditinjau dari. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang

Semut tidak mengangkat kepala sehingga sepasang kaki depannya terangkat dari permukaan tanah ketika melakukan pergerakan sentuhan antena pada tubuh aphid, selain itu semut

6(a)Tumbuhan tidak berbunga mempunyai lima jenis berikan jenisnya. (B)Nyatakan ciri-ciri bagi jenis paku pakis