• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP DAN PERASAAN CINTA TOKOH UTAMA DALAM CERPEN HARU WA BASHA NI NOTTE KARYA YOKOMITSU RIICHI ipi103563

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIKAP DAN PERASAAN CINTA TOKOH UTAMA DALAM CERPEN HARU WA BASHA NI NOTTE KARYA YOKOMITSU RIICHI ipi103563"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP DAN PERASAAN CINTA TOKOH UTAMA DALAM

CERPEN HARU WA BASHA NI NOTTE KARYA YOKOMITSU

RIICHI

(melalui pendekatan Psikologi Sastra)

KARYA ILMIAH

Oleh :

Sandra Firdausya Setiawan

NPM 180610060124

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

JATINANGOR

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... 1

ABSTRACT ... 2

PENDAHULUAN... 3

ISI/PEMBAHASAN... 4

SIMPULAN ... 8

(3)

SIKAP DAN PERASAAN CINTA TOKOH UTAMA DALAM CERPEN “HARU WA BASHA NI NOTTE KARYA YOKOMITSU RIICHI

(pendekatan Psikologi Sastra)

ABSTRAK

Sandra Firdausya Setiawan

180610060124

Cerita pendek merupakan salah satu hasil karya sastra. Cerita pendek “Haru

wa Basha ni 3uma” berkisah tentang sepasang suami istri yang tinggal di tepi pantai.

Tokoh istri menderita penyakit paru-paru. Sejak istrinya sakit sikapnya menjadi lebih

egois, posesif, dan menuntut banyak perhatian dari suaminya. Tetapi tokoh suami

merawat tokoh istri dengan penuh kasih sayang. Skripsi ini menganalisis tentang

bagaimana sikap tokoh utama dan perasaan cinta yang seperti apa. Analisis ini

dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra khususnya teori

psikoanalisis 3umanistic Erich Fromm yang membahas tentang cinta.

Kata kunci : Psikoanalisis Humanistik, Erich Fromm, Tema Cinta

(4)

ATTITUDES AND THE FEELING OF LOVE OF THE MAIN CHARACTER IN THE SHORT STORY “HARU WA BASHA NI NOTTE” BY YOKOMITSU

RIICHI

(a Psychological of Literature approach)

ABSTRACT

Sandra Firdausya Setiawan

180610060124

A short story is one of literally works. “Haru wa Basha ni notte” tells about a

married couple who live in seashore. The wife has lungs disease. Since his wife got

the illness she’s more selfish, possessive, and beg for more attentiom from her

husband. But the husband still taking care of her with a lot of love. This thesis

analyzes about how the attitude of the main character and the feeling of love. This

analyzes will be done by using a psychological approach to literary theory, especially

Erich Fromm’s humanistic psychoanalysis about love.

(5)

I. PENDAHULUAN

Sastra merupakan salah satu cabang seni yang banyak dinikmati dan

diapresiasikan. Keindahan yang terkandung dalam karya sastra selain menghibur di

sisi lain karya sastra juga mengandung banyak manfaat seperti moral, nilai

kebudayaan, dan ide – ide hebat yang disampaikan pengarang sehingga dapat

mengisprirasi para pembaca dalam mengarungi kehidupan. Sastra merupakan sebuah

kegiatan dengan proses penciptaan sebuah kreatifitas yang didalamnya terdapat

berbagai unsur. Ekspresi, harapan bahwa tidak jarang yang menuangkan kritikkan

akan segala hal yang yang terjadi di dunia melalui sebuah karya sastra.

Karya sastra dan pengarang mempunyai hubungan batin yang erat. Hubungan

batin itu bukan berarti bahwa seorang pengarang dalam menciptakan karya-karyanya

berdasarkan pada pengalaman pribadi dimasa lampau, tetapi hubungan yang

dimaksud adalah sesuatu yang mencerminkan segi kejiwaan, segi pendidikan,

pandangan sosial, bahkan filsafat hidup dan pandangan keagamaan seorang

pengarang.

Pada akhir abad ke-19 kesustraan Jepang memasuki era kesustraan modern.

Jenis kesustraan jaman ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan, pemikiran, dan

kesenian barat yang memang pada saat itu telah masuk dan mempengaruhi Jepang.

Salah seorang sastrawan Jepang yang menuangkan hasil pemikirannya menjadi

sebuah karya sastra modern adalah Yokomitsu Riichi buah karyanya berjudul Haru

wa Basha ni notte. Haru wa basha ni notte bercerita tentang sepasang suami istri yang

tinggal di tepi pantai. Tokoh istri menderita penyakit paru yang sudah parah dan

tokoh suami bekerja di rumah sebagai seorang penulis. Tokoh istri sudah tidak bisa

berbuat apa-apa kecuali tidur di ranjangnya. Sejak sang istri sakit, sikapnya menjadi

lebih egois, posesif, dan menuntut banyak perhatian kepada suaminya. Tokoh suami

sudah tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri, namun demikian ia tetap berusaha

(6)

dan kecintaan tokoh suami ditunjukan dengan merawat tokoh istri dengan penuh

kasih sayang.

Dalam cerpen Haru wa Basha ni Notte, yang menjadi perhatian adalah

pembahasan karakter dari tokoh-tokoh yang terlibat disini yang dalam perjalanannya

mengalami konflik psikologi dalam diri masing-masing. Dan juga mengaitkan dengan

tema cinta itu dengan pola tingkah laku kedua tokoh utama dalam mengekspresikan

cintanya. Sedangkan dalam melihat cinta sebagai satu konsep diletakan diantara

kedua karakter tersebut, menurut Erich Fromm, cinta adalah suatu sikap yang aktif

bukan pasif. Tema cinta pada cerita ini adalah menguasai dan menjadikan apa yang

dimilikinya tersebut sebagai haknya. Itulah yang menyebabkan seseorang individu

merasakan kecemasan, kebosanan, merasa terisolasi dan kesepian.

II. ISI

Cerpen Haru wa Basha ni Notte adalah cerpen karya Yokomitsu Riichi yang

ditulis pada tahun 1926 dan diterbitkan pada bulan Januari 1927. Karya-karya awal

Yokomitsu Riichi ini kebanyakan berupa cerita pendek dan merupakan fiksionalisasi

dari keadaan dirinya yang sebenarnya.

Di tepi pantai tinggal sepasang suami dan istri, sang istri menderita penyakit

paru-paru yang sudah parah sang suami bekerja di rumah sebagai seorang penulis.

Sejak sang istri sakit sikapnya kepada suaminya menjadi lebih egois dan posesif ia

membatasi semua kegiatan suaminya agar sang suami selalu berada di sampingnya

dan tidak mencari objek lain untuk menggantikan posisinya, Tokoh suami banyak

berkorban kebebasan pribadinya dan tenaga untuk istrinya, pengorbanan tokoh suami

saat ia harus mencari isi perut burung di semua toko di kota pantai untuk dimakan

istrinya. Tokoh suami merawat istrinya dengan penuh kesetiaan dan rasa sayang.

Penyakit sang istri semakin parah, dan sampai pada akhirnya dokter yang merawat

(7)

berita itu ia menangis di halaman rumahnya ia seperti kehilangan separuh jiwanya

saat itulah ia merasa jauh lebih perhatian kepada istrinya dibandingkan saat istrinya

sehat. Tokoh suami memberikan bunga sweet pea kepada istrinya, bunga itu adalah

bunga yang menandakan datangnya musim semi. Lalu sang istri membenamkan

wajahnya di dalam bunga itu dengan kepuasaan dan perasaan bahagia.

2.2 Penokohan

 Tokoh utama : 1. Tokoh Suami

2. Tokoh Istri

 Tokoh tambahan : Dokter

2.2.1 Latar Cerita

 Latar tempat : suatu tempat di tepian pantai, di sebuah ranjang di kamar, took daging burung yang ada di kota tepi pantai, halaman rumah.

 Latar Waktu : musim gugur, musim dingin, musim semi.

2.2.3 Alur Cerita

Berdasarkan isi cerita Cerpen “Haru wa basha ni note” dikategorikan sebagai alur

maju.

2.2.4 Tema dan Amanat

 Tema : Penderitaan dan Cinta

 Amanat dalam cerita “Haru wa Basha ni Notte” ini ada 4 1. Tetap bersabar walau ditimpa berbagai macam masalah

2. Penderitaan yang dialami akan membawa kebahagiaan

3. Cinta itu bukan hanya harus selalu menerima, tetapi juga harus

(8)

4. Pengertian antara suami dan istri merupakan sikap yang sangat

penting dalam kehidupan perkawinan.

Analisis :

a. Tokoh Istri

“Sorya kangaerukoto wa kangaeruwa. Atashi, hayakuyokunatte, shatsu shatsu to ido de sentaku ga shitakutte naranaino”.

“Tentu saja saya berpikir, saya ingin cepat sembuh dan sehat. Saya ingin sekali mencuci di sumur dengan enaknya”.

Haru wa Basha ni Notte : 9

Awal dari segala perubahan sikap sang istri ini adalah ketika ia dinyatakan

mengidap penyakit paru-paru yang parah sejak saat itu sikapnya berubah menjadi

lebih egois dan manja. Tetapi di sisi lain ia juga ingin sekali sembuh dan melakukan

pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang istri pada umumnya yaitu

mencuci pakaian dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, naluri ingin

merawat sang suami dan melakukan pekerjaan rumah tangga adalah Id yang

muncul dari tokoh istri.

Atashi wa, nanimo monku wo iwazuni, kanbiyou ga shite moraita no. iyana kao wo saretari, urusa ga retarishite kanbyousarette, chitto mo arigatai to omowanaiwa.

“Aku tak ingin mengeluh tentang apapun. Aku hanya ingin dirawat. Jika dirawat dengan wajah yang cemberut, dan selalu di cereweti, perawatan seperti itu aku tidak suka, aku sama sekali tidak akan merasa berterimakasih”.

(9)

Cuplikan di atas adalah salah satu sikap egois dari tokoh istri. Keegoisan sang

istri muncul saat ia hanya ingin dirawat oleh suaminya sendiri tetapi ia ingin dirawat

tanpa adanya keluhan dari suaminya. Disini mulai muncul bentuk aktif dari

penyatuan simbiosis tokoh istri, dalam klinis disebut dengan sadisme. Pribadi

sadistis ingin keluar dari kesendiriannya yaitu membuat pribadi lain menjadi

bingkisan dirinya. yaitu ia memaksa tokoh suami untuk mengikuti sesuai dengan apa

yang ia inginkan dalam merawatnya.

b. Tokoh Suami

1.

Kare wa sunafuu no maki noboru naka o, ichi nichi ni dozutsu tsuma no tabeta garu shinsenna tori no zoumotsu o sagashi no dekakete itta.

Di tengah angin yang bergulung-gulung membawa pasir, ia keluar mencari isi perut burung yang masih segar yang sangat dingin dimakan isterinya satu hari dua kali.

( Haru wa Basha ni Notte : 10 )

Cuplikan di atas memperlihatkan tanggung jawab dari sang suami sebagai

bentuk cintanya kepada sang istri. Ia tetap harus pergi untuk mencari isi perut untuk

sang istri, yang biasa dimakan dua kali dalam satu hari walaupun di tengah angin

yang bergulung-gulung. Sang suami tetap menjaga integritasnya terhadap sang istri

dalam kondisi apa pun ia tetap pergi mencari isi perut burung. Karakter aktif dari

cinta yang dewasa ditunjukan untuk hasrat memberi daripada menerima. Dan

karakter cinta aktif juga terlihat dalam sikap tanggung jawab dari tokoh suami yang

(10)

III. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang berupa pengumpulan data, pencatatan data,

menganalisis sikap dan perasaan cinta tokoh utama dalam cerpen “Haru wa Basha ni

notte” karya Yokomitsu Riichi melalui pendekatan psikologi sastra, khususnya teori

psikoanalisis humanistic Erich Fromm, penulis menarik simpulan.

1. Sikap dan perasaan cinta tokoh istri yang sedang sakit terhadap tokoh

suami.

a. Masalah sakitnya tokoh istri adalah penyebab awal dari segala

perubahan sikapnya terhadap suaminya. Sejak itu sikapnya menjadi

lebih egois, posesif dan menuntut banyak perhatian kepada suaminya.

b. Sikap tokoh istri yang memperlakukan tokoh suami menjadi objek

kepemilikannya. Hal tersebut karena ia takut kehilangan cinta dari

tokoh suami.

c. Pada akhirnya sikap tokoh istri kepada tokoh suami menjadi lebih baik

karena ia menyadari tindakannya selama ini telah merugikan suaminya.

Sikap tokoh istri mulai menunjukan tindakan cinta yang dewasa yaitu

mulai memelihara integritas suaminya.

2. Pengorbanan dan perasaan cinta yang seperti apa yang dilakukan tokoh

suami terhadap tokoh istri.

a. Tokoh suami melakukan pengorbanan kepada istrinya karena sikap

atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap orang yang

dicintainya berupa pengorbanan diri, perhatian, memberi kasih sayang,

menuruti perkataan dan patu pada apapun yang diinginkan orang yang

dicintainya tersebut.

b. Bentuk pengorbanan tokoh suami yaitu ia harus merelakan kebebasan

dirinya menjadi sangat sedikit. Semua pengorbanan tokoh suami

(11)

melakukan tindakan cinta yang dewasa yaitu menjaga inegritas tokoh

istri dengan menunjukan hasrat memberi daripada menerima.

Dari analisis tersebut disimpulkan bahwa setiap manusia pasti memiliki rasa

cinta. Cinta itu bukan hanya harus selalu menerima, tetapi juga memberi kepada

yang dicintainya. Sesuai penjelasan Erich Fromm, cinta yang dewasa dapat menjadi

jawaban atas eksisteni manusia berupa keterpisahan, dengan cinta keterpisahan dan

kesendirin akan teratasi sehingga menjadi suatu pencegahan dari munculnya suatu

(12)

Daftar Sumber :

Fromm, Erich. 2005. The Art Of Loving. Jakarta: PT Gramedia.

Riichi, Yokomitsu. . 65

Subono, Nur Iman. 2010. Erich Fromm Psikologi Sosial yang Humanis. Depok:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang diangkat pada kali ini berjudul “Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Kajian

Mila Pujiati. Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Cinta dalam Ikhlas Karya Kang Abay: Tinjauan Psikologi Sastra. Program Studi Pendidikan Bahasa dan

KONSEP CINTA DALAM EKRANISASI CERPEN CINTA DI SAKU BELAKANG CELANA KARYA FAJAR NUGROS: SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shiray Tinjauan Psikologi Sastra.. Psikoanalisis Sigmund

Kepribadian Tokoh Utama Alif Fikri Dalam Novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi: Pendekatan

Skripsi ini berjudul Konflik Batin Tokoh Wanita dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy (Tinjauan Psikologi Sastra). Skripsi ini dilakukan dengan tujuan

Pemilihan pendekatan psikologi Humanistik ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dinamika kepribadian yang dialami tokoh Nadira dalam kumpulan cerpen 9 dari Nadira ini sama

Dengan demikian judul yang penulis ajukan dalam penelitian “Analisis Tokoh Utama Dalam Cerpen “Banjirkap” Karya Habolhasan Asyari Kajian Sosiologi Sastra” Dengan latar belakang yang