• Tidak ada hasil yang ditemukan

proksi kepedulian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "proksi kepedulian"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Amil Zakat Nasional

Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011 Certificate No: 10071

ISO 9001:2008

Majalah Donatur Y

atim Mandiri Agustus 2016 / S

yawal- Dzulkaidah 1437 H

(2)

Berkat donasi Anda,

133 anak yatim dhuafa

dari penjuru Indonesia

bisa menikmati

pendidikan gratis berkualitas

di SMP-SMA Insan Cendekia Mandiri

Boarding School (ICMBS)

Berkat donasi Anda,

133 anak yatim dhuafa

dari penjuru Indonesia

bisa menikmati

pendidikan gratis berkualitas

(3)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

1

Mata Hati

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja

yang meringankan beban seorang Mukmin di

dunia, Allah pasti akan meringankan

bebannya pada Hari Kiamat. Siapa saja

yang memberikan kemudahan kepada orang

yang kesulitan, Allah pasti akan memberi

dia kemudahan di dunia dan akhirat.

Siapa saja yang menutupi aib seorang

Muslim di dunia, Allah pasti akan

menutupi aibnya di dunia dan akhirat.

Allah SWT selalu menolong hambaNya,

selama hamba itu menolong saudaranya.”

(4)

02901445144 -

-Dewan Redaksi : Sumarno, Yusuf Zain, Bimo Wahyu, Sodikin, Andriyas Eko V, Zaini Faisol, Imam Solikin Pemimpin Umum : Zaini Faisol

Wakil Pemimpin Umum : Shiddiq Baihaqi

E-Mail : redaksi@yatimmandiri.org

ISSN : 1410-542X HEAD OFFICE

Graha Yatim Mandiri

Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya 60232 Telp.(031) 8283488 (Hunting) Fax.(031) 8291757

Website: www.yatimmandiri.org Email: info@yatimmandiri.org

Bunda Keysa

Sebuah lembaga sosial yang memang ditunggu keberadaannya...maju terus dan sukses lah yatim mandiri

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di

Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:

Leny Fitria

Alhamdulillah semoga makin banyak masyarakat yang tersentuh oleh program Yatim Mandiri

atau ketik : www.youtube.com/yatimmandiritv

Ibnu Rusdi

Inisiatif yang patut dicontoh. Penanganan anak-anak yatim melalui kerja kelembagaan terasa lebih termanajemen dan prospektif. Salam apresiatif buat Yatim Mandiri.

Aprilia

Yatim mandiri Bundanya Dhuafa Kreatif banget ya keren

MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa 2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan

sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.

VISI

Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Ya m

Yayasan Yatim Mandiri

Pembina

Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

Dewan Pengawas SyariahBendahara Bimo Wahyu

Yusuf Zain, S.Pd, MM

Direktur Fundraising

Penasehat Hukum H. Mahfud, SH Andriyas Eko V, SP

,

. . . GM Regional Office III Imam Solikin

H. Mutrofin, SE

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400

BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2 Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0351) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No. 11 Bojonegoro Telp. (0353) 893314, 0851 0461 1158 DEPOK Jl. Tanjung No. 208C, Blok B cinere estate Kota Depok Telp. 082140742135, (021) 7533982, 0852 407 421 35 GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0835 4774 2008, Fax. (031) 399 0727 JAKARTA

Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700 JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333

JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321) 865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027 542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp.

4

2

(5)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

3

3

16-17 Solusi Islam

Smart Parenting

36-39 kabar Nusantara 40 Catatan

(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427,LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411) 371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No.2 Sidoarjo Telp. (031) 99702587. SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG

Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007, GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Hari Kemerdekaan adalah merdeka dari kemusyrikan. Merdeka dari dijajah cinta dunia, diperbudak nafsu, syahwat, penilaian makhluk dan kemunafikan. 71 tahun sudah Indonesia merdeka.

Benarkah negeri tercinta ini sudah benar-benar merdeka? Ketika masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak sempat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ketika masih banyak rakyat Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan. Ketika hati masih sulit untuk berbagi dan peduli pada lingkungan sekitar.

Yang dituntut dari kenyataan akan kenikmatan menjadi bangsa merdeka tentulah rasa syukur kepada Allah SWT. Rasa syukur itu jelas tidak sekadar membalas pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Rasa syukur itu adalah dengan cara menjadikan Indonesia Raya sebuah bangsa yang memiliki harkat dan martabat yang semestinya. Disinilah kepribadian bangsa harus dibentuk oleh setiap elemen bangsa yang memiliki kepedulian terhadap masa depan Indonesia dan bangsanya.

Kepedulian kepada orang-orang yang “tak beruntung” dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari ajaran mulia Islam. Mereka yang

mendapatkan kelebihan rezeki diwajibkan membantu atau mengurangi beban penderitaan kaum dhuafa. Dalam Islam peduli kepada sesama merupakan bagian dari ajaran Islam itu sendiri. Pribadi-pribadi muslim yang dipenuhi rasa simpati dan empati kepada orang lain lebih dicintai oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah

berbuat baik padamu.” (QS. Al-Qashas: 77).

Itulah tema bahasan utama Rubrik Bekal Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Agustus 2016. Selain itu, juga masih ada tema-tema menarik pada rubrik-rubrik lainnya. Semoga Majalah Yatim Mandiri edisi kali ini semakin informatif dan menarik, serta dapat menambah wawasan bagi para donatur.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(6)

Bekal Hidup

4

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

H

ari Kemerdekaan adalah merdeka dari kemusyrikan. Merdeka dari dijajah cinta dunia, diperbudak nafsu, syahwat dan kemunafikan.

71 tahun sudah Indonesia merdeka. Benarkah negeri tercinta ini sudah benar-benar merdeka? Ketika masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak sempat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ketika masih banyak rakyat Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan. Ketika hati masih sulit untuk berbagi dan peduli pada lingkungan sekitar.

Kita memang tak akan pernah bisa membalas pengorbanan siapa saja yang mengorbankan segalanya bagi kita. Termasuk mereka yang disebut “pahlawan bangsa.”

Telah 71 tahun kita merdeka. Indonesia secara

de facto maupun de jure, resmi menjadi negara

merdeka. Kendati masih harus bertanya, apakah sudah pula setara kualitas kemerdekaannya dengan bangsa-bangsa di dunia? atau sebaliknya, sudahkah bangsa-bangsa lain juga sudah

semerdeka kita?

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke

71 niscaya dirayakan dengan meriah di pelosok-pelosok negeri ini. Namun sudahkah kita menghitung berapa nilai “tulang-tulang yang berserakan” yang dikorbankan oleh ribuan para pejuang pada saat merebut kemerdekan itu dari tangan penjajah?

Yang dituntut dari kenyataan akan kenikmatan menjadi bangsa merdeka tentulah rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah

menciptakan Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka. Rasa syukur itu jelas tidak sekadar membalas pengorbanan para pejuang

kemerdekaan.

Rasa syukur itu adalah dengan cara menjadikan Indonesia Raya yang telah menjadi bagian setara dari negara-negara di dunia ini, sebuah bangsa yang memiliki harkat dan martabat yang semestinya. Disinilah kepribadian bangsa harus dibentuk oleh setiap elemen bangsa yang memiliki kepedulian terhadap masa depan Indonesia dan bangsanya.

Sekali lagi, Kepedulian. Karena ternyata, elemen penting dari spirit perjuangan para pahlawan juga ternyata adalah kepedulian. Pengorbanan hanyalah konsekuensi logis dari adanya kepedulian. Para pahlawan adalah mereka yang pertama-tama ada dalam benaknya adalah kepedulian akan nasib orang lain.

Peduli Sesama

Kepedulian kepada orang-orang yang “tak beruntung” dalam kehidupan sehari-hari

merupakan bagian dari ajaran mulia Islam. Mereka

(7)

Bekal Hidup

yang mendapatkan kelebihan rezeki diwajibkan membantu atau mengurangi beban penderitaan kaum dhuafa.

Yang tampak kasat mata adalah mereka yang hidup dalam keberlimpahan harta tetapi masih bersikap individualistik, alias mengutamakan kepentingan dirinya dan kelompoknya. Kegiatan sosial kemasyarakatan, apalagi di perkotaan, sudah menjadi barang asing. Masing-masing orang tampak sibuk dan memikirkan urusannya sendiri-sendiri.

Akhirnya setiap orang nyaris tak mempedulikan orang lain di sekitar tempat tinggalnya. Mereka yang bernasib tak mujur lebih banyak meratapi nasibnya. Sementara yang hidup berkecukupan acuh tak acuh pada kondisi mereka. Meski mereka mampu mengulurkan tangan untuk membantu beban hidup kaum dhuafa itu, mereka enggan karena sebagian menganggap hidup kaum dhuafa itu bukan kewajibannya. Melainkan pemerintah. Padahal, dalam Islam peduli kepada sesama merupakan bagian dari ajaran Islam itu sendiri. Pribadi-pribadi muslim yang dipenuhi rasa simpati dan empati kepada orang lain lebih dicintai oleh Allah SWT. Sebaliknya, mereka yang bersifat arogan dan individualis mendapat murkaNya.

Allah SWT berfirman, “Dan berbuat baiklah

sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu.” (QS.

Al-Qashas: 77).

Berbuat baik di sini mengandung banyak makna. Salah satunya adalah peduli. Peduli dapat diartikan dalam bentuk berbagi atau memberikan kelebihan

rezeki kepada orang lain. Dalam Islam, wujud berbagi itu bisa berupa sedekah dan zakat. Jika bersedekah itu bersifat anjuran, sedangkan zakat itu wajib sebagai tanda menyucikan hartanya. Berbagi harus dilandasi dengan keikhlasan untuk membantu orang lain atau saudara yang membutuhkan. Tak boleh ada keberatan dalam hati saat menyalurkan pemberian tersebut, kecuali hanya mengharap ridha Allah semata. Jika yang diutamakan adalah hal demikian, maka Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda. Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir dan setiap butir membuahkan lagi 100 biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Allah maha luas

karunia-Nya dan lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:

261)

Rasulullah SAW sendiri termasuk orang yang paling peduli pada sesama. Hingga kepada keponakannya, Ali bin Abi Thalib, beliau

memberikan wasiat seperti ini, ”Wahai Ali! Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling

banyak manfaatnya bagi manusia lain.” (HR.

Bukhari).

Karena itulah, kita yang mengaku sebagai seorang muslim sudah seharusnya tunduk pada perintah Allah SWT serta meneladani Rasulullah SAW. Jika Rasulullah peduli pada sesama, mestinya kita juga demikian.(*)

Yatim Mandiri

(8)

6

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

M

anusia memang tidak akan pernah lepas dari apa yang disebut sosial. Yakni makhluk yang memerlukan orang lain, berkomunikasi dengan sesama, bertukar pikiran, tolong-menolong dan lain sebagainya. Dalam pandangan Islam seseorang tidak akan dikatakan sempurna imannya sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Kendatipun pandangan Islam sudah demikian benar, namun kenyataannya masih banyak orang yang kurang peka (bersikap apatis) terhadap permasalahan sosial sekarang ini, sehingga tatanan sosial menjadi kurang seimbang. Akhirnya terjadilah banyak kekacauan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, jual beli manusia dan lain sebagainya. Disisi lain, seorang muslim mempunyai karakter dan kewajiban yang sama besarnya dengan hablum

minallah (hubungan dengan Allah/ibadah), yaitu

hablum minannas atau hubungan dirinya dengan

sesama manusia. Yakni, seorang muslim mempunyai kewajiban untuk saling peduli.

Hal tersebut dapat dimanifestasikan dalam berbagai hal, seperti saling menolong, memberi, mengasihi dan lain sebagainya. Namun dalam kenyataannya masih banyak muslim yang apatis terhadap tanggung jawab sosial tersebut. Padahal, sejatinya sudah sangat jelas Islam juga mewajibkan tanggung jawan sosial tersebut yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadis Nabi.

Sedekah merupakan suatu bentuk kepedulian sosial. Kerena dalam sedekah mendidik kita untuk saling memberi, menolong dan mengasihi terhadap sesama. Dalam Islam, tentu sangat dianjurkan untuk peduli terhadap sesama sebagai salah satu wujud habluminallah, yang salah satu bentuknya adalah sedekah. Jadi, sedekah mempunyai arti penting dalan kepedulian sosial. Sedekah sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial sangat dianjurkan dalam Islam. Namun yang perlu dipahami bahwa kepedulian sosial tidak hanya dengan harta, bisa dengan apapun yang kita punya. Bahkan sekadar berkata baik adalah sedekah yang artinya merupakan suatu bentuk kepedulian sosial. Jika dilandasi dengan niat yang ikhlas, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan, baik di dunia ataupun di akhirat.

Berikut ini bentuk kepedulian yang erat kaitannya dengan sedekah, di antaranya: 1. Melepaskan berbagai kesusahan orang mukmin. Orang muslim yang membantu meringankan atau melonggarkan kesusahan saudara seimannya, berarti telah menolong hamba Allah yang sangat disukai olehNya. Allah SWT pun akan memberikan pertolongan serta menyelamatkannya dari berbagai kesusahan, baik ketika di dunia maupun di akhirat nanti.

2. Melonggarkan kesusahan orang lain. Namun, haruslah sesuai dengan kemampuan saja. Jika mampu meringankan dengan memberikan materi, berilah materi kepadanya. Jika tidak memiliki materi, berilah saran atau jalan keluar agar masalah yang dihadapinya cepat selesai. Atau doakanlah agar kesusahannya dapat segera diatasi dengan pertolongan Allah SWT.

3. Menutupi aib seorang mukmin serta menjaga orang lain dari berbuat dosa. Orang mukmin pun harus berusaha menutupi aib saudaranya. Apalagi jika ia tahu bahwa orang yang bersangkutan tidak akan senang kalau aib atau rahasianya diketahui oleh orang lain.

4. Allah SWT senantiasa akan menolong hambaNya, selagi hamba itu menolong saudaranya. Maka, orang yang suka menolong orang lain, hendaknya tidak khawatir akan jatuh miskin. Jadi, jangan pernah ragu untuk

bersedekah.(*)

Bekal Hidup

Bentuk Kepedulian

(9)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

7

S

ebuah kisah disampaikan Abu

Khubaisy kepada murid-muridnya. Suatu hari Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, terserang penyakit. Para asistennya sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu. Ternyata, Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah ke haribaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah kondisi kesehatannya membaik, sang khalifah berkeinginan untuk menyantap ikan panggang. Mendengar keinginan itu, para pembantunya langsung mencari ikan dan memanggangnya. Hidangan ikan panggang yang aromanya begitu memikat meningkatkan selera makan khalifah. Ia ingin segera

menyantapnya.

Pada saat khalifah akan memulai makan, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta-merta, Khalifah Abdullah bin Umar menyuruh pembantunya segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya dan memberikannya kepada si musafir. Perintah itu membuat para pembantunya protes, sebab merasa jerih payahnya tak dinikmati khalifah.

Mereka keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. “Hidangan ini dengan sengaja kami buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan. Namun,

mengapa diberikan kepada musafir itu?” Khalifah menyampaikan penjelasan kepada pembantunya mengapa ia urung menyantap hidangan itu.

“Wahai pembantuku, tahukah kamu bila

Peduli

Terhadap

Sesama

aku memaka n

makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku

menginginkan dan menyukainya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, itu karena ia benar-benar membutuhkannya. Jadi, sesungguhnya makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku,” katanya.

Khalifah kemudian menyampaikan firman Allah SWT, "Kalian sekali-kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa-apa yang kalian senangi.”

Kisah di atas sejatinya mengandung hikmah tertinggi di mana seharusnya kita memiliki rasa peduli terhadap sesama apalagi dalam situasi darurat dan mendesak. Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat perilaku kurang baik yang sering dilakukan oleh sebagian besar kita. Perilaku itu adalah mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang lain alias kurang peduli sesama. Kadang kala kita sulit untuk berkorban demi orang lain, walau dalam kondisi darurat sekalipun.

Sulit sekali menemukan pribadi-pribadi yang dipenuhi rasa simpati dan empati kepada orang lain. Yang ada malah sifat arogansi individualisme yang merajalela dalam lubuk sanubari setiap manusia. Padahal, kepedulian terhadap sesama akan membawa manfaat dan maslahat besar bagi kita semua. Semoga teladan ini dapat menjadi inspirasi agar kita menjadi manusia yang lebih baik.(*)

(10)

Hikmah

aham materialisme yang saat ini

F

mencengkram masyarakat dunia,

benar-benar telah mencetak manusia era modern menjadi pribadi individualis, yang cirinya lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan cuek dengan apa yang dialami oleh lingkungan disekitarnya. Celakanya, hal ini juga menyerang kaum muslimin. Tengok kota-kota besar, semisal Jakarta dan Surabaya. Di sana terdapat rumah-rumah mewah dan apartemen-apartemen tinggi, tapi tak jauh dari kawasan elit itu ada kumunitas yang sekedar makan saja mereka tidak mampu. Tidak ada kepedulian dari kaum borju itu.

Bahaya yang lebih besar, bila kaum muslimin tak segera mengubah sikap acuhnya, maka orang-orang kafir dan sejenisnya, akan sangat mudah

menghantam dan membunuhi umat Islam. Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Suriah, Rohingnya, adalah buktinya. Tidak ada alasan yang membuat kaum kafir berani bertindak lancang kepada umat Islam, kecuali melihat rapuhnya tali persaudaraan di tubuh kaum muslimin.

Salah satu bentuknya; acuh dengan persoalan yang menimpa saudara-saudara se-iman. Padahal nyata, bahwa kekuatan umat Islam itu ada pada jamaah. Dan jamaah akan solid bila ada kepedulian antara sesama anggota jamaah itu tinggi. “

Al-Ittihaadi Asaasu al-Najaahi” (Persatuan adalah

pangkal dari keberhasilan atau kesuksesan). Islam sangat menekankan pada ummatnya untuk gemar membantu. Berbagai janji-janji manis diimingkan dan aneka macam ancaman diberikan oleh Allah agar kaum muslimin bergegas dan ringan tangan untuk menunaikannya. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini, “Barang siapa yang melepaskan dari seorang muslim kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah melepaskannya dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa memberi kelonggaran kepada orang yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat;

dan barang siapa menutupi aib orang muslim, niscaya Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah selamanya akan menolong setiap

hamba-Nya, selama hambanya menolong saudaranya” (HR.

Muslim).

Sedangkan dalam bentuk ancaman bagi mereka yang melantarkan saudaranya sesama muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seseorang, bila ia dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan.”

Dan yang pasti satu diantara tujuan

disyariatkannya zakat, infak dan shodaqoh ialah untuk menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama muslim sehingga melahirkan rasa cinta dan kasih sayang antar mereka.

Inilah yang menjadi praktik orang-orang saleh terdahulu, terutama para sahabat. Betapa kita dapati mereka saling bersaing untuk memberi bukan untuk menerima. Peristiwa perlombaan antara Abu Bakr dan Umar pada perang Tabuk, bisa dijadikan bukti. Saat itu Abu Bakr menginfakkan seluruh hartanya, sedangkan Umar memberikan separuhnya. Mendapati hal ini Umar pun berkomentar, “Setelah hari ini saya tidak akan pernah bisa mengungguli Abu Bakr dalam peribadatan”.

Tidak hanya dari golongan hartawan yang memiliki karakter macam ini. Mereka yang papa pun tidak mau ketinggalan. Seperti yang dituturkan oleh Abu Masy’ud berikut ini; “Rasulullah SAW jika memerintahkan kami untuk bersedekah, maka salah seorang di antara kami (yang miskin) berangkat ke pasar dan menjadi kuli angkut, hingga ia

mendapatkan upah satu mud (kira-kira 7 ons) untuk

ia sedekahkan…………” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tingginya rasa kepedulian inilah yang menjadi sumber kekuatan umat Islam, sehingga mampu tampil sebagai kaum yang tinggi/agung dan tidak ada yang menyamainya, pada zamannya. Semoga masa itu juga akan segera menyapa kita. Wallahu ‘Alamu Bish-Shawab.(*)

Oleh:

Khairul Hibri

Penghancur Itu

Bernama ‘Acuh’

(11)

Oase

Oleh:

Drs. Usman Daud, MA.

Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

9

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS. adz-Dzariyyaat: 19) Ayat di atas adalah salah satu ayat yang memiliki konteks penting tentang cara membangun dan mengembangkan kepedulian terhadap sesama. Pada ayat lain kita temukan teks yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama, bahwa membangun dan mengembangkan kepedulian dimulai dari qarib kerabat yang terdekat dan lebih spesifik lagi adalah mereka yang memiliki kekerabatan yang dekat melalui suatu garis nasab. (QS. Baqarah/2 : 177, dan QS. al-Isra’/17 : 26) dengan cara yang tidak berlebih-lebihan dengan (kemungkinan) memiliki dua tujuan utama, yaitu membagun silaturahim dan membangun ekonomi dengan skala mengangkat status ekonomi. Nabi Muhammad memberikan pelajaran penting baik berupa instruktif maupun aplikatif kepada kita bahwa, “Siapa saja dari umat muslim yang tidak membangun kepedulian dalam hal urusan kaum muslimin maka dia tidak termasuk golongan kami.”

(HR. Ashabus Sunan)

Sebuah redaksi yang memiliki peringatan dan ancaman akan kealpaan kita terhadap urusan dan kepentingan umat Muslim yang secara realita kehidupan selalu terpingirkan, baik dibidang pendidikan, ekonomi, politik dan sosial. Maka perlu dibangun ghirah akan kebersamaan bahwa persaatuan, dan ukhwah adalah bagian penting dari kehidupan umat muslim.

Beberapa cara yang bisa dipakai untuk

membangun dan mengembangkan kepedulian sosial dalam masyarakat muslim yaitu:

Membangun

Kepedulian

1. Membangun dan

Mengembangkan cara pandang yang lebih berempati. Dengan membangun kepedulian, kita bisa memiliki kemampuan untuk berempati kepada orang lain dan menjalani hidup berdasarkan rasa kasih sayang, cinta kasih, dan belas kasih kepada orang-orang disekitar kita.

2. Mengembangkan sifat-sifat peduli dengan bersikap sopan. Bersikap sopan akan membuat kita menjadi seseorang yang lebih peduli dan memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Bersikap sopan berarti berkelakuan baik, tidak berselera rendah atau kasar di depan orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Memberi maaf kepada orang yang mendhalimi engkau” (HR. Bukhari). Ini adalah salah satu kategori akhlaq yang agung.

3. Dan peduli kepada orang lain. Membantu orang yang membutuhkan bantuan adalah salah satu aspek utama dan penting dari rasa

kepedulian. Membantu orang lain berarti membantu keduanya, baik teman maupun anggota keluarga yang membutuhkan bantuan dalam hidup mereka dan membantu orang-orang yang kurang beruntung dalam komunitas kita. Ganjaran silaturahim dan ganjaran memberikan bantuan menjadi dua hal yang tidak boleh dipisah karena itulah sabda Nabi SAW yang dimaknai dengan sebuah pesan moral yang tinggi, “Bahwa bagi orang yang membutuhkan ada hak walau dia datang mengendarai kuda” (HR. Abu Daud). Maka,

“Menghubungkan silaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau” (HR. Bukhari). Hal ini adalah salah satu cara untuk peduli kepada orang lain, walau terkadang sikap yang kita rasakan dan kita terima tidak selalu baik.

(12)
(13)

itu, khususnya keluarga yatim dhuafa. Mereka pun mendapatkan berbagai ilmu, diantaranya

pembelajaran tentang Islam dan pelatihan keterampilan untuk para ibu. Sedangkan untuk anak-anak yatimnya, mereka dapat mengikuti Pesantren Ramadhan Kreatif. “Alhamdulillah tanggal 16 Juni anak yatim mendapat ilmu langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Lumajang,” kata Khotib selaku Ketua Panitia Kampung Berkah Ramadhan RO 1 Yatim Mandiri.

Sementara itu, Kampung Berkah Ramadhan di Demak, Jawa Tengah, juga berlangsung semarak. Warganya, khususnya ibu-ibu, diajari untuk membuat onde-onde ungu. Lalu, juga diajari memasarkan makanan populer di daerah Demak dan Semarang tersebut. Mereka dibina oleh Suciati selaku Ketua Pelaksanaan Program Kewirausahaan Sektor Industri Kota Semarang. “Harganya bisa sampai Rp 5 ribu hingga Rp 7 ribu per satu onde-onde,” jelas Fandi, Ketua Panitia Kampung Berkah Ramadhan RO 2 Yatim Mandiri.

Sedangkan untuk para pemudanya, menurut Fandi, mereka diajak untuk memakmurkan masjid yang ada di kampung tersebut. “Kebetulan ditempat itu hanya ada satu masjid. Dan itu pun kurang terurus dengan baik. Untuk itu, mereka kami ajak untuk aktif berperan serta mengurusi masjid. Dan sekarang pun telah di bentuk Remaja Masjid (Remas),” sambung Fandi.

Di Bogor, Jawa Barat, Kampung Berkah Ramadhan disambut antusias dan dukungan dari seluruh warga Desa Cibedug. Mereka dengan semangat mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh Yatim Mandiri. Para wanitanya mendapatkan Program BISA, berupa pelatihan merenda dan menyulam.

Dan diakhir kegiatan Kampung Berkah Ramadhan di tiga wilayah tersebut, Yatim Mandiri juga

menyalurkan bantuan Paket Lebaran Bercahaya untuk warga setempat.(ir)

ulan puasa selalu menjadi waktu yang

B

spesial untuk umat Islam. Dan di bulan Ramadhan ini, Yatim Mandiri menggelar kegiatan bertema Kampung Berkah Ramadhan, yang merupakan salah satu Program Ramadhan Selaksa Cinta Yatim Mandiri 2016.

Seperti yang diungkapkan oleh Hendy Nurrohmansyah, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Yatim Mandiri, bahwa kegiatan tersebut mempunyai tiga tujuan. Yakni pertama, meramaikan siar dakwah didaerah yang membutuhkan sentuhan dakwah. Kedua, memberdayakan masyarakat. Dan ketiga, adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang program memberdayakan anak yatim disebuah desa. “Dengan konsep Yatim Mandiri ikut terlibat secara intens, mengajak masyarakat di desa tersebut untuk memakmurkan bulan Ramadhan,” kata Hendy.

Hal ini seperti yang terlihat di Lumajang. Warga menyambut hangat saat mobil yang bertuliskan Mobil Sehat Yatim Mandiri tiba di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Desa yang terletak di ujung selatan Kabupaten Lumajang ini, dipilih Yatim Mandiri untuk menggelar kegiatan Kampung Berkah Ramadhan.

Selain di Lumajang, Jawa Timur, Kampung Berkah Ramadhan ini juga diadakan di dua wilayah lainnya. Yakni di Demak, Jawa Tengah, tepatnya di Kelurahan Kebon Batur, Kecamatan Mrangen. Dan yang ketiga di Bogor, Jawa Barat, yakni di Kampung Cibedug, Desa Nagrak, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Kegiatan tersebut diadakan selama 2 minggu untuk memberdayakan warga kampung di tiga kota

Berkah Ramadhan

Semarak Kampung

Jendela

(14)

Move on

Oleh:

Jamil Azzaini

Penasehat Yatim Mandiri

12

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

P

erubahan terjadi begitu cepat. Brand atau produk yang dulu menjadi pemimpin pasar sekarang sudah punah. Apple dan IBM yang dulu saling menghina sekarang malah saling bekerjasama.

Sebaliknya, super hero dalam film laga yang dulu bersatu kini berseteru: Batman berseteru dengan Superman, Tim Avangers bertempur satu sama lain dengan alasan masing-masing.

Di dunia kerja, perubahan juga terjadi begitu cepat. Banyak hal tergantikan dengan peran sosial media. Gen Y sekarang lebih senang menjadi kutu loncat, pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Komplain pelanggan bisa menyebar cepat ke berbagai penjuru dan sulit dihentikan.

Lingkungan di luar kita berubah begitu cepat. Bersiaplah “punah” apabila kita enggan berubah. Perubahan perilaku dimulai dari pikiran, maka jauhi hal-hal yang membuat pikiran buntu dan terlalu

Berubah

asyik dengan keberhasilan masa lalu.

Ingatlah, apa yang bisa kita dapatkan di masa lalu belum tentu bisa kita dapatkan di hari ini. Buat pikiran Anda terbuka dengan ide dan gagasan baru. Pikiran itu seperti parasut, ia akan berfungsi optimal saat terbuka. Bila kita menjadi orang yang “denial” terhadap ide dan gagasan positif yang baru, rasanya hidup kita tak pantas di dunia nyata, sebaiknya kita minta

dimuseumkan saja.

Bagi Anda yang belum sadar bahwa dunia berubah, ingatlah cerita tentang kodok. Apabila kodok dimasukkan ke air yang mendidih, ia akan langsung melompat.

Tetapi apabila ia dimasukkan ke dalam panci berisi air biasa, ia akan tetap tenang. Nah rebuslah air itu, katak tidak menyadari perubahan yang terjadi dan akhirnya ia mati.

Salam SuksesMulia!

atau

Punah

(15)

Cermin

K

eterbatasan tak menghalangi Eli Yuliana mempelajari teknologi. Berbekal kekhawatiran saat akan menjadi TKW di negeri jiran, ia pun mulai mengenal internet dan aktif menulis di blog. Namun siapa sangka, bertahun setelahnya, ia mampu menjadkan hobi barunya ini sebagai ladang untuk menularkan kepedulian pada sesama.

Anazkia, begitulah ia memperkenalkan dirinya di blog. Biasa di sapa Anaz. Perempuan kelahiran Pemalang, 13 Agustus 1982 ini mengaku dirinya termasuk orang yang tak betah diam. Saat ini, ia bekerja paruh waktu mengasuh anak temannya, selain menjadi relawan di sejumlah komunitas. Kegiatan Anaz memang tak jauh-jauh dari urusan berbagi.

Itu semua berawal di tahun 2006 saat ia akan berangkat ke Malaysia sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita). Anaz merasa perlu mencari pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Berusaha mandiri, ia pun melamar menjadi TKW melalui teman calon majikannya.

Tentu saja keinginannya ini mendapat tentangan dari keluarga. Berulang kali membujuk, akhirnya sang bunda mengizinkan Anaz merantau. Saat itu Anaz mengaku, ia modal nekat menjadi TKW karena sebenarnya ada rasa takut akan tinggal di tempat asing. Lantaran itu, sebelum berangkat, ia meminta kepada salah seorang temannya untuk mengajari cara menggunakan e-mail. Beruntung, kekhawatiran Anaz tidak terbukti. Ia bertemu majikan yang sangat baik.

Bahkan Anaz akrab dengan anak majikannya. Ia

juga diajari membuat e-mail baru dengan ID Anazkia, karena e-mail yang lama telah kadaluarsa. Tak hanya itu, Anaz pun diperkenalkan cara chatting di YM. Kemudian ia mulai memahami penggunaan milis (mailing list). Meski terkesan sederhana, Anaz begitu antusias ketika tahu ia bisa berkenalan dengan mereka yang ada di benua lain. Dari milis itu pula, Anaz kemudian mengenal blog. Ceritanya, Anaz yang rajin mengupdate isi percakapan di milis bertemu dengan orang yang kerap menshare tulisan dari blognya. Tertarik membaca, Anaz pun berniat pula memiliki blog. Dan setelah diajari oleh salah satu temannya, Anaz berhasil membuat blog pribadinya. Blog pertama yang ia buat di bulan Agustus 2007 itu pun mulai bercabang.

Minat Anaz pada penulisan di blog memang besar. Gaji yang ia peroleh pun dibelikan laptop. Begitu sudah memiliki laptop, ia pun rajin membawanya saat berkunjung ke tempat teman-temannya sesama TKW, baik yang kerja di kilang (pabrik) maupun yang kerja rumah tangga. Anaz mencoba memperkenalkan mereka dengan blog. Betapa pun senangnya di negeri orang, pada akhirnya Anaz memutuskan kembali ke Indonesia. Ia juga sempat mengikuti beberapa lomba menulis blog dan menjadi pemenang. Selain itu ia juga sempat terpilih mengikuti video dokumenter Diaspora Indonesia mewakili tenaga kerja saat masih berada di Malaysia. Dan terakhir mendapat penghargaan Acer Srikandi Blogger Favorit 2013. Berkat keaktifannya sebagai mantan TKW yang doyan nge-blog, Anaz sering diundang ke berbagai tempat untuk berbagi kisah. Ia juga aktif terlibat di komunitas Blogger Hibah Sejuta Buku.(*)

Anazkia

Blogger

Peduli Sesama

Eli Yuliana

(16)

Tausiyah

14

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Oleh:

Ustad Yusuf Mansur

J

ika kita ingin meminta kebahagiaan, kesehatan, kesenangan, rezeki berupa uang, pekerjaan, rumah tangga, anak-anak keturunan yang saleh dan salehah, lagi sehat-sehat, panjang umur, maka mintalah bukan hanya untuk diri kita.

Tapi juga untuk semua manusia di jagad alam ini. Kalo perlu, ketika bicara rezeki, minta buat seluruh penghuni alam semesta.

Ya, hanya dengan menambahkan sedikit kalimat, kita bakal menangguk kebaikan yang bukan main banyaknya. Energi doa buat yang lain, baliknya segede, seluas, sebanyak, sebaik, doa-doa yang kita panjatkan untuk yang lain. Apalagi Islam memberi penilaian spesial, pahala dan kebaikan tambahan. Bahwa di setiap doa untuk semua mukmin dan mukminah, muslim dan muslimah, maka tiap

Saling

Mendoakan

satu orang tersebut, dihitung sebagai sedekah. Sedang setiap sedekah, diganjar 10 kali hingga 700 kali lipat.

Bayangkan ketika kita mendoakan dua milyar penduduk muslim? Itu akan bertambah-tambah, misalnya, ketika kita menyebut doa kita untuk semua muslim muslimah di semua zaman, hingga akhir zaman. Masya Allah jumlahnya.

Ditambah lagi jika mau memohonkan kebaikan untuk semua manusia, misalnya untuk kesehatan, keamanan, keselamatan, yang tentunya boleh, plus bagi semua makhluk di muka bumi. Allahu akbar.

Doa Untuk Penghuni Alam

(17)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

15

Tausiyah

amal tasbih penghuni alam diterima. Malaikat-malaikat, yang pastinya diterima tasbih dan dzikirnya, bisa juga kita doakan agar diterima Allah amal-amalnya. Para nabi, para rasul, para alim ulama, hingga ulama-ulama akhir zaman, kita doakan pula.

Allahu akbar, betapa dahsyatnya kebaikan yang kembali buat kita. Secara kita doakan saja Rasul kita, Nabi kita,

Muhammad SAW, udah nggak keruan banyaknya kebaikan, ini semua nabi.

Ya, pokoknya saat berdoa, lebarin, luasin, panjangin, banyakin, buat orang lain dan alam, di luar diri kita dan keluarga kita. Subhaanallaah... Terasa kepedulian dan kebersamaannya, bahkan ketika masih berwujud doa.

Mudah-mudahan juga nanti di amal-amal salehnya, di rezekinya, juga bukan untuk dirinya sendiri saja. Tapi untuk alam semesta dan seisinya.

Kiranya, mulai sekarang, kalau minta sembuh dari flu, batuk, doanya dilebarin, diluasin, dipanjangin... "Sembuhkanlah flu saya, dan flunya mereka-mereka yang flu.

Juga flunya yang flu yang menimpa orang-orang kemudian...".

Hingga bila flu itu menimpa orang lain, maka kebaikan mengalir buat beliau yang flu, dan mengalir balik ke kita. Bayangkan itu. Kembangkan lagi di semua urusan doa dan mendoakan.(*)

Bahwa di setiap doa

untuk semua mukmin

dan mukminah, muslim

dan muslimah, maka

tiap satu orang

tersebut, dihitung

sebagai sedekah.

Sedang setiap

sedekah, diganjar 10

kali hingga 700 kali

(18)

Solusi Islam

Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Oleh:

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

16

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016 Assalammualaikum Wr. Wb.

Ustad Navis yang saya hormati. Dalam shalat berjamaah, makmum harus mengikuti gerakan shalat. Saya masih bingung, ketika saya menjadi makmum masbuk.

Yang ingin saya tanyakan adalah:

1. Disaat saya takbiratul ikhram, dan imam sudah rukuk, apa yang harus saya lakukan? 2. Jika saya ketinggalan 1 rakaat pada shalat

Subuh, dan ikut berjamah pada rakaat ke 2, untuk menyempurnakan shalat saya apakah saya harus membaca doa qunut kembali (Saya selalu menggunakan doa qunut)? 3. Bolehkah makmum masbuk menjadi imam,

ketika ada orang lain ingin shalat berjamaah?

Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan bimbingannya saya ucapkan terimakasih.

Purwadi, Bogor

Jawaban:

Wa’laikumussalam Warahmatullahi Wabarkatuh

Pak Purwadi yang saya hormati. Seorang makmum harus mengikuti imam dalam gerakan shalat, jangan sampai mendahului dan jangan ketinggalan lebih dua rukun fi’li karena imam memang untuk diikuti.

Lalu bagaimana kalau makmum masbuq seperti pertanyaan Anda? Baiklah pengasuh jawab:

Tata Cara Shalat

(19)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

17

Solusi Islam

1. Kalau Anda takbiratul ihram imam sudah ruku’, maka ruku’lah mengikuti imam tanpa harus membaca Al-Fatihah, karena Al-Fatihahnya itu ditanggung imam bagi makmum masbuq. Kalau menemui imam sedang ruku’ belum I’tidal, maka tidak harus menambah. Tapi kalau menemui imam ruku’ sudah I’tial, maka dianggap tidak menemukan satu rakaat dan harus menambah kekurangannya setelah imam salam. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika shalat telah didirikan (terdengar iqamat), maka janganlah mendatanginya dengan berlari-lari (tergesa-gesa). Dan datangilah shalat itu dengan berjalan tenang. Apa yang kamu dapati dari imam, maka kerjakanlah sepertinya, dan apa yang terlewatkan darimu maka

sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 908

dan Muslim no. 151)

2. Ya. Sunnah baca qunut lagi. Karena

qunut yang pertama mengikuti imam dan yang kedua qunut sunnah bagi Anda yang disunnahkan berqunut Subuh pada rakaat kedua.

3. Ya boleh jadi imam bagi jamaah yang baru datang setelah imam yang pertama selesai salam. Karena setelah imam salam, berarti makmum masbuq itu bersetatus shalat sendiri dan boleh dimakmumi oleh jamaah lain. Tapi kalau masih belum selesai salam imam yang pertama, maka jamaah yang datang bermakmum pada imam dan tidak boleh bermakmum pada yang sedang makmum masbuq. (syekh wahbah Azzuhaili. al fiqh al islami wa adillatuh. Bab shalat jamaah)

Pak Purwadi. Ushakanlah shalat berjamaah ke masjid tidak terlambat agar tidak masbuq dan sangat besar pahalanya kalau menemui takbiratul ihram imam.

(20)

Smart Parenting

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

Oleh:

Elly Risman

K

alau ibu-ibu sudah berkumpul, tak bisa dihindari pasti, obrolan sampai ke pembicaraan tentang orang lain. Nyerempet gibah. Seringkali ibu-ibu mencari pembenaran, “Lho kan

ngomonginnya untuk mencari solusi…”. Memang, membicarakan orang lain bisa jadi ‘beti’ (beda tipis) dengan menunjukkan kepedulian sosial.

Suatu hari diantara kumpulan kami ada seorang ibu yang beberapa hari terakhir terlihat sensitif sekali, baper. Tentu saja langsung jadi subyek rumpian ibu-ibu. Semua baru saja jadi pengamat dan peramal, apa yang kemungkinan terjadi pada dirinya, bagaimana seharusnya dia bersikap, dan sebagainya. Intinya semua mengritiklah apa yang dia tampilkan.

Lalu ada seorang ibu yang bilang “Kita tanya aja yuk ke dia sebetulnya ada apa sih?” Tentu saja usulnya membuat yang lain ramai merespon. “Ah, takut salah omong, nanti dia tersinggung…biarin aja deeeh”. “Takut ah, nanti dibilang mau tau aja urusan orang”. Diskusi akhirnya lebih produktif ketimbang

Hati yang

Baper

gibah: mengerucut pada membicarakan diri masing-masing, maunya orang melakukan apa jika diri sendiri sedang baper. Ada yang bilang senangnya ditanya, yang lain justru lebih senang tidak ditanya.

Seorang ibu mengaku sebetulnya ingin sekali curhat kepada kami, tapi jika melihat kami asyik ngobrol soal lain, dia tidak mau merusak suasana dan memilih diam. Terkejut kami mendengar ungkapannya. Sepertinya dia jenis perempuan yang tidak pernah punya masalah, ternyata oh ternyata, punya juga….

Menjaga Perasaan

Kami akhirnya mencapai kesepakatan untuk saling memperhatikan dan menjaga perasaan masing-masing. Langkahnya seperti ini: Jika ada di antara kami yang baper, yang lain memperhatikan dan bertanya tentang perasaan, yang bunyinya “…kamu lagi sedih ya…” atau menggunakan kata perasaan lain seperti sebal, kesal, dan sebagainya. Mengapa? Karena manusia senang sekali dikenali dan dipahami

(21)

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

19

Smart Parenting

perasaannya. Jika perasaannya dikenali, ia akan merasa dihargai keberadaannya.

Hindari pertanyaan yang berbunyi “…ada apa sih kok kelihatannya kamu sedih”, karena seringkali sulit mengungkapkan peristiwa atau hal yang membuat kita baper. Kan bisa saja itu rahasia atau makin membuat sedih jika dibicarakan lagi. Jika pun orang yang sedang baper tidak mau menjawan pertanyaan tentang perasaan, ya yang bertanya tidak perlu ketularan baper, karena berarti orang tersebut belum siap menjawab jujur.

Batasan Kepo

Menurut pengalaman saya, memang sulit menahan diri untuk kepo terhadap problem orang lain. Pertanyaan “mengapa” “ada apa sih” lebih lancar meluncur dari bibir ketimbang pertanyaan yang bernada empati terhadap perasaan. Padahal pertanyaan itu tidak memberi hasil apa-apa, selain memuaskan penanya.

Lalu apa dong batasan yang bisa kami lakukan? Kumpulan ibu-ibu rumpi ini akhirnya

menyimpulkan bahwa jika kita benar-benar empati pada orang itu, fokus pada kepentingan penanya. Jangan-jangan ia sangat butuh melepaskan emosi negatifnya. Perasaan seperti air. Ia butuh diberi jalan agar mengalir. Jika tidak diberi got, ia akan muncrat ke sana ke mari tidak karuan. Jadi, kita bisa membantu dia menyediakan got. Pertanyaan berbunyi “…kamu sedang sedih ya…” itu bisa jadi pintu masuk ke got. Di mulut got bisa jadi mampet karena banyak sampah berbagai

perasaan, sehingga barangkali dia bilang “tidak” ketika ditanya begitu, karena belum pas atau bahkan dia tidak bisa mengenali perasaannya. Tebak saja terus dengan kata perasaan yang lain, misalnya sebel, kesal, kecewa, dan

sebagainya, sampai ia akhirnya tumpukan sampah itu buyar dan air bisa mengalir lancar. Jika perasaannya sudah mengalir, maka ia akan merasa sedikit lebih baik. Kita bisa lanjutkan dengan bertanya “ …lalu sekarang apa yang kamu pikirkan?” Lanjut lagi dengan pertanyaan “ …lalu sekarang apa yang kamu ingin lakukan?”. Sama sekali tidak ada pertanyaan tentang “mengapa”.

Jika apa yang ia pikirkan dan inginkan benar dan aman bagi dia, kita bisa dorong dia untuk membuat rencana bagaimana merealisasikannya. Sebaliknya, jika tidak benar dan tidak aman bagi dirinya, kita pertanyakan lagi dan lagi apakah itu benar-benar akan menghilangkan perasaan negatifnya dan apakah dia sudah pertimbangkan konsekuensinya?

(22)
(23)
(24)

22

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

disukaiNya. Kecemburuan yang disukai Allah adalah yang disertai alasan yang benar. Sedangkan yang dibenci ialah yang tidak disertai alasan yang benar (cemburu buta).” (HR. Abu Daud).

Betapa berbahayanya bila cemburu buta terjadi. Tak lagi si pencemburu buta takut pada Allah. Tak peduli lagi ia pada dosa. Tak malu ia melakukan tindakan apa saja, sekalipun menyebarkan aibnya sendiri. Hawa nafsu yang terus diperturutkan dapat melupakan banyak hal, termasuk kehormatan diri dan keluarganya.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari perasaan cemburu buta:

1. Selalu mengikatkan hati, lisan dan perbuatan pada aturan Allah. Ucapkan hanya kalimat-kalimat yang baik pada pasangan sekalipun sedang cemburu, sebab ucapan pun adalah doa. Hindari lisan yang mencaci maki, menghujat apalagi menghinakan.

2. Perbanyaklah berdzikir untuk menenangkan hati. 3. Memilih sabar dalam mengendalikan cemburu.

Sesungguhnya sabar adalah penolong dan memiliki pahala tanpa batas.

4. Berdoa memohon pertolongan Allah SWT dan membasahi hati serta lisan dengan istighfar. 5. Selalu mengingat mati. Ini akan menjaga kita

dari memilih perbuatan dosa dan mendholimi pasangan.

6. Bersikap qona’ah, menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada.

7. Bersyukur pada pasangan. Ingatlah segala kebaikannya dan maafkan kekhilafannya yang tidak disengaja.

8. Membangun kepercayaan dan keterbukaan dengan pasangan.

9. Jauhi sifat dan perilaku dendam, apalagi dengan memanfaatkan kelembutan dan kebaikan hati pasangan.

10. Senantiasa melakukan introspeksi diri. Wallohu’alam.(*)

Muslimah

Muslimah

Muslimah

M

embahas tentang cemburu, sama seperti membahas tentang cinta. Rumusnya sebenarnya simpel, jika cinta karena Allah cemburunya pun karena Allah. Tapi jika cinta karena hawa nafsu, maka cemburunya pun karena hawa nafsu. Cinta karena Allah adalah cinta sebab ada pada seseorang sifat dan perilaku yang dicintai Allah. Dan yang pasti Allah hanya mencintai sifat dan perilaku yang menaati secara mutlak seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya. Pun, saat ujian menyapa.

Apa sebenarnya cemburu itu? Banyak yang pernah merasakan tapi masih susah saat

mendefinisikan. Pengertian paling sederhana adalah rasa tidak suka karena sikap dan perbuatan

pasangan dengan orang lain. Ketika suami berjalan, berboncengan berduaan dengan wanita lain, seorang istri salehah pasti cemburu. Istri salehah pun akan cemburu ketika didapati suaminya tengah asyik ber-sms, ber-bbm, ber-fesbuk ria dengan wanita asing. Ini cemburu yang benar, cemburu karena Allah pun cemburu dengan perilaku seorang suami seperti itu.

Islam telah mengatur sedemikian rupa bagaimana interaksi antar lawan jenis, sekalipun di dunia maya. Islam melarang berdua-duaan karena yang ketiganya adalah setan. Islam pun

mengajarkan interaksi pria wanita hanya dalam tiga hal, pengobatan, pendidikan dan jual beli. Itupun masih lebih afdol dilakukan sesama jenis, kecuali situasi yang tak memungkinkan.

Cemburu, sebuah rasa yang Allah hadirkan sebagai suatu bentuk ujian pada manusia. Sama seperti cinta, sakit, dan luka. Dan yang namanya perasaan pasti berada di bawah kendali manusia. Memilih untuk diikuti, berarti cemburu yang menguasai kita, atau memilih untuk dikelola yang berarti cemburu berada di bawah kekuasaan kita. Rasulullah SAW bersabda “Rasa cemburu ada yang disukai Allah dan ada pula yang tidak

Cemburu

Datang

(25)

Dapur

Kuo Tie

Ayam

Cara Membuat Isi:

Ÿ

Campur semua bahan dan aduk rata.

Ÿ

Ambil satu lembar kulit, lalu isi dengan 1 sdm adonan isi pada bagian tengah kulit. Lipat menjadi dua, lalu buat lipitan-lipitan seperti kipas pada ujungnya.

Ÿ

Panggang kuo tie yang telah disusun dalam

wajan anti lengket yang telah diberi minyak dengan api kecil hingga bagian bawahnya berwarna kecoklatan, kemudian siram dengan air panas. Besarkan api, tutup wajan, dan masak hingga airnya mengering.

Bahan Kulit:

Ÿ 100gr tepung terigu Ÿ 75ml air

Ÿ 1/2sdt garam

Bahan Isi:

Ÿ

250gr daging ayam giling

Ÿ

50gr daun kucai

Ÿ

50gr daun bawang

Ÿ

1 butir telur

Ÿ

2 siung bawang putih, cincang halus

Ÿ

1/2sdt garam

Ÿ

1/4sdt merica bubuk

Ÿ

1sdm minyak wijen

Ÿ

kacang hijau, cuci terlebih dahulu

Ÿ

jamur tiram, cincang halus

Bahan Sambal:

Ÿ

2 siung bawang putih, haluskan

Ÿ

2sdm kecap ikan

Ÿ

Tambahkan cabe sesuai selera

Cara Membuat Kulit:

Ÿ

Campur semua bahan, uleni hingga adonan

kalis dan tidak lengket di tangan.

Ÿ

Giling adonan tipis, lalu cetak bundar.

Ÿ

Sisihkan, jangan lupa memberi taburan terigu

di antara cetakan kulit agar tidak lengket.

Cara Membuat Sambal:

Campur bawang putih dengan minyak ikan. Sajikan bersama kuo tie yg anda buat. Selamat Mencoba..

(26)

anyak orang yang ingin berusaha menjadi

B

ahli ibadah, tapi tidak semua orang diberi kesempatan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya. Oleh karena itu beruntunglah orang orang yang hari-harinya senantiasa diisi dengan ibadah kepada Allah SWT, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah, formal maupun informal.

Dunia biasanya diidentikkan dengan hal-hal yang enak dan nikmat, sementara ibadah jauh dari itu. Oleh karena itulah ibadah terkadang dianggap mengganggu dan perebut kesenangan manusia, sehingga tidaklah mengherankan bila banyak dari mereka yang acuh tak acuh , bahkan

meninggalkannya. Sementara bagi ahli ibadah, ibadahnyalah justru menjadi kelezatan tak terkira.

Ahli ibadah biasanya diidentikkan dengan orang miskin dan hidup susah, sehingga ia terus sibuk beribadah meminta kepada Allah, sementara orang kaya sibuk mengurus hartanya sehingga waktunya

kepada Allah menjadi sangat kurang. Padahal ahli ibadah itulah yang memiliki kekayaan yang paling tinggi, sebab ia hanya butuh Allah, dan tidak butuh kepada selainNya.

Sementara itu orang kaya malah sengsara, karena kekayaannya selalu ia butuhkan seakan akan ia adalah fakir miskin. Dan kini banyak orang kaya yang tersadarkan dan rela meninggalkan

kekayaannya hanya untuk merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah dan menjadi kaya dengan sesungguhnya.

Kitab ini ditulis oleh ulama besar Ibnu Qayyim, dan merupakan kitab rujukan terpopuler, semoga kehadiran kitab ini dapat memberikan manfaat yang besar.(*)

yang Kaya

Menjadi Ahli Ibadah

Edisi Agustus 2016

(27)

Solusi Sehat

Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri

Oleh:

dr. Rima Hayyu Chrisnanda

Assalammualaikum Wr. Wb.

Saya adalah seorang karyawan kantoran yang keseharian dalam bekerja lebih banyak duduk untuk menyelesaikan pekerjaan. Saya pernah membaca artikel di internet bahwa terlalu sering duduk lama bisa meningkatkan risiko kematian hingga 40%. Yang ingin Saya tanyakan ialah :

1. Benarkah duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan pada tubuh kita?

2. Adakah tips bagi kami, pekerja kantoran, yang lebih banyak duduk dalam menyeleaikan pekerjaan?

Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Terima kasih atas jawaban dari dr. Rima pengasuh rubrik Solusi Sehat di Majalah Yatim Mandiri.

Sultan, Bekasi Jawaban:

Waalaikumsalam Wr. Wb

Terima kasih atas pertanyaannya Bapak Sultan. Kondisi duduk terlalu lama memang tidak baik untuk kesehatan, hal ini terjadi karena tubuh statis dengan minimal pergerakan. Resiko duduk terlalu lama adalah: 1. Dapat menyebabkan tubuh terasa kaku dan pegal. Terutama pada bagian punggung bawah dan leher. Hal ini lebih sering terjadi bila posisi duduk tidak baik. Bila anda sering beraktivitas dengan computer, rasa kaku akan lebih sering menyerang leher dan bahu. Rasa kaku pada leher dan bahu juga dapat menyebabkan nyeri kepala

2. Postur tubuh tidak normal yang dapat terjadi bila duduk dalam posisi yang tidak ergonomis.

Bahaya Sering Duduk

Terlalu Lama

Gangguan ini disebabkan karena adanya perubahan pada tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi bungkuk.

3. Sering kesemutan. Hal ini terjadi karena selama kita duduk lama, aliran darah menjadi kurang lancar, sehingga mudah kesemutan di daerah kaki. Selain kesemutan dapat juga menyebabkan mudah kram pada khaki.

4. Penyakit jantung. Hubungan duduk terlalu lama dengan penyakit jantung adalah metabolisme berjalan lebih lambat, sehingga kalori yang terbuang menjadi sedikit. Hal ini ditunjang oleh kebiasaan makan makanan berlemak yang dapat

menyebabkan kolesterol dalam darah meningkat. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sehingga menimbulkan penyakit jantung koroner. Metabolisme tubuh yang lambat juga dapat menyebabkan kegemukan. 5. Penyakit diabetes. Beberapa penelitian menyebutkan

bahwa duduk terlalu lama dapat menurunkan kerja pancreas yang menghasilkan insulin. Kekurangan insulin dapat menyebabkan diabetes.

Semua resiko yang saya sebutkan di atas memang biasanya terjadi dalam jangka panjang, beberapa gejala akan muncul seiring dengan bertambahnya usia. Untuk mencegah terjadinya resiko tersebut ada beberapa hal yang bisa dikerjakan:

1. Duduk dengan cara yang benar, yaitu tubuh tegap lurus. Meja dan kursi harus dalam ketinggian sejajar supaya tubuh tidak cenderung membungkuk. 2. Di tengah-tengah bekerja usahakan ada waktu

untuk berdiri meregangkan otot beberapa saat. Dapat juga dilakukan dengan berjalan menuju toilet. 3. Bila memungkinkan, letakkan telepon kantor di

tempat yang agak jauh, sehingga untuk menerima telepon Anda harus berdiri dan berjalan.

4. Gunakan tangga dibandingkan dengan lift untuk membakar lebih banyak kalori serta melemaskan sendi-sendi.

5. Banyak berolahraga seperti bersepeda atau jalan santai yang dilakukan pagi atau sore hari.

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga dapat membantu.(*)

(28)

26

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

B

ulan ini bangsa Indonesia kembali memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2016.

Kesemarakan menyambut hari bersejarah itu sudah nampak sejak jauh-jauh hari. Berbagai kegiatan atau lomba diadakan untuk memeriahkannya.

Namun dibalik kemeriahan tersebut, benarkah kita sudah merdeka? Karena kita banyak melihat disana-sini fenomena yang menunjukkan hal sebaliknya. Dalam aspek ekonomi, sosial, politik, hukum, maupun budaya kita banyak mendapatkan kenyataan bahwa masyarakat kita masih jauh dari kemerdekaan. Begitu juga dengan perilaku individunya, banyak yang masih mengikuti kehidupan yang tidak sesuai dengan akhlak Islam. Padahal Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia.

Suatu negara bisa dikatakan merdeka secara hakiki apabila kemerdekaan tersebut terjadi secara menyeluruh dalam semua pilar-pilarnya. Kemerdekaan tersebut bukan hanya dalam konteks negara semata, namun juga individu dan masyarakat yang menjadi pengisi sebuah negara.

Dalam konteks individu kemerdekaan berarti terbebasnya seseorang dari tekanan

Fenomena

Merdeka

yang Hakiki

hawa nafsunya dalam melakukan segala aktifitasnya. Menurut DR. Ing. Fahmi Amhar (Arti Kemerdekaan Hakiki dalam Perspektif Islam, 2001), individu yang merdeka ialah seorang yang ketika ia bersikap dan berperilaku akan selalu di dasarkan kepada pertimbangan rasional.

Dan bagi orang yang beriman

pertimbangan rasionalnya adalah ketika ia menyandarkan segala perbuatannya kepada aturan Allah SWT. Imam Ali ra. mengibaratkan hal tersebut dalam satu ungkapan, ”Seorang budak beramal karena takut hukuman, pedagang beramal karena menginginkan keuntungan, dan orang merdeka beramal karena mengharap keridhaan dari Allah SWT.” Maka jika ada seorang manusia dalam kehidupannya senantiasa dikendalikan hawa nafsu, maka berarti dia belum menjadi orang merdeka yang sebenarnya. Karena ia terbelenggu oleh hawa nafsunya yang senantia memaksanya untuk melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan akal sehatnya. Kehidupannya selalu terjajah oleh hawa nafsunya sendiri, sehingga

(29)

Fenomena

kemerdekaan adalah ketika mereka tidak lagi menjadi pengikut pola pikir, budaya dan bahkan agama para penjajah. Masyarakat yang merdeka memiliki pola pikir, budaya dan agama yang khas yang membedakan mereka dari masyarakat lain. Kita bisa menjadikan masyarakat Madinah sebagai contoh masyarakat yang merdeka secara hakiki.

Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, beliau mulai menata masyarakat di sana dengan kehidupan yang Islami yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Semula persatuan masyarakat dibangun di atas landasan kesukuan, maka kemudian dirubah menjadi berlandaskan agama yang kokoh dan memunculkan ketentraman dan kedamaian.

Masih Terjajah

Adakah masyarakat kita saat ini memiliki pola pikir dan budaya yang terlepas dari pola pikir dan budaya para penjajah? Jawabannya bisa kita dapatkan di sekeliling kita. Mulai dari cara berbusana, makan, bergaul, bertetangga dan lainnya masyarakat kita sangat jauh dari ciri khas masyarakat Islam. Pergaulan yang membudaya di tengah masyarakat kita tidak bebas dari tren pergaulan dunia. Mulai dari anak remajanya sampai kepada orang dewasa. Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang berada di bawah kendali para penjajah. Akhlak mereka tengah dihancurkan

secara sistematis.

Ternyata kita baru terlepas dari belenggu penjajahan secara fisik saja. Sementara pola kehidupan masyarakat kita tidak berbeda dengan kondisi saat dijajah. Karena racun yang

ditinggalkan oleh para penjajah terus kita minum setiap hari. Racun itu bernama pemikiran dan budaya para penjajah. Kebebasan berekspresi, pornografi dan pornoaksi, pergaulan bebas, sikap individualistik, hedonisme, dugem, dan sejenisnya adalah sederet pemikiran penjajah yang masih membudaya dan bahkan seperti telah menjadi ciri khas masyarakat kita.

Padahal masyarakat kita adalah masyarakat religius, memiliki budaya yang luhur yang berlandaskan kepada agamanya yaitu Islam. Tetapi semua itu digerus oleh badai budaya asing penjajah sehingga kita tidak lagi memiliki identitas yang unik sebagai sebuah masyarakat yang berlandaskan agama.

Sedangkan Negara yang merdeka adalah yang terbebas dari penjajahan baik secara fisik, politik, ekonomi juga budaya. Negara tersebut bebas menerapkan aturannya dalam melindungi rakyatnya. Tidak lagi ada tekanan dari Negara yang pernah menjajahnya atau lainnya. Dan bagi umat Islam tentu saja Negara tersebut haruslah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Wallahu a’lam bishawab.(*)

(30)

Kinerja

LAZ - YAYASAN YATIM MANDIRI

LAPORAN PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA BULAN APRIL 2016

(Dalam Rupiah)

PENERIMAAN

1 Penerimaan Dana Zakat 2 Penerimaan Dana Infak Shodakoh 3 Penerimaan Dana Terikat

615,627,090 5,266,587,966 343,512,602

Total Penerimaan Surplus Bulan Lalu Dana Tersedia

6,225,727,658 1,581,094,391 7,806,822,049 PENYALURAN

1 Program Sekolah SMP - SMA ICMBS 2 Program Pendidikan MEC 3 STAI An-Najah Indonesia Mandiri 3 Program Pendukung:

BESTARI Bantuan Guru Pan Bantuan Guru Genius Program Rumah Kemandirian Program Kesehatan & Gizi Program BISA

Alat tulis Sekolah (ASA) Ramadhan

Plus Kemanusiaan Super Gizi Qurban Klinik

4 Dakwah 5 Amil dan Admin 6 Inventaris

923,270,659 220,527,819 46,360,000 384,050,849 90,572,800 371,793,099 57,026,388 308,216,646 16,875,150 514,836,500 19,718,000 47,752,016 11,939,900 36,748,689 1,051,853,363 1,094,150,806 891,478,904 22,230,000

Jumlah Penyaluran

Surplus Bulan Ini *) 6,109,401,588 1,697,420,461

Ralat:

(31)

Silaturahim

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

29

ebersamaan dalam membantu anak-anak

K

yatim dhuafa yang telah dilakukan oleh para pegawai Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Palembang ini, patut di apresiasi. Mereka tak segan menyisihkan sebagian rezekinya untuk didonasikan kepada anak yatim melalui Yatim Mandiri Palembang.

Sebanyak 50 pegawai BTKL PP Palembang telah terdaftar menjadi donatur rutin di Yatim Mandiri Palembang. Hal ini dibenarkan oleh DR. H. Amar Muntaha. SKM, M.Kes selaku Kepala BTKL PP Palembang sekaligus koordinator donatur. “Sejak 2010 lalu kami telah membantu anak yatim melalui Yatim Mandiri,” ungkapnya.

Amar Muntaha mengaku, awal pertemuan dengan Yatim Mandiri di saat bulan Ramadhan beberapa tahun yang lalu. Saat itu dirinya diundang untuk mengikuti acara buka puasa bersama, namun berhalangan hadir. “Di minggu selanjutnya saya diundang lagi, dan saya harus datang. Rasanya saya akan berdosa jika tidak menghadiri acara mulia tersebut,” jelasnya.

Dan sejak saat itulah dirinya menjadi donatur Yatim Mandiri. Selain itu, ia juga mengajak pegawainya untuk turut bersedekah. “Alhmdulillah, kami bisa turut berbagi kepada anak yatim,” katanya.

Dirinya juga berharap anak yatim mendapat pendidikan yang berkualitas. “Semoga Yatim Mandiri bisa membangun sekolahan untuk anak yatim di Palembang,” harapnya.(ir)

Sudah selama 8 tahun mereka rutin berdonasi ke Yatim Mandiri. Hal tersebut diungkapkan oleh Wintarti selaku koordinator donatur Yatim Mandiri di Dispendukcapil. “Berawal dari anak saya, kemudian saya juga mengajak rekan di kantor,” ungkap wanita yang menjabat sebagai Kasubag Perencanaan Dispendukcapil Kota Kediri ini.

Saat mengajak untuk membantu anak-anak yatim, Wintarti mendapat sambutan yang positif dari rekan-rekannya. Tercatat sebayak 5 orang yang bersedia bersedekah untuk kemandirian anak yatim dhuafa. “Dan alhamdulillah, sekarang yang jadi donatur anak-anak yatim bertambah menjadi 10 orang,” kata wanita kelahiran Kediri 22 Desember 1965.

Bagi Wintarti menjadi koordinator donatur tidaklah mudah. Namun, dirinya merasa senang karena bisa ambil bagian dalam mengajak untuk kebaikan. Karena keberkahan pun kian semakin ia rasakan. “Alhamdulillah, banyak berkah yang kami rasakan. Mulai dari kemudahan dalam pekerjaan hingga kelancaran dalam berusaha,” terangnya kepada redaksi.(ir)

emangat membantu anak yatim dhuafa

S

ditunjukan oleh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri. Mereka dengan tulus ikhlas berdonasi melalui Yatim Mandiri Kediri untuk membantu kemandirian anak-anak yatim dhuafa.

Banyak Berkah

Banyak Berkah

setelah bersedekah

Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kota Kediri

Berharap Ada Sekolah

Berharap Ada Sekolah

Untuk Yatim Palembang

(32)

Penerima Manfaat

30

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

30

Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2016

Penerima Manfaat

kelahiran Jombang 19 Oktober 2004 ini, menunjukkan kecerdasannya dalam menjawab soal-soal matematika dengan tepat dan akurat. Namun, pada sesi tanya jawab dirinya harus mengakui kehebatan lawannya yang lain.

Namun saat itu, Ira tidak patah semangat. Ia malah merasa terpacu untuk lebih meningkatkan belajar Matematika. Sebelum mengikuti Olimpiade Genius Matematika, Yatim Mandiri selalu

mengikutkan Ira dalam berbagai kompetisi, sebagai upaya menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki Ira. Salah satunya adalah Kompetisi Matematika tingkat Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh SMP AWH Tebuireng, tahun 2015. Dan Ira berhasil keluar sebagai juara ketiga.(ir) erdas dan percaya diri. Itulah anugerah

C

yang diberikan Allah SWT kepada Ira Shavilla Sudjono. Gadis yang akrab disapa Ira ini adalah anak Sanggar Genius Pandanwangi Yatim Mandiri Jombang. Kegemarannya belajar Matematika membuat dirinya betah berlama-lama di Sanggar Genius. Baginya, Sanggar adalah rumah keduanya.

Pada Olimpiade Genius Matematika tingkat SD yang diadakan oleh Yatim Mandiri Jombang beberapa waktu lalu, Ira mampu mengalahkan peserta lainnya. Dan berhasil keluar sebagai finalis dan berhak tampil di olimpiade tingkat provinsi, mewakili Jombang.

Ketika mengikuti Olimpiade Genius, gadis

mempelajari dan memahami Matematika dengan mudah. “Saya senang belajar di Sanggar, banyak teman-temannya dan bisa belajar bersama,” ungkap Roy yang lahir pada 28 Maret 2003.

Demikian pula Faiza, selama berada di Sanggar Genius, bocah yang bercita-cita jadi polisi ini, mengaku lebih mudah menghafal Al-Quran. “Alhamdulillah saya sudah hafal juz 30,” kata Faiza.

Dengan adanya bimbingan belajar di Sanggar Genius, diharapkan anak-anak yatim mampu meraih prestasi, sebagai langkah awal mereka dalam menggapai cita-citanya.(ir)

eceriaan selalu nampak diraut wajah

K

Mochammad Roy Jones dan Faiza Alazi Raihan. Dua bersaudara ini adalah anak binaan Sanggar Genius Pagesangan Yatim Mandiri Surabaya. Mereka terlihat kompak.

Roy adalah sang kakak, ia memiliki tubuh yang tambun dan sehat. Sedangkan Faiza, sang adik, memiliki tubuh proposional sesuai dengan tinggi badannya. Sudah setahun ini mereka belajar di Sanggar Genius milik Yatim Mandiri.

Keduanya mengaku sangat senang ketika belajar matematika di Sanggar Genius. Karena bisa

Mochammad Roy Jones

dan Faiza Alazi Raihan

Kakak Beradik Yang Gemar

Belajar di Sanggar Genius

Ira Shavilla Sudjono

Tak Pernah Patah Semangat

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Mengingat banyaknya permintaan pengolahan ban yang berada di Kelurahan Karang Joang, maka dari itu kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu

Sebagai bagian dari anak bangsa, Lembaga kajian Pelopor Maritim (PORMAR) Indonesia, adalah sebuah lembaga kajian di bidang maritim yang beranggotakan para pakar, praktisi,

Ruang lingkup pembahasan dari skripsi ini yaitu hanya terbatas pada materi yang yang berkaitan dengan materi operasi hitung bilangan bulat (soal cerita

Menurut Dian et al., (2013 : 1), dalam pembelajaran fisika, peserta didik tidak hanya sekedar mendengar, mencatat dan mengingat dari materi pelajaran yang

Sebagian besar anak yang menderita TB paru adalah anak yang memiliki status gizi yang tidak normal dan terdapat pengaruh yang signifikan antara status gizi

Meskipun demikian, seperti dinilai oleh situs alexa, selain Facebook ada beberapa wadah lain bagi netter di Indonesia untuk mengungkapkan

Sehingga penyemprotan pestisida organic yang tidak terlalu sering yaitu dengan interval 6 hari sekali lebih disukai oleh Plutella xylostella yang dilihat dari lebih banyaknya

Pola persebaran limbah air panas di sekitar pembuangan air bahang PLTU Paiton telah dimodelkan menggunakan software MIKE 21 dengan eror sebesar 2,18% dan telah divalidasi