• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANDIRI (PKLM)

A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Aceh Barat A. 1. Geografis

A. 1.1. Letak

Sesudah pemekaran letak geografis Kabupaten Aceh Barat secara astronomi terletak pada 04°61'-04°47' Lintang Utara dan 95°00'- 86°30' Bujur Timur.

A.1.2. Batas-Batas

Kabupaten Aceh barat merupakan salah satu kabupaten di daerah propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya - Sebelah Barat : Samudera Indonesia

- Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya A.1.3. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Aceh Barat berkisar 2.442,00 km² dari seluruh wilayah propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

(2)

A.2. Pemerintahan

a. Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Bupati b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) c. Tiga Pembantu Bupati

d. Semenjak pemekaran wilayah, Kabupaten Aceh Barat berkurang lebih dari separuh wilayahnya dan kecamatan yang tersisa adalah sebagai berikut:

Dua belas Kecamatan dan tiga ratus empat puluh Desa/Kelurahan

Adapun nama-nama Kecamatan tersebut adalah:

1. Kecamatan Arongan Lambalek dari 27 desa/kelurahan. 2. Kecamatan Bubon dari 17 desa/kelurahan

3. Kecamatan Johan Pahlawan dari 21 desa/kelurahan 4. Kecamatan Kaway XVI dari 62 desa/kelurahan 5. Kecamatan Meureubo dari 26 desa/kelurahan

6. Kecamatan Pante Ceureumen dari 25 desa/kabupaten 7. Kecamatan Panton Reu dari 19 desa/kelurahan 8. Kecamatan Samatiga dari 32 desa/kelurahan 9. Kecamatan Sungai Mas dari 18 desa/kelurahan 10.Kecamatan Woyla dari 43 desa/kelurahan 11.Kecamatan Woyla Barat dari 24 desa/kelurahan 12.Kecamatan Woyla Timur dari 26 desa/kelurahan.

(3)

A.3. Program Strategis Pembangunan Daerah

Pembangunan Kabupaten Aceh Barat mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan sektoral yang dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat.

Titik berat pembangunan diletakan pada bidang ekonomi kerakyatan melalui peningkatan dan perluasan pertanian dalam arti luas sebagai pengerak utama pembangunan yang saling terkait secara terpadu dengan bidang-bidang pembangunan lainnya dalam suatu kebijakan pembangunan. maka ditetapkan prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelaksanaan Syariat Islam, peran ulama dan adat istiadat. 2. Peningkatan Sumber Daya Manusia.

3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat. 4. Meningkatakan aksesibilitas daerah. 5. Meningkatkan pendapatan daerah.

A.4. Agama Dan Kepercayaan

Penduduk Kabupaten Aceh Barat sebagian besar umumnya memeluk agama Islam.

(4)

A.5. Kesenian

Di dalam kehidupan masyarakat Aceh Barat juga terdapat macam-macam seni tari dan musik tradisional, beberapa diantaranya adalah:

1. Tari Seudati yang menggambarkan semangat perjuangan, sikap kepahlawanan, keriangan, kelincahan, serta sikap hidup yang dinamis, kegotong royongan dan persatuan. Kata Seudati berasal dari bahasa Arab Syahadatain atau Syahadati yang artinya Pengakuan atau Kalimah Syahadat.

2. Rapa`i Geleng pertama kali dikembangkan pada tahun 1965 di Pesisir Pantai Selatan. Nama Rapa`i diadopsi dari nama Syeik Ripa`i yaitu orang pertama yang mengembangkan alat musik pukul ini. Permainan Rapa`i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair (lagu-lagu) yang dinyanyikan. Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup dalam masyarakat sosial.

3. Tari Tarek Pukat ini menggambarkan aktifitas para nelayan yang menangkap ikan dilaut. Tarek yang berarti "Tarik", dan Pukat adalah alat sejenis jaring yang digunakan untuk menangkap ikan.

4. Tarian Likok Pulo ini lahir sekitar tahun 1949 yang diciptakan oleh seorang Ulama berasal dari Arab yang tinggal di Pulo Aceh, yaitu salah

(5)

satu kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Tarian ini pada hakekatnya adalah zikir kepada Allah SWT dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Gerakan tarian pada prinsipnya ialah gerakan olah tubuh, keterampilan, keseragaman atau kesetaraan dengan memfungsikan anggota tubuh bagian atas, tangan sama-sama ke depan, ke samping kiri atau kanan, dari depan ke belakang, keatas dan kebawah, dengan tempo yang lambat hingga cepat. Tarian ini membutuhkan energi yang tinggi. 5. Tari Rateb Meuseukat ini adalah Tarian Saman yang ditarikan oleh para

wanita. Tarian duduk ini berkembang di kampung Meudang Ara Rumoh Baro, Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tarian ini yang dikenal sebagai Tari Saman, tetapi yang ditarikan oleh para wanita. Sedangkan Tarian Saman sesungguhnya ditarikan oleh para pria dan tarian ini berasal dari kabupaten Gayo Lues.

6. Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional Aceh yang ditarikan oleh para wanita. Tarian ini biasanya ditarikan untuk penghormatan dan penyambutan tamu secara resmi.Ranup dalam bahasa Aceh yaitu Sirih, sedangkan Puan yaitu Tempat sirih khas Aceh. Ranup Lampuan bisa diartikan "Sirih dalam Puan". Sirih ini nantinya akan diberikan kepada para tamu sebagai tanda penghormatan atas kedatangannya.

Sedangkan alat-alat musik yang sering dipakai pada umumnya adalah Serune kalee, Rapai, Geundrang, Tambo, Taktok trieng, Canang.

(6)

Serune kalee berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu dimainkan dengan cara ditiup.

Rapai berupa kayu dan kulit binatang, dimainkan dengan cara dipukul.

Geundrang berupa jenis alat musik pukul dan memainkannya dengan memukul dengan tangan atau memakai kayu pemukul.

Tambo sejenis tambur yang termasuk alat pukul. Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (batang iboh), kulit sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Tambo ini dimasa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat/sembahyang dan untuk mengumpulkan masyarakat ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung.

Taktok trieng juga sejenis alat pukul yang terbuat dari bambu.

Canang alat musik yang dipukul, terbuat dari kuningan menyerupai gong. semua jenis tarian dan alat musik tadi umumnya dipergunakan pada waktu pesta dan acara-acara resmi lainnya.

Masalah pajak daerah merupakan masalah yang sangat penting karena menyangkut perkembangan suatu daerah. Tapi menurut sebagian besar masyarakat Sejarah Singkat Pelaksanaan Undang-Undang Pajak Daerah di Kabupaten Aceh Barat

Pajak daerah adalah iuran Wajib Pajak yang dilakukan oleh Orang Pribadi atau Badan kepada Daerah tanpa mendapat imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

(7)

menganggap bahwa pemungutan pajak daerah hanyalah cara pemerintah untuk memperkaya diri sendiri. Kebanyakan masyarakat Aceh Barat tidak mau membayar pajak hanya sebagian kecil saja yang mau membayar pajak. Padahal masalah pajak adalah tanggung jawab semua masyarakat Aceh Barat.

Mengingat hal tersebut di atas maka pemerintah menetapkan Undang-Undang No. 7 Drt 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara jo. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kemudian Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Pada tahun yang sama keluar Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1018). Kemudian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 tambahan Lembaran Negara Nomor 4286). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

(8)

antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Selain Undang-Undang keluar juga Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pengawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktual. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 4 Tahun 2004 tentang Perubahan pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Barat Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Aceh Barat dan Sekretariat DPRD Kabupaten Aceh Barat. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan pertama atas Peraturan Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Aceh Barat. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Barat Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Aceh

(9)

Barat sebagaimana telah diubah dengan qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 6 Tahun 2004.

Untuk mendukung perkembangan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah, perlu lebih mendayagunakan pelayanan umum, administrasi pemerintahan dalam rangka melaksanakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri di atas semata-mata hanya menyadarkan masyarakat bawasanya pemungutan pajak daerah itu bukan memperkaya pemerintah tapi untuk kas daerah.

B. Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Kabupaten Aceh Barat

Suatu struktur organisasi akan mengambarkan secara jelas mengenai pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan setiap bagian dan tujuan organisasi tersebut dengan cara yang paling efektif dan efisien. Struktur organisasi dapat dilihat sebagai mekanisme formal dengan bagaimana organisasi dikelola, Struktur itu mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja. Berikut ini penulis akan menguraikan struktur organisasi dan kemudian menyajikannya dalam bagan.

1. Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Barat terdiri dari:

(10)

b. Sekretariat

c. Bidang Pendapatan d. Bidang Anggaran e. Bidang Kekayaan f. Bidang Akuntansi

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) h. Kelompok Jabatan Fungsional

2. Bagian Sekretariat membawahi: a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Perencanan dan Evaluasi c. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Pendapatan membawahi: a. Seksi Pendapatan Asli Daerah

b. Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-lain 4. Bidang Anggaran, membawahi:

a. Seksi Belanja

b. Seksi Permodalan dan Pembiayaan 5. Bidang Kekayaan, membawahi:

a. Seksi Pengadaan dan Penataan

b. Seksi Pengendalian dan Pemeliharaan 6. Bidang Akuntansi, membawahi:

(11)

b. Seksi Pelaporan

7. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

8. Kepala Dinas dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat dan 4 (empat) Bidang

9. Sekretariat dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh subbagian

10.Masing-masing bidang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seksi.

11.Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang, Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian, Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan UPTD dipimpin oleh Kepala UPTD, Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Ketua Kelompok yang dipilih dari personil fungsional senior.

(12)
(13)

Gambar 2.1

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAN KEKAYAAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT

KEPALA DINAS SEKRETARIAT JABATAN FUNGSIONAL KUASA BUD SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PERENANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG AKUNTASI BIDANG KEKAYAAN BIDANG ANGGARAN BIDANG PENDAPATAN SEKSI P A D SEKSI BELANJA SEKSI DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN SEKSI PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN SEKSI PENGADAAN DAN PENATAAN SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMELIHARAAN UPTD SEKSI PEMBUKUAN SEKSI PELAPORAN

(14)

C. Uraian Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Kabupaten Aceh Barat

Kedudukan

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas tertentu Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertangung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Tugas pokok

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah dibidang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah.

Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Kabupaten Aceh Barat mempunyai fungsi:

a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD. b. Mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD.

c. Melakukan pengendalian pelaksanan APBD.

d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah

e. Melaksanakan pemungutan Pajak Daerah. f. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD).

(15)

g. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah.

h. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah. i. Menyajikan informasi keuangan dan kekayaan daerah.

j. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.

D. URAIAN TUGAS KEPALA DINAS, BAGIAN, BIDANG, SUB BAGIAN, DAN SEKSI

Uraian tugas Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah adalah sebagai berikut:

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah.

b. Menyusun rancangan APBD, rancangan perubahan APBD dan perhitungan APBD.

c. Melaksanakan pemunggutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan qanun.

d. Melaksanakan fungsi Badan Urusan Daerah (BUD).

e. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD.

f. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati.

Uraian tugas Bagian, Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah adalah sebagai berikut:

(16)

1. Uraian tugas Sekretariat adalah sebagai berikut: a. Penyelenggarakan urusan umum.

b. Penyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi. c. Penyelenggarakan urusan tata usaha keuangan. 2. Uraian tugas Sub Bagian Umum adalah sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan teknis penyelenggaraan, pembinaan dan pengelolaan urusan umum dan kepengawaian.

b. Melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi dan kehumasan.

c. Melaksanakan urusan administrasi badan, pelayanan umum, perlengkapan, rumah tangga dan perjalanan dinas.

d. Melaksanakan penyusunan program kerja, rencana kegiatan, penyajian data, evaluasi dan pelaporan dinas.

e. Menyiapkan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan dan kesejahteraan pegawai tata usaha kepegawaian pada Dinas Pengelolan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Aceh Barat.

f. Menyiapkan dan melaksanakan tugas protokoler dinas.

g. Menginvetarisir, pengadaan, mengelola dan memelihara serta pengamanan sarana perlengkapan.

(17)

a. Melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja, rencana kegiatan, penyajian data, evaluasi dan pelaporan dinas.

b. Mengatur kegiatan perencanaan sesuai program kerja dalam rangka pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

c. Melakukan inventarisasi permasalahan pelaksanaan penyusunan perencanaan menurut jenis dan klasifikasinya untuk mencari solusi pemecahannya.

d. Mengkoordinasikan dan mengevaluasikan pengumpulan data sebagai bahan pelaporan sesuai kebutuhan unit kerja untuk kelancaran tugas.

e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya sesuai dengan kebutuhan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan dan hambatan yang terjadi.

f. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lain di lingkungan pemerintah daerah dalam rangka perencanaan dan evaluasi.

g. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan untuk penyusunan program selanjutnya.

4. Uraian tugas Subagian Keuangan adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana anggaran dan belanja dinas.

b. Mengiventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan subbag keuangan dan menyiapkan bahan dalam rangka pemecahan masalah.

c. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi keuangan, penyusunan administrasi anggaran, pembukuan, perbendaharaan, verifikasi dan

(18)

mobilitas dana, pertanggungjawaban laporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka melengkapkan administrasi keuangan.

d. Melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan administrasi keuangan seperti penyusunan anggaran, pelaksanaan urusan perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi serta pertanggungjawaban laporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka pembinaan administrasi keuangan daerah.

5. Uraian tugas Bidang Pendapatan adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang pendapatan.

b. Menyusun rencana opersional kerja bidang pendapatan berdasarkan program dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

c. Mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang pendapatan.

d. Menginvertarisir permasalahan yang berhubungan dengan pendapatan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

e. Membuat dan menyiapkan rencana penerimaan dan target yang bersumber dari pendapatan asli daerah serta penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan dan pendapatan lainnya dari masing-masing unit pengelola.

(19)

f. Menyusun rencana penerimaan dan target atas potensi pendapatan asli daerah serta penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan dan pendapatan lainnya.

g. Menyiapkan surat permintaan data realisasi serta tunggakan penerimaan daerah/retribusi daerah serta penerimaan lainnya.

h. Menyusun laporan mengenai realisasi dan tunggakan penerimaan daerah/retribusi daerah serta penerimaan lainnya.

i. Menyelenggarakan inverntarisasi dan identifikasi serta analisis kebutuhan sarana dan prasarana bidang pendapatan.

j. Menyelenggarakan informasi pendapatan daerah secara terpadu dan terintegrasi pada semua unit pelaksanaan.

k. Pelaksanan evaluasi kegiatan serta laporan realisasi dan tunggakan penerimaan pendapatan daerah dan penerimaan lainnya.

l. Menyiapkan laporan pelaksaan tugas sebagai bahan pertanggung jawaban. m. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan

bidang tugas masing-masing.

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 6. Uraian tugas Seksi Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana operasional kerja sub bidang pendapatan asli daerah berdasarkan program dan sasaran yang telah ditetapkan seagai pedoman pelaksanaan tugas.

(20)

b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan sub bidang pendapatan asli daerah.

c. Mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan pendapatan asli daerah.

d. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pendapatan asli daerah serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

e. Membuat dan menyimpaikan rencana penerimaan dan target yang bersumber dari pendapatan asli daerah.

f. Melaksanakan pendataan, pendaftaran dan menetapkan besarnya pendapatan asli daerah.

g. Memberikan nomor pokok wajib pajak/ wajib retribusi daerah.

h. Menyusun rencana penerimaan dan target atas potensi pajak daerah/retribusi daerah.

i. Menyiapkan surat permintaan data realisasi serta tunggakan penerimaan pajak daerah/retribusi daerah serta pendapatan asli daerah lainnya.

j. Melakukan perhitungan pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah dan membuat daftar tunggakan pendapatan asli daerah.

k. Menyusun laporan mengenai realisasi dan tunggakan penerimaan pendapatan asli daerah dan penerimaan lainnya.

(21)

l. Merencanakan, menyusun monografi fiscal daerah.

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

7. Uraian tugas Seksi Dana Perimbangan dan Pendapatan Lain-Lain adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja seksi dana perimbangan dan pendapatan lain-lain berdasarkan ketentuan yang berlaku.

b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan seksi penerimaan lain-lain.

c. Mengumpulkan dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan sub bidang dana perimbangan dan pendapatan lain-lain.

d. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan sub bidang dana perimbangan dan pendapatan lain-lain.

e. Mengumpulkan data potensi objek penerimaan bagi hasil pajak dan non pajak serta penerimaan lain-lain.

f. Membantu melakukan pendataan objek dan subjek pajak bumi dan bangunan (PBB) bersama instansi terkait.

g. Membantu melakukan penyampaian SPPT, SKP, STP dan sarana administrasi pajak bumi dan bangunan yang diterbitkan oleh instansi terkait kepada wajib pajak dan bantu menyampaikan DHKP kepada petugas pemungut PBB.

(22)

h. Menyusun rencana pelaksanaan intensifikasi dan penagihan PBB sesuai sektor yang dilimpahkan kepada Kabupaten.

i. Melakukan koordinasi atas penerimaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak dengan instansi terkait.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 8. Uraian tugas Bidang Anggaran adalah sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan penyusunan APBD, perubahan APBD dan perhitungan APBD.

b. Penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyusunan APBD serta pengesahannya.

c. Penyiapan bahan pelaksanaan APBD. d. Penyiapan penyertaan modal.

e. Pelaksanaan pengujian kebenaran dan penerbitan surat perintah pencarian dana (SP2D).

f. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi keuangan serta penetapan bendahara.

9. Uraian tugas Seksi Belanja adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dan kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan perbendaharaan.

b. Menerbitkan SP2D (Surat pencairan dana).

(23)

d. Membina ketata usahaan keuangan.

e. Menyelesaikan perbendaraan dan ganti rugi.

f. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan perbendaharaan.

g. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembendaharaan.

h. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang perbendaharaan.

i. Memeriksa keabsahan dari daftar-daftar gaji/bahan yang diajukan oleh pembuat daftar gaji.

j. Menyelesaikan permintaan pembayaran suppletair dan tunjangan-tunjangan lainnya.

k. Mengeluarkan surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP).

l. Merencanakan dan mengeluarkan surat petunjuk berkenaan dengan pembayaran gaji.

m. Mencatat pembayaran-pembayaran maupun pelunasan/anggaran hutang-hutang pensiun pada masing-masing unit kerja.

n. Menyiapkan daftar pensiun dan menerbitkan surat perintah membayar uang.

o. Mencatat dan membuat daftar pembayaran atas pembelian barang pemerintah daerah dan pengeluaran rutin lainnya diluar belanja pegawai.

(24)

p. Menerbitkan SP2D untuk belanja aparatur/publik dan modal baik yang bersifat beban tetap maupun pengisian kas untuk keperluan SKPP.

q. Menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian masalah pembendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

r. Menyiapkan surat keputusan tentang penetapan bendahara.

s. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai bidang tugasnya. 10.Uraian tugas Seksi Permodalan dan Pembiayaan adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang penyusunan APBD.

b. Menghimpun, menyiapkan bahan penyusunan, perubahan dan perhitunagan APBD.

c. Menyiapkan rencana penyertaan modal daerah.

d. Mengolah data serta informasi yang berkaitan dengan bidang anggaran. e. Memberikan petunjuk teknis perencanaan anggaran bagi satuan kerja

perangkat daerah.

f. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

g. Menerima dan mengolah rencana anggaran (RKA) SKPD dilingkungan pemerntah daerah.

h. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan naskah surat keputusan otorisasi (SKO) anggaran.

(25)

j. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan nota keuangan tentang anggaran pembiayaan dan belanja.

k. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana perubahan anggaran, pembiayaan dan belanja.

l. Memantau perkembangan pelaksanaan anggaran pembiayaan dan belanja. m. Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan laporan tentang hasil

rencana kerja perangkat daerah dan dokumen pelaksanaan anggaran.

n. Menyiapkan bahan pengendalian terhadap penyediaan kredit anggaran pembiayaan dan belanja.

o. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang realisasi anggaran belanja daerah berdasarkan surat keputusan otorisasi (SKO).

11.Uraian tugas Bidang Kekayaan adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana operasional kegiatan dan program kerja bidang kekayaan berdasarkan program dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai pedoman kerja.

b. Penyiapkan penyusunan dan penganalisaan data kebutuhan perlengkapan dan pengadaan barang serta rencana tahunan barang daerah (RTBD). c. Penyusunan standarisasi sarana dan prasarana pemerintah daerah serta

standarisasi harga barang dan jasa.

d. Penyusunan dan penyampaian laporan barang pengguna semesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT) yang berada dalam

(26)

penguasaannya kepada pemegang kekuasaan pengelola barang milik daerah.

e. Penyusunan mekanisme penggunaan dan pemanfaatan barang milik daerah sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

f. Pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah atau barang lainnya dari perolehan yang sah.

g. Penyiapan administrasi pelaksanaan penghapusan atau pemindah tanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Bupati dan atau DPRD sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.

h. Pelaksanaan pembinaan dan penyiapan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian dan evaluasi.

i. Pelaksanaan inventarisasi dan penilaian barang daerah serta barang lainnya dari perolehan yang sah.

j. Pelaksanaan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah.

k. Pelaksanaan koordinasi dengan unit pengguna barang. l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 12.Uraian tugas Pengadaan dan Penataan adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan sub bidang pengadaan dan penataan.

b. Menyiapkan bahan penyusunan, pedoman dan petunjuk teknis sub bidang pengadaan dan penataan.

(27)

c. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

d. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana kebutuhan perbekalan dan material bagi instansi dilingkungan pemerintah daerah. e. Membuat perhitungan harga, mengajukan dan menyampaikan data

kebutuhan barang berdasarkan surat perintah persiapan perbekalan. f. Menyusun buku standarisasi harga barang dan jasa.

g. Menyusun daftar rekanan mampu yang telah lulus prakualifikasi dibidang pengadaan.

h. Memeriksaan meneliti, penawaran harga dan mutu perlengkapan dari rekanan pemerintah daerah.

i. Mengikuti pelaksanaan pelelangan pengadaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh panitia pelelangan.

j. Penata usahaan dan menyiapkan bahan dalam rangka pengadaan barang sesuai dengan ketentuan.

k. Menginventarisir dan penilaian seluruh barang daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah sesuai peraturan.

l. Melaksanakan sensus barang daerah.

m. Menyusun laporan hasil inventarisir dan penilaian terhadap barang milik daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah.

n. Melakukan pembinaan dan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya.

(28)

o. Menyiapkan keputusan tentang pemegang barang atau sebutan lainnya. p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

13.Uraian tugas Pengendalian dan Pemeliharaan adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan pengendalian dan pemeliharaan barang milik daerah.

b. Menyiapkan bahan penyusunan, pedoman dan petunjuk teknis sub bidang pengendalian dan pemeliharaan.

c. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

d. Menyusun laporan barang pengguna semesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT).

e. Melakukan pengaturan, pengawasan dan melaporkan proses penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang milik daerah.

f. Melakukan penelitian dan pengenalian kebutuhan material serta penilaian perimbangannya dengan material yang ada serta penghapusan yang diajukan.

g. Mengumpulkan, menyusun dan mengolah data rencana penghapusan dan pemindah tanganan barang milik daerah.

h. Menyiapkan administrasi pelaksanaan penghapusan dan pemindah tangan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Bupati dan atau DPRD. i. Melakukan pengamanan administrasi, fisik dan hukum atas seluruh barang

(29)

j. Melakukan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang bergerak milik daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah.

k. Melakukan perbaikan dan atau pemeliharaan barang bergerak dan aktiva tetap milik daerah.

l. Melakukan pembinaan dan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya.

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 14.Uraian tugas Bidang Akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dan mengolah data serta informasi berhubungan bidang verifikasi.

b. Pelaksanaan pengujian kebenaran atas permintaan pembayaran.

c. Pelaksanaan pengujian kebenaran pertanggung jawaban keuangan daerah. d. Pengesahan terhadap pertanggung jawaban keuangan daerah.

e. Pelaksanaan penata usahaan dan pembukuan keuangan daerah. f. Penyusunan laporan keuangan daerah.

15.Uraian tugas Seksi Pembukuan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis dibidang pembukuan dan verifikasi keuangan daerah.

b. Melakukan pengujian dengan seksama terhadap surat perintah pembayaran (SPP) pada pengisian kas (PK).

c. Memeriksa dan meneliti pertanggung jawaban keuangan daerah. d. Pengesahan pertanggung jawaban keuangan daerah.

(30)

e. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang vertifikasi.

f. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya.

16.Uraian tugas Seksi Pelaporan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis sub bidang pelaporan.

b. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang pelaporan.

c. Melaksanakan penata usahaan pelaporan berdasarkan transaksi dan bukti-bukti yang sah.

d. Melakukan pencatatan hutang dan piutang pemerintah daerah.

e. Memeriksa dan menghimpun laporan realisasi anggaran setiap satuan kerja.

f. Membuat laporan realisasi keuangan setiap semester (penyusunan laporan semester).

g. Menyiapkan laporan keuangan tahunan berkaitan dengan pertanggung jawaban Bupati terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah.

h. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya.

Referensi

Dokumen terkait

5.Bagi siswa yang mempunyai penyakit tertentu,Mohon memberitahukan kepada guru kelas atau guru olahraga.. 6.Bagi siswa yang mempunyai alat olahraga di rumah di

Fokus kegiatan dalam adaptasi perubahan iklim antara lain : (a) Meningkatkan adaptive capacity dari stakeholder yang terpapar dampak perubahan iklim; (b)

Membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Menyiapkan materi dan media

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut ; Variabel kepemilikan institusional, dewan komisaris

Kerusakan pada suatu tanaman biasa disebabkan oleh faktor biotis, seperti sbangsa jamur, bakteri, insekta, virus dan gulma. Untuk memberantas jamur digunakan fungisida,

Kesimpulan penelitian ini adalah : HbA1c dapat digunakan untuk memprediksi Rasio LDL/HDL kolesterol, yang merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi ke arah

Terkait dengan tujuan dari tulisan ini yang ingin memaparkan bagaimana Jokowi digambarkan oleh media yang pro kepada Prabowo, diperoleh simpulan bahwa strategi derogasi dan

odorata di Parung Panjang, Setu, Darmaga, dan Gunung Bunder secara keseluruhan terdiri dari 24.213 individu serangga yang termasuk ke dalam 14 ordo, 132 famili, dan 568