• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pabrik kelapa sawit merupakan salah satu industri hasil pertanian yang terpenting di Indonesia. Kelahiran perkebunan kelapa sawit di Indonesia dirintis oleh Andrian Hallet (Seorang berkebangsaan Belgia yang telah belajar tentang kelapa sawit di Afrika) pada tahun 1911. Perkebunan kelapa sawitnya di Sungai Liput (Aceh) dan di Pulau Radja (Asahan). Sejak ini Indonesia dikenal sebagai produsen kalapa sawit. Pada saat itu, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 170.000 hektar. Walaupun kelapa sawit bukan tanaman asli tetapi produk olahannya yaitu berupa minyak kalapa sawit telah menjadi salah satu komuniti perkebunan yang handal.

(2)

1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri 1.2.1. Tujuan Umum :

Tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

Menyelesaikan salah satu tugas sebagai syarat untuk memenuhi atau mengikuti kurikulum Jurusan Teknik Mesin,Prodi Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri Lhokseumawe.

1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang sesuai dengan bidang Teknik Mesin sehingga dapat menetapkan dan membandingkan antara ilmu teoritis yang diperoleh dibangku kuliah dengan proses yang terjadi dilapangan.

2. Menambah kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan mereka yang berasal dari tingkatan sosial yang beragam khususnya dilingkungan industri.

3. Menambah pengalaman sebagai bekal pengalaman kelak jika telah menyelesaikan pendidikan dan mengabdikan ilmu yang telah diperoleh kepada masyarakat.

4. Mahasiswa dapat merancang,membuat dan merawat serta memperbaiki komponen mesin industri.

5. Mahasiswa dapat membuat laporan “Praktek Kerja Industri” dengan baik sesuai dengan tatacara penulisan ilmiah.

1.2.2. Tujuan Khusus :

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan kerja praktek ini adalah melakukan perawatan rutin pada statsiun perebusan (station sterilizer).

1.3. Profil Perusahaan 1.3.1. Sejarah Perusahaan

(3)

PMKS PT SISIRAU adalah salah satu Badan Usaha Swasta yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan minyak kelapa sawit (CPO). Pada awal perencanaan PT.SISIRAU mengusahakan proyek pembangunannya diatas lahan 20 Ha berdasarkan surat kesepakatan bersama antara PT.SISIRAU dengan PT. Desa Jaya pada tanggal 6 juni 1997 yang diperkuat adanya surat keputusan kantor pertahanan Kabupaten Aceh Timur No. 15/IL.I/BPN/ATIM/1997 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan PMKS.

Guna berpartisipasi dalam program tersebut, PT. Sisirau berencana mengusahakan proyek pabrik pengolahan pabrik di atas lahan seluas 20 Ha berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama antara PT. Sisirau dengan PT. Desa jaya tanggal 23 juni 1999 yang diperkuat oleh adanya Surat Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Timur No: 15/IL.I/BPN/ATIM/1997 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Pabrik kelapa sawit akan dibangun dengan kapasitas 30 ton TBS/jam. Pada saat studi ini dilaksanakan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap konstruksi yaitu pematang lahan.

(4)

Gambar 1.1. Pabrik PMKS PT.Sisirau Alur Gantung Aceh Tamiang

Sumber bahan baku kelapa sawit diambil dari kebun sendiri dengan luas 3.169 Ha dan untuk mencapai syarat minimal kebun mendirikan PMKS 6.000 Ha dilakukan kerjasama dengan PT.Semadam yang mempunyai luas kebun 3.550 Ha yang berjarak 10 Km.

1.3.2. Data Umum Perusahaan

Data umum perusahaan

a. Nama Perusahaan : PT. Sisirau.

b. Jenis Badan Hukum : PT. (Perseroan Terbatas).

c. Nama Pemilik : Joefly I Bahroeny.

d. Tanggal pendirian /pembagunan : 03 Oktober 1991.

e. Alamat Perusahaan : Kampung Sidodadi, Kec. Kejuruan.

Muda, Kab. Aceh Tamiang

f. Alamat Kantor : Jl.Putri Hijau Dalam No. 4C-G.

Medan 20111

g. No Telpon : 061 – 4144777

h. No Fax : 061 – 4576300

i. Website : www.ibrispalm.co.id

j. Status Pemodalan : PMDN

k. Bidang Usaha : Perkebunan dan Pengolahan Kelapa

Sawit.

l. Barang/ Jasa Dagang Utama : Minyak Kelapa Sawit dan Kernel.

m.NPWP : 01.540.095.5 – 105.001.

n. No TDP : 011911500179.

(5)

p. Jenis Izin Usaha yang dimiliki

a. Jenis Izin : SIUP.

b. Instansi Pemberi Izin : Kantor Pelayanan Terpadu satu

Pintu dan Penanaman Modal Aceh Tamiang

c. No Izin : 503/ KP2TSP – SIUP/ )187/ 2012.

d. Tanggal Dikeluarkan : 06 Juni 2012 s/d 06 Juni 2017.

q. Izin Usaha Yang Dimiliki

a. Jenis Izin : SITU.

b. Instansi Pemberi Izin : Kantor Pelayanan Terpadu Satu

Pintu dan Penanaman Modal Aceh Tamiang

c. No Izin : 503/ KP2TSP – PM/ SITU/ 0254/

2015.

d. Tanggal Dikeluarkan : 12 Mei 2015 s/d 04 Mei 2016.

1.3.3. Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai suatu perencanaan dan integrasi dari aliran komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan paling ekonomis antara pekerja, peralatan dan pemindahan bahan-bahan mulai dari bagian penerimaan sampai pengolahan dan akhirnya pengiriman produk jadi.

1.3.4. Organisasi Perusahaan

Untuk menjalankan kegiatannya, PMKS PT. Sisirau menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batasan-batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab serta nama-nama dari setiap personil dalam organisasi tersebut.

Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas dari mana mendapatkan perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab atas hasil kerjanya.

(6)

1.3.5. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Manager

Tanggung jawab Manager yaitu :

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional dalam mencapai

target produksi yang maksimal dan menekan cost serendah mungkin, memenuhi target TBS yang masuk ke PKS setiap harinya dan mendapatkan hasil CPO-PK yang sesuai anggaran tahunan serta dengan mutu yang baik.

b. Memastikan implementasi ISPO dan standard lainnya berjalan dengan

baik.

Tugas Manager yaitu :

a. Memastikan dan menjamin kapasitas PKS sesuai target yang

ditentukan dan hasil produk bermutu baik.

b. Memastikan dan mengontrol pelaksanaan dalam perawatan dan

perbaikan mesin-mesin produksi serta memastikan peralatan kerjanya dapat memenuhi syarat K3 di PKS.

c. Memberikan bimbingan kepada karyawan agar tidak terjadi kecelakaan

kerja.

d. Menjalin hubungan baik dengan pihak internal maupun pemerintah

setempat dan seluruh komponen masyarakat.

e. Membuat budget dan cost produksi di unit kerjanya serta memastikan

cost tidak melebihi budget.

f. Memastikan hasil olahan PKS dapat tercapai melebihi target dengan

mutu baik.

g. Bertanggungjawab atas kenyamanan dan keamanan lingkungan

kerjanya (maintenance dan housekeeping).

h. Menjamin dan memastikan bahwa semua program sertifikasi (ISPO

dan sistem manajemen lainnya) dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

i. Bertanggungjawab atas kinerja bawahannya.

j. Lain – lain sesuai instruksi atasan langsung.

B. Asisten Kepala

(7)

a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan Asst Proses dan Mandor Proses untuk menjalankan proses produksi yang lancar dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK).

b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.

c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan

memaksimalkan hasil produksi.

d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.

e. Mengatur pergantian shif pekerja.

f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif

g. Bekerjasama dengan asst.maintenance dalam hal perawatan pabrik

h. Mengawasi operasional persediaan air.

i. Bekerjasama dengan asst.QC, karyawan laboratorium,Asst. Proses dan

Asst. Maintenance untuk meningkatkan kontrol atas qualitas.

j. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik

k. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna

meminimumkan terjadinya kecelakaan kerja.

l. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan

karyawan menganggur.

m. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi

dan teknik mengolah TBS yang baik.

n. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,

membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

o. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan

perusahaan

Tugas Asisten Kepala yaitu :

a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar

dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).

b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar

dan efisien.

C. Kepala Tata Usaha ( KTU )

Tanggung jawab Kepala Tata Usaha yaitu :

a. Mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktivitas harian dalam hal

(8)

b. Menjamin kelancaran pengiriman produksi CPO dan Kernel.

c. Memastikan pembayaran gaji karyawan sesuai dan tepat waktu.

d. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang kebijakan, peraturan,

prosedur kepada seluruh karyawan.

e. Mengontrol penggunaan dan pelaporan petty cash pabrik.

f. Memastikan keakuratan dan ketepatan pelaporan administrasi pabrik

kepada managemen.

Tugas Kepala Tata Usaha yaitu :

a. Melakukan pengawasan terhadap administrasi logistik, adminstrasi

accounting, Personalia, store, kasir, timbangan dan security.

b. Memastikan keakuratan laporan penerimaan TBS, pengiriman CPO

dan PK.

c. Mengontrol cost dan budget operasional.

d. Mengawasi implementasi procedure administrasi gudang, accounting,

security, logistic dijalankan dengan benar.

e. Mensosialisasikan semua kebijakan dan peraturan perusahaan kepada

karyawan.

f. Mengontrol perizinan perusahaan.

g. Memberikan pembinaan kepada security agar menjalankan tugas

dengan baik.

D. Asisten Teknik

Tanggung jawab Asisten Teknik yaitu :

a. Bertugas dan bertanggung jawab serta mendapat wewenang dari

pimpinan, mengawasi dan mengontrol Mandor Maintenance beserta personil maintenance/electrical, dalam hal pelaksanan pemeliharaan preventif dan perbaikan-perbaikan mesin, elecrtical sehingga proses produksi berjalan lancar.

b. Melaksanakan trouble shooting dan meng-up grade pabrik.

c. Menerapkan good engineering practice dalam rangka aspek

pemeliharaan pabrik dan infrastruktur perusahaan.

d. Mengontrol biaya pemeliharaan dan efiensi operasional workshop.

e. Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan program pemeliharaan

(9)

f. Memotifasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa bertanggungjawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

g. Memberikan sosialisasi terkait K3 kepada bawahan dan mengawasi

bawahan dalam aplikasi kebijakan, prosedur dan peraturan K3 di tempat kerja.

h. Lain – lain sesuai intruksi atasan langsung dari pimpinan perusahaan.

Tugas Asisten Teknik yaitu :

a. Melaksanakan perwatan dan perbaikkan mesin-mesin, alat produksi dan fasilitasnya

Tanggung Jawab Asisten Proses yaitu :

a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan

Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan Mandor Proses dan Operator untuk menjalankan proses produksi yang lancar dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK).

b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.

c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan memaksimalkan

hasil produksi.

d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.

e. Mengatur pergantian shif pekerja.

f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif

g. Bekerjasama dengan asst. maintenance dalam hal perawatan pabrik.

h. Mengawasi operasional persediaan air.

i. Menyediakan laporan absensi harian dan laporan produksi.

j. Bekerjasama dengan asst.QC, laboratorium dan mandor sortasi untuk

meningkatkan kontrol atas qualitas.

k. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik.

l. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna

(10)

m. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan karyawan menganggur.

n. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi

dan teknik mengolah TBS yang baik.

o. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,

membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

p. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan

perusahaan.

Tugas Asisten Proses yaitu :

a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar

dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).

b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar

dan efisien.

F. Asisten Laboratorium

Tanggung jawab Asisten Laboraturium yaitu :

a. Melaksanakan procedure/sop laboratorium.

b. Melaksanakan pengelolaan IPAL sesuai peraturan yang berlaku.

c. Memastikan kualitas air yang diaplikasikan ke LA sesuai baku mutu

peraturan yang berlaku.

d. Melakukan penyuluhan K3 terkait penggunaan bahan kimia.

e. Mengevaluasi laporan harian lossis dan produksi CPO dan kernel.

f. Mengawasi operasional laboratorium secara keseluruhan.

g. Mengimplementasikan dan mengevaluasi prinsip dan criteria ISPO

terkait laporan penggunaan bahan kimia, air konsumsi, debit limbah cair, penggunaan bahan bakar boiler (fibre), laporan hasil analisa limbah cair harian.

h. Mengawasi operasional dan perawatan IPAL untuk mencapai tingkat

BOD dan pH yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

i. Mengawasi operasional land aplikasi.

j. Bertanggung jawab atas kebersihan areal laboratorium, IPAL dan land

aplikasi.

k. Memotivasi bawahan untuk mencapai effisiensi yang maksimum,

membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa betanggung jawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

(11)

Tugas Asisten Laboraturium yaitu :

a. Mengawasi analisa dan mutu CPO dan PK hasil produksi.

b. Mengawasi analisa dan mutu CPO dan PK yang akan didispacth.

c. Mengawasi lossis minyak CPO .

d. Memastikan keakuratan laporan kualitas minyak dan lossis harian dan

bulanan.

e. Mengawasi pengelolaan IPAL dan land aplikasi.

f. Melakukan pemantauan kualitas limbah cair setiap bulan dengan

mengirimkan sample kepada laboratorium terakreditasi.

g. Mengawasi kualitas parameter air baku dan air umpan boiler serta

menyesuaikan dosis kimia sesuai saran dan rekomendasi Nasco.

G. Mandor Mantenance

Tanggung jawab Mandor Maintenance yaitu :

a. Bertugas dan bertanggung jawab serta mendapat wewenang dari

pimpinan PKS , mengawasi dan mengontrol foreman mekanik dan mekanik, dalam hal pelaksanan pemeliharaan preventif dan perbaikan-perbaikan mesin.electrical sehingga proses produksi berjalan lancar.

b. Melaksanakan Trouble Shooting dan meng-up grade pabrik .

c. Menerapkan good engineering practice dalam rangka aspek

pemeliharaan pabrik dan infrastruktur perusahaan.

d. Mengontrol biaya pemeliharaan dan efiensi operasional workshop.

e. Merencanakan, mengawasi dan melaksanakan program pemeliharaan

dan perbaikan dengan job schedule dan maintenance schedule secara sistematis serta menyimpan data pemeliharaan yang up to date.

f. Bekerjasama dengan asst. proses / mandor proses untuk memastikan

kelancaran operasional pabrik.

g. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum

membentuk kerja sama tim yang kuat, rasa bertanggungjawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

h. Lain – lain sesuai intruksi atasan langsung dai pimpinan perusahaan.

Tugas Mandor Maintenance yaitu :

a. Bertanggungjawab kepada atasan langsung dan pimpinan PKS dalam

(12)

H. Mandor Proses

Tanggung jawab Mandor Proses yaitu :

a. Bertanggung jawab mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan

Operasional khusus departemen proses dengan mengefektifkan personel Operator untuk menjalankan proses produksi yang lancar dengan memaksimalkan hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK).

b. Mengawasi pekerja demi kelancaran dan efisiensi proses produksi.

c. Mengontrol segala kerugian dalam batas ketentuan dan

memaksimalkan hasil produksi.

d. Memelihara agar mesin dan pabrik tetap bersih setiap saat.

e. Mengatur pergantian shift pekerja.

f. Menciptakan contoh kepemimpinan yang baik dan pro aktif.

g. Bekerjasama dengan mandor maintenance dalam hal perawatan

pabrik.

h. Mengawasi operasional persediaan air.

i. Menyediakan laporan absensi harian dan laporan produksi.

j. Bekerjasama dengan Asst.QC/laboratorium dan mandor sortasi untuk

meningkatkan kontrol atas qualitas.

k. Memastikan bahwa seluruh peralatan dalam kondisi kerja yang baik.

l. Memastikan bahwa seluruh peraturan ditaati setiap saat guna

meminimumkan terjadinya kecelakaan kerja.

m. Memastikan adanya multi guna karyawan setiap saat jangan biarkan

karyawan menganggur.

n. Melatih / mentraining operator dalam hal pengoperasian alat produksi

dan teknik mengolah TBS yang baik.

o. Memotifasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,

membentuk kerjasama yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi bekerja, dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

p. Lain-lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan

perusahaan.

Tugas Mandor Proses yaitu :

a. Bertanggung jawab dalam mengontrol pelaksanaan shift dengan lancar

dan efisien untuk memaksimumkan hasil produksi (CPO dan PK).

b. Bertanggung jawab dalam mengontrol proses produksi dengan lancar

(13)

I. Kepala Gudang

Tanggung jawab Kepala Gudang yaitu :

a. Bertanggung jawab kepada atasan langsung dan pimpinan Operating

unit – PKS terhadap pengelolaan material gudang PKS sesuai system yang telah ditentukan.

Tugas Kepala Gudang yaitu :

a. Pembuatan PR, PS, GRN, Good isue, dan pembuatan laporan stock

gudang setiap bulannya.

b. Pengadaan barang/material kebutuhan pabrik, alat berat, kendaraan dan

perumahan Mill serta material lainnya untuk kebutuhan perusahaan.

c. Menerima permintaan kebutuhan barang/ material dari masing-masing

Asst. department lain ( Maintenance, Proses ) yang bersifat mendesak guna kelancaran proses produksi untuk segera ditindaklanjuti.

d. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,

membentuk kerjasama tim yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi bekerja dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

e. Mencatat setiap pengeluaran barang/material pada kartu stok.

f. Mengelola gudang LB3 (catatan log book/Neraca Limbah B3).

g. Lain – lain sesuai instruksi atasan langsung maupun pimpinan

perusahaan.

J. Operator Weighbridge

Tanggung jawab Operator Weighbrige yaitu :

a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan adminstrasi timbangan

dan berkoordinasi / membantu KTU dalam penyajian.

 Data laporan penerimaan TBS dan Grading/ Sortasi TBS.

 Data laporan penerimaan TBS baik dari kebun perusahaan dan

outgrowers (pihak ketiga) serta melaporkan ke Kantor Medan.

 Data laporan pengiriman hasil produksi (CPO bersertifikasi ISPO,

CPO non sertifikasi ISPO, PK, cangkang, dan lain-lain)

b. Pengecekan data – data/ laporan timbangan operator weighbridge.

c. Memotivasi bawahan untuk mencapai efisiensi yang maksimum,

membentuk kerjasama tim yang kuat, rasa bertanggung jawab, dedikasi bekerja dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

(14)

e. Mengimplementasikan prinsip dan criteria ISPO terkait penerimaan TBS, pengiriman CPO bersertifikasi ISPO, CPO non sertifikasi ISPO dan PK.

f. Lain – lain yang berkaitan dengan adminstrasi timbangan perusahaan

dan atas instruksi atasan langsung maupun pimpinan perusahaan.

Tugas Opeartor Weighbrige yaitu :

a. Melakukan penimbangan semua TBS yang masuk baik dari kebun

perusahaan maupun dari outgrowers dan ramp.

b. Melakukan penimbangan CPO bersertifikasi ISPO/CPO non sertifikasi

ISPO/PK/Cangkang/material lain.

c. Membuat laporan terkait penerimaan TBS baik dari kebun perusahaan

(Blankahan estate, Musam estate, Rambung estate) maupun dari outgrowers dan ramp.

d. Membuat laporan terkait pengiriman CPO bersertifikasi ISPO/CPO

non sertifikasi ISPO /PK, cangkang dan lain-lain.

e. Memastikan SPB, DO sesuai dan benar

1.3.6. Jam Kerja

Jam kerja di PMKS PT. SISIRAU adalah 6 hari kerja per minggu untuk bagian kantor dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja per minggu.

Penjadwalan jam kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Karyawan kantor yang terdiri dari Manager, Kepala Tata Usaha dan

bagian-bagiannya, Staff Quality Control dan Karyawan Laboratorium, Humas mulai bekerja pukul 07:00 – 16:00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12:00 – 14:00 WIB.

2. Karyawan Bagian Pengolahan.

Karyawan pada bagian pengolahan dibagi atas 2 shift kerja, yaitu :

 Shift 1, mulai bekerja pukul 07:00 – 14:00 Wib dengan kurun waktu

istirahat selama 30 menit secara bergantian.

 Shift 2, mulai bekerja pukul 14:00 – 21:00 Wib dengan kurun waktu

(15)

melebihi 7 jam dinas dari hari Senin – Jumat dan hari Sabtu waktu dinas hanya 5 jam selebihnya dihitung lembur.

 Adanya penyimpangan jam kerja di atas jam dinas telah mendapat

persetujuan dari Department Tenaga Kerja.

1.3.7. Fasilitas Lainnya

Adapun fasilitas lain yang diberikan kepada tenaga kerja meliputi : 1. Makanan Ekstra (Extra Fooding).

Jenis makanan siap saji yang diberikan oleh perusahaan adalah susu, telur, atau kacang hijau.

 Perusahaan memberikan Makanan Ekstra (Ekstra Fooding ) kepada

karyawan yang dalam melaksanakan tugasnya berhubungan dengan Bahan Berbahaya Beracun (B3), radiasi, petugas Laboratorium dan petugas khusus lainnya.

 Makanan tambahan harus siap saji oleh perusahaan dan tidak

dibenarkan untuk di uangkan serta diberikan kepada karyawan pabrik pengolahan, operator alat berat, mesin las dan mesin genset, karyawan yang bekerja diatas jam 22:00 WIB.

2. BPJS Ketenagaan Kerja di PMKS PT. Sisirau meliputi :

 Program jaminan kecelakaan kerja.

 Jaminan kematian.

 Jaminan hari tua.

 Jaminan Pensiun.

3. BPJS Kesehatan di PMKS PT. Sisirau meliputi :

 Program jaminan kesehatan.

(16)

GUARD

LUAS AREAL PMKS SISIRAU : 199.997 m² BATAS PAGAR PABRIK

(17)

1.4. Ruang Lingkup kerja perusahaan

(18)

Conveyor Masuk dari separating column disini fraksi ringan yang berupa fibre, inti pecah halus, cangkang halus dan debu akan terhisap oleh fibre cyclone melalui air lock masuk di tampung di sheel bin sebagai bahan bakar pada boiler.

1.5. Penerapan Keselamatan Kerja

PMKS PT. Sisiraumenerapkan kebijakan K-3 sebagai berikut :

1. PMKS PT. Sisirau taat dan patuh pada undang – undang dan peraturan

pemerintah yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).

2. PMKS PT. Sisirau menyediakan dan mewajibkan penggunaan alat

pelindung diri (APD) pada area dan lokasi kerja yang ditetapkan oleh perusahaan memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan/ penyakit akibat aktifitas kerja.

3. PMKS PT. Sisirau menerapkan dan mengutamakan kepatuhan/

kedisiplinan pada prosedur dan intruksi kerja yang ketat dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja.

4. Seluruh kebijakan K-3 ini akan mengalami peninjauan/ perubahan

Gambar

Gambar 1.1. Pabrik PMKS PT.Sisirau Alur Gantung Aceh Tamiang

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalamkeluarga diperlukan keharmonisan keluarga yang dapat membentuk rasa kepercayaan diri pada individu, dari kepercayaan diri seseorang siswa dapat berbaur dengan lingkungan

Kemudian, pada tahun 2016 Dealpro Indonesia membentuk tim design untuk membantu tim produksi dalam memenuhi kebutuhan event organizer yang ada di Bandung.. Tetapi,

Dengan adanya gaya kepemimpinan manajer dapat berusaha memperbaiki tingkat kepuasan bawahan mereka, dengan memberikan teguran pada karyawan yang bekerja tidak

Kesadaran beragama yang dimaksud adalah seorang remaja awal yang memiliki rasa keberagamaan dituntut untuk memiliki keyakinan yang kuat dan dapat mengamalkan nilai-nilai

Hal ini sangat baik untuk diterapkan oleh perusahaan agar perusahaan dapat mengelola biaya dengan baik, dan untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan membentuk sebuah

Perusahaan yang memiliki karyawan yang memiliki rasa keterkaitan yang tinggi akan membuat karyawannya betah untuk bekerja ditempat tersebut, selain itu,

Kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan bagi seorang pemimpin yang cenderung untuk memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik serta

7 Jika prinsip tanggungjawab direksi tersebut dikaitkan dengan business judgement rule maka seorang direksi suatu perusahaan tidak bertanggungjawab atas kerugian yang