Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan
PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006)
dan PSAK 55 (2006)
Waktu Acara
08.30 – 08.50 : Registrasi 08.50 – 09.00 : Pembukaan
09.00 – 10.30 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait.
10.30 – 10.45 : Rehat Kopi
10.45 – 12.00 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait.
12.00 – 13.00 : Rehat – Makan Siang
13.00 – 14.30 : Perbandingan PSAK Baru (2009) yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009 dengan PSAK Lama Terkait.
14.30 – 14.45 : Tinjauan Sekilas Interpretasi PSAK yang disahkan pada tanggal 23 Desember 2009
14.45 – 15.00 : Tinjauan Sekilas Pencabutan PSAK selama tahun 2009 15.00 – 15.15 : Rehat Kopi
15.15 – 17.15 : Overview PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) 17.15 – 17.45 : Tanya - Jawab
PSAK 1 (R 2009):
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Ruang lingkup Terdapat kalimat: “Pernyataan
ini tidak berlaku bagi
penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas Syariah”.
Tidak ada pengecualian ruang lingkup.
Definisi istilah Terdapat definisi istilah yang
digunakan.
Tidak terdapat definisi istilah
yang digunakan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan • Aset; • Liabilitas; • Ekuitas;
• Pendapatan dan Beban; • Arus kas;
• Kontribusi dari dan distribusi
kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
• Aset;
• Kewajiban; • Ekuitas;
• Pendapatan dan Beban; • Arus kas.
Tiga Pilar Standar Akuntansi di Indonesia
SAK
SAK Lengkap
SAK Syariah
(Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)
SAK – ETAP
• SAK komersial dan
konvensional;
• Berbasis transaksi atau
prinsip (transactional/
principle based)
• SAK industri khusus
dicabut;
• Harmonisasi dengan
IFRS/ IAS;
• Orientasi pada nilai
• Mengatur segala bentuk
transaksi Syariah baik dalam satu entitas atau dengan entitas lain; dan
• Dulu hanya diatur pada
PSAK 59 „Akuntansi Perbankan Syariah‟;
• Dulu (pada saat exposure draft) disebut sebagai SAK
UMKM (usaha menengah kecil dan mikro);
• Diadopsi dari IFRS/ IAS for SMEs (Small-Medium
Enterprises);
• Didominasi oleh prinsip biaya historis (historical cost
principles);
• Lebih longgar dibandingkan PSAK Lengkap; dan • Tidak dianjurkan untuk digunakan bagi entitas yang
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Komponen laporan
keuangan yang lengkap
• Laporan posisi keuangan • Laporan laba rugi
komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas L/K
• Laporan posisi keuangan awal
(retrospektif, penyajian kembali, atau reklasifikasi)
•Neraca
•Laporan laba rugi
•Laporan perubahan ekuitas •Laporan arus kas
•Catatan atas L/K
Penyimpangan dari suatu SAK
Jika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu PSAK
akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan
tujuan laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK, maka entitas
dapat mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan
mengungkapkan:
a. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan dan alasan mengapa manajemen
menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan
memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan
laporan keuangan yang diatur dalam KDPPLK; dan
b. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian dilakukan
terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang
perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Kepatuhan terhadap PSAK
Entitas membuat pernyataan kepatuhan atas SAK secara
eksplisit dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Tidak diatur mengenai keharusan
entitas untuk membuat
pernyataan kepatuhan atas SAK dalam Catatan atas Laporan Keuangan Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam PSAK
Tidak diatur, tetapi pada
paragraf pembuka disebutkan bahwa PSAK 25 (R 2009)
memberikan dasar untuk memilih dan menetapkan
kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan yang eksplisit.
Terdapat pengaturan bagaimana memilih dan menetapkan
kebijakan akuntansi ketika tidak diatur dalam suatu PSAK.
Ketepatan waktu Tidak diatur. Sebaiknya paling lama 4 bulan
Kepatuhan atas SAK secara Eksplisit
•Significant Accounting Policies
•Basis of Preparation
1.These financial statements have been prepared in accordance with
generally accepted accounting principles in Indonesia established
by the Indonesian Institute of Accountants (formerly);
2.These financial statements have been prepared in accordance with
the Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (see
slide 10) established by the Indonesian Institute of Accountants
Definisi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah pernyataan dan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator
pasar modal untuk entitas yang berada dalam pengawasannya;
Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas
tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha yang rasional
dilakukan.
Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1 Landasan Konseptual
Rerangka Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum
Praktik, Konvensional, dan
Kebiasaan Pelaporan yang Sehat
Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli
SAK
Internasional
/ Negara Lain Buletin Teknis
Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri PSAK ISAK
Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1 Landasan Konseptual
Rerangka Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
Praktik, Konvensional, dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat, sesuai dengan Syariah
Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, Pendapat Ahli
SAK Internasional / Negara Lain yang sesuai Syariah Buletin Teknis Peraturan Pemerintah untuk Industri (Regulasi) Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri (Kajian Asosiasi Syariah
PSAK dan ISAK Syariah PSAK dan ISAK Umum yang
Sesuai dengan Syariah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Fatwa Syariah yang Berlaku Umum
Alhadits Al Qur‟an Landasan Syariah
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R 1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca) • Properti investasi;
• Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang “dimiliki untuk dijual” dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki untuk dijual”; • Liabilitas dan aset untuk pajak
kini;
• Liabilitas dan aset pajak tangguhan;
• Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
Tidak termasuk pos-pos
sebagaimana disebutkan di PSAK 1 (R 2009).
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Pengklasifikasian liabilitas yang terkait dengan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang
Terdapat pengaturan khusus untuk liabilitas dengan
kondisi tersebut (lihat slide
15). Tidak diatur. Pos-pos yang minimal disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
Terdapat perbedaan untuk pos-pos yang minimal disajikan, antara lain: • Suatu jumlah tunggal
yang mencakup hasil
setelah pajak dari operasi yang dihentikan;
• Komponen pendapatan komprehensif lain.
a. Jika pemberi pinjaman menyetujui untuk
tidak mensyaratkan
pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran setelah
periode pelaporan
, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas
tersebut sebagai
liabilitas jangka pendek;
b. Jika pemberi pinjaman menyetujui
untuk memberikan
tenggang waktu pembayaran yang berakhir
sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan pada akhir
periode pelaporan, maka entitas mengklasifikasikan liabilitas
tersebut sebagai liabilitas jangka panjang.
Pengklasifikasian liabilitas terkait dengan
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Pos luar biasa Penggunaan “Pos Luar Biasa”
tidak diperkenankan. Diperkenankan. Kepentingan Non-Pengendali (Hak minoritas) a.Kepentingan Non-Pengendali disajikan dalam ekuitas; b. Terdapat alokasi laba rugi
pada laporan laba rugi komprehensif antara
kepentingan non-pengendali dan pemilik entitas induk.
a. Hak Minoritas disajikan terpisah antara kewajiban dan ekuitas. b. Hak minoritas disajikan tersendiri
PSAK 1 (R 2009) vs PSAK 1 (R1998)
Perihal
PSAK 1 (R 2009)
PSAK 1 (R 1998)
Pengungkapan • Pertimbangan dalam
penerapan kebijakan akuntansi • Sumber estimasi ketidakpastian • Permodalan Tidak diatur
Pernyataan ini menggantikan:
• PSAK 1 (Revisi 1998) „Penyajian Laporan Keuangan;
• PSAK 6 „Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam
Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah
disahkan
Dalam ED PSAK 1, tidak tersedia paragraf yang menyatakan siapa
yang bertanggung jawab atas laporan keuangan.
PSAK 1 (1998) yang menyatakan manajemen adalah pihak yang
bertanggung jawab atas laporan keuangan.
PSAK 1 (2009) yang disahkan, memasukkan kembali paragraf
bahwa manajemen adalah pihak yang bertanggungjawab atas
Perbedaan ED PSAK 1 dan PSAK 1 yang telah disahkan
• Penyajian paragraf 135 ada tambahan butir D di dalam PSAK 1 (R
2009) (di dalam ED terkait, tidak ada)
• Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan
di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama
dengan laporan keuangan:
(a)
domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor
pusat entitas (atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari
lokasi kantor);
(b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama;
(c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok
usaha; dan
Tanggal Efektif
• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada/ atau setelah tanggal 1 Januari 2011;
• Tanggal Efektif yang sama juga diberlakukan untuk:
1. PSAK 2 (R 2009) „Laporan Arus Kas;
2. PSAK 4 (R 2009) „Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri‟
3. PSAK 5 (R 2009) „Segmen Operasi‟
4. PSAK 12 (R 2009) „Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama‟
5. PSAK 15 (R 2009) „Investasi Pada Entitas Asosiasi‟
6. PSAK 25 (R 2009) „Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan‟
7. PSAK 48 (R 2009) „Penurunan Nilai Aset‟
8. PSAK 57 (R 2009) „Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
9. PSAK 58 (R2009) „Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan
PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan definisi untuk istilah
sebagai berikut:
a. Catatan atas laporan keuangan;
b. Laba rugi;
c. Laporan keuangan bertujuan umum;
d. Material;
e. Pemilik;
f. Pendapatan komprehensif lain;
g. Penyesuaian reklasifikasi;
h. Standar Akuntansi Keuangan;
i. Tidak praktis;
j. Total laba rugi komprehensif;
Materialitas
• Kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item
(omissions or misstatements of item) adalah material, apabila
kelalaian-pencantuman atau kesalahan-penyajian item
tersebut, secara individual atau kolektif, mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan
laporan keuangan.
• Materialitas tergantung pada ukuran dan sifat
kelalaian-pencantuman atau kesalahan-pencatatan dengan
mempertimbangkan keadaan yang melingkupinya.;
• Ukuran atau sifat item, atau kombinasi keduanya, dapat
merupakan faktor yang menentukan materialitas.
a. Perubahan dari Laporan Laba Rugi (PSAK 1 – Revisi 1998)
menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif (PSAK 1 – Revisi
2009):
• Laporan laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas
selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan
peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik.
• Total laba rugi komprehensif terdiri dari komponen “Laba
rugi” (sama seperti Laporan laba rugi berdasarkan PSAK 1 –
Revisi 1998) dan komponen “Pendapatan komprehensif
lain”.
Penyajian pos-pos penghasilan dan beban dapat dilakukan
dengan cara berikut:
- Dalam bentuk satu Laporan Laba Rugi Komprehensif; atau
- Dalam bentuk dua laporan, yaitu:
(i) laporan yang menunjukkan laba rugi (laporan laba rugi
terpisah) dan
(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan
komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi
komprehensif).
b.
Laporan posisi keuangan awal:
adalah laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan
suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
menyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Dasar ketentuan di atas di dalam PSAK 1 (R 2009) ini,
bisa dilihat di IAS 1 – Revisi 2009, BC 31 – 32.
• Pernyataan eksplisit bahwa entitas mematuhi SAK (PSAK
dan ISAK) tanpa kecuali;
• Perbaikan kebijakan akuntansi yang salah tidak dapat
dilakukan hanya dengan pengungkapan namun harus
mengacu ke PSAK 25 (2009).
Pengungkapan
Pertimbangan yang digunakan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi dan memiliki dampak paling
signifikan
Sumber estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko
signifikan untuk berpotensi akan mengakibatkan
penyesuaian material pada periode berikutnya
PSAK 2 (2009)
Laporan Arus Kas
Perihal
PSAK 2 (2009)
PSAK 2 (Revisi 1994)
Arus kas yang berasal dari beberapa
transaksi serta keuntungan atau
kerugian dari transaksi tersebut
•Arus kas dari beberapa transaksi, misalnya
penjualan peralatan pabrik diakui sebagai arus
investasi;
• Arus kas dari keuntungan atau kerugian dari transaksi di atas diakui sebagai arus kas operasi.
Tidak diatur secara eksplisit.
Penyesuaian atas laba atau rugi termasuk berasal dari hak
minoritas dalam laba/ rugi konsolidasi.
Dihilangkan. Diatur
Arus kas dari pos luar
biasa
Dihilangkan. Terdapat pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa.
Perihal
PSAK 2 (2009)
PSAK 2 (Revisi 1994)
Arus kas dari
pelepasan kepemilikan pada entitas anak
yang tidak
mengakibatkan hilangnya
pengendalian
Arus kas dari transaksi
tersebut diakui sebagai arus kas pendanaan.
Tidak ada pengaturan
Pernyataan ini menggantikan:
PSAK 2 (R2009) VS PSAK 2 (R1994)
Perubahan PSAK 2 (R2009) banyak disebabkan
karena perubahan dari PSAK 1 yakni:
• Pengaturan mengenai arus kas dari pos luar biasa
Kepemilikan dan pelepasan Entitas Anak serta Unit
Bisnis Lainnya
• Diungkapkan terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas
investasi.
• Harus diungkapkan:
1. jumlah harga yang dibayar atau diterima;
2. bagian harga yang merupakan kas dan setara kas;
3. jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau unit bisnis
lainnya yang diperoleh atau dilepas; dan
4. jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas
anak atau unit bisnis lainnya yang diperoleh atau dilepas,
Perolehan dan Pelepasan Entitas Anak dan Unit Bisnis
Lainnya
Transaksi Bukan Kas:
• investasi dan pendanaan bukan kas harus dikeluarkan dari
laporan arus kas
• diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
Komponen Kas dan Setara Kas:
• mengungkapkan komponen-komponennya
• rekonsiliasi antara jumlah yang terdapat dalam laporan arus kas
dengan yang disajikan di neraca.
Pengungkapan Lainnya:
• mengungkapkan kas dan setara kas yang tak dapat digunakan
Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Unit
Bisnis Lainnya (lanjutan)
• Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas
entitas anak namun tidak kehilangan pengendalian harus
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
pendanaan;
• Perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak
mengakibatkan kehilangan pengendalian, dicatat
sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
PSAK 4 (2009): Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri
Perihal
PSAK 4 (1994)
PSAK 4 (Revisi 2009)
Ruang lingkup Laporan Keuangan Konsolidasi • Laporan keuangan konsolidasi;
• Laporan keuangan tersendiri.
Definisi Tidak ada definisi mengenai
laporan keuangan tersendiri.
Terdapat definisi mengenai laporan keuangan tersendiri.
Entitas anak yang tidak
dikonsolidasikan
• Entitas yang dimiliki untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek;
• Entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka
panjang.
Entitas anak yang menjadi subjek
pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator, dan regulator.
Perihal
PSAK 4 (Revisi 2009)
PSAK 4 (1994)
Penyajian laporan keuangan konsolidasian
Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada pengendalian.
Pengendalian ada jika entitas memiliki lebih dari 50% hak suara
Keberadaan hak suara potensial diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian.
Tidak ada pengaturan mengenai keberadaan hak suara potensial. Terdapat kejelasan bahwa
konsolidasi harus tetap dilakukan oleh modal ventura, reksadana, unit perwalian atau entitas sejenis.
Tidak ada penegasan mengenai hal tersebut.
Perihal
PSAK 4 (Revisi 2009)
PSAK 4 (1994)
Prosedur konsolidasi
Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk:
• Entitas anak harus menyusun laporan keuangan dengan
tanggal yang sama dengan
entitas induk, kecuali tidak
praktis;
• Dilakukan penyesuaian untuk transaksi atau peristiwa
material antar perbedaan tanggal laporan keuangan tersebut (tidak lebih dari 3 (tiga) bulan).
Tanggal laporan keuangan entitas anak yang berbeda dengan entitas induk: • Laporan keuangan entitas anak dapat
digunakan jika perbedaan tidak lebih dari 3 bulan;
• Diungkapkan peristiwa atau tranksaksi material antar tanggal tersebut.
• Bila lebih dari 3 bulan, perlu ada penyesuaian
Perihal
PSAK 4 (Revisi 2009)
PSAK 4 (1994)
Kepentingan non-pengendali (hak minoritas) Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas.Hak minoritas disajikan tersendiri di antara kewajiban dan ekuitas.
Laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
Hak minoritas disajikan tersendiri dalam laporan laba-rugi.
Saldo kepentingan non pengendali dapat negatif (defisit).
Saldo hak minoritas minimal sama dengan nol, kecuali ada kewajiban mengikat dan kemampuan
Perihal
PSAK 4 (Revisi 2009)
PSAK 4 (1994)
Laporan keuangan tersendiri
• Sama seperti PSAK 4 (1994); • Note:
Pada ED PSAK 4 (2009), disebutkan bahwa laporan keuangan tersendiri
diperlakukan laporan keuangan entitas.
Laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan laporan keuangan konsolidasi
Investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan
pengendalian bersama di catat dengan metode biaya (at cost) atau nilai wajar.
Investasi pada entitas anak dicatat dengan metode ekuitas.
Perihal
PSAK 4 (Revisi 2009)
PSAK 4 (1994)
Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian• Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian diperlakukan sebagai transaksi ekuitas;
• Perbedaan antara harga pelepasan dengan nilai tercatat kepemilikan diakui dalam ekuitas.
• Tidak ada pengaturan mengenai hal tersebut.
Hilangnya pengendalian
Terdapat pengaturan mengenai serangkaian transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian yang
diperlakukan sebagai transaksi tunggal.
Tidak ada pengaturan mengenai
serangkaian transaksi yang
mengakibatkan hilangnya pengendalian yang diperlakukan sebagai suatu transaksi tunggal.
Pernyataan ini menggantikan:
Ketentuan Transisi
• PSAK 4 diterapkan secara retrospektif;
• Berlaku prospektif untuk:
Saldo kepentingan non-pengendalian bersaldo negatif;
Perubahan kepemilikan yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian;
Rencana pelepasan kepemilikan dan asset held for sale;
Hak suara potensial; dan
Ketentuan Transisi
Prospektif
murni
: • Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi
dan peristiwa lain yang terjadi setelah tanggal
efektif;
• Sementara transaksi dan peristiwa lain sebelum
tanggal efektif masih menerapkan SAK yang berlaku
sebelumnya
Prospektif
catch-up
: • Kebijakan akuntansi baru diterapkan untuk transaksi
dan peristiwa lain yang terjadi sebelum tanggal efektif,
tetapi laporan keuangan periode sebelumnya tidak
perlu disesuaikan (disajikan kembali);
• Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi lama dan
baru, diakui sebagai penyesuaian dari saldo laba awal
periode sajian atau periode sajian paling awal.
Retrospektif
: Kebijakan akuntansi baru seolah-olah sudah diterapkan
untuk transaksi dan peristiwa lain yang terjadi sebelum
tanggal efektif.
Ketentuan Transisi
Retrospektif Prospektif catch-up Prospektif Murni 31-12-09 1-1-10 1-1-11 31-12-11 Dan seterusnyaPSAK Baru
PSAK Baru
PSAK Lama
PSAK Baru
PSAK Lama
PENGENDALIAN
• Bila entitas yang memiliki entitas anak secara langsung
atau tidak langsung melalui lebih dari setengah
kekuasaan suara suatu entitas;
• kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan
secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti
dengan pengendalian.
INDIKASI PENGENDALIAN
Entitas dikatakan memiliki
setengah atau kurang kekuasaan suara
entitas
lain jika memiliki:
1. yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
2. untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan
anggaran dasar atau perjanjian;
3. untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ
tersebut;
4. untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ
tersebut.
HAK SUARA POTENSIAL
• Hak suara potensial dipertimbangkan dalam menilai
keberadaan pengendalian;
• Semua fakta dan keadaan hak suara potensial
dipertimbangkan, kecuali maksud manajemen dan
kemampuan keuangan untuk melaksanakan konversi hak
tersebut.
TANGGAL LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ANAK DAN
ENTITAS INDUK BERBEDA
• Entitas anak menyusun laporan keuangan tambahan
dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan
entitas induk untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak
praktis;
• Jika tidak praktis, penyesuaian dilakukan atas dampak
transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara
tanggal laporan keuangan entitas anak dengan tanggal
laporan keuangan entitas induk.
TRANSAKSI EKUITAS
• Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik;
• Perubahan dalam bagian kepemilikan pada entitas anak
yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat
sebagai transaksi ekuitas;
• Keuntungan/kerugian perubahan kepemilikan diakui dalam
ekuitas dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk
KEHILANGAN PENGENDALIAN
Kehilangan pengendalian dapat terjadi akibat perubahan
kepemilikan atau tanpa perubahan kepemilikan (subjek
pengendalian pemerintah, pengadilan, dan sebagainya atau
perjanjian kontraktual)
Beberapa perjanjian sebagai transaksi tunggal:
• Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu
dengan yang lain;
• Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain
untuk mencapai suatu dampak komersial secara keseluruhan;
• Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian
lain; dan
• Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifikasi secara
ekonomi, tetapi perjanjian tersebut dapat dijustifikasi secara ekonomi
jika bergabung dengan perjanjian lain.
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
• Laporan keuangan tersendiri merupakan
informasi tambahan
dari
laporan keuangan konsolidasian;
• Entitas induk
tidak bisa
menyajikan
laporan keuangan tersendiri
sebagai
laporan keuangan bertujuan umum
;
• Entitas induk
tidak bisa
menyajikan
laporan keuangan
kondolidasian
dan
laporan keuangan tersendiri
sebagai
dua
laporan keuangan terpisah
;
• Laporan keuangan tersendiri
hanya disusun oleh
entitas induk
(pemilik entitas anak, serta bisa pemilik entitas asosiasi atau
ventura bersama); dan
• Laporan keuangan tersendiri tidak dapat disusun oleh venturer
(pemilik ventura bersama) atau investor (pemilik entitas asosiasi).
PENCATATAN INVESTASI
• I
nvestasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas (ventura
bersama), dan entitas asosiasi dicatat pada biaya perolehan (at
cost) atau nilai wajar (at fair value) sesuai PSAK 55 (R 2006);
• Investasi yang dicatat pada biaya perolehan, kemudian memenuhi
definisi aset dimiliki untuk dijual, akan dicatat sesuai PSAK 58 (R
2009); dan
• Investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas
(ventura bersama) yang dicatat sesuai PSAK 55 (R 2006) dalam
laporan keuangan konsolidasian, akan dicatat sesuai PSAK 55 (R
2006) dalam laporan keuangan tersendiri.
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Ruang lingkup • Laporan Keuangan Tersendiri
• Laporan Keuangan Konsolidasi
• Laporan keuangan yang lengkap.
Definisi Hanya ada definisi „segmen
operasi‟
Ada beberapa istilah: • segmen usaha;
• segmen geografis dan segmen dilaporkan;
• pendapatan, beban, hasil, aset, kewajiban, dan kebijakan segmen; • organ perusahaan yang berwewenang.
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Segmen operasi/ usaha
Suatu komponen entitas: • terlibat dalam aktivitas
usaha dan memperoleh pendapatan dan terjadi beban;
• hasilnya dikaji ulang
secara reguler oleh organ pengambil keputusan tentang sumber daya dan kinerja;
• tersedia informasi
keuangan yang terpisah.
Suatu komponen entitas:
• dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa;
• risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lain.
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Identifikasi segmen dilaporkan
• Syarat kualitatif (pengertian segmen usaha)
Syarat kuantitatif:
i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu:
• Pendapatannya (internal dan
eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha;
• Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari:
a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; • Aset 10% dari seluruh segmen
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Identifikasi segmen dilaporkan
• Syarat kuantitatif (salah satu)
i. Pendapatan (internal dan eksternal) 10% dari seluruh segmen operasi;
ii. Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari: a. Segmen operasi yang
laba atau
b. Segmen usaha yang rugi; iii.Aset 10% dari seluruh
segmen operasi
Syarat kuantitatif:
i. Mayoritas ( >50% penjualan eksternal); ii. Salah satu:
• Pendapatannya (internal dan
eksternal) 10% dari seluruh segmen usaha;
• Laba atau rugi absolut 10% dari jumlah absolut, mana yang lebih besar dari:
a. Segmen usaha yang laba atau b. Segmen usaha yang rugi; • Aset 10% dari seluruh segmen
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Identifikasi segmen dilaporkan
Total pendapatan eksternal
segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan.
Total pendapatan eksternal segmen dilaporkan minimal 75% dari total pendapatan.
Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat).
Periode lalu sebagai segmen dilaporkan, periode kini sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat). Periode kini sebagai segmen
dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat).
Periode kini sebagai segmen dilaporkan, periode lalu sebagai segmen dilaporkan (walaupun tidak memenuhi syarat); Suatu segmen dapat dapat dianggap segmen dilaporkan (tanpa melihat ukuran kuantitatif);
Integrasi vertikal, segmen penjual digabung ke segmen pembeli (jika bukan segmen terpisah)
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Penggabungan segmen
•Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan,
distribusi produk, dan regulasi yang sama, dan
•Informasi evaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas usaha dan lingkungan ekonomi.
•Karakteristik produk, proses produksi, pelanggan, distribusi produk, dan
regulasi yang sama, dan
•Kinerja keuangan jangka panjang sama.
Kebijakan akuntansi segmen
Tidak dijelaskan. •Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi segmen;
•Aset yang digunakan bersama
dialokasikan ke setiap segmen jika pendapatan dan beban dialokasikan.
Perihal
PSAK 5 (Revisi 2009)
PSAK 5 (Revisi 2000)
Pengungkapan segmen
dilaporkan
• Umum;
• Laba atau rugi segmen, aset dan liabilitas segmen;
• Rekonsiliasi total
pendapatan, laba atau rugi, aset, liabilitas, dan unsur material lain antara segmen dengan entitas.
• Bentuk primer pelaporan; • Bentuk sekunder pelaporan:
Informasi geografis; Informasi penduduk.
Pengungkapan pada level entitas
Jika belum ada di dalam laporan segmen, maka diungkapkan:
• produk dan jasa; • area geografis.
Pernyataan ini menggantikan:
KETENTUAN TRANSISI
Informasi segmen untuk tahun-tahun lalu yang dilaporkan
sebagai informasi komparatif untuk awal tahun
penerapan, disajikan kembali sesuai dengan persyaratan
ini, kecuali jika informasi yang diperlukan tidak tersedia
dan biaya pengembangannya relatif sangat besar;
Perspective Changes
Preparation of
financial
statements based
on
external
purposes
information
perspective
Preparation of
financial
statements based
on
internal
purposes
information
perspective
PENGUNGKAPAN PENDAPATAN BUNGA & BEBAN BUNGA
PSAK 5 (2009) secara spesifik mengatur bahwa entitas
melaporkan pendapatan bunga secara terpisah dari
beban bunga untuk setiap segmen dilaporkan
kecuali
mayoritas pendapatan segmen berasal dari bunga dan
pengambil keputusan operasional menggunakan
pendapatan bunga neto sebagai dasar utama dalam
menilai kinerja dan membuat keputusan tentang sumber
daya untuk dialokasikan kepada segmen tersebut
PSAK 12 (revisi 2009):
BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA
BERSAMA
Perihal
PSAK 12 (Revisi 2009)
PSAK 12 (1994)
Ruang lingkup •Pengendalian bersama operasi;
•Pengendalian bersama aset; •Pengendalian bersama entitas,
• Pengendalian bersama operasi; • Pengendalian bersama aset. Ada pengecualian untuk bagian
pastisipasi dalam pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh entitas tertentu untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55.
Perihal
PSAK 12 (Revisi 2009) PSAK 12 (1994)
Perjanjian kontraktual
Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama.
Perjanjian kontraktual yang menciptakan pengendalian bersama.
Jika operator memiliki
pengendalian atas ventura, maka ventura adalah
entitas anak dari operator.
Tidak diatur
Pengendalian bersama operasi
Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi yang terpisah;
Dapat disediakan pertanggungjawaban
manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka panjang.
Perihal
PSAK 12 (Revisi 2009)
PSAK 12 (1994)
Pengendalian bersama aset
• Tidak disyaratkan adanya catatan akuntansi terpisah; • Dapat disediakan
pertanggungjawaban
manajemen untuk menilai kinerja ventura bersama.
Laporan keuangan tersendiri wajib disusun jika jumlahnya material dan projek berjangka waktu lama.
Pengendalian bersama entitas
Metode akuntansi:
• Konsolidasi proporsional; atau • Metode ekuitas
Tidak diatur Pengecualian untuk tidak
menggunakan konsolidasi
proporsional dan metode ekuitas Laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4
Pernyataan ini menggantikan:
PSAK 12 (1994) : Pelaporan Keuangan Mengenai
Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama
Operasi dan Aset
SAK - Kerja Sama Bisnis
Kerja Sama Bisnis
Entitas Hukum Terpisah
Tanpa Pembentukan Entitas Hukum TerpisahPengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama
Instrumen
Keuangan
Asosiasi
Entitas Anak
Pengendalian Bersama Tanpa Pengendalian Bersama
PBO
Jenis Ventura Bersama
Ventura Bersama
Pengendalian
Perubahan di masa Depan...
Joint Venture Joint Controlled Operation Joint Controlled Asset Joint Controlled Entity IAS 31 Proportionate consolidated (preferred) Equity method (not recommended) Joint Arrangement JointOperation Joint Asset
ED IAS 31 31
Equity method
Joint Venture
PSAK 15 (revisi 2009):
Perihal
PSAK 15 (Revisi 2009)
PSAK 15 (1994)
Ruang lingkup Tidak diterapkan pada investasi
pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura dan reksadana, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006)
Tidak ada pengecualian tersebut
Definisi Terdapat definisi laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri.
Tidak terdapat definisi laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
sendiri. Tidak ada definisi metode
biaya.
Perihal
PSAK 15 (Revisi 2009)
PSAK 15 (1994)
Pengaruh signifikan
Penentuan pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentasi
kepemilikan yang ada, tetapi termasuk hak suara potensial dari instrumen keuangan yang dimiliki investor.
Penentuan pengaruh signifikan hanya berdasarkan persentasi kepemilikan
Terdapat penjelasan mengenai bukti-bukti keberadaan pengaruh signifikan yang bersifat kualitatif.
Tidak ada penjelasan tersebut
Terdapat penjelasan hilangnya pengaruh signifikan tanpa
berubahnya kepemilikan absolut dan relatif.
Perihal
PSAK 15 (Revisi 2009)
PSAK 15 (1994)
Metode akuntansi
Metode ekuitas. • Metode ekuitas;
• Metode biaya jika ada pembatasan atas investasi pada perusahaan asosiasi.
Penerapan
metode ekuitas
Tidak diterapkan untuk:
• Investasi yang diklasifikasikan aset dimiliki untuk dijual (Investasi tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar yang dikurangi biaya untuk menjual);
• Investasi oleh entitas induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
• Investasi oleh entitas yang memenuhi persyaratan tertentu;
(Kedua investasi tersebut diukur pada biaya perolehan atau nilai wajar sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006))
Tidak diterapkan untuk: • Investasi yang mengalami
pembatasan;
• Investasi yang ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek;
Investasi tersebut dicatat dengan metode biaya.
Perihal
PSAK 15 (Revisi 2009)
PSAK 15 (1994)
Penerapan
metode ekuitas (lanjutan)
Tidak ada amortisasi goodwill. Goodwill diamortisasi sesuai dengan
PSAK 22 Ketika pengaruh signifikan
hilang, maka sisa nilai investasi diukur pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal, dan
kemudian dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006).
Tidak ada penjelasan tersebut metode biaya
Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada kewajiban legal atau konstruktif, atau melakukan pembayaran atas nama
investee.
Investor mencatat kerugian yang melebihi jumlah investasi jika ada
kewajiban, atau melakukan pembayaran atas nama investee.
Perihal
PSAK 15 (Revisi 2009)
PSAK 15 (1994)
Penurunan nilai Indikasi penurunan nilai
mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006), dan penentuan besaran penurunan nilai mengacu ke PSAK 48
Tidak ada penjelasan tersebut.
Laporan keuangan tersendiri
Investasi pada entitas asosiasi dalam laporan keuangan
tersendiri mengacu ke PSAK 4.
Tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut.
Pengaruh Signifikan
Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor, umumnya
dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan di dalam dewan direksi atau dewan komisaris atau
organ setara di investee;
b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi
dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi
lainnya;
c. Adanya transaksi material antara investor dengan investee;
d. Pertukaran personel manajerial; atau
Pernyataan ini menggantikan:
• PSAK 15 (1994) „Akuntansi untuk Investasi Dalam
Perusahaan Asosiasi;
• PSAK 40 (1994) „Akuntansi Ekuitas Anak Perusahaan/
Perusahaan Asosiasi
Investasi dan Kemampuan Investor
No
significance
influence
Significance
Indikasi Pengaruh Signifikan
Kriteria kuantitatif
• Kepemilikan 20% atau lebih (kecuali dapat dibuktikan
tidak ada pengaruh signifikan); dan
• Kepemilikan kurang 20% dapat dibuktikan punya pengaruh
signifikan.
Kriteria kualitatif
• Keterwakilan dalam dewan direksi atau organ yang setara
di investee;
• Partisipasi di dalam proses pengambilan keputusan;
• Transaksi material antara investor dan investee;
• Pertukaran personel manajerial; dan
Penentuan Pengaruh Signifikan
Pengaruh hak suara potential dalam
mempertimbangkan pengaruh signifikan
Hilangnya Pengaruh Signifikan
• Dengan perubahan tingkat kepemilikan absolut atau
relatif; dan
• Tanpa perubahan tingkat kepemilikan absolut atau
relatif, misalnya entitas asosiasi menjadi subjek
pengendalian pemerintah, pengadilan, atau
regulator
Metode Ekuitas
• Pengaruh signifikan menggunakan metode ekuitas;
• Bagian atas laba rugi investee tidak memperhitungkan
hak suara potensial
Goodwill tidak diamortisasi;
Indikasi penurunan nilai mengacu ke PSAK 55 (Revisi 2006) dan
penentuan besar penurunan nilai mengacu ke PSAK 48:
Penurunan Nilai Aset
• Ketika pengaruh signifikan hilang, sisa investasi diukur
pada nilai wajar sebagai nilai tercatat awal kemudian
dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006).
Pengecualian Metode Ekuitas
• Investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual (sesuai PSAK 58)
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Perihal
PSAK 25 (Revisi 2009)
PSAK 25 (1994)
Pemilihan kebijakan akuntansi
• Mengatur persyaratan pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; • Memberikan panduan
pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak terdapat PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya.
Tidak diatur.
Hal ini sebelumnya diatur dalam PSAK 1 (1998).
Definisi Mendefinisikan kelalaian
pencantuman atau kesalahan penyajian yang material (material
ommision dan misstament)
Tidak ada penjelasan yang cukup mengenai
material ommision dan misstatement,
bahkan di PSAK lain.
Mendefinisikan ketidakpraktisan. Tidak diatur, bahkan di PSAK lain. Mengeliminasi konsep
fundamental errors dan
memberikan batasan antara
fundamental errors dengan other
Mengidentifikasikan dan mengatur perlakuan akuntansi terhadap kesalahan mendasar.
Perihal
PSAK 25 (Revisi 2009)
PSAK 25 (1994)
Pengungkapan • Pengungkapan atas
perubahan kebijakan
akuntansi yang akan datang ketika entitas belum
menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku;
• Pengungkapan yang rinci atas jumlah penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi atau kesalahan awal.
Tidak diatur.
Penyajian laba atau rugi neto periode berjalan
Tidak diatur. Hal ini akan diatur dalam PSAK 1 (Revisi 2009) „Penyajian Laporan Keuangan‟.
Pernyataan ini menggantikan:
PSAK 25 (1994) : Laba atau Rugi Bersih untuk Periode
Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan
Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
Hirarki PSAK 25 ditempatkan dalam konteks PABU, adalah sebagai
berikut:
•
PSAK yang mengatur hal yang sejenis (paragraf 11(a))
merupakan bagian dari landasan operasional tingkat 1;
•
KDPPLK (paragraf 11(b)) merupakan landasan konseptual;
•
Pengaturan yang dikeluarkan badan penyusun lain (paragraf
12) merupakan landasan operasional tingkat 2.
Dalam konteks Indonesia, pemilihan kebijakan akuntansi
tersebut akan menghadapi keadaan yang berbeda, karena
Indonesia saat ini mempunyai PABU yang dirumuskan sebagai
berikut:
• Landasan konseptual: KDPPLK
• Landasan operasional:
-
Tingkat 1: PSAK dan ISAK
-
Tingkat 2: SAK internasional/negara lain, buletin teknis, regulasi, dan
pedoman/praktik akuntansi industri.
-
Tingkat 3: praktik, konvensi dan pelaporan keuangan yang sehat; dan
buku teks/ ajar, simpulan riset, artikel, dan pendapat ahli.
Perubahan Estimasi Akuntansi
Dampak perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif
dalam laporan laba rugi pada:
• periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada
periode itu; atau
• periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan
berdampak pada keduanya.
sepanjang perubahan tersebut mengakibatkan perubahan aset
dan liabilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas.
Kesalahan
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara
retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang
diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
(a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu
sajian dimana kesalahan terjadi; atau
(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal,
menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas
untuk periode lalu sajian paling awal.
KETIDAKPRAKTISAN PENERAPAN RETROSPEKTIF DAN PENYAJIAN
KEMBALI RETROSPEKTIF
Dalam beberapa keadaan adalah tidak praktis untuk
menyesuaikan informasi komparatif untuk satu atau lebih
periode lalu untuk mencapai daya banding dengan
periode berjalan.
PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai
Aset
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Ruang lingkup Semua aset kecuali:
1. Persediaan;
2. Aset timbul dari kontrak konstruksi;
3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja; 5. Aset keuangan;
6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar; dan
7. Aset dimiliki untuk dijual.
Semua aset kecuali: 1. Persediaan;
2. Aset timbul dari kontrak konstruksi;
3. Aset pajak tangguhan; 4. Aset dari imbalan kerja;
Definisi Recoverable amount = nilai
tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dan nilai pakai
Recoverable amount = nilai tertinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai;
(Harga jual neto = nilai wajar -/-biaya yang terkait)
Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas (UPK).
Nilai pakai: nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan penghentian penggunaan aset
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Identifikasi aset yang mengalami penurunan nilai
• Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur
recoverable amount;
• Pengecualian untuk aset tidak berwujud yang tak terbatas umur manfaatnya, aset tak berwujud yang belum
digunakan dan goodwill.
Identifikasi penurunan nilai dilakukan sebelum mengukur
recoverable amount.
Uji nilai
penurunan nilai UPK dengan
goodwill
Terdapat penjelasan mengenai penurunan nilai UPK di mana goodwill belum dialokasikan dan bila goodwill sudah dialokasikan.
Pengujian dilakukan secara
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Indikasi
penurunan nilai
Informasi eksternal:
Nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar
Informasi internal: Dividen dari investasi
• Nilai investasi > aset neto (termasuk goodwill)
• Dividen > pendapatan komprehensif.
Indikasi penurunan nilai untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap).
Informasi eksternal:
Tidak ada
Informasi internal:
Aset yang sebelumnya disajikan sebesar nilai pakai:
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Pengukuran
recoverable amount
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas.
Tidak ada. Nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual.
Harga jual neto.. Nilai pakai. Nilai pakai.
Komposisi taksiran arus kas, tidak termasuk restrukturisasi masa depan yang belum ada komitmen peningkatan kinerja aset.
Tidak ada penjelasan.
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Pengakuan dan pengukuran kerugian
penurunan nilai
Kerugian penurunan nilai aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap) dapat tidak diakui segera dalam laporan laba rugi.
Tidak diatur karena belum ada aturan model revaluasi dalam PSAK 16.
Unit Penghasil Kas (UPK)
Identifikasi UPK:
• Penjelasan kapan recoverable
amount aset individual tidak
dapat ditentukan (jika
recoverable amount aset
individual tidak dapat
ditentukan, maka digunakan nilai pakai UPK)
• Jika terdapat pasar aktif, maka aset dan kelompok aset
digunakan sebagai UPK
(walaupun sebagaian output digunakan secara intern); • UPK diindentikasi secara
konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi.
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Goodwill • Goodwill dari business combination
dialokasikan ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal
management and operating segment);
• Jika alokasi awal tidak dapat
diselesaikan sebelum akhir periode tahunan business combination
berdampak, maka alokasi awal harus selesai sebelum akhir periode
tahunan pertama setelah tanggal akuisisi;
• Jika UPK dilepas, maka goodwill diperhitungkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian dari
pelepasan;
• Jika ada perubahan struktur pelaporan, maka goodwill harus direalokasi.
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Waktu uji
penurunan nilai UPK
• Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapan saja
sepanjang periode asalkan konsisten.
• Pengujian aset yang
membentuk UPK dan UPK yang membentuk kelompok UPK, dilakukan sebelum UPK dan kelompok UPK
Tidak ada penjelasan
Kerugian
penurunan nilai UPK
Alokasi kerugian penurunan nilai: • Goodwill;
• Aset lainnya secara pro rata.
Alokasi kerugian penurunan nilai: • Goodwill;
• Aset tidak berwujud yang tidak punya harga pasar;
PSAK 48 (R 2009) vs PSAK 48 (R 1998)
Perihal
PSAK 48 (R 2009)
PSAK 48 (R 1998)
Kerugian
penurunan nilai UPK
• Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara fair value less cost to
sell, value in use, atau nol;
• Kelebihan atau kerugian
penurunan nilai dialokasikan ke aset lainnya secara pro rata.
• Alokasi kerugian penurunan nilai ke setiap aset tidak boleh
mengakibatkan jumlah tercatat aset < antara yang paling tinggi antara harga jual neto atau nol; • Kelebihan atau kerugian
penurunan nilai dialokasikan ke aset yang harga jual neto-nya > nilai tercatat, dan aset lainnya secara pro rata.
Pembalikan nilai
• Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset yang diukur pada nilai wajar (misal: aset tetap);
• UPK: dialokasikan ke setiap aset, kecuali goodwill, secara pro rata
• Goodwill: tidak ada
• Tidak diatur untuk aset
individual, UPK, dan goodwill secara khusus, tetapi secara umum saja;
• Goodwill dan aset tidak berwujud yang ada pasarnya dapat dibalik bila kejadian spesifik penyebab penurunan nilai telah pulih.
Pernyataan ini menggantikan:
PSAK 57 (2009): Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Perihal
PSAK 57 (Revisi 2009)
PSAK 57 (Revisi 2000)
Ruang lingkup Dihilangkan hal tersebut yang
sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000)
Kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar, dan kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi.
Tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi) yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 55.
Instrumen keuangan (termasuk garansi) yang tidak dicatat dengan nilai wajar. Dihilangkan hal tersebut yang
sebelumnya termasuk dalam PSAK 57 (2000)
Kewajiban diestimasi, kewajiban
kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali kewajiban diestimasi yang timbul dari kontrak pemegang polis.
Ketentuan transisi
Penjelasan tersebut dihilangkan.
Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke PSAK 25.
Pernyataan ini merevisi:
PSAK 57 (2000) : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Ketentuan Transisi
• Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya
dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode
pernyataan ini pertama kali diterapkan;
• Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan untuk menyesuaikan saldo
laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan kembali
informasi komparatif;
• Bila informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka fakta
tersebut harus diungkapkan.
Umum
Secara umum PSAK 57 (2009) relatif sama dengan PSAK 57 (2000) dengan
beberapa penyempurnaan antara lain:
1. Menghilangkan pengecualian pengaturan mengenai kewajiban diestimasi
dan kewajiban kontinjensi yang timbul dari:
• Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai wajar; dan
• Kontrak dengan pemegang polis bagi entitas asuransi.
2. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 berlaku untuk Instrumen Keuangan
yang tidak dicatat dengan nilai wajar;
3. Menghilangkan klausul bahwa PSAK 57 mengatur Kewajiban diestimasi,
kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali
kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul dari kontrak dengan
pemegang polis.
PSAK 58 (2009): Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan
Perihal
PSAK 58 (Revisi 2009)
PSAK 58 (2003)
Ruang lingkup Mencakup perlakuan akuntansi
aset tersedia untuk dijual (asset
held for sale) dan penyajian serta
pengungkapan untuk operasi yang dihentikan (discontinued
operation)
Mengatur mengenai penyajian dan
pengungkapan operasi dalam penghentian (discontinuing operation).
Definisi Operasi dihentikan (discontinued
operation) adalah komponen
perusahaan yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual, dan
a.Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah;
b.Sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha besar atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau c. Entitas anak yang diperoleh
secara khusus dengan tujuan
Operasi dalam penghentian (discontinuing
operation) adalah suatu komponen
perusahaan:
a.yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu:
i. Dilepas secara keseluruhan, misalnya dengan menjual komponen perusahaan tersebut dalam suatu transaksi tunggal, dengan pemisahan usaha (demerger) atau pengalihan kepemilikan komponen perusahaan ke pihak lain;
ii. Dilepas sebagian demi sebagian, misalnya dengan menjual komponen aset perusahaan tersebut dan
Perihal
PSAK 58 (Revisi 2009)
PSAK 58 (Revisi 2003)
Definisi Operasi dalam penghentian
(discontinuing operation) adalah suatu komponen perusahaan:
a. yang oleh perusahaan sesuai dengan rencana tunggal tertentu:
i. ….; ii. ….;
iii. diakhiri operasinya dengan meninggalkan kegiatan usaha; b. yang merupakan lini usaha utama
atau wilayah geografis utama tersendiri;
c. yang secara operasional dan untuk tujuan pelaporan keuangan dapat dibedakan.
Perihal
PSAK 58 (Revisi 2009)
PSAK 58 (Revisi 2003)
Klasifikasi • Persyaratan suatu aset diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (termasuk mengenai aset yang ditinggalkan);
• Pengukuran untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (termasuk aset non-kas yang didistribusikan ke pemilik).
Tidak diatur
Pengukuran • Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; • Perubahan rencana penjualan yang
menyebabkan suatu aset tidak lagi diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Aset tersebut diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat sebelum diklasifikasikan sebagai tersedia (setelah penyusutan,
amortisasi, atau revaluasi) dengan jumlah terpulihkan.
• Tidak diatur (diatur dalam PSAK lain);