PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Bagian Hukum
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Tahun 2008 Nomor : 12
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu meninjau kembali dan
Lembaga Teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu;
b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
dan
BUPATI OGAN KOMERING ULU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS KABUPATEN OGAN KOMERING ULU.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.
4. Lembaga Teknis Kabupaten adalah Unsur Pendukung Tugas
5. Badan / Inspektorat / Kantor adalah Badan / Inspektorat / Kantor Kabupaten Ogan Komering Ulu.
6. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disebut RSUD Dr. Ibnu
Soetowo Baturaja adalah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.
7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kabupaten Ogan Komering
Ulu.
8. Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Ogan Komering Ulu.
9. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kabupaten Ogan Komering
Ulu.
10. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.
11. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
BAB II PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Badan Kepegawaian Daerah;
c. Badan Pendidikan dan Pelatihan;
e. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat;
f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
h. Badan Penanaman Modal;
i. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik;
j. Kantor Ketahanan Pangan;
k. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi;
l. Inspektorat; dan
m. Rumah Sakit Umum Daerah.
BAB III
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 3
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur
Pasal 4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan Kabupaten.
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan Kabupaten; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat ;
d. Bidang Pendidikan dan Sosial;
e. Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
f. Bidang Pengelolaan Data; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 7
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Umum.
(2) Bidang Ekonomi dan Infrastruktur sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Ekonomi;
b. Sub Bidang Infrastruktur.
(3) Bidang Pendidikan dan Sosial sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pendidikan; dan
(4) Bidang Budaya, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Budaya; dan
b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
(5) Bidang Pengelolaan Data sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengumpulan Data dan Pengolahan Data; dan
b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB IV
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 8
Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang manajemen kepegawaian Kabupaten, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 9
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 Badan Kepegawaian Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Kepegawaian;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang Kepegawaian;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kepegawaian; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian;
d. Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan;
e. Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan;
f. Bidang Informasi Kepegawaian; dan
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 12
a. Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf b terdiri
dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
b. Bidang Pengadaan, Mutasi dan Pemberhentian sebagaimana
dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Penetapan Pensiun; dan
b. Sub Bidang Mutasi.
c. Bidang Kepangkatan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud
Pasal 11 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Kepangkatan; dan
b. Sub Bidang Penetapan Gaji dan Kesejahteraan.
d. Bidang Pembinaan dan Perundang-undangan sebagaimana
dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan Kepegawaian; dan
e. Bidang Informasi Kepegawaian sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Data Kepegawaian; dan
b. Sub Bidang Informasi Kepegawaian.
BAB V
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 13
Badan Pendidikan dan Pelatihan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Pendidikan dan Pelatihan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 14
Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pendidikan dan pelatihan.
Pasal 15
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan dan pelatihan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang pendidikan dan pelatihan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendidikan dan
pelatihan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan;
d. Bidang Diklat Teknis;
e. Bidang Diklat Fungsional; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan
Pasal 17
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Diklat Kepemimpinan; dan
b. Sub Bidang Diklat Prajabatan.
(3) Bidang Diklat Teknis sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Diklat Teknis Pemerintahan; dan
b. Sub Bidang Diklat Teknis Pembangunan.
(4) Bidang Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Diklat Administrasi; dan
BAB VI
BADAN LINGKUNGAN HIDUP Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 18
Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang lingkungan hidup, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 19
Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pengendalian, pengawasan, dan pemulihan lingkungan hidup.
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19 Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang lingkungan hidup;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 21
(1) Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Program;
d. Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan;
e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;
f. Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran IV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 22
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
(2) Bidang Program sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Data ; dan
b. Sub Bidang Penyusunan Program.
(3) Bidang Pengendalian dan Analisis Dampak Lingkungan
sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengendalian ; dan
b. Sub Bidang Teknis AMDAL.
(4) Bidang Pemantauan dan Pemulihan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; dan
b. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.
(5) Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud Pasal 21 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Monitoring; dan
BAB VII
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 23
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 24
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa, politik dan
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa,
politik dan perlindungan masyarakat; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
a. Kepala Badan; b. Sekretariat;
c. Bidang Kesatuan Bangsa;
d. Bidang Organisasi Kemasyarakatan; e. Bidang Politik;
f. Bidang Perlindungan Masyarakat; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 27
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Kesatuan Bangsa sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Ketahanan Nasional dan Pembauran Bangsa; dan
b. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.
(3) Bidang Organisasi Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan dan Fasilitasi; dan
b. Sub Bidang Pengawasan.
(4) Bidang Politik sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pembinaan dan Pengawasan; dan
b. Sub Bidang Fasilitasi PEMILU dan PILKADA.
(5) Bidang Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Integrasi dan Pengerahan; dan
BAB VIII
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 28
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 29
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 29
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dalam lingkup pemberdayaan masyarakat
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 31
(1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Ketahanan Masyarakat;
d. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat;
e. Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna;
f. Bidang Pemerintahan Desa; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Lampiran VI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 32
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Ketahanan Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat; dan
b. Sub Bidang Pengembangan SDM.
(3) Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 31ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Bantuan Pembangunan dan Perkreditan; dan
b. Sub Bidang Produksi dan Pemasaran.
(4) Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam; dan
(5) Bidang Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 31 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan, Aparatur dan Lembaga Adat; dan
b. Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa.
BAB IX
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 33
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 34
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan
perempuan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 34
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang keluarga berencana dan
pemberdayaan perempuan ;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang keluarga berencana
dan pemberdayaan perempuan ; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 36
(1) Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;
e. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program;
f. Bidang Pemberdayaan Perempuan;
g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan dimaksud ayat (1), adalah
sebagaimana pada Lampiran VII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 37
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Peningkatan Partisipasi Pria, Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi; dan
(3) Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi; dan
b. Sub Bidang Institusi, Peranserta Masyarakat dan
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
(4) Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Informasi dan Dokumentasi; dan
b. Sub Bidang Evaluasi dan Analisis Program.
(5) Bidang Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (1) huruf f terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan; dan
b. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak.
BAB X
BADAN PENANAMAN MODAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 38
Pasal 39
Badan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang penanaman modal.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 39 Badan Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang penanaman modal;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penanaman modal;
dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 41
(1) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perizinan Penanaman Modal;
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian;
e. Bidang Promosi dan Kerja Sama; dan
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran VIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 42
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Perizinan Penanaman Modal sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Persetujuan Penanaman Modal, Penetapan Lokasi dan Hak Tanah; dan
b. Sub Bidang Bangunan, Undang-undang Gangguan dan Tenaga Kerja Asing.
(3) Bidang Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengawasan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian.
(4) Bidang Promosi dan Kerja Sama sebagaimana dimaksud Pasal 41 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Sub Bidang Promosi; dan
BAB XI
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 43
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 44
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik.
Pasal 45
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 44 Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang penelitian, pengembangan
dan statistik ;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang penelitian, pengembangan dan statistik ;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penelitian,
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsiBadan Penelitian, Pengembangan dan Statistik.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 46
(1) Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan;
d. Bidang Statistik; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran IX dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 47
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf b terdiri dari :
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Sub Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
b. Sub Bidang Ekonomi, Infra Struktur dan Pendidikan.
(3) Bidang Statistik sebagaimana dimaksud Pasal 46 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data; dan
b. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
BAB XII
KANTOR KETAHANAN PANGAN Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 48
Pasal 49
Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten dibidang ketahanan
pangan.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 49 Kantor Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang ketahanan pangan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan;
dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsiKantor Ketahanan Pangan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 51
(1) Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan;
e. Seksi Kelembagaan Tani dan Pangan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran X dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB XIII
KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 52
Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi, yang dipimpin oleh Kepala Kantor yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 53
Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 53 Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan, kearsipan dan
dokumentasi;
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten dibidang perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi;
c. pembinaan dan pelaksanan tugas dibidang perpustakaan,
kearsipan dan dokumentasi; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan
Dokumentasi.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 55
(1) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi terdiri dari :
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Program dan Pengembangan;
d. Seksi Kearsipan dan Dokumentasi;
f. Kelompok Jabatan fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB XIV INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 56
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten, yang dipimpin oleh Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 57
Pasal 58
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 57 Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan
c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 59
(1) Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari :
a. Inspektur;
b. Sekretariat;
c. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Pemerintahan ;
d. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Asset ;
e. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan dan Pertanahan ;
f. Inspektur Pembantu Bidang Kesra dan Ekonomi; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 60
Sekretariat sebagaimana dimaksud Pasal 59 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Administrasi dan Umum;
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; dan
c. Sub Bagian Program.
BAB XV
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 61
RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang pelayanan kesehatan, yang dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 62
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 62 RSUD Dr. Ibnu Soetowo Baturaja menyelenggarakan fungsi :
a. pelayanan medis;
b. pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. pelayanan asuhan keperawatan;
d. pelayanan rujukan;
e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan; dan
g. pengelolaan administrasi dan keuangan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 64
(1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah terdiri dari :
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bidang Bina Pelayanan Medik;
d. Bidang Bina Pelayanan Keperawatan;
e. Bidang Bina Pelayanan Penunjang; dan
(2) Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dimaksud ayat (1), adalah sebagaimana pada Lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 65
(1) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
b. Sub Bagian Keuangan; dan
c. Sub Bagian Program.
(2) Bidang Bina Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf c terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Medik dan Profesi; dan
b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Medik.
(3) Bidang Bina Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf d terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Keperawatan dan Profesi; dan
b. Seksi Bina Pelayanan Logistik Keperawatan.
(4) Bidang Bina Pelayanan Penunjang sebagaimana dimaksud Pasal 64 ayat (1) huruf e terdiri dari :
a. Seksi Bina Pelayanan Asuhan Penunjang dan Profesi; dan
BAB XVI
UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN DAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 66
(1) Pada Lembaga Teknis Kabupaten yang berbentuk Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan.
(2) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan dimaksud ayat (1), didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan beban kerja dengan memperhatikan faktor antara lain jumlah penduduk, luas wilayah dan potensi daerah sesuai bidang tugas Badan.
Pasal 67
(1) Unit Pelaksana Teknis Badan berfungsi melaksanakan kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
Pasal 68
(2) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian tugas Lembaga Teknis sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 69
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(3) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.
(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
BAB XVII
KEPANGKATAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 70
BAB XVII TATA KERJA
Pasal 71
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Inspektur, Kepala Kantor, Direktur, Inspektur Pembantu, Sekretaris, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala Seksi menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing Badan, Inspektorat, Kantor dan RSUD maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 72
(1) Setiap pimpinan Lembaga Teknis bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib
mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam Lembaga Teknis wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 73
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 74
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka :
a. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 3 Seri D );
b. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 26 Seri D );
c. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 27 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 27 Seri D);
d. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 28 Tahun
2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2001 Nomor 28 Seri D );
e. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun
Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 22 Seri D);
f. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 26 Tahun
2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2002 Nomor 26 Seri D);
g. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun
2003 Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003 Nomor 10 Seri D);
h. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 12 Tahun
2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2003 Nomor 13 Seri D);
i. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 16 Tahun
2005 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Kabupaten Ogan Komering Ulu ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2005 Nomor 16 Seri D); dan
j. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 14 Tahun
2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Soetowo Baturaja ( Lembaran Daerah Kabupaten OKU Tahun 2007 Nomor 14 ).
dan Peraturan Pelaksanaannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 75
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 76
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Ditetapkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008 BUPATI OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto
EDDY YUSUF Diundangkan di Baturaja
pada tanggal, 15 April 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU,
Cap/ dto
SYAMSIR DJALIB