BAHAN BACAAN
BAHAN BACAAN
1.
Croser, P., 1989.
Pneumatic
s : Basic Level TP 101 .
Festo Didactic KG,
2.
D-7300 Esslingen 1.
3.
Croser, P., 1994.
Pneumatik
.
Festo Didactic. Penyunting: Budi Hartanto.
4.
Patient, P., Pickup, R., dan Powell, N., 1985,
Pengantar Ilmu Teknik
Pneumatika
., Alih bahasa: Widodo, A.T.K., PT.Gramedia,
5.
Jakarta.
6.
Sugihartono, 1985,
Dasar-dasar Kontrol Pnematik
, Tarsito, Bandung.
7.
Suyanto, 2000,
Pengantar Sistem Pneumatik
, Jurusan Pendidikan
8.
Teknik Mesin dan Teknik Mesin, Universitas Negeri
9.
Yogyakarta, Yogyakarta.
SECTION 1
Pneumatics Definition
Compressor
Actuator
Directional Way Valve
Pneumatics Circuit
Pengertian
Pengertian
Pneumatika
Pneumatika
Sumber pembangkit pneumatik
adalah udara bertekanan (angin).
Untuk menghasilkan udara
Pengelompokan Jenis Kompresor Udara
Jenis-jenis Kompresor
Kompresor Torak
Resiprokal
Kompresor Torak
Rotari
Kompresor
Aliran
Kompresor
Aliran Radial
Kompresor
Aliran Aksial
Kompresor
Torak (piston)
Kompresor
Diapragma
Kompresor Rotari
Baling-baling Luncur
Kompresor
1.
Penghantaran volume,
2.
Tekanan,
3.
Penggerak,
4.
Pengaturan,
5.
Pendinginan,
6.
Tempat pemasangan,
7.
Penampungan
Kriteria Pemilihan Kompresor
Penampung Udara Bertekanan (Tangki Angin)
Penampung Udara Bertekanan (Tangki Angin)
Penyangga Saluran Pembuang Lubang Lalu Orang
Penutup Katup Manometer
Thermometer Katup Tekanan Bantu
LINIEAR ACTUATOR
LINIEAR ACTUATOR
A. Single Acting Silinder
Silinder Bergerak maju
menggunakan media udara
kompresi
Silinder Bergerak mundur
menggunakan pegas / per
LINIEAR ACTUATOR
LINIEAR ACTUATOR
B. Double Acting Silinder
Silinder Bergerak maju
menggunakan media udara
kompresi
Silinder Bergerak mundur
menggunakan media udara
kompresi
SILINDER
SILINDER
Silinder Kerja Tunggal / Ganda
Piston Diameter
Panjang Langkah (Stroke Length)
PISTON DIAMETER
PISTON DIAMETER
Sebuah benda kotak
akan diangkat dengan
menggunakan
silinder. Massa benda
100 kg, tekanan udara
6 bar dan ketinggian
angkat yang
SOLUSI
SOLUSI
Gaya Gravitasi
F = m.g = 100 kg . 10 m/dt
2
= 1000 N
Tekanan udara kompresi
P = 6 bar = 600.000 Pascal = 600.000 N / m
2
Friksi / Gesekan
R= +/- 10% = 10% . 1000 N = 100 N
Effektive Force
SOLUSI
SOLUSI
Diameter
d = √ {(F+R) / (p x 0,786)}
=
√
{(1000 + 100)/ (600000 x 0,786)}
=
√
(0,00233 m
2
)
= 0,048 m
= 48,3 mm
Katup Pengarah (
Katup Pengarah (
directional way valve
directional way valve
)
)
Katup Pengarah
Katup Pengarah
Cara Menggambar dan Membaca Simbul-simbul katup pengarah
Cara Menggambar dan Membaca Simbul-simbul katup pengarah
b
a
Fungsi dan prinsip kerja digambarkan di dalam kotak bujur sangkar. Garis menunjukkan aliran, anak panah menunjukkan arah aliran. Posisi penutupan lubang-lubang katup ditunjukkan di dalam kotak oleh garis tegak lurus (bentuk siku-siku).
Katup dengan 3 perubahan posisi, maka posisi tengah adalah sebagai posisi netral (posisi normal) dengan ditandai huruf kecil o.
Persimpangan aliran digambarkan oleh sebuah titik yang tebal atau lingkaran kecil yang diblok hitam.
Perubahan posisi katup dapat dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya huruf : a, b, c, dan seterusnya.
Sambungan (lubang saluran masuk dan keluar) ditunjukkan oleh garis dan digambar di luar kotak yang menyatakan posisi normal (awal). Posisi lain diperoleh dengan merubah kotak bujur sangkar sampai arah alirannya sesuai terhadap sambungannya (jumlah lubang-lubangnya). Jumlah bujur sangkar yang berdekatan menunjukkan banyaknya per-ubahan posisi yang dimiliki oleh katup tersebut.
Perubahan posisi kerja katup digambarkan dengan bentuk segi empat bujur sangkar.
Tanda-tanda dan Penomoran
pada Lubang-lubang Katup Pneumatik
No
Jenis saluran:
Diberi tanda:
1. Kerja (keluar dari katup)
A, B, C, … atau2, 4, 6, …
2. Tenaga (
pressure
)
P (
Pressure
) atau 1
3. Pembuangan dari katup
R, S, T, … atau 3, 5, 7, …
MACAM-MACAM KATUP PNEUMATIK
Penandaan Katup Posisi Normal (Awal) Simbul Katup Menutup 2/2-way Membuka 2/2-way3/2-way Menutup
3/2-way Membuka
3/3-way Menutup Ada 3 posisialiran posisi tengah menutup 1 pemasukan 1 pembuangan Penandaan Katup Posisi Normal (Awal) Simbul Katup 4/2-way 4/3-way
4/3-way pembuanganA & B posisi
5/2-way Ada 2 saluranpembuangan
1.
Manual Control
Jenis-jenis penggerak katup pneumatik
Jenis-jenis penggerak katup pneumatik
Secara umum
Tombol Tekan
(
Push Button
)
Tuas (
Lever
)
Pedal / injakan
2.
Mechanical Control
Plunyer
Pegas (Spring)
3.
Pressure Control
Jenis-jenis penggerak …..
Jenis-jenis penggerak …..
lanjutanlanjutan4.
Electrical Control
Memakai tekanan udara dari satu arah
Memakai tekanan udara dari dua arah secara bergantian
Kontrol rangkaian pneumatik, berdasarkan aliran udaranya
dapat dibedakan menjadi 2 sistem yaitu:
Sistem pengontrolan langsung
Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan
aliran udara sedikit, ukuran katup kontrol kecil dan gaya
aktuasinya rendah.
Sistem pengontrolan tak langsung.
Kontrol langsung digunakan untuk silinder yang membutuhkan
aliran udara banyak, ukuran katup kontrol besar dan gaya
Langsung
Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik
Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik
Langsung
Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik
Gambar Rangkaian Pengontrolan Pneumatik
Permasalahan 1
Sebuah silinder kerja ganda akan
bergerak maju sampai menyentuh limit
switch depan dan akan mundur
menyentuh limit switch belakang secara
terus menerus jika tombol start ditekan
dan akan berhenti jika tombol start
Permasalahan 2
Permasalahan 2
Dua Buah silinder kerja ganda dengan 4 buah
roler lever dan sebuah push button bekerja
sebagai berikut:
Pembalik kotak