• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA KABUPATEN OKU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG OTK LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA KABUPATEN OKU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG OTK LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OKU"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Bagian Hukum

(2)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

Tahun 2008 Nomor : 12

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI OGAN KOMERING ULU,

Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu meninjau kembali dan

(3)

Lembaga Teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(4)

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;

(5)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

dan

BUPATI OGAN KOMERING ULU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan

Komering Ulu.

3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.

4. Lembaga Teknis Kabupaten adalah Unsur Pendukung Tugas

(6)

5. Badan / Inspektorat / Kantor adalah Badan / Inspektorat / Kantor Kabupaten Ogan Komering Ulu.

6. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disebut RSUD Dr. Ibnu

Soetowo Baturaja adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.

7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

8. Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Ogan Komering Ulu.

9. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

10. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.

11. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Badan Kepegawaian Daerah;

c. Badan Pendidikan dan Pelatihan;

(7)

e. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat;

f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

h. Badan Penanaman Modal;

i. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik;

j. Kantor Ketahanan Pangan;

k. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi;

l. Inspektorat; dan

m. Rumah Sakit Umum Daerah.

BAB III

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 3

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur

(8)

Pasal 4

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan Kabupaten.

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan

pembangunan Kabupaten; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat ;

(9)

d. Bidang Pendidikan dan Sosial;

e. Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

f. Bidang Pengelolaan Data; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 7

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum.

(2) Bidang Ekonomi dan Infrastruktur sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Ekonomi;

b. Sub Bidang Infrastruktur.

(3) Bidang Pendidikan dan Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Pendidikan; dan

(10)

(4) Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Budaya; dan

b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

(5) Bidang Pengelolaan Data sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengumpulan Data dan Pengolahan Data; dan

b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

BAB IV

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 8

Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang manajemen kepegawaian Kabupaten, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 9

(11)

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Kepegawaian;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan

Kabupaten dibidang Kepegawaian;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kepegawaian; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas

dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 11

(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian;

d. Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan;

e. Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan;

f. Bidang Informasi Kepegawaian; dan

(12)

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 12

a. Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf b terdiri

dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

b. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian sebagaimana

dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Penetapan Pensiun; dan

b. Sub Bidang Mutasi.

c. Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud

Pasal 11 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Kepangkatan; dan

b. Sub Bidang Penetapan Gaji dan Kesejahteraan.

d. Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan sebagaimana

dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Pembinaan Kepegawaian; dan

(13)

e. Bidang Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Data Kepegawaian; dan

b. Sub Bidang Informasi Kepegawaian.

BAB V

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 13

Badan Pendidikan dan Pelatihan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Pendidikan dan Pelatihan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 14

Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pendidikan dan pelatihan.

Pasal 15

(14)

a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan dan pelatihan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang pendidikan dan pelatihan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan dan

pelatihan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan.

Pasal 16

(1) Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan;

d. Bidang Diklat Teknis;

e. Bidang Diklat Fungsional; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan

(15)

Pasal 17

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan; dan

b. Sub Bidang Diklat Prajabatan.

(3) Bidang Diklat Teknis sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Diklat Teknis Pemerintahan; dan

b. Sub Bidang Diklat Teknis Pembangunan.

(4) Bidang Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Diklat Administrasi; dan

(16)

BAB VI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 18

Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang lingkungan hidup, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 19

Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pengendalian, pengawasan, dan pemulihan lingkungan hidup.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan

Kabupaten dibidang lingkungan hidup;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas

(17)

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 21

(1) Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Program;

d. Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan;

e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;

f. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 22

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

(18)

(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Data ; dan

b. Sub Bidang Penyusunan Program.

(3) Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan

sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengendalian ; dan

b. Sub Bidang Teknis AMDAL.

(4) Bidang Pemantauan dan Pemulihan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; dan

b. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.

(5) Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Monitoring; dan

(19)

BAB VII

BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 23

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 24

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan

Pemerintahan Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa, politik dan

(20)

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa,

politik dan perlindungan masyarakat; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari :

a. Kepala Badan; b. Sekretariat;

c. Bidang Kesatuan Bangsa;

d. Bidang Organisasi Kemasyarakatan; e. Bidang Politik;

f. Bidang Perlindungan Masyarakat; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(21)

Pasal 27

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Kesatuan Bangsa sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Ketahanan Nasional dan Pembauran Bangsa; dan

b. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.

(3) Bidang Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Pembinaan dan Fasilitasi; dan

b. Sub Bidang Pengawasan.

(4) Bidang Politik sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Pembinaan dan Pengawasan; dan

b. Sub Bidang Fasilitasi PEMILU dan PILKADA.

(5) Bidang Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Integrasi dan Pengerahan; dan

(22)

BAB VIII

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 28

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 29

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

Pasal 30

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 29

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan dalam lingkup pemberdayaan masyarakat

(23)

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan

masyarakat dan pemerintahan desa; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 31

(1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Ketahanan Masyarakat;

d. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat;

e. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat

Guna;

f. Bidang Pemerintahan Desa; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(24)

Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 32

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Ketahanan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat; dan

b. Sub Bidang Pengembangan SDM.

(3) Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 31ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Bantuan Pembangunan dan Perkreditan; dan

b. Sub Bidang Produksi dan Pemasaran.

(4) Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat

Guna sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam; dan

(25)

(5) Bidang Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengembangan, Aparatur dan Lembaga Adat; dan

b. Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa.

BAB IX

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 33

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 34

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan

perempuan.

(26)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 34

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang keluarga berencana dan

pemberdayaan perempuan ;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang keluarga berencana

dan pemberdayaan perempuan ; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 36

(1) Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

(27)

e. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program;

f. Bidang Pemberdayaan Perempuan;

g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan dimaksud ayat (1), adalah

sebagaimana pada Lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 37

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Peningkatan Partisipasi Pria, Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi; dan

(28)

(3) Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi; dan

b. Sub Bidang Institusi, Peranserta Masyarakat dan

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

(4) Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Informasi dan Dokumentasi; dan

b. Sub Bidang Evaluasi dan Analisis Program.

(5) Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf f terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan; dan

b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak.

BAB X

BADAN PENANAMAN MODAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 38

(29)

Pasal 39

Badan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang penanaman modal.

Pasal 40

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 39 Badan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang penanaman modal;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penanaman modal;

dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 41

(1) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Perizinan Penanaman Modal;

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

e. Bidang Promosi dan Kerja Sama; dan

(30)

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran VIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 42

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Perizinan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Persetujuan Penanaman Modal, Penetapan Lokasi dan Hak Tanah; dan

b. Sub Bidang Bangunan, Undang-undang Gangguan dan Tenaga Kerja Asing.

(3) Bidang Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengawasan; dan

b. Sub Bidang Pengendalian.

(4) Bidang Promosi dan Kerja Sama sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Sub Bidang Promosi; dan

(31)

BAB XI

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 43

Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 44

Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik.

Pasal 45

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 44 Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang penelitian, pengembangan

dan statistik ;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang penelitian, pengembangan dan statistik ;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penelitian,

(32)

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsiBadan Penelitian, Pengembangan dan Statistik.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 46

(1) Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat;

c. Bidang Penelitian dan Pengembangan;

d. Bidang Statistik; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 47

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf b terdiri dari :

(33)

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Sub Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan

b. Sub Bidang Ekonomi, Infra Struktur dan Pendidikan.

(3) Bidang Statistik sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data; dan

b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

BAB XII

KANTOR KETAHANAN PANGAN Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 48

(34)

Pasal 49

Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang ketahanan

pangan.

Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 49 Kantor Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang ketahanan pangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan;

dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsiKantor Ketahanan Pangan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 51

(1) Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan;

(35)

e. Seksi Kelembagaan Tani dan Pangan; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran X dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB XIII

KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 52

Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi, yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 53

(36)

Pasal 54

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 53 Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan, kearsipan dan

dokumentasi;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

Kabupaten dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi;

c. pembinaan dan pelaksanan tugas dibidang perpustakaan,

kearsipan dan dokumentasi; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan

Dokumentasi.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 55

(1) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Program dan Pengembangan;

d. Seksi Kearsipan dan Dokumentasi;

(37)

f. Kelompok Jabatan fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB XIV INSPEKTORAT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 56

Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan

Pemerintahan Kabupaten, yang dipimpin oleh Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 57

(38)

Pasal 58

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 57 Inspektorat menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan program pengawasan;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan

c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas

pengawasan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 59

(1) Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari :

a. Inspektur;

b. Sekretariat;

c. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Pemerintahan ;

d. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Asset ;

e. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan dan Pertanahan ;

f. Inspektur Pembantu Bidang Kesra dan Ekonomi; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(39)

Pasal 60

Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 59 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Administrasi dan Umum;

b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan

c. Sub Bagian Program.

BAB XV

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 61

RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang pelayanan kesehatan, yang dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pasal 62

(40)

Pasal 63

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 62 RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja menyelenggarakan fungsi :

a. pelayanan medis;

b. pelayanan penunjang medis dan non medis;

c. pelayanan asuhan keperawatan;

d. pelayanan rujukan;

e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan; dan

g. pengelolaan administrasi dan keuangan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 64

(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :

a. Direktur;

b. Bagian Tata Usaha;

c. Bidang Bina Pelayanan Medik;

d. Bidang Bina Pelayanan Keperawatan;

e. Bidang Bina Pelayanan Penunjang; dan

(41)

(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 65

(1) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf b terdiri dari :

a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

(2) Bidang Bina Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf c terdiri dari :

a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Medik dan Profesi; dan

b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Medik.

(3) Bidang Bina Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf d terdiri dari :

a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Keperawatan dan Profesi; dan

b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Keperawatan.

(4) Bidang Bina Pelayanan Penunjang sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf e terdiri dari :

a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Penunjang dan Profesi; dan

(42)

BAB XVI

UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 66

(1) Pada Lembaga Teknis Kabupaten yang berbentuk Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan.

(2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan dimaksud ayat (1), didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan beban kerja dengan memperhatikan faktor antara lain jumlah penduduk, luas wilayah dan potensi daerah sesuai bidang tugas Badan.

Pasal 67

(1) Unit Pelaksana Teknis Badan berfungsi melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.

(2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

Pasal 68

(43)

(2) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Lembaga Teknis sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.

Pasal 69

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XVII

KEPANGKATAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 70

(44)

BAB XVII TATA KERJA

Pasal 71

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Inspektur, Kepala Kantor, Direktur, Inspektur Pembantu, Sekretaris, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing Badan, Inspektorat, Kantor dan RSUD maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 72

(1) Setiap pimpinan Lembaga Teknis bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib

mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 73

(45)

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 74

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun

2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 3 Seri D );

b. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun

2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 26 Seri D );

c. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 27 Tahun

2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 27 Seri D);

d. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 28 Tahun

2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 28 Seri D );

e. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun

(46)

Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 22 Seri D);

f. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun

2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 26 Seri D);

g. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun

2003 Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003 Nomor 10 Seri D);

h. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 12 Tahun

2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003 Nomor 13 Seri D);

i. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 16 Tahun

2005 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2005 Nomor 16 Seri D); dan

j. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 14 Tahun

2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2007 Nomor 14 ).

dan Peraturan Pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

(47)

Pasal 75

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 76

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Ditetapkan di Baturaja

pada tanggal, 15 April 2008 BUPATI OGAN KOMERING ULU,

Cap/ dto

EDDY YUSUF Diundangkan di Baturaja

pada tanggal, 15 April 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

OGAN KOMERING ULU,

Cap/ dto

SYAMSIR DJALIB

Referensi

Dokumen terkait

Kehadiran LSM sebagai anggota tidak tetap dalam komisi AMDAL sebenamya dapat menjadi mitra decision maker dalam pengoptimalan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, luas keramba jaring apung di perairan Danau Toba adalah 357.168 Ha, luas tersebut untuk seluruh daerah

[r]

[r]

Berusaha melakukan aktiviti fizikal untuk mencapai matlamat yang ditetapkan5. Melibatkan diri secara aktif sebagai

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

translating a short story, finding out the problems encountered by the students in. the process of translating and sharing the solutions done by the students to

1)Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan menghasilkan Indeks Produksi digunakan adalah Survei IBS.. Tahunan 1990 dan sampel yang terpilih sebanyak 1722 perusahaan.