• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

DI SLB WIYATA DHARMA I TEMPEL

Oleh:

Erbi Bunyanuddin 11103241042

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa

mahasiswa :

Nama : Erbi Bunyanuddin

NIM : 11103241042

Program Studi : Pendidikan Luar Biasa Fakultas : Ilmu Pendidikan

Telah melaksanakan kegiatan PPL II di SLB WIYATA DHARMA 1 dari tanggal

14 Juli 2014 hingga 13 September 2014. Hasil kegiatan tercakup di dalam laporan ini.

Yogyakarta, 15 September 2014

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Soegito, M.Pd Edi Surata, S.Pd

NIP 19490608 198103 1 001 NIP 19680626 200501 1 010

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koordinator PPL

SLB Wiyata Dharma 1

Bambang Sumantri, S.Pd Suharmin, S.Pd

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, segala puji syukur kami limpahkan kepada Allah SWT,

yang telah melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua, dimana kami dapat

menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Tujuan laporan ini adalah untuk memenuhi

tugas Praktik Pengalaman Lapangan Kedua (PPL II) Yang Dibimbing Oleh Bapak Soegito,

M.Pd. Selain itu juga sebagai media latihan untuk bertanggung jawab atas tugas yang telah

diberikan.

Adapun dalam penyusunan laporan ini tidaklah sedikit bimbingan, dorongan serta

petunjuk dari Bapak Dosen, dan semua pihak terkait yang telah membantu dalam

penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan apabila dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang

terhormat :

1. Bapak Soegito, M.Pd, selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) PPL II.

2. Bapak Bambang Sumantri, S.Pd, selaku Kepala SLB Wiyata Dharma 1.

3. Bapak Suharmin, S.Pd, selaku guru koordinator KKN-PPL SLB Wiyata Dharma 1

4. Bapak Edi Surata, S.Pd, selaku guru pamong PPL di SLB Wiyata Dharma I

5. Ibu Iswarniyatun, S.Pd, selaku guru kelas 1-A SLB Wiyata Dharma 1.

6. Segenap guru, staf, serta siswa-siswi SLB Wiyata Dharma 1.

7. Segenap teman-teman KKN-PPL seperjuangan dam seluruh keluarga tercinta dan

semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Semoga amal kebaikannya diberikan balasan yang setimpal oleh Tuhan Yang Maha

Esa. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa apa yang telah penulis lakukan ini tidak terlepas

dari berbagai kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga hasil laporan ini berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 15 September 2014

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PPL...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Sekolah ………... 1

2. Kegiatan belajar mengajar ……….……... 2

3. Potensi Siswa ……….……… 3

4. Potensi guru ……….………….. 4

B. Ekstrakulikuler ………...……. 5

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL PPL A. Persiapan …... 6

1. Observasi ... 6

2. Persiapan program/ persiapan pengajar ... 8

B. Pelaksanaan Rencana Proses Pembelajaran ... 8

C. Hasil PPL 1. Hasil yang didapat bagi mahasiswa setelah mengajar ... 13

2. Kendala ... 14

3. Usaha mengatasi kendala ... 14

4. Perkembangan kelas ... 15

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 17

B. Saran... 17

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis situasi

1. Keadaan sekolah

Letak Sekolah berada di pinggir Jalan Raya Magelang Km 17, Margorejo,

Tempel, Sleman. Penunjang pengajaran yang dimiliki sekolah luar biasa Wiyata

Dharma cukup memadai, seperti ruang PKPBI, yang merupakan tempat melatih

identifikasi, deskriminasi, hingga tempat berlatih gerakan. Kedua, terdapat ruang

keterampilan yang berfungsi untuk mengajarkan keterampilan menjahit. Ketiga ruang

komputer yang digunakan untuk melatih penggunaan komputer seperti mengetik,

mendesain, dan menggambar menggunakan komputer. Keempat, ruang seni tari atau

aula, raung ini sebgai ruang serba guna ketika ada pertemuan antara sekolah dengan

walimurid, selain itu juga di gunakan untuk mengajar keterampilan menari. Kelima,

Ruang vokasional, ruang ini diperuntukkan bagi SMALB agar memiliki keterampilan

fungsional sehingga siswa dapat hidup mandiri dan bekerja setelah lulus dari SLB.

Vokasional yang diajarkan meliputi keterampilan memahat, membatik dan

melukis. Setiap jenjang telah memiliki ruang masing-masing sehingga siswa maupun

guru dapat menggunakan ruang kelasnya masing-masing secara maksimal. Keenam,

ruang dapur, sebagai tempat untuk memasak saat latihan keterampilan memasak.

Ketujuh terdapat lapangan sepak bola berumput dengan ukuran kecil. Lapangan ini

digunakan untuk olah raga maupun kegiatan lain yang bersifat di luar ruangan.

Kedelapan, Asrama bagi siswa yang memiliki jarak rumah dengan sekolah yang jauh.

Kesembilan, terdapat 2 kolam ikan yang digunakan sebagai latihan mengelola usaha

(6)

Prasarana yang telah terfasilitasi berupa meja dan kursi siswa, meja dan kursi

guru, papan tulis kapur, cermin, lemari sebagai tempat menyimpan mainan atau

peralatan dan media penunjang pembelajaran, jedor, kenthongan, gending, drum,

papan bergambar transportasi, hewan, sayuran, dan lain sebagainya, serta,meja lipat.

Visi SLB Wiyata Dharma I:

Terwujudnya anak berkebutuhan khusus cerdas,terampil, mandiri dan berakhlak

mulia

Misi SLB Wiyata Dharma I:

1. Menanamkan pembiasaan siswa dalam kehidupan yang agamis.

2. Menerapkan manajemen qolbu, yaitu mengatur, memilih dan memilah sikap

yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan melalui

pengalaman langsung sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

4. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien

5. Menumbuhkan semangat berkarya bagi semua warga sekolah

6. Mendorong peserta didik untuk mengenali potensi dirinya

7. Mengembangkan pendidikan life skill untuk menumbuhkan jiwa mandiri bagi

peserta didik

8. Membimbing siswa berkepribadian luhur melalui pendidikan budaya dan

karakter bangsa

2. Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar bagi seluruh jenjang dimulai pukul 07.30. Kegiatan

belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tenang. Seluruh siswa dapat

mengetahui jam masuk sekolah sehingga saat pukul 07.30, siswa sudah memasuki

kelas masing-masing, Saat ini merupakan masa transisi Kurikulum Tingkat Satuan

(7)

mengcu kurikulum, Pada jenjang sekolah dasar luar biasa, masih banyak kelas yang

menggunakan KTSP sehingga masih adanya pembelajaran sesuai dengan mata

pelajaran. Di sisi lain, pada kelas I-A dan I-B atau kelas persiapan menuju kelas I

dengan diisi siswa yang pertama masuk sekolah sudah menggunakan Kurikulum

2013, sehingga pembelajaran mengacu pada 8 tema yang sudah ditentukan dari

Kurikulum 2013 anak tunarungu tanpa hambatan mental.

Pembagian waktu dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Di SLB Wiyata Dharma I

Kelas 1 hingga kelas 3 SMA Kelas I-A dan I-B

07.30-08.05 Sesi 1 07.30-07.40 Siswa masuk kelas dan

berdoa untuk memulai

pelajaran 08.05-08.40 Sesi 2

08.40-09.15 Sesi 3

07.40-09.30 Proses pembelajaran

sesuai dengan tema 09.15-09.30 Istirahat

09.30-10.05 Sesi 4 09.30-09.50 Istirahat

10.05-10.40 Sesi 5 09.50-10.00 Menata kelas dan berdoa

untuk pulang 10.40-10.55 Istirahat

10.55-11.30 Sesi 6

11.30-12.05 Sesi 7

3. Potensi Siswa

Potensi siswa secara keseluruhan cukup bagus. Pendekatan yang digunakan untuk

berkomunikasi adalah komunikasi total yang melibatkan seluruh kemampuannya

untuk melakukan interaksi dengan siswa maupun dengan guru. Selain kemampuan

berkomunkasi, beberapa siswa dapat menggambar dengan bagus sehingga sering

memenangkan perlombaan menggambar baik tingkat kabupaten maupun provinsi.

(8)

mendukung proses mengasah keterampilan dibidang vokasional contohnya membuat

mainan dari kayu dan papan triplex. Pada SDLB dan SMPLB, siswa juga dapat

memainkan tarian secara tim atau bersama-sama. Kemampuan ini diasah melalui

penglihatan, hitungan, dan gerakan. Anak tunarungu yang tidak memiliki kemampuan

pendengaran pun masih mampu untuk mengikuti gerakan-gerakan tari yang

melibatkan musik sebgai iringannya.

Jumlah Siswa di SLB Wiyata Dharma I Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Jumlah Siswa

Kelas 1A 3

Kelas 1B 4

Kelas 1-6 SDLB 21

Kelas 7-9 SMPLB 3

Kelas 10-12 SMALB 6

Kelas 3 C 11

JUMLAH TOTAL 48

4. Potensi Guru

Tenaga pendidik pada SLB Wiyata Dharma I adalah 20 guru pengajar tetap dan 4

pengajar relawan. Pendidikan akhir dari tenaga pengajar yang ada terdiri dari 22orang

berpendidikan akhir Strata 1(S1) dan 2 orang berpendidikan akhir Strata 2 (S2).

Upaya pengembangan sekolah agar lebih rapi administrasi dan keperluan sarana dan

prasarana sekolah maka terdapat 1 orang pegawai Tata Usaha, 1 orang pengelola

kebun.

5. Ekstrakulikuler

Proses pembelajaran tidak hanya hal akdemis saja namun juga pada pengembangan

(9)

SLB Wiyata Dharma I adalah Drumband, Keterampilan tatarias, Menjahit,

Keterampilan teknologi informasi (komputer), Melukis dan membatik, dan Pramuka.

B. Rancangan Program PPL II

Perancangan program PPL II disusun berdasarkan dari analisis situasi di sekolah dan

analisis kebutuhan sekolah. Perancangan program ini bertujuan untuk

memaksimalkan kontribusi mahasiswa terhadap sekolah dan bagi siswa tunarungu.

Adapun rancangan kegiatan PPL yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas

2. Bimibingan dengan guru pembimbing terkait pelajaran yang tepat sesuai karakter

dan kemampuan siswa tunarungu di kelas

3. Membuat Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)

4. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran sebelum dilaksanakannya praktek

mengajar

5. Melaksanakan praktek mengajar

Pelaksanaan praktek mengajar dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan dengan

cara tematik.

6. Evaluasi kegiatan pembelajaran dilakukan bersama dengan guru pembimbing

agar mendapat saran dan kritik terkait proses mengajar. Kegiatan ini berguna

untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam memanajemen

proses pembelajaran dengan baik.

(10)

BAB II

PERSIAPAN PELAKSANAAN & HASIL PPL A. Persiapan

1. Observasi

Observasi dilakukan pada kelas I-A. Hal ini sesuai dengan kesepakatan dengan tim

PPL dan pihak sekolah. Pada kelas I-A, pembelajaran perlu melibatkan media

pembelajaran agar memudahkan dan menarik siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa

yang berada di kelas I-A merupakan siswa yang pertama kali masuk sekolah sehingga

pembelajaran lebih mengedepankan pada pengkondisian agar siswa mau berada di

dalam kelas. Kemampuan bahasa anak masih sangat minim, baik untuk percakapan

maupun komunikasi berupa instruksi. Keterarahan wajah masih belum dapat

terfokuskan.

Namun potensi yang dapat dikembangkan untuk melatih keterarahan wajah maupun

pengkondisian melalui media visual. Siswa antusias untuk mengikuti pelajaran yang

melibatkan media aktif. Apabila hanya papan tulis kemudian siswa diminta untuk

menyalin maka siswa akan merasa bosan dan tidak konsetrasi pada pelajaran. Dampak

utamanya siswa akan berlarian di dalam kelas.

Data siswa di kelas I-A sebagai berikut:

a. Nama : Ardan Ananta Febiyanto

Jenis kelamin : Laki-laki

NIS : 317

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 18 Februari 2010

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Murdiyanto

Tempat/ Tanggal Lahir : 8 Juni 1976

(11)

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Mancasan, RT 03 RW 25, Pendowoharjo, Sleman

b. Nama : Bayu Aji Prasetyo

Jenis kelamin : Laki-laki

NIS : 318

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 3Juni 2009

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Bambang Sanyoto

Tempat/ Tanggal Lahir : Magelang, 15 November 1969

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kleben RT 05 RW 45, Caturharjo, Sleman, 55515

c. Nama : Nadia Nia Permatasari

Jenis kelamin : Perempuan

NIS : 320

NISN : -

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 23 Maret 2010

Agama : Islam

Nama Orang Tua : Agus Triyono

Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 13 Juli 1987

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Plumbon Cilik, RT 02 RW 15, Mororejo, Tempel,

Sleman, 55552

Kelas I-A dan I-B pada satu ruangan yang hanya dipisahkan sebuah papan

(12)

dari balik papan pembatas. Awal pertemuan dua siswa yang bernama Bayu dan

Ardan masih sulit dikondisikan, baik untuk duduk maupun mengikuti pelajaran.

Ardan selalu menangis saat ibunya keluar kelas untuk meninggalkan sekolah.

Sedangkan nadia merupakan siswa yang baru masuk ke dalam kelas I-A pada

tanggal 9 September 2014.

2. Persiapan program/ persiapan pengajar

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya mempersiapkan proses

pembelajaran agar menarik siswa dan memudahkan siswa memahami pesan adalah

sebagai berikut:

a. Berkonsultasi kepada guru kelas maksimal sehari sebelum dilaksanakannya proses

pembelajaran terkait tema dan materi yang baik dan cocok untuk diterapkan.

b. Merancang Rencana Proses Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema yang telah

ditentukan Kurikulum 2013 dan yang sudah dikonsultasikan dengan guru kelas.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran dan

cocok sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu kelas I-A.

d. Menyerahkan RPP kepada guru kelas dan meminta saran serta kritik

e. Melakukan revisi pada RPP yang telah diberi masukan oleh guru kelas.

f. Menyerahkan RPP yang telah direvisi sesuai dengan masukan dari guru kelas.

g. Mendiskusikan dengan teman satu tim PPL terkait pembelajaran yang telah

dilaksanakan sehingga lebih berkembang.

B. Pelaksanaan Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Setiap proses pembelajaran termuat dalam satu RPP. Pelaksanaan proses pembelajaran

dilaksanankan 14 kali pertemuan dengan tema yang disesuaikan pada Kurikulum

2013. 6 pertemuan dilaksanakan dengan durasi waktu 150 menit sedangkan 8

pertemuan 75 menit. Rincian dari 14 pertemuan yang telah dilaksanakan di kelas I-A

(13)

Pertemuan I

Selasa, 12 Agustus 2014

Diri Sendiri

Seluruh Anggota Tubuh

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya

Pola gambar seluruh tubuh, Spidol, cat air, Pallete cat air, kertas

Kamis, 14 Agustus 2014

Kegemaranku

Mewarnai pola gambar

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya,

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan

Pola gambar orang memancing dan sepak bola, 2 gunting, pastel/

crayon, kertas HVS

1 x 150 menit

Senin, 1 September 2014

Keluagaku

Pengenalan anggota keluarga dan buah yang sering dimakan di

rumah

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya,

Gambar dengan mobil berada di dalam garasi, pisau, pastel, gambar

seorang bapak, anak dan ibu, 8 buah jeruk, 1 buah semangka

(14)

Pertemuan IV

Senin, 1 September 2014

Kegiatanku

Mainan mobil dari kulit semangka

Agama, Seni Budaya dan Prakarya

1 buah semangka, gambar rumah dengan mobil berada di dalam

garasi, pisau, tusuk gigi.

1 x 75 menit

Selasa, 2 September 2014

Keluargaku

Anggota Keluarga

Mewarnai pola gambar

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya

Lem, kertas bergambar bapak, ibu dan anak, pewarna kain/ teres,

air, kuas, wadah pewarna.

1 x 150 menit

Kamis, 4 September 2014

Lingkungan bersih, sehat, dan asri

Lingkungan bersih

Agama, Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya,

Kantong plastic berukuran 3 kg jumlah 1, Kantong plastic

berukuran 1 kg jumlah 2, Kertas bergambar lingkungan yang bersih,

Pastel,gambar sampah plastik

(15)

Pertemuan VII

Jumat, 5 September 2014

Pengalamanku

Tangkap bola, dan bersembunyi

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan jasmani, olah

raga, dan kesehatan

Bola dengan diberi gambar wajah tersenyum

1 x 75 menit

Jumat, 5 September 2014

Pengalamanku

Berlari

Agama, Bahasa Indonesia,Pendidikan jasmani, olah raga, dan

kesehatan

Topeng tikus, topeng kucing

1 x 75 menit

Senin, 8 Sepetember 2014

Lingkungan bersih, sehat, dan asri

Lingkungan ruang kelas

Agama, Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Prakarya,

Cat air, gunting, kata yang berupa huruf titik-titik, gambar kursi,

gambar meja, gambar buku, papan tulis dan kapur tulis

(16)

Pertemuan X

Selasa, 9 September 2014

Kegiatanku

Roti isi sayur

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya,

Roti, tomat, saus, slada, sosis, pisau, gambar roti, gambar slada,

gambar saus, gambar tomat, kata yang berupa huruf titik-titik.

1 x 150 menit

Kamis, 11 September 2014

Kegiatanku

Membuat tanganku

Agama, Bahasa Indonesia,Seni budaya dan Prakarya

Kotak makanan ringan, kertas lipat, kata uang dengan huruf berupa

titik-titik, lem, isolasi bolak-balik

1 x 75 menit

Kamis, 11 September 2014

Kegiatanku

Memberi warna pada angka

Agama, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya,

Kertas yang telah diberi angka utuh 1-5 dan angka yang berupa

titik-titik, lem, glitter berwarna merah, biru, kuning

(17)

Pertemuan XII

Jumat, 12 September 2014

Kegemaranku

Bermain dan berlari

Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Jasmani,Olah

raga, dan Kesehatan

Bola yang ditempeliangka 1-5, piring yang ditempeli 1-5, selotip

Jumat, 12 September 2014

Kegiatanku

Membuat hiasan gantung

Agama, Bahasa Indonesia,Seni budaya dan Prakarya

Bambu yang terikat tali dengan posisi menyilang, tali kenur 30 cm,

lem, gambar kepiting, ikan, kapal

1 x 75 menit

C. Hasil PPL

1. Hasil yang didapat bagi mahasiswa setelah praktek mengajar

Praktek pelaksanaan pembelajaran telah selesai dilaksanakan. Dari pelaksanaan

pembelajaran, mahasiswa mendapat hasil sebagai berikut:

a. Mendapat pengalaman keberagaman cara dalam proses pengkondisian setiap

siswa

b. Perlu persiapan matang untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas

c. Semakin bervariasi media yang digunakan namun masih satu tema akan

(18)

d. Media yang aktif atau media yang melibatkan siswa secara keseluruhan akan

meningkatkan antusias siswa

e. Penguatan atau reinforcement perlu dilakukan walaupun tugas yang dikerjakan

siswa tidak maksimal

f. Untuk pengkodisian awal perlu mengikuti kemauan siswa.

g. Keterarahan wajah dapat dibiasakan dengan meida yang menarik kemudian

media di dekatkan pada wajah guru

h. Mimik wajah guru diusahakan ramah agar siswa merasa senang dan tidak

merasa bosan bahkan takut.

2. Kendala

Pada praktek mengajar terdapat berbagai kendala, baik kendala ruangan, siswa,

hingga keterbatasan media. Kendala-kendala yang dijumpai saat melaksanakan

praktek mengajar adalah sebagai berikut:

a. Kedekatan siswa terhadap ibu sehingga minta untuk ditunggu saat proses

pembelajaran. Saat adanya ibu di dalam ruangan berdampak pada sulitnya diatur

dan segala permintaan harus dipenuhi oleh orang tua

b. Tidak mau mengerjakan tugas dari guru

c. Memakan makanan yang dibawa dari rumah pada saat pembelajaran sehingga

mengganggu konsentrasi siswa yang lain.

d. Ketika satu anak sudah tidak ingin melanjutkan tugas yang diberikan guru, maka

siswa lain akan ikut tidak melanjutkan melaksanakan tugas

3. Usaha mengatasi kendala

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala saat pelaksanaan mengajar

adalah sebagai berikut:

a. Dengan berkonsultasi dengan guru, ibu dianjurkan untuk keluar kelas ketika

siswa sudah berada di dalam kelas. Mahasiswa langsung menggendong apabila

(19)

b. Dilakukan proses reinforcement atau penguatan berupa bintang berwarna kuning

dari ketas. Siswa akan diberi bintang jika mau mengerjakan tugas hingga selesai

c. Siswa diajak untuk memakan makanan setelah tugas selesai. Diberi waktu pada

jam 9 untuk memakan bersama-sama dengan siswa lain. Siswa diajarkan makan

sesuai dengan waktu yang dipersilahkan oleh mahasiswa.

d. Posisi duduk antar siswa tidak berdekatan sehingga siswa yang lain tidak

terpengaruh jika salah satu siswa sudah tidak ingin melanjutkan tugas yang

diberikan mahasiswa.

4. Perkembangan kelas

Sebelum Proses Pembelajaran Sesudah proses pembelajaran Siswa menangis jika ditinggal ibu ke luar kelas

untuk meninggalkan sekolah (Ardan)

Siswa sudah berani dan mampu tidak

menangis lagi meskipun ibunya telah

pergi untuk meninggalkan sekolah

Koordinasi siswa dalam menggunakan tangan

kanan atau kiri masih kesulitan. Cenderung

menggunakan tangan kiri. (Bayu)

Siswa sudah nyaman bergantian

menggunakan tangan kanan dan tangan

kiri untuk mengerjakan sebuah

pekerjaan yang diberikan oleh

mahasiswa. Sehingga dalam satu

pekerjaan merupakan hasil koordinasi

penggunaan tangan kanan dan tangan

kiri.

Siswa tidak mengerjakan tugas atau berhenti

untuk tidak melanjutkan tugas yang diberikan

guru (Ardan)

Sudah mulai berkeinginan untuk terus

mengerjakan tugas hingga selesai. Hal

ini dengan cara membiarkannya dan

mengacuhkan sebagai bentuk

punishment hingga siswa melihat

(20)

mengerjakan dengan hasil yang baik.

Kemudian siswa mau dan mampu

menyelesaikan hingga selesai.

Siswa mengikuti kemauan siswa lain untuk tidak

menyelesaikan tugas hingga selesai (Bayu)

Sedikit demi sedikit siswa tidak

mengikuti kemauan siswa lain yaitu

Ardan karena terdapat siswa baru

(Nadia) yang selalu mengerjakan hingga

selesai. Hal ini memotivasi siswa untuk

mneyelesaikan hingga selesai dan akan

diberi bintang sebagai reinforcement

Motorik halus masih belum terkoordinasi

dengan baik (Bayu dan Ardan)

Sudah mulai menghubungkan pada

huruf yang berupa titik-titikdengan rapi.

Hal ini dilakukan dengan cara memberi

kesempatan siswa untuk berlatih

menghubungkan huruf yang berupa

titik-tititk setiap hari

Sulit melihat ke a rah materi pembelajaran

(Nadia, Bayu, Ardan)

Sudah mampu memperhatikan sedikit

demi sedikit materi yang diajarkan

dengan cara permainan tebak benda.

Benda disembunyikan dan di perlihatkan

sedikit demi sedikit sehingga siswa

penasaran. Dampak positifnya siswa

akan mengarahkan materi yang

(21)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan diatas adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara penuh untuk merancang,

melaksanakan, hingga mengevaluasi proses pembelajaran

2. Mahasiswa dapat lebih mengenal karakteristik anak tunarungu yang tanpa

memiliki hambatan menral

3. Kegiatan PPL dapat mengaktualisasikan diri mahasiswa.

4. Mahasiswa dapat berkonsultasi langsung dengan guru yang sudah memiliki

pengalaman lebih banyak.

5. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan

6. Proses pengajaran perlu didiskusikan dan perlu bantuan dari berbagai disiplin

ilmu.

B. Saran

1. Bagi sekolah

a. Mempertahankan komunikasi secara komprehensif pada seluruh warga

sekolah.

b. Mempertahankan hubungan yang baik dengan mahasiswa PPL, sehingga

nantinya dapat saling bertukar informasi terkait info terkini seputar pendidikan

anak tunarungu.

2. Bagi universitas

a. Menjalin koordinasi yang intensif antara pihak universitas, dosen

pembimbing, sekolah dan mahasiswa.

b. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya kegiatan KKN-PPL, baik secara

(22)

c. Memberikan bimbingan yang lebih terperinci sebelum kegiatan PPL

berlangsung, supaya mahasiswa bisa menyiapkan keperluan praktek dengan

baik dan benar sesuai dengan prosedur yang sudah disepakati.

3. Bagi mahasiswa

a. Perencanaan mengajar yang dibuat harus lebih sistematis.

b. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan semua warga sekolah.

c. Membuat media yang atraktif dan menarik agar siswa mampu memahami

pelajaran dengan baik.

d. Menjaga nama baik almamater dengan selalu berpegang teguh pada nilai

(23)

Lampiran 1. Foto kegiatan pelaksanaan mengajar

Gambar 1. Siswa sedang memperhatikan mobil mainan yang telah dibuat siswa dari kulit semangka

Gambar 2. Siswa sedang mewarnai gambar keluarga dengan menggunakan teres/ pewarna

Gambar 3. Siswa sedang mewarnai gambar lingkungan bersih saat pembelajaran dilakukan di

luar kelas

Gambar 4. Siswa beserta mahasiswa berfoto bersama saat istirahat setelah permainan kucing dan

(24)

Gambar 5. Siswa sedang menunjukkan hasi prakarya yang berupa angka diberi warna menggunakan glitter

Gambar 6. Siswa sedang memberi warna pada gambar buku dan kursi menggunakan

teres

Gambar 7. Siswa sedang menunjukkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan

Gambar 8. Siswa sedang menunjukkan roti isi sayur yang diberi hiasan wajah tersenyum

(25)

ABSTRAK

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN DI SLB WIYATA DHARMA

Erbi Bunyanuddin 11103241042

Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Praktek mengajar dilaksanakan sebanyak 14 kali pertemuan, dengan jumlah 10

pertemuan dibimbing guru dan 4 pertemuan mandiri tanpa bimbingan guru. Proses pelaksanaan

praktek mengajar dilakukan dengan berbagai tahap yaitu observasi kegiatan, bimbingan dengan

RPP, pembuatan RPP, mempersiapkan alat dan media pembelajaran, melaksanakan praktek,

evaluasi kegiatan proses pembelajaran. Acuan yang digunakan adalah Kurikulum 2013 meskipun

beberapa kelas lain masih menggunakan KTSP. Kendala yang dihadapi kedekatan siswa

terhadap ibu masih tinggi, sehingga minta untuk ditunggu saat proses pembelajaran, dengan ibu

di dalam ruangan berdampak pada sulitnya diatur dan segala permintaan harus dipenuhi oleh

orang tua, tidak mau mengerjakan tugas dari guru, memakan makanan yang dibawa dari rumah

pada saat pembelajaran sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang lain, ketika satu anak

sudah tidak ingin melanjutkan tugas yang diberikan guru, maka siswa lain akan ikut tidak

melanjutkan melaksanakan tugas. Kesimpulan dari praktek lapangan adalah mehasiswa

mendapatkan pengalaman untuk merancang, melaksanakan, hingga mengevaluasi proses

pembelajaran, mahasiswa dapat lebih mengenal karakteristik anak tunarungu yang tanpa

memiliki hambatan mental.

Gambar

Gambar dengan mobil berada di dalam garasi, pisau, pastel, gambar
gambar meja, gambar buku, papan tulis dan kapur tulis
gambar saus, gambar tomat, kata yang berupa huruf titik-titik.
Gambar 3. Siswa sedang mewarnai gambar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya yang memadai untuk dapat menjawab tantangan perubahan lingkungan

Berdasarkan Penentapan Pengadaan Langsung Nomor : 10.2/ PPBJ-PL KELURAHAN- POMALAA/ VI I I / 2016, tanggal 26 Agustus 2016, maka dengan ini Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan Evaluasi Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi menurut ketentuan yang berlaku, maka Kelompok Kerja (Pokja) VII Unit Layanan Pengadaan

philosophical question on students’ speaking ability. The method used in this study was quantitative through pre-experimental research. The population was all the

[r]

Mengetahui hubungan persepsi keseriusan yang dirasakan ( perceived seriousness ), kerentanan yang dirasakan ( perceived susceptibility ), persepsi manfaat yang dirasakan

 Melalui kegiatan mengamati gambar, membuat dan menjawab pertanyaan, siswa mampu mengidentifikasi paling sedikit lima jenis keindahan alam, sumber daya alam

Pada pasien lanjut usia dengan peningkatan tekanan darah yang berat biasanya disebabkan karena hipertensi pembuluh darah ginjal (stenosis arteri renalis,infark ginjal),