• Tidak ada hasil yang ditemukan

data Potensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "data Potensi"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SEKTOR INDUSTRI RENCANA PENGEMBANGAN

Rencana pengembangan kawasan industri di seluruh Kabupaten Kota merupakan peluang pengembangan kegiatan industri. Pengembangan kawasn industri di kepulauan riau meliputi:

 Kabupaten Bintan (kawasan industri di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kecamatan Bintan Timur dan Kecamatan Gunung Kijang)

 Kabupaten Lingga (kawasan industri di Sungai Tenam di Kecamatan Lingga dan kawasan industri Marok Tua di Kecamatan Singkep Barat)

 Kabupaten Karimun (kawasan industri di Parit Rempak, Tanjung Melolo, Tanjung Penggaru, Tanjung Iepun, Tanjung Sememal, Pasir Panjang dan Teluk Lekup)

 Kota Tanjungpinang (kawasan industri Air Raja, Kawasan lndustri Dompak Darat dan kawasan industri Dompak Seberang)

 Kabupaten Kepulauan Anambas (kawasan industri di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Jemaja)

 Kabupaten Natuna (Kawasan Industri Teluk Buton di Kecamatan Bunguran Utara dan Bunguran Timur Laut, Kawasan Industri Kelarik di Kecamatan Bunguran Utara dan Kawasan Industri perikanan di Kecamatan Pulau Tiga)  Terdapat 26 (dua puluh enam) kawasan industry yang berada di Batam.

Batam sebagai salah satu daerah industry yang cukup strategis, membuat keberadaan industri berkembang cukup pesat di Pulau Batam. Dengan letak yang geografis yakni berbatasan dengan Singapura dan Malaysia serta terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran sibuk di dunia, menjadikan Batam mempunyai daya saing serta tenaga kerja yang cukup dengan jumlah perusahaan mencapai ribuan perusahaan

PELUANG INVESTASI

Posisi geografis yang strategis yakni berbatasan dengan Singapura dan Malaysia serta terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran sibuk di dunia, menjadikan Batam mempunyai daya saing serta tenaga kerja yang cukup dengan jumlah perusahaan mencapai ribuan perusahaan.

Munculnya Singapura sebagai pusat ekonomi moneter regional, logistik dan pelayanan dan juga kemampuannya mengirim barang-barang ke dan dari kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) juga memberikan berbagai peluang pada bidang distribusi, perbaikan perkapalan, dan jasa pendukung lainnya. Peluang pengembangan di sektor industri antara lain :

(2)

 Pengembangan sektor perdagangan dengan mendirikan perusahaan ekspor impor dan supply untuk domestik (industri jasa/dagang)

 Pembangunan fasilitas pemukiman penduduk atau apartemen oleh perusahaan pengembang (industri developer)

 Peningkatan jumlah hotel di Batam, Tanjungpinang, Karimun, Bintan dan kabupaten lain

 Peningkatan industri telematika dan telekomunikasi

 Pengembangan usaha jasa pendidikan untuk peningkatan SDM di Kepulauan Riau (lembaga pendidikan/ perguruan tinggi)

 Pengembangan jasa pengangkutan dari Batam ke Tanjungpinang, Karimun, Lingga, Natuna, Anambas dan pulau lain.

Secara khusus pengembangan industri di provinsi Kepulauan Riau di pusatkan pada kawasan free trade zone Batam, Bintan Karimun.

 KPBPB Batam diarahkan dengan fokus pengembangan industri Elektronik,Manufacture, Mekatronik, Maintenance, Shipyard, Welding, Tourism. Pelabuhan-pelabuhan yang dijadikan kawasan pelabuhan bebas adalah Ferry Batam Center Sekupang, Harbour Bay, Nongsa, Rempang Galang dan Galang Baru Teluk Senimba.

 KPBPB Bintan akan difokuskan pada industri-industri Tourism, Perikanan, Pertanian, Pertambangan dan di dukung oleh pelabuhan pelabuhan Tanjung Uban, Lobam, Bantar Bintan Telangi, Lagoi, Tanjung Berakit, Bintan Bunyu, Sri Bintan Pura, Sri Bayitan Kijang, Tanjung Mako, Tanjung Beliga

 KPBPB Karimun akan difokuskan pada pembangunan industri-industri Galangan Kapal (Shipyard), Industri Perkapalan (Ship Building),Component Part, Processing, Manufacture, Tourism, Pertanian dengan didukung oleh pelabuhan Tanjung Balai Karimun,Teluk Mensodo, Parit Rampak, Malarko

Adapun beberapa isu strategis dalam pengembangan kawasan FTZ BBK ini antara lain :

1. KPBPB Batam:

 Pintu gerbang internasional (penumpang dan barang)  Alih fungsi lahan kawasan lindung ke budidaya

 Perkembangan rumah liar yang tidak terkendali

 Keterbatasan sumber daya air untuk pengembangan FTZ  Reklamasi pantai untuk perluasan kawasan

 Pusat FTZ BBK

 Ketergantungan kebutuhan pokok harian dengan wilayah sekitar (Karimun)  Integrasi perkembangan Batam Kota-Rempang-Galang

 Pusat pertahanan dan keamanan (PKSN)

(3)

 Pengembangan agroindustri dan pariwisata  Alih fungsi lahan kawasan lindung ke budidaya  Pusat pelayanan administrasi provinsi

 Aktivitas pertambangan yang tidak ramah lingkungan  Ketergantungan akses dengan Batam

 Potensi ketersediaan air untuk mendukung FTZ BBK  Pusat pengembangan industri maritim

3. KPBPB Karimun

 Pengembangan agroindustri dan pariwisata  Alih fungsi lahan kawasan lindung ke budidaya  Pusat pelayanan administrasi provinsi

 Aktivitas pertambangan yang tidak ramah lingkungan  Ketergantungan akses dengan Batam

 Potensi ketersediaan air untuk mendukung FTZ BBK  Pusat pengembangan industri maritim

Referensi

Dokumen terkait

Baut yang akan direncanakan adalah yang digunakan untuk menahan berat dari solenoid valve dan gaya reaksi pegas dan rencana baut yang dipakai ini menggunakan

Penolakan Kantor Urusan Agama Atas Pernikahan Janda Di Bawah Umur Yang Pernah Mendapat Dispensasi Kawin Dari Pengadilan Agama (Studi di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kauman

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang uji aktifitas immunomodulator dan Jumlah sel leukosit dari ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus lemairei

Produk yang terlantar dengan lokasi penumpukan yang tidak teratur dapat menyebabkan keadaan tidak baik dan berkurangnya mutu produk atau kemasan produk. Selain itu area yang

Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan sub bidang pendapatan asli daerah..

Peta anomali Bouguer memperlihatkan Tinggian Semitau anomali 40-60 mGal yang terbentuk di selatan dan dibagian utara dan Cekungan Ketungau terbentuk pada anomali 4-40 mGal

Berdasarkan perbedaan rerata hasil belajar yang signifikan atara kedua kelompok dengan melihat motivasi belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang

[r]