• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Kajian Psikologi Sastra).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Kajian Psikologi Sastra)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP TOKOH UTAMA TERHADAP PERMASALAHAN HIDUPNYA

DALAM NOVEL

REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH

AMIROH MARDIANA

NIM 201210080311008

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmad dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas

skripsi ini sebagai tugas akhir persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan segala sesuatu harus

didasari dengan doa dan usaha agar segala sesuatunya menjadi mudah, dan tak

lupa keyakinan yang teguh menjadi modal berharga bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Penelitian yang diangkat pada kali

ini berjudul “Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Kajian Psikologi Sastra)”.

Terimakasih peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini baik berupa materil maupun non materil. Berkat

bantuan beliaulah peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Oleh

karena itu, saya ucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1.

Bapak Drs. Fauzan, M.Pd, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang

yang telah memberikan fasilitas untuk dapat menyelesaikan skripsi tepat pada

waktunya.

2.

Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Ibu Dr. Ekarini Saraswati, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan arahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

(4)

6.

Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7.

Keluarga ku tercinta; H.Sumardi, Hj. Aminah, Safinatun Najah, dan Ahmad

Royyan yang tak pernah bosan mendengarkan keluh kesahku dan tak pernah

lupa menyisipkan namaku dalam setiap doa-doanya. Terima kasih atas kasih

sayang yang telah kalian curahkan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan dan kelemahan penulis. Oleh karena itu,

penulis dengan hati terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya,

penulis berharap semoga hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca,

khususnya mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Malang.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Abstract. ... vi

Kata Pengantar ... vii

Motto ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang. ... 1

1.2

Fokus Penelitian. ... 5

1.3

Rumusan Masalah ... 8

1.4

Tujuan Penelitian ... 9

1.5

Manfaat Penelitian ... 9

1.6

Penegasan Istilah... 10

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Novel ... 12

2.2 Struktur Pembangun Novel ... 13

2.2.1 Unsur Ekstrinsik ... 13

2.2.2 Unsur-Unsur Instrinsik ... 13

2.3 Psikologi Sastra ... 16

(6)

2.5 Psikologi Kepribadian ... 18

2.6 Teori Kepribadian Carl Rogers ... 19

2.7 Pribadi yang Berfungsi Sepenuhnya ... 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pengantar ... 25

3.2 Pendekatan Penelitian ... 25

3.3 Metode Penelitian ... 26

3.4 Sumber Data ... 27

3.5 Teknik Penelitian ... 28

3.6 Prosedur Tahap Penelitian ... 31

3.7 Analisis Data ... 32

3.8 Pengecekan Keabsahan Temuan ... 33

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengantar

... 34

4.2 Karakteristik Pribadi Tokoh Utama dalam Novel “

Rembulan Tenggelam

Di Wajahmu

... 35

4.2.1 Terbuka Pada Pengalaman ... 35

4.2.2 Berada dalam Kehidupan Eksistensial ... 37

4.2.3 Percaya pada Diri Sendiri ... 40

4.2.4 Memiliki Perasaan Bebas... 43

4.2.5 Senantiasa Kreatif ... 45

4.3 Sikap Tokoh Utama terhadap Permasalahan Hidupnya dalam Novel

“Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye ... 47

4.3.1 Sikap Positif ... 48

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 54

(7)
(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Sinopsis ... 58

Lampiran 2 Biografi Pengarang ... 62

Lampiran 3 Korpus Data ... 63

(9)

Daftar Pustaka

Alwisol. 2004.

Psikologi Kepribadian

. Malang: UMM Press.

Aminuddin. 2011.

Pengantar Apresiasi Karya Sastra

. Bandung: Sinar Baru.

Azwar, Saifuddin. 1995.

Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya

.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dayakisni, Tri. 2009.

Psikologi Sosial

. Malang: UMM Press.

Gerungan, W.A. 2004.

Psikologi Sosial

. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kartono, Kartini. 1996.

Psikologi Umum

. Bandung: Mandar Maju.

Kartono, Kartini. 2005.

Teori Kepribadian

. Bandung: Mandar Maju.

Liye, Tere. 2009.

Rembulan Teggelam di Wajahmu

. Jakarta: Republika.

Minderop, Albertine. 2013.

Psikologi Sastra

. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010.

Teori Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Sugiarti. 2002.

Pengetahuan dan Kajian Prosa Fiksi

. Malang: UMM.

Sardjonoprijo, Petrus. 1982.

Psikologi Kepribadian

. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryabrata, Sumadi. 1982.

Psikologi Kepribadian

. Jakarta: Rajawali Pers.

Shal, Alinda. 2013.

Bentuk-Bentuk Sikap,

(online),

http://belajarkepribadian.blogspot.co.id/2013/03/bentuk-bentuk-sikap.html diakses 26 Januari 2016.

(10)

ϭ

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu karya yang imajinatif.Karya sastra mampu

menimbulkan imajinasi tertentu pada penikmatnya.Karya sastra bisa dikatakan

sebagai alat penyampaian ide-ide imajinatif pengarang yang berfungsi sebagai

hiburan dan di dalamnya terdapat pesan-pesan khusus yang berguna untuk

menambah pengalaman batin pembacanya.Karya sastra mampu membangkitkan

perasaan-perasaan senang, sedih, bahagia, dendam, dan lain sebagainya.Perasaan

tersebut tercipta karena kepandaian pengarang mengenai tokoh, alur, dan latar

cerita yang disajikan.

Pengarang mempunyai konsep yang berbeda-beda dalam melahirkan

karyanya.Perbedaan konsep ini dapat disebabkan oleh latar belakang sosial

kultural yang berbeda atau oleh adanya rasa individualis.Hal ini menyebabkan

tokoh yang ditampilkan dalam karya sastra merupakan tokoh yang memiliki jiwa

dan gejolak dalam dirinya yang hal ini menyangkut masalah kehidupannya.

Kehidupan yang dijalaninya akan membentuk jiwa tokoh menjadi kuat,

menyesuaikan diri, atau mengantisipasi jalan hidupnya, dan bagaimana pengarang

membentuk sikap tokoh dalam menghadapi permasalahan hidup.

Setiap tokoh yang ditampilkan pengarang dalam sebuah karya sastra

adalah tokoh yang mempunyai sikap dalam menghadapi permasalahan

(11)

Ϯ

seorang tokoh yang hidup secara wajar, sebagaimana kehidupan manusia yang

mempunyai pikiran, perasaan, bertindak dan bersikap dalam menghadapi

permasalahan hidup (Nurgiyantoro, 2010:167).

Tingkah lakutokoh dalam sebuah sastra dapat diamati dengan teori

psikologi, karena tokoh adalah figur yang dikenai dan mengenai tindakan

psikologis. Jutaan rasa akan hadir lewat tokoh, karena tokoh merupakan rekaman

hidup dari kejiwaan pengarangnya sehingga pembaca dapat memahami psikis

pengarang melalui tokoh. Penelitian tokoh yang bernuansa psikis akan berpijak

pada psikologi sastra (Endaswara, 2008:179).

Psikologi sastra merupakan kajian sastra yang memandang karya sastra

sebagai aktifitas kejiwaan.Oleh karena itu, karya sastra dipandang sebagai

fenomena psikologis yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui

tokoh-tokohnya.Dalam mengkaji karya sastra dengan pendekatan psikologi, peneliti

dapat mengkaji perilaku dari setiap tokoh.Tokoh dengan segenap perilaku yang

diciptakan pengarang dalam sebuah karya sastra merupakan gambaran kehidupan

nyata yang digunakan dalam sebuah tulisan setelah memperoleh proses kreatif dan

imajinatif.Untuk mengkaji karya sastra dengan pendekatan psikologi bisa

menggunakan teori kepribadian.

Salah satu teori dalam psikologi yang mengkaji kepribadian manusia

adalah teori yang terpusat pada pribadi yang dikemukakan oleh Carl Rogers.

Dalam teorinya, Rogers berpendapat bahwa kebermaknaan terakhir seseorang

adalah pada pengalaman sadarnya sendiri dan pengalaman itu memberikan

(12)

ϯ

bertambah. Kepercayaan dan keyakinan Rogers akan pengalaman diri sendiri

menjadi sendi pendekatan Rogers terhadap kepribadian sekaligus merupakan dari

teori yang dikemukakannya (Alwisol, 2004: 346)

Rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau

dapat mempengaruhi cara bagaiamana kita memandang masa sekarang yang pada

gilirannya mempengaruhi tingkat psikologi kita. Pengalaman masa lampau

merupakan bagian dari kehidupan setiap individu, Rogers berpendapat bahwa cara

pandang individu terhadap masa sekarang jauh lebih penting daripada

berlarut-larut mengingat masa lampau. Hal tersebut yang membedakan teori Rogers

dengan teori-teori yang lain.

Selain penghargaan terhadap pengalaman, kelebihan dari Carl Rogers

adalah menempatkan dorongan untuk berkembang dan aktualisasi diri (Alwisol,

2004: 354). Aktualisasi diri berproses secara tetap dan berkesinambungan serta

merupakan tujuan yang sangat penting dalam kehidupan individu. Dan ketika

proses aktualisasi diri individu mulai berlangsung, maka individu tersebut dapat

melangkah maju ke tujuan akhir yaitu menjadi pribadi yang berfungsi

sepenuhnya.

Pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah penggambaran individu yang

menggunakan kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak

menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang

pengalamannya.Pribadi seperti ini pada umumnya dimiliki oleh individu yang

pada masa kanak-kanak menerima cinta, kasih sayang, dan penghargaan positif

(13)

ϰ

Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye yang sejak kecil tidak mendapatkan

kasih sayang dan penghargaan yang cukup dari orang tua, karena sejak kecil ia

tinggal di panti asuhan dan diasuh oleh kepala panti.

Atas pertimbangan tersebut, maka peneliti menggunakan novel “Rembulan

Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye sebagai objek penelitian dan

memutuskan penelitian dengan judul “Sikap Tokoh Utama TerhadapPermasalahan

Hidupnya Dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu Karya Tere Liye

(Kajian Psikologi Sastra). Penggunaan teori kepribadian Carl Rogers dalam

penelitian ini karena teori ini menitikberatkan pengalaman sebagai tolak ukur

dalam perkembangan pribadi seseorang, sehingga untuk mengungkap lebih jelas

kepribadian tokoh utama yang diwarnai pengalaman dalam hidupnya, peneliti

meninjau melalui sudut pandang teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl

Rogers, dan dengan teori kepribadian ini bisa memperjelas bagaimana tokoh

utama meyikapi permasalahan hidupnya.

Penelitian yang mengkaji tokoh utama dalam novel “Rembulan Tenggelam

di Wajahmu” karya Tere Liye sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Ning

Haryanti dengan judul “Kajian Psikologi Tokoh Utama pada Novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye (Teori psikoanalisis Sigmund Freud)”.

Penelitian tersebut menitikberatkan pada struktur kepribadian dan dinamika

kepribadian tokoh utamanya yang mencakup struktur kepribadian tokoh utama

yang meliputi id, ego, dan super ego.Hal yang membedakan dengan penelitian ini

adalah teori yang digunakan. Penelitian terdahulu menggunakan teori

(14)

ϱ

kepribadian Carl Rogers yang memfokuskan pada sikap tokoh utama dan

karakteristik yang berfungsi sepenuhnya.

1.2 Fokus Penelitian

Psikologi mempelajari perkembangan kehidupan psikologi manusia

dengan segala aspek-aspeknya yang umum sifatnya.Psikologi tidak menyangkal

adanya perbedaan-perbedaan individu, dan psikologi tidak melihat manusia

sebagai satu pribadi atau satu totalitas, tetapi menyelidiki perbedaan-perbedaan

dan persamaan-persamaannya antara manusia satu dengan lainnya, yang sifatnya

kurang lebih umum.Misalnya perbedaan mengenai kemampuan pengamatan,

faktor hereditas, intelegensi, berpikir.Dalam hal ini ada

perbandingan-perbandingan dari fungsi-fungsi psikis tersebut yang kurang lebih bersifat umum

(Kartono, 2005:1).

Teori kepribadian ialah sebuah pemikiran yang sistematis mengenai

manusia sebagai individu.Teori ini dilahirkan oleh adanya kebutuhan-kebutuhan

manusia untuk mengenal individu manusia lainnya lebih mendalam, dan

melihatnya dari jarak yang lebih dekat.Ia mencoba mengenal individu manusia,

dihubungkan dengan situasinya sehari-hari dan lingkungannya serta

pengalaman-pengalamannya, dan yang dipelajari adalah semua aspek-aspek individualnya.

Bukan hanya ciri-cirinya yang umum saja sebagai manusia, tapi juga ciri-cirinya

yang khas dan yang unik.Dengan demikian teori kepribadian ini menitikberatkan

pada sifat-sifatnya yang individual dari manusia, dan dihubungkan dalam situasi

(15)

ϲ

Fokus permasalahan ini yaitu pada karakteristik pribadi yang berfungsi

sepenuhnya yang dikemukakan Rogers, yaitu:

1. Adanya keterbukaan pada pengalaman

Memiliki kesadaran akan semua pengalaman dan tidak ada pengalaman

yang ditolak atau dilawan karena tak ada satupun yang mengancam. Hal

ini berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima

pengalaman yang diberikan kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya

dalam membuka kesempatan-kesempatan dan ungkapan baru.

2. Berada dalam kehidupan eksistensial

Senantiasa hidup dalam setiap momen kehidupan. Setiap pengalaman

dirasakan segar dan baru. Sesuatu yang dialami seperti sebelumnya belum

pernah ada, kemudian di respon dengan cara yang tidak persis sama. Maka

dalam setiap momen kehidupan selalu ada kegembiraan, karena setiap

pengalaman dapat tersingkap secara segar.

3. Kepercayaan terhadap organisme diri sendiri

Bertingkah laku menurut yang dirasa benar, merupakan pedoman yang

sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan, lebih dapat

diandalkan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual. Dalam tingkah

laku yang demikian itu, terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi

tidak sama dengan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak

memperhatikan konsekuensi-konsekuensinya.

(16)

ϳ

Bebas untuk memilih dan bertindak tanpa paksaan atau rintangan antar

alternatif pikiran dan tindakan. Memiliki suatu perasaan berkuasa secara

pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan bergantung

pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau

peristiwa-peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan berkuasa ini, maka

orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan, dan

mereka merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin

dilakukannya.

5. Senantiasa kreatif

Mengungkapkan diri dalam produk yang kreatif serta kehidupan yang

kreatif dalam semua bidang kehidupannya. Bertingkah laku spontan,

senantiasa berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respon atas

stimulus-stimulus yang beraneka ragam (Alwisol, 2004: 346-347)

Fokus permasalahan yang kedua yaitu pada sikap tokoh utama dalam

menghadapi permasalahan hidupnya adalah:

1. Sikap positif

Sikap positif adalah perwujudan nyata dari suasana jiwa yang terutama

memperhatikan hal-hal yang positif . Ini adalah suasana jiwa yang lebih

mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan,

kegembiraan dari pada kesedihan, harapan dari pada keputusasaan. Bila

sesuatu terjadi sehingga membelokkan fokus mental seseorang ke arah

(17)

ϴ

penyesuaian harus dilakukan, karena sikap hanya dapat dipertahankan

dengan kesadaran.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik pribadi tokoh utama yang berfungsi sepenuhnya

dalam novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye?

2. Bagaimana sikap positif tokoh utama dalam mengahadapi permasalahan

hidupnya pada novel“ Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere

Liye?

1.4 Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan karakteristik pribadi tokoh utama yang berfungsi

sepenuhnya dalam novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere

Liye.

2. Mendeskripsikan sikap positif tokoh utama dalam mengahadapi

permasalahan hidupnya pada novel “ Rembulan Tenggelam di Wajahmu”

karya Tere Liye.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis

dan praktis.

1.5.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini yaitu memberikan gambaran yang kongkrit

(18)

ϵ

sastra. Selain itu diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perkuliahan sastra

dan memberikan pemahaman secara detail tentang kepribadian tokoh dalam

sebuah karya sastra (novel).

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini yaitu dapat menjadi bahan rujukan bagi

pembaca agar dapat merefleksikan kepribadian sehat yang berfungsi sepenuhnya

dalam kehidupan.Disamping itu, dapat digunakan sebagai bahan pengajaran

khususnya terkait dengan matakuliah yang berhubungan dengan psikologi sastra

dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mengerjakan penelitian

berikutnya yang berhubungan dengan kepribadian.

1.6 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan menghindari adanya

kesalahpahaman definisi istilah terhadap masalah yang akan diteliti. Maka perlu

digunakan beberapa istilah berikut:

1. Novel adalah suatu cerita prosa fiksi dengan panjang tertentu, yang

melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang

representative dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau dari

jumlah kata, maka biasanya suatu novel mengandung kata-kata yang antara

35.000 kata sampai tak terbatas jumlahnya, novel juga dibentuk atas unsur

intrinsik dan unsur ekstrinsik (Sugiarti, 2002: 115).

2. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak untuk bereaksi terhadap

(19)

ϭϬ

akantetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih

tertutup (Dayakisni, 2009:79).

3. Tokoh utama adalah seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam

suatu cerita atau disebut sebagai tokoh inti (Aminuddin, 2011:79).

4. Psikologi kepribadian adalah psikolog yang mempelajari kepribadian manusia

dengan objek penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku

manusia. Dalam psikologi kepribadian dipelajari kaitan antar ingatan atau

pengamatan dengan perkembangan, kaitan antara pengamatan dengan

penyesuaian diri pada individu, dan seterusya (Minderop, 2013: 8).

5. Psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin antara psikologi dan sastra.

Mempelajari psikologi sastra sebenarnya sama halnya dengan mempelajari

manusia dari sisi dalam. Mungkin aspek dalam ini yang acap kali bersifat

subjektif, yang membuat para pemerhati sastra menganggapnya berat

Referensi

Dokumen terkait

o Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak.. terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika bagi siswa SDNKutowinangun 04 Salatiga kelas 5semester gasal tahun ajaran 2018/ 2019

Hasil dari penelitian ini adalah Penambahan jam kerja pada pekerja sektor formal dapat menambah kemampuan perusahaan untuk berproduksi akan semakin besar, sehingga

1) Mengembangkan aplikasiberbagi pakaiJIPP secara nasional yaitu JIPP Nasional (https://jippnas.menpan.go.id). 2) Mengelola data inovasi tingkat nasional dan internasional. 3)

Semua manusia akan mati, alam semesta juga akan hancur, yang abadi hanyalah Allah SWT, karena itu Allah memiliki sifat ..... Kesenangan yang abadi hanya ada

[r]

Izin operasi kegiatan angkutan orang dan barang dengan kereta api umum untuk pelayanan angkutan antar kota dan perkotaan yang lintas pelayanannya dalam satu

bahwa ketentuan Pasal 199 ayat (5) dan Pasal 268 ayat (5) Undang Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan