• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C BIOLOGI PMIPA UNJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRASETYO WAHYU UTOMO A1C BIOLOGI PMIPA UNJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

MENGGUNAKAN SOFTWARE ISPRING SUIT PADA M A T E R I P R O T O Z O A UNTUK SISWA

KELAS X IPA DI SMAN 11 KOTA JAMBI

Prasetyo WAHYU UTOMO1), Retni S BUDIARTI1),Upik YELIANTI1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi

Email: nobodyperfect03@gmail.com Oleh

Prasetyo Wahyu Utomo

(Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK

Efektifitas dan efisiensi pembelajaran dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu kini guru dituntut untuk mampu menyediakan media pembelajaran yang variatif dan inovatif. Salah satunya adalah media pembelajaran yang memanfaatkan multimedia komputer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran biologi pada materi protozoa dan mengetahui kelayakan media pembelajaran biologi pada materi protozoa di SMA.Jenis penelitian ini adalah Research and Development dengan menggunakan model pengembangan ADDIE, model ini memiliki 5 tahap yaitu Analisis, Desain, Development, Implementasi dan Evaluasi.Penelitian ini dilakukan di SMAN 11 Kota Jambi Pada Bulan Juni-Juli 2014. Data penelitian diperoleh dari hasil uji coba alat dan penyebaran angket persepsi kepada siswa. Data hasil ujicoba dianalisis dengan menentukan validitas dan reabilitas, sedangkan data angket dianalisis dengan rumus persentase. Dari hasil validasi diperolehpersentase untuk validasi materi sebesar 80%dan media sebesar 80%, hal ini menyatakan bahwa media sudah baik. Namun secara keseluruhan berdasarkan komentar dan saran validator, media dinyatakan layak untuk digunakan. Sedangkan setelah di ujicobakan pada kelompok kecil diperoleh presentase 71,88% yang di kategorikan baik, ini berarti siswa media membuat siswa tertarik dan layak untuk digunakan.Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dengan software ispring layak digunakan dan dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas siswa. Serta dapat sebagai bahan pembanding untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik.

(2)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 2 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam manfaat hasil-hasil teknologi dalam meningkatkan hasil belajar, maka para pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efesien dalam pembelajaran di kelas. Perkembangan teknologi menuntut pendidik dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih sebagai penunjang pembelajaran.

Kelebihan media diantaranya dapat menghemat waktu dalam kegiatan pembelajaran dan meringankan tugas guru dalam mengajar. Penggunaan media selain sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, juga dapat memberikan perubahan pada diri siswa.

Tujuan penelitian pengembangan ini untuk: (1) Menghasilkan media pembelajaran biologi pada materi Protozoa. (2) Melihat kelayakan produk terhadap pengembangan media pembelajaran biologi pada materi Protozoa. Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai upaya memiliki media alternatif atau sarana variasi media dalam menyampaikan materi Protozoa.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah mendesain media pembelajaran biologi dengan menggunakansoftware ispring suitpada materiProtozoa?

2. Bagaimanakah uji coba kelayakan kelompok kecil terhadap penggunaan media pembelajaran biologi dengan menggunakan software ispring suit pada materi Protozoa?

Tujuan Pengembangan

1. Menghasilkanmedia pembelajaran biologi pada materi Protozoa.

2. Melihatkelayakan produk terhadap pengembanganmedia pembelajaran biologi pada materi Protozoa.

Spesifikasi ProdukYang Diharapkan 1. Format program : .swf, .exe. 2. Resolusi : 1000 pixel x 760 pixel. 3. Kegunaan:

Media yang dikembangkan berfungsi sebagai media yang memberitahukan pengetahuan tambahan sebelum siswa melakukan praktikum langsung.

4. Tingkat pengguna media:

Sekolah Menengah Atas, Kelas X dan telah menguasai pengetahuan dasar komputer.

5. Menggunakan laptop/komputer.

6. Software pendukung: Flash Player atau software yg menunjangnya

7. Dalam penggunaan media menggunakan software flash player plug in atau software sejenis yang bisa digunakan.

(3)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 3 Pentingnya Penelitian Pengembangan

Pentingnya pengembangan media dalam penelitian ini adalah sebagai upaya memiliki media alternatif atau sarana variasi media dalam menyampaikan materi Protozoa.

Keterbatasan Pengembangan

1. Media Pembelajaran yang digunakan didesain secara khusus yang berisikan software konsep-konsep biologi pada materiProtozoa yang berupa tulisan, gambar dan animasi.

2. Media dibuat dengan menggunakan software Ispring suit dengan hasil akhir berupa file dengan format swf yang dikemas dalam compact disc (CD).

3. Materi yang digunakan dalam media pembelajaran adalah materi Protozoa yang disesuikan dengan silabus kurikulum 2013.

4. Responden penelitian adalah siswa kelas X IPA di SMAN 11 Kota Jambi. Definisi Istilah/Operasional

1. Ispring suit merupakansoftware untuk mengkonversi file ppt (powerpoint) menjadi bentuk flash yang aktraktif sehingga user/viewer dapat berinteraksi langsung terhadap materi yang disampaikan.

2. Tool adalah Peralatan bantu yang berguna dalam suatu proses atau program software.

3. Publish adalahIstilah yang digunakan untuk mengubah fileflash menjadi format swf atau html.

KAJIAN PUSTAKA Media Pembelajaran

Kata mediaberasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Arsyad, 2011:3). Munadi (2013:7) menambahkan, “Media merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerima dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar sebagai perantara yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran disekolah

Jenis-Jenis Media

Ditinjau dari tampilannya media terbagi menjadi tiga macam, yaitu (1)Media suara (audio) adalah yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.(2) Media bentuk visual adalah media yang berkaitan dengan indera penglihatan. Media ini menampilkan gambar diam

(4)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 4 seperti film strip, foto, gambar, dan cetakan. (3) Media gerak (kinestetik) adalah media yang penggunaan dan pemfungsiannya memerlukan sentuhan antara guru dan siswa atau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Contoh dari media ini adalah dramatisasi demonstrasi, permainan dan simulasi. Ispring Suit

Ispring Suitmerupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi yang kompatibel dengan power point untuk dijadikan dalam bentuk flash. Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan pro (berbayar).

Ispring Suit secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft Power Point sehingga Anda tidak membutuhkan keahlian khusus. Beberapa fitur Ispring Suit adalah:

1. Ispring suit bekerja sebagai add-ins

2. Dikembangkan untuk mendukung e-learning.

3. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal Membuka Dan Menjalankan Ispring Suit

Langkah-langkah untuk menjalankan ispringsuit adalah sebagai berikut: 1. Klik tombol Start pada windows taksbar

2. Klik pilihan All Programs, kemudian pilihan folder Ispring suit.

3. Klik Ispring pro, selanjutnya akan tampil welcome screen, klik launch powerpoint, sehingga lembar kerja Ispring suit akan ditampilkan

Gambar 2.1 Jendela welcome screen ispring Suit Mengenal Ruang Kerja Dan Panel Ispring Suit

Perhatikan Gambar 2.2 yang menampilkan ruang kerja Ispring suit beserta elemen-elemennya:

1. Aplication Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Ispring suit. Baris ini berisi tombol workspace, menu dan aplikasi lainnya.

(5)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 5 Gambar 2.2 ruang kerja ispring suit

Berikut ini adalah keterangan dan fungsi masing-masing tombol dalam dokumen: Tabel 2.1 Tombol dan fungsi dari Ispring suit

Tombol Fungsi

Untuk mengconvert powerpoint dengan menggunakan pengaturan standar

Untuk mengconvert powerpoint dengan menggunakan pengaturan yang dikehendaki

Untuk memeriksa dan mengubah susunan powerpoint Untuk mengatur tautan dan referensi powerpoint Untuk mencantumkan nama pembuat/perusahaan serta alamat

website pembuat/perusahaan Untuk merekam suatu audio narasi

Untuk mengelola narasi

Untuk memasukkan flash pada sebuah slide Untuk membuat kuis pada sebuah slide Untuk memasukkan interaksi pada suatu slide

Untuk menyisipkan video dari youtube

Menutup program ispring Suit

Untuk menutup program ispring Suitdapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1. Klik menu File Exit atau langsung menekan Ctrl + Q 2. Menekan tombol Alt + F4

3. Mengklik tombol Close yang ada di sudut kanan atas jendela program ispring Suit Tinjauan Materi

Materi Protozoa

Protozoa merupakan jenis protista yang menyerupai hewan. Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu proto yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan.

(6)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 6 Sebagian besar protozoa hidup bebas di air tawar dan air laut. Beberapa jenis protozoa hidup parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrof dengan cara memangsa bakteri, protista lain, dan memanfaatkan sampah organisme.(Pujianto, 2012:60)

Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara Aseksual dengan cara pembelahan biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi Seksual dengan penyatuan inti sel disebut konjugasi. Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi: Sarcodina (Rhizopoda), Ciliata (Ciliophora), Flagellata (Mastigophora), dan Sporozoa.

METODE

Model Pengembangan

Desain pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Lee dan Owens. Alasan penggunaan model ini dikarenakan model ini merupakan model prosedural, yaitu (1) model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang jelas dan cermat untuk menghasilkan produk,(2) tahap-tahap pengembangan dalam model ini sama dengan standar tahap pengembangan, namun model ini dirancang khusus untuk pembelajaran multimedia. Hal ini sesuai dengan produk yang akan dikembangkan (Setyosari, 2012:222).

Adapun langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2012:409) ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut:

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah teknik triangulasi. Sugiyono (2012:244) menyatakan mengenai analisis data kulitatif sebagai berikut; “Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk

Ujicoba Pemakaian

Revisi Desain Validasi Desain

Ujicoba Produk

Revisi Produk Revisi Produk

(7)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 7 Validasi merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012:267). Dalam penelitian hal ini diartikan bahwa penelitian yang dilakukan didukung oleh bukti-bukti atau dapat diartikan tidak ada pijakan untuk meragukan hasil. Hal ini berarti bahwa bobot dari bukti mendukung kesimpulan yang dibangun.

Deskriptor yang di berikan kepada validator materi dan validator media sebanyak 15 item pertanyaan. Sehingga secara teoritik akan memperoleh skor minimal 15 dan maksimal 75 dimana interpretasi skor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 15 (deskriptor yang dinilai) = 15 Skor maksimum : 5 x 15 (deskriptor yang dinilai) = 75 Kategori kriteria : 5

Rentang nilai : = 12 Tabel 3.4 Skala penilaian kualifikasi produk

No Skala Nilai Tingkat Validasi

1. 63- 75 Sangat Baik/ Sangat Menarik

2. 50- 62 Baik/ Menarik

3. 37- 49 Sedang/ Cukup

4. 24- 36 Tidak Baik/ Tidak Menarik

5. 11- 23 Sangat Tidak Baik/ Sangat Tidak

Menarik

Hasil Pengembangan Hasil Validasi

Media pembelajaran yang telah dibuat, kemudian divalidasi oleh validator. Hasil pengembangan berupa data hasil dari validasi oleh validator dan ujicoba kelompok kecil yang berupa pendapat siswa terhadap media yang dibuat.Perbaikan media yang dikembangkan dilakukan berdasarkan dari hasil validasi oleh validator yang berupa data angka/skor dan saran/kritik.

Hasil Validasi Materi

No Pernyataan Skor Saran Perbaikan

1. Kesesuaian materi dengan silabus. 4 Ok Tidak ada perbaikan

2. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013.

4 Ok Tidak ada perbaikan

3. Kemudahan dalam memahami materi yang

disajikan.

4 Ok Tidak ada perbaikan

4. Keteraturan penyusunan materi yang disajikan dalam media.

4 Ok Tidak ada perbaikan

5. Latihan yang disajikan mudah dipahami. 4 Ok Tidak ada perbaikan

6. Daya tarik penyajian materi Protozoa. 4 Ok Tidak ada perbaikan

7. Urutan penyajian materi pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

8. Penggunaan bahasan pada materi mudha

dipahami.

(8)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 8

9. Komposisi warna pada media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

10. Kesesuaian video dengan materi. 4 Ok Tidak ada perbaikan

11. Tingkat kedalaman penjabaran materi pada media pembelajaran sesuai untuk siswa SMA.

4 Ok Tidak ada perbaikan

12. Kejelasan dan kemudahan dalam uraian materi. 4 Ok Tidak ada perbaikan

13. Kesesuaian materi pada soal latihan. 4 Ok Tidak ada perbaikan

14. Kesesuaian gambar dengan materi. 4 Ok Tidak ada perbaikan

15. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi latihan.

4 Ok Tidak ada perbaikan

Tabel 4.2 Validasi media tahap kedua

No Pernyataan Skor Saran Perbaikan

1. Tampilan awal media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

2. Fokus media pembelajaran terhadap materi biologi.

4 Ok Tidak ada perbaikan

3. Kemudahan dalam penggunaan tombol

navigasi.

4 Ok Tidak ada perbaikan

4. Desain media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

5. Kemudahan penggunaan media pembelajaran secara keseluruhan

4 Ok Tidak ada perbaikan

6. Kerapian media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

7. Daya interaktif video dalam media untuk mendukung pembelajaran.

4 Ok Tidak ada perbaikan

8. Penggunaan musik (audio) dalam media pembelajaran.

4 Ok Tidak ada perbaikan

9. Komposisi warna pada media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

10. Kesesuaian video dengan materi. 4 Ok Tidak ada perbaikan

11. Jenis tulisan (font) yang ditampilkan. 4 Ok Tidak ada perbaikan

12. Kelengkapan media dalam mendukung

pembelajaran.

4 Lengkap Tidak ada perbaikan

13. Besarnya huruf untuk dibaca. 4 Huruf dapat

dibaca

Tidak ada perbaikan

14. Dekorasi media pembelajaran. 4 Cukup Tidak ada perbaikan

15. Kejelasan instruksi pada media pembelajaran. 4 Ok Tidak ada perbaikan

Analisis Data

Analisis Data pada Hasil Validasi Materi

Pada analisis hasil validasi materi, data penilaian angket materi dianalisis dengan menggunakan skala Likert dengan pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan, sehingga diperoleh skor minimal 15 dan maksimal 75, dengan kriteria penilaian yaitu 1 = sangat tidak baik, 2 = tidak baik, 3 = sedang, 4 = baik, 5 = sangat baik.

Penilaian materi dilakukan oleh Dra. Harlis, M.Si. Dari validasi diperoleh saran bahwa media masih perlu penyesuaian penjelasan pada gambar.Dari hasil analisis validasi materi diatas, diperoleh skor sebesar 60 maka persentase penilaian validator materi terhadap media pembelajaran adalah

dan

(9)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 9 Analisis Data pada Hasil Validasi Media

Angket penilaian validasi media adalah sebanyak 15 pertanyaan. Terdapat 5 kategori kriteria penilaian yaitu 1 = sangat tidak baik, 2 = tidak baik, 3 = sedang, 4 = baik, 5 = sangat baik.. Dari hasil analisis data validasi media diatas, diperoleh skor nilai yaitu 60, maka persentase penilaian terhadap media pembelajaran adalah

dan termasuk dalam kategori baik atau media menarik.

Analisis Data Hasil Ujicoba Produk

Analisis data hasil ujicoba produk dilakukanhanya sebatas ujicoba kelompok kecil pada siswa kelas X SMAN 11 Kota Jambi, sebanyak 20 siswa dan terdiri dari 2 kelas, masing-masing kelas diambil10 responden. Pemilihan subjek dilakukan secara acak oleh guru bidang studi. Hasil ujicoba produk pada kelompok kecil menunjukkan kategori sangat baik atau sangat menarik dengan perolehan skor rata-rata sebanyak 71,88.Analisis data angket ujicoba produk dilakukan dengan

x 100%=71,88%.

Berdasarkan persepsi tersebut maka produk disimpulkan bahwa media dapat diterima dengan baik oleh siswa.

Rekapitulasi Angket Persepsi Siswa

Validitas butir instrumen angket persepsi yang diperoleh dari kelas uji coba dihitung menggunakan rumus product moment Karl Pearson. Dari hasil perhitungan diperoleh 2 butir pernyataan yang tidak valid (r hitung < r tabel) yaitu pernyataan nomor 18 dan 19. Selanjutnya data tersebut tidak digunakan dalam menganalisis data persepsi siswa

Revisi Produk

Berdasarkan saran dan perbaikan dari validator materi, validator media, dan responden ujicoba kelompok kecil, maka revisi dilakukan terhadap media pembelajaran.

Revisi Materi Pembelajaran

Pada revisi materi tidak begitu banyak hal yang perlu ditambahkan dan diperbaiki, yaitu lebih diperjelas penulisan keterangan pada gambar dan merubah/mengganti animasi yang ada pada materi Protozoa.

KAJIAN DAN SARAN

Kajian Produk yang Telah Direvisi

1. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pembuatan pengembangan media pembelajaran biologi pada materi Protozoa, yaitu: proses pengumpulan materi dan gambar-gambar, proses mendesain media pembelajaran, proses pembuatan media, validasi media dan materi, ujicoba produk dalam kelompok kecil, revisi produk sesuai saran perbaikan sehingga tercapai produk akhir.

(10)

PRASETYO WAHYU UTOMO A1C407018 BIOLOGI PMIPA UNJA 10 2. Isi dari media ini mencakup materi pembelajaran mengenai pokok bahasan

Protozoa, video animasi Protozoa, soal latihan.

3. Hasil dari validasi materi dan validasi media diperoleh bahwa media yang telah dibuat termasuk kedalam kategori baik yaitu dengan nilai 60, dimana berada pada rerata 50 – 62. Sedangkan untuk hasil dari persepsi siswa pada ujicoba kelompok kecil terhadap media pembelajaran biologi pada materi Protozoa menyatakan bahwa media dapat diterima oleh responden dan layak untuk digunakan. Dari hasil angket yang diisi oleh siswa sebagai responden didapatkan hasil analisis sebagai berikut: terdapat 4 item yang memiliki persentase diatas 80% yaitu item 1 = tampilan media menarik dengan persentase 88,75%, item 2 = tampilan tulisan pada media pembelajaran menarik/jelas dengan persentase 98, 33%, item 17 = media memiliki gambar dan video yang menarik sebesar 88,75% dan item 18 = media memberikan contoh yang sesuai dalam kehidupan sebesar 87,50%.

4. Revisi dilakukan untuk perbaikan produk yang telah dikembangkan. Saran-saran dari validatordijadikan acuan dalam perbaikan media pembelajaran.

Saran dan Pemanfaatan

1. Media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dalam rangka meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa untuk terus belajar biologi.

2. Media pembelajaran biologi pada materi Protozoa juga dapat dijadikan alternatif pembelajaran mandiri bagi siswa.

3. Sebagai bahan pembanding untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat menambah minat dan motivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Arikunto, S. 2010. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. . 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Pujianto, S. 2012. Biologi untuk kelas X SMA dan MA. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Gambar

Gambar 2.1 Jendela welcome screen ispring Suit  Mengenal Ruang Kerja Dan Panel Ispring Suit
Tabel 2.1 Tombol dan fungsi dari Ispring suit
Tabel 4.2   Validasi media tahap kedua

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, di perdesaan Jawa lain yang hanya menggunakan sistem produksi pertanian relatif subsisten (pada usahatani padi) ternyata proses perubahan penguasaan sumberdaya

Deiksis orang kedua, yakni pemberian bentuk rujukan penutur kepada seseorang atau yang lebih melibatkan diri.. &amp;RQWRK ³Ellu is in love with her´ µ(OOX

62 • KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KONSERVASI BANTENG.. Penelitian manajemen konflik konservasi banteng dengan masyarakat telah dilakukan di dua taman nasional yaitu TN Alas

Artikel ini membincangkan pemindaan Perkara 9 di bawah pentadbiran Shinzo Abe termasuk mengapa Perkara 9 perlembagaan Jepun perlu dipinda, usaha yang dilakukan Abe

Peraturan Bupati Jembrana Nomor 75 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten

Definisi lain mengenai citra merupakan manifestasi dari pengalaman dan harapan sehingga ia mampu memengaruhi kepuasan konsumen akan suatu barang atau jasa

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan komposisi kulit ikan terhadap karakteristik fisik-kimia dan sensoris snack kulit ikan tenggiri

Pedoman Penyusunan Dokumen di Rumah Sakit Universitas Airlangga ini adalah digunakan sebagai acuan bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan