• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda No. 19 Tahun 2008 ttg STO Lembaga Teknis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda No. 19 Tahun 2008 ttg STO Lembaga Teknis"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 19 TAHUN 2008

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dipandang perlu menata Organisasi Perangkat Daerah;

b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 18 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Bulungan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bulungan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Inedonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72);

2.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

3.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
(2)

2

5.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

9.

Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah;

10.

Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2008 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Berita Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 1);

12.

Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Bulungan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN dan

BUPATI BULUNGAN MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulungan.

(3)

3

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulungan sebagai Unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Bupati adalah Bupati Bulungan.

6. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat SEKDA adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bulungan.

7. Perangkat Daerah adalah organisasi lembaga yang membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

8. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pendukung tugas Bupati.

9. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana operasional Lembaga Teknis Daerah.

10. Jabatan Fungsional adalah Kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/ atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II

PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi Lembaga-lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bulungan.

(2) Lembaga-lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA); b. Inspektorat Kabupaten;

c. Badan Kepegawaian Daerah (BKD);

d. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA); e. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

f. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; g. Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat;

h. Kantor Pemberdayaan Perempuan; i. Kantor Kebudayaan dan Pariwisata; j. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan;

k. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soemarno Sosroatmodjo; l. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;

m. Kantor Pelayanan Terpadu.

BAB III

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Bagian Pertama

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 3

(4)

4

(2) BAPPEDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 4

(1) Susunan Organisasi BAPPEDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Ekonomi, membawahi :

1. Sub Bidang Pengembangan Pertanian dan Sumberdaya Alam; 2. Sub Bidang Pengembangan Perdagangan, Jasa dan Pariwisata. d. Bidang Sosial Budaya, membawahi :

1. Sub Bidang Kesra, Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat;

2. Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. e. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi :

1. Sub Bidang Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya; 2. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

f. Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan, membawahi : 1. Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

2. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA sebagaimana tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Badan Pasal 5

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah yang meliputi ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana, Evaluasi dan Litbang serta melaksanakan tata usaha badan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah serta pengendalian program yang meliputi ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana, evaluasi dan penelitian serta pengembangan;

b. Pelaksana tugas pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;

c. Pelayanan teknis untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintah dibidang perencanaan;

(5)

5

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 6

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi, pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan BAPPEDA yang meliputi : mengkoordinasikan tugas bidang, penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;

d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 7

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.

Paragraf 3

Bidang Ekonomi Pasal 8

(1) Bidang Ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan dibidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan dan program jangka menengah bidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata;

b. Perumusan perencanaan progam bidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata;

(6)

6

d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan program bidang pengembangan pertanian dan sumber daya alam, pengembangan perdagangan dan dunia usaha, jasa dan pariwisata;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 9

(1) Sub Bidang Pengembangan Pertanian dan Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan, menginventarisir program dan kegiatan bidang intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan.

(2) Sub Bidang Pengembangan Perdagangan, Jasa dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan, menginventarisir program dan kegiatan bidang pembinaan perdagangan, industri, koperasi, pengembangan dunia usaha, jasa dan pariwisata.

Paragraf 4

Bidang Sosial Budaya Pasal 10

(1) Bidang Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam mengkoordinasikan program dan kegiatan bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan;

b. Perumusan dan perencanaan program bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan; c. Pengkoordinasian dan memadukan perencanaan program bidang

pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan;

d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan program bidang pemerintahan, hukum, ketentraman dan ketertiban, informasi dan komunikasi, pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesehatan, kependudukan, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat serta ketenagakerjaan;

(7)

7

Pasal 11

(1) Sub Bidang Kesra, Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Mayarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menginventarisir, dan merumuskan perencanaan program dan kegiatan bidang pendidikan, seni dan budaya, kehidupan beragama, kesejahteraan rakyat, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. (2) Sub Bidang Pemerintahan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menginventarisir dan merumuskan perencanaan program dan kegiatan bidang pemerintahan, hukum, kependudukan, informasi dan komunikasi, ketentraman dan ketertiban serta ketenagakerjaan.

Paragraf 5

Bidang Fisik dan Prasarana Pasal 12

(1) Bidang Fisik dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, penataan ruang dan lingkungan hidup.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup;

b. Perumusan kebijakan perencanaan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup;

c. Pengkoordinasian dan memadukan rencana program bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup; d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan

perencanaan bidang fisik dan prasarana ekonomi, sosial budaya, tata ruang dan lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 13

(1) Sub Bidang Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan perencanaan prasarana ekonomi dan sosial budaya jangka panjang, menengah dan pendek serta melaksanakan asistensi penyusunan program kerja.

(8)

8

Paragraf 6

Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan Pasal 14

(1) Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program dan kegiatan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program tahunan, program jangka menengah kegiatan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan;

b. Perumusan kebijakan perencanaan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan;

c. Pengkoordinasian dan memadukan rencana program bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan;

d. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan dalam rangka penyempurnaan perencanaan bidang evaluasi, penelitian dan pengembangan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 15

(1) Sub Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis monitoring, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

(2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penelitian dan pengembangan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.

Bagian Kedua

INSPEKTORAT KABUPATEN Pasal 16

(1) Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

(2) Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 17

(1) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, terdiri dari :

a. Inspektur;

b. Sekretariat, membawahi :

(9)

9

c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahi :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Inspektur Pasal 18

(1) Inspektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a. mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang pengawasan daerah yang meliputi pemerintahan dan aparatur, perekonomian dan kesejahteraan sosial, kekayaan dan pendapatan, pembangunan serta melaksanakan tata usaha inspektorat.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur mempunyai fungsi :

a. Perencanaan program pengawasan;

b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan.

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 19

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Inspektorat Kabupaten yang meliputi mengkoordinasikan tugas bidang, program, keuangan, evaluasi dan pelaporan, umum dan kepegawaian. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat

mempunyai fungsi :

(10)

10

b. Penyusunan perencanaan keuangan pengendalian serta evaluasi dan

pelaporan sesuai program kerja Inspektorat;

c. Penyelenggaraan dan pengelolaan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Inspektorat;

d. Penghimpun dan pengelola laporan hasil pengawasan/pemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, pemutahiran data hasil pemeriksaan serta menyusun laporan bulanan, tengah tahunan dan tahunan;

e. Penyusunan bahan/data dalam rangka koordinasi, pembinaan teknis pengawasan/pemeriksaan, laporan hasil pemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan serta penanganan audit investigasi pengaduan masyarakat; f. Penyusunan bahan dan data dalam pengelolaan, pembinaan, penilaian

aparat administratif dan fungsional;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 20

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan serta mengelola urusan keuangan.

(2) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan atau pemeriksaan.

(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b angka 3, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.

Paragraf 3

Inspektur Pembantu Wilayah I Pasal 21

(1) Inspektur Pembantu Wilayah I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam menyiapkan, menyusun dan mengkoordinasikan, pembinaan serta melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan / desa di wilayah I.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah I;

b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah I;

c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa (auditor), sesuai bidang tugasnya serta menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

(11)

11

Pasal 22

(1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pembangunan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan.

(2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pemerintahan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pemerintahan.

(3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.

Paragraf 4

Inspektur Pembantu Wilayah II Pasal 23

(1) Inspektur Pembantu Wilayah II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam menyiapkan, menyusun dan mengkoordinasikan, pembinaan serta melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan / desa di wilayah II.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah II;

b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah II;

c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa (auditor), sesuai bidang tugasnya serta menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Pasal 24

(1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pembangunan di wilayah II meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan.

(12)

12

(3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah II meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.

Paragraf 5

Inspektur Pembantu Wilayah III Pasal 25

(1) Inspektur Pembantu Wilayah III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam menyiapkan, menyusun dan mengkoordinasikan, pembinaan serta melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan / desa di wilayah III.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah III;

b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah III;

c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa (auditor), sesuai bidang tugasnya serta menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Pasal 26

(1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pembangunan di wilayah III meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan.

(2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pemerintahan di wilayah III meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pemerintahan.

(13)

13

Paragraf 6

Inspektur Pembantu Wilayah IV Pasal 27

(1) Inspektur Pembantu Wilayah IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektur dalam menyiapkan, menyusun dan mengkoordinasikan, pembinaan serta melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, kecamatan dan kelurahan / desa di wilayah IV.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah IV;

b. Pelaksanaan koordinasi dalam setiap melaksanakan tugas pengawasan / pemeriksaan di wilayah IV;

c. Menyusun dan meneliti laporan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh aparat pengawas atau pemeriksa (auditor), sesuai bidang tugasnya serta menyampaikan kepada pihak yang terkait melalui Bagian Tata Usaha; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Pasal 28

(1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 1, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pembangunan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan.

(2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 2, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang pemerintahan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pemerintahan.

(3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f angka 3, mempunyai tugas melaksanakan program pengawasan bidang kemasyarakatan di wilayah I meliputi pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan.

Bagian Ketiga

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Pasal 29

(1) Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c, selanjutnya disingkat BKD, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintahan Daerah dibidang Kepegawaian di Daerah.

(14)

14

Pasal 30

(1) Susunan Organisasi BKD sebagaimana dimaksud pada Pasal 29, terdiri dari : a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pengembangan dan Data Pegawai, membawahi : 1. Sub Bidang Pengadaan dan Data Pegawai;

2. Sub Bidang Pengembangan Pegawai. d. Bidang Mutasi Pegawai, membawahi :

1. Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Fungsional; 2. Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Struktural. e. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan, membawahi :

1. Sub Bidang Pembinaan dan Disiplin; 2. Sub Bidang Kesejahteraan.

f. Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahi : 1. Sub Bidang Diklat Struktural;

2. Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi BKD sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Badan Pasal 31

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang administrasi kepegawaian daerah yang meliputi : pengembangan pegawai, mutasi pegawai, pembinaan dan kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta melaksanakan tata usaha badan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional dibidang administrasi kepegawaian daerah yang meliputi pengembangan pegawai, mutasi pegawai, pembinaan dan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan pelatihan;

b. Pelaksanaan tugas administrasi kepegawaian Pemerintah Daerah.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 32

(15)

15

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan program kerja dan rencana kegiatan serta pelaksanaan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah;

b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;

d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 33

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.

Paragraf 3

Bidang Pengembangan Dan Data Pegawai Pasal 34

(1) Bidang Pengembangan dan Data Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun rencana, mengumpulkan dan meneliti bahan dan petunjuk teknis dalam pengadaan dan penyusunan formasi, penyiapan informasi dan dokumentasi, pengembangan karier serta promosi pegawai di daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengembangan dan Data Pegawai mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan melaksanakan administrasi pengadaan dan pengangkatan pegawai;

b. Penyusunan bahan, data dan pelaksanaan evaluasi serta pengisian formasi pegawai;

c. Penyusunan bahan, data dan penyelenggaraan dokumentasi dan informasi kepegawaian;

d. Penyusunan rencana pelaksanaan pengembangan dan evaluasi karier pegawai;

e. Penyusunan bahan pengelolaan administrasi promosi pegawai daerah; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Pasal 35

(16)

16

(2) Sub Bidang Pengembangan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas mengumpulkan dan menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pengembangan pegawai, menyusun perencanaan pengembangan dan promosi pegawai serta memproses administrasi pelaksanaan pengembangan karier pegawai dan melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Paragraf 4

Bidang Mutasi Pegawai Pasal 36

(1) Bidang Mutasi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun, menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis, dan pelaksanaan administrasi mutasi pegawai meliputi : mutasi kepangkatan dan mutasi tempat kerja serta mutasi status kepegawaian dan pensiun pegawai. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Mutasi Pegawai mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis mutasi kepegawaian; b. Pelaksanaan dan pengelolaan administrasi mutasi kepegawaian; c. Pelaksanaan administrasi promosi jabatan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 37

(1) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas mengumpulkan, meneliti menyiapkan bahan petunjuk teknis dan memproses administrasi mutasi kepangkatan, tempat kerja, status kepegawaian dan pensiun pegawai funsional.

(2) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun Struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas mengumpulkan, meneliti menyiapkan bahan petunjuk teknis dan memproses administrasi mutasi kepangkatan, tempat kerja, status kepegawaian dan pensiun pegawai struktural dan non struktural.

Paragraf 5

Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pasal 38

(1) Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyiapkan, menyusun bahan pembinaan dan perencanaan kesejahteraan pagawai yang meliputi pembinaan disiplin, bimbingan dan konseling, melaksanakan proses administrasi penjatuhan hukuman disiplin, pemberian tanda jasa dan peningkatan kesejahteraan pegawai.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan mempunyai fungsi :

(17)

17

b. Pelaksanaan pembinaan dan bimibingan konseling terhadap pegawai; c. Penyusunan dan analisa bahan, petunjuk teknis dibidang kepegawaian

dan pembinaan kedudukan hukum pegawai;

d. Pembinaan motivasi dengan memberikan penghargaan atau tanda jasa kepada pegawai yang berdedikasi dan prestasi;

e. Penyusunan perencanaan kebijakan peningkatan kesejahteraan pegawai; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Pasal 39

(1) Sub Bidang Pembinaan dan Disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas menyusun rencana dan mengolah bahan administrasi pembinaan disiplin dan budaya kerja, pembinaan dan bimbingan terhadap permasalahan aparatur serta memberikan bahan pertimbangan penjatuhan hukuman disiplin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Sub Bidang Kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana peningkatan kesejahteraan pegawai dan memberikan bahan pertimbangan serta melaksanakan administrasi pemberian penghargaan dan/atau tanda jasa.

Paragraf 6

Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pasal 40

(1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyiapkan, menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai daerah meliputi diklat penjenjangan, diklat teknis dan diklat fungsional.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi :

a. Perumusan pedoman dan petunjuk teknis dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pengelolaan pendidikan dan pelatihan aparatur; b. Pelaksanaan kebijakanan teknis pembinaan dan pengelolaan pendidikan

dan pelatihan aparatur;

c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 41

(1) Sub Bidang Diklat Struktural sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf f angka 1, mempunyai fungsi menyusun analisa kebutuhan diklat struktural, menyiapkan bahan, kurikulum, menetapkan jadwal pelaksanaan diklat struktural, penyusunan rencana pengiriman peserta diklat lanjutan dan melaksanakan evaluasi diklat.

(18)

18

Bagian Keempat

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH Pasal 42

(1) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, selanjutnya disingkat BAPEDALDA merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan di Daerah.

(2) BAPEDALDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 43

(1) Susunan Organisasi BAPEDALDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan, membawahi : 1. Sub Bidang Teknis AMDAL;

2. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas. d. Bidang Pengawasan dan Pemulihan, membawahi :

1. Sub Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi; 2. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.

e. Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan, membawahi : 1. Sub Bidang Penegakan Hukum;

2. Sub Bidang Sengketa Lingkungan. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi BAPEDALDA sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Badan Pasal 44

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang pengendalian dampak lingkungan di daerah meliputi pencegahan dampak lingkungan, perngawasan dan pemulihan, penegakan hukum dan sengketa lingkungan serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

(19)

19

a. Perumusan kebijaksanaan teknis dan pengelolaan lingkungan hidup dan

pengendalian dampak lingkungan;

b. Pengkoordinasian dalam penyusunan program, pengawasan, pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lngkungan hidup lintas sektoral;

c. Pelaksanaan pemberian rekomendasi advis teknis dan pelayanan umum ; d. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan.

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 45

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah yang meliputi program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah;

b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;

d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 46

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.

Paragraf 3

Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Pasal 47

(1) Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dampak lingkungan serta melaksanakan pembinaan dan pencegahan dampak lingkungan meliputi pengendalian teknis pelaksanaan Amdal dan pengembangan kelembagaan dan kapasitas.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

(20)

20

b. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi pencegahan dampak lingkungan; c. Pelaksanaan pengendalian teknis pelaksanaan Amdal;

d. Pelaksanaan pengembangan kapasitas dan kelembagaan pengendalian dampak lingkungan;

e. Pemantauan penerapan RKL dan RPL serta analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 48

(1) Sub Bidang Teknis Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan teknis amdal meliputi penelitian dan pengujian dampak lingkungan serta analisis dan evaluasi AMDAL.

(2) Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pengembangan kelembagaan dan kapasitas serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pengembangan kelembagaan dan kapasitas dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Paragraf 4

Bidang Pengawasan dan Pemulihan Pasal 49

(1) Bidang Pengawasan dan Pemulihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan dan pemulihan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pengawasan dan pemulihan meliputi pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta pemulihan kualitas lingkungan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengawasan dan Pemulihan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pemulihan kualitas lingkungan;

b. Pelaksanaan teknis operasional, koordinasi, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pemulihan kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 50

(1) Sub Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan dan petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta melaksanakan teknis opersional tpenyelenggaraan pelayanan pengawasan, pengendalian dan evaluasi lingkungan hidup.

(21)

21

Paragraf 5

Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan Pasal 51

(1) Bidang Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum dan sengketa lingkungan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan penegakan hukum dan sengketa lingkungan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Penegakan Hukum dan Sengketa Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum dan sengketa lingkungan;

b. Pelaksanaan teknis operasional dan koordinasi penegakan hukum dan penyelesaian sengketa lingkungan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 52

(1) Sub Bidang Penegakan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penegakan hukum serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan penegakan hukum lingkungan hidup.

(2) Sub Bidang Sengketa Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan sengketa lingkungan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan, koordinasi dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

Bagian Kelima

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pasal 53

(1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

(2) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 54

(1) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, membawahi :

(22)

22

d. Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna,

membawahi :

1. Sub Bidang Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan;

2. Sub Bidang Kerjasama dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna. e. Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, membawahi :

1. Sub Bidang Tata Pemerintahan Desa/ Kelurahan; 2. Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa. f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran V merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Badan Pasal 55

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf a mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa meliputi pemberdayaan masyarakat, pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna serta pemerintahan desa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan dan pedoman teknis dibidang pemberdayaan masyarakat, keluarga berencana dan desa meliputi pemberdayaan masyarakat, pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna dan pemerintahan desa;

b. Pelaksanaan teknis operasional dibidang pemberdayaan masyarakat, keluarga berencana dan desa meliputi pemberdayaan masyarakat, pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna dan pemerintahan desa;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 56

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang meliputi pengkoordinasian tugas bidang, penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

(23)

23

d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 57

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas mengelola surat menyurat dan kearsipan, inventaris dan kekayaan, rumah tangga, kepegawaian dan tugas umum lainnya.

Paragraf 3

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pasal 58

(1) Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional pemberdayaan masyarakat meliputi usaha ekonomi masyarakat dan keluarga miskin dan pemberdayaan kelembagaan desa/kelurahan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan masyarakat;

b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan pemberdayaan masyarakat.

c. Pelaksanaan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan masyarakat;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 59

(1) Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan Keluarga Miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga miskin.

(24)

24

Paragraf 4

Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna Pasal 60

(1) Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembangunan masyarakat dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembangunan Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi : a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pembangunan

masyarakat dan teknologi tepat guna;

b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna;

c. Pelaksanaan koordinasi, evaluasi dan pelaporan pembangunan masyarakat dan teknologi tepat guna;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 61

(1) Sub Bidang Pembangunan Masyarakat Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembangunan masyarakat serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan pembangunan masyarakat.

(2) Sub Bidang Kerjasama dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan teknologi tepat guna serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

Paragraf 5

Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan Pasal 62

(1) Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf e mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pemerintahan desa/kelurahan serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan pentunjuk teknis pembinaan pemerintahan desa/kelurahan;

b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan pemerintahan desa/kelurahan; c. Pelaksanaan koordinasi, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan

pemerintahan desa/kelurahan;

(25)

25

Pasal 63

(1) Sub Bidang Tata Pemerintahan Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis tata pemerintahan desa/kelurahan serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan.

(2) Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendapatan dan kekayaan desa serta melaksanakan teknis operasional pembinaan penyelenggara pendapatan dan kekayaan desa.

Bagian Keenam

BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Pasal 64

(1) Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf f merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera.

(2) Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 65

(1) Susunan Organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Keluarga Berencana, membawahi :

1. Sub Bidang Pendataan dan Statistik; 2. Sub Bidang Kesehatan Reproduksi. d. Bidang Keluarga Sejahtera, membawahi :

1. Sub Bidang Pengembangan Kualitas Penduduk; 2. Sub Bidang Penggerakan Masyarakat.

e. Bidang Pemberdayaan Keluarga, membawahi : 1. Sub Bidang Institusi, Advokasi dan KIE;

2. Sub Bidang Usaha Ekonomi Ketahanan Keluarga f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(26)

26

Paragraf 1

Kepala Badan Pasal 66

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf a mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan dan pedoman teknis dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

b. Pelaksanaan teknis operasional dibidang koordinasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sekretariat Pasal 67

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi dan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang meliputi pengkoordinasian tugas bidang, penyusunan program, keuangan, pelaporan, umum dan kepegawaian.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian bidang dan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; b. Penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian;

c. Penyelenggaraan urusan rumah tangga;

d. Penyelenggaraan urusan keuangan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 68

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyusun dan mempersiapkan administrasi rencana program dan kegiatan tahunan, evaluasi dan pelaporan serta mengelola urusan keuangan.

(27)

27

Paragraf 3

Bidang Keluarga Berencana Pasal 69

(1) Bidang Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga berencana serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan pelayanan keluarga berencana.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga berencana;

b. Pelaksanaan teknis operasional koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 70

(1) Sub Bidang Pendataan dan Statistik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tekis pendataan dan statistik akseptor keluarga berencana serta melaksanakan teknis operasional pelayanan pendataan dan statistik akseptor keluarga berencana.

(2) Sub Bidang Kesehatan Reproduksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kesehatan reproduksi pasangan usia subur (PUS) serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan kesehatan pasangan usia subur (PUS).

Paragraf 4

Bidang Keluarga Sejahtera Pasal 71

(1) Bidang Keluarga Sejahtera sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga sejahtera serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan pelayanan keluarga sejahtera.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan keluarga sejahtera; b. Pelaksanaan teknis operasional koordinasi pembinaan dan

penyelenggaraan pelayanan keluarga sejahtera;

(28)

28

Pasal 72

(1) Sub Bidang Pengembangan Kualitas Penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pengembangan kualitas penduduk serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan pengembangan kualitas penduduk.

(2) Sub Bidang Penggerakan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penggerakan masyarakat serta melaksanakan teknis operasional pembinaan penggerakan masyarakat.

Paragraf 5

Bidang Pemberdayaan Keluarga Pasal 73

(1) Bidang Pemberdayaan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam menyusun pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan keluarga serta melaksanakan teknis operasional koordinasi pembinaan dan pelayanan pemberdayaan keluarga.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pemberdayaan keluarga;

b. Pelaksanaan teknis operasional koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan pemberdayaan keluarga;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 74

(1) Sub Bidang Institusi, Advokasi dan KIE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan institusi, advokasi dan KIE serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan institusi, advokasi dan KIE.

(2) Sub Bidang Usaha Ekonomi Ketahanan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan usaha ekonomi ketahanan ketahanan keluarga serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan usaha ekonomi ketahanan keluarga.

Bagian Ketujuh

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Pasal 75

(29)

29

(2) Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 76

(1) Susunan Organisasi Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengembangan Nilai- nilai Kebangsaan;

d. Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial; e. Seksi Perlindungan Masyarakat;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Kantor KESBANGLINMAS sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Kantor Pasal 77

(1) Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat meliputi pengembangan nilai-nilai kebangsaan, hubungan antar lembaga dan pranata sosial, dan perlindungan masyarakat serta melaksanakan tata usaha kantor.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat;

b. Pelaksanaan kebijakanan teknis pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat;

c. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 78

(1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;

(30)

30

d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Paragraf 3

Seksi Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan Pasal 79

(1) Seksi Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan serta melaksanakan teknis operasional penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan;

b. Pelaksanaan koordinasi dibidang pembinaan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan;

c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 4

Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial Pasal 80

(1) Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas menyusun dan merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan hubungan antar lembaga dan pranata sosial.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Pranata Sosial mempunyai fungsi:

a. Penyusunan dan perumusan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial;

b. Pelaksanaan teknis operasional penyelenggaraan koordinasi dalam rangka pembinaan hubungan antar lembaga dan pranata sosial;

c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf 5

Seksi Perlindungan Masyarakat Pasal 81

(31)

31

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi

Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan perumusan pedoman dan petunjuk pembinaan dan perlindungan masyarakat;

b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan koordinasi dalam rangka pembinaan dan perlindungan masyarakat;

c. Pelaksanaan administrasi dan pelayanan informasi sesuai bidang tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kedelapan

KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Pasal 82

(1) Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf h, merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang Pemberdayaan Perempuan.

(2) Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

Pasal 83

(1) Susunan Organisasi Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, terdiri dari :

a. Kepala Kantor;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Kualitas Anak dan Perempuan; d. Seksi Perlindungan Perempuan;

e. Seksi Kesetaraan Jender dan Kelembagaan Perempuan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Perempuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Paragraf 1

Kepala Kantor Pasal 84

(1) Kepala Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan serta melaksanakan tata usaha kantor.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan perumusan dan evaluasi kebijakan teknis dibidang pembinaan dan pemberdayaan perempuan;

b. Pelaksanaan kebijakanan teknis operasional penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan perempuan;

(32)

32

Paragraf 2

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 85

(1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta evaluasi dan pelaporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;

b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Paragraf 3

Seksi Kualitas Anak dan Perempuan Pasal 86

(1) Seksi Kualitas Anak dan Perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta melaksanakan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan kualitas anak dan perempuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kualitas Anak dan Perempuan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman dan petunjuk pembinaan dan peningkatan kualitas anak dan perempuan;

b. Pelaksanaan teknis operasional pembinaan dan penyelenggaraan koordinasi peningkatan kualitas anak dan perempuan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan s

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

Pengelolaan limbah cair tahu menjadi biogas untuk industri tahu skala rumah tangga dapat menggunakan reaktor fixed bed, reaktor anaerobik skala batch dan reaktor up-flow

Menu data barang pada gambar di bawah ini merupakan menu yang digunakan untuk mengelola data barang sesuai yang diinginkan pengguna atau user. Menu

(3) Badan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

(1) Kepala UPTD Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dan/atau teknis

Data gaya hidup terdiri dari aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi buah dan sayur, konsumsi makanan berisiko (manis, asin, berlemak, jeroan, dan makanan yang

Peralihan fungsi yang dimaksud yakni bagaimana pergeseran fungsi sepeda onthel di Yogyakarta tahun 1950 hingga 1970-an, dari yang awalnya hanya sebagai salah satu bentuk

Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah (Larasita) merupakan program yang memadukan teknologi informasi dengan pelayanan petugas BPN dalam bentuk