• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR N-MAX DI KOTA BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR N-MAX DI KOTA BEKASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

e-issn : 2598 - 5256 61

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

SEPEDA MOTOR N-MAX DI KOTA BEKASI

IRWIN SUKRISNO SUGENG

Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta Email : Irwin.ins@bsi.ac.id

NYOMAN SUARDHITA

Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta

Email : Nyoman.nyo@bsi.ac.id

AHMAD RAFIK

Universitas Bina Sarana Informatika Jakarta Email: ahmad.aaf@bsi.ac.id

ABSTRACT

Business competition faced by automotive companies at this time is getting tougher, so that the company management demands more careful in determining its competitive strategy, in order to win the competition. To find out Customer Satisfaction for Yamaha N-MAX Motorbike Prices, the authors conducted a quantitative research of two variables through the method of distributing questionnaires to 100 respondents. The author uses calculations through SPSS 19.0 software as a comparison in the correlation coefficient test, test coefficient of determination and regression equation test. Based on the correlation coefficient test it is known that there is a strong relationship between price and customer satisfaction, which is equal to 0.893. Based on the test of the coefficient of determination it is known that prices affect customer satisfaction by 79.8% and 20.2% are influenced by other factors. Based on the regression equation test that the significant value is 0,000 <0,05 so that the regression equation is significant, the regression equation formed is Y = 5,992 + 0,823 X, which shows that there is a positive influence between Price and Consumer Satisfaction.

Keywords: Price, Consumer Satisfaction

I. PENDAHULUAN

Seiring dengan pesatnya perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa peluang bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang, selain karena harganya terjangkau juga sepeda motor sangat membantu pengendara ketika sedang terjebak dalam kemacetan. Untuk saat ini begitu banyak bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, sehingga memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pengsa pasar. Salah satu merek yang digemari oleh masyarakat saat ini adalah sepeda motor merek Yamaha N-Max. Dalam menghadapi persaingan tersebut sepeda Motor Yamaha selalu menciptakan desain baru yang mana didesuaikan dengan perkembangan jaman dan disesusaikan dengan selera dari masyarakat agar produk yang ditawarkan akan tetap laku terjual.

Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan otomotif pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya, agar dapat memenangkan persaingan yang dihadapi. Dari situasi persaingan yang demikian maka agar dapat keluar sebagai pemenang manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap harga produk yang ditawarkan perusahaan. Dari sudut

(2)

e-issn : 2598 - 5256 62 pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana haga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas produk yang diberikan terhadap konsumen. Setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen dengan harga pantas. Artinya, harga yang ditetapkan perusahaan harus sesuai dengan kualitas dan manfaat yang dirasakan oleh konsumen apabila ia menggunakanya.

Umumnya konteks kepuasan konsumen adalah harapan dari konsumen yang merupakan keyakinan atau perkiraan konsumen tersebut tentang apa yang akan diterimanya yang diungkapkan baik lisan maupun non lisan. Harapan kosumen dibentuk oleh pengetahuan dan juga pengalaman pembelian sebelumnya. Harapan-harapan pembelian konsumen tersebut diatas dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman dan pengetahuan konsumen, pada dasarnya harapan konsumen yang paling utama adalah kepuasan konsumen lebih memikirkan apa yang akan dibelinya dapat memuaskannya sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut.

II. LANDASAN TEORI Pengertian Harga

Dalam memasarkan barang atau jasa perusahaan perlu menetapkan harga yang tepat. Harga merupakan salah satu unsur pemasaran yang sangat penting karena memberikan pemasukan bagi perusahaan demi kelangsungan usaha, harga juga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Harga sering kali sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa yang mana pada tingkat harga tertentu yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang dan jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan.

Menurut Tjiptono dalam (Sentiana, 2018) mengemukakan bahwa “harga merupakan sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk”.

Menurut Kotler dalam (ashan, 2015) mengemukakan bahwa “harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa”.

Menurut Consuegra dalam (Sentiana, 2018) mengemukakan bahwa “Harga adalah suatu penilaian untuk suatu hasil dan proses yang dapat diterima oleh pelanggan”.

Kesimpulan dari para ahli diatas bahwa bahwa harga yaitu suatu keputusan yang ditetapkan oleh seseorang atau beberapa orang dalam menentukan harga guna mendapatkan pendapatan yang diharapkan sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk maupun jasanya.

Faktor-Faktor Yang Dapat Memperngaruhi Harga

Tjiptono dalam (ashan, 2015) mengatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi harga adalah sebagai berikut:

1. Harga jual

Harga jual merupakan harga akhir yang ditetapkan produsen akan suatu produk setelah adanya perhitungan semua biaya produksi.

2. Kesesuaian harga

Bahwa tinggi rendahnya harga ditetapkan perusahaan sesuai dengan kualitas produk tersebut, sehingga konsumen akan mendapatkan manfaat yang seimbang dengan jumlah uang yang dikeluarkan.

3. Perbandingan harga

Perbandingan mengenai harga yang ditetapkan perusahaan dengan perusahaan lain dengan produk yang sejenis atau subtitusi sehingga konsumen akan dapat menetapkan pilihannya terhadap beberapa alternatif produk tersebut.

(3)

e-issn : 2598 - 5256 63 Strategi Harga

Menurut Kotler dalam (ashan, 2015) mengatakan bahwa strategi harga dapat berupa: 1. Penetapan harga jual

Keputusan penetapan harga seperti halnya keputusan bauran pemasaran lainnya, harus berorientasi pada pembeli yang efektif, mencakup memahami seberapa besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk dan penetapan harga yang sesuai dengan nilai beli.

2. Elastisitas harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak elastis atau inelastis. Jika permintaan berubah banyak, kita menyebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis suatu permintaan, semakin besar kemungkinan penjual menaikan harga.

3. Perbandingan harga pesaing

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atau tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan seseoang konsumen yang cenderung membeli suatu produk akan mengealuasi harga serta nilai dari produk pembanding sejenis lainnya.

Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2014) menyatakan bahwa, “Secara sederhana Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai’’. Menurut Wijayanti dalam (Anzar Susanti, 2016) mengemukakan bahwa, “ Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau jasa dan hasil yang dirasakan dengan harapan konsumen’’.

Kesimpulan dari para ahli diatas bahwa kepuasan yaitu tingkat rasa perasaan seseorang setelah dengan membandingkan hasil yang dirasakanya sesuai dengan harapanya.

Menurut Juran dalam Daryanto, dkk (2014) menyatakan bahwa, “ Kepuasan konsumen adalah keadaaan yang dicapai bila produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi’’.Menurut Atmaja (2018) mengemukakan bahwa, “Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan produk atau layanan jasa dengan harapan’’. Menurut Suryati (2015) mendefinisikan bahwa, “ Kepuasan pelanggan merupakan tingkat dimana suatu pencapaian performa dari sebuah produk yang diterima oleh pelanggan sama dengan ekspetasi pelanggan itu sendiri’’. Menurut Kotler dalam Kasmir (2017) menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan merupakan penilaian dari pelanggan atas penggunaan barang ataupun jasa dibandingkan dengan harapan sebelum penggunaanya’’.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono dalam Suryati (2015) menyimpulkan bahwa: Kepuasan diukur dengan indikator yang terdiri dari delapan indokator yaitu, kinerja (performance), karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability), kesesuaian dengan spesifikasi (conformace to specification), daya tahan (durability), serviceability, estetika dan kualitas yang dipersepsikan (percived quality).

Menurut Wijayanti (2017) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan adalah kebutuhan konsumen, harapan-harapan yang terselubung, pelanggan khusus, sentuhan emosional, dan zona toleransi yang didasarkan pada informasi dari beberapa sumber diantaranya:

1. Dari Mulut ke Mulut (word of mouth) 2. Kebutuhan Pribadi (Personal needs) 3. Pengalaman masalalu (Past experience)

Keadaan yang diharapkan tidak terlepas dari pengalaman masalalu dari masing-masing konsumen, karena semakin tinggi pengalamanya maka akan sangan berpengaruh harapanya dalam mempengaruhi kebutuhan.

(4)

e-issn : 2598 - 5256 64 4. Komunikasi eksterna (external comunication)

Komunikasi eksternal seperti adanya promosi penyuluhan yang mereka terima akan mempengaruhi harapan dari konsumen.

Metode Pengukuran Kepuasan

Menurut Kotler dalam Kasmir (2017), Pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui empat sarana, yaitu:

1.

Sistem keluhan usulan

Artinya seberapa banyak keluhan atau komplain yang dilakukan pelanggan atau nasabah dalam suatu periode, makan banyak berarti makin kurang baik demikian pula sebaliknya. Untuk itu, perlu adanya sistem keluhan dan usulan, di mana pelanggan mengisi formulir keluhan dan memasukkan ke dalam kotak saran yang telah disediakan.

2.

Survei Kepuasan konsumen

Survei kepuasan konsumen merupakan kegiatan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pelanggan dalam suatu periode. Dalam hal ini manajemen secara berkala perlu melakukan survei kepada pelanggan, baik melalui wawancara maupun kuesioner tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan tempat pelanggan melakukan transaksi selama ini. Dengan adanya survei ini akan diketahui tingkat kepuasan pelanggan, di mana titik lemah atau kekurangannya.

3.

Konsumen samaran

Konsumen samaran merupakan karyawan perusahaan atau pelanggan yang ditugaskan untuk menyamar guna memperoleh informasi tentang perusahaan pesaing. Dalam kasus ini manajemen dapat mengirim karyawannya atau melalui orang lain untuk berpura-pura menjadi pelanggan atau nasabah guna melihat pelayanan yang diberikan oleh karyawannya secara langsung, sehingga terlihat jelas bagaimana cara karyawan melayani pelanggan sesungguhnya.

4.

Analisis mantan pelanggan

Artinya cara seperti ini dapat dilakukan dengan melihat catatan pelanggan atau nasabah yang pernah menjadi pelanggan tetapi sekarang tidak lagi ( ke luar atau tidak pernah membeli lagi). Cara seperti ini sangat berguna untuk mengetahui sebab-sebab mengapa mereka tidak lagi menjadi pelanggan kita. Usahakan menanyakan alasan mereka tidak datang atau tidak pernah membeli atau menggunakan produk kita. Analisis pelanggan ini sangat penting mengingat yang ditanyakan adalah mereka yang sudah pernah menjadi pelanggan, apalagi yang dulunya pelanggan loyal.

III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Quota Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Dan jumlah sampel yang ditentukan adalah sebanyak 100 orang responden acak dari komunitas NMax Bekasi. Sedangkan Uji statistik yang akan dilakukan meliputi : Uji Validitas, Uji Reabilitas, Anaisa Linier, Uji Koefisien Korelasi, Uji Koefisien Determinasi, Hipotesis Uji t.

Konsep Dasar Operasional dan Perhitungan Kisi – kisi Operasional Variabel

Kisi-kisi operasional variabel mencakup dimensi-dimensi dan indikator dari dua variabel yang digunakan dalam penulisan jurnal ini yaitu Varibel Harga (X) dan Variabel Kepuasan Masyarakat (Y). Berikut adalah kisi-kisi operasional dari masing-masing variabel:

Tabel.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel X

Dimensi Indikator

1. Keterjangkuan harga Kemampuan konsumen untuk dapat menjangkau harga produk 2. Kesesuaian harga dengan kualitas Penyesuaian harga dengan barang/produk yang telah di beli

(5)

e-issn : 2598 - 5256 65

produk oleh konsumen

3. Daya saing harga Perbandingan harga produk

4. Kesesuaian harga dengan manfaat Dengan harga yang ditetapkan telah sesuai dengan manfaat yang diterima oleh konsumen

Sumber: Menurut Indah dalam Rosento, dkk (2018:244) Tabel 2

Indikator Instrumen Variabel Y

Dimensi Indikator

1. bukti fisik

a. Fasilitas fisik b. Perlengkapan c. Sarana produk 2. kehandalan a. Daya tahan produk

3. daya tanggap a. Respon dan kesiapan karyawan b. Keluangan waktu pelayanan 4. jaminan a. Jaminan garansi

5. empati

a. Perhatian perusahaan kepada kosumen b. Memahami kebutuhan konsumen

Sumber : Khusaini (2015) Uji Instrumen Perhitungan

1. Uji Validitas

Antasari dan urbina dalam (Yuliantari, 2018) Validitas yaitu mengenai apa dan seberapa baik suatu alat tes dapat mengukur Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan Correlated Item – Total Correlation. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen atau item-item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item kuesioner yang tidak valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga hasil yang didapat tidak dapat dipercaya, sehingga item yang tidak valid harus dibuang Nilai korelasi yang diperoleh lalu dibandingkan dengan tabel nilai korelasi (r). Jika hitung > r tabel pada taraf kepercayaan tertentu, berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas .

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Uji reliabilitas instrument diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Menurut Sujianto dalam (Yuliantari,2016) reabilitas instrument diperlukan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Instrument yang reliabel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cranbach’s berdasarkan skala Alpha Cranbach’s 0 sampai 1. Berikut ini adalah Tabel Skala Alpha

Cranbach’s.

Tabel 3

Skala Alpha Cronbachs

Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

0,21 – 0,40 Agak Reliabel

(6)

e-issn : 2598 - 5256 66

0,61 – 0,80 Reliabel

0,81 – 1,00 Sangat Reliabel

Sumber: Sujianto dalam (Yuliantari, 2016)

Konsep Dasar Perhitungan

Konsep dasar perhitungan yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Populasi Untuk Menentukan Sampel

Menurut Sugiyono dalam Yamin (2013:124) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Data diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner.

2. Skala Likert

Sugiyono dalam (Yuliantari, 2016), skala likert digunakan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebutkan sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

3. Uji koefisien kolerasi

Teknik Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan dua variabel itu yaitu hubungan antara Kualitas pelayanan terhadap Kepuasan. Untuk mengetahui hasil perhitungan dapat diketahui menggunakan tabel pedoman sebagai berikut

Tabel 5

Pedoman Untuk Mmeberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012) 4. Uji Koefisien Determinasi

Siregar (2015:338) dalam Nurhidayati & Yuliantari (2018)“koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadapvariabel Y (terikat)”.Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat digunakan Koefisiensi Determinasi (KD).

5. Persamaan Regresi linier Sederhana

Sugiyono (2012:237) dalam (Yuliantari, 2016), regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Secara umum persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana untuk melihat hubungan antara variabel dengan menggunakan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus dicari terlebih dahulu dengan rumus sebagai berikut :

(7)

e-issn : 2598 - 5256 67 Keterangan:

Y = Variabel terikat yang diproyeksikan, yaitu kepuasan masyarakat a = Nilai harga konstan Y jika X = 0

b = Koefisien regresi atau nilai arah yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel terikat

X = Variabel bebas, yaitu harga HIPOTESIS

Berdasarkan perumusan masalah dan teori-teori pendukung, maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen Ho : Tidak ada pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen

Kriteria uji yang digunakan yaitu :

a) Ho diterima bila F hitung < F tabel pada α = 5% b) Ha diterima bila F hitung > F tabel pada α = 5%

IV. PEMBAHASAN 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika item-item pertanyaan mampu mengungkap sesuatu yang hendak diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Versi 19.0 Uji Validitas dilakukan dengan motode analisis faktor yaitu dengan mereduksi indikator-indikator variabel penelitian menjadi satu kesatuan variabel, sehingga didapat indikator-indikator tersebut menjadi valid. Hasil uji validitas pada tampilan output disajikan pada tabel dibawah ini :

Tabel Validitas Variabel X (Harga)

Indikator r hitung r tabel Keterangan

X1 0,417 0,1654 Valid X2 0,271 0,1654 Valid X3 0,483 0,1654 Valid X4 0,429 0,1654 Valid X5 0,603 0,1654 Valid X6 0,374 0,1654 Valid X7 0,448 0,1654 Valid X8 0,552 0,1654 Valid X9 0,509 0,1654 Valid X10 0,364 0,1654 Valid

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Berdasarkan perhitungan olah data menggunakan SPSS 19.0 untuk validitas variabel kualitas pelayanan (variabel X) didapat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel maka r hitung lebih besa dari pada r tabel 0,1654 kesimpulannya adalah data untuk variabel X adalah valid, dan penelitian ini dapat dilanjutkan.

Tabel Validitas Variabel Y (Kepuasan Konsumen) Indikator r hitung r tabel Keterangan

Y1 0,484 0,1654 Valid

Y2 0,533 0,1654 Valid

Y3 0,400 0,1654 Valid

(8)

e-issn : 2598 - 5256 68 Y5 0,709 0,1654 Valid Y6 0,588 0,1654 Valid Y7 0,473 0,1654 Vaid Y8 0,392 0,1654 Valid Y9 0,380 0,1654 Valid Y10 0,652 0,1654 Valid

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Dari tabel diatas yang diperoleh bahwa indikator harga mempunyai koefision korelasi (r hitung) setiap item pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai r hitung yang didapatkan lebih besar daripada nilai r tabel sebesar 01654. kesimpulannya adalah data untuk variabel Y (Kepuasan) adalah valid, dan penelitian dapat dilanjutkan.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan taraf kepercayaan (confident interval) sebesar 95% atau level of significance (α) = 0,05. Uji realibitas instrument digunakan criteria

Alpha Croncbach. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009:45).Suatu instrumen dikatakan reliabel jika telah memenuhi syarat minimal sebesar Alpha Croncbach ≥ 0,6 (Malhotra, 1999: 282). Sedangkan untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien reabilitas akan digunakan program SPSS versi 19.0

Tabel Reabilitas Variabel X (Harga) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.776 10

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Dari hasil uji coba yang dilakukan dapat dikethui hasil Cronbach’s Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s Alpha yang disyaratkan yaitu lebih besar atau sama dengan 0,60, maka kesimpulannya bahwa variabel Harga dinyatakan reliabel, penelitian dapat dilanjutkan

Tabel Reabilitas Variabel Y Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.822 10

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Dari hasil uji coba yang dilakukan dapat dikethui hasil Cronbach’s Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s Alpha yang disyaratkan yaitu lebih besar atau sama dengan 0,60, maka kesimpulannya bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel .Dilihat dari hasil perhitungan uji reliabilitas diatas bahwa pengaruh Harga terhadap kepuasan konsumen dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel, dan penelitian dapat dilanjutkan.

Uji Koefisien Korelasi

Uji signifikansi korelasi ini di gunakan untuk mengguji adakah terdapat hubungan antara Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan Masyarakat. Adapun langkah-langkah penggujian adalah menentukan hipotesis yaitu :

(9)

e-issn : 2598 - 5256 69 H1 : Ada hubungan signifikan antara Harga terhadap kepuasan konsumen

Kireteria penggujian

Jika signifikansi > 0,05, maka H0 diterima Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

Tabel Koefisien Korelasi

Correlations

Harga

Kepuasan Konsumen

Harga Pearson Correlation 1 .893**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Kepuasan Konsumen Pearson Correlation .893** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Di lihat dari hasil tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi (hubungan) antara Kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat adalah sebesar 0.893 . Berdasarkan buku Sugiyono (2012) bahwa korelasi antara 0,80 – 1,000 dikatan korelasi sangat kuat, maka tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi, nilai tersebut termasuk dalam kategori kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0.893 antara Harga terhadap Kepuasan Konsumen . Dari hasil perhitungan uji koefisien korelasi di atas tentang pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen , mempunyai hubungan yang sangat kuat.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0,000<0,05 maka keputusannya H0 ditolak, maka kesimpulannya adalah bahwa terdapat hubungan antara Harga terhadap Kepuasan Konsumen . Dari tabel Uji Keofisien korelasi diatas didapat nilai adalah 0.893 .Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel kepuasan konsumen 89.3 % ditentukan oleh varian untuk Harga . Pengertian ini sering katakana juga bahwa pengaruh Harga terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 89.3% dan sisanya 10.7% ditentukan oleh faktor lain – lain yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap kepuasan konsumen maka digunakan uji koefisien determinasi

Tabel Uji Model Summary

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .893a .798 .796 1.145

a. Predictors: (Constant), Harga

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Berdasarkan tabel model summary dapat diketahui bahwa nila R square sebesar 0.798 atau artinya adanya pengaruh yang kuat Harga dan sisanya ditentukan faktor lain yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.

(10)

e-issn : 2598 - 5256 70 Persamaan Regresi

Untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai Kepuasan masyarakat apabila nilai kualias pelayanan diubah, maka digunakan uji persamaan regresi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.992 1.802 3.325 .001

Harga .823 .042 .893 19.684 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Sumber : Data diolah SPSS 19.0

Berdasarkan tabel koefisien tingkat signifikan sebesar 0,000 maka H1 diterima dan H0 ditolak, maka kesimpulannya adalah persamaan regresi adanya pengaruh, sehingga persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah Y = 5.992 + 0.823 X

Dimana

Y = Kepuasan Konsumen X = Harga

Artinya jika X = 0 atau tanpa ada nya Harga maka Kepuasan Konsumen adalah sebesar 5.992 dimana jika X naik 1 angka atau setiap kenaikan Harga sebesar 1 maka akan menaikkan Kepuasan Konsumen menjadi sebesar 0.823

V. KESIMPULAN

kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian mengenai Harga terhadap Kepuasan Konsumen adalah , sebagai berikut:

1. Hasil Analisis Koefisien Korelasi pada penelitan ini , didapatkan nilai r sebesar 0.893 atau 89.3% yang mempunyai arti hubungan sangat kuat antara variabel independent (Harga) dengan variabel dependent (Kepuasan Konsumen).

2. Hasil Koefisien Determinasi didapatkan nilai sebesar 0.798 atau 79.8%. Hal ini berarti Harga mempengaruhi Kepuasan Konsumen sebesar 79.8% dan 20.2% dipengaruhi oleh faktor lain 3. Hasil Analisis Koefisien Regresi Sederhana diperoleh persamaan Y = 5.992 + 0.823 X

DAFTAR PUSTAKA

Soni Suntani Sentiana (2018) : Jurnal Widya Cipta Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap

Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan

Ani Solihat , Lukmanul Hakim (2016), Sri Dewi Setiawati: Jurnal Ecodemica STRATEGI PRODUK

CILOK SEBAGAI MAKANAN KHAS KOTA BANDUNG

Fandy Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan, Penelitian). Yogyakarta. Andi Kasmir. (2012) Pemasaran Bank, Revisi ke-10. Jakarta: Prenada Media Group.

Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasaran Jasa, Cetakan ke-4. Yogyakarta: C. V Andi Offset.

Khusaini Ahmad, 2016. Analisis Kualitas Pelayan Terhadap Kepuasan Konsumen di SPA Club Arena

Yogyakarta, Tugas akhir, Jurusan Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Kartika Yuliantari (2018). Jurnal Widya Cipta Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan pada Fish Streat Cabang Tebet

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Gambar

Tabel Validitas Variabel Y (Kepuasan Konsumen)
Tabel Reabilitas Variabel X  (Harga)  Reliability Statistics
Tabel Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memperhitungkan pembentukan aliansi Iran-Rusia, dapat dilihat juga mengenai letak geografis dari negara Iran itu sendiri. Pada dasarnya, letak geografis Iran yang

Interval penyiraman air 6 hari sekali dengan koefisien tanaman 0.52 dan fraksi air 14.32% nyata menghasilkan tinggi tanaman yang lebih tinggi, jumlah daun yang lebih banyak,

divinidad juguetona que comparte conocimientos de ambos lados del universo, tanto derecha como izquierda, se encarga de reportarle a Olódùmarè todo lo que pasa.

Foraminifera besar (30%) Sebagian besar berupa Lepidocyclina sp, umumnya dalam keadaan pecah dan sebagian utuh, berukuran (0.5 – 1.8 mm), sebagian cangkang telah terisi oleh

Melalui ketentuan hukum ini, maka suatu perjanjian kerja yang dibuat antara seorang pekerja dan pengusaha, yang terikat dalam suatu PKB, dapat menjamin adanya syarat–syarat kerja

Secara anatomis, ruptur uteri di bagi menjadi ruptur uteri komplit (symtomatic ruptur) dan dehisens (symtomatic ruptur). Pada kasus ruptur uteri komplit terjadi

Perlu diketahui bahwa ada waktu yang lebih panjang bagi calon perseorangan tersebut untuk proses pendaftaran yang kira- kira 1 (satu) bulan sesuai dengan Peraturan Komisi

Berdasarkan hasil seluruh data yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata pelajaran Gambar Teknik untuk