BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,
persepsi, perilaku dan lain lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan mendapatkan metode alamiah. (Moleong, 2007)
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah remaja berumur 13 tahun sampai 17
tahun. Populasi dalam penelitian ini sulit ditentukan karena banyak persepsi
pernikahan di kalangan remaja yang mengalami perceraian dari orang tuanya.
Ini terjadi karena banyaknya perceraian terjadi di Salatiga. Oleh karena itu,
pengambilan subjek didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peneliti.
Pengambilan sampel populasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini
adalah teknik snowball sampling, yaitu cara mengambil sampel diawali dari
responden tertentu yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian. Responden
lainnya diperoleh dengan menggali informasi dari responden awal. Cara ini
dipakai karena peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya.
Peneliti hanya mengetahui satu atau dua orang yang berdasarkan penilaian bisa
mengkonfirmasikan tentang latar belakang responden yang orang tuanya
mengalami perceraian .
Pada penelitian kualitatif, peneliti aktif berinteraksi dengan subjek
yang menjadi sampel penelitian secara pribadi oleh karena itu, proses
pengumpulan data dapat diubah tergantung dari situasi yang dihadapi. Peneliti
bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaimana merumuskan
pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan (Moleong, 2007).
3.3. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam penelitian terdapat dua tahapan, yaitu:
3.3.1. Tahap Persiapan Penelitian
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun
berdasarkan dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan
mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman
wawancara yang telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli dalam hal
ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi
pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari
pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan
mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan
selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun
berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan
terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat
peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka
peneliti segera membuat catatan setelah wawancara selesai.
Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan
karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan
peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapan subjek untuk
diwawancarai. Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti
membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat
untuk melakukan wawancara.
3.3.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Selanjutnya peneliti mencari subjek yang sesuai dengan
karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan
peneliti bertanya kepada subjek tentang kesiapan untuk diwawancarai.
Setelah subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan
dengan subjek tersebut mengenai waktu dan tempat untuk melakukan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
wawancara. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan petunjuk umum
wawancara. Dalam wawancara ini, peneliti membuat kerangka dan garis besar
pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan.
Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses
dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat
seluruhnya tercakup (Moleong, 2010). Dalam mengumpulkan data-data penulis
membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian).
Dalam wawancara penulis juga mengamati gerak gerik subjek untuk
membantu menyimpulkan wawancara penulis menggunakan alat perekam data
untuk membantu mencatatat informasi dari konseling. Wawancara ini
menggunakan pedoman berikut: pedoman wawancara.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
wawancara. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan petunjuk umum
wawancara. Dalam wawancara ini, peneliti membuat kerangka dan garis besar
pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan.
Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses
dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat
seluruhnya tercakup (Moleong, 2010). Pedoman wawancara yang akan
digunakan pada penelitian ini dapat dirangkum guna mengungkap informasi
Tabel I Pedoman Wawancara
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan
menggunakan analisis model interaktif sebagaimana dikemukakan Miles dan
Huberman (1985 dalam Dimas 2011). Langkah-langkah analisis deskriptif
dalam penelitian ini meliputi :
3.5.1. Reduksi Data
Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yaitu bentuk
analisis mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang
tidak penting dan mengatur data sehingga dapat dibuat kesimpulan. Reduksi
data merupakan proses seleksi, membuat fokus, menyederhanakan dan
Data Pribadi Nama, alamat, usia
Latar belakang keluarga Pekerjaan orang tua, situasi dan kondisi rumah, kegiatan yang dilakukan di rumah
Persepsi pernikahan 1) Apa persepsi subjek mengenai
pernikahan
2) Apa yang diharapkan subjek untuk pernikahannya kelak
Perceraian 1) Apa pandangan hidup setelah
perceraian orang tua
2) Apakah merasa trauma dengan lawan jenis
berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian berupa pembuatan
singkatan, pembuatan kode, memusatkan tema, membuat batas-batas
persoalan dan menulis memo.
3.5.2. Sajian Data
Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan
dapat ditariknya suatu kesimpulan penelitian. Dengan melihat sajian data,
peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi
peneliti untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain
berdasarkan pemahamannya. Pada dasarnya sajian data dirancang untuk
menggambarkan suatu informasi secara sistematik dan mudah dilihat serta
dipahami dalam bentuk keseluruhan sajiannya.
Pada tahap ini, hasil wawancara yang diperoleh perlu diuji
keabsahannya untuk meningkatkan keakuratan informasi yang digali
(Moleong, 2010). Oleh karena itu dilakukan uji keabsahan data dengan
triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan, sebagai pembanding
terhadap data itu (Poerwandari, 2007). Trianggulasi ini dilakukan untuk
menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Pengumpulan data
gabungan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi
3.5.3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan akhir pada penelitian kualitatif tidak akan ditarik
kecuali setelah proses pengumpulan data berakhir. Kesimpulan yang dibuat
perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, sambil
meninjau secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh