• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DASAR. Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN DASAR. Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen merupakan hal dasar dalam setiap organisasi, dalam bentuk apapun. Bagaimana sebuah rencana kerja disusun kemudian dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh pekerja dengan penuh motivasi untuk mewujudkan sesuai tujuan bersama yang ingin dicapai? Manajemen yang baik tentu akan berhasil dalam memulai, mengembangkan dan mengelola rencana kerja mencapai suatu prestasi sesuai tujuan yang diinginkan.

MANAJEMEN DASAR

Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:

Harold Koontz

Management is the art of getting things done through and with people in formally organised groups.

[Manajemen adalah seni mewujudkan suatu tujuan melalui dan dengan orang banyak dalam bentuk kelompok organisasi.]

Henry Fayol

To manage is to forecast and to plan, to organise, to command, to co-ordinate and to control.

[Mengatur adalah meramalkan dan merencanakan, mengorganisir, memerintah, mengkoordinir dan mengawasi.]

William Sprelgel

Management is that function of an enterprise which concern itself with the direction and

control of the various activities to attain the business objective. Management is essentially an executive function; it deals particularly with the active direction of the human effort.

[Manajemen adalah fungsi perusahaan yang menentukan sendiri arah yang ingin dituju dan mengontrol segala aktivitas yang terjadi untuk mencapai tujuan bisnis. Manajemen pada intinya adalah fungsi eksekutif, menekankan pengarahan aktif pada upaya manusia.]

Peter Drucker

Management is a multi-purpose organ that manages business and manages manager and manages workers and work.

[Manajemen adalah fungsi dengan anek tujuan untuk mengatur bisnis, manajer, pekerja, dan aktivitas kerja.]

Mary Parker Follet

Management is the art of getting things done through people.

[Manajemen adalah seni mewujudkan suatu tujuan melalui orang banyak.]

F.W. Taylor

Management is the art of knowing what you want to do and then seeing that they do it in the best and the cheapest way.

[Manajemen adalah seni mengetahui apa yang kamu inginkan untuk dilaksanakan yang kemudian mencari cara

(2)

mewujudkannya dengan terbaik dan termurah.]

George R. Terry

Management is a distinct process consisting of planning, organising, actuating and controlling; utilising in each both science and art, and followed in order to accomplish pre-determined objectives.

[Manajemen adalah proses nyata yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan; memanfaatkan satu atau sekaligus ilmu dan seni, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.]

Dari banyak pengertian di atas, secara sederhana manajemen merujuk pada banyak aktivitas, kebanyakan melibatkan sekelompok orang dan sumber daya lainnya, yang melaksanakan sedikitnya beberapa FUNGSI DASAR MANAJEMEN sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning), termasuk dalam perumusan tujuan akhir, cara kerja, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja, tanggung jawab dan waktu penyelesaian kerja. 2. Pengorganisasisan (Organizing), adalah

mewujudkan tujuan dengan cara maksimal, misalnya dengan membuat departemen baru, meninjau pekerja, membangun ruang kerja dan lain sebagainya. 3. Pengarahan (Leading), termasuk seperangkat aturan untuk organisasi, bagian atau individu yang dipatuhi dengan baik. 4. Pengawasan (Controlling), termasuk koordinasi, pemantauan dan penyesuaian atas sistem kerja, proses dan struktur agar efektif dan efisien

dalam mewujudkan tujuan.

PEMIKIRAN MANAJEMEN berkembang seiring perubahan zaman. Di era pemikiran ekonomi klasik, di abad 19, yang dimotori oleh Adam Smith (1723-1790) dan John Struart Mill (1860-1873), latar belakang teori menekankan pada alokasi sumber daya, produksi dan penetapan harga. Selain itu, inovasi teknologi juga telah menjadikan produksi memiliki standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya dan rencana kerja.

Sekitar abad 20, manajemen dipengaruhi perhitungan berdasarkan scientific, sebagaimana Henry R. Towne dalam Science of Management (1890), Frederick Winslow Tayloy dalam Principles of Scientific Management (1914), Frank dan Lillian Gilberth dalam Applied Motion Study (1917) dan sebagainya. Bidang ilmu lain pun kemudian menjadi dasar pemikiran terkait manajemen, seperti Lillian Gilbert dalam Psychology of Management (1914), Chris Argyris (1923) yang meneliti fenomena manajemen dalam perspektif sosiologi. Di penghujung akhir abad, manajemen kemudian terbagi menjadi 6 cabang ilmu utama, yaitu:

1. Manajemen Keuangan (Financial Management) 2. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human

Resource Management)

3. Manajemen Teknologi Informasi (Information Technology Management)

4. Manajemen Pemasaran (Marketing Management) 5. Manajemen Operasi (Operations Management) 6. Manajemen Strategik (Strategic Management) Kini di abad 21, penelitian menemukan kesulitan untuk membagi manajemen sesuai kategori fungsi yang ada. Semakin banyak proses yang secara simultan melibatkan fungsi yang

lain. Saat ini telah terjadi bahwa seluruh

(3)

proses, tugas dan tujuan menjadi satu dalam manajemen. Ini kemudian melahirkan pemikiran terkait Etika Bisnis, Studi Manajemen Kritis (Critical Management Studies) dan Aktivitas Anti-Perusahaan (Anti-Corporate Activism). Demokrasi di tempat kerja (Workplace Democracy) sebagai suatu konsekuensi zaman pun menjadi biasa dan semakin didukung luas, dimana di beberapa tempat fungsi manajemen harus melibatkan seluruh pekerja, dan mendapat porsi dalam pekerjaannya.

Pemanfaatan teori manajemen di abad ini pun diterapkan pada organisasi tanpa laba dan pemerintahan -termasuk administrasi publik, manajemen publik dan manajemen pendidikan. Selain itu, manajemen dimanfaatkan dalam organisasi sipil-kemasyarakatan (civil-society organization) diuraikan dalam manajemen tanpa laba (nonprofit management) dan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Atau dengan kata lain, semua organisasi modern saat ini menerapkan ilmu manajemen dalam menjalankan organisasinya untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkannya.

MANAJEMEN KOPERASI

Bagaimana dengan manajemen koperasi? Untuk dapat memahami tersebut, maka sebagai langkah awal perlu diketahui DEFINISI KOPERASI, sebagaimana yang diberikan oleh para ahli, antara lain:

Ninik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia

Suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota; untuk bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah pada anggotanya.

International Co-operative Alliance (ICA) A co-operative is an autonomous association of persons united voluntarily to meet their common economic, social, and cultural needs and aspirations through a jointly-owned and democratically-controlled enterprise.

[Sebuah koperasi adalah sebuah asosiasi otonom dari kumpulan orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan

umum dalam hal ekonomi, sosial dan budaya, serta menyalurkan aspirasi melalui satu badan usaha dengan kepemilikan-bersama dan demokrasi terkontrol]

International Labour Organization (ILO) Cooperative defined as an association of person usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end through the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking.

[Koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan orang yang biasanya dengan tujuan tertentu, yang bergabung secara sukarela untuk meningkatkan taraf ekonomi melalui pembentukan suatu organisasi bisnis yang dikelola demokratis, menyumbang kontribusi adil atas modal yang ditetapkan dan menerima bagian yang adil atas risiko dan manfaat dari usaha tersebut]

Mohammad Hatta

Usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang.

Margono Djojohadikoesoemo

Perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

Hendar

Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.

UU No. 25 Tahun 1992

Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

(4)

ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Dari pengertian koperasi di atas, koperasi dapat digolongkan sebagai suatu organisasi, sebagaimana Alfred Kuhn membagi macam organisasi menjadi 4 macam, sebagaimana dikutip dari Sutarto dalam Dasar-dasar Organisasi, yaitu:

1. Organisasi Koperasi (Cooperative Organization) Dalam organisasi koperasi para sponsor dan para konsumen merupakan kelompok yang sama, mereka berusaha menghasilkan sesuatu untuk kepentingan sendiri.

2. Organisasi Keuntungan (Profit Organization) Dalam organisasi keuntungan para konsumen dibebani biaya operasi ditambah laba yang diharapkan oleh pengusaha.

3. Organisasi Pengabdian (Service Organization)

Dalam organisasi pengabdian sponsor merupakan pemikul biaya sedangkan laba ditujukan kepada konsumen atau penerima layanan atau dapat dikatakan sebagai pemberian. 4. Organisasi Penekan (Pressure Organization)

Organisasi penekan mengarahkan aktivitasnya untuk mempengaruhi konsumen atau penerima agar memberikan dukungan kepada aktivitas sponsor.

MANAJEMEN KOPERASI, menurut Hendar dalam Manajemen Perusahaan Koperasi, adalah berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manajer (pengelola) koperasi dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pengawasan terhadap semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha koperasi yang sedang digarap dapat mencapai tujuan.

Senada dengan pengertian tersebut, sebagaimana Kimberly A. Zeuli dan Robert Cropp dalam Cooperatives: Principles and Practises in the 21st

century menyatakan:

To prosper, cooperatives must be well organized, well financed, well manager, and governed well by a comitted membership. They must be progressive, adapting to changing business climates, and responsive to their member’s changing needs.

[Untuk berhasil baik, koperasi harus dikelola, dibiayai, diatur dan dikuasai secara baik oleh

komite pengurus. Mereka harus progresif, adaptatif terhadap perubahan iklim bisnis dan responsif atas perubahan kebutuhan para anggotanya]

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam Manajemen Koperasi menyatakan:

Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi tersebut menjadi kekuataan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh.

Meskipun pengelolaan dilakukan melalui pendekatan ilmu manajemen, International Cooperative Alliance (ICA) merumuskan PRINSIP DASAR KOPERASI yang harus ditegakkan, yaitu:

1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka (Voluntary and Open Membership)

Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang untuk dapat menggunakan layanannya dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa batasan jenis kelamin, sosial, ras, politik atau diskriminasi agama. 2. Kontrol Anggota secara Demokratis (Democratic

Member Control)

Koperasi merupakan organisasi demokratis yang dikendalikan oleh para anggotanya yang secara aktif berpartisipasi dalam menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Lelaki atau wanita yang dipilih sebagai pengurus bertanggung jawab penuh kepada anggota. Anggota koperasi primer memiliki hak suara yang sama (satu anggota, satu suara) dan koperasi di bawahnya juga menjalankan aturan demokratis.

3. Partisipasi Ekonomi Anggota (Member Economic Participation)

Setiap anggota memiliki keadilan untuk dan dalam kontrol demokratis, terkait modalnya dalam koperasi. Setidaknya sebagian dari modal menjadi milik bersama koperasi. Anggota akan menerima kompensasi terbatas, jika ada, dalam modal sebagai syarat keanggotaan. Anggota mengalokasikan keuntungan untuk salah satu

(5)

atau semua tujuan berikut: mengembangkan koperasinya, kemungkinan menyediakan cadangan, menjadi bagian yang tidak dipisahkan, memberi manfaat sesuai proporsi transaksinya dengan koperasi, dan mendukung segala kegiatan lain yang disetujui para anggota.

4. Bebas dan Otonom (Autonomy and Independence)

Koperasi bersifat otonom, organisasi yang dikelola sendiri oleh anggotanya. Jika koperasi melakukan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah, mereka akan melakukannya dalam aturan kontrol demokratis yang diatur bersama anggota dan mempertahankan otonomi koperasi.

5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi (Education, Training and Infromation) Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggotanya,

pengurus,

pengelola, dan karyawan agar bisa berkontribusi lebih efektif dalam mengembangkan koperasi. Koperasi menyampaikan ke masyarakat umum, terutama generasi

muda dan pemimpin tertentu, tentang keuntungan dan manfaat dari koperasi.

6. Kerjama antar Koperasi (Co-operation among Co-operatives)

Koperasi melayani anggotanya lebih efisien dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama dengan struktur lokal, nasional, kawasan atau internasional.

7. Kepedulian Masyarakat (Concern for Community) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dengan lingkungan sekitar melalui kebijakan yang disetujui bersama para anggotanya.

UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian mengatur Prinsip Koperasi di pasal 5 ayat 1, sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya usaha masing-masing anggota;

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

5. Kemandirian.

Prinsip yang ditegakkan tersebut harus dilandasi NILAI-NILAI KOPERASI yang terdiri dari:

1. Menolong diri sendiri (self-help), dilandasi keyakinan bahwa setiap orang dapat dan mampu mengontrol tujuan hidup masing-masing. 2. Bertanggung jawab sendiri (self-responsibility), berarti bahwa setiap anggota bertanggung jawab terhadap koperasinya, untuk mempertahankan dan melanjutkan keberlangsungan hidupnya. 3. Persamaan hak (equality) anggota baik sebagai individu maupun kelompok yang tidak memandang status sosial dan ekonomi. 4. Keadilan (equity) dalam koperasi adalah

selamanya tanpa batasan dimana setiap anggota diperlakukan sama dalam memperoleh pembagian partisipasinya.

5. Kesetiakawanan (solidarity) menjamin bahwa setiap tindakan koperasi bukan dikarenakan kepentingan pribadi tertentu. Seluruh anggota termasuk yang terkait dengan koperasi diperlakukan dengan baik.

Dr. Mohammad Hatta dalam Almanak Koperasi 1957-1958 membagi prinsip koperasi menjadi dua bagian, yaitu:

(6)

1. Prinsip Pokok

a. Demokrasi koperatif, yang artinya bahwa pengelolaan dan tanggung jawab adalah berada di tangan anggota sendiri.

b. Dasar persamaan hak suara. c. Tiap orang boleh menjadi anggota.

d. Demokrasi ekonomi, keuntungan dibagi kepada anggota menurut jasa-jasanya.

e. Sebagian dari keuntungan diperuntukkan pendidikan anggota

2. Dasar-dasar Moral

a. Tidak boleh dijual dan dikedaikan barang-barang palsu.

b. Harga barang harus sama dengan harga pasar setempat.

c. Ukuran dan timbangan barang harus benar dan dijamin.

d. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena menggerakkan hati orang untuk membeli di luar kemampuannya.

Dengan demikian FUNGSI DAN PERAN KOPERASI, menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai

dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan

mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Untuk dapat mewujudkan tujuan koperasi agar dapat sukses, Marilyn Scholl dan Art Sherwood dalam Four Pillar of Cooperative Governance menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI yang terdiri dari:

1. Kesatuan Tim (Teaming)

Pengelola koperasi harus bekerja sama secara efektif sebagai suatu tim. Untuk itu perlu dipersiapkan kesepakatan bersama terkait pekerjaan, tujuan yang jelas atas individu dan tim

itu sendiri, sistem pengambilan keputusan yang efektif dan kepemimpinan dalam tim yang baik. 2. Pemberdayaan yang Akuntabel (Accountable

Empowerment)

Ketidakjelasan kekuasaan akan selalu menjadi masalah sehingga koperasi harus membangun akuntabilitas sistem yang jelas. Akuntabilitas disini berarti ekspektasi yang jelas, tanggung jawab yang tepat dan pemeriksaan.

3. Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) Kepemimpinan strategik mengarah pada penyusunan arah dan tujuan koperasi. Bagaimana koperasi menjadi lebih efektif sesuai harapan seluruh anggota? Bagaimana koperasi dapat diterima baik dalam pasar yang ada? Bagaimana puncak pencapaian prestasi yang diinginkan?

4. Demokrasi (Democracy)

Demokrasi bukan sekedar pengambilan suara. Demokrasi yang sehat memberi kesempatan para anggota untuk berperan aktif dan berubah menjadi baik dalam organisasi. Kepemilikan dan demokrasi merupakan jantung yang membedakan koperasi dengan model bisnis lainnya.

Menjadi suatu tantangan karena manajemen koperasi nampaknya memiliki pola yang lebih unik dibandingkan dengan manajemen nonkoperasi sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan perusahaan koperasi adalah membantu meningkatkan usaha anggotanya, sedang nonkoperasi adalah mencari keuntungan, jika perlu keuntungan itu semaksimal mungkin. Akibatnya semua proses manajemen akan ditujukan pada memakmurkan anggotanya, bukan pada kemakmuran perusahaan koperasi dengan mengabaikan kemakmuran anggotanya. Secara ideal, koperasi dikatakan berhasil bila perusahaan organisasi mengalami perkembangan kemakmuran yang diikuti dengan

perkembangan kemakmuran anggotanya. Koperasi juga masih dikatakan berhasil apabila kemakmuran anggota meningkat atas peran koperasi, meskipun perusahaan koperasinya tidak berkembang pesat.

2. Koperasi bergerak di dua pasar yang berbeda, pasar internal dan pasar eksternal. Perbedaan ini mengharuskan perbedaan pola pengelolaan pasar koperasi. Jika didirikan oleh anggota,

(7)

dikelola oleh anggota dan ditujukan untuk anggota, maka orientasi pelayanan hendaknya menjadi tujuan paling utama di pasar internal. Sebaliknya jika koperasi bergerak di pasar eksternal, pada dasarnya sasaran yang hendak dicapai tidak berbeda dengan perusahaan nonkoperasi, yaitu mencari keuntungan.

3. Adanya pasar internal dan eksternal pada koperasi mengharuskan pengelolaan keuangan secara berbeda. Pendapatannya harus dipisahkan. Pendapatan dari pasar internal setelah dikurangi berbagai biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diantaranya dibagikan kepada anggota sesuai jasa anggota. Pendapatan pasar eksternal setelah dikurangi biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi atau membantu meningkatkan usaha anggotanya. 4. Pola pengelolaan SDM di koperasi berbeda

dengan pola pengembangan di nonkoperasi. Pada perusahaan non koperasi, pengelolaan SDM terfokus pada pemberdayaan karyawan perusahaan sedangkan perusahaan koperasi pusat perhatian tidak hanya pada pemberdayaan karyawan tetapi juga pada pemberdayaan anggota. Jadi manajemen SDM pada koperasi lebih luas daripada nonkoperasi.

Itu semua disebabkan, dari sudut pandang ekonomi, koperasi memiliki perbedaan secara esensial dengan nonkoperasi sebagai berikut:

1. Koperasi adalah kumpulan dari orang-orang sedangkan nonkoperasi adalah kumpulan modal. Konsekuensi perbedaan ini adalah koperasi dikembangkan satu orang satu suara dan pembagian SHU didasarkan pada jasa anggotanya, sedangkan nonkoperasi hak suara dan pembagian keuntungan tergantung pada jumlah modal disetor.

2. Koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggotanya sebagai pemilik sekaligus pelanggan utamanya, sedangkan nonkoperasi anggota dapat berfungsi sebagai pemilik tapi bukan sebagai pelanggan.

3. Secara hukum, koperasi adalah organisasi yang didesain dengan hak keanggotaan satu orang satu suara, pembagian keuntungan (SHU)

berdasarkan jasa anggota dan keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pada nonkoperasi, hak suara tergantung pada jumlah modal yang disetor. Artinya semakin banyak modal disetor, semakin banyak hak suaranya, semakin banyak bagian laba yang diperoleh dan hanya pemilik modal yang bisa keluar masuk perusahaan (yang dibuktikan dengan kepemilikan saham).

SUMBER BACAAN

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. Manajemen Koperasi. 2010. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia

Hendar. Manajemen Perusahaan Koperasi, 2010. Jakarta: Penerbit Erlangga. 978-979-075-947-3 Hendrojogi. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik. 2007. Jakarta: RajaGrafindo Persada. ISBN 979-421-662-3

http://ica.coop/

http://www.wikipedia.org

Kimberly A. Zeuli dan Robert Crop. Cooperatives: Principles and Practises in the 21st century. 2004.

Wisconsin: University of Wisconsin-Extension

Marilyn School & Art Sherwood. Four Pillars of Cooperative Governance. 2014. From Cooperative Grocer.

Ninik Widiyanti. Manajemen Koperasi. Cetakan ketujuh: September 2002. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN 979-518-088-6

Ninik Widiyanti & Y.W. Sunindhia. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Cetakan kelima: Agustus 2008. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN 978-979-518-263-4 Sutarto. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan ke-21: 2006. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. ISBN 979-420-275-4

Referensi

Dokumen terkait

Pada alat tenun ini benang lusi dalam posisi vertikal dan selalu tegang karena ada pemberat atau beban, sedangkan benang pakan disisipkan dengan suatu alat yang disebut

Penulis memilih OpenVPN Access Server karena memiliki semua fitur keamanan OpenVPN, OpenVPN menggunakan private keys, certificate , atau username-password untuk melakukan

Pekerja tetap adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan berdasarkan hari kerja yang melebihi dua puluh hari dalam satu bulan dan

Usaha perbaikan undakan taman pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar disesuaikan dengan aspek ergonomi yaitu dengan redesain: kemiringan

Sertifikasi ISPO dan RSPO hendaklah dapat mengintegrasikan prinsip sustainability dan multifungsi perkebunan kelapa sawit sebagai bagian dari continues improvement

Ekstraksi fitur adalah proses penggalian informasi atau ciri penting dari suatu gambar yang dapat dibedakan dari suatu objek atau kelompok objek sehingga dasar informasi ini

Soen’an, Djoefri Ali Ch., Firdausy Carunia Mulya, Suhadak, 1998, Kemiskinan Masyarakat Perkampungan Kumuh di Perkotaan;Kondisi Sosial-Ekonomi, Puslitbang Ekonomi

Za določanje viskoznostih lastnosti olj za menjalnike glede na temperaturo, se uporabljajo SAE razredi (SAE = Society of Automotive Engineers). Potrebno je poudariti,