BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan subyek penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar (2008), penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Besarnya hubungan variabel akan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA I Kertek kelas X 1 Wonosobo.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono ( 2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA N I Kertek kelas X Wonosobo yang berjumlah 258 siswa
3.3. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Ditetapkan variabel penelitian sebagai berikut: variabel bebas ( independent variable) adalah Kepercayaan diri (X), sedangkan variabel terikatnya (dependent variabel) adalah Komunikasi Interpersonal (Y).
Hubungan variabel independen dan variabel dependen digambarkan sebagai berikut:
=>
3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri siswa adalah suatu keyakinan siswa untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mampu bekerja secara efektif, serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Menurut Lauster (1997) menjelaskan kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan – tindakannya, dapat merasa bebas melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya.orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah memiliki rasa yakin akan kemampuan diri, optimis, obyektif, rasional dan bertanggung jawab.
Kepercayaan Diri
X
Komunikasi Interpersonal
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal siswa adalah persepsi siswa terhadap hubungan kerjasama yang dilakukan antara siswa dengan semua anggota Sekolah dengan saling menghormati satu sama lain guna mencapai tujuan bersama. Menurut Devito (1997) Efektivitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). Oleh karena itu Indikator dari Komunikasi Interpersonal dapat dijabarkan sebagai berikut.
a) Pengungkapan diri, b) Empati,
c) Sikap Dukungan, d) Orientasi ke pihak lain e) Sikap Positif,
f) Daya Ekspresi, g) Kesetaraan, h) Kepercayaan Diri, i) Kebersatuan,
j) Manajemen Interaksi 3.5. Metode Pengumpulan Data
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Skala Kepercayaan Diri (SKD)
Skala kepercayaan diri digunakan untuk mengungkapkan kepercayaan diri subyek. Skala kepercayaan diri yang digunakan adalah skala yang dimodifikasikan dari Teori Lauster (1978) mengenai kepercayaan diri, skala ini dimodifikasikan oleh peneliti terdiri dari 40 item. Skala ini terdiri dari beberapa aspek, yang harus direspon oleh subyek dengan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Rendah (SR), Rendah (R), Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (ST). Skala kepercayaan diri menunjukkan semakin tinggi skor total yang dicapai subyek berarti taraf kepercayaan dirinya semakin tinggi, sebaliknya, semakin rendah skor totalnya maka semakin rendah pula kepercayaan dirinya. Menurut Lauster (1978) aspek-aspek kepercayaan diri yang dapat diungkap adalah :
2. Skala komunikasi interpersonal (SKKI). Alat ini disusun dan dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan teori Devito (1989) dan Suranto (2011), dan skala ini di modifikasi oleh peneliti terdiri dari 36 item.
Penilaian yang diberikan pada subyek bergerak dari 1-4 untuk, SR bernilai 1 R = 2, T = 3 dan ST= 4,
Tabel 3.1
KISI-KISI KEPERCAYAAN DIRI
Variabel Aspek Nomor Item Jumlah
Kepercayan Diri
1. Memiliki rasa aman 2. Yakin pada
kemampuan diri sendiri
3. Tidak mementingkan diri sendiri dan toleran 4. Bertanggung jawab 5. Mandiri
6. Optimis
7, 8, 19, 20, 21, 28
5, 6, 9, 11, 29, 36, 37
2, 3, 4, 16, 26, 33, 35
1, 13, 23, 24, 30, 34, 40
10, 14, 18, 22, 25, 38, 39
12, 15, 17, 27, 31, 32
6
7
7
7
7
Tabel 3.2
Tabel Kisi-Kisi Komunikasi Interperonal
No. Kemandirian Indikator No. Item
1 pengungkapan 1. Pengungkapan diri
2. empati
2. orientasi ke pihak lain
8,9,10
15,16,21,32
3 Sikap positif 1. sikap positif
2. daya ekspresi
3.6.1 Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disyaratkan memenuhi syarat valid dan reliabel. Arikunto (2006) menjeleskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, Sugiyono (2010).
item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut:
0,00-0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,20-0,40 : validitas rendah
0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrumen digunakan teknik Cronbach’s Alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kreteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:
α>0,9 = Istimewa 0,8<α≤0,9 = Baik
0,7<α≤ 0,7 = Dipertanyakan α< 0,6 = Tidak dapat diterima
dilakukannya uji instrumen ini menurut keterangan guru BK yang ada kelas ini terdiri dari berbagai kondisi siswa yang berbeda-beda dari berbagai latar belakang sehingga sangat baik apabila dibuat untuk uji instrumen. Uji coba instrumen dilakukan satu kali sekaligus dua skala sikap kepada 40 siswa, didapat corrected item total correlation dan reliability coefficient,Alphapada lampiran 6.
Dari tabel lampiran 6 terlihat bahwa dari 40 item indikator empirik Kepercayaan Diri memiliki koefisien correted item total terendah 0,207 sedangkan indikator empirik untuk komunikasi Interpersonal yang terdiri dari 36 item terendah 0,227 merujuk pada ketentuan menurut Ali (1987) maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan item soal dinyatakan valid. Sedangkan untuk reliabilitas instrumen diperoleh angka koefesien Alpha 0,925 untuk instrumen Kepercayaan Diri sedangkan untuk Komunikasi Interpersonal diperoleh Alpha sebesar 0,922 sehingga instrumen ini bisa dikatakan istimewa merujuk ketentuan George dan Mallery (1995).
3.7 Teknik Analisis Data