• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor. Diterbitkan Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor. Diterbitkan Oleh:"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i

Prosiding

Seminar Nasional Ternak Babi

dan Kongres I AITBI

Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan

Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor

Denpasar, 4-5 Agustus 2015 Penyunting: Komang Budaarsa I Gede Mahardika I Wayan Suarna N. Sadra Dharmawan I. B. Komang Ardana I N. Tirta Ariana N. N. Suryani N. L. P. Sriyani N. L.G Sumardani

Diterbitkan Oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Denpasar – Bali 80232

Telp./Fax. (0361) 222096-235231

email: semnasbabi.unud@yahoo.co.id

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA

2016

(4)

ii

Prosiding

Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI

Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan

Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong

Peluang Ekspor

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Denpasar – Bali 80232

Telp./Fax. (0361) 222096-235231

email: semnasbabi.unud@yahoo.co.id

Isi prosiding dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya

Dicetak di Denpasar, Bali, Indonesia

Penyunting : Komang Budaarsa, I Gede Mahardika, I Wayan

Suarna, N. Sadra Dharmawan, I. B. Komang Ardana, I N. Tirta

Ariana, N. N. Suryani, N. L. P. Sriyani, N. L.G Sumardani

Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI,

diselenggrakan di Denpasar, 4-5 Agustus 2015

vii + 353 halaman

(5)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI (Asosiasi Ilmuwan Ternak Babi Indonesia) tahun 2015 dengan tema “Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor” dapat diselesaikan dengan baik. Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI dilaksanakan pada tanggal 4 – 5 Agustus 2015 oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-53 dan HUT Fakultas Peternakan Universitas Udayana ke-53.

Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI ini merangkum rumusan seminar nasional, rumusan kongres I AITBI, makalah lengkap dari pemakalah seminar yang dibagi menjadi tiga kelompok bidang ilmu yaitu Kelompok Bidang Produksi Ternak Babi, Kelompok Bidang Nutrisi Ternak Babi, dan Kelompok Bidang Kesehatan Ternak Babi.

Panitian Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Rektor Universitas Udayana, Dekan Fakultas Peternakan dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Udayana atas fasilitas dan bantuan yang diberikan sehingga seminar nasional dan kongres I AITBI dapat terselenggara dengan baik. Terimakasih juga disampaikan kepada sponsor, keynote speaker, pemakalah, peserta seminar dan semua anggota panitia yang banyak membantu dari persiapan sampai terselenggaranya Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI ini dengan baik. Semoga dengan diterbitkannya Prosiding ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Seminar Nasional selanjutnya dan sebagai ajang pertukaran ilmu khususnya mengenai ternak babi

Denpasar, Pebruari 2016 Ketua Panitia

(6)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL ... 1

RUMUSAN KONGRES I AITBI ... 3

MAKALAH KEYNOTE SPEAKER Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Ditjennak Keswan Departemen Pertanian RI) ... 31

Dr. Ir. Saulan Sinaga, MS (Presiden Asosiasi Monogastrik Indonesia/Pakar dan Peneliti Senior Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran) ... 37

Dr. Ir. Rachmawati Wahyuningsih, M.Sc.Agr (Pakar dan Peneliti Senior Fakultas Peternakan Universitas Jendral Soedirman) ... 42

KUMPULAN MAKALAH MAKALAH KELOMPOK I : PRODUKSI TERNAK BABI ... 47

Kinerja Usaha Pembibitan Babi Skala Rumah Tangga di Kabupaten Tabanan Bali I Made Rai Yasa, N L G Budiari, dan I N Adijaya ... 48

Babi Bali Mutiara yang Terpendam I W. Suarna, N.N. Suryani, dan A.A.A.S. Trisnadewi ... 62

Transfer Embrio pada Babi sebagai Sarana Penelitian (Experimental Tool) D.K. Harya Putra ... 73 Korelasi Ukuran Testis Terhadap Kualitas Semen Babi NLG Sumardani, IG Suranjaya, IGNA Manik, dan IW Suberata ... 81

Perilaku Peternak Babi dalam Menangani Limbah di Desa Tua Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali N.W. Tatik Inggriati, I.W. Alit Artha Wiguna, I.N. Suparta, dan I.G. Suarta ... 89

Analisis Finansial Usaha Penggemukan Babi Bali yang Menggunakan Ransum Non Konvensional I W. Sukanata, I P. Ari Astawa., I K., Sumadi., K.M. Budaarsa, M. Budiasa, dan A.A.P. Putra Wibawa ... 109

MAKALAH KELOMPOK II : NUTRISI TERNAK BABI ... 119 Perbandingan Performans Ternak Babi yang Mengkonsumsi

(7)

v J. F. Umboh, C. A. Rahasia, dan Ch. J. Pontoh ... 120 Simulasi Biplot untuk Menentukan Laju Pertumbuhan Dimensi

Tubuh Babi Bali

I Putu Sampurna, Tjok Sari Nindhia dan I Ketut Suatha ... 131 Dampak Penggunaan Asap Cair terhadap Kualitas Fisik dan Sensori

Dendeng Daging Babi

Miwada, IN.S., M. Hartawan, S.A. Lindawato, I.A. Okarini dan IK.

Sukada ... 148 Dasar-Dasar Pelestarian dan Peningkatan Mutu Genetik Babi Bali

Warmadewi, D.A., I.G.L. Oka, dan I. N. Budiana ... 156 Recahan Karkas Babi Landrace Umur 5 Bulan yang Diberikan Pakan

Komplit dengan Tingkat Serat Kasar Berbeda

Luh Suariani, Ni Made Yudiastari, I Nyoman Kaca, Yan Tonga, dan

Ni Made Ayu Gemuh R.A... 168 Kualitas Fisik dan Profil Mikroba Daging Babi yang Ditambahkan

Starbio pada Ransumnya

Ariana INT., I Gd. Suarta, I Gd. Suranjaya, Md. Dewantari, IN.

Ardika, dan N.L.P. Sriyani ... 182 Pengaruh Penggunaan Minyak Kelapa dalam Ransum Babi Grower

terhadap Kecernaan Energi dan Protein Ransum

M. Najoan, F. N. Sompie, Y.H.S. Kowel, dan J. F. Umboh ... 190 Pemanfaatan Khamir Pendegradasi Serat (Aktivitas Cmc-Ase)

sebagai Inokulan Fermentasi untuk Mengatasi Antinutrisi Dedak Padi sebagai Pakan Ternak Monogastrik

Bidura, I.G.N.G. dan I. A. Putri Utami ... 202 Pengaruh Lama Pemberian Bungkil Inti Sawit (Bis) dalam Ransum

Terhadap Kualitas Karkas Babi Landrace

Tjokorda Istri Putri ... 218 Pemanfaatan Ampas Tahu untuk Mengganti Sebagian Ransum

Komersial Ternak Babi

K. Budaarsa, G. E. Stradivari, I.P.G.A.S Kencana Jaya, I.G.

Mahardika A.W.Puger, I M. Suasta, dan I P. Ari Astawa ... 226

Pengaruh Penggantian Sebagian Ransum dengan Umbi dan Brangkasan Ketela Rambat terhadap Pertumbuhan Babi Umur 2-6 Bulan

Ni Ketut Etty Suwitari, Ni Ketut Sri Rukmini, Ni Ketut Mardewi,

(8)

vi

Pengaruh Penggantian Ransum Komersial dengan Ampas Tahu terhadap Kecernaan Nutrien pada Babi Ras

Puger, A.W., I M. Suasta, P.A. Astawa dan K. Budaarsa ... 254 Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) dari Perairan

Tercemar dalam Ransum dan Pengaruhnya terhadap Penampilan Babi Landrace

I W. Sudiastra, I G. Mahardika, I N.S. Dharmawa dan K. Budaarsa 262 Pengaruh Penggantian Ransum Komersial dengan Ampas Tahu

terhadap Komponen Organ Babi Ras

Puger, A.W., I M. Suasta, P.A. Astawa dan K. Budaarsa ... 271

MAKALAH KELOMPOK III : KESEHATAN TERNAK BABI ... 278 Pengaruh Pemanfaatan Ampas Sagu dan Limbah Udang sebagai

Sumber Serat dalam Ransum terhadap Performa dan Kadar Kolesterol Daging Babi

Tabita N Ralahalu, Kartiarso, A. Parakkasi, K.G.Wiryawan, dan

R.Priyanto ... 279 Pengaruh Pemacu Tumbuh terhadap Pertumbuhan Babi Peranakan

Landrace yang diberikan Pakan Limbah Hotel di Kabupaten Badung

Ni Luh Gede Budiari dan I Made Rai Yasa ... 292 Karakterisasi secara Histopatologi Babi Penderita Kolibasilosis

(Kajian Retrospektif)

I Ketut Berata, dan I Made Kardena ... 300 Peran Kolostrum Formula Sapi Komersial (Pigstrum®) sebagai

Immun Factor dan Growth Factor dalam Mengatasi Kejadian Diare dan Pertumbuhan Anak Babi Pra Sapih

I.B.K. Ardana, D.K. Harya Putra, W.S. Yupardi, N.L.G. Sumardani,

I.G.A. Arta Putra dan I.G. Suranjaya ... 308 Molecular Genetic Characterization: As The Basis of Desicion

Making on Conservation of Indigenous Pig in Bali

I Ketut Puja ... 319 Penambahan Tepung Kunyit (Curcuminoid) dalam Ransum

Tradisional untuk Meningkatkan Produktivitas Babi Bali

I Putu Ari Astawa, I Gede Mahardika, Komang Budaarsa, I Ketut

Sumadi, I Ketut Mangku Budiasa dan G.A.M Kristina Dewi ... 324 Pengaruh Tingkat Penggunaan Limbah Hotel dalam Ransum terhadap

Bobot Potong dan Komposisi Karkas Babi Bali

(9)

vii

LAMPIRAN

JADWAL ACARA ... 348 DAFTAR JADWAL PRESENTASI ... 349

(10)

148

Dampak Penggunaan Asap Cair terhadap Kualitas Fisik dan

Sensori Dendeng Daging Babi

Miwada, IN.S., M. Hartawan, S.A. Lindawato, I.A. Okarini dan IK. Sukada Fakultas Peternakan Universitas Udayana

e-mail: nymsumerta@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan asap cair terhadap kualitas fisik dan sensori dendeng daging babi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu A0 (tanpa asap cair), A1 (asap cair konsentrasi 1%), A2 (asap cair konsentrasi 3%) dan A3 (asap cair konsentrasi 5%) dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati meliputi warna, citarasa, aroma, tekstur, penerimaan keseluruhan, pH dan total asam. Hasil penelitian menunjukan bahwa respon panelis terhadap warna dan tekstur dendeng babi melalui penambahan asap cair tidak berbeda nyata sedangkan nyata berbeda (P<0,05) terhadap aroma, dan citarasa produk. Sementara itu, pH dan total asam dendeng nyata (P<0,05) pengaruhnya akibat penambahan asap cair pada dendeng babi. Kesimpulan penelitian ini bahwa penggunaan asap cair konsentrasi 3% mempengaruhi kualitas fisik dan sensori dendeng babi.

Kata Kunci: dendeng, daging babi, asap cair

Impact Use of Liquid Smoke on the Physical and Sensory Quality

Pork Jerky

ABSTARCT

The purpose of this study was to determine the impact of the use of liquid smoke on physical and sensory quality of pork jerky. This study uses a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments, namely A0 (without liquid smoke), A1 (liquid smoke concentration of 1%), A2 (liquid smoke concentration of 3%) and A3 ( liquid smoke concentration of 5%) and each treatment was repeated three times. Variables observed included color, flavor, aroma, texture, overall acceptance, pH and total acid. The results showed that the panelist's response to the color and texture of pork jerky through the addition of liquid smoke was not significantly different from the real while different (P<0.05) on the aroma and flavor of the product. Meanwhile, pH and total jerky acid significantly (P<0.05) effect due to the addition of liquid smoke on salt pork. The conclusion of this study that the use of liquid smoke concentration of 3% affects the physical and sensory quality of pork jerky.

(11)

149 PENDAHULUAN

Daging babi, seperti jenis daging lainnya merupakan produk hasil pemotongan ternak yang memiliki kandungan protein tinggi. Secara umum, daging merupakan media ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme dengan kandungan pH berkisar antara 5,4 - 5,8 (Soeparno, 2005). Oleh karena itu, pengolahan daging merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan dan sekaligus sebagai upaya diversifikasi produk olahan. Salah satu produk olahan tersebut yakni dendeng babi.

Selama ini, produk olahan dendeng memiliki citarasa khas yang umum. Karakteristik daging babi yang diketahui mengandung lemak tinggi dan berpotensi mengalami oksidasi berlebih merupakan permasalahan yang diduga akan mengurangi kualitas dendeng babi yang dihasilkan. Oleh karena itu, pentingnya diversifikasi pengolahan dendeng yang berbahan daging babi ini dan sekaligus mereduksi potensi oksidasi yang berlebih dengan melibatkan bahan antioksidan. Penggunaan asap cair merupakan salah satu upaya yang dikembangkan pada penelitian ini sebagai upaya mereduksi oksidasi tersebut.

Asap cair adalah produk hasil pirolisis lignin dan selulosa pada kayu keras, seperti kayu keras jenis tempurung kelapa dengan melalui proses kondensasi. Tempurung kelapa dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dan asap konvensional yang terbentuk disalurkan melewati suhu dingin sehingga terjadi pengembunan dan menetes menjadi asap dalam bentuk cair. Tahap selanjutnya disebut proses filtrasi atau penyaringan semalam sehingga didapat asap cair grade 1 dan tarnya terpisah (Darmaji, et al., 1999). Komponen tar ini tidak baik bagi kesehatan tubuh. Seperti diketahui bahwa pengasapan tradisional (konvensional) menghasilkan emisi Poli Aromatis Hidrokarbon (PAH) pada udara yang bersifat karsinogenik. Salah satu jenisnya adalah benzo(a) pyrene (BaP) yang terdapat pada tar. Utomo et al. (2009) menyebutkan bahwa benzo(a) pirene yang jika terakumulasi dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit kanker. Lebih lanjut disebutkan bahwa tar yang telah terpisah pada asap cair grade 1 ini teridentifikasi aman bagi kesehatan.

(12)

150

Penggunaan asap cair grade 1 sebagai bahan pengganti proses pengasapan konvensional pada daging merupakan sebuah terobosan untuk mengurangi potensi yang tidak baik dari pengasapan tradisional. Dugaan potensi penggunaan asap cair pada pembuatan dendeng babi secara tidak langsung juga memberikan peluang diversifikasi citarasa produk dendeng babi yang bercitarasa asap dan memiliki potensi antioksidan. Sejauh mana dampak penggunaan asap cair pada konsentrasi berbeda ini terhadap kualitas fisik dan organoleptik dendeng daging babi, oleh karena itu penelitian ini sangat urgen dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas fisik maupun organoleptik dendeng babi yang diberi penambahan asap cair dan menentukan konsentrasi terbaik. Pelaksanaan penelitian ini akan memberi peluang diversifikasi citarasa dendeng babi asap dan berpotensi antioksidan.

METODE PENELITIAN Bahan dan Peralatan

Bahan utama penelitian ini adalah daging babi jenis landrace (bagian ham) sebanyak 10 kg, asap cair grade 1 (berbahan dari tempurung kelapa) yang dibeli dari desa Panti, Jember, Jawa Timur dan bahan bumbu dendeng yang meliputi gula merah, garam, bawang putih, ketumbar, lengkuas dan asam jawa. Bahan kimia lainnya yakni aquades, buffer pH, NaOH dan K2CrO4.

Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya timbangan digitel, blender, baskom, sendok, aluminium foil, pH meter, oven, gelas beker, labu erlenmeyer dan peralatan pendukung uji sensoris, seperti minuman aqua, kompor gas, piring mika, label dan quisioner uji .

Metode

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan konsentrasi asap cair yaitu 0% (A0); 1% (A1); 3% (A2) dan 5% (A3) dengan 3 kali ulangan sehingga didapat 12 unit percobaan. Variabel penelitian meliputi kualitas fisik (nilai pH dan total asam) dan kualitas sensoris (warna, citarasa, aroma, tekstur dan penerimaan keseluruhan). Data yang diperoleh

(13)

151

dianalisis ragam dan jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1991).

Sampel daging babi dipotong kecil-kecil dan diblender bersamaan dengan bumbu. Proses selanjutnya yakni dilakukan pencetakan daging babi yang sudah digiling dan dicampur bumbu. Cetakan tipis dendeng babi dilakukan dengan diameter 5 cm. Proses pencelupan cetakan dendeng babi ke dalam larutan asap cair sesuai perlakukan masing-masing dilakukan sebelum proses pengeringan. Perendaman ke dalam asap cair dilakukan selama 15 menit dan selanjutnya ditiriskan diatas rak oven yang sebelumnya diberi alas aluminium foil. Proses pengeringan dendeng babi dilakukan dengan oven pada suhu 50-60oC selama 6 jam, kemudian dikemas dengan plastik untuk persiapan uji fisik (pH dan total asam). Sementara uji sensoris dilakukan dengan menggoreng dendeng dengan panas sedang dan disiapkan panelis semi terlatih sebanyak 20 orang. Metode penilaian sensoris mengikuti metode Setyaningsih, 2010) dengan skala hedonik 5 = sangat suka; 4 = suka; 3 = biasa/netral; 2 = tidak suka dan 1 = sangat tidak suka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Warna dendeng daging babi secara analisis statistik (Tabel 1) tidak dipengaruhi oleh penambahan asap cair. Komponen asap cair yang berpotensi antioksidan tidak mempengaruhi warna dendeng babi. Warna khas dendeng yang kecoklatan akibat terdenaturasinya mioglobin daging dengan terkoreksinya komponen besi (Fe) selama pemanasan dan menghasilkan pigmen metmioglobin (Soeparno, 2005) dan hal itu berlaku sama pada semua perlakukan. Pengujian warna produk dengan menggunakan kemampuan panca indria (mata atau penglihatan) untuk mengenali karakteristik warna produk tidak mampu mengenali perubahan warna pasca penambahan asap cair. Hal ini berarti penambahan asap cair dengan potensi antioksidannya tidak mengganggu normalitas warna dendeng. Meskipun kandungan kimia asap cair khususnya karbonil merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan warna khas dari asap cair namun secara makroskopis warna dendeng babi tidak berbeda.

(14)

152

Tabel 1. Rerata Kualitas Organoleptik Dendeng Daging Babi pada Konsentrasi Asap Cair Berbeda

Variabel Hedonik

Konsentrasi Asap Cair (%)

A0 A1 A2 A3 Warna 3,6 3,6 4,2 3,6 Citarasa 3,8 a 4,0 b 4,2 b 4,0 b Aroma 3,4 a 4,0 b 3,8 a 3,8 a Tekstur 3,0 3,8 3,4 3,6 Penerimaan keseluruhan 3,6 3,8 3,8 3,6

Keterangan : Nilai rerata kualitas organoleptik dendeng babi pada konsentrasi asap cair berbeda diikuti huruf kecil berbeda ke arah baris menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05)

Citarasa adalah komponen pengujian sensoris yang melibatkan panca indria (lidah atau pencicipan). Seperti diketahui bahwa indria pencicipan ini mampu menjadi instrumen untuk mengenali keberadaan rasa produk (Setyaningsih, 2010). Hal ini dibuktikan pada hasil kajian statistik menunjukkan bahwa penambahan asap cair pada dendeng babi nyata pengaruhnya (P<0,05) dibandingkan kontrol. Panelis mampu mengenali perbedaan dendeng babi yang tidak ditambahi asap cair dengan yang ditambahi asap cair. Perbedaan tersebut juga dibuktikan dengan tingkat kesukaan yang lebih tinggi pada dendeng babi yang diberi perlakukan asap cair dibandingkan kontrol. Hasil kajian pada Tabel 1, menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair hingga 3% merupakan pilihan terbaik dari sisi rasa dan ternyata peningakatan konsentrasi menjadi 5% cenderung kurang diminati meskipun secara statistik non significan. Namun demikian secara keseluruhan penambahan asap cair yang berpotensi antioksidan ini disukai oleh panelis dengan skor penilaian yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Citarasa asap khas pada dendeng babi merupakan hasil reaksi antara senyawa karbonil pada asap cair dengan asam amino daging (Soeparno, 2005) dan pada akhirnya citarasa khas daging babi menjadi dendeng tertutupi oleh ke khasan dari asap cair itu sendiri.

Pada Tabel 1, menunjukkan bahwa aroma dendeng babi dengan penambahan asap cair telah memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05). Hasil analisis statistik menujukkan bahwa konsentrasi 1% paling disukai panelis.

(15)

153

Berbeda dengan warna yang tidak diberi respon berbeda dan citarasa yang diberi respon disukai tertinggi pada penambahan hingga konsentrasi 3%, pada aroma ini justru lebih rendah. Hal ini diduga, sifat asap cair yang memiliki aroma volatil yang khas sudah cukup memberikan kesan akan keberadaannya dan konsentrasi yang lebih tinggi dari 1% malah tidak direspon positif dan terbukti dinilai sama dengan kontrol. Menurut Soeparno (2005) bahwa aroma asap disebabkan oleh adanya aktivitas antioksidan yang ditimbulkan dari senyawa fenol (komponen utama yang terdapat dalam asap cair). Inilah menjadi bukti bahwa dendeng babi yang diasap dengan metode asap cair memiliki potensi antioksidan karena aroma khas asap pada dendeng tersebut.

Tekstur dan penerimaan secara keseluruhan pada dendeng babi yang diberi perlakuan asap cair tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata, meskipun kecenderungannya skor dari panelis cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hal ini membuktikan bahwa asap cair tidak memperbaiki atau merusak tekstur dendeng. Potensi penambahan asap cair ini adalah memberikan kesan citarasa dan aroma asap pada dendeng babi dengan tentunya kelebihannya dibandingkan dengan kontrol disamping aroma dan citarasa khas dan juga potensi antioksidan pada dendeng babi.

Tabel 2. Rerata Kualitas Fisik Dendeng Daging Babi pada Konsentrasi asap Cair Berbeda

Variabel Hedonik

Konsentrasi Asap Cair (%)

A0 A1 A2 A3

Nilai pH 6,4 c 6,34 c 5,73 a 5,94 a

Total Asam 0,13 a 0,14 b 0,22 d 0,19 c

Keterangan : Nilai rerata kualitas organoleptik dendeng babi pada konsentrasi asap cair berbeda diikuti huruf kecil berbeda ke arah baris menunjukkan hasil berbede nyata (P<0,05)

Hasil pengamatan sensoris pada tabel 1 selanjutnya lebih didalami dari sisi kualitas fisik dendeng babi yang diberi perlakukan asap cair. Hasil analisis statistik (Tabel 2) menunjukkan bahwa peningkatan penambahan asap cair

(16)

154

berdampak nyata (P<0,05) pada penurunan nilai pH dendeng babi. Hal ini disebabkan bahwa kandungan asam di dalam asap cair secara indikator pH memberi dampak penurunan. Yulistiani dan Darmaji (1997) menyebutkan bahwa senyawa asam dan fenol pada asap cair berkontribusi terhadap penurunan pH dan pada akhirnya mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Lebih lanjut disebutkan bahwa fenol dalam asap cair tersebut terbentuk dari hasil pirolisa dari senyawa lignin pada tempurung kelapa sedangkan senyawa asam, seperti asam asetat dan homolognya merupakan hasil pirolisis selulosa pada tempurung kelapa. Senyawa-senyawa tersebut yang terkandung di dalam asap cair merupakan Senyawa-senyawa yang memiliki sifat fungsional dalam pengolahan dan pengawetan dendeng babi asap karena peranannya sebagai antioksidan dan antibakteri.

Hasil terbalik ditunjukkan dengan peningkatan penambahan asap cair secara nyata (P<0,05) meningkatkan total asam dendeng babi. Konsentrasi asap cair 3% (A2) menghasil total asam dendeng babi yang tertinggi, diikuti dengan konsentrasi 5% (A3), A1 dan A0. Sifat fungsional pada asap cair tersebut dibuktikan pada dendeng babi ini dengan indikasi peningkatan total asam dendeng babi. Salah satu sifat fungsional pada asap cair dari tempurung kelapa itu yakni senyawa asam jenis 2,3-dihydroxy-benzoic acid, 3-methoxybenzoic acid methyl ester dan 4-hydroxy-benzoic acid methyl ester (Rahayu et al. (2012).

KESIMPULAN

Karakteristik produk dendeng babi yang bercitarasa asap dapat dikembangkan dengan menggunakan asap cair. Penambahan asap cair berdampak signifikan pada kualitas fisik dendeng babi. Respon panelis terhadap warna dan tekstur dendeng babi tidak ada pengaruhnya dengan penambahan asap cair dan sebaliknya pada citarasa dan aroma. Konsentrasi penambahan asap cair konsentrasi 3% berdampak nyata pada kualitas dendeng babi asap

DAFTAR PUSTAKA

Darmaji, P ., Supriyadi dan C. Hidayat. 1999. Produksi Asap Rempah Cair dan Limbah Padat Rempah dengan Cara Pirolisa. Agritech. 19(1) : 11-15.

(17)

155

Rahayu, S., V.P. Bintoro dan Kusrahayu. 2012. Pengaruh Pemberian Asap Cair dan Metode Pengemasan terhadap Kualitas dan Tingkat Kesukaan Dendeng Sapi Selama Penyimpanan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(4) : 108-114.

Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M.P. Sari. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. IPB Press, Bogor.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Steel dan Torrie. 1991. Principle and Procedure of Statistic. Mc.Graw Hill. Book Company Inc. New York.

Utomo, B.S.B., R.A. Febriani, S. Purwaningsih dan T. Nurhayati. 2009. Pengaruh Konsentrasi Larutan Asap Cair terhadap Mutu Belut Asap yang Dihasilkan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi. 4(1) : 49-58.

Yulistiani dan P. Darmaji. 1997. Kemampuan Penghambatan Asap Cair terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogen dan Perusak Pada Lidah Sapi. Tesis S2 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta

Gambar

Tabel 2. Rerata Kualitas Fisik Dendeng Daging Babi pada   Konsentrasi asap Cair  Berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kondisi tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas borneo vortex terhadap curah hujan ekstrim penyebab banjir terjadi pada tanggal 06

Selanjutnya, sistem akan mengirimkan email yang berisi alamat url unik yang terbuat dari kombinasi ipaddress dan waktu akses, sehingga alamat unik tersebut hanya dapat

Perencanaan perkuatan kombinasi dengan alternatif geotextile wall dan penggantian tanah dasar/ replacement ; geotextile wall.. dan cerucuk Kontrol

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif mengggunakan statistik inferensial (uji regresi sederhana), dilanjutkan dengan uji effect size

yang berkualitas melalui uji pertumbuhan diameter koloni dan biomassa miselia pada media PDA dan MEYEA serta dengan penambahan serbuk gergaji sengon, jabon dan

Lähdin liikkeelle siitä uskomuksesta, että mitä enemmän tiedämme toisen sukupolven siteistä heidän vanhempiensa kotimaahan, sitä paremmin voimme ymmärtää

Belanda merupakan bangsa yang paling lama menjajah Nusantara dan Aceh yang terlama dijajah. Bangsa yang kemudian dikenal dengan Indonesia mengalami berbagai macam bentuk

Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas pelayanan (X 3 ) yaitu sebesar 0,291, artinya kualitas pelayanan ber- pengaruh positif terhadap keputusan pembelian,