• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOLUME.05.NO.07. TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VOLUME.05.NO.07. TAHUN 2016"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Articles

PENGARUH KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA PADA KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

1863-1888 PDF

I Made Agus Adi Saputra, I.G.A. Made Asri Dwija Putri, A.A.N.B. Dwirandra

DAMPAK MODERASI PROFITABILITAS TERHADAP PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

1889-1918 PDF

Agusta Amamda Wulandari, I Wayan Ramantha, Made Gede Wirakusuma

PENGARUH RISIKO USAHA DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN ASET SERTA PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA DI KABUPATEN BADUNG

1919-1952 PDF

I Ketut Budiasa, Ida Bagus Anom Purbawangsa, Henny Rahyuda

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN, DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

1953-1980 PDF

Ni Luh Made Herawati, I D.G. Dharma Suputra, I G.A.N. Budiasih

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERSEPSI KONTROL KEPERILAKUAN, TERHADAP NIAT SISWA SMK DI KOTA DENPASAR UNTUK MENJADI WIRAUSAHA

1981-2010 PDF

Ni Made Mirawati, I Made Wardana, I Putu Gde Sukaatmadja

DAMPAK INTERAKSI KUALITAS AUDIT PADA PENGARUH

MANAJEMEN LABA RIIL PADA NILAI PERUSAHAAN 2011-2036 PDF

(3)

Ni Luh Putu Nia Anggraeni, I Gusti Bagus Wiksuana, Luh Putu Wiagustini

Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi dan Spiritualitas Pada Kinerja

Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Di Provinsi Bali 2063-2090 PDF

Prihono Prihono, I Ketut Budiartha, Ida Bagus Putra Astika

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN LQ45 DI BEI: ANALISIS REGRESI DATA PANEL 2091-2122 PDF

Made Reina Candradewi

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN INVESTASI

TERHADAP KESEMPATAN KERJA, PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA KETIMPANGAN PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI

2123-2160 PDF

Sri Danawati, I K.G Bendesa, Suyana Utama Made

LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2161-2190 PDF

Dwi Anggreni Sukarma, Dewa Gede Wirama

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TERHADAP

KEPUASAN DAN WORD OF MOUTH NASABAH 2191-2210 PDF

Arya Nugraha Suryaatmaja, Ni Wayan Sri Suprapti, Ni Nyoman Kerti Yasa

PENGARUH LUAS LAHAN, TENAGA KERJA, DAN PELATIHAN MELALUI PRODUKSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PENDAPATAN PETANI ASPARAGUS DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

2211-2230 PDF

(4)

Ni Made Ayu Yasmitha Andewi, Wayan Gede Supartha, Made Surya Putra

HUBUNGAN SISTEM REWARD DENGAN KOMITMEN

ORGANISASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA 2261-2296 PDF

ni made yudhaningsih, ketut desak sintaasih, i gede riana

(5)

Editors

1. I W a y a n S a n t i k a

2. A m r i t a N u g r a h e n i S a r a s w a t y, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali, Indonesia 3. A m r i t a N u g r a h e n i S a r a s w a t y, Fakultas Ekonomi , Universitas Udayana, Bali, Indonesia 4. h e n n y r a h y u d a, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Indonesia

5. N a n i e k N o v i a r i, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali

Section Editor

1. I W a y a n S a n t i k a

(6)

2091

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 DI BEI: ANALISIS REGRESI DATA PANEL

Made Reina Candradewi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: reinacandradewi@unud.ac.id

ABSTRAK

Saham perusahaan LQ45 merupakan saham unggulan di Bursa Efek Indonesia. Pada lima tahun terakhir return saham perusahaan LQ45 mengalami fluktuasi. Analisis mengenai apa yang mempengaruhi return saham perusahaan LQ45 menjadi sangat penting. Return saham dapat dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan current ratio, return on equity, debt to equity ratio dan total

assets turnover. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh current ratio, return on equity, debt to equity ratio dan total assets turnover

terhadap return saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai 2015 dengan menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel return on equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sementara variabel lainnya memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap return saham.

Kata Kunci: Return Saham, CR, ROE, DER, TAT

ABSTRACT

Stock is one of the most popular financial assets that traded in exchange market. Investors’ purpose to invest in a stock market is to obtain optimal stock return. LQ45 index is the list of best 45 companies in Indonesian Stock Exchange. However, in the last five years the stock returns from the LQ45 companies showed fluctuation. Conducting research of what determine the stock return of LQ45 companies is important. According to previous studies, stock return is influenced by financial performance, which could be proxied with current ratio, return on equity, debt to equity ratio and total assets turnover. The purpose of this study is to analyze how current ratio, return on equity, debt to equity ratio and total assets turnover influence stock return of LQ45 companies in Indonesia Stock Exchange during period of year 2011 until 2015 using panel data analysis. This study found significant and positive relationship between return on equity and stock return. Keywords: Stock Returns, CR, ROE, DER, TAT

PENDAHULUAN

Return merupakan faktor pendorong yang memotivasi investor untuk melakukan investasi. Return dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian yang

(7)

2092 memiliki kelebihan dana, melakukan investasi merupakan pilihan yang tepat.

Berinvestasi di pasar modal dinilai sangat menarik bagi investor, karena terdapat

banyak pilihan investasi dan setiap pilihan investasi memiliki tingkat return yang

berbeda-beda. Berbagai aset-aset finansial diperjualbelikan di pasar modal yang

dapat dijadikan pilihan berinvestasi, dan salah satu jenis aset finansial yang bisa

dipilih oleh investor adalah saham. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas

yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal (Tandelilin, 2010).

Saham merupakan surat berharga yang paling dikenal oleh masyarakat dan

yang paling banyak digunakan oleh emiten untuk menarik dana dari masyarakat.

Saham adalah surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan

saham (Hull, 2006). Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor

akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah

dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Tujuan investor

berinvestasi dalam saham adalah untuk memaksimumkan return, tanpa

melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapi.

Investor yang berinvestasi dengan membeli saham mempunyai tujuan

jangka pendek dan jangka panjang (Tandelilin, 2010). Tujuan jangka pendek

investor yaitu untuk mendapatkan capital gain (perubahan harga saham yang

menguntungkan), tetapi investor juga dapat mengalami capital loss (perubahan

harga saham yang merugikan). Sedangkan tujuan jangka panjang investor adalah

untuk mendapatkan dividen (yield). Tujuan jangka pendek dan jangka panjang

inilah merupakan return (tingkat keuntungan) yang diharapkan oleh investor.

(8)

2093 Return saham yang diterima investor sangat berfluktuasi sesuai dengan perubahan harga saham dan keputusan pemberian dividen. Investor akan

mengalami kerugian ketika harga saham menurun, karena return sahamnya akan

menjadi negatif. Jika penurunan harga saham cukup tajam, investor akan

mengalami kerugian yang cukup besar. Kemungkinan terburuk, akan mengalami

kebangkrutan. Analisis mengenai apa yang mempengaruhi return saham menjadi

sangat penting.

Return saham yang diterima oleh investor dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan (Lewellen, 2004; Ang,

2007; Hosseini et al, 2011). Faktor eksternal dapat disebabkan oleh tingkat bunga,

tingkat inflasi, stabilitas ekonomi nasional dan krisis kepercayaan terhadap

pemerintah, sedangkan faktor internal dapat disebabkan oleh masalah kinerja

keuangan perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat mempengaruhi

naik turunnya harga saham perusahaan tersebut. Apabila perusahaan memiliki

kinerja keuangan yang baik, maka akan memberikan pengharapan yang baik

kepada investor untuk membeli saham perusahaan sehingga mendapatkan return

yang optimal.

Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam

suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan

tersebut (keputusan Menteri Keuangan No. 740/KMK.00/1989). Fahmi (2011:2)

menjelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

(9)

2094 keuangan sangat penting bagi investor untuk menentukan seberapa baik

perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan bisnisnya dan menentukan tingkat

kesehatan perusahaan tempat mereka berinvestasi.

Perkembangan kinerja keuangan perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan oleh investor (Lewellen, 2004). Dengan mengetahui perkembangan

kinerja keuangan perusahaan maka investor dapat meramalkan bagaimana return

saham yang akan diperoleh dengan membeli saham pada perusahaan tersebut.

Ketika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang buruk, maka ada

kecenderungan bahwa return saham yang akan diterima investor menurun.

Melihat pentingnya kinerja keuangan dalam mempengaruhi return saham, maka

penelitian ini mengangkat mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return

saham.

Adapun yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar

dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (selanjutnya BEI) dari tahun 2011

sampai tahun 2015. Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 dipilih dalam

penelitian ini karena salah satu karakteristik saham yang akan dipilih para investor

adalah saham-saham yang diterbitkan perusahaan yang terdaftar dalam LQ45.

Saham dalam indeks LQ45 merupakan saham-saham dari 45 emiten atau

perusahaan yang memiliki nilai likuiditas dengan kapitalisasi pasar tinggi atau

merupakan saham unggulan di BEI. Selain itu, penelitian-penelitian terdahulu

cenderung hanya fokus pada perusahaan di masing-masing industri. Dengan

(10)

2095 keadaan return saham perusahaan unggulan di BEI yang dipengaruhi oleh kinerja

keuangan perusahaan tersebut pada periode tahun 2011 sampai 2015.

Perkembangan return saham yang diperoleh investor pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 mengalami fluktuasi setiap

tahunnya. Adapun perkembangan return saham yang diperoleh investor pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 selama periode tahun

2011 sampai 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Return Saham Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di BEI

Periode Tahun 2011 sampai 2015 (dalam persentase)

No Perusahaan Tahun / Return Saham (%)

2011 2012 2013 2014 2015 1 PT Astra Agro Lestari Tbk -13.59 -7.72 34.63 -1.00 -32.69 2 PT Adaro Energy Tbk -28.56 -6.45 -31.45 -4.59 -50.48 3 PT Astra International Tbk 144.37 56.41 -3.98 15.99 -13.47 4 PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk 25.35 67.49 -1.34 14.78 -30.29 5 PT GGRM Gudang Garam Tbk 58.33 -8.14 -23.79 46.43 -8.07 6 PT Indofood Sukses Makmur Tbk -2.91 30.98 15.98 4.42 -20.07 7 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 8.55 34.56 -9.71 29.50 -5.30 8 PT Indo Tambangraya Megah Tbk -20.74 17.78 -25.08 -38.77 -53.68 9 PT JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 25.71 34.02 -13.17 50.87 -24.86 10 PT KLBF Kalbe Farma Tbk 31.05 90.06 25.11 49.37 -26.05 11 PT London Sumatera Plantation Tbk -7.27 9.31 -7.67 2.52 -24.85 12 PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk -24.76 45.18 4.53 38.78 -51.84 13 PT Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk -21.67 -9.51 -27.26 27.08 -61.20

14 PT Semen Gresik (Persero) Tbk 24.40 40.01 -7.53 14.49 -27.31 15 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 52.44 96.39 77.91 42.22 13.96 16 PT United Tractors Tbk 17.14 -23.11 -0.08 -7.66 2.28 17 PT UNVR Unilever Indonesia Tbk 16.02 14.25 25.63 26.93 15.84 Rata-rata Return Saham 16.70 28.33 1.93 18.32 -23.42

(11)

2096 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa return saham yang diterima

investor pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode

tahun 2011 sampai 2015 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Keadaan ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yang salah satunya yaitu masalah kinerja

keuangan perusahaan. Secara konseptual apabila kinerja keuangan perusahaan

baik maka harga saham perusahaan akan tinggi dan akan mengakibatkan

meningkatnya return saham yang diterima oleh investor. Selanjutnya akan

dicermati bagaimana kinerja keuangan mempengaruhi return saham.

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan mengunakan

perhitungan rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan

yang didesain untuk mengevaluasi laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi dan

neraca. Pada umumnya rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai

kinerja perusahaan suatu perusahaan dilihat dalam berbagai aspek, yaitu aspek

likuiditas, aspek solvabilitas, aspek profitabilitas, aspek aktivitas usaha dan aspek

penilaian pasar (Wiagustini, 2010:75). Selain itu, Munawir juga (2010)

menjelaskan bahwa pengukuran kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui

tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas perusahaan. Oleh karena

itu, dalam menganalisis kinerja keuangan penelitian ini menggunakan rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas usaha.

Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengambil

keputusan untuk melakukan transaksi terhadap saham tertentu adalah tingkat

likuiditas suatu perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan dari tingkat

(12)

2097 bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang

lancar yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya (White et al,

2003). Ketika perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi dalam membayar

hutang jangka pendeknya, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong meningkatnya harga saham

perusahaan dan begitu pula return saham. Mariana (2008) menemukan bahwa

current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

Profitabilitas perusahaan mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bersih dalam kaitannya dengan penjualan atau investasi

perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2008). Salah satu rasio keuangan untuk

mengukur tingkat profitabilitas adalah return on equity. Return on equity

merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak

pemilik modal sendiri (Husnan, 2006). Tingkat return on equity yang tinggi dapat

memberikan informasi bagi investor bahwa tingkat pengembalian modal yang

akan mereka peroleh adalah tinggi. Melihat hal ini investor akan semakin tertarik

untuk membeli saham pada perusahaan yang memiliki tingkat return on equity

yang tinggi. Oleh sebab itu, permintaan terhadap saham perusahaan itupun

meningkat yang menyebabkan harga saham naik. Harga saham yang semakin

meningkat akan menaikkan return saham yang diterima oleh investor. Yuan Tsay

and Jia Goo (2006) menemukan bukti bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hubungan yang positif antara

tingkat profitabilitas dan return saham juga ditemukan dalam penelitian terdahulu

(13)

2098 Tingkat leverage atau solvabilitas perusahaan mencerminkan proporsi

penggunaan dana pinjaman oleh perusahaan untuk membiayai aktiva yang

dimiliki perusahaan (Gitman, 2004). Debt to equity ratio merupakan rasio hutang

yang diukur dari perbandingan hutang dengan ekuitas atau modal sendiri (Husnan

dan Pudjiastuti, 2006). Nilai debt to equity ratio yang tinggi mencerminkan

tingkat penggunaan hutang yang tinggi, sehingga perusahaan cenderung

mengalami masalah kesulitan keuangan (Husnan, 2006). Keadaan ini tentu saja

akan memberikan informasi yang buruk di kalangan investor sehingga

menyebabkan penurunan permintaan saham. Selanjutnya, return saham akan

cenderung menurun pada kondisi ini. Hubungan negatif antara debt to equity ratio

dan return saham ini juga dijelaskan pada penelitian terdahulu oleh Arista &

Astohar (2012), Hatta & Dwiyanto (2012),

Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola

aset yang dimilikinya (Horne dan Wachowicz, 2008). Total Assets Turnover Ratio

merupakan salah satu rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki (Ross et

al., 2012). Jika perputaran aktiva lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar jika dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual hasil

produksinya. Begitu pula sebaliknya jika semakin cepat perputaran aktiva ini

maka akan semakin tinggi total assets turnver yang dimiliki perusahaan tersebut.

Ini akan berpengaruh positif terhadap pendapatan operasi perusahaan yang

selanjutnya akan dapat meningkatkan dalam perolehan laba perusahaan.

(14)

2099 perlembar saham yang dibagikan. Oleh karena itu, total assets turnover

mempunyai hubungan yang searah dengan return saham (Mariana, 2008).

Berbagai penelitian telah menunjukkan bukti empiris yang menyatakan

bahwa keempat faktor analisis kinerja keuangan perusahaan tersebut mampu

mempengaruhi return saham. Namun, penelitian yang menggunakan perusahaan

yang terindeks pada LQ 45 di BEI masih jarang. Penelitian ini akan mencoba

memberikan bukti terbaru mengenai bagaimana pengaruh kinerja keuangan

terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 di BEI.

Selain itu, penelitian terdahulu sebagian besar menggunakan analisis regresi

berganda dengan menggunakan SPSS. Penelitian ini menggunakan analisis regresi

data panel dengan software Eviews yang memiliki keungulan estimasi

dibandingnya metode ordinary least square dengan menggunakan SPSS.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah current ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di BEI periode 2011-2015?

2. Apakah return on equity berpengaruh signifikan terhadap return saham

pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di BEI periode

2011-2015?

3. Apakah debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham

pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di BEI periode

(15)

2100 4. Apakah total assets turnover berpengaruh signifikan terhadap return

saham pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di BEI periode

2011-2015?

KAJIAN PUSTAKA

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan jangka pendeknya (Horne dan Wachowicz, 2008). Rasio likuiditas

yang paling umum dan paling sering digunakan oleh perusahaan adalah Current

Ratio. Rasio ini membandingkan bagaimana hutang jangka pendek perusahaan dapat dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Current ratio

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancarnya. Semakin baik persentase current ratio

mencerminkan semakin likuid perusahaan tersebut sehingga kemampuan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi, hal ini akan mampu

meningkatkan kredibilitas perusahaan dimata kreditur (Sartono, 2008). Dalam hal

ini kreditur akan dengan mudah memberikan pinjaman modal pada perusahaan

tersebut sehingga dapat meningkatkan operasi perusahaaan dalam memperoleh

laba atau menghasilkan keuntungan. Keadaan seperti ini akan dapat meningkatkan

kepercayaan para investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga

perusahaan disini dapat lebih meningkatkan operasinya dalam pencapaian laba

yang pada akhirnya meningkatkan return saham perusahaan tersebut (Hanafi,

2003). Ini berarti, nilai current ratio berpengaruh positif terhadap return saham.

H1 : Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return

(16)

2101 Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bersih dalam kaitannya dengan penjualan atau investasi

perusahaan (Horne dan Wachowicz, 2008). Rasio ini menunjukkan tingkat

efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return on equity merupakan

salah satu rasio profitabilitas yang mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri (Husnan, 2004). Rasio ini membandingankan

antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Tingkat return on equity yang

tinggi dapat memberikan informasi bagi investor bahwa tingkat pengembalian

modal yang akan mereka peroleh adalah tinggi. Melihat hal ini investor akan

semakin tertarik untuk membeli saham pada perusahaan yang memiliki tingkat

return on equity yang tinggi. Oleh sebab itu, permintaan terhadap saham perusahaan itupun meningkat yang menyebabkan harga saham naik. Harga saham

yang semakin meningkat akan menaikkan return saham yang diterima oleh

investor. Ini berarti return on equity berpengaruh positif terhadap return saham.

Penelitian terdahulu juga menyatakan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham (Haghiri, 2012; Malitan,

2012).

H2 : Return on Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return

Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di BEI.

Rasio solvabilitas mengukur seberapa jauh suatu perusahaan dibiayai oleh

dana pinjaman (Horne dan Wachowicz, 2008). Rasio ini juga dapat diartikan

(17)

2102 dari pihak luar. Untuk Debt to equity ratio (DER) menurut Horne dan Wachowicz

(2008; 157) merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri.

Semakin tinggi debt to equity ratio maka semakin besar jumlah hutang yang

dimiliki oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan

mereka. Semakin tinggi hutang yang dimiliki oleh perusahaan, maka akan

semakin menambah beban pembayaran bunga atas hutang yang dimiliki. Keadaan

ini tentu saja akan memberikan informasi yang buruk di kalangan investor.

Informasi debt to equity ratio ini menyebabkan penurunan permintaan saham,

sehingga harga saham akan melakukan penyesuaian terhadap informasi yang

beredar. Ini berarti debt to equity ratio mempunyai hubungan yang negatif

terhadap return saham (Husnan, 2004).

H3 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Return Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di BEI.

Horne dan Wachowicz (2008) menjelaskan bahwa rasio aktivitas

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Rasio ini disebut

juga efficiency atau turnover ratio. Brigham dan Daves (2007) menambahkan

bahwa rasio aktivitas merupakan rasio manajemen aset yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya secara efektif. Total assets

turnover (TAT) merupakan salah satu rasio aktivitas. Rasio ini menunjukkan berapa kali total aktiva berputar bila diukur dari penjualan. Semakin besar total

assets turnover, maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan tersebut untuk menghasilkan penjualan. Sehingga semakin tinggi tingkat efisiensi

(18)

2103 perusahaan dalam menggunakan asset maka laba yang diperoleh akan meningkat,

hal tersebut akan meningkatkan dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang

saham. Hal ini berarti total assets turnover mempunyai hubungan positif terhadap

return saham.

H4 : Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Return Saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 di BEI.

Gambar 1. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ

45 di BEI. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan yang terdaftar

dalam indeks LQ 45 di BEI. Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat

yaitu return saham dan empat variabel bebas yang terdiri dari current ratio, debt

(19)

2104 adalah data kuantitatif dan data kualitatif dari sumber sekunder. Data diunduh dari

situs resmi BEI (www.idx.co.id) serta www.finance.yahoo.com. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam indeks LQ45 di BEI

tahun 2011-2015. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive

sampling method. Purposive sampling method merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya

selalu muncul dalam indeks LQ45 selama periode penelitian dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2015. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 17 perusahaan

sebagai sampel penelitian.

Tabel 2. Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT Adaro Energy Tbk 3 ASII PT Astra International Tbk

4 CPIN PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk 5 GGRM PT GGRM Gudang Garam Tbk 6 INDF PT Indofoof Sukses Makmur Tbk 7 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 8 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk 9 JSMR PT JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 10 KLBF PT KLBF Kalbe Farma Tbk 11 LSIP PT London Sumatera Plantation Tbk 12 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk 13 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 14 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk

15 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 16 UNTR PT United Tractors Tbk

17 UNVR PT UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

(20)

2105 Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan

menggunakan bantuan program Eviews. Teknik analisis ini dipilih karena

memiliki keunggulan (Hsiao, 2003) yaitu: pertama, memungkinkan analisis untuk

mengatasi masalah spektrum yang lebih besar dan yang tidak bisa diatasi dengan

data cross-sectional atau time series saja. Kedua, umumnya menghasilkan lebih

banyak derajat kebebasan dan mengurangi kolinearitas antara variabel penjelas,

sehingga meningkatkan efisiensi estimasi. Analisis ini digunakan untuk

menganalisis pengaruh kinerja keuangan (current ratio, return on equity, debt to

equity ratio dan total assets turnover).

Model analisis ini merupakan analisis yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji regresi liner berganda yaitu pengujian yang dilakukan untuk melihat pengaruh dari empat variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Model regresi data panel secara umum adalah sebagai berikut (Hsiao, 2003):

Y =  + 1X1 +2X2 +3X3 +4X4 +ε ………..………(1)

Keterangan :

Y = Return Saham (RS)

X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Return on Equity (ROE)

X3 = Debt to Equity Ratio (DER)

X4 = Total Assets Turnover (TAT)

 = koefisien konstanta

β1 = Koefisien Regresi Current Ratio β2 = Koefisien Regresi Return On Equity β3 = Koefisien Regresi Debt to Equity Ratio β4 = Koefisien Regresi Total Assets Turnover

(21)

2106 Analisis regresi data panel memiliki tiga macam pendekatan yaitu:

common effect, fixed effect dan random effect (Brooks, 2008). Oleh karena itu, harus dipilih pendekatan mana yang terbaik dari ketiga pendekatan tersebut yang

akan digunakan untuk memprediksi model regresi penelitian yang dilakukan.

Beberapa uji yang dilakukan untuk mendapatkan pendekatan terbaik dalam

analisis regresi data panel adalah Uji F Restricted (Chow Test) dan Uji Hausman.

Selanjutnya penelitian ini melakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui

kelayakan data untuk dilakukan analisis regresi. Model regresi harus lolos

pengujian asumsi klasik yang meliputi: uji normalitas, autokorelasi,

multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil dari analisis regresi

data panel akan dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis yang diajukan

akan dilakukan Uji Parsial (Uji t) dan Koefisien Determinasi (R2).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hipotesis

Uji F Restricted atau Chow Test merupakan pengujian untuk menentukan apakah model Fixed Effect atau Common Effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel (Widarjono, 2009). Hipotesis dalam uji chow dalam penelitian ini adalah:

H0 : Common Effect Model

(22)

2107

Menurut Widarjono (2009), dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka

H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah

Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F

tabel, maka H0 diterima dan model yang digunakan adalah Common

Effect Model. Tabel 3 dan Tabel 4 menampilkan hasil regresi data panel dengan

menggunakan model Common Effect dan Fixed Effect.

Tabel 3.

Hasil Regresi dengan Model Common Effect Dependent Variable: RS

Method: Panel Least Squares Date: 06/30/16 Time: 20:11 Sample: 2011 2015

Periods included: 5 Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 85

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.82413 13.53662 0.873492 0.3850

CR -0.025276 0.034941 -0.723385 0.4716

ROE 0.337339 0.202592 1.665110 0.0998

DER -8.722432 11.21278 -0.777901 0.4389

TAT -0.206715 1.075854 -0.192140 0.8481

R-squared 0.040830 Mean dependent var 8.369777 Adjusted R-squared -0.007128 S.D. dependent var 35.43629 S.E. of regression 35.56236 Akaike info criterion 10.03748 Sum squared resid 101174.5 Schwarz criterion 10.18116 Log likelihood -421.5927 Hannan-Quinn criter. 10.09527 F-statistic 0.851369 Durbin-Watson stat 1.423546 Prob(F-statistic) 0.496939

(23)

2108

Tabel 4

Hasil Regresi dengan Model Fixed Effect

Dependent Variable: RS Method: Panel Least Squares Date: 07/01/16 Time: 12:21 Sample: 2011 2015

Periods included: 5 Cross-sections included: 17

Total panel (balanced) observations: 85

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -25.62978 27.20064 -0.942249 0.3496 CR -0.091988 0.061078 -1.506070 0.1370 ROE 2.203794 0.544791 4.045206 0.0001 DER -5.206986 23.43002 -0.222236 0.8248 TAT -0.111544 0.882792 -0.126353 0.8998 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.493584 Mean dependent var 8.369777 Adjusted R-squared 0.335329 S.D. dependent var 35.43629 S.E. of regression 28.89027 Akaike info criterion 9.775236 Sum squared resid 53417.46 Schwarz criterion 10.37871 Log likelihood -394.4475 Hannan-Quinn criter. 10.01797 F-statistic 3.118915 Durbin-Watson stat 2.489766 Prob(F-statistic) 0.000291

Sumber : hasil analisis diolah

Perhitungan F statistik untuk Uji Chow dapat dilakukan dengan rumus (Widarjono, 2009):

Fn 1,nt,n,k

SSE1  SSE2

/ n  1

SSE 2 / nt  n  k

…………..….….……… (2)

Sedangkan F tabel didapat dari:

F  tabel  : df n  1,nt  n  k

………. (3)

Dimana:

SSE1 : Sum Square Error dari model Common Effect SSE2 : Sum Square Error dari model Fixed Effect n : Jumlah individual (cross section)

(24)

2109

k : Jumlah variabel independen

Dengan demikian, berikut adalah hasil dari penghitungan dari Uji Chow dalam

penelitian ini :

F 

101174,5  53417,46

/ 17  1

53417,46 / 17  5

 17  4

 3,576

Hasil dari F hitung adalah sebesar 3,576 sedangkan nilai F tabel untuk numerator

9 dan denumenator 64 adalah 1,81 yang berarti lebih kecil dari nilai F hitung.

Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya model regresi

yang lebih baik adalah model dengan Fixed Effect.

Uji Hausman merupakan pengujian statistik yang dilakukan untuk

pemilihan model Fixed Effect atau Random Effect yang lebih tepat digunakan

dalam regresi data panel (Gujarati, 2012). Pengujian Uji Hausman dalam

penelitian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Statistik pada Uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Squares

dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka Ho

ditolak dan model yang lebih tepat adalah model Fixed Effect. Sebaliknya, jika

nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya, maka model yang lebih

tepat adalah model Random Effect. Hasil dari perhitungan statuistik uji Hausman

(25)

2110

Tabel 5 Hasil Uji Hausman

Test Summary Chi-Squares Statistic Chi-Squares d.f. Probability

Cross-section Random 11,1542888 4 0.0249

Sumber : hasil analisis diolah

Hasil dari penghitungan statistik Hausman adalah sebesar 11,1542888

sedangkan nilai kritis Chi-Squares dengan df sebesar 4 pada α = 0,05 adalah

sebesar 9,488 yang berarti bahwa nilai nilai statistik Hausman lebih besar

dari nilai kritis Chi-Squares. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan dalam

penelitian ini adalah model Fixed Effect.

Berdasarkan Uji Chow dan Uji Hausman yang telah dilakukan,

menunjukkan bahwa model Fixed Effect lebih tepat digunakan dalam

memprediksi bentuk regresi dalam penelitian ini dibandingkan dengan model

Common Effect maupun Random Effect. Oleh karena itu, model Fixed Effect

adalah model yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini.

Uji asumsi klasik pertama yang dilakukan adalah uji normalitas. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat koefisien Jarque-Bera dan probabilitasnya (Gujarati, 2012). Pada Gambar 2 dapat dilihat hasil dari uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini.

(26)

2111 Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Dengan melihat nilai probabilitas Jarque-Bera sebesar 0,048174 yang lebih rendah dari tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai data yang berdistribusi tidak normal. Pada histogram juga terlihat bahwa terdapat satu outlier yang menyebabkan data tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini outlier tersebut dihilangkan.

Gambar 3 memperlihatkan hasil uji normalitas data dalam penelitian ini setelah satu outlier dihilangkan. Dengan melihat nilai probabilitas Jarque-Bera sebesar 0,415916 yang lebih tinggi dari tingkat signifikasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai data yang berdistribusi dengan normal. 0 2 4 6 8 10 12 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 85 Mean 4.55e-16 Median -0.660909 Maximum 90.31055 Minimum -49.88624 Std. Dev. 25.21750 Skewness 0.546869 Kurtosis 3.718647 Jarque-Bera 6.065873 Probability 0.048174

(27)

2112

Gambar 3. Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier Dihilangkan

Uji asumsi klasik kedua yang dilakukan adalah uji multikolinieritas. Berikut ini adalah hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dengan metode korelasi parsial:

Tabel 6.

Hasil Uji Multikolinieritas

CR ROE DER TAT

CR 1.000000 -0.147608 -0.571817 -0.125285 ROE -0.147608 1.000000 0.533282 0.500740 DER -0.571817 0.533282 1.000000 0.318738 TAT -0.125285 0.500740 0.318738 1.000000 Sumber : hasil analisis diolah

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi antar sesama variabel independen dalam penelitian ini berada pada kisaran angka dibawah 0,85 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinieritas.

0 2 4 6 8 10 12 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50

Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 84 Mean 0.000000 Median -0.152856 Maximum 52.64221 Minimum -51.33810 Std. Dev. 22.72319 Skewness 0.214828 Kurtosis 2.437245 Jarque-Bera 1.754543 Probability 0.415916

(28)

2113

Uji asumsi klasik ketiga yang dilakukan dalam penelitian ini adalag uji heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 7.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable: RESID01

Method: Panel Least Squares Date: 07/01/16 Time: 12:28 Sample: 2011 2015

Periods included: 5 Cross-sections included: 17

Total panel (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 24.01946 21.59323 1.112361 0.2705 CR 0.017045 0.047445 0.359254 0.7207 ROE -1.312111 0.514846 -2.548549 0.1344 DER 8.618428 17.79687 0.484267 0.6300 TAT 0.383399 0.670984 0.571398 0.5699 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Period fixed (dummy variables)

R-squared 0.384516 Mean dependent var 3.22E-16 Adjusted R-squared 0.134150 S.D. dependent var 22.72319 S.E. of regression 21.14417 Akaike info criterion 9.182564 Sum squared resid 26377.47 Schwarz criterion 9.906021 Log likelihood -360.6677 Hannan-Quinn criter. 9.473388 F-statistic 1.535816 Durbin-Watson stat 2.813501 Prob(F-statistic) 0.092175

Sumber : hasil analisis diolah

Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk semua variabel independen berada di atas 0,05 dengan rincian probabilitas CR sebesar 0,7207, probabilitas ROE sebesar 0,1344, probabilitas DER sebesar 0,6300 dan

(29)

2114

probabilitas TAT sebesar 0,5699. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

Uji asumsi klasik keempat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi. Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Durbin-Waston (DW). Dari model terbaik dalam regresi yang terbentuk yaitu model fixed effect, dapat dilihat bahwa nilai DW dari persamaan regresi yang terbentuk adalah sebesar 2,3374. Nilai tabel Durbin-Watson dengan n=84 dan k=4, maka diperoleh nilai dL= 1,411 dan dU = 1,603 sehingga nilai dU = 4-1,603 = 2,397, dan 4-dL = 4-1,411 = 2,589. Nilai tersebut berada diantara dU dan

4-dU atau 1,603 < 2,3374 < 2,397 yang merupakan daerah bebas autokorelasi atau

model regresi yang dibuat tidak mengandung gejala autokorelasi, sehingga layak

dipakai untuk memprediksi.

Analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui arah dan

signifikansi pengaruh current ratio, return on assets, debt to equity ratio dan total

assets turnover terhadap return saham perusahaan LQ45 di BEI periode 2011-2015. Hasil regresi data panel dapat dilihat dalam Tabel 10.

Berdasarkan hasil analisis regresi data panel dengan model fixed effect tersebut, maka didapat persamaan regresi linier berganda model regresi sebagai berikut:

Y = -12,584 – 0,088 X1 + 1,905 X2 – 15.577 X3 – 0,048 X4

Keterangan:

Y = Return Saham (RS)

(30)

2115

X2 = Return on Equity (ROE)

X3 = Debt to Equity Ratio (DER)

X4 = Total Assets Turnover (TAT)

Tabel 8.

Hasil Analisis Regresi Data Panel dengan Model Fixed Effect

Dependent Variable: RS Method: Panel Least Squares Date: 07/01/16 Time: 12:29 Sample: 2011 2015

Periods included: 5 Cross-sections included: 17

Total panel (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -12.58375 24.80060 -0.507397 0.6136 CR -0.087621 0.055152 -1.588729 0.1171 ROE 1.905225 0.497635 3.828557 0.0003 DER -15.57746 21.31550 -0.730804 0.4676 TAT -0.047645 0.797141 -0.059770 0.9525 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.506060 Mean dependent var 6.750707 Adjusted R-squared 0.349254 S.D. dependent var 32.33199 S.E. of regression 26.08183 Akaike info criterion 9.572673 Sum squared resid 42856.50 Schwarz criterion 10.18038 Log likelihood -381.0523 Hannan-Quinn criter. 9.816965 F-statistic 3.227299 Durbin-Watson stat 2.337388 Prob(F-statistic) 0.000204

Sumber : hasil analisis diolah

Berdasarkan Tabel 8, uji regresi parsial (Uji t) menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel CR sebesar -0,088 dengan t sebesar -1,589 dan signifikansi 0,117 > 0,05, hal ini menunjukkan pengaruh CR terhadap RS negatif dan tidak signifikan. Selanjutnya, dapat dicermati pada Tabel 10 bahwa nilai koefisien regresi variabel ROE sebesar 1,905 dengan t sebesar 3,828 dan signifikasi sebesar

(31)

2116

0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh ROE terhadap RS adalah positif dan signifikan. Pada Tabel 10 juga dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi variabel DER sebesar -15,577 dengan t sebesar -0,731 dan signifikasi sebesar 0,468 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh DER terhadap RS adalah negatif dan tidak signifikan. Kemudian, berdasarkan Tabel 10 nilai koefisien regresi variabel TAT sebesar -0,048 dengan t sebesar -0,059 dan signifikasi sebesar 0,952 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh TAT terhadap RS adalah negatif dan tidak signifikan.

Berdasarkan hasil uji statistik F yang dapat dicermati pada Tabel 10, menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel CR, ROE, DER dan TAT berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return Saham. Analisis koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui persentase CR, ROE, DER dan TAT

terhadap RS. Berdasarkan hasil regresi data panel dengan model Fixed Effect pada Tabel 10, dapat diketahui bahwa nilai R-square sebesar 0,5060 artinya secara bersama-sama variabel CR, ROE, DER dan TAT mempunyai kontribusi menjelaskan RS sebesar 50,6%, sedangkan sisanya sebesar 40,6% (100%

50,6%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti atau tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

Pengaruh Current Ratio Terhadap Return Saham

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa CR memiliki pengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap return saham sehingga hipotesis dalam penelitian ini

yang menyatakan CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada

(32)

2117 Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat CR yang

tinggi belum tentu dapat menghasilkan return saham yang tinggi. Nilai CR yang

tinggi mencerminkan ketersediaan aktiva lancar yang tinggi guna melunasi kewajiban

lancarnya. Aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang dan

persediaan. Brigham dan Daves (2007) menjelaskan bahwa para pemegang memiliki

persepektif bahwa current ratio yang tinggi dapat berarti bahwa perusahaan

berinvestasi secara berlebihan pada aset yang tidak produktif seperti kas dan surat

berharga. Selain itu, tingginya current ratio juga dapat terjadi karena perusahaan

memiliki terlalu banyak persediaan, sehingga ada kecenderungan persediaan akan

usang sebelum dapat terjual. Oleh karena itu, tingginya current ratio menyebabkan

menurunnya keinginan investor untuk membeli saham perusahaan sehingga return

saham menurun. Dalam penelitian ini hubungan current ratio dan return saham tidak

signifikan. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah sampel yang sedikit, periode

penelitian terlalu pendek yang hanya 5 tahun dan perbedaan sampel perusahaan yang

diteliti.

Pengaruh Return on Equity Terhadap Return Saham

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap return saham sehingga hipotesis dalam penelitian ini

yang menyatakan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham

pada perusahaan LQ45 di BEI diterima.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, dalam hal ini

ROE, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dan para

(33)

2118 atau return saham (Kasmir, 2012). Penelitian ini mendukung hubungan antara tingkat

profitabilitas dan return saham tersebut. Penelitian ini mendukung bahwa ketika

perusahaan memiliki ROE yang semakin tinggi, maka perusahaan memiliki

kemampuan yang baik dalam pemanfaatan aktiva untuk menghasilkan laba bersih

setelah pajak sehingga meningkatkan return yang diterima oleh pemegang saham.

Variabel ROE perlu diperhatikan oleh investor dalam berinvestasi pada saham

perusahaan LQ45 di BEI. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Kabajeh et al. (2012), Har & Ghafar (2015) dan

Malintan (2012) yang menyatakan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Return Saham

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa DER memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap return saham sehingga hipotesis dalam

penelitian ini yang menyatakan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

return saham pada perusahaan LQ45 di BEI ditolak. Hasil ini mengindikasikan bahwa para investor memiliki pandangan yang tidak sama mengenai penilaian DER

terhadap return saham.

Debt to equity ratio menggambarkan struktur modal perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan. Ketika nilai DER tinggi, maka semakin tinggi

komposisi hutang perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri sehingga

berdampak besar pada beban perusahaan terhadap pihak luar. Hal ini disebabkan

karena perusahaan akan memenuhi kewajiban hutangnya terlebih dahulu sebelum

(34)

2119 saham yang memiliki nilai DER yang terlalu tinggi. Hal ini juga menyebabkan

semakin sedikitnya permintaan saham perusahaan sehingga menurunnya harga saham

dan return saham yang diterima investor.

Namun, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hubungan antara

DER dan return saham tidak signifikan, seperti jumlah sampel yang sedikit, periode

penelitian terlalu pendek yang hanya 5 tahun dan perbedaan sampel perusahaan yang

diteliti. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Malintan (2012) dan Daljono (2013) yang menyimpulkan bahwa DER berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Pengaruh Total Assets Turnover Terhadap Return Saham

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa TAT memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap return saham sehingga hipotesis dalam

penelitian ini yang menyatakan TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap

return saham pada perusahaan LQ45 di BEI ditolak.

Total assets turnover merupakan rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menggunakan seluruh asetnya dalam penjualan. Semakin tinggi

rasio ini menandakan bahwa perusahaan mampu menggunakan asetnya secara efektif

untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan teori tersebut, TAT seharusnya

berhubungan positif terhadap return saham. Namun, hasil yang berbeda ditemukan

dalam penelitian ini. Penelitian ini menemukan hubungan yang negatif antara TAT

dengan return saham. Hal ini kemungkinan disebabkan karena sampel dalam

penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan besar, dimana perusahaan besar biasanya

(35)

2120 disebabkan karena beberapa faktor seperti jumlah sampel yang sedikit, periode

penelitian terlalu pendek yang hanya 5 tahun dan perbedaan sampel perusahaan yang

diteliti. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya oleh Martani et al

(2009) dan Roswati (2007).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

current ratio berpengaruh negatif tidak signifikan, debt to equity ratio berpengaruh negatif tidak signifikan, total asset turnover berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap return saham. Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif dan

signifikan antara return on equity dan return saham pada perusahaan LQ45 di BEI.

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil dari penelitian ini adalah bagi

para investor yang ingin meningkatkan return sahamnya perlu memperhatikan tingkat

profitabilitas perusahaan, dalam hal ini return on equity, karena telah terbukti

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Untuk penelitian

selanjutnya, direkomendasikan untuk menggunakan aspek lain dalam mengukur

kinerja perusahaan seperti aspek nilai pasar.

REFERENSI

Ang, A., and Bekaert, G. 2007. Stock Return Predictability: Is it There? Review of Financial Studies, 20 (3): 651-707

Arista, D. dan Astohar. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005-2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 3 (1): 1-15.

Brigham, E.F. and Daves, P.R. 2007. Intermediate Financial Management. 9th edition. USA: Thomson Higher Education.

(36)

2121 Brooks, C. 2008. Introductory Econometrics for Finance. Cambridge, UK:

Cambridge University Press.

Daljono, B. N. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Component yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2011). Diponegoro Journal of Accounting, 2 (1): 1-11.

Ghasempour, Abdolreza and Mehdi Ghasempour. 2013. The Relationship Between Operational Financial Ratios and Firm’s Abnormal Stock Returns. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, 6(15): 2839-2845. Gitman, L. J. and Michael D.J. 2004. Fundamentals of Investing, 8th edition, Eddison

Wiley, New York.

Gujarati, D.N.,2012, Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Empat, buku 2, Edisi 5, Jakarta

Haghiri, A. and Soleyman H. 2012. The Investigation of Effective Factors on Stock Return with Emphasis on ROA and ROE Ratios in Tehran Stock Exchange (TSE). Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2(9): 9097-9103.

Har, W. P. and Ghafar, M.A.A. 2015. The Impact of Accounting Earnings on Stock Returns: The Case of Malaysia’s Plantation Industry. International Journal of Business and Management, 10(4): 155-165.

Hartono, Jogiyanto, 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Hatta, A.J., and Bambang, S.D. 2012. The Company Fundamental Factors and Systematic Risk in Increasing Stock Price. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, 15(2): 245-256.

Hosseini, S. M., Ahmad, Z., and Lai, Y. W., The Role of Macroeconomic variables on stock market index in China and India. International Journal of Economics and Finance, 2011, 3 (6): 233-243.

Hsiao, C. 2003. Analysis of Panel Data. 2nd Edition. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Husnan, S. dan Pudjiastuti, E. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP-YKPN.

Kabajeh, M.A.M., Said, M.A.A.N., and Firas, N.D. 2012. The Relationship Between the ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices. International Journal of Humanities and Social Science, 2(11): 115-120.

(37)

2122 Karami, G. R. and Talaeei, L. 2013. Predictability of Stock Returns Using Financial Ratios in The Companies Listed in Tehran Stock Exchange. International Research Journal of Applied and Basic Sciences, 4(12): 4261-4273.

Lewellen, J. 2004. Predicting Returns with Financial Ratios. Journal of Financial Economics 74:209–35.

Malintan, R. 2012. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Assets (ROA) terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Brawijaya.

Mariana, K. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Tekstil di Bursa Efek Jakarta. Skripsi sarjana jurusan manajemen keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.

Martani, D., Mulyono dan Khairurizka, R. 2009. The Effect of Financial Ratios, Firm Size and Cash Flow from Operating Activities in the Interim Report to Stock Return. Chinese Business Review, 8(6): 44-55

Ross, S., Westerfield, R. and Jaffe, J. 2012. Corporate Finance, 10th edition. US: The McGraw-Hill Companies.

Sartono, A. 2008. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta : Kanisius

Tsay,Tsung-Yuan and Yeung-Jia Goo, 2006. The Relationship Of Profitability And Growth With Stock Market Returns In The Electronics Industry. International Journal Of Management, vol.23, no. 4, 2006.

Van Horne, J.C. and Wachowicz Jr., J.M. 2008. Fundamentals of Financial Management. 13th Edition. England: Pearson Education Limited.

White, G.I., Ashwinpaul C. Sandhi, and Dov Fried. 2003. The Analysis and Use of Financial Statements. 3rd Edition. USA : John Wiley.

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press

Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonisia FE UII.

Gambar

Gambar 1. Desain Penelitian
Gambar  3  memperlihatkan  hasil  uji  normalitas  data  dalam  penelitian  ini  setelah  satu  outlier  dihilangkan

Referensi

Dokumen terkait

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil observasi kompetensi PCK mahasiswa yang meliputi kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam mengelola pembelajaran,

Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 21 Desember 1968 Alamat Tempat Tinggal : Kota Kembang Depok Raya sektor. Anggrek -3 Blok F1/14, Depok, Jabar Jenis Kelamin

Peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih mendalam Koperasi SWM sebagai koperasi serba usaha dalam upayanya mengaplikasikan sistem atau nilai-nilai yang Islami

Teknisi yang sudah melakukan pekerjaan dilapangan dapat langsung mengisi berita acara yang isinya adalah melaporkan gangguan dan penanganan dilapangan sehingga seorang manager

Dashboard yang dibuat akan menampilkan informasi seperti pagu, realisasi, dan presentase pencapaian realisasi atas pagu untuk masing-masing satuan

Dengan berkembangan zaman yang semakin memadai, terutama di bidang hukum internasional yang mengatur tentang wilayah Negara serta perkembangan pergaulan

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

Dalam kaitan ini, maka momen historis pembentukan kemiskinan pada suatu masyarakat lokal sebenarnya bermula dari konflik tenurial semacam di atas, yaitu ketika