• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 1Pada bulan Februari 2016 di Kota Bukittinggi terjadi Deflasi

sebesar 0,21 persen.

Deflasi Kota Bukittinggi terjadi karena adanya penurunan indeks pada tiga kelompok pengeluaran, antara lain : kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, dan kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,03 persen. Selanjutnya terdapat kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok sandang sebesar 0,57 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen,  Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi sampai Februari 2016

sebesar 0,08 persen dan untuk laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,77 persen.

Pada bulan Februari 2016, dari 82 kota IHK, 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 2,95 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,02 persen. Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-17 di Pulau Sumatera dan posisi ke-53 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi/deflasi.

No. 03/03/1375/Th. III, Maret 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

K

OTA

BUKITTINGGI

FEBRUARI 2016 DEFLASI KOTA BUKITTINGGI SEBESAR 0,21

PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2016 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Di Kota Bukittinggi pada bulan Februari 2016 terjadi Deflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,88 persen pada bulan Januari 2015 menjadi 121,62

BERITA RESMI STATISTIK

(2)

persen pada bulan Februari 2016. Laju inflasi tahun kalender Kota Bukittinggi sampai Februari 2016 sebesar 0,08 persen dan untuk laju inflasi year on year (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 5,77 persen.

Deflasi Kota Bukittinggi terjadi karena adanya penurunan indeks pada tiga kelompok pengeluaran, antara lain : kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, dan kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,03 persen. Selanjutnya terdapat kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok sandang sebesar 0,57 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen,

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga terbesar selama bulan Februari 2016 antara lain: cabai merah, bawang merah, minyak goreng, wortel, tomat sayur, bensin dan beberapa komoditas lainnya.

Tabel 1

Inflasi Kota Bukittinggi Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2015 IHK Januari 2016 IHK Februari 2016 Inflasi/ Deflasi *) Tahun Kalender **) Y o Y ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 114.99 121.88 121.62 -0.21 0.08 5.77 1. BAHAN MAKANAN 122.29 134.15 132.43 -1.28 -0.23 8.29

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 109.50 117.59 118.13 0.46 1.13 7.88

3. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN

BAKAR 115.77 121.49 121.50 0.01 0.21 4.95

4. SANDANG 103.69 106.35 106.96 0.57 0.86 3.15

5. KESEHATAN 112.76 116.69 116.65 -0.03 0.04 3.45

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 110.70 117.24 117.28 0.03 0.06 5.94

7. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 119.17 121.91 121.68 -0.19 -1.30 2.11

*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015

(3)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 3

Grafik 1

Presentasi Perubahan Harga Konsumen Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran

Agustus 2015 s/d Februari 2016

Grafik 2

Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2015 s/d Februari 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12

Agust '15 Sept '15 Okt '15 Nov '15 Des '15 Jan '16 Feb '16

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

KESEHATAN SANDANG

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU BAHAN MAKANAN U M U M / T O T A L 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1000.00 Mar 15 Apr 15 Mei 15 Jun 15 Jul 15 Agus 15 Sept 15 Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(4)

Pada bulan Februari 2016 terjadi penurunan (Deflasi) indeks pada tiga kelompok pengeluaran, antara lain : kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, dan kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,03 persen. Selanjutnya terdapat kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok sandang sebesar 0,57 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen,

Tabel 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Deflasi Kota Bukittinggi Februari 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Deflasi

[1] [2]

U M U M / T O T A L 0,21

BAHAN MAKANAN -0,32

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0,09

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,001

SANDANG 0,04

KESEHATAN -0,002

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,002

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN -0,03

Grafik 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Bukittinggi Februari 2016 0.210 -0.320 0.090 0.001 0.040 -0.002 0.002 -0.030 Umum/Total Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas

Sandang Kesehatan Pendidikan dan Rekreasi

Tranpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan

(5)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 5

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 mengalami Deflasi sebesar 1,28 persen atau mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,15 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 132,43 persen pada bulan Februari 2016. Dari 11 subkelompok yang ada, 7 subkelompok mengalami inflasi, 2 subkelompok lainnya mengalami deflasi dan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan harga. Deflasi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 16,59 persen, dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,32 persen. Inflasi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar 6,43 persen, subkelompok ikan segar sebesar 2,87 persen, , subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 1,94 persen, subkelompok daging dan hasil hasilnya 1,77 persen, subkelompok telur, susu dan hasil hasilnya sebesar 0,54 persen, , subkelompok buah buahan sebesar 0,06 persen, dan subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,02 persen.

Pada bulan Februari 2016 kelompok bahan makanan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabai merah sebesar 0,55 persen, bawang merah sebesar 0,16 persen, minyak goreng sebesar 0,006 persen dan wortel sebesar 0,005 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain beras, kentang, ikan tongkol/ambu-ambu dengan besaran inflasi berturut-turut 0,098 persen, 0,051 persen, dan 0,050 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0.46 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 117,59 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 118,13 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok tembakau dan minuman beralkohol memberikan sumbangan inflasi tertinggi sebesar 1,39 persen. Selanjutnya subkelompok minuman yang tidak berakohol sebesar 0,23 persen dan sub kelompok makanan jadi sebesar 0,04 persen.

Pada bulan Februari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah rokok kretek sebesar 0,0391 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0374 persen dan gula pasir sebesar 0,006 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau mengalami

(6)

kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,49 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 121,50 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu subkelompok penyelenggaraan rumah sebesar 0,12 persen, selanjutnya sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,07 persen. Deflasi terjadi pada subkelompok Bahan bakar penerangan dan air sebesar 0,03 persen.

Pada bulan Februari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0015 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sabun deterjen bubuk/cair sebesar 0,0015 persen, subkelompok gelas minum sebesar 0,0010 persen, dan subkelompok keramik sebesar 0,0008 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain tarif listrik, besi beton dan sabun cair/cuci piring dengan besaran deflasi berturut-turut 0,0020 persen, 0,0003 persen, dan 0,0001 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen, atau mengalami kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,35 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 106,96 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah Barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,31 persen, subkelompok sandang laki-laki 0,12 persen, dan subkelompok sandang wanita sebesar 0,02 persen.

Pada bulan Februari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas emas perhiasan sebesar 0,038 persen, celana dalam pria sebesar 0,0020 persen dan seragam sekolah pria sebesar 0,0010 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Februari 2016 ini mengalami deflasi sebesar 0,03 persen atau mengalami penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari Bulan Januari 2016 sebesar 116,69 persen menjadi 116,65 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,15 persen. Sub kelompok jasa kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Sedangkan untuk subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada bulan Februari tahun 2016 kelompok kesehatan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0016 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah komoditas sabun mandi sebesar 0,0034 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 7

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi serta olah raga pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 117,24 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 117,28 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok olahraga sebesar 0,22 persen dan rekreasi sebesar 0,16 persen.

Pada bulan Februari 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0021 persen dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah sepeda anak sebesar 0,0013 persen, surat kabar harian sebesar 0,0006 persen dan sepatu olahraga pria sebesar 0,0002 persen.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,19 persen atau mengalami penurunan indeks harga konsumen dari 121,91 persen pada bulan Januari 2016 menjadi 121,68 persen pada bulan Februari 2016. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok transport sebesar 1,88 persen. Untuk subkelompok jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 2,54 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,04 persen. Sedangkan untuk satu subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada bulan Februari 2016 kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0281 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi adalah bensin sebesar 0,0276 persen, dan solar sebesar 0,0010 persen, sementara yang memberikan sumbangan inflasi adalah ban luar motor sebesar 0,0005 persen.

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Februari 2016, dari 82 kota IHK, 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan terendah di Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,86 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,02 persen. Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-17 di Pulau Sumatera dan posisi ke-53 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi/deflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera pada bulan Februari 2016, 11 kota mengalami inflasi, dan 12 kota lainnya mengalamai deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen, dan terendah pada Kota Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,51 persen dan terendah pada Kota Sibolga sebesar 0,02 persen. Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-17 di pulau Sumatera yang mengalami Inflasi.

Tabel 3

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-Kota Di Pulau Sumatera Februari 2016 (2012=100)

Kota IHK

Februari 2016 Inflasi/Deflasi

Tahun Kalender

Laju Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 TANJUNG PANDAN 129.21 1.02 0.99 2.48 2 PADANG 128.21 0.86 0.87 5.98 3 METRO 131.67 0.42 1.07 4.96 4 PANGKAL PINANG 125.41 0.39 1.33 5.99 5 MEDAN 126.31 0.38 1.29 6.46 6 MEULABOH 122.27 0.37 0.83 2.54 7 TANJUNG PINANG 123.84 0.35 1.28 4.03 8 DUMAI 123.94 0.32 0.97 4.72 9 JAMBI 122.47 0.22 0.64 4.51 10 BUNGO 121.76 0.18 0.96 4.19 11 BANDA ACEH 117.03 0.02 0.63 2.74 12 SIBOLGA 125.62 -0.02 1.81 6.75 13 TEMBILAHAN 127.14 -0.06 0.41 3.66 14 PALEMBANG 120.78 -0.11 0.21 4.98 15 LHOKSEUMAWE 118.49 -0.13 0.15 4.30 16 PADANGSIDIMPUAN 120.86 -0.19 0.53 3.97 17 BUKITTINGGI 121.62 -0.21 0.08 5.77 18 BENGKULU 129.14 -0.25 0.42 6.09 19 PEMATANG SIANTAR 126.21 -0.33 0.11 5.56 20 LUBUKLINGGAU 120.58 -0.43 0.06 5.88 21 BATAM 122.61 -0.43 0.06 5.75 22 PEKANBARU 122.50 -0.50 -0.24 3.80 23 BANDAR LAMPUNG 123.59 -0.51 -0.25 5.35

(9)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 9

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Pada bulan Februari 2016, Di Pulau Jawa dari 26 kota IHK, 4 kota mengalami inflasi, dan 22 kota lainnya mengalamai deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jember sebesar 0,12 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,43 persen dan deflasi terendah pada Kota Bogor sebesar 0,02 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 15 kota mengalami inflasi dan 18 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,67 persen dan terendah di Kota Samarinda sebesar 0,05 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 2,95 persen dan terendah terjadi di Kota Makasar sebesar 0,02 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Februari 2016 (2012=100)

Kota IHK Februari 2016 Inflasi/Deflasi Tahun Kalender

Laju Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 JEMBER 120.91 0.12 0.56 3.69 2 BANYUWANGI 121.15 0.12 0.79 3.93 3 SUKABUMI 122.82 0.03 0.71 3.24 4 MADIUN 120.67 0.03 0.52 3.86 5 BOGOR 122.73 -0.02 0.85 4.71 6 SUMENEP 121.13 -0.02 0.63 4.14 7 BEKASI 120.50 -0.03 0.33 2.80 8 DKI JAKARTA 123.57 -0.06 0.18 3.67 9 PROBOLINGGO 121.64 -0.08 0.34 3.10 10 YOGYAKARTA 120.98 -0.09 0.44 3.83 11 CILACAP 125.18 -0.11 0.65 3.69 12 SURAKARTA 120.32 -0.11 0.41 4.13 13 SURABAYA 122.60 -0.11 0.62 4.08 14 CILEGON 126.46 -0.14 0.61 5.44 15 BANDUNG 122.18 -0.15 0.39 4.77 16 MALANG 123.66 -0.15 0.44 4.33 17 SERANG 129.76 -0.17 0.73 6.68 18 TEGAL 119.75 -0.21 0.41 4.84 19 TANGERANG 131.04 -0.21 0.68 5.92 20 KUDUS 128.50 -0.23 0.21 4.28 21 CIREBON 119.22 -0.26 0.24 2.38 22 PURWOKERTO 120.65 -0.29 0.27 3.63 23 SEMARANG 121.88 -0.30 0.09 3.84 24 TASIKMALAYA 121.85 -0.31 0.62 4.69 25 KEDIRI 121.16 -0.33 0.14 2.90 26 DEPOK 121.51 -0.43 0.26 3.42

(10)

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Sumatera dan Jawa Februari 2016 (2012=100)

Kota IHK Februari 2016 Inflasi/Deflasi Tahun Kalender

Laju Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) 1 GORONTALO 120.32 0.67 0.08 6.37 2 BALIKPAPAN 126.72 0.50 0.28 4.04 3 BIMA 127.32 0.38 1.68 6.09 4 PONTIANAK 130.66 0.33 0.69 5.20 5 MAUMERE 118.41 0.27 0.69 4.87 6 SINGKAWANG 122.86 0.26 0.39 3.28 7 BANJARMASIN 122.62 0.18 0.67 5.51 8 AMBON 122.41 0.18 0.46 2.88 9 TARAKAN 132.27 0.17 1.00 4.61 10 JAYAPURA 124.70 0.17 0.93 4.23 11 SORONG 124.69 0.10 1.21 6.99 12 DENPASAR 120.25 0.07 0.56 3.49 13 PALOPO 121.30 0.07 0.68 4.59 14 KENDARI 119.90 0.07 1.56 5.18 15 SAMARINDA 125.98 0.05 0.55 4.37 16 MAKASSAR 124.19 -0.02 1.35 6.87 17 PARE-PARE 120.86 -0.03 1.08 3.71 18 MANOKWARI 115.94 -0.11 0.21 3.06 19 MATARAM 122.49 -0.12 0.99 4.37 20 SINGARAJA 130.17 -0.28 0.75 3.94 21 TANJUNG 124.16 -0.28 -0.47 6.58 22 MAMUJU 122.25 -0.37 -0.43 5.67 23 PALANGKARAYA 120.74 -0.41 -0.25 3.85 24 KUPANG 126.60 -0.42 0.36 6.23 25 SAMPIT 124.26 -0.44 0.26 6.11 26 PALU 123.95 -0.61 -1.01 4.92 27 WATAMPONE 118.22 -0.72 -0.23 2.74 28 MANADO 123.96 -0.82 -0.99 5.46 29 TERNATE 127.28 -0.95 -0.43 5.52 30 BAU-BAU 126.99 -0.97 0.23 4.20 31 BULUKUMBA 127.58 -1.05 -0.59 2.69 32 TUAL 134.68 -1.33 -1.04 3.10 33 MERAUKE 128.60 -2.95 -1.86 2.99 Tabel 6

(11)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/16/Th.III, 1 Maret 2016 11

Sub Kelompok Februari 2015 ( 2012=100 )

Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2016 Inflasi/Deflasi Tahun Kalender Laju Inflasi Tahun ke Tahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 121.62 -0.21 0.08 5.77 I. BAHAN MAKANAN 132.43 -1.28 -0.23 8.29

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 137.47 1.94 2.60 -2.07

Daging dan Hasil-hasilnya 122.08 1.77 6.69 16.09

Ikan Segar 112.84 2.87 2.86 3.13

Ikan Diawetkan 128.15 0.00 0.38 3.80

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 136.38 0.54 1.89 6.07

Sayur-sayuran 153.93 6.43 7.61 24.00

Kacang - kacangan 107.62 0.02 0.03 1.09

Buah - buahan 128.21 0.06 1.00 6.26

Bumbu - bumbuan 175.99 -16.59 -16.03 35.01

Lemak dan Minyak 99.10 -0.32 -0.94 -7.42

Bahan Makanan Lainnya 100.61 0.00 0.00 3.11

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 118.13 0.46 1.13 7.88

Makanan Jadi 111.94 0.04 0.09 5.09

Minuman yang Tidak Beralkohol 106.73 0.23 1.07 7.51

Tembakau dan Minuman Beralkohol 140.31 1.39 3.27 14.00

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 121.50 0.01 0.21 4.95

Biaya Tempat Tinggal 114.11 0.00 0.73 0.96

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 150.64 -0.03 -0.89 16.71

Perlengkapan Rumahtangga 110.56 0.07 0.07 1.82 Penyelenggaraan Rumahtangga 113.61 0.12 0.19 3.91 IV. SANDANG 106.96 0.57 0.86 3.15 Sandang Laki-laki 120.78 0.12 0.18 7.10 Sandang Wanita 104.85 0.02 0.02 1.93 Sandang Anak-anak 105.61 0.01 0.04 2.18

Barang Pribadi dan Sandang Lain 97.17 2.31 3.45 1.00

V. KESEHATAN 116.65 -0.03 0.04 3.45

Jasa Kesehatan 121.95 0.11 0.11 0.68

Obat-obatan 104.46 0.00 0.12 2.24

Jasa Perawatan Jasmani 122.77 0.00 0.00 0.10

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 116.82 -0.15 -0.03 6.57

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 117.28 0.03 0.06 5.94

Pendidikan 123.15 0.00 0.00 9.50

Kursus-kursus / Pelatihan 119.60 0.00 0.00 4.55

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.25 0.00 0.00 2.24

Rekreasi 115.93 0.16 0.29 0.76

Olahraga 101.04 0.22 0.75 1.01

VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 121.68 -0.19 -1.30 2.11

Transpor 130.22 -0.27 -1.88 2.25

Komunikasi Dan Pengiriman 98.06 0.00 0.00 0.18

Sarana dan Penunjang Transpor 116.55 0.04 0.04 5.26

(12)

BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA BUKITTINGGI

Jl. Perwira No. 50 Belakang Balok Telp. (0752)21251, Fax (0752)624629

Email : [email protected] Website : bukittinggikota.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Aplikasi Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Perguruan Tinggi dapat dijadikan sebagai alat bantu pengambilan keputusan, karena dengan menginputkan kriteria, sub kriteria

Inggris (1979), pengadilan HAM Eropa meringkas beberapa persyaratan yang baru saja disebutkan: “Hukum harus dapat diakses semua orang: warga negara harus dapat melihat bahwa

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

111 DIAN NOVITA, S.PD SMP N 03 MADANG SUKU III ANGGOTA 112 EDY TURYANTO SMP N 02 BELITANG MADANG RAYA ANGGOTA 113 ESTHER MONARIAN FERLIANTYSMP N 01 BUAY MADANG TIMUR ANGGOTA. 114

TENTANG PEMINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG.. NO NAMA NIP UNIT KERJA UPTD

Setelah mengamati video yang di diunggah di grup WhatsApp mengenai penebangan hutan secara liar , siswa dapat menginformasikan dampak pemanfaatan sumber daya alam yang