• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 08 TAHUN 2001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 08 TAHUN 2001"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 08 TAHUN 2001

T E N T A N G

RETRIBUSI IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN BUKAN KAYU PADA TANAH MILIK DAN HUTAN LAINNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKULU UTARA

Menimbang :

a. bahwa hasil hut an pada t anah milik dan hut an l ainnya perlu dimanf aat kan bagi kesej aht eraan masyarakat secara opt imal dengan memperhat ikan azas kelest ariannya.

b. bahwa dal am rangka pemanf aat an hasil hut an pada t anah milik dan hut an lainnya perlu diat ur dan dit et apkan dengan perat uran daerah.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 4 Drt Tahun 1956 t ent ang Pembent ukan Daerah Ot onom Kabupat en-kabupat en Dalam Lingkungan Propinsi Daerah Sumat era Selat an (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1091);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 49 Prp Tahun 1960 t ent ang Panit ia Urusan Piut ang Negara

(Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2104); 4. Undang-undang Nomor 08 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara

Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi Sumber Daya Alam Hayat i dan Ekosist emnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pokok-pokok Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 7. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 8. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan (Lembaran Tahun 1999

Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888);

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1983 t ent ang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 08 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 06, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

10. Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1986 t ent ang Ket ent uan Umum Mengenai Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerint ah Daerah j o Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 4 t ahun 1997 t ent ang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerint ah Daerah;

11. Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 t ent ang Pedoman Tat a Cara Pemungut an Ret ribusi Daerah;

12. Keput usan Ment eri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 t ent ang Pedoman Tat a Cara Pemeriksaan di Bidang Ret ribusi Daerah;

(2)

Dengan Perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

M E M U T U S K A N

Menet apkan :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TENTANGRETRIBUSI IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN BUKAN KAYU PADA TANAH MILIK DAN HUTAN LAINNYA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Perat uran Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adal ah Kabupat en Bengkulu Ut ara.

b. Pemerint ah Daerah adal ah Pemeri nt ah Kabupat en Bengkulu Ut ara. c. Bupat i adalah Bupat i Bengkulu Ut ara.

d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupat en Bengkulu Ut ara. e. Dinas Kehut anan adalah Dinas Perhut anan Kabupat en Bengkulu Ut ara.

f . Pej abat adal ah Pegawai yang di beri t ugas t ert ent u di bidang Ret ribusi Daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan daerah yang berl aku.

g. Badan adalah suat u bent uk badan usaha yang meliput i perseroan t erbat as, perseroan komandit er, perseroan lainnya, badan usaha milik negara at au daerah dengan nama dan bent uk apapun, persekut uan, perkumpul an, f irma, kongsi, koperasi, yayasan at au organisasi yang sej enis, lembaga, dana pensiun, bent uk usaha t et ap sert a bent uk badan usaha lainnya.

h. Ret ribusi Izin Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu dan Bukan Kayu pada Tanah Milik dan Hut an Lainnya adalah pembayaran at as pemberian izin oleh Pemerint ah Daerah kepada orang pribadi at au badan unt uk mengangkut hasil produksi perkebunan. i. Hasil Hut an Kayu adal ah bagian pohon yang berupa bat ang, cabang, rant ing dan akar

yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan at au bahan baku indust ri.

j . Hasil Hut an Bukan Kayu adalah hasil hut an kel ompok rot an, get ah, damar, minyak at siri dan kul it kayu yang t ermasuk dalam komodit i kehut anan.

k. Hut an Lainnya adalah hut an yang berada di luar kawasan hut an negara, misalnya hut an milik/ hut an rakyat , kebun rakyat dan hut an adat .

l . Laporan Hasil Produksi (LHP) Hasil Hut an adal ah dokumen yang memuat j enis dan j uml ah hasil hut an yang diproduksi dari lokasi yang t elah dit et apkan pada kurun wakt u (bul an) t ert ent u.

m. Laporan Mut asi Produksi (LMP) Hasil Hut an adal ah dokumen yang memuat j enis dan j uml ah hasil hut an yang t ersedia sert a perubahan-perubahannya dari lokasi yang t elah dit et apkan pada kurun wakt u (bul an) t ert ent u.

n. PSDH (Provisi Sumber Daya Hut an) adalah pungut an yang dikenakan sebagai penggant i nil ai int rinsic hasil hut an yang dipungut .

o. Tanah Milik adalah t anah di luar kawasan hut an negara yang dikuasai dan at au dimiliki oleh perseorangan, kelompok, badan usaha/ badan hukum sesuai dengan bukt i

kepemil ikan yang sah.

p. Waj ib Ret ribusi adal ah orang pribadi at au badan yang menurut perat uran perundang-undangan ret ribusi diwaj ibkan unt uk melakukan pembayaran ret ribusi.

q. Surat Pendaf t aran Obyek Ret ribusi Daerah yang selanj ut nya dapat disingkat SPdORD adalah surat yang digunakan oleh Waj ib Ret ribusi unt uk melaporkan obyek ret ribusi dan Waj ib Ret ribusi sebagai dasar penghit ungan dan pembayaran ret ribusi yang t erut ang menurut perat uran perundang-undangan ret ribusi daerah.

(3)

s. Surat Tagihan Ret ribusi Daerah, yang selanj ut nya dapat disingkat STRD adalah surat unt uk melakukan t agihan ret ribusi dan at au sanksi administ rasi berupa bunga dan at au denda;

t . Pemeriksaan adal ah serangkaian kegiat an unt uk mencari, mengumpulkan dan mengelola dat a dan at au ket erangan lainnya dalam rangka pengawasan kepat uhan pemenuhan kewaj iban ret ribusi daerah berdasarkan perat uran perundang-undangan ret ribusi daerah;

u. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Ret ribusi Daerah adal ah serangkaian t indakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanj ut nya disebut Penyidik, unt uk mencari sert a mengumpul kan bukt i yang dengan bukt i it u membuat t erang t indak pidana di bidang Ret ribusi Daerah yang t erj adi sert a menemukan t ersangkanya.

BAB II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Ret ribusi IZin Pemanf aat anHasil Hut an Kayu dan Bukan Kayu pada Tanah Milik dan Hut an Lainnya dipungut ret ribusi at as dit erbit kannya izin kepada orang pribadi at au badan hukum yang memanf aat kan hasil hut an kayu dan bukan kayu.

Pasal 3

Obyek Ret ribusi adalah pemberian izin pemanf aat an hasil hut an kayu at au bukan kayu pada t anah milik at au hut an lainnya yang berada di luar kawasan hut an negara.

Pasal 4

Subyek Ret ribusi adal ah orang pribadi at au badan yang memanf aat kan hasil hut an kayu at au bukan kayu pada t anah milik at au hut an lainnya.

BAB III P E R I Z I N A N

Pasal 5

(1) Set iap orang pribadi at au badan hukum yang akan menebang, mengumpulkan,

mengangkut dan memanf aat kan hail hut an kayu at au bukan kayu pada t anah milik at au hut an lainnya unt uk keperluan bahan baku dan at au diperj ual belikan harus mendapat izin Bupat i.

(2) Kayu yang berasal dari hasil hut an bukan kayu milik masyarakat harus dil engkapi dengan surat ket erangan dari Kepala Desa/ Lurah dan Camat set empat .

(3) Dikecualikan dari ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adal ah pemanf aat an hasil hut an kayu sampai dengan 5 M3 unt uk kepent ingan sendiri.

Pasal 6

(4)

(2) Izin diberikan unt uk luas lahan maksimum 100 Ha dengan j enis hasil hut an kayu at au hasil hut an bukan kayu sesuai dengan pot ensi yang ada.

Pasal 7

(1) Permohonan izin diaj ukan oleh pemohon kepada Bupat i mel al ui Bagian Ekonomi Sekret ariat Daerah Kabupat en Bengkulu Ut ara dengan t embusan kepada: a. Dinas Kehut anan Kab. Bengkulu Ut ara.

b. Dispenda Kab. Bengkulu Ut ara. c. BPN Kabupat en Bengkulu Ut ara. d. Camat set empat .

e. Kepala Desa/ Lurah set empat .

(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampirkan:

a. Fot o copy KTP/ Akt e Pendirian Perusahaan.

b. Pet a/ sket lokasi pemanf aat an hasil hut an kayu at au bukan kayu.

c. Fot o copy bukt i pemilikan t anah dal am bent uk sert if ikat at au surat bukt i pemilikan lain yang sah.

d. Perset uj uan dan rencana pemanf aat an lahan yang dibuat oleh pemilik t anah diket ahui Kepala Desa/ Lurah set empat .

Pasal 8

(1) At as dasar permohonan izin sebagaimana dimaksud dal am Pasal 6, Bupat i menugaskan Tim unt uk melaksanakan survey lapangan pada lokasi yang dimohon.

(2) Survey lapangan sebagaimana di maksud ayat (1) di at as meli put i:

a. Let ak dan st at us t anah pada lokasi yang dimohon.

b. Invent arisasi j enis dan pot ensi hasil hut an kayu at au bukan kayu pada lokasi yang dimohon.

c. Ident if ikasi dampak yang t imbul sebagai akibat pemanf aat an hasil hut an kayu at au bukan kayu.

(3) Berdasarkan survey lapangan, Tim sebagaimana t ersebut dalam ayat (1) menyusun hasil survey lapangan kepada Bupat i sebagai bahan pert imbangan penerbit an at au penolakan pemberian izin.

(4) Biaya survey lapangan dibebankan kepada pemohon.

BAB IV GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 9

(5)

BAB IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 10

Tingkat penggunaan j asa diukur berdasarkan volume hasil hut an yang diizinkan unt uk dikelol a/ dimanf aat kan.

BAB V

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 11

(1) Prinsip dan sasaran dalam penet apan t arif ret ribusi didasarkan at as t uj uan unt uk menut up sebagian at au sama dengan biaya penyelenggaraan pemberian izin.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mel iput i biaya t ransport asi dal am rangka pemeriksaan, monit oring dan pembinaan.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 12

Besarnya t arif ret ribusi dit et apkan dengan Keput usan Bupat i berdasarkan Tarif PSDH Hasil Hut an Kayu yang berl aku.

BAB VII

CARA PERHITUNGAN RETRIBUSI

Pasal 13

Besarnya t arif ret ribusi yang t erut ang dihit ung dengan cara mengalikan t arif ret ribusi sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (3) dengan volume hasil hut an yang

dimanf aat kan/ dikelol a.

BAB VIII WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 14

Ret ribusi yang t erut ang dipungut di Wilayah Daerah t empat t erj adinya pemanf aat an hasil hut an.

BAB IX

MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 15

Masa ret ribusi adalah j angka wakt u yang lamanya 3 (t iga) bulan dan dapat diperpanj ang maksimum 6 (enam) bulan.

(6)

Saat ret ribusi t erut ang adalah pada saat dit et apkannya SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan.

BAB X SURAT PENDAFTARAN

Pasal 17

(1) Waj ib Ret ribusi waj ib mengisi SPdORD.

(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan j elas, benar dan lengkap sert a dit andat angani oleh Waj ib Ret ribusi at au kuasanya.

(3) Bent uk, isi sert a t at a cara pengisian dan penyampaian SPdORD sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dit et apkan oleh Bupat i.

BAB XI PENETAPAN RETRIBUSI

Pasal 18

(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dal am Pasal 17 (1) dit et apkan ret ribusi t erut ang dengan menerbit kan SKRD at au dokumen l ain yang dipersamakan.

(2) Bent uk, isi sert a t at a cara penerbit an dan penyampaian SKRD at au dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit et apkan ol eh Bupat i.

BAB XII

TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 19

(1) Pemungut an Ret ribusi t idak dapat diborongkan.

(2) Ret ribusi dipungut dengan menggunakan SKRD at au dokumen lain yang dipersamakan.

BAB XIII

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 20

(1) Ret ribusi yang t erut ang harus dilunasi sekaligus dimuka.

(2) Tat a cara pembayaran, penyet oran, t empat pembayaran ret ribusi diat ur dengan Keput usan Bupat i.

BAB XIV HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 21

(7)

berlaku, mendapat kan pembinaan t eknis dan administ rasi sert a mendapat kan pelayanan dokumen pengangkut an hasil hut an kayu at au bukan kayu.

Pasal 22

Kewaj iban pemegang izin adal ah :

a. Mencegah kerusakan t anah dan menj aga kelest arian lingkungan pada l okasi pemanf aat an hasil hut an kayu dan bukan kayu.

b. Tidak memindah t angankan izin kepada pihak lain dalam bent uk apapun.

c. Tidak memot ong/ memungut hasil hut an kayu at au bukan kayu dari luar lokasi perizinan.

d. Menyampaikan LHP dan LMP hasil hut an kayu at au bukan kayu kepada Bupat i.

e. Membayar ret ribusi hasil hut an kayu at au bukan kayu set ara dengan t arif PSDH yang berlaku kepada Pemerint ah Kabupat en at as dasar LHP yang dibuat .

f . Mengangkut hasil hut an kayu at au bukan kayu ke luar lokasi perizinan sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

BAB XV SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 23

Sanksi t erhadap Pemegang Izin sebagai akibat t idak dipenuhinya kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22 baik secara sengaj a maupun karena kelalaian pemegang izin dapat berupa:

a. Peringat an.

b. Penghent ian pelayanan administ rasi. c. Denda.

d. Pencabut an izin.

e. Sanksi-sanki lain sesuai dengan perat uran lain yang berlaku.

BAB XVI KETENTUAN PIDANA

Pasal 24

(1) Waj ib Ret ribusi yang t idak melaksanakan kewaj ibannya sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan at au denda paling banyak 4 (empat ) kali j umlah ret ribusi t erut ang.

(2) Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) adal ah pelanggar an.

BAB XVII P E N Y I D I K A N

Pasal 25

(8)

Daerah at au Ret ribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan menelit i ket erangan at au laporan berkenaan dengan t indak pidana di bidang Ret ribusi Daerah agar ket erangan at au laporan t ersebut menj adi lengkap dan j elas;

b. Menelit i, mencari dan mengumpulkan ket erangan mengenai orang pribadi at au badan t ent ang kebenaran perbuat an yang dil akukan sehubungan dengan t indak pidana Ret ribusi Daerah;

c. Memint a ket erangan dan bahan bukt i dari orang pribadi at au badan sehubungan dengan t indak pidana di bidang Ret ribusi daerah;

d. Memeriksa buku-buku, cat at an-cat at an dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan t indak pidana di bidang Ret ribusi Daerah;

e. Melakukan penggeledahan bahan unt uk mendapat kan bahan bukt i pembukuan, pencat at an dan dokumen-dokumen lain sert a melakukan penyit aan t erhadap bahan bukt i t ersebut ;

f . Memint a bant uan t enaga ahli dalam rangka pelaksanaan t ugas penyidikan t indak pidana di bidang Ret ribusi Daerah;

g. Menyuruh berhent i dan at au melar ang seseorang meninggalkan ruangan at au t empat pada saat pemeriksaan sedang berl angsung dan memeriksa ident it as orang dan at au dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. Memot ret seseorang yang berkait an dengan t indak pidana Ret ribusi Daerah;

i. Memanggil orang unt uk didengar ket erangannya dan diperiksa sebagai t ersangka at au saksi;

j . Menghent ikan penyidikan;

k. Mel akukan t indakan l ain yang perlu unt uk kelancaran penyidikan t indak pidana di bidang Ret ribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipert anggungj awabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberit ahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penunt ut Umum, sesuai dengan

ket ent uan yang diat ur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana.

BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Hal-hal yang belum cukup diat ur dalam Perat uran Daerah ini, sepanj ang mengenai t eknis pelaksanaannya akan diat ur lebih lanj ut dengan Keput usan Bupat i.

(9)

Perat uran Daerah ini mulai berl aku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang dapat menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Daerah ini dengan penempat an dal am Lembaran Daerah Kabupat en Bengkulu Ut ara.

Dit et apkan di Arga Makmur Pada t anggal 8 Maret 2001

BUPATI BENGKULU UTARA t t d. H. MUSLIHAN D. S, S. Sos, MM, MBA

Referensi

Dokumen terkait

• Kasus Prita Mulyasari; Kasus Diki Candra;. Kasus Musni

– To revise article 27 paragraph 3 of Indonesian Electronic Information and Transaction Law and emphasize multi-stakeholder dialogue.. •

[r]

Mataram I pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tegal akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik

Exper im ent al Works on Short Range Com m unicat ion Syst em s Using Phot ovolt aic Based Receiver Journal of Engineering and Applied

Kepada para peserta yang merasa keberatan atas penetapan tersebut diatas, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan baik secara sendiri maupun bersama-sama,

More specifically, chapter IV outlines some of the ways in which States are increasingly censoring information online, namely through: arbitrary blocking or filtering of content;

BORANG PENYERAHAN TESIS / DISERTASI UNTUK PEMERIKSAAN Jawatankuasa Pengurusan Siswazah Institut Perubahan Iklim.. PENYERAHAN TESIS/DISERTASI UNTUK PEMERIKSAAN